Upload
others
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
How to cite: Firdausi, Y., & Nawangsari, E. R. (2021). Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan
Sampah Di Bangkalan. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(8). http://dx.doi.org/10.36418/
syntax-literate.v6i8.2479 E-ISSN: 2548-1398 Published by: Ridwan Institute
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
MANAJEMEN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH DI BANGKALAN
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Permasalahan sampah saat sedang terjadi di Kabupaten Bangkalan, dimana semakin
meningkatnya jumlah penduduk yang ada di bangkalan dari tahun ketahun
menyebabkan terjadinya peningkatan volume sampah. Saat ini volume sampah
Kabupaten Bangkalan sudah sebesar 70 Ton per harinya. Namun masyarakat
banyak yang melakukan aksi protes atau demo terhadap Dinas Lingkungan Hidup
Bangkalan yang dianggap tidak dapat menegelola sampah. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen di dalam Dinas Lingkungan
Hidup dalam pengelolaan sampah di Bangkalan. Manajemen adalah proses yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian serta
pengawasan. Penelitian ini dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam
penelitian ini dengan menggunakan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian yaitu Fungsi perencanaan, telah dilakukan sesuai
dengan prosedur dimana telah ditetapkan tujuan,target pengadaan rapat atau
pertemuan serta perencanaan jangka pendek,menengah dan panjang. Fungsi
organisasi, telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Bupati nomor
44 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata
kerja DLH Bangkalan. Fungsi Actuating, di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan dalam pengelolaan sampah telah dilakukan dengan baik dengan
memberikan pelatihan kepada para pegawainya. Fungsi pengawasan, dalam
pengelolaan sampah telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, dimana
terdapat tingkata-tingkatan dalam pengawasan ini sehingga kerja pegawai dapat
dipantau, dan Fungsi perencanaan, telah dijalankan sesuai dengan prosedur tetapi
belum optimal dimana di dalam anggaran masih belum memenuhi kebutuhan yang
diperlukan seperti sarana dan prasarana.
Kata Kunci: manajemen; dinas lingkungan hidup; pengelolaan sampah
Abstract
The purpose of this research is to find out how the management within the
Department of the Environment in waste management in Bangkalan Regency. In
carrying out waste management, good management is needed in its management
where management is a process consisting of planning, organizing, mobilizing,
leadership, controlling and supervising the use of resources and resources
efficiently and effectively so that the predetermined goals can be achieved. which in
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4194 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
this waste management is carried out by the Environmental Agency of Bangkalan
Regency. This research was conducted at the Environmental Office of Bangkalan
Regency in the field of waste management. This study used descriptive qualitative
method. Researchers will look for data in this study, namely by using 3 ways,
namely observation, interviews and documentation. The results of the study were
carried out through interviews with 5 employees at the Environmental Office of
Bangkalan Regency, consisting of the head of the Bangkalan Regency
Environmental Service, the head of the waste management sector and the head of
other waste management sections who know about how management within the
Bangkalan Regency Environmental Service in waste management. Discussion of
research with the results of interviews and related to the findings of concepts and
theories related to research.
Keywords: Management; Environmental Service; waste management
Pendahuluan
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yaitu sebesar
268.074.600 jiwa berdasarkan data dari Badan Pusat Satistik tahun 2020. Peningkatan
jumlah penduduk setiap tahunnya akan terus bertambah dan meningkat sehingga
mempengaruhi tingkat konsumsi atau pemenuhan kebutuhan lainnya untuk
mengimbangi meningkatnya kebutuhan karena pola hidup yang semakin maju dan
modern ini. Semakin majunya pola dari kehidupan masyarakat, maka semakin
bertambahnya dan modernnya jumlah konsumsi yang digunakan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah yaitu sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari yang dilakukan
oleh manusia atau proses alam yang memiliki sifat konsentrasi serta volumenya
membutuhkan pengelolaan khusus. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun
2020, peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya akan terus bertambah dan
meningkat maka juga akan mempengaruhi tingkat dari konsumsi atau pemenuhan
kebutuhan lainnya untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan karena pola hidup
yang semakin maju dan modern ini.
Semakin majunya pola dari kehidupan masyarakat, maka semakin bertambahnya
dan modernnya jumlah konsumsi yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam sampah ini sudah bukan lagi permasalahan
dalam kebersihan saja, namun juga sudah menjadi permasalahan sosial yang dapat
menimbulkan konflik di dalam masyarakat sendiri. Hal ini juga diperparah lagi dimana
hampir semua kota di Indonesia baik kota kecil ataupun kota besar, masih belum
memiliki sistem penanganan sampah yang baik menurut Damanhuri dalam jurnal
(Erlani, Rivai, & Juherah, 2019). Untuk saat ini, secara umum di Indonesia
menggunakan metode dalam manajemen pengelolaan sampahnya yaitu kumpul, angkut
serta buang.
Saat ini masyarakat kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan
termasuk dalam pembuangan serta pengelolaan sampah dalam menjaga dan
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4195
melestarikan lingkungannya Menurut Mochtar M. dalam jurnal (Anggraini & Susanto,
2019) sampah merupakan sesuatu yang sudah tidak dapat dipakai atau dipergunakan
lagi, tidak disenangi dan sesuatu yang sudah dibuang oleh manusia yang berasal dari
proses kegiatan manusia serta tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Saat ini jumlah
volume sampah sudah sangat banyak serta kurangnya inovasi dalam pengelolaan
sampah menibulkan banyaknya sampah yang masih menumpuk baik itu di sekitaran
rumah, TPS ataupun TPA. Oleh karena itu di dalam kegiatan pengurangan sampah
memiliki tujuan agar setiap lapisan masyarakat, bidang usaha serta pemerintah dapat
melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, mendaur ulang sampah serta
memanfaatkan kembali sampah atau yang dikenal dengan nama 3R (Reduce, Reuse dan
Recycle) melalui kegiatan yang cerdas, efisien serta terprogram. Tetapi, kegiatan 3R ini
masih memiliki beragam kendala seperti rendahnya kesadaran yang dimiliki masyarakat
dalam memilah sampah mereka. Dalam masalah sampah ini dibutuhkan peran aktif
pemerintah dalam membantu mengatasi dan mensosialisasikan protokol pengelolaan
sampah yaitu Dinas Lingkungan Hidup. Dimana peran dinas lingkungan hidup ini dapat
membuat manajemen pengelolan sampah berjalan dengan baik jika sesuai prosedur.
Permasalahan sampah saat ini juga sedang terjadi di Kabupaten Bangkalan,
dimana semakin meningkatnya jumlah penduduk yang ada di bangkalan dari tahun
ketahun akan menyebabkan peningkatan volume sampah yang ada di Kabupaten
Bangkalan seperti table di bawah ini:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Madura
Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2020
Kabupaten Bangkalan berada di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu dari empat Kabupaten yang ada di Pulau
Madura. Berdasarkan table di atas kepadatan jumlah penduduk di Kabupaten Bangkalan
menempati posisi ke dua terbanyak setelah Kabupaten Sumenep yaitu sebanyak 994.212
jiwa dari data Badan Pusat Statistik Jawa Timur 2020. Jumlah penduduk yang semakin
bertambah dari tahun ke tahun mengakibatkan semakin banyaknya produksi sampah
masyarakat, seperti. Jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun ketahun
mengakibatkan semakin banyak jumlah peningkatan sampah yang dihasilkan oleh
masyarakat.
No. Kabupaten Tahun
2018 2019 2020
1. Kabupaten Bangkalan 978.892 jiwa 986.672 jiwa 994.212 jiwa
2. Kabupaten Sampang 968.520 jiwa 978.875 jiwa 989.001 jiwa
3. Kabupaten Pamekasan 871.497 jiwa 879.992 jiwa 888.214 jiwa
4. Kabupaten Sumenep 1.085.227 jiwa 1.088.910 jiwa 1.092.387 jiwa
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4196 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
Tabel 2
Volume Sampah di Kabupaten Bangkalan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan 2020
Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Bangkalan maka akan
semakin meningkat pula volume sampah yang dihasilkan dari tahun ketahun. Dimana
saat ini volume sampah yang dihasilkan di Kabupaten Bangkalan sudah sebesar 70 Ton
per harinya. Semakin banyak jumlah penduduknya maka semakin banyak pula sampah
yang dihasilkan. Sehingga dibutuhkan fasilitas yang mendukung pula dalam melalukan
pengelolaan sampah ini seperti ketersediaan truk serta sarana dan prasarana lainnya.
Seperti halnya yang terjadi saat ini di Kabupaten Bangkalan yang sedang mengalami
masalah dalam hal sampah dari tahun ketahun. Sehingga saat ini permasalahan sampah
di Kabupaten Bangkalan menjadi masalah utama yang sedang terjadi Banyak warga
yang mempertanyakan dan melakukan demo ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan mengenai permasalahan sampah yang tak kunjung diselesaikan.
Bagaimana kinerja dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dan
bagaimana sebenarnya manajemen yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dalam
mengelola sampah di Kabupaten Bangkalan. Saat ini menjadi tantangan bagi
pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam memperhatikan pengelolaan sampah dan
mengembalikan kepercayaan warga terhadap DLH, dimana dibutuhkan peran maksimal
oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah,
dibutuhkan manajemen dalam mengoprasikan setiap permasalahan yang ada.
Manajemen merupakan proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan agar tercapainya suatu sasaran melalui
pemanfaatan sumber daya manusia menurut George R. Terry dalam jurnal (Bogar,
Gosal, & Undap, 2019). Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan merupakan
dinas yang melaksanakan tugas dari pengelolaan sampah sehingga Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bangkalan dituntut untuk melaksanakan manajemen pemerintah yang
baik.
Berdasarkan paparan latar belakang diatas mengingat bagaimana pentingnya
manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah di Kabupaten
Bangkalan. Maka dari itu penulis tertarik untuk malakukan penelitian yang berjudul
“Manajemen Dinas Lingkungan Hidup Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten
Bangkalan”?
Metode Penelitian
Pada bagian ini peneliti menunjukkan jenis penelitian yang digunakan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif (Sugiyono,
2017). Dalam penelitian ini peneliti menerapkan pendekatan kualitatif untuk
Keterangan Volume Sampah 2018 Volume Sampah
2019
Volume Sampah
2020
Sampah
Terangkut
38,39 Ton/Hari 38,502 Ton/Hari 70 Ton/Hari
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4197
mengumpulkan, mengolah, menentukan cara mencari dan menganalisis data dari hasil
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten
Bangkalan. Dari penjelasan diatas peneliti menginginkan informasi dalam bentuk
deskripsi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, untuk memberikan gambaran
jelas terhadap manajemen pengelolaan sampah di Kabupaten Bangkalan. Tujuan dari
penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Bagaimana Manajemen Dinas Lingkungan
Hidup Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Bangkalan”
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi (Cresswell, 2017). Peneliti juga menggunakan 3 cara yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dilakukan melalui wawancara dengan 5
pegawai di dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan yang terdiri atas kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan, kepala bidang pengelolaan sampah dan
kepala seksi pengelolaan sampah, kepala seksi limbah B3 dan kepala seksi
pengembangan fasilitas teknis lainnya yang mengetahi mengenai bagaimana manajemen
di dalam Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah.
Fungsi dari manajemen dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bangkalan sebagai
berikut:
1) Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah kegiatan yang menentukan berbagai tujuan dan penyebab
tindakan-tindakan selanjutnya:
a. Pembuatan perencanaan yang dilakukan oleh bidang pengelolaan sampah Dinas
Lingkungan Hidup Bangkalan dalam pengelolaan sampah.
b. Anggaran pengelolaan sampah yang dilakukan oleh bidang pengelolaan sampah
Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan.
c. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan bidang pengelolaan sampah Dinas
Lingkungan Hidup Bangkalan dalam proses pengelolaan sampah.
2) Organizing (Organisasi)
Organisasi adalah kegiatan membagi pekerjaan di antara anggota kelompok
dan membuat ketentuan dalam hubungan-hubungan yang diperlukan:
a. Sistem pembagian tugas atau kerja dalam pengelolaan sampah di dinas
lingkungan hidup Bangkalan.
b. Kerjasama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan pengelolaan sampah di
dinas lingkungan hidup Bangkalan.
3) Actuating (Penggerakan/pengarahan)
Actuating (Penggerakan/pengarahan) adalah kegiatan menggerakkan anggota-
anggota kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-
masing:
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4198 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
a. Melakukan kegiatan pelatihan oleh bidang pengelolaan sampah Dinas Lingkungan
Hidup kepada pegawai..
b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat oleh Dinas Lingkungan Hidup
Bangkalan.
c. Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bangkalan
4) Controlling (Pengawasan)
Pengawasan (controlling) adalah kegiatan untuk menyesuaikan antara
pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan.
a. Sistem pengawasan oleh bidang pengelolaan sampah Dinas Lingkungan Hidup
kepada pegawai dalam proses pengelolaan sampah di Bangkalan.
b. Hukuman dan sanksi pegawai oleh bidang pengelolaan sampah Dinas Lingkungan
Hidup dalam pengelolaan sampah di Bangkalan.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis berjudul “Manajemen Dinas
Lingkungan Hidup Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Bangkalan” hasil
penelitian ini merupakan penemuan penulis di lokasi penelitian berdasarkan
pengamatan. Sehingga untuk mendapatkan hasil dari data tersebut penulis
menggunakan metode wawancara, observasi dan pengambilan data yaitu foto, data
arsip dan dokumen.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis untuk mengetahui
bagaimana manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah di
Kabupaten Bangkalan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
teori milik George R.Terry yaitu bahwa fungsi dari manajemen terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan (Awaluddin &
Hendra, 2018).
Setelah hasil penelitian diuraikan dengan berpedoman pada sumber data berupa
observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti akan menguraikan hasil analisis dari
manajemen Dinas Lingkungan Hidup dari berbagai temuan di lapangan terkait
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah di Kabupaten
Bangkalan. Adapun perlu diketahui diawal bahwa pengertian manajemen secara
umum adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
kepemimpinan, pengendalian serta pengawasan dengan menggunakan pemanfaatan
sumber daya serta sumber-sumber dengan efisien dan efektif agar tujuan yang telah
di tentukan dapat dicapai. Arti manajemen menurut Anton Mulyono Aziz dan Maya
Iriyanti di dalam Jurnal (Anggraini & Susanto, 2019) menjabarkan bahwa seni di
dalam manajemen meliputi totalitas dari bagian yang terpisah-pisah dan kemampuan
dalam menciptakan gambaran sebuah visi.
Arti kata manajemen berasal dari kata “to manage” yang memiliki arti
mengatur. Pengaturan ini dilaksanakan dengan melalui proses serta diatur menurut
urutan dari fungsi manajemen itu sendiri, sehingga, manajemen adalah sebuah proses
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4199
dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan menurut Hasibuan dalam jurnal (Husaini
& Fitria, 2019). Menurut Kristawan dalam jurnal (Syamsudin, 2017) manajemen
ialah seni dan ilmu dalam mengendalikan, memanfaatkan, mengatur serta
mengkomunikasikan segala sumber daya yang dimiliki di dalam organisasi dengan
memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen itu sendiri (Planning,
organizing, actuating and controlling) agar tujuan dari organisasi dapat dicapai
secara efisien serta efektif. Manajemen secara umum adalah proses penentuan sarana
dan tujuan yang akan diwujudkan serta menetapkan jalan dan sumber yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang seefektif dan seefisien mungkin.
Manajemen memiliki fungsi di dalamnya yaitu berupa tugas pokok yang harus
dilaksanakan oleh seorang pemimpin di sebuah organisasi dimanapun dan organisasi
apapun itu. Serta berbagai jenis fungsi manajemen ada perbedaan dan persamaan dan
pemikiran tersebut saling melengkapi. Pendapat di bawah ini dikemukakan oleh
(George R. Terry. Mulyono, 2008). Bahwa fungsi dari manajemen terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan (Awaluddin &
Hendra, 2018).
Perencanaan merupakan konsep memilih serta mengubungkan fakta dan hal-
hal menggunakan serta membuat dugaan mengenai masa yang akan dihadapi
selanjutnya, yang dianggap harus diwujudkan hasil yang diinginkan (Terry, 2003).
Pengorganisasian adalah sebuah tindak lanjut dari perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya, perencanaan yang telah direncanakan telah membentuk sebuah
pembagian kepada kelompoknya dalam menjalankan program yang ada dan terkait
dengan penelitian. Menurut (George R.Terry, 2020) dalam buku “Prinsip-Prinsip
Manajemen” cetakan kesebelas (2012:17) pengorganisasian merupakan proses dalam
pengelompokan, penentuan serta pengaturan beragam aktifitas untuk membantu
tercapainya tujuan. Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan,
pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan”.
Menurut George R. Terry dalam buku “Prinsip-Prinsip Manajemen” cetakan
kesebelas dalam jurnal (PP, Lestari, & Widowati, 2015) penggerakan merupakan
sebuah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh manager untuk melanjutkan serta
mengawali sebuah kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan
pengorganisasian agar tujuan yang diinginkan tercapai. Sehingga di dalam sebuah
penggerakan ini sangat dibutuhkan kerjasama yang solid dan juga adanya
pengarahan dari manajer agar pekerjaan dapat terarah dan terkoordinasi dengan
lancar agar tujuan yang telah direncanakan dari awal dapat di kerjakan dengan baik
dan tujuan dapat segera dicapai. Menurut (Awaluddin & Hendra, 2018) pengawasan
merupakan proses dalam penentuan apa yang seharusnya didapat atau dicapai yaitu
standar apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, menilai
pelaksanaan sesuai rencana yaitu selaras dengan standar.
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4200 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
1. Planning (Perencanaan)
Menurut (Talibo, 2018), perencanaan adalah kegiatan yang menentukan
berbagai tujuan dan penyebab tindakan-tindakan selanjutnya. Dari pemahaman
yang disampaikan oleh George R.Terry di dalam Manajemen di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah ini dalam
perencanaannya telah menentukan tujuan serta tindakan selanjutnya yaitu tujuan
dari pengelolaan sampah ini adalah memenuhi ketentuan dari UU 18 Tahun 2009
tentang prinsi-prinsip pengelolaan sampah yang disitu amanatnya adalah 3R yang
mana sejatinya tujuann dari pengelolaan sampah ini adalah menjaga kelestarian
lingkungan serta menunjang pelestarian lingkungan. selain itu tujuan dari
pengelolaan sampah ini adalah dapat mengelola sampah menjadi barang atau yang
bernilai ekonomi. Dimana Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan ini
membuat metode TPS 3R dalam pencapaian tujuan dari perencanaan pengelolaan
sampah yang berwawasan lingkungan dan memiliki nilai ekonomis.
Di dalam mencapai tujuan pengelolaan sampah yang baik Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan rutin mengadakan rapat ataupun
pertemuan dengan para pegawainya untuk membahas apa tindakan selanjutnya
untuk menjalankan program yang telah ditentukan. Target dimana target yang
ingin dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan adalah ingin
mencapai target terbesar,target terbesar itu pengelolaan sampah sudah zero artinya
tidak menyisakan sampah, sasaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan sedang dalam paparan menuju ke sana. Oleh karena itu sarana dan
prasarana sedang diupayakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan secara setahap untuk kita lengkapi, sampai satu titik pengelolaan
sampah sudah mencapai zero jadi sampah termanfaatkan semua. Oleh Karena itu
adanya sarana dan prasarana yang mencukupi akan membantu terwujudnya tujuan
dari apa yang telah direncanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan. Dimana pemenuhan sarana dan prasarana ini dipengaruhi oleh adanya
kecukupan anggaran agar tindakan atau program yang telah direncanakan dapat
terealisasikan. Program pengelolaan sampah saat ini yang sudah berjalan berupa
Bank sampah dan TPS 3R dimana saat ini program TPS 3R sedang dalam proses
pembangunan di setiap kelurahan.
Gambar 1
Sarana Dan Prasarana Yang Rusak Dan Tua
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4201
Dengan demikian, perencanaan dari manajemen Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan dalam telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada
dimana telah dilakukan perencanaa jangka kecil, jangka menengah dan jangka
panjang, serta adanya penentuan fokus, penetapan tujuan pengelolaan sampah,
pengadaan pertemuan dan rapat adanya target yang ingin dicapai serta adanya
perencanaan anggaran dan penggunaan sarana dan prasarana yang dapat
membantu kelancaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam
pengelolaan sampah. Namun anggaran pengelolaan sampah ini secara garis besar
para informan menyatakan bahwa anggaran yang di miliki dinas lingkungan hidup
ini masih kurang oleh karena itu pengelolaan sampah menjadi tidak optimal yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya bebarapa sarana dan prasarana ataupun
kebutuhan pegawailainnya dan juga mengakibatkan ketertinggalan dalam
pengelolaan sampah di Bangkalan.
2. Organising (Organisasi)
Menurut George R. Terry organisasi adalah kegiatan membagi pekerjaan
diantara anggota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan yang
diperlukan. Dari pemahaman yang disampaikan oleh George R. Terry bila
dihubungkan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam
pengelolaan sampah telah dilakukan fungsi organisasi yang baik hal ini
dikarenakan di dalam Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan terutama
dalam bidang pengelolaan sampah telah dilakukan pembagian kerja sesuai
dengan keterampilan, pemahaman dan pengetahuan dari pegawai. Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan terutama dalam bidang pengelolaan
sampah sudah ada pembagian tugas masing-masing seperti mandor, petugas
pengangkut sampah ada pengawas dan ada kepala seksi dan kepala bidang
persampahan serta ada sopir pengangkut sampah sudah ada dan terbagi tugasnya.
Jadi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan sudah tidak bingung di
dalam pembagian tugas pegawai. Di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan sendiri sistem pembagian kerja terdapat empat bidang salahsatunya
bidang pengelolaan sampah. Dari 4 program tadi kemudian di jabarkan dalam
bentuk kegiatan-kegiatan masing-masing bidang yang mana urusannya sudah di
atur sesuai dengan Peraturan Bupati tugas pokok dan fungsi Peraturan Bupati
Bangkalan nomor 44 tahun 2016 disitu pedomannya di dalam rangka pembagian
tugas.
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4202 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
Gambaran 2
rute pengengkutan sampah
Di dalam organisasi terutama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan juga membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain guna
kelancaran pengelolaan sampah. Hubungan-hubungan ini berupa kerjasama antara
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan, masyarakat dan pihak swasta.
Dengan adanya kerjasama ini akan lebih cepat Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan dalam mencapai tujuan dan target dalam pengelolaan
sampah. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan bekerjasama dengan
masyarakat yang peduli lingkungan seperti halnya Bank sampah dan juga TPS 3R
untuk pihak swasta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan bekerjasama
dengan Bank Jatim dan juga Pegadaian. Kerjasama ini sanagt membantu Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah dimana
dengan kerjasama ini sampah bisa diolah kembali dan juga kerjasama ini
membuat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan memiliki beberapa
kendaraan pengangkut sampah.
Dengan demikian fungsi organisasi di dalam manajemen Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah sudah dijalankan sesuai
dengan prosedur dimana terdapat pembagian kerja sesuai dengan ahli dan
berdasarkan Peraturan Bupati Bangkalan serta danya hubungan kerjasama antara
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dengan masyarakat dan pihak
swasta yang akan semakin membuat pengelolaan sampah serta tujuan dan target
dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Actuating (Tindakan)
Menurut George R. Terry actuating adalah kegiatan menggerakkan anggota
kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing.
Dari pemahaman yang disampaikan oleh George R. Terry bila dihubungkan
dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah telah dilakukan fungsi actuating sesuai dengan prosedur hal ini dapat
dilihat bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan telah memberikan
pelatihan kepada pegawai agar pegawai bisa mendapatkan pengetahuan lebih luas
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4203
lagi di dalam pengelolaan sampah sehingga pegawai di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar karena
sudah memiliki pengalaman serta pelatihan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan sering melakukan pelatihan untuk pegawainya sebanyak dua atau tiga
kali dalam setahun bahkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan juga
mengirimkan pegawainya untuk melakukan study banding demi untuk
menciptakan SDM yang unggul serta pegawai menjadi lebih professional dalam
menjalankan tugas yang telah diberikan.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan juga
memberikan sosialisasi kepada masyarakat Bangkalan mengenai pengelolaan
sampah. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan sering melakukan
sosialisasi di sekolah-sekolah,pondok pesantren.kelurahan bahkan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan juga bersedia hadir jika di undang ke
RT dan RW. Selain itu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan juga ingin
partisipasi masyarakat yang aktif guna ikut berperan di dalam pengelolaan sampah
sepert pada kegiatan Bank sampah dan kegiatan 3R sehingga masuarakat juga tau
bagaimana mengelola sampah dikemudian hari dan memberikan pengertian
bahwa sampah ini bisa bisa di olah dan bernilai ekonomi
Dengan demikian fungsi actuating di dalam manajemen Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah sudah dijalankan sesuai
dengan prosedur dimana terdapat pelatihan kepada pegawainya untuk
meningkatkan kualitas SDM pegawai fungsi organisasi di dalam manajemen
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah sudah
dijalankan sesuai dengan prosedur dimana terdapat, juga terdapat sosialisasi yang
dilakukan oleh fungsi organisasi di dalam manajemen Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah sudah dijalankan sesuai dengan
prosedur dimana terdapat kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah serta
diharapkannya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Namun, dari
wawancara yang penulis lakukan terdapat kesimpulan, bahwa saat ini secara garis
besar peran masyarakat Bangkalan terhadap pengelolaan sampah ini masih
kecil,tingkat kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan juga dirasa masih
rendah, oleh karena itu Dinas Lingkungan Hidup berharap agar masyarakata mau
berperan aktif dan bersama-sama menjaga lingkungan dan mengelola sampah
dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan. Hal ini masih menjadi
kendala utama yang dirasakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalan dalam proses pengelolaan sampah.
4. Controling (Pengawasan)
Menurut George R. Terry pengawasan adalah kegiatan untuk menyesuaikan
antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan. Dari pemahaman
yang disampaikan oleh George R. Terry bila dihubungkan dengan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah telah
dilakukan fungsi pengawasan dimana sistem pengawasan yang dilakukan oleh
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4204 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
Dari pemahaman yang disampaikan oleh George R. Terry bila dihubungkan
dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah telah dilakukan fungsi pengawasan dimana pengawasan ini bertingkat-
tingkat sistemnya, mulai dari mandor yang mengawasi pekerja di
lapangan,kemudian dibantu dengan supir truk, kemudian ada pengawas yang
kemudian pengawas juga diawasi oleh kepala seksi masing-masing bidang. Di
Dari pemahaman yang disampaikan oleh George R. Terry bila dihubungkan
dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan pengawasan ini salah
satunya berupa absensi jika ada pegawai yang tidak dapat masuk kerja maka wajib
melakukan laporan dan mengirimkan surat keterangan tidak dapat bekerja.
Gambar 3
Absensi Pegawai
Selain itu juga terdapat hadiah dan sanksi bagi pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dimana pegawai yang memiliki
pekerjaan dan perilaku yang baik maka akan menerima hadia baik itu berupa
perhatian lebih dari kepala juga mendapatakan upah atau bingkisan-bingkusan,
namun bagi pegawai yang tidak disiplin ataupun tidak berperilakubaik maka akan
diberikan teguran-teguran atau bahkan tidak dapat naik jabatan.
Dengan demikian fungsi pengawasan di dalam manajemen Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan sampah sudah
dijalankan sesuai dengan prosedur dimana terdapat terdapat pengawasan untuk
terciptanya kesesuaian pekerjaan dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya sehingga tidak terjadi penyelewengan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan sehingga juga dibutuhkan sanksi dan hadiah untuk pegawai
dalam bekerja untuk memberikan batasan perilaku dan juga memberi semangat
kerja kepada pegawai.
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4205
Kesimpulan
Manajemen di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah mencakup fungsi perencanaan telah dilakukan sesuai dengan peosedur dimana
telah ditetapkan tujuan, target pengadaan rapat atau pertemuan dan juga telah
ditetapakan perencanaan jangka kecil, menengah dan jangka panjang dalam pengelolaan
sampah, namun di dalam perencanaan ini masih terdapat kendala pada aspek sarana dan
prasarana dimana ada kekurangan kendaraan ataupun alat angkut serta terdapat
kerusakan pada sarana dan prasarana, serta anggaran yang tidak mencukupi sehingga
terjadi keterlambatan dalam proses pengelolaan sampah.
Manajemen di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah mencakup fungsi organisasi telah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada di
dalam pembagian kerja yaitu sesuai dengan Peraturan Bupati nomor 44 tahun 2016
tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Bangkalandi dalam pengelolaan sampah juga bekerjasama dengan masyarakat yaitu
Bank sampah,TPS 3R dan juga masyarakat peduli lingkungan lainnya untuk pihak
swasta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan bekerjasama dengan Bank Jatim
dan Pegadaian. Secara garis besar fungsi organisasi di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bangkalan sudah berjalan dengan sangat baik.
Manajemen di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah mencakup fungsi penggerakan telah dilakukan dengan baik dimana Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan memberikan pelatihan kepada para
pegawainya guna meningkatkan kualitas SDM pegawainya sehingga para pegawai telah
mengantongi ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan sampah. Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bangkalan juga rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang
ada di Kabupaten Bangkalan mengenai pengelolaan sampah, namun Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bangkalan ingin peran aktif masyarakat lebih ditingkatkan lagi dalam
kesadaran pengelolaan sampah karena masih banyak warga yang membuang sampah
sembarangan atau malas untuk melakukan pemilahan sampah.
Manajemen di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan dalam pengelolaan
sampah mencakup fungsi pengawasan telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada,
dimana terdapat tingkatan-tingkatan dalam pengawasan ini sehingga kerja pegawai
dapat dipantau, dalam hal kedisiplinan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan
menerapkan sistem lapor dan pengiirman surat jika tidak dapat bekerja. Untuk pegawai
yang bekerja atau berperilaku dengan baik akan diberikan hadiah dan sebaliknya jika
berperilaku tidak baik akan diberikan hukuman seperti tegoran dan lain-lain.
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari
4206 Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021
BIBLIOGRAFI
Anggraini, Zepa, & Susanto, Joko. (2019). Manajemen Persampahan di Kecamatan
Rimbo Tengah Kabupaten Bungo. Tranparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi,
2(2). Google Scholar
Awaluddin, Awaluddin, & Hendra, Hendra. (2018). Fungsi manajemen dalam
pengadaan infrastruktur pertanian masyarakat di desa watatu kecamatan banawa
selatan kabupaten donggala. Publication, 2(1), 1–12. Google Scholar
Bogar, Romi, Gosal, Ronny, & Undap, Gustaf. (2019). Manajemen Pemerintahan
Dalam Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Minahasa Utara (Studi Dinas
Lingkungan Hidup Minahasa Utara). Jurnal Eksekutif, 3(3). Google Scholar
Cresswell, J. W. (2017). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Google Scholar
Erlani, Erlani, Rivai, Abdur, & Juherah, Juherah. (2019). Analisis Penanganan Sampah
oleh Ibu Rumah Tangga di Pulau Sapuli Kabupaten Pangkep. 2-TRIK: Tunas-
Tunas Riset Kesehatan, 9(1), 98–109. Google Scholar
George R. Terry. Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi
Pendidikan. Yogyakarta: Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
George R.Terry. (2020). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Husaini, Husaini, & Fitria, Happy. (2019). Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga
Pendidikan Islam. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi
Pendidikan), 4(1), 43–54. Google Scholar
PP, Jayanti Nigiana, Lestari, Endang, & Widowati, Nina. (2015). Manajemen
Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Tembalang. Journal of Public Policy and
Management Review, 5(1), 161–174. Google Scholar
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung. Google Scholar
Syamsudin, S. (2017). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1 (1). Google Scholar
Talibo, Ishak. (2018). Fungsi Manajemen dalam Perencanaan Pembelajaran. Jurnal
Ilmiah Iqra’, 7(1). Google Scholar
Terry, George R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen (Judul asli: Guide to
Management). Penerjemah J. Smith DFM Jakarta: Bumi Aksara. Google Scholar
Copyright holder:
Yulita Firdausi, Ertien Rining Nawangsari (2021)
Manajemen Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Di Bangkalan
Syntax Literate, Vol. 6, No. 8, Agustus 2021 4207
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under: