Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
13
2.1.2 Pengertian Manajemen Personalia
1. MenurutHasibuan (1995:10)
"Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektis dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, masyarakaf'.
2. MenurutT. Hani Handoko (1988:4)
"Manajemen Personalia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia
untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi".
3. Menurut Gomes (1995:4)
"Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja
yang dimaksud untuk membantu mencapai tujuan, organisasi,
individu dan masyarakaf'.
Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa
manajemen personalia adalah ilmu dan seni dalam menjalankan fungsi
manajemen. Terutama fungsi pengorganisasian dalam mengatur semua
kegiatan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang vital
bagi pencapai tujuan-tujuan organisasi dan pemanfaatan beberapa fungsi
dan kegiatan personalia, untuk menjamin bahwa mereka digunakan
secara efektif agar bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat
14
2.2.PENGERTTAN DAN TUJUAN SELEKSI KARYAWAN
2.2.1. Pengertian Seleksi Karyawan
Dalam mencapai tujuan perusahaan, suatu perusahaan hams lebih
memperhatikan berbagai faktor-faktor terpenting antara lain faktor
sumber daya manusia, dewasa ini banyak didapati masalah-masalali
sumber daya manusia antara lain: banyak karyawan yang tidak
berkualitas, tidak sesuai dengan standart perusahaan, juga ada masalah-
masalah lain yang tidak kalah penting yaitu: pribadi karyawan tersebut
apakah ia punya pengalaman, kesehatan fisik dan rohani yang baik.
Selain itu untuk karyawan juga terdapat masalah bahwa jumlah
lowongan kerja yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah karyawan
sehingga sebelum mengikuti atau melamar pekerjaan, ia harus bersiap-
siap untuk ditest sedang perusahaan untuk mendapat karyawan yang
diingininya ia harus menjalani seleksi dengan benar dan obyektif
Beberapa uraian dan definisi mengenai seleksi:
1. Menurut T. Hani Handoko (1988:85)
"Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar akan diterima atau tidak".
2. Menurut Alex S. Nitisemito (1991:44)
"Seleksi adalah kegiatan sebuah perusahaan untuk dapat memilih
karyawan yang paling tepat dan jumlah yang tepat pula dari calon-
calon yang dapat ditariknya".
15
3. MenurutHasibuan (1995:52-53)
"Suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang
diterima/ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan yang
didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang
bersangkutan".
Jadi disimpulkan bahwa dengan menjalani seleksi, perusahaan
telah menjalani langkah untuk memilih karyawan yang paling tepat untuk
mengisi suatu jabatan atau pekerjaan di perusahaan tersebut
2.2.2. Tujuan Seleksi Karyawan
1. Menurut Wursanto (1994:50)
Menyaring pelamar yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan untuk memegang suatu jabatan.
2. Menurut Manullang (1994:50)
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan
mempunyai kualifikasi sebagaimana tercantum dalam job
descripsioa
3. Menurut Nitisemito (1991:54)
Mendapatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat, untuk masa
sekarang dan masa datang.
16
2.3.PROSEDUR PEMLIHAN KARYAWAN
Dalam suatu perusahaan mendapatkan kaiyawan yang tepat bukanlah
suatu pekerjaan yang mudali. Sekedar untuk mengetahui fisik si pelamar memang
masih mudali, tetapi untuk mengetahui kemampuan psikologisnya, pribadi
karyawan tersebut untuk mampu bekerja penuh tanggung jawab amat sukar tanpa
dibantu proses seleksi. Maka setiap perusahaan mempunyai berbagai prosedur
pemilihan karyawan yang berbeda, untuk membandingkan pelamar satu dengan
yang lain dengan spesifikasi jabatan yang jelas. Karena itulah tidak prosedur
standar yang bisa digunakan oleh semua perusahaan.
Berikut ini diberikan contoh metode yang lazim dipergunakan,
prosedurnya meliputi:
1. Wawanc ara pendahuluan
2. Pengisian formulir lamaran
3. Memeriksa referensi
4. Test psikologi
5. Wawancara
6. Persetujuan atasan langsung
7. Pemeriksaan kesehatan
8. Induksi atau orientasi
(Hidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, 1984:45)
1 Wawancana Pendahuluan
Wawancara ini biasanya singkat dan berusaha untuk mengurangi
para pelamar yang tidak memenuhi syarat. Pada tahap pertama ini
biasanya dinilai cara penampilan dan kemampuan bicaranya Para
pelamar akan ditanya tentang mengapa mereka melarnar pekerjaan
tersebut dan mungkin jugabesarnyagaji yang diinginkan. Pendidikan dan
pengalaman bisa diketahui dengan menanyakan ijasah sekolah terakhir
yang dimiliki dan nama pekerjaan atau jabatan yang pernah dipegang.
Apabila pelamar tersebut memenuhi persyaratan maka dilanjutkan tahap
kedua.
2. Formulir Lamaran
Digunakan untuk memperoleh infonuasi atau '.lata yang lengkap
dari para calon karyawan, pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan lebth
banyak berkaitan dengan jabatstu yang pernah dipegang sejak lulus dari
pendidikan terakhir.
3. Memeriksa referensi
Penggunaan surat-surat referensi masih menjadi bahan
perdebatan. Sebagian menyatakan tidak bermanfaat, sebagian
menyatakan bermanfaat Yang tidak bermanfaat, menyatakan karena
berdasarkan pengalaman ternyata sangat jarang untuk memperoleh
referensi yang besar. Sebaliknya apabila surat referensi tersebut bisa
dicek kebenarannya
!
18
Pada umumnya referensi yang dipergunakan adalah:
1. Referensi tentang karakter
2. Pekerjaan
3. Sekolah
Pada saat ini referensi karakter sudah mulai banyak ditinggaikan
sebab sering ditulis mengenai hal-hal yang baik saja, sehingga digunakan
cara lain untuk memperoleh referensi dan pengecekan yang lazim
digunakan adalah:
1. Surat referensi yang dikirim ke perusahaan yang memerlukan
karyawan baru.
2. Menelpon pemberi referensi
3. Melakukan pertemuan dengan pemberi referensi
2.3.4.TestPsikologi (Psikotest)
• Menurut pendapat Stefan Suparna (1986:108-109)
"Mengenai test psikologi adalah suatu prosedur yang sistematis dan
standart untuk pengukuran gejala-gejala psikoligis. Test ini dapat
membantu mengurangi kemungkinan penilaian subyektif dan kesalahan-
kesalahan lain yang telah dilakukan sebelumnya".
Berbagai cara penggolongan test psikologis dimaksudkan untuk
memperoleh atau mengetahui sifat-sifat tertentu. Disini diiiraikan secara
ringkas jenis-jenis test yang biasanya digunakan:
19
1. Test Kecerdasan
Untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam hal berpikir
secara menyeluruh dan logis, biasanya digunakan untuk
karyawan-karyawan yang bekerja menggunakan keahlian
tertentu.
2. TestBakat
Untuk mengukur apakah seseorang mempunyai kemampuan
yang tersembunyi untuk mempelajari suatu pekerjaan apabila
diberikan latihan yang cukup.
3. TestMinat
Untuk mengukur seberapa jauh minat pelamar terhadap
pekerjaan tertentu atau suatu jabatan tertentu, dapat
dipastikan babwa seseorang yang berminat akan mengerjakan
lebih baik daripadayang tidak berminat
4. Test Kepribadian
Kepribadian sangat berperan dalam keberhasilan seseorang
dimanfaatkan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki
kepribadian tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
2.3.5. Wawancara
"Wawancara adalah percakapan formal dan mendalam yang
dilakukan untuk mengevaluasikan hal yang dapat diterimanya atau
tidak seorang pelamar"
2.3.6. Persetujuan Atasan Langsung
Fersetujuan atasan langsung diperlukan sesuai dengan prinsip
hubungan "line" dan "staff' yang memungkinkan supervisor menerima
atau menolak pelamar tersebut. Bagian (departemen) personalia diberi
wewenang untuk menentukan diterima tidaknya seorang pelamar, apabila
ternyata antara bagian personalia dengan supervisor tidak bisa
melakukan kerja sama, yang dimaksud adalah bila departemen
personalia menghendaki seorang pelamar diterima untuk bekerja
sedangkan supervisor menghendaki seorang pelamar ditolak atau
sebaliknya maka keputusan akhir ada pada departemen personalia
2.3.7. Pemeriksaan (Test Kesehatan)
Tahap ini biasa dilakukan oleh berbagai perusahaan.
Pemeriksaan kesehatan bisa dipercayakan pada dokter di luar
perusahaan, tetapi sering juga dilakukan khusus oleh dokter perusahaan,
terutamauntukjenis-jenis pekerjaan yang memerlukan persyaratan iisik
yang berat, seperti apakah ia tidak buta, buta warna, memakai kaca mata
atau tidak, pendengarannya normal ataukah tidak dan lains ebagainya
Pemeriksaan kesehatan juga dimaksudkan untuk mencegah terhadap
Pemeriksaan kesehatan juga dimaktfudkan uiituk mencegah terhadap
kemungkinan memperoleh karyawan yang sering sakit, sehingga
perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi.
8. Induksi atau orientasi
Pada tahap ini berarti karyawan sudah diterima bekerja pada
perusahaan. Induksi ini menyangkut masalah pengenalan dan
penyesuaian karyawan baru dengan perusahaan. Tahap induksi ini
merupakan tahap yang penting, sebab selama periode induksi inilah
(biasanya 3 bulan) banyak terjadi karyawan keluar dari perusahaan. Dan
berhasil tidaknya induksi ini bisa diukur dari puas tidaknya supervisor
dengan karyawan lama terhadap masuknya karyawan baru tersebut.
G A M B A R 1 P R O S E S S E L E K S I T E N A G A K E R J A
1. TTDAKMEMENUHI SYARAT
1. MEMENUHI SYARAT SELEKSI SURAT LAMARAN
2. DATA PERSONALIA. KURANOLENGKAP MENGISI FORM LAMARAN
2. DATA PERSONALIA MEMUASKAN
3.KESANKURANG MENYENANGKAN WAWANCARA PENDAHULUAN
3 KESAN MENYENANGKAN
4.NILAI KURANG TESPENERIMAAN
4.NILAI MEMENUHt
5.KESEHATAN KURANGBAIK TES KESEHATAN
5. KESEHATAN BAIK
1 '
6.KEPUTUSAN NEGATDF
7.TEDAKADA KESEPAKATAN
MEMUTUSKAN D1TERIMA/DIT0LAK
Negosiasi Salary dan Syarat-syarat Kerja WAWANCARA AKHIR
6. ADA KESEPAKATAN SEMENTARA
7. ADA KESEPAKATAN
P E N O L A K A N TDDAK BERHASIL DALAM TOGAS
SUMBER: DATA INTERN HOTEL, DIOLAH PENULTS
DEPT. HRD
DEPT. TERKAIT
HRD1
I GM
I DITERIMA
PERCOBAAN 3BULAN
Berfaasil I KARYAWAN
TETAP
23
2.4 PENGERTIAN DAN ARTI PENTTNGNYA MOTIVASI
2.4.1. Pengertian Motivasi
Pengertian Motif
• Menurut B. Barelson dan G.A. Steiner (1964:240)
"Adalah suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang
mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan (karenanya motivasi)
dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan".
Dengan kata lain bahwa motivasi mencakup keseluruhan golongan
dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis. Seorang
manajer yang dapat memotivasi bawahannya dengan baik, berarti ia
melakukan hal-hal yang diharapkan dapat memuaskan dorongan dan
keinginan yang dapat menimbulkan dorongan bagi bawahannya untuk
melakukan segala sesuatu yang diinginkannya
• Menurut Heidjrachman Ranupandoj o dan Suad Husnan (1984; 197)
"Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan yang kita inginkan".
Dari pengertian itu disimpulkan bahwa notivasi memang
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan dan berhubungan erat dengan
perilaku danprestasi kerja. hal ini dapat mendorong terciptanya prestasi
kerj a yang di inginkan.
24
2.4.2. Teori Yang Berkaitan Dengan Motivasi
2.4.2. l.Teori Maslow
Maslow mempertimbangkan beberapa kebutuhan untuk
menjelaskan perilaku manusia dan mengemukakan bahwa
kebutuhan itu tersusun satu hirarki.
GAMBAR2 MODEL HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW
reKAUUVSNORl
KEHJTUWJWROADW
KEBUTlHt^/K^Q^SANGMLKlSJG^Q^aNlA
KEBU1lWiNKEEEIJ»«\IA IVNKE^H<«N
Mxii Hrak KcfaiiimMdow
KffiCnCRS^HEIZaE'
Teori ini didasarkan atas tanggapan bahwa individu
memiliki keinginan untuk berkembang dan maju, dimaksudkan
bahwa kemungkinan program pemotivasian akan berhasil jika
kekurangan pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi terpenuhi.
2.4.2.2.Teori ERG dari Alderfer
Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan
bahwa individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan akan eksistensi
(E), keterkaitan relatedness ® dan pertumbuhan growth (G).
Teori ERG mengisyaratkan bahwa individu akan
termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu
dari ketiga perangkat kebutuhan tersebut.
Teori ERG Alderfer mengemukakan bahwa sebagai
tambahan terhadap proses kemajuan pemuasan yang
dikemukakan oleh Maslow, juga terjadi proses pengurangan
keputusasaan, artinya jika seseorang terhambat secara terus
menerus dalam usahanya memenuhi kebutuban pertumbuhan,
rnaka kebutuhan akan keterkaitan atau eksistensi akan muncul
kembali sebagai keekuatan motivasi utama yang menyebabkan
individu tersebut mengarahkan kembali upayanya menuju
pemenuhan kategori kebutuhan yang lebih rendah.
2.4.2.3.Teori Dua Faktor Dari Frederich Herzberg
Menghasilkan dua laktor tentang motivasi yaitu:
1. Faktor lingkungan (Hygiene factors)
2. Pekerjaan itu sendiri (Motivators)
Faktor lingkungan adalah keseluruhan faktor yang dapat
menimbulkan ketidakpuasan dan dapat menurunkan prestasi
kerja, faktor lingkungan ini mencakup: upah, jaminan kerja,
kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu supervisi dan
26
mutu hubungan antar pribadi rekan sekerja, atasan serta
bawahaa
Faktor kedua ini yaitu pekerjaan itu sendiri, dengan
adanya faktor ini dapat menimbulkan kepuasan kerja yang akan
menggerakkan motivasi yang kuat dan dapat meningkatkan
prestasi kerja yang baik, faktor ini merupakan faktor pendorong
(motivasi) yang antara lain meliputi prestasi, penghargaan,
tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan
kemungkinan untuk berkembang.
Jadi menurut Herzberg, cara yang tepat memotivasi
seseorang adalah mengatur pekerjaan sedemikian rupa sehingga
orang itu memperoleh rasa keberhasilan dengan melakukan
pekerjaan itu, orang tersebut termotivasi.
2.4.2.4.Teori Kebutuban Yang Dipelajari Dari Mc Clelland
Mc Clelland mengajukan teori motivasi yang berkaitan
erat dengan konsep belajar seseorang yang belajar tentang
kebutuhan dengan mempelajarinya. Menurut Mc Clelland dalam
diri manusia terdapat 3 macam kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement)
2. Kebutuhan berafiliasi (need for Affiliation)
3. Kebutuhan berkuasa (need for power)
Mc Clelland mengemukakan bahwa apabila kebutuhan
seseorang sangat mendesak maka dampaknya adalah motivasi
orang tersebut akan mengarahkan perilaku pada pemuasan
kebutuhannya.
Seseorang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang
tinggi terdorong untuk menetapkan tujuan yang penuh tantangan
dan bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut serta
menggunakan keahlian dan kemampuan yang diperlukan untuk
memecahkan persoalan. Salah satu ciri penting dari kebutuhan
tersebut dapat dipelajari yaitu individu yang kebutuhan
berprestasinya rendah dapat dilatih atau mengikuti pengalaman
belajar yang dapat meningkatkan kebutuhan berprestasi.
Kebutuhan berafiliasi tercermin pada keinginan
seseorang untuk menciptakan, memelihara, mengembangkan
hubungan dan perasaan yang saling menyenangkan antar sesama
Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat kebutuhan yang
tinggi terhadap kekuasaan, lebih menyukai situasi dimana ia
dapat mempengaruhi orang lain.
Masing-masing teori tentang kepuasan berusaha
menjelaskan perilaku dari sudut pandang yang agak berbeda,
teori-teori tersebut menyediakan beberapa pemahaman bagi para
manajer tentang perilaku dan prestasi.
Dari teori yang dibahas tersebut motivasi merupakan
salah satu pendukung semangat dan kegairahan dalam bekerja
guna mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan
produktivitas kerja perusahaan.
2.5.PRESTASI KERJA
2.5.1. Pengertian Prestasi Kerj a:
1. Hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya (Saydam,
1996:486)
2. Catalan outcome yang dihasilkan dari fiingsi pekerjaan
tertentu/kegiatan selama suatu priode waktu tertentu. (Gomes,
1995:135)
3. Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dankesungguhan sertawaktu. (hasibuan, 1995:105)
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja mcngandung tiga faktor
penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan
penerimwm atas pe.njelasan delegasi lugaii dan peran serta lingkat
motivasi seorang pekerja
Penilaian prestasi kerja yang terletak pada aktivitas
pengembangan manusia, mempunyai tujuan antara lain untuk memotivasi
para karyawan didalam suatu organisasi, dan dalam pelaksanaannya
tentu saja melibatkan semua fungsi dan aktivitas manajemen yang lain.
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa penilaian prestasi kerja
merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dan harus dilakukan
oleh para pemimpin atau manajer agar supaya perusahaan dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya. Hal ini dimungkinkan karena 'asset* yang paling
penting dalam perusahaan yang berupa para karyawan harus
diperlakukan adil oleh para pemimpinnya
Dalam manajemen sumber daya manusia:
• Menurut R Wayne Mondy dan Robert M. noe dalam bukunya
(personnel, The Management of Human Resources)
Kegiatan atau ruang lingkup manajemen sumber daya manusia atau
personalia mencakup 6 (enam) kegiatan (Warsowiwoho, 1988:7)
1. Personnel, Planning, Recruitment and Selectioa
2. Training and Development
3. Compensation
4. Health and Safety
5. Employee and Labour Relation
6. Personnel Research
Dimana pada ruang lingkup kegiatan Training and
Development' pelaksanaan, penilaian prestasi kerja (Performance
Appraisal) ditempatkan, dapat diketahui bahwa tujuan pengembangan
sumber daya manusia dan training dalam lingkup manajemen sumber
daya manusia yang utama adalah meningkatkan produktivitas karyawan
dan profitabilitas perusahaan.
Disamping itu tujuan dari training dan pengembangan adalah
mencegah tertinggalnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
para karyawan pada semua tingkatan dan bidang, tujuan lainnya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan para karyawan dalam
rangka mempersiapkan mereka agar mampu menangani jabatan yang
lebih tinggi. Oleh karena itu suatu perusahaan harus lebih banyak
memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk meningkatkan
moral dan motivasi karyawannya
Dengan uraian tersebut, semakin jelas bahwa penilaian prestasi
kerja merupakan kegiatan penting manajemen sumber daya manusia
2.5.2. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Arti dan pengertian penilaian prestasi kerja:
1. Menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar baik, kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan setiap individu karyawan. (Hasibuan,
1995:97)
2. Suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu
anggota organisasi kepada organisasinya. (Gomes, 1995:135)
3. Penilaian yang sistematis terhadap penampilan kerja karyawan itu
sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya
mengembangkan diri untuk kepentingan perusahaan/organisasi.
(Martoyo, 1994:84)
31
Bagaimana cara untuk mengetahui prestasi seseorang dalam
pekerjaannya dan mengidentifikasi potensi seseorang, akan sangat
membantu perusahaan atau manajemen untuk mengambil keputusan
dalam menggunakan sumber daya manusia, tanpa pengetahuan ini
manajemen tidak dapat membuat suatu keputusan tentang karyawan dan
bagaimana mengembangkan staffiiya. Dengan pengetahuan ini pula, para
karyawan mengetahui bagaimana pekerjaan mereka, dan hal ini dapat
digunakan untuk memperbaiki prestasi mereka.
Karena kebutuhan inilah perusahaan perlu mengadakan penilaian
prestasi kerja Sistem ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Menilai bagaimana prestasi karyawan,
2. Wawancara titan diskuai antar manajer atau aiasan dengan
bawahannya tentang prestasi kerja bawahan dan membuat suatu
rencana untuk periode yang akan datang.
Penilaian prestasi kerja adalah proses menilai pelaksanaan pekerjaan
prestasi karyawan dan kecakapan-kecakapan atau sifat-sifat karyawan.
Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan
memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja
mereka
2.5.3. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja dapat diperinci sebagai berikut (Rao T.
V., 1986:9)
32
1. Membantu setiap karyawan untuk semakin mengerti tentang
peranannya dan raengetahui secarajelas fungsi-fungsinya
2. Merupakan instrumen dalam membantu tiap karyawan mengerti
kekuatan-kekuatan dan kelemaban-kelemahannya sendiri dalam
kaitan dengan peran dan fungsi-fungsinya didalam perusahaan.
3. Membantu mengenali kebutuhan-kebutuhan akan pengembangan
setiap karyawan berkenaan dengan peran dan fungsi-fungsinya
4. Menambah kebersamaan antara masing-masing karyawan dengan
atasannya, sehingga tiap karyawan senang bekerja sama dengan
atasannya dan bekerja semaksimal mungkin untuk perusahaannya
5. Merupakan mekanisme-mekanisme komunikasi yang semakin
bertambah antara karyawan dan atasannya sehingga tiap karyawan
dapat mengetahui harapan-harapan atasannya dan tiap atasan juga
dapat mengetahui kesulitan-kesulitan para bawahan serta berusaha
mengatasinya, dengan demikian mereka bersama-sama
menyelesaikan tugasnya
6. Merupakan instrumen untuk memberikan peluang bagi karyawan
untuk mawas diri dan menetapkan sasaran pribadi sehingga
terjadilah pengembangan yang direncanakan dan dimonitor sendiri.
7. Membantu mempersiapkan karyawan untuk memegang pekerjaan
dari jenjang yang lebih tinggi dengan cara terus menenis
mempertahankan perkembangan perilaku dan kualitas yang
dibutuhkan bagi posisi-posisi yang tingkatnya lebih tinggi didalaia
organisasi.
8. merupakan instruinen dalam menciptakan sebuah iklim yang positif
dan sehat didalarn organisasi yang mendorong orang sekuat tenaga
dan merasa senang berbuat sesuatu.
9. Membantu dalam berbagai keputusan personalia dengan memberikan
data tentang prestasi tiap karyawan secara berkala (keputusan
promosi, demosi, mutasi, tenninasi, training dan sebagainya).
Penilaian Prestasi Kerja (Philip Moon, 1994:158)
Keuntungan yang spesifik dari sistim penilaian apapun tentu akan
tergantung pada sasaran yang hendak dicapai dan sampai dimana sistim
tersebut didesain dan dioperasikan secara efektif imtuk memenuhi
sasaran-sasaran itu. Namun demikian, ada kemungkinan secara umu dari
keuntungan yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal penting:
a Keuntungan bagi yang dinilai (selanjutnya disebut ternilai).
b. Keuntungan bagi yang menilai (selanjutnya disebut penilai), dan
c. Keuntungan bagi organisasi.
Jelas ketiga hal diatas akan saling melengkapi. Bagaimanapun juga,
apapun yang menuntungkan karyawan secara individu juga hams
memberikan manfaat baik bagi manajer penilai maupun organisasi
secara keseluruhan.
34
2.5.4. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Metode penilaian prestasi kerja karyawan terdiri dari (Manullang,
1994:103):
1. Graphic Rating System
Objek penilaian yang digambarkan dalam suatu sumbu garis/skala.
Dengan metode ini penilaian menandai tingkat terhadap mana
pegawai dimasukkan di dalam masing-masing sifat.
2. Ranking Metode (man to man comparison)
Metode penilaian dengan menyusun orang yang dinilai berdasarkan
tingkat-tingkatnya pada beberapa sifat yang dinilai yang dengan cara
membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan
dengan karyawan lainnyayang melalui pekerjaan sejenis.
3. Forced Choiced Method
Penilai diberikan serangkaian kumpulan kalomat misal 28 blok
kalimat untuk masing-masing blok berisi lima kalimat. Masing blok
kalimat oleh penilai dicoret/ditandai dua kalimat. Kalimat yang
ditandai pertama adalah kalimat yang paling cocok pada orang yang
dinilai untuk kalimat yang ditandai kedua adalah kalimat yang paling
bertentangan.
TEKNIK ANALISA DATA
2.6.1. Analisa Deskriptif
Analisa dilakukan dengan menampilkan jumlah (frekuensi),
persentase yang valid dari masing-masing variabel seperti proses
seleksi, pemberian motivasi kerjapada karyawan dan penilaian prestasi
kerjakaryawan.
2.6.2. Analisis komponen utama
Adalah cara untuk mengelompokkan variabel-variabel yang
korelasi linier menjadi satu komponen utama sehingga dari (p) varibel
akan didapat (k) komponen utama dimana k £ p yang dapat mewakili
keragaman, (variabelitas) variabel-varaibel yang ada
Dengan analisis komponen utama diharapkan dapat disusutkan,
dimensi banyaknya varibel atau dapat disederhanakan struktur hubungan
variabel sehingga dengan dimensi yang lebih kecil, diharapkan lebih
mudah melakukan interpretasi tanpakehilangan banyak informasi tentang
data, bahkan informasi yang didapat menjadi lebih padat dan bermakna.
2.6.3. Analisa Faktor
Analisa faktor bertujuan untuk mendapatkan sejumlah kecil
faktor (komponen utama) yang memiliki sifat mampu menerangkan
semaksimal mungkin keragaman data
36
Analisis faktor menggambarkan hubungan kovarians dari
beberapa variabel daJara sejumlah kecil faktor variabel-variabel ini
dapat dikelompokkan menjadi beberapa faktor. Dimana varaibel-
varaibel dalam satu faktor mempunyai korelasi yang tinggi sedangkan
korelasi dengan variabel-variabel pada faktor lain, relatif kecil, faktor-
faktor tersebut saling independent, dan tiap-tiap faktor dapat
diinterpretasikan.
Faktor pertama adalah kumpulan variabel yang mempunyai konsistensi
tinggi diantara pola hubungan yang ada dan mempunyai peran utama
diantara keragaman total.
Untuk faktor kedua dan seterusnya, mempakan kumpulan variabel yang
konsisten dalam suatu faktir, tetapi saling independen dan semakin kecil
perannya dibandingkan faktor pertama atau faktor awal lainnya.
Faktor-faktor pada dasaraya hubungannya saling independen karena
semua variabel yang tercakup dalam suatu faktor akan independen
di'iigaji variabel pada faktor yang lain,
a. Faktor Loading
yaitu bobot dari variabel-variabel yang terkumpul dalain sebuali
laktor. Bobol yang dimaksud adalah angka-angka dari variabel-
variabel yang menunjukkan konsistensi yang tinggi dalam hubungan
linier.
Metode rotasi yang digunakan adalah metode rotasi tegak lurus
varimaks sehingga menghasilkan matriks loading baru L*
37
L* = LT
b. Eigen Value
yaitunilai-nilai variabel yang mempunyai korelasi linier yang tinggi
dan konsistensi yang secara bersama-sama terkumpul dalam sebuah
faktor.
c. Percent of Variables
menunjukkan validitas dari sebuah faktor yang terbentuk dan
besarnya peranan faktor tersebut diantara keragaman total.
d. Commulative Percent
menunjukkan validitas yang dijelaskan oleh faktor-faktor yang
terbentuk dari serangkaian atribut dan merupakan penjumlahan
prosentase dari setiap faktor yang terbentuk.
e. Communality
merupakan suatu angka yang mengungkapkan validitas dari setiap
atribut dalam menggambarkan/menjelaskan dirinya sendiri.
f Kaiser, M?yer Olkin (KMO)
mengukur kecukupan sampling, merupakan perbandingan antara
koefisien korelasi dari observasi dengan koefisien korelasi parsial.