25
MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI IDENTIFIKASI WILAYAH Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik,Kota Semarang Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan Disusun oleh : KELOMPOK II R1-A2 2011

MAKALAH SOSIOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH SOSIOLOGI

MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI

IDENTIFIKASI WILAYAH

Kelurahan Tinjomoyo

Kecamatan Banyumanik,Kota Semarang

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan

Disusun oleh :

KELOMPOK II

R1-A2 2011

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012

MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI

Page 2: MAKALAH SOSIOLOGI

IDENTIFIKAS WILAYAH

Kelurahan Tinjomoyo

Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan

Oleh :

Isnaini Avia Nita (25010111120061)

Nur Syamsiyah (25010111120062)

Fathin Faridah (25010111120063)

Adi Nur Rahman (25010111120064)

Fadyan Ratna Dewi (25010111120065)

Diana Fairuz (25010111120066)

Muflikhatun Umammah (25010111120067)

Nadya Ayu Ginanti (25010111120068)

Anggi Yohana Sinabariba (25010111120069)

Siti Fatonah (25010111120070)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

KATA PENGANTAR

Page 3: MAKALAH SOSIOLOGI

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Identifikasi Wilayah Kelurahan Jatingaleh” dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi-Antropologi Kesehatan.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari berbagai sumber, diantaranya dari buku tentang Sosiologi-Antropologi dan data yang didapat dari pihak kelurahan Tinjomoyo.

Penulis mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya serta menambah wawasan mengenai Sosiologi-Antropologi dan hubungannya dengan kesehatan masyarakat. Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan untuk penulisan makalah yang lebih baik.

Semarang, April 2012

Penyusun

BAB I

Page 4: MAKALAH SOSIOLOGI

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman

sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan

pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive"

karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun

umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan

bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku

masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang

dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang

tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain

atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan

berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial (Anonim, 2012).

Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat. Menurut

ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar (Koentjaningrat, 1986).

Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya mempunyai hubungan yang sangat banyak

dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik. Adapun hubungan antara

Antropologi-sosial dengan Sosiologi apabila ditinjau sepintas, maka seolah-olah tidak ada

perbedaan antara dua displin ilmu tersebut. Ilmu antropologi-sosial berusaha mencari unsur-

unsur persamaan masyarakat dan kebudayaan manusia dengan tujuan untuk mencapai

pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Hal

ini juga yang merupakan tujuan dari ilmu sosiologi.

Ilmu sosiologi-antropologi memiliki kaitan dengan ilmu kesehatan masyarakat, di mana

dalam prakteknya nanti ilmu kesehatan masyarakat juga membutuhkan ilmu sosiologi-

antropologi. Hal ini dikarenakan, dalam kesehatan masyarakat objek utama adalah

Page 5: MAKALAH SOSIOLOGI

masyarakatnya, bukan individu. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan-pendekatan

khusus terhadap budaya masyarakat setempat dengan menggunakan ilmu sosiologi-

antropologi.

Ilmu antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat ysng

akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode

dan cara-cara untuk saling mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat-

istiadat lain (Koentjaningrat, 1986).

Salah satu langkah dalam memahami masyarakat suatu daerah yakni dengan melakukan

identifikasi. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung ke daerah objek untuk melakukan

mapping, pengumpulan data mengenai masyarakat untuk mendeskripsikan keadaan di

wilayah tersebut.

Proses identifikasi penting untuk dilakukan guna mengetahui gambaran umum suatu

kelompok masyarakat yang nantinya akan berguna untuk menentukan langkah-langkah

dalam kesehatan masyarakat. Selain itu, dengan adanya identifikasi dapat diketahui potensi-

potensi serta kondisi masyarakat yang ada baik itu kondisi sosial, kesehatan, ekonomi dan

kebiasaan atau budaya.

1.2. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

a. Mengetahui kondisi dan potensi masyarakat, baik itu sosial kemasyarakatan, kesehatan,

ekonomi dan budaya.

b. Belajar mengidentifikasi masyarakat dalam lingkup kelurahan.

BAB II

Page 6: MAKALAH SOSIOLOGI

ISI

Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota

Semarang. Kami memilih untuk melakukan pengamatan dengan menggunakan pendekatan emik.

Pendekatan emik adalah pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut pandang masyarakat

itu sendiri (subyektif ). Pendekatan emik digunakan untuk mengetahui permasalahan atau

informasi yang khas dari masyarakat di wilayah tersebut seperti bahasa, kebiasaan, kebudayaan,

agama, dan social kemasyarakatan yang terbentuk. Setelah melakukan pengamatan, kami

mendapatkan informasi sebagai berikut :

1) Potensi sosial – ekonomi – budaya

Nama wilayah identifikasi : Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik,

Kota Semarang

Letak geografis

Utara : Jalan tol

Timur : Jalan Teuku Umar dan Jalan Setiabudi

Selatan : Jalan Ngesrep barat I

Barat : Kaligarang Jalan Bonbin Tinjomoyo dan kuburan

Jumlah penduduk

Penduduk berjumlah 9.268 jiwa dan terbagi menjadi 1.114 Kepala Keluarga.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat usia :

Balita : 853 jiwa

Anak – anak (6-14 tahun) : 1.723 jiwa

Remaja (15-20 tahun ) : 828 jiwa

Dewasa I (24-35 tahun ) : 2.440 jiwa

Dewasa II (36-55 tahun ) : 2.382 jiwa

Lansia ( 55 tahun ke atas) : 3.370 jiwa

Komponen demografi

Komonen demografi dari data yang kami dapat pada bulan januari 2012, terdiri

atas :

Fertilitas : 110 jiwa

Page 7: MAKALAH SOSIOLOGI

Mortalitas : 31 jiwa

Migrasi keluar : 26 jiwa

Migrasi masuk : 7 jiwa

Tingkat pendidikan :

Belum sekolah : 743 jiwa

Belum tamat SD : 870 jiwa

Tamat SD atau sederajat : 4090 jiwa

Tamat SLTP atau sederajat : 1470 jiwa

Tamat SLTA atau sederajat : 1650 jiwa

Tamat akademi atau sederajat : 233 jiwa

Tamat perguruan tinggi : 212 jiwa

Jumlah : 9.268 jiwa

Tingkat pekerjaan

Para penduduk daerah ini mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh industry .

Tingkat perekonomian

Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan , masyarakat Kelurahan Tinjomoyo

memiliki tingkat perekonomian yang menengah ke bawah .

Agama : Mayoritas Islam

Bahasa : Jawa dan Indonesia

Posyandu

Memiliki kader posyandu. Tiap Rw memiliki 2 orang kader posyandu dari

puskesmas . Posyandu dilakukan rutin tiap sebulan sekali pada tanggal 9 .

2. Peran serta masyarakat

Kebiasaan baik

i. masih terdapat kebiasaan atau tradisi kesehatan masyarakat setempat

seperti kerja bakti rutin tiap hari minggu yang dilakukan di lingkungan RT

oleh bapak-bapak setempat .

ii. ada beberapa rumah tangga yang sudah menggunakan tong sampah .

iii. saat dilakukan penyuluhan tentang kondisi kesehatan lingkungan , para ibu

mau menerapkannya di keluarganya masing-masing .

Page 8: MAKALAH SOSIOLOGI

iv. ada kunjungan dari petugas puskesmas untuk memeriksa jentik nyamuk di

setiap rumah .

v. dalam aktivitasnya sebagian besar menggunakan air tanah atau sumur

artesis dan PDAM sehingga tidak mencemari ekosistem sungai .

vi. kepedulian untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak pada posyandu

tinggi .

vii. masyarakat mayoritas sudah mempercayai tenaga medis dalam menangani

masalah kesehatannya .

Kebiasaan buruk

i. Banyak kendaraan berukuran besar yang lalu lalang , sehingga

menyebabkan kondisi jalan berlubang dan berbahaya bagi pengendara.

Selain itu , kendaraan yang berlalu lalang juga membahayakan pejalan

kaki .

ii. Meskipun ada tempat sampah , tapi masih ada sampah yang berserakan .

iii. Belum terciptanya hubungan social kemasyarakatan yang baik antara

penduduk asli dengan kaum pendatang .

Kebudayaan

Terdapat beberapa kebudayaan yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat.

Diantaranya :

- Masih terdapat kebudayaan sedekah bumi, dan malam 1 syuro .

- Pertemuan rutin tiap satu minggu sekali oleh bapak-bapak .

- Pertemuan rutin ibu-ibu yang dilakukan sebulan sekali tiap RT yang dilakukan

pada tanggal 16.

Bentuk akulturasi

Di satu wilayah kelurahan budaya masih kental seperti kebiasaan

kebiasaan perayaan budaya , contohnya malam 1 syuro, mauludan,

sedekah bumi di karenakan dalam wilayah tersebut masih banyak

penduduk asli, sedangkan pada wilayah lain kebanyakan masyarakatnya

dari kaum pendatang dan masyarakatnya cenderung tertutup .

Page 9: MAKALAH SOSIOLOGI

Bentuk asimilasi

contoh bentuk asimilasi yang terjadi adalah bentuk rumah warga setempat

yang kini semakin mengikuti model rumah perumahan yang

modern .Selain itu juga terlihat pada masyarakat pendatang yang berasal

dari luar daerah tersebut sudah tidak menganut budaya asli mereka

sendiri,melainkan sudah menganut pada wilayah setempat yang mereka

tinggali saat ini .

3. Hasil interaksi social yang terbentuk

Bentuk interaksi social yang terbentuk adalah gotong royong . Dapat dilihat

berdasarkan rutinitas warga yang masih mengadakan kegiatan bersih-bersih desa

secara bergotong royong . Selain itu juga terdapat pertemuan rutin yang diadakan

sebulan sekali oleh bapak-bapak dan organisasi PKK oleh ibu-ibu setempat .

Penyesuaian interaksi social adalah kompromi dan toleransi terhadap sesama

warga setempat . Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian masalah yang terjadi

dilihat dari besar kecilnya bentuk masalah tersebut . Jika masalah tersebut masuk

dalam kategori permasalahan yang kecil atau ringan, maka masalah tersebut

hanya ditangani oleh pihak Rt maupun Rw. Tetapi jika masalah tersebut masuk

dalam kategori permasalahan yang besar atau berat,maka masalah tersebut dapat

dibicarakan di kelurahan secara terbuka dan bersifat musyawarah mufakat.

Berdasarkan pengamatan secara Emik

Penilaian yang kami lakukan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik

adalah secara emik. Kami melihat Kelurahan Tinjomoyo ini mengalami akulturasi

budaya yang cukup baik, tetapi sedikit mengalami asimilasi, sebab berdasarkan

pengamatan kami mayoritas warganya adalah warga asli setempat, bukan warga

pendatang. Hal itu terbukti bahwa Kelurahan Tinjomoyo ini tidak melupakan

adat-adat atau tradisi kebudayaan yang sudah ada, sedekah bumi dan acara gotong

royong. Bahkan di bidang kesehatan mereka mengikuti olahraga bersama,

menjaga kebersihan desa secara menyeluruh secara gotong royong dan mengikuti

posyandu secara rutin.

Berdasarkan pengamatan secara Etik

Page 10: MAKALAH SOSIOLOGI

Kami telah melakukan wawancara dengan salah satu staff di kelurahan setempat

dan beberapa warga sekitar. Mereka mengeluarkan pendapat bahwa Kelurahan

Tinjomoyo termasuk kedalam masyarakat yang tradisional modern. Hal itu dapat

dilihat dari warga setempat yang masih menjalankan kebudayaan-kebudayaan

tradisional tetapi tetap mengadakan kegiatan-kegiatan peringatan hari besar

nasional. Selain itu masyarakat setempat sangat peduli akan kesehatan, mereka

rutin melakukan kerja bakti lingkungan, mengikuti posyandu, dan menajalankan

program-program pemerintah yang diberikan lewat penyuluhan/promosi

kesehatan.

Penggambaran lingkungan

Melihat kondisi geografis Kelurahan Tinjomoyo ini, kita dapat melihat keadaan

jalan utama yang rusak dan berlubang akibat seringnya jalanan ini dilewati oleh

kendaraan-kendaraan besar. Selain itu keadaan jalanan dari satu gang ke gang

yang lain berbeda dalam hal pembangunan yang tidak merata, ada yang beraspal,

berpaving, dan ada juga jalan yang tidak terurus oleh warganya.

Kemudian dari segi letak. Disini Kelurahan Tinjomoyo berada di dekat pasar

tradisional daerah setempat.

Kemudian dari segi ekonomi, masyarakat Tinjomoyo memiliki tingkat

perekonomian menengah kebawah. Dikarenakan warga daerah tersebut minoritas

menjadi pegawai negeri maupun pengusaha, melainkan mayoritasnya bermata

pencaharian sebagai buruh industri di suatu pabrik.

Di kelurahan Tinjomoyo, kurang adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang

ditekuni oleh warga setempat. Padahal dari program UMKM tersebut tentu dapat

memberikan dampak pada masyarakat setempat, contohnya dapat memberikan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan itu berdampak pada turunnya tingkat

pengangguran di daerah tersebut.

Dari segi kesehatan, para warganya dapat dikatakan jarang menderita penyakit

berat atau mewabah, karena tingkat kesadaran warga akan kesehatan cukup tinggi.

Hal itu dapat dilihat dari warga yang mengaplikasikan program-program

penyuluhan atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

lembaga-lembaga kesehatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu

Page 11: MAKALAH SOSIOLOGI

warga juga rutin mengikuti posyandu yang diadakan sebulan sekali di lingkunagn

Rw masing-masing. Tingkat kesadaran warga akan pentingnya pelayanan

kesehatan juga tinggi, buktinya, jika ada anggota kelurga yang sakit, maka akan

dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan

pertama.

Page 12: MAKALAH SOSIOLOGI

KONDISI KEMASYARAKATAN KELURAHAN TINJOMOYO,

KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

I. Kondisi Sosial – Ekonomi masyarakat Kelurahan Tinjomoyo

A. BIDANG PEMERINTAHAN

1. Luas dan Batas Wilayah

a. Luas Wilayah : ± 2025.479 Ha terdiri dari 8 RW dan 45 RT

b. Batas Wilayah

Sebelah Utara : Jalan tol Sebelah Timur : Jl. Teuku Umar dan Jalan Setiabudi Sebelah Selatan : Jl. Ngresep Barat II Sebelah Barat : Kaligarang Jl. Bonbin Tinjomoyo dan kuburan

2. Kondisi Geografis

a. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut : 300 mdpl

b. Topografi : Dataran Rendah

c. Suhu Udara Rata-Rata : 370C

3. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan)

a. Jarak dari Pusat Ibukota Kotamadya Dati II : 9 km

b. Jarak dari Pusat Ibukota Provinsi Dati I : 5 km

B.PERTANAHAN

1. Tanah Hak Pengelola : 6 ha

2. Tanah Bersertifikat : 246 ha

3. Tanah yang Belum Bersertifikat : 79 ha

C. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah Penduduk Menurut

a. Jenis Kelamin

Laki-laki : 4.709 orang Perempuan : 4.555 orang

b. Kepala Keluarga : 1.114 orang

c. Kewarganegaraan

Page 13: MAKALAH SOSIOLOGI

WNI : 9.264 orang WNA : -

2. Jumlah Penduduk Menurut Agama

a. Islam : 7.984 jiwa

b. Kristen Katolik : 823 jiwa

c. Kristen Protestan : 413 jiwa

d. Buddha : 23 jiwa

e. Hindu : 25 jiwa

3. Jumlah Penduduk Menurut Usia

a. Kelompok Pendidikan

5-9 tahun : 857 orang 10-14 tahun : 866 orang 15- 19 tahun : 828 orang

b. Kelompok Tenaga Kerja

20-34 tahun : 2.440 orang 35-49 tahun : 1.933 orang 50-64 tahun : 1.064 orang

c. Kelompok Usia Lanjut 65 tahun ke atas : 423 orang

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

a. Lulusan Pendidikan Umum : 9.264 orang

b. Lulusan Pendidikan Khusus : -

5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

a. Petani Sendiri : 29 orang

b. Buruh Tani : 29 orang

c. Pengusaha : 1 orang

d. Buruh Industri : 728 orang

e. Buruh Bangunan : 655 orang

f. Pedagang : 200 orang

g. Pengangkutan : 67 orang

h. PNS : 366 orang

Page 14: MAKALAH SOSIOLOGI

i. ABRI : 157 orang

j. Pensiunan : 29 orang

k. Lain-lain (Jasa) : 3.569 orang

6. Jumlah Penduduk Menurut Morbilitas atau Mutasi Penduduk

a. Lahir : 110 orang

b. Mati : 31 orang

c. Datang : 31 orang

d. Pindah : 26 orang

D. JUMLAH PERANGKAT KELURAHAN

1. Sekretaris Lurah : 1 orang

2. Kasie : 3 orang

3. Staf :5 orang

E. PEMBINAAN RT / RW

1. Jumlah RT : 45 unit

2. Jumlah RW : 8 unit

F. PAJAK BUMI dan BANGUNAN (PBB)

1. Jumlah Wajib Pajak : 2.536 orang

2. Target PBB Tahun : Rp 1.535.377.112

3. Jumlah Pokok ke-Tahun Bersangkutan : Rp 1.535.377.112

4. Realisasi PBB : Rp 1.288.938.918

5. Tunggakan PBB : Rp 246.438.194

G. KEAMANAN KELURAHAN

1. Pembinaan Hansip

a. Jumlah Anggota Hansip : 115 orang

b. Poskamling : 31 unit

2. Ideologi dan Politik

Page 15: MAKALAH SOSIOLOGI

a. Jumlah Pemilih dalam Pemilihan Umum :6.524 orang

II. Laporan Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Bulan Januari 2012

A. KEPENDUDUKAN

1. Penduduk Awal Bulan

Laki-laki : 4.715 orang Perempuan : 4.553 orang

2. Pindah

Laki-laki : 11 orang Perempuan : 15 orang

3. Datang

Laki-laki : 3 orang Perempuan : 4 orang

4. Lahir

Laki-laki : 8 orang Perempuan : 2 orang

5. Mati

Laki-laki : 6 orang Perempuan : 2 orang

6. Jumlah Penduduk Akhir

Laki-laki : 4.709 orang Perempuan : 4.555 orang

B. PENDUDUK dan ANGKATAN KERJA

1. 0-4 tahun : 853 orang

2. 5-9 tahun : 857 orang

3. 10-14 tahun : 866 orang

4. 15-19 tahun : 828 orang

5. 20-24 tahun : 803 orang

6. 25-29 tahun : 820 orang

7. 30-34 tahun : 817 orang

8. 35-39 tahun : 732 orang

9. 40-44 tahun : 646 orang

10. 45-49 tahun : 555 orang

Page 16: MAKALAH SOSIOLOGI

11. 50-54 tahun : 449 orang

12. 55-59 tahun : 349 orang

13. 60-64 tahun : 266 orang

14. 65+ : 423 orang

15. Jumlah Penduduk : 9.264 orang

C. MATA PENCAHARIAN

1. Petani Sendiri : 29 orang

2. Buruh Tani : 29 orang

3. Pengusaha : 1 orang

4. Buruh Industri : 728 orang

5. Buruh Bangunan : 655 orang

6. Pedagang : 200 orang

7. Pengangkutan : 67 orang

8. PNS : 366 orang

9. ABRI : 157 orang

10. Pensiunan : 29 orang

11. Lain-lain (Jasa) : 3.569 orang

12. Jumlah : 5.830 orang

D. PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN

1. Perguruan Tinggi : 210 orang

2. Tamat Akademi : 230 orang

3. Tamat SLTA : 1.672 orang

4. Tamat SLTP : 1.470 orang

5. Tamat SD : 2.542 orang

6. Tidak Tamat SD : 868 orang

7. Belum Tamat SD : 1.287 orang

8. Tidak Sekolah : 245 orang

Page 17: MAKALAH SOSIOLOGI

9. Jumlah : 9.264 orang

E. MUTASI PENDUDUK

1. Pindah

Laki-laki : 11 orang Perempuan : 15 orang

2. Datang

Laki-laki : 3 orang Perempuan : 4 orang

3. Lahir

Laki-laki : 8 orang Perempuan : 2 orang4. Mati

Laki-laki : 6 orang Perempuan : 2 orang

F. BANYAKNYA PEMELUH AGAMA

1. Islam : 7.984 jiwa

2. Kristen Katolik : 823 jiwa

3. Kristen Protestan : 413 jiwa

4. Buddha : 23 jiwa

5. Hindu : 25 jiwa

G. BANYAKNYA KEJADIAN

1. Nikah : 66 jiwa

2. Talak : 8 jiwa

H. JUMLAH HEWAN BESAR DAN KECIL

1. Kerbau : 40 ekor

2. Kambing : 100 ekor

3. Ayam Kampung : 5.500 ekor

4. Ayam Ras : 30 ekor

5. Itik : 100 ekor

III. Sarana dan Prasarana Kelurahan Tinjomoyo

A. BIDANG KEMASYARAKATAN

Page 18: MAKALAH SOSIOLOGI

1. Agama

Masjid : 6 buah Mushola : 12 buah Gereja : 3 buah

2. Kesehatan

Posyandu : 8 buah Dokter Praktek : 8 orang

B. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Umum

Playgroup : 1 gedung, 6 guru, 56 murid Pendidikan Anak Usia Dini : 3 gedung, 5 guru, 13 murid Taman Kanak-Kanak : 3 gedung, 14 guru, 116 murid Sekolah Dasar Negeri : 3 gedung, 44 guru, 819 murid SLTP Swasta Islam : 1 gedung, 9 guru, 60 murid

2. Pendidikan Khusus

Madrasah Ibtidaiyah : 1 gedung, 6 guru, 72 muridIV. Sistem Organisasi Sosial Kelurahan Tinjomoyo

1. Struktur Organisasi Kelurahan Tinjomoyo

Lurah : Samanah Sekretaris Lurah : Eddy Nurcahyono Seksi Pemerintahan : Wahyu Nur Handayani Seksi Pembangunan : Sadjad Daristiani Seksi Kesos : - Seksi Trantib : Dwiyanto, SE Staf Pemerintahan : Santoso Staf Pembangunan : Kartika Dewi Meilani, S.Sos Staf Kesos : Ismanah Staf Trantib : Marjono dan Noor Choiri

BAB III

PENUTUP

Page 19: MAKALAH SOSIOLOGI

3.1 KESIMPULAN

Dengan melakukan identifikasi wilayah, akan diperoleh innformasi seberti

kebudayaan, potensi sosial ekonomi, serta karakteristik masyarakat di wilayah

tersebut.

Fungsi dari identifikasi adalah untuk menentukan metode yang akan digunakan

untuk mempengaruhi atau mengadvokasi kelompok masyarakat wilayah tersebut

Metode yang dipilih adalah metode yang disesuaikan dengan karakter masyarakat,

agar informasi dapat disampaikan dengan baik

Pendekatan emik merupakan pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut

pandang masyarakat itu sendiri.

Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik,

Kota Semarang dengan pengamatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

secara emik dan etik.

3.2 SARAN

Dengan membaca makalah ini diharapakan dapat mengambil intisari atau

pelajaran

Diharapkan kepada penulis supaya lebih rajin dalam membuat makalah

Diharapkan kepada dosen untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan

makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: Aksara Baru.

Anonim.Sosiologi.http://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi.diakses Selasa, 17 April 2012 jam 15.36.

Page 20: MAKALAH SOSIOLOGI