Upload
faisal-rahmad
View
357
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Teknik Lingkungan
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan
baik.Penyusunan makalah ini diharapkan dapat sedikit membantu pembaca dalam
memahami upaya pelestarian lingkungan hidup dalam pembangunan
berkelanjutan. Hal ini semata-mata demi kelancaran dan tercapainya tujuan
pembelajaran kimia organik.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: . Meskipun sudah kami
upayakan dengan maksimal, makalah ini tentu tak lepas dari
kekurangan,sebagaimana pepatah “Tak ada gading yang tak retak”.Oleh karena itu
saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.Akhirnya kami harapkan semoga makalah ini
bermanfaat.
Surabaya, 9 Oktober 2012
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika manusia hidup pada jutaan tahun yang lalu, manusia masih bisa
menggantungkan pada alam, karena alam masih dalam kondisi yang baik dan belum
terkontaminasi oleh zat-zat yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Pola
kehidupan manusia pada waktu itu masih sangat sederhana sehingga implikasi terhadap
lingkungan sangat kecil. Karena alam masih bisa mencerna dan mengolah benda asing
(pencemar) secara alamiah, maka hal tersebut masih bisa ditolelir oleh alam
Pada awal abad 19, 20, dan 21 manusia berfikir bahwa mereka hidup pada dunia
modern yang maju dalam teknologi segala bidang, dan pada akhirnya membuat manusia
bergantung pada teknologi. Manusia berfikir, kemajuan teknologi adalah suatu prestasi
manusia dalam rangka menguasai dunia, namun manusia terlena dan terlupakan dengan
kehidupan yang akan datang, artinya kehidupan pada generasi pasca kehidupan mereka.
Awal revolusi yang dimotori oleh Negara Perancis, mengubah pola kerja dari
tenaga manusia menjadi tenaga mesin dan itu mengubah juga pada kondisi lingkungan.
Dengan mesin-mesin yang mengeluarkan asap dan limbah dapat mengganggu lingkungan
sehingga lama-kelamaan zat-zat asing tersebut mencemari lingkungan dalam bentuk
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara dan
pencemaran pandangan. Hal itu berlangsung lama, akhirnya alam tidak sanggup lagi
mengolah bahan asing tersebut secara alamiah.
Pada perkembangan selanjutnya, terutama pada abad ke-20, dalam waktu yang
relatif singkat, keseimbangan antara kedua bentuk lingkungan hidup manusia, yaitu
lingkungan hidup yang alami (natural environment or the biosphere of his inheritance)
dan lingkungan hidup buatan (man-made environment or the technophere of his creation)
mengalami gangguan (out of balance), secara fundamental mengalami konflik
(potentially in deep conflict). Inilah yang dianggap sebagai awal krisis lingkungan, karena
manusia sebagai pelaku sekaligus menjadi korbannya.
Teknologi yang diciptakan oleh manusia memang disengaja untuk meningkatkan
kenikmatan hidup dan kesejahteraan manusia dalam rangka memanjakan manusia. Tetapi
dengan teknologi, kondisi lingkungan menjadi tidak bisa dinikmati secara alamiah karena
sudah banyak mengandung zat pencemar, seperti kendaraan yang kita tumpangi
mengeluarkan gas-gas yang mengganggu udara disekitar kita seperti CO2 (Carbon
dioksida), O2 (Carbon Monoksida) dan lain-lain. Kita bisa meningkatkan produksi
pertanian dengan menggunakan pestisida, pupuk buatan yang secara langsung telah
merusak struktural tanah dan lingkungan. Lingkungan hidup dalam bahasa asing sering
disebut dengan environment and human environment yang dalam bahasa indonesia lebih
dikenal kenal dengan lingkungan atau lingkungan hidup manusia.
Seperti halnya di negara-negara berkembang lainya, bagi Indonesia masalah
pencemaran lingkungan sebagai gangguan terhadap tata kehidupan manusia terutama
disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat, pemanfaatan sumber daya
alam yang berlebihan, pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai dengan kondisi alam
yang ada dan pola perilaku manusia terhadap alam. Dalam hal ini peran masyarakat dan
pemerintah akan sangat penting dalam penyeimbangan antara pemanfaatan alam dan
perbaikan terhadap alam.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan?
Bagaimanakah upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemerintah bersama masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemerintah bersama masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam
Pembangunan Berkelanjutan
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama pembangunan berkelanjutan. Konsep
pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro
tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan,dan pengawasan.
Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya untuk menjaga, merawat, serta melestarikan lingkungan
hidup. Dan upaya ini dilakukan pemerintah melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan,
dan penelitian tentang lingkungan hidup.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup adalah
mengajak seluruh Rakyat indonesai untuk mencegah berbagai macam pencemaran dan
mempertahankan pelestarian hutan. Bentuk upaya pemerintah untuk melestarikan
lingkungan hidup adalah memotivasi prakarsa dan keterlibatan masyarakat agar lebih
berperan aktif dalam upaya meningkatkan lingkungan hidup.
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya
memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2.2 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan oleh Pemerintah
bersama Masyarakat dalam Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah
oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah
serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan
karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan
mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah
dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring dalam mengurangi tingkat
erosi tanah, maka diperlukan beberapa langkah berikut:
o Terasering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk
mencegah erosi tanah.
o Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga
perakaran dapat menahan tanah.
o Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan hasilm erosi.
o Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-
alur horizontal.
o Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang
tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis
kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masing–masing ditanami
tanaman yang berbeda-beda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari).
o Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak
kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis
tanaman.
o Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
berbagai macam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan
kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
o Menggalakkan penanaman pohon atau tanaman hias di sekitar kita. Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman
mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan
menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap
air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
o Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asappabrik.
o Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk
kosmetika adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan
kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi
di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi
rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab
utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun
bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
o Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
o Menerapkan sistem tebang-pilih-tanam dalam menebang pohon dan
penanaman kembali hutan yang yang gundul (reboisasi).
o Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para
pemilik sertifikat HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Perusahaan penebang
pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran
untuk ditebang. Setelah menebang satu pohon sebaiknya diikuti dengan
penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang
ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal
juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan
dan tanaman yang telah hilang.
o Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
o Waspada dan berhati-hati terhadap api
Menghindar dari kegiatan membakar sampah, membuang puntung rokok,
membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain
sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api
di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi
hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan
manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh
sekalipun jika asap terbawa angin kencang.
o Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dengan
menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap, diharapkan mampu
menekan maraknya aksi perusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan harus diberi sangsi
hukum yang tegas. Hutan adalah aset suatu bangsa yang sangat berharga dan
harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan
datang.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.
Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.
Pengambilan pasir pantai, karang di laut, perusakan hutan bakau, merupakan kegatan-
kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi
yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di
sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak
diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan), tempat hidupnya
dirusak oleh manusia untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan
sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas dinyatakan sebagai flora
dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini
berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi
hewan-hewan tertentu, seperti:
o Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di
Sumatera.
o Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
o Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa
(biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang
Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan
Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah,
tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing
Puar, Peusing.
Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
o melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
o mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
o mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan hidup, misalnya dengan
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan, mengeluarkan
Undang-undang mengenai lingkungan hidup dan memberiikan sangsi tegas bagi masyarakat
yang merusak lingkungan.
Selain pemerintah, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan demi kelestarian
lingkungan. Masyarakat harus saling menjaga kelestarian lingkungan disekitar mereka, misalnya
dengan pelestarian tanah, udara, hutan, laut dan pantai, serta flora dan fauna.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 1990. Pengantar hokum Lingkungan Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti
Adminto, Teguh. Desember 2005. Peran Masyarakat dan Pemerintah. Tittoarema.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2011
Anonim. April 2011. Melibatkan Masyarakat dalam Penanggulangan Kerusakan Lingkungan
Pesisir dan Laut. www.id.wikibooks.org. Diakses pada tanggal 10 Desember 2011
Anonim. Agustus 2001. Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Harvarindo
Silalahi, Daud. 2001. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia. Bandung: Alumni
Sudarmaji. Juni 2008. Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Hidup dan Otonomi Daerah.
http://geo.vgm.ac.id/archives/125. Diakses pada tanggal 10 Desember 2011