34
Sistim urinaria 2009 Pendahuluan Air merupakan suatu sumber alam yang tidak terbilang faedahnya kepada umat manusia. Setiap hari tubuh kita memerlukan air dalam kadar yang mencukupi untuk meneruskan aktivitas seharian. Namun perlunya diketahui bahawa sejumlah air dan sisa makanan yang berlebihan dalam tubuh kita harus disingkirkan . Air yang disingkrkan melalui urine diproses terlebih dahulu oleh organ ginjal sebelum dieksresikan dari tubuh badan. Ginjal merupakan organ yang berfungsi mencuci dan menyaring darah supaya berada dalam keadaan yang normal dimana bahan-bahan yang bermanfaat digunakan semula manakala bahan yang bersifat toksik disingkirkan. Keringat juga merupakan inisiatif tubuh kita untuk menyingkirkan air. Proses yang dilalui ginjal itu amat unik sekali karena ia menjalani proses penyaringan, penyerapan semula, dan sekresi dalam suatu unit fungsional yang dikenali sebagai nefron. Bahan- bahan yang bermanfaat seperti glukosa, asam amino, air, elektrolit dan vitamin diserap semula untuk digunakan untuk memberikan energi kepada tubuh untuk melakukan berbagai 1

makalah urogenital

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah tentang traktus urogenital

Citation preview

Page 1: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Pendahuluan

Air merupakan suatu sumber alam yang tidak terbilang faedahnya kepada umat manusia.

Setiap hari tubuh kita memerlukan air dalam kadar yang mencukupi untuk meneruskan aktivitas

seharian. Namun perlunya diketahui bahawa sejumlah air dan sisa makanan yang berlebihan

dalam tubuh kita harus disingkirkan . Air yang disingkrkan melalui urine diproses terlebih

dahulu oleh organ ginjal sebelum dieksresikan dari tubuh badan. Ginjal merupakan organ yang

berfungsi mencuci dan menyaring darah supaya berada dalam keadaan yang normal dimana

bahan-bahan yang bermanfaat digunakan semula manakala bahan yang bersifat toksik

disingkirkan. Keringat juga merupakan inisiatif tubuh kita untuk menyingkirkan air.

Proses yang dilalui ginjal itu amat unik sekali karena ia menjalani proses penyaringan,

penyerapan semula, dan sekresi dalam suatu unit fungsional yang dikenali sebagai nefron.

Bahan-bahan yang bermanfaat seperti glukosa, asam amino, air, elektrolit dan vitamin diserap

semula untuk digunakan untuk memberikan energi kepada tubuh untuk melakukan berbagai

aktivitas. Seperti menggerakkan otot-otot, berkemih, makan dan fungsi ginjal itu sendiri juga

memerlukan energy. Bahan- bahan seperti urea, air yang berlebihan, NaCl, zat organic dan zat-

zat anorganik disingkirkan karena penumpukan bahan-bahan yang disifatkan toksik ini akan

membawa keburukan kepada tubuh.

Ginjal juga membantu kondisi lingkungan tubuh dan menghasilkan hormon penting

untuk mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah. Walaupun kita jarang

memperhatikan dan karena ginjal kita biasa bekerja dengan indahnya, kerja ginjal tidak begitu

kita hargai sampai saatnya kerja ginjal tersebut gagal. Kegagalan kerja ginjal memicu tekanan

darah tinggi, anemia, dan menumpuknya limbah dalam darah; yang dapat membahayakan jiwa

1

Page 2: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Tujuan pembelajaran

1. Mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik sistim urinaria yang terdiri daripada

ginjal, ureter dan vesika urinaria.

2. Mengetahui mekanisme kerja sistim urinaria

3. Mempelajari pemeriksaan fisik dan penunjang untuk memantau tahap kesehatan sistim

urinaria dalam tubuh.

2

Page 3: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Skenario B

Bapak M, berusia 45 tahun sering mengeluh sakit perut kanan bawah yang menjalar ke daerah

pinggang kanan belakang. Bila ia merasa sakit, urin yang dikeluarkan bewarna merah. Dokter

yang memeriksanya menganjurkan agar Bapak M melakukan pemeriksaan radiologi IVP,

sebelum melakukan pemeriksaan IVP, dokter ahli radiologi meminta Bapak M melakukan

pemeriksaaan clearance kreatinin terlebih dahulu.

Isi

Definisi sistim urinaria.

Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas

dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh.

Sistim urinary terdiri daripada organ yang membentuk urine yaitu ginjal dan struktur-struktur

yang membentuk urin untuk disingkirkan dari tubuh badan. Sistim urinaria terdiri daripada

ginjal, ureter dan vesika urinaria. Ginjal merupakan organ terpenting dalam memproduksikan air

kencing, fungsi ginjal antara lain adalah seperti berikut:

1. Menstabilkan tahap osmolaritas cairan badan dengan meregulasi kandungan air dalam

badan.

2. Meregulasikan kuantiti dan konsentrasi cairan ekstra sellular, termasuklah natrium,

kalium, klorida, kalsium,hydrogen, ion bikarbonat, fosfat, sulfat dan magnesium.

3. Menstabilkan kuantiti plasma dalam darah untuk jangka masa yang panjang dalam

meregulasi tekanan darah arteri.

3

Page 4: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

4. Membantu menstabilkan asam basa dalam tubuh dengan meregulasi ion hydrogen dan

bikarbonat.

5. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak digunakan dan bersifat toksik seperti urea, asam

uric dan kretinin yang mana apabila dalam tubuh itu kadarnya meningkat akan

memberikan efek kepada otak.

6. Menyingkirkan bahan-bahan asing seperti alcohol, perisa, persticides dan lainnya.

7. Menghasilkan hormone eritropoitin yang merangsang pembentukan darah di sumsum

tulang.

8. Menukarkan vitamin D dalam bentuknya yang aktif.

9. Menghasilkan hormone rennin, hormone enzimatik yang merangsang reaksi kimiawi

yang lainnya.

4

Page 5: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Struktur makroskopik alat-alat saluran kemih

Alat-alat saluran kemih atau organa urinalia(excretion) terdiri daripada organ ginjal (ren) , ureter

dan vesika urinaria. Kesinambungan fungsi dan kerja alat-alat ini membolehkan urin dibuang

daripada badan.

1. Ginjal (ren): terletak di retro peritoneal dan terdapat disebelah kiri dan kanan dari

columna vertebralis. Ren sebelah kanan terletak di iga 12 pada lumbar 3-4 yang mana

lebih rendah daripada yang disebelah kiri yaitu pada iga 11 lumbar 2-3.

Pembungkus ginjal:

Fascia renalis: terletak diluar capsula fibrosa dan terdiri dari dua lembar, pada

bahagian depannya adalah fascia prerenalis dan belakang fascia retro renalis.

Kedua lembar fascia ini bersatu pada bahagian cranial dan terpisah pada

bahagian caudalnya dan karena itu sering terjadinya ascending infection.

capsula fibrosa: yang melekat pada ginjal dan hanya menyelubunginya dan

glandula supra renalis tidak termasuk serta mudah dikupas.

Capsula adipose: membungkus ginjal dan glandula supra renalis serta

mengandung banyak lemak. Dibahagian depannya lebih tipis dan bahagian

belakangnya lebih tebal.

Bagian ginjal:

Cortex renis:terdiri daripada glomerolus dan pembuluh darah. di glomerolus

darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke dalam medulla,

saluran-saluran tersebut akan bermuara pada papilla renalis.

5

Page 6: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Medulla renis: Papilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk limas

terbalik yaitu pyramid renalis (malphigi). Saluran-saluran yang menembus

papilla adalah ductuli papillares ( Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan

yaitu area cribriformis. Manakala papilla renalis menonjol ke dalam calix

minor Di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)

Dan beberapa calyx minor ( 2 – 4 ) membentuk calyx major dan beberapa

calyx major menjadi pyelum = pelvis renis, kemudian menjadi ureter .

Ruangan tempat calyx = hillus renalis.

Perdarahan ginjal: merupakan cabang daripada aorta abdominalis setinggi vertebra

lumbar 1-2 yang mana arteri A. renalis kanan lebih panjang daripada A. renalis kiri,

karena harus menyilang vena cava inferior di belakangnya. Arteri renalis bercabang

menjadi arteri segmentalis dan kemudian bercabang lagi berjalan diantara lobus ginjal

6

Page 7: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

yaitu arteri interlobaris. Pada perbatasan antara medulla dan cortex, arteri interlobaris

bercabang menjadi arteri arcuata. Arteri arcuata itu nanti mempercabangkan arteri

interlobularis yang berjalan sehingga ke hujung ginjal yang nantinya akan

mempercabangkan vasa afferent di glomerolus.

Pembuluh balik: daripada vena interlobularis akan berkumpul di vena arcuata

dan seterusnya di vena interlobaris. Vena interlobaris ini akan bermuara ke

dalam pembuluh yang lebih besar yaitu vena renalis dan akhirnya ke dalam

vena cava inferior yang akan menghantar darah ke jantung untuk dipompakan

kembali.

7

Page 8: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

2. Ureter: merupakan bahagian lanjutan daripada pelvis renis yang menuju ke distal dan

bermuara ke dalam vesika urinaria dan terbagi menjadi dua bahagian yaitu pars

abdominalis dan pars pelvina.

Terdapat tiga tempat penyempitan pada ureter :uretero- pelvic junction, tempat

penyilangan ureter dengan vassa iliaca ataupun flexura marginalis dan muara

ureter ke dalam vesica urinaria.

Persarafan ureter : plexus hypogastricus inferior columna vertebralis thoracalis

11- Lumbar 2 melalui neuron² simpatis.

Pada pars abdominalis ureteris jalannya ureter pada lelaki maupun perempuan

adalah sama manakala pada pars pelvina ureteris jalannya ureter lelaki berbeda

sama perempuan karena terdapatnya alat-alat kelamin yang berbeda.

8

Page 9: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

3. Vesika urinaria: merupakan kandung kemih yang berfungsi sebagai reservoir urine dan

terletak dibelakang os pubis.

Apabila vesika urinary kosong seluruhnya terletak dalam rongga panggul

dibelakang os pubis dan apabila penuh terisi ia akan berada di region

hypogastrica. Pada anak-anak terletak diatas pintu atas panggul berbatasan dengan

dinding perut setelah dewasa rongga panggul membesar dan kandung kemih

masuk ke dalamnya.

Vesika urinaria berbentuk telur atau ovoid apabila penuh dan berbentuk limas

terbalik apabila kosong. Ia terdiri daripada beberapa bagian yaitu apex, corpus

dan fundus.

Lapisan mukosanya berlipat-lipat dan apabila penuh lapisan yang sangat halus ini

akan menyebabkan lipatannya hilang. Trigonum vesika Liutaudi dibentuk oleh

orifisium ereteris kanan dan kiri dan orifisium urethra interna.

Lapisan otot vesika urinaria terdiri daripada

1) Muskulus detrusor: terdapat pada bagian dalam dan dapat mengeluarkan isi

vesika urinaria.

2) Muskulus trigonal: terdapat dalam segitiga Liutaudi dan ikut membentuk

uvula serta membuka orifisium urethra interna.

3) Muskulus spincter vesica: dapat menahan urine dlam vesika urinaria.

Struktur mikroskopik saluran kemih

1. Ginjal: dalam ginjal terdapat hampir jutaan unit fungsional yang dikenal sebagai nephron

i) Korpuskel Malpighi

9

Page 10: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

i. Kapsula glomerulus: terdapatnya 2 lapis epitel membran yang mana

lapisan parietal luar membentuk dinding korpuskel luar, lapisan parietal

dalam melapisi kapiler-kapiler, dan lapisan viseral terdiri dari podosit

dimana perluasan kaki-pedikel yg membentuk celah filtrasi/filtration slits.

ii. Glomerulus: Jumbai kapiler. Darah masuk melalui arteriol afferen dan

darah keluar melalui arteriol efferen (diameter lebih kecil).Kapiler

mengandung pori-pori yang disebut sebagai fenestrata dan berfungsi untuk

proses ultrafiltrasiyang menyaring plasma darah (170-200 l/hr) bebas

protein.

ii) Tubulus Kontortus Proksimal: terdapat di korteks. epitel kuboid rendah, inti bulat

bersifat asidofil, inti sel dengan jarak berjauhan dan lumen tidak jelas karena

terdapat brush border. Berfungsi absorpsi makromolekul dari filtrat

Glomerulusdan beberapa transport ion.

iii) Tubulus kontortus distalis: terdapat di korteks. epitel selapis kuboid rendah

Bersifat basofil, inti sel dgn jarak berdekatan dan lumen jelas, tidak terdapat brush

border .Lumen lebih lebar daripada T.K.P dan makula densa menempel di T.K.D

dekat glomerulus. Berfungsi reabsorpsi, sekresi dan ekskresi.

iv) Duktus koligens: terdapat diberkas medulla dan medulla. Diameter 40 um: ep

kuboid/torak, menjadi lebih torak pada tubulus pengumpul distal (sampai

diameter 200 um), sitoplasma pucat dan batas selnya jelas.

v) Duktus papilaris: Duktus koligens berjalan dalam berkas medula menuju ke

medula. Di bagian medula yang ke tengah beberapa duktus koligens bersatu untuk

10

Page 11: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

membentuk duktus yang besar, bermuara ke apeks papila, disebut duktus papilaris

(bellini).

2. Ureter

i) Epitel transisional dengan sel-sel membulat pada kantung yang menyusut, sel-sel

gepeng pada kantung yang melebar

ii) Lamina propria jaringan ikat dan pembuluh2

iii) Otot polos: longitudinal (dalam), sirkular (tengah), longitudinal (luar)

3. Vesika urinaria

i)  Tunika mukosa: epitel transisional pada lamina propria

ii) Tunika muskular :longitudinalis, sirkuler dan longitudinalis

iii) Tunika adventitia : jaringan ikat fibroelastis

iv) Jika vesika urinaria penuh , epitel transisional lebih gepeng . Apabila kosong,sel

payung tampak jelas

v) Kontraksi otot polos di vesika urinaria adalah penting untuk mendorong urine

keluar dari tubuh melalui urethra.

Komponen tubular untuk satu unit nephron

Nama Fungsi

Kapsula bowman Mengumpulkan hasil filtrasi glomerolus

Tubulus proximal Mengalami proses reabsorbsi secara obligat ( tidak terkontrol) dan

mensekresikan bahan-bahan tertentu masuk ke dalam tubulus.

Ansa Henle Merangsang kecerunan kepekatan(perbedaan tekanan osmotic) dalam

medulla yang penting supaya ginjal dapat menghasilkan urine dalam

11

Page 12: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

berbagai kepekatan.

Tubulus distal dan

duktus kolagen

Mengalami proses reabsorbsi Na+ dan H2O dan sekresi K+ dan H+

secara terkontrol dan cairan urine meninggalkan duktus dan mengalir

ke pelvis renis.

12

Page 13: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Komponen vaskularisasi pada nephron

Nama Fungsi

Arteriola afferent Mengalirkan darah masuk ke dalam glomerolus

Glomerulus Merupakan suatu kelompok kapiler yang menyaring plasma bebas

protein masuk ke dalam komponen tubular.

Arteriola efferent Membawa darah dari glomerulus

Kapiler peritubulus Mensuplai tisu renal, terlibat dalam pertukaran dengan cecair dalam

lumen tubulus.

Mekanisme kerja ginjal

Filtrasi glomerulus

1. Mekanisme filtrasi terjadi di glomerolus yang mempunyai permeabilitas yang tinggi

terhadap cairan plasma yang mana perlu melalui tiga lapisan membrane glomerolus yaitu

dinding kapiler glomerulus, membrane basalis dan lapisan dalam kapsula Bowman. Hasil

filtrasi di glomerolus ini mengandung sejumlah plasma yang bebas protein. Plasma yang

difiltrat itu mengandung glukosa, air, vitamin, nutrient dan sebagainya. Protein yang

relative besar ukurannya tidak bisa melalui ruangan yang kecil dan protein yang relative

kecil pula seperti albumin tidak bisa lewat karena membrane basalis glomerolus terdiri

daripada collagen dan glikoprotein. Collagen memberikan kekuatan kepada struktur

membrane manakala glikoprotein pula menyekat laluan protein berukuran kecil seperti

albumin karena glikoprotein dan albumin ini sama-sama bermuatan negative dan saling

menolak antara satu sama lain. Oleh karena itu, hasil filtrasi akan bebas daripada protein.

13

Page 14: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

2. Proses filtrasi yang berlaku bergantung kepada gaya-gaya Starling yang terdiri daripada

3 jenis tekanan:

i) Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus yang mendorong filtrasi yang sebenarnya

bergantung kepada kekuatan kontraksi otot jantung dan resistensi(diameter)

aliran darah arteriola afferent dan efferent. Kekuatan kontraksi otot jantung ini

adalah tekanan darah sistemik yang mana kurang lebih 40% daripadanya adalah

tekanan hidrostatik kapiler glomerulus. Antara sebab tekanan hidrostatik kapiler

glomerulus itu tinggi hingga mencapai 55mmHg adalah karena diameter arteriola

afferent adalah lebih besar berbanding dengan arteriola efferent. Darah lebih

mudah memasuki glomerulus melalui arteriola afferent yang lebar dan kurang

resistensinya dan meninggalkan glomerulus melalui arteriola efferent yang lebih

kecil. Oleh itu, glomerular filtration rate(GFR) meningkat. Jika diameter arteriola

afferent lebih kecil daripada arteriola efferent, tekanan hidrostatik kapiler

glomerulus akan menurun karena resistensinya bertambah dan darah yang

memasuki glomerulus berkurangan menyebabkan GFR menurun.

ii) Tekanan hidrostatik kapsula Bowman yang melawan filtrasi. Tekanan ini bermula

di awal tubulus dan diperkirakan mencapai sehingga 15mmHg. Tekanan ini

adalah usaha untuk kapsula Bowman menolak air keluar dan masuk ke dalam

glomerulus yang melawan filtrasi plasma dari glomerulus masuk ke dalam

kapsula Bowman.

iii) Tekanan onkotik (koloid) yang berasal daripada protein plasma. Protein plasma

yang tidak dapat difiltrasi tertinggal didalam glomerulus dan kepekatan H2O di

14

Page 15: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

kapsula Bowman adalah lebih tinggi daripada kepekatan air dalam glomerulus.

Hal ini menyebabkan H2O mengalir mengikuti kepekatan konsentrasinya daripada

konsentrasi tinggi di kapsula Bowman ke konsentrasi yang lebih rendah yaitu

glomerulus. Tekanan osmotic yang menarik air ini sekitar 30mmHg. Tekanan

osmotic yang tinggi disebabkan oleh jumlah air yang difiltrasi masuk ke dalam

kapsula Bowman lebih tinggi dan konsentrasi protein plasma di glomerulus yang

tinggi.

3. Tekanan filtrasi sentiasa berubah dari menit ke menit mengikut perubahan tekanan darah.

factor utama yang menyebabkan perubahan tekanan filtrasi adalah berubahnya tekanan

darah sistermik, aliran darah dalam ginjal itu sendiri dan resistensi arteriola afferent sama

ada berkontraksi ataupun berdilatasi. Factor lain yang menyababkan perubahan tekanan

filtrasi adalah berubahnya tekanan onkotik plasma dan tekanan hidrostatik kapsula

Bowman.

4. Tekanan filtrasi yang berubah-ubah dapat diatasi dengan adanya outoregulasi yaitu proses

regulasi yang terjadi secara outomatik. Factor internal yang meregulasi adalah

i) Mekanisme miogenik: berlaku jika tekanan darah meningkat, arteriola afferent

yang tadinya berdilatasi kini berkonstriksi, tetapi pengaruh perubahan terhadap

daya filtrasi tidak terlalu mempengaruhi walaupun turun sedikit.

ii) Tubuloglomerular feedback(TGF) : melibatkan juxtaglomerulus yang terhasil

akibat kombinasi dari tubulus dan pembuluh darah. disini macula densa berperan

dalam mendeteksi perubahan konsentrasi garam dalam cairan yang melalui tubul.

15

Page 16: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Reabsorbsi tubulus

1. Cairan filtrasi mengandung sejumlah nutrient, elektrolit dan bahan-bahan yang

diperlukan oleh tubuh. Oleh itu, harusnya bahan-bahan tersebut diserap semula daripada

tubulus masuk kedalam peritubular kapiler.

2. Reabsorbsi ginjal berlaku pada dua bahagian yaitu pertama di tubulus proximal dimana

rebsorbsi berlaku secara obligat(tetap) yaitu tidak terkontrol manakala yang keduanya

berlaku pada tubulus distal yang berlaku secara fakultatif, boleh dikontrol mengikut

keperluan badan, jika kebutuhannya tinggi maka reabsorbsinya pun bertambah.

3. Antara bahan-bahan yang direabsorbsi adalah air(99%), Na+(99.5%), K+(100%),glukosa

dan asam amino(100%), urea(50%) dan phenol (0%).

4. Ditubulus berlakunya proses reabsorbsi secara pasif dan aktif. Biasanya bahan-bahan

seperti glukosa, asam amino, nutrient, Na+, elektrolit, PO43+ dan sebagainya.

5. Penyerapan natrium ditubulus proximal mempengaruhi reabsorbsi bahan yang lainnya

seperti glukosa, asam amino, air, Cl- dan urea. Penyerapan natrium di ansa henle

ascenden bersama Cl- membolehkan ginjal menghasilkan urine yang berbeda kepekatan

dan volumnya tergantung kepada kebutuhan badan. Penyerapan natrium di tubulus distal

dan duktus kolagen pula dirangsang oleh rangsangan hormonal yang penting dalam

mengawal cairan ekstrasellular. Ianya penting dalam mengontrol tekanan darah dalam

jangka masa yang panjang dan berkaitan dengan sekresi ion K+ dan H+ .

16

Page 17: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

6. Penyerapan air juga berlaku sebanyak 65% di tubulus proximal manakala di ansa henle

descendens air diserap kembali secara berperingkat-peringkat sehingga urin menjadi

pekat empat kali ganda.

Sekresi ginjal

1. Sekresi bahan daripada peritubulus kapiler masuk ke dalam tubulus adalah berperan

untuk menyingkirkan bahan yang berlebihan dalam tubuh, bersifat asing ataupun toksik.

2. Contoh bahan-bahan yang disekresikan adalah ion hydrogen, ion kalium, anion dan

kation yang bersifat organik dan bahan asing yang terdapat dalam tubuh.

3. Sekresi ion hydrogen penting dalam keseimbangan asam basa dalam tubuh. Jika cairan

tubuh kita terlalu asam, maka sebagian asam perlu dibuang dengan menyingkirkan ion

hydrogen dalam kuantiti yang tinggi. Manakala sekresi ion hydrogen berkurangan jika

kepekatan cairan amat rendah.

4. Ion kalium disekresikan pada tubulus distal dan disekresikan hasil daripada pompa

natrium kalium yang mereabsorbsikan natrium dan mensekresikan ion kalium.

Perangsangan sekresi ion kalium ini diregulasi oleh hormone aldesteron. Dengan

perangsangan aldesteron, ion kalium akan disekresikan manakala ion natrium akan

direabsorbsikan, oleh yang demikian jumlah ion kalium yang dieksredikan dalam urin

meningkat.

17

Page 18: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Pemeriksaan sistim kemih.

Pemeriksaan fisik ginjal

Meskipun umumnya ginjal tidak teraba pada palpasi, namun seharusnya kita tetap dapat

mendeteksi adanya perubahan ukuran ginjal.

Palpasi: berdirilah disebelah kiri pasien, dengan keadaan pasien yang berbaring telentang taruh

tangan kanan dibelakang pasien tepat dibawah dan parallel dengan iga ke 12, angkat dan coba

untuk memindahkan ginjal kearah anterior. Letakkan tangan kiri anda pada daerah kuadran atas

kiri, lateral dan parellal dengan otot rektus abdominis. Mintalah pasien untuk bernafas dalam.

Pada saat puncak inspirasi, tekan tangan kiri anda kuat dan dalam ke dalam kuadrant kiri atas,

tepat dibawah arcus costa dan cuba untuk menangkap ginjal diantara kedua tangan anda.

Kemudian suruhlah pasien untuk mengeluarkan nafas dan stop secara tiba-tiba. Perlahan-lahan

lepaskan tekanan tangan anda, dan rasakan pada saat ginjal berpindah tempat kembali pada

keadaan saat ekspirasi. Bila terasa teraba, jelaslah besar, bentuk ginjal dan apakah ada rasa nyeri.

Pemeriksaan rasa nyeri pada ginjal

Anda mungkin sudah mendapatkan rasa nyeri pada pemeriksaan abdomen, namun periksalah

juga bagian belakang pasien dengan cara melakukan penekanan pada ujung jari anda pada sudut

kostovertebral. Bila tekanan ini tidak tidak cukup kuat untuk membangkitkan rasa nyeri, maka

gunakanlah tekanan dengan menggunakan pukulan tinju ringan anda. Letakkan tangan anda pada

sisi telapaknya pada bagian kostovertebral pasien lalu pukullah dengan bagian permukaan ulnar

tinju anda. Nyeri yang timbul pada pemeriksaan ini berkemungkinan disebabkan oleh adanya

batu, pielonefritis namun juga dapat disebabkan oleh kelainan musculoskeletal.

18

Page 19: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Pemeriksaan penunjang radiologi

1. USG ( ULTRASONOGRAPHY): Menggunakan Gelombang suara ultra.

• Menilai dari segi morfologi,kontur,hidronefrosis, batu, tumor. Mudah dioperasikan, tanpa

persiapan, sebagai penapis, operator dependent. Merupakan pemeriksaan kedua

terbanyak pada sistim traktus urinarius. Saat ini USG color doppler, 3 dimensi dan 4

dimensi .Dapat dijadikan sebagai guiding untuk nefrostomi, aspirasi kista ginjal, biopsi.

2. IVP( Intra Venous Pyelography): merupakan pemeriksaan yang penting dalam melihat

struktur anatomi dan fungsi ginjal terutamanya sekresi dan eksresi. IVP ini menggunakan

media kontras yang dimasukkan intravena yang menganalisa perjalanan kontras dari ginjal

ke ureter dan seterusnya masuk ke dalam vesika urinaria. Fungsi-fungsi ivp antara lainnya

adalah:

i. Melihat ada tidaknya perlambatan fungsi sekresi dan eksresi.

ii. Melihat bentuk pelviokalices sama ada normal atau tidak.

iii. Melihat ada tidaknya pelebaran system pelviokalices.

iv. Melihat ada tidaknya hambatan drainase serta pelebaran diameter ureter.

v. Melihat bentuk dan kaliber serta reguleritas dinding kandung kemih.

vi. Melihat ada tidaknya filling defect atau additional shadow, ekstravasasi kontras pada

kandung kemih.

vii. Melihat batu disaluran kemih yang menjadi penyebab tersering obstruksi.

viii. Memperlihatkan juga obstruksi pada sistim urinary disebabkan oleh keterlambatan

aliran urin, keterlambatan pengosongan urine dan dilatasi bagian proximal sumbatan.

19

Page 20: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Pemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan darah dalam urin: urin yang normal tidak mengandung darah. urin yang

bewarna merah boleh disebabkan olaeh hematuria, hemoglobinuria dan mioglobinuria.

Pada kasus hematuria, kita dapat memeriksanya melalui hematuria mikroskopik dengan

melihat di bawah mikroskop dimana adakah terdapatnya sel bulat tanpa inti yang

merupakan sel darah merah yang selalunya dilakukan bagi urin yang mengandung darah

dalam kuantiti yang sedikit dan pemeriksaan secara makroskopik dimana dilihat tahap

kemerahan urin. Pemeriksaan secara kimiawinya adalah dengan menggunakan cara test

darah samar. Dalam test ini urin ditambahkan dengan peroksida yang akan berubah

menjadi air dan onasen. Kemudian onasen ini datambahkan dengan kromogen yang akan

teroksidasi menjadi kromogen oksidise yang bewarna biru.

2. Kreatinine clearance test: merupakan suatu test yang membandingkan kadar kretinine

dalam urin dan kadar kreatinine dalam darah. kreatinine merupakan suatu substant baru

yang dihasilkan oleh otot badan semasa proses pembentukan ATP dalam pergerakan otot

dimana gugus fosfat daripada keratin fosfat menjadi ATP dan kreatinin. Kreatinin ini

tidak digunakan oleh tubuh badan dan harus disingkirkan dan membantu memberikan

informasi mengenai fungsi ginjal. Test ini dilakukan dengan mengambil darah dan

sample urin 24 jam. Kemudian tahap krestinin dalam darah dan urin dikira dan

dibandingkan. Secara normal, kadar kreatinin darah lebih rendah daripada kadar kreatinin

dalam urin. Dalam darah tetap mengandung kreatinin karena ianya sentiasa dihasilkan

oleh otot tubuh.The clearance rate dikira menggunakan rumus:

20

Page 21: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

U x V x F mL/menit

B

Dimana:

U= kadar kreatinin dalam urin

B= kadar kreatinin dalam darah

V= dieresis/ menit

F= factor koreksi

Penutup

Sistim urinaria amat penting dalam kehidupan seharian manusia. Ianya bekerja setiap saat dalam

membersihkan darah kita daripada bahan toksik dengan menyingkirkannya melalui urin. Urin

yang dihasilkan juga bergantung kepada keperluan tubuh. Ginjal mempunyai unit fungsional

yang berjumlah jutaan yaitu nephron. Nephron inilah yang menjalani proses filtrasi, reabsorbsi

dan sekresi. Pemakanan harian perlulah dipantau dengan mengambil diet yang seimbang supaya

ginjal tidak bekerja dengan berat, sayangilah ginjal kita. Karena fungsi ginjal itu tidak kelihatan

namun sekali kita kehilangannya, merana seumur hidup.

21

Page 22: makalah urogenital

Sistim urinaria 2009

Referensi

1. L. Sherwood. Human physiology, from cell to system 6th, chapter 14: the urinary system.

2007: Thomson books corperation, USA:501-39

2. K.N. Yasavati, S. Mardi, W.W.Wong, K.S.Indriani. buku panduan keterampilan

medic(skill- lab): keterampilan pemeriksaan fisik abdomen. 82-3

3. Struktur makroskopik dan mikroskopik sistim urinaria.

http://www.scribd.com/doc/14976280/Anatomi-Urin-Tract

4. Pemeriksaan ginjal melalui kreatinin clearance

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003611.htm

5. Struktur mikroskopik ginjal. http://ajarhistovet.blogspot.com/2009/03/iv-histologi-sistem-

urinaria.html

22