13
MAKIYYAH dan MADANIYYAH MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas : Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen Pengampu : Yuyun Afandi Disusun Oleh : 1. Faiz Salsa Zerita (1701026064) 2. Indi Putri (1701026065) 3. Lilik Ambarwati (1701026066) 4. Achmad Hifni Bik (1701026068) 5. Peni Dwiyanti (1701026069) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG 2017

MAKIYYAH dan MADANIYYAH - fasta15.files.wordpress.com · MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas : ... ibadah-ibadah dan mu’amalah, ... praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia. 5

Embed Size (px)

Citation preview

MAKIYYAH dan MADANIYYAH

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu : Yuyun Afandi

Disusun Oleh :

1. Faiz Salsa Zerita (1701026064)

2. Indi Putri (1701026065)

3. Lilik Ambarwati (1701026066)

4. Achmad Hifni Bik (1701026068)

5. Peni Dwiyanti (1701026069)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SEMARANG

2017

1

I. PENDAHULUAN

Kita sangat memerlukan ilmu yang berkaitan dengan makiyyah dan madaniah

karena surat-surat yang terdapat pada al-Qur’an adakal makiyah dan adakala

madaniyah dan adakala ada ayat-ayat dari surat makiyah yang turun di madinah,

sebagaimana ada ayat-ayat dari surat madaniyah yang turun di mekah, sebagaimana

pula setiap ayat dalam alqur’an mempunyai ciri-cirinya sendiri yang dengan ciri-ciri

itu dapatlah kita menggolongkan ayat-ayat itu kedalam golongan makiyah, atau ke

dalam golongan madaniyah.

Memang perlulah kita memperhatikan seluruh surat dan seluruh ayat untuk

mengetahui makiyah atau madaniyah dengan memperhatikan ciri-ciri yang khas dari

ayat-ayat itu.

Mengetahui makiyah dan madaniyah adalah suatu hal yang harus diperhatikan

benar-benar, untuk dapat menentukan marhalah-marhalah dakwah islamiyah dan

mengetahui langkah-langkah yang berangsur-angsur ditempuh oleh alqur’an dan

dapat pula kita mengetahui persesuaiannya ayat-ayat itu dengan miliu atau

lingkungan mekah dan madinah serta dapat pula kita mengetahui uslub-uslub

makiyah dan madaniyah dalam menghadapi orang mukmin,orang musyrikin dan ahli

kitab.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian Makiyah dan Madaniyah?

B. Bagaimana Sejarah Makiyah dan Madaniyah?

C. Bagaimana Karakteristik Makiyah dan Madaniyah?

D. Sebutkan beberapa contoh surat makiyah dan madaniyah?

E. Apa faedah dan fungsi mengetahui Makiyahdan Madaniyah?

F. Apa Saja Ayat yang Diturunkan di Luar Kota Makah dan Madinah?

2

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah

Makkiyah yaitu ayat yang diturunkan kepada rasulullah sebelum hijrah ke

madinah. Madaniyyah yaitu ayat yang diturunkan kepada rasulullah setelah hijrah

ke madinah.Oleh karena itu pada surat al maidah ayat 3 termasuk ayat

madaniyyah walaupun turun kepada rasulullah di mekkah ( pada haji wada’ di

arafah ).1

B. Sejarah Perkembangan Maakkiyah dan Madaniyyah

Dikalangan ulama terdapat beberapa pendapat tentang dasar atau kriteria

yang dipakai untuk menentukan Makkiyyah dan Madaniyyah suatu surat atau

ayat.

Sebagian ulama menetapkan lokasi turunnya ayat-ayat atau surat sebagai

dasar penentuan Makkiyyah dan Madaniyyah, sehingga mereka membuat definisi

Makkiyyah dan Madaniyyah sebagai berikut:

Yang diartikan sebagai berikut: “Makiyah ialah yang diturunkan dimakkah

sekalipun turunnya sesudah hijrah, madaniyah ialah yang diturunkan di

madinah”

Agak sulit memang melacak dan mengidentifikasi secara pasti ayat-ayat

Makkiyyah dan Madaniyyah karena urutan tata tertib ayat tidak mengikuti

kronologi waktu turunnya ayat tetapi berdasarkan petunjuk nabi. Lagi pula pada

mushaf usmani yang menjadi acuan sejak semula disusun mengikuti petunjuk

nabi.

Koleksi mushaf para sahabat yang diantaranya ada yang ditulis berdasarkan

turunnya ayat, semuanya sudah dibakar setelah tim penyusun al-Quran yang

dibentuk Usman bin Affan menyelesaikan tugasnya. Jadi pembakaran mushaf

tersebut bisa juga berarti sebagai kerugian intelektual, karena dengan demikian

menjadi sulit melacak kronologi ayat berdasarkan waktu turunnya.2

C. Karakteristik Makkiyah dan Madaniyyah

Untuk mengetahui makkiyah dan madaniyyah dapat ditempuh dengan dua

metode :

1 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia 2 Quraisy Shihab,sejarah dan ulum alqur’an,Bandung Pustaka Firdaus,1997,hal:64

3

1. Sima’ie Naqli

Maksudnya,mengetahui makkiyah dan madaniyyah dengan cara melalui

riwayat.

2. Qiyasi Ijtihadi

Maksudnya, mengetahui Makkiyah dan madaniyyah dengan cara

penerapan ijtihad yang di dasarkan pada ciri-ciri makkiyah dan madaniyyah.

a. Perbedaan Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyyah

Perbedaan ciri-ciri makkiyah dan madaniyyah dapat dilihat dari segi

konteks kaimatnya dan temanya.

1. Perbedaan dari segi konteks kalimat :

Diantara perbedaan makkiyah dan madaniyyah ditinjau dari segi

konteksnya adalah :

a. Makkiyah.

1) Sebagian besar surat makkiyah dalam penyampaian dengan cara

yang keras dalam konteks pembicaraan sebab di tunjukkan kepada

orang yang mayoritas pembangkang lagi sombong seperti dalam

surat al mudatsir.

2) Sebagian besar surat makkiyah pendek-pendek dan banyak

mengandung perdebatan( antara para rasul dengan kaumnya ),

sebab kebanyakan ditujukan kepada orang-orang yang memusuhi

dan menentang, seperti dalam surat al- thur.

b. Madaniyyah.

1) Sebagian besar surat madaniyyah dalam peyampaian dengan cara

yang lembut dalam konteks pembicaraan, sebab ditujukan kepada

orang-orang yang mayoritas menerima dakwah, seperti dalam surat

al –maidah.

2) Sebagian besar surat madaniyyah panjang-panjang dan berisi

tentang hukum-hukum tanpa ada perdebatan, sebab ditujukan

kepada orang-orang yang menerima dakwah, seperti ayat dain(

ayat tentang hutang ) padasurat al baqarah ayat 282.

2. Perbedaan Dari SegiTema:

Diantara perbedaan makkiyah dan madaniyyah ditinjau dari segi

temanya adalah:

4

a. Makkiyah :Sebagian besar surat makkiyah berisi pengokohan tauhid

dan aqidah yang benar, khususnya berkaiatan dengan tauhid

uluhiyyah dan penetapannya iman kepada hari ke bangkitan, sebab

kebanyakan yang diajak bicara mengingkari halitu.

b. Madaniyyah :Sebagian besar surat madaniyyah berisi perincian

ibadah-ibadah dan mu’amalah, sebab kebayakan yang diajak bicara

waktu itu jiwanya telah kokoh dengan tauhid dan aqidah, sehingga

membutuhkan perincian tentang berbagai Ibadan dan mu’amalah.3

D. Beberapa Contoh Ayat Makkiyah dan Madaniyah

1. Makkiyah

Diantaranya :

1 Al-‘Alaq 47 An-Naml

2 Al-Qolam 48 Al-Qoshash

3 Al-Muzzammil 49 Al-Isro’

4 Al-Muddatstsir 50 Yunus

5 Al-Fatihah 51 Hud

6 Al-Lahab 52 Yusuf

7 At-Takwir 53 Al-Hir

8 Al-A’la 54 Al-An’am

9 Al-Lail 55 Ash-Shaffat

10 Al-Fajr 56 Luqman

11 Ad-Dhuha 57 Saba’

12 Al-Insyiroh 58 Az-Zumar

13 Al-Ashr 59 Ghofir

14 Al-Adiyat 60 Fushshilat

15 Al-Kautsar 61 Asy-Syura

16 At-takatsur 62 Az-Zukhruf

17 Al-Ma’un 63 Ad-Dukhan

18 Al-Kafirun 64 Al-Jatsiah

3 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia

5

19 Al-Fiil 65 Al-Ahqof

20 Al-Falaq 66 Al-Adzariyat

21 An-Nas 67 Al-Ghosiyah

22 Al-Ikhlas 68 Al-Kahfi

23 An-Najm 69 An-Nahl

24 ‘Abasa 70 Nuh

25 Al-Qodar 71 Ibrahim

26 Asy-Syams 72 Al-Anbiya’

27 Al-Buruj 73 Al-Mu’minun

28 At-Tiin 74 As-Sajadah

29 Al-Quroisy 75 At-Thur

30 Al-Qori’ah 76 Al-Mulk

31 Al-Qiyamah 77 Al-Haqqoh

32 Al-Humazah 78 Al-Ma’arij

33 Al-Mursalat 79 An-Naba’

34 Qaf 80 An-Nazi’at

35 At-Thoriq 81 Al-Balad

36 Al-Qomar 82 Al-Infithor

37 Shad 83 Al-Insyiqoq

38 Al-A’rof 84 Ar-Rum

39 Jinn 85 Al-Ankabut

40 Yasin 86 Al-Muthoffifin

41 Al-Furqon 87 Al-Zalzalah

42 Fathir 88 Ar-Rod

43 Maryam 89 Ar-Rohman

44 Thoha 90 Al-Insan

45 Al-Waqiah 91 Al-Bayyinah

46 Asy-Syu’ara

6

2. Madaniyah

Diantaranya :

1 Al-Baqoroh 13 Ali-Imron

2 Al-Anfal 14 Al-Ahzab

3 Al-Mumtahanah 15 Al-Hujurat

4 An-Nisa’ 16 At-Tahrim

5 Al-Hadid 17 At-Taghabun

6 Al-Qital 18 As-Shaf

7 At-Tholaq 19 Al-Jumuah

8 Al-Hasr 20 Al-Fath

9 An-Nur 21 Al-Maidah

10 Al-Hajj 22 At-Taubah

11 Al-Munafiqun 23 An-Nashr

12 Al-Mujadilah

E. Faedah dan Fungsi mengetahui surat madaniyyah danmakkiyah

Diantara Faedah mengetahui surat madaniyyah adalah:

1. Bukti ketinggian bahasa al qur’an. Sebab didalamnya Allah mengajak bicara

setiap kaum sesuai keadaan mereka baik dengan penyampaian yang keras

maupun lembut.

2. Sebagian pelaksanaan syariat islam secara bertahap. Sebab al quran turun

secara berangsur-angsur sesuai keadaan dan kesiapan umat di dalam menerima

dan melaksanakan syariat yang diturunkan.

3. Sebagian pendidikan para da’i untuk mengikuti metode al quran dalam tata

cara penyampaian tema yaitu memulai dari perkara yang paling penting serta

menggunakan kekerasan dan kelembutan sesuai kondisi

4. Pembedaan atara nasikh dan mansub. Kalau ada dua ayat yaitu madaniyyah

dan makkiyah yang keduanya memenuhi syarat-syarat hukum nasikh, maka

ayat madaniyyah menjadi nasikh sebab ayat madaniyyah datang setelah ayat

makkiyah.4

4 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia

7

Fungsi Memahami Ilmu Makkiyah dan Madaniyah:

An-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih ‘ala Fadhl Ulum Al-Quran,

memandang subjek makkiyah dan madaniyyah sebagai ilmu Al-Quran yang

paling utama. Sementara itu , Manna’ Al-Qaththan mencoba lebih jauh lagi dalam

mendeskripsikan urgensi mengetahui makkiyah dan madaniyyah sebagai berikut.

1. Membantu dalam menafsirkan Al-qur’an

Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an

tentu sangat membantu dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat Al-

Quran, kendatipun ada teori yang mengatakan bahwa yang harus menjadi

patokan adalah keumuman redaksi ayat dan bukan kehususan sebabin. Dengan

mengetahui kronologis Al-Quran pula, seorang mufassir dapat memecahkan

makna kontradiktif dalam dua ayat yang berbeda, yaitu dengan pemecahan

konsep nasikh-mansukh yang hanya bisa diketahui melalui kronologi Al-

Quran.

2. Pedoman bagi langkah-langkah dakwah

Setiap kondisi tentu saja memerlukan ungkapan-ungkapan yang relevan.

Ungkapan-ungkapan dan intonasi berbeda yang digunakan ayat-ayat makkiyah

dan ayat-ayat madaniyyah memberikan informasi metodologi bagi cara-cara

menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang diserunya. Oleh

karena itu, dakwah Islam berhasil mengetuk hati dan menyembuhkan segala

penyakit rohani orang-orang yang diserunya. Di samping itu, setiap langkah-

langkah dakwah memiliki objek kajian dan metode-metode tertentu, seiring

dengan perbedaan kondisi sosio-kultural manusia. Periodisasi makkiyah dan

madaniyyah telah memberikan contoh untuk itu.

3. Memberi informasi tentang sirah kenabian

Penahapan turunnya wahyu seiring dengan perjalanan dakwah nabi, baik

di mekah atau di madinah, dimulai sejak diturunkannya wahyu pertama sampai

diturunkannya wahyu terakhir. Al-Quran adalah rujukan otentik bagi

perjalanan dakwah nabi itu. Informasinya tidak bisa diragukan lagi.

Mengetahui sejarah hidup nabi melalui ayat-ayat Al-Quran, sebab

turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala

peristiwa yang menyertainya, baik pada periode makkah maupun periode

madinah, sejak turun iqra’ sampai ayat yang terakhir diturunkan. Al-Quran

adalah sumber pokok bagi hidup Rasulullah. Pola hidup beliau harus sesuai

8

dengan Al-Quran dan Al-Quran pun memberikan kata putus terhadap

perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.5

F. Ayat-ayat Al-qur’an Diturunkan Di Luar Kota Makkah dan Madinah

1. Ayat yang di bawa dari makkah ke madinah

Contohnya ialah surat Al-A’la. HR. Al-Bukhari dari Al-Bara’ bin Azib

yang mengatakan, “orang yang pertama kali datang kepada kami di kalangan

sahabat Nabi adalah Mush’ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum keduanya

membacakan Al-Quran kepada kami. Sesudah itu datanglah Ammar, Bilal dan

Sa’ad. Kemudian datang pula Umar Bin Khattab sebagai orang yang kedua

puluh. Baru setelah itu datanglah Nabi. Aku melihat penduduk Madinah

bergembira setelah aku membaca sabbihismarabbikal a’la dari antara surat

yang semisal dengannya.”

Pengertian ini cocok dengan Al-quran yang dibawa oleh golongan

muhajirin, lalu mereka ajarkan kepada kaum anshar.

2. Ayat yang di bawa dari madinah ke makkah

Contohnya dari awal surat Baqarah, yaitu ketika Rasulullah SAW

memerintahkan kepada Abu Bakar untuk pergi haji pada tahun ke Sembilan.

Ketika awal surat Baqarah turun, Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin

Abi Thalib untuk membawa surat tersebut kepada Abu Bakar, agar ia

sampaikan kepada kaum musyrikin, maka Abu Bakar pun membacakannya

kepada mereka dan mengumumkan bahwa tahun ini tidak ada oseorang

musyrik pun yang boleh berhaji.

3. Ayat yang turun di waktu dalam perjalanan

Mayoritas ayat-ayat dan surat-surat Al-Quran turun pada saat Nabi dalam

keadaan menetap. Akan tetapi, karena kehidupan Rasulullah tidak pernah lepas

dari jihad dan peperangan di jalan Allah, maka wahyu pun turun juga dalam

perjalanan tersebut. Imam As-Suyuthi menyebutkan awal surat Al-Anfal yang

turun di Badar setelah selesai perang, sebagaimana yang diriwayatkan Imam

Ahmad dari Sa’ad bin Abi Waqqash.

Sedangkan ayatnya adalah sebagai berikut

والذين يكنزون الذهب والفضة وال ينفقونها فى سبيل هللا

5 Rosihan Anwar ,ulum Al-Qur’an ,Bandung Pustaka Setia,1997,hal 115-116

9

Diriwayatkan Ahmad dari Tsauban, bahwa ayat tersebut turun ketika

Rasulullah dalam salah satu perjalanan.

Juga awal surat Al-Hajj. At-Tirmidzi dan Al-Haakim meriwayatkan dari

Imran bin Hushain yang menyatakan “ketika turun kepada Nabi ayat ‘wahai

manusia, bertakwalah kepada tuhanmu, sesungguhnya goncangan Hari

Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar … sampai dengan .. tetapi

adzab Allah sangat kerasnya’ beliau sedang berada dalam perjalanan.”

Begitu juga surat Al-Fath. Al-Hakim dan yang lain meriwayatkan, dari

Al-Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al-Hakam, keduanya berkata

“surat Al-Fath dari awal sampai akhir turun di antara kota makkah dan

madinah berkaitan dengan masalah perdamaian Hudaibiyah.”

Sebagian dari ayat Al-Quran tidak hanya turun di kota makkah dan

sekitarnya dan tidak pula di madinah dan sekitarnya, seperti firman Allah

dalam surat At-Taubah ayat 42 dan pada surat Az-Zukhruf ayat 45. Yang

kedua ayat tersebut tidak turun di kota makkah dan sekitarnya dan tidak pula

di kota madinah dan sekitarnya.

Menurut Ibnu Katsir bahwa surat At-Taubah ayat 42 turun di tabuk, dan

surat Az-Zukhruf ayat 45 diturunkan di abitul maqdis pada malam Isra’.6

4. Ayat yang turun di Kota Arofah pada haji wada’.7

Surat Al-Baqarah ayat : 281

واتقوا يوما ترجعون فيه الى هللا ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم ال يظلمون

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu

itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri

diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang

mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).8

5. Ayat yang turun di Kota Mina pada haji wada’.9

Surat Al-Maidah ayat : 3

يحة وما أ حرمت عليكم الميتة والدم و لحم الخنزير وما أهل لغير هللا به والمنخنقة والموقوذة والمتردية والنط

كفروا من دينكم اليوم يئس الذين كل السبع إالماذكيتم وماذبح على النصب وأن تستقسموا باألزلم ذالكم فسق

6 Syeikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2006, hlm: 67-71. 7 Jalaluddin Rakhmat. ‘Ulum Al-Quran, Bandung: 1431 H, hal. 58 8 Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Yayasan Penyelenggara Penerjemah

Pentafsir Al Qur’an, 1971, hal : 70 9 Jalaluddin Rakhmat, Op Cit, hal. 59.

10

طر فى عمتى ورضيت لكم اإلسلم دينا فمن اضفال تخشوهم واشون اليم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم ن

مخمصة غير متجانف إلثم فإن هللا غفوررحيم

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul,

yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat

kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk

berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,

(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini

orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu

janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini

telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.

Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.10

10 Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, Op Cit, hal : 157

11

KESIMPULAN.

Makkiyyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SWT

sebelum hijrah ke Madinah, walaupun ayat tersebut turun di sekitar / bukan di kota Makkah,

yang pembicaraannya lebih ditujukan untuk penduduk Makkah. Sedangkan Madaniyyah

adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya walaupun turunnya di

Makkah, dan pembicaraannya lebih ditujukan untuk penduduk Madinah.

Adapun ayat-ayat yang turun tidak di kota makkah dan tidak pula di kota madinah adalah

Ayat yang di bawa dari makkah ke madinah, ayat yang di bawa dari madinah ke makkah,

Ayat yang turun di waktu dalam perjalanan, Ayat yang turun di Kota Arofah pada haji wada’,

Ayat yang turun di Kota Mina pada haji wada’.

12

DAFTAR PUSTAKA

Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia

Quraisy Shihab,sejarah dan ulum alqur’an,Bandung Pustaka Firdaus,1997.

Rosihan Anwar ,ulum Al-Qur’an ,Bandung Pustaka Setia,1997.

Syeikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar,

2006.

Jalaluddin Rakhmat. ‘Ulum Al-Quran, Bandung: 1431 H

Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Yayasan

Penyelenggara Penerjemah Pentafsir Al Qur’an, 1971

Jalaluddin Rakhmat, Op Cit

Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, Op Cit