27
Manajemen Manajemen Perioperatif Perioperatif Pasien Emergency Pasien Emergency Oleh: Oleh: M. Irfan (0307101010112) M. Irfan (0307101010112) Iwan Sabardi Arsa (0407101050008) Iwan Sabardi Arsa (0407101050008) Pembimbing Pembimbing Dr. Noer Faisal Darmi, Sp.B Dr. Noer Faisal Darmi, Sp.B

Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

  • Upload
    irfan

  • View
    151

  • Download
    31

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Manajemen Perioperatif Manajemen Perioperatif Pasien EmergencyPasien Emergency

Oleh:Oleh:M. Irfan (0307101010112)M. Irfan (0307101010112)

Iwan Sabardi Arsa (0407101050008)Iwan Sabardi Arsa (0407101050008)

Pembimbing Pembimbing Dr. Noer Faisal Darmi, Sp.BDr. Noer Faisal Darmi, Sp.B

Page 2: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

PendahuluanPendahuluan

Perioerative Management: MANAGEMENT BEFORE, DURING AND

AFTER A SURGICAL OPERATION An An emergencyemergency is a situation that poses an is a situation that poses an

immediate riskimmediate risk to to health, , life, , property or or environment

Page 3: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Be careful of a dangerus situation…Be careful of a dangerus situation…

Page 4: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Pada umumnya masalah yang dihadapi oleh dokter Pada umumnya masalah yang dihadapi oleh dokter pada kasus emergency adalah: pada kasus emergency adalah:

(1) keterbatasan waktu untuk menevaluasi pra operasi yang (1) keterbatasan waktu untuk menevaluasi pra operasi yang lengkap, lengkap,

(2) pasien sering dalam keadaan takut dan gelisah, (2) pasien sering dalam keadaan takut dan gelisah, (3) lambung sering berisi cairan dan makanan, (3) lambung sering berisi cairan dan makanan, (4) sistem hemodinamik terganggu, keadaan umum sering (4) sistem hemodinamik terganggu, keadaan umum sering

buruk, buruk, (5) menderita cedera ganda, (5) menderita cedera ganda, (6) kelainan yang harus dibedah kadang-kadang belum (6) kelainan yang harus dibedah kadang-kadang belum

diketahui dengan jelas, diketahui dengan jelas, (7) riwayat sebelum sakit tak dapat diketahui, dan (7) riwayat sebelum sakit tak dapat diketahui, dan (8) komplikasi yang ada kadang-kadang tidak dapat diobati (8) komplikasi yang ada kadang-kadang tidak dapat diobati

dengan baik sebelum pembedahan. dengan baik sebelum pembedahan.

Page 5: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Perioperative ManagementPerioperative Management

PRE-OP ASSESMENT INTRA-OP MANAGEMENT POST-OP MANAGENENT

Page 6: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Tujuan Penilaian pre-OpTujuan Penilaian pre-Op

Sebagai rancangan rasional dari penatalaksanaan pra-bedah

Mengetahui efek samping dari faktor resiko pembedahan, seperti diabetes, hipertensi

Memudahkan persiapan premedikasi dan obat anestesi

Sebagai parameter keadaan hemodinamik

Page 7: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Klasifikasi PembedahanKlasifikasi Pembedahan

Seriousness–Major–Minor

Urgency–Elective–Urgent–Emergency

Page 8: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Penilaian Pre-OpPenilaian Pre-Op

Mengidentifikasi resiko-resiko tinggi yang terdapat pada pasien.

Mengendalikan faktor resiko tersebut sehingga nyawa pasien dapat teselamatkan.

Page 9: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

High Risk PatientHigh Risk Patient Usia

Anak-anak dan Usila (Usia Lanjut) lebih beresiko Obesitas Keadaan umum pasien Alergi Obat-obatan yang sedang dikonsumsi

Page 10: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Penyakit yang Mempengaruhi Penyakit yang Mempengaruhi Komplikasi BedahKomplikasi Bedah

Penyakit JantungPenyakit Jantung Penyakit ParuPenyakit Paru Penyakit GinjalPenyakit Ginjal Gangguan hemostasisGangguan hemostasis Gangguan endokrinGangguan endokrin

Keadaan hamilKeadaan hamil

Page 11: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Berdasarkan protocol ATLS, eveluasi awal harus meliputi Berdasarkan protocol ATLS, eveluasi awal harus meliputi tiga komponen: penilaian cepat, survey primer dan survey tiga komponen: penilaian cepat, survey primer dan survey sekunder .sekunder .

• • Penilaian cepat: fase ini harus mengambil waktu beberapa Penilaian cepat: fase ini harus mengambil waktu beberapa detik saja dan harus dapat menentukan apakah pasien stabil, detik saja dan harus dapat menentukan apakah pasien stabil, tidak stabil, meninggal atau kritis.tidak stabil, meninggal atau kritis.

• • Survey primer: evaluasi yang lebih detail dalam hal fungsi Survey primer: evaluasi yang lebih detail dalam hal fungsi fisiologis yang penting untuk kehidupan, yang meliputi jalan fisiologis yang penting untuk kehidupan, yang meliputi jalan napas, pernapasan dan sirkulasi. Jika terdapt ganguan dari napas, pernapasan dan sirkulasi. Jika terdapt ganguan dari ketiga fungsi ini maka tindakan penanganan harus dilkukan ketiga fungsi ini maka tindakan penanganan harus dilkukan segera. Penilaian disabilitas yang difokuskan pada segera. Penilaian disabilitas yang difokuskan pada pemeriksaan neurologis juga dilakukan pada fase ini. pemeriksaan neurologis juga dilakukan pada fase ini.

• • Survey sekunder: evaluasi yang detail dan sistemik dari setiap Survey sekunder: evaluasi yang detail dan sistemik dari setiap regio anatomi. Disposisi ditentukan. Informasi dari pasien atau regio anatomi. Disposisi ditentukan. Informasi dari pasien atau dari orang-orang di sekitar pasien didapatkan untuk dari orang-orang di sekitar pasien didapatkan untuk memperoleh data tentang penyakit lain yang dialaminya.memperoleh data tentang penyakit lain yang dialaminya.

Page 12: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Klasifikasi ASAKlasifikasi ASA 1) Pasien normal dan sehat fisis dan mental1) Pasien normal dan sehat fisis dan mental2) Pasien dengan penyakit sistemi ringan dan tidak ada 2) Pasien dengan penyakit sistemi ringan dan tidak ada keterbatasan fungsionalketerbatasan fungsional3) Pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang 3) Pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang menyebabkan keterbatasan fungsimenyebabkan keterbatasan fungsi4) Pasien dengan penyakit sistemik berat yang mengancam 4) Pasien dengan penyakit sistemik berat yang mengancam hidup dan menyebabkan ketidakmampuan fungsihidup dan menyebabkan ketidakmampuan fungsi5) Pasien yang tidak dapat hidup/bertahan dalam 24 jam 5) Pasien yang tidak dapat hidup/bertahan dalam 24 jam dengan atau tanpa operasidengan atau tanpa operasi6) Pasien mati otak yang organ tubuhnya dapat diambil6) Pasien mati otak yang organ tubuhnya dapat diambilE Bila operasi yang dilakuak darurat (E Bila operasi yang dilakuak darurat (emergencyemergency) maka ) maka penggolongan ASA diikuti huruf E (misalnya 1E atau 2E).penggolongan ASA diikuti huruf E (misalnya 1E atau 2E).

Page 13: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Persiapan pra BedahPersiapan pra Bedah Meminimalkan Resiko PembedahanMeminimalkan Resiko Pembedahan Tanda persetujuan Secara TertulisTanda persetujuan Secara Tertulis Catatan Sebelum PembedahanCatatan Sebelum Pembedahan Persiapan Sebelum PembedahanPersiapan Sebelum Pembedahan

Persiapan kulitPersiapan kulit Diet. Diet. Cairan intravenaCairan intravena Pengurangan isi perutPengurangan isi perut Pemberian obat-obatanPemberian obat-obatan Tes LaboratoriumTes Laboratorium Transfusi darahTransfusi darah Kandung kemihKandung kemih PernafasanPernafasan Tabung nasogastrikTabung nasogastrik Kateter vena dan arteriKateter vena dan arteri

Page 14: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Penyakit ParuPenyakit Paru ACUTE RESP. TRACT INFECTION BRONCHIAL ASTHMA CHRONIC OBSTRUCTIVE PULM. DISEASE Terapi:

APPROPRIATE ANTIBIOTIC BRONCHODILATORS CHEST PHYSIO REVERSAL OF BORDERLINE CORPULMONALE DEHYDRATION AND ELECTROLYTE IMBALANCE

ORRECTION CESSATION OF SMOKING

Page 15: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Penyakit GinjalPenyakit Ginjal penyakit glomerular primer (seperti penyakit glomerular primer (seperti

glomerulonefritis), glomerulonefritis), penyakit renovaskular, penyakit renovaskular, penyakit metabolik yang menyerang ginjal seperti penyakit metabolik yang menyerang ginjal seperti

diabetes dan amiloidosis, diabetes dan amiloidosis, nefritis interstisial termasuk penyakit nefrotoksik, nefritis interstisial termasuk penyakit nefrotoksik, pielonefritis kronis nonobstruktif, pielonefritis kronis nonobstruktif, penyakit ginjal polikistik, dan penyakit ginjal polikistik, dan nefritis herediternefritis herediter

Page 16: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Persiapan pra bedah pada penyakit ginjal dapat Persiapan pra bedah pada penyakit ginjal dapat dimulai dengan evaluasi fungsi ginjal dan dimulai dengan evaluasi fungsi ginjal dan dengan memperbaiki gangguan keseimbangan dengan memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit, serta keadaan-keadaan lain seperti elektrolit, serta keadaan-keadaan lain seperti anemia, diabetes, hipertensi. Sedapat mungkin anemia, diabetes, hipertensi. Sedapat mungkin obat-obatan nefrotoksik dihindari dan obat-obatan nefrotoksik dihindari dan pemeriksaan dengan sinar X hanya dilakukan pemeriksaan dengan sinar X hanya dilakukan jika dibutuhkan saja.jika dibutuhkan saja.

Page 17: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Gangguan EndokrinGangguan Endokrin DIABETESDIABETES

QUALITY OF GLUCOSE CONTROL ASSTD. CARDIOVASCULAR,

NEUROLOGIC, AND RENAL COMPLICATIONS

Page 18: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

DIABETES

ON DIET ALONEON ORAL DRUGSON INSULINE

Page 19: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Gangguan HemostasisGangguan Hemostasis

Pasien yang pernah mengalami kelainan hemostatik Pasien yang pernah mengalami kelainan hemostatik seperti gangguan pembekuan, gangguan trombosit seperti gangguan pembekuan, gangguan trombosit harus dipantau secara ketat. Tanda pertama kelainan harus dipantau secara ketat. Tanda pertama kelainan hemstatik adalah pendarahan berlebihan pada saat hemstatik adalah pendarahan berlebihan pada saat pembedahan, keadaan ini sering terjadi pada pembedahan, keadaan ini sering terjadi pada pembedahan darurat.3pembedahan darurat.3

Keadaan ini dapat dikoreksi dengan penggunaan Keadaan ini dapat dikoreksi dengan penggunaan antikoagulan dan penggunaan obat-obat antikoagulan dan penggunaan obat-obat maintencance anestesi untuk sementara waktumaintencance anestesi untuk sementara waktu

Page 20: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

KEHAMILANKEHAMILAN Partus terlantar (partus lama atau partus kasep)Partus terlantar (partus lama atau partus kasep)

1) Semua penderita dengan partus terlantar diberikan perawatan pendahuluan 1) Semua penderita dengan partus terlantar diberikan perawatan pendahuluan sebagai berikut :sebagai berikut :- Berikan infus cairan larutan garam fisiologis atau larutan glukosa 5-10% dalam - Berikan infus cairan larutan garam fisiologis atau larutan glukosa 5-10% dalam jam pertama sebanyak 1 leter perjam.jam pertama sebanyak 1 leter perjam.- Injeksi intramuskuler kortison asetat : 200 mg- Injeksi intramuskuler kortison asetat : 200 mg- Injeksi prokain penisilin intramuskuller sebanyak 1 sampai 1,2 juta satuan- Injeksi prokain penisilin intramuskuller sebanyak 1 sampai 1,2 juta satuan- Injeksi instrumuskuler streptomisin 1 gr- Injeksi instrumuskuler streptomisin 1 gr- Istirahat selama 1 jam sambil melakukan observasi keadaan kemajuan.- Istirahat selama 1 jam sambil melakukan observasi keadaan kemajuan.2) Kasus-kasus perdarahan :2) Kasus-kasus perdarahan :- Pemeriksaan homoglobin, golongan darah, cros-match dan penyediaan darah, - Pemeriksaan homoglobin, golongan darah, cros-match dan penyediaan darah, komponen darah dan lain-lain.komponen darah dan lain-lain.- Pemberian infus cairan dan transfusi darah- Pemberian infus cairan dan transfusi darah3) Pre-eklamsi berat dan eklamsi :3) Pre-eklamsi berat dan eklamsi :Memerlukan perawatan khususMemerlukan perawatan khusus

Page 21: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

PENATALAKSANAAN INTRA-OPERATIFPENATALAKSANAAN INTRA-OPERATIF

a. Prinsip asepsis ruangana. Prinsip asepsis ruangan b. Prinsip asepsis personelb. Prinsip asepsis personel c. Prinsip asepsis pasienc. Prinsip asepsis pasien d. Prinsip asepsis instrumentd. Prinsip asepsis instrument

Page 22: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Safety ManagementSafety Management

1. Pengaturan posisi pasien1. Pengaturan posisi pasien2. Memasang alat grounding ke pasien2. Memasang alat grounding ke pasien3. Memberikan dukungan fisik dan psikologis 3. Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenapada klien untuk menenanngkan pasien selama gkan pasien selama operasi sehingga pasien kooperatif.operasi sehingga pasien kooperatif.4. Memastikan bahwa semua peralatan yang 4. Memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti : cairan infus, dibutuhkan telah siap seperti : cairan infus, oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat.4,5tepat.4,5

Page 23: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Monitoring FisiologisMonitoring Fisiologis

1. Melakukan balance cairan1. Melakukan balance cairan2. Memantau kondisi cardiopulmonal2. Memantau kondisi cardiopulmonal3. Pemantauan terhadap perubahan vital sign3. Pemantauan terhadap perubahan vital sign

Page 24: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Resusitasi Cairan EmergencyResusitasi Cairan Emergency Tanda Overload Cairan pada Korban Tanda Overload Cairan pada Korban

TraumaTrauma Balans cairan positif yang memanjang Balans cairan positif yang memanjang Tekanan pulmoner Tekanan pulmoner Stroke volume jantungStroke volume jantung Peningkatan berat badanPeningkatan berat badan

Page 25: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Penatalaksanaan Post Operatif Penatalaksanaan Post Operatif Pemberian analgesia yang adekuat merupakan perawatan post Pemberian analgesia yang adekuat merupakan perawatan post

operatif yang vital. operatif yang vital.  Oksigenasi adekuat. Oksigenasi adekuat.  Maintenance cairan melalui intravena. Maintenance cairan melalui intravena.  Biasanya obat anti asma masih diperlukan. Obat yang Biasanya obat anti asma masih diperlukan. Obat yang

diberikan berupa steroid intravena sebagai pengganti diberikan berupa steroid intravena sebagai pengganti sementara obat oral dan brokodilator nebulizer sebagai sementara obat oral dan brokodilator nebulizer sebagai pengganti inhaler jika pasien tidak dapat bernafas dalam, atau pengganti inhaler jika pasien tidak dapat bernafas dalam, atau fungsi paru belum maksimal setelah pembedahan. fungsi paru belum maksimal setelah pembedahan. 

Bila terjadi kegagalan pencapaian ventilasi dan oksigenasi Bila terjadi kegagalan pencapaian ventilasi dan oksigenasi yang adekuat pasca pembedahan maka pasien dipindahkan yang adekuat pasca pembedahan maka pasien dipindahkan keruang perawatan intensif (ICU) keruang perawatan intensif (ICU)

Page 26: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Komplikasi Post-OperasiKomplikasi Post-Operasi HipotensiHipotensi HipotermiHipotermi Hipertermi MalignanHipertermi Malignan

Page 27: Manajemen Perioperatif Pasien Emergency.ppt

Terima KasihTerima Kasih