Upload
muflikhatun-umamah
View
243
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI
IDENTIFIKASI WILAYAH
Kelurahan Tinjomoyo
Kecamatan Banyumanik,Kota Semarang
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan
Disusun oleh :
KELOMPOK II
R1-A2 2011
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012
MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI
IDENTIFIKAS WILAYAH
Kelurahan Tinjomoyo
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan
Oleh :
Isnaini Avia Nita (25010111120061)
Nur Syamsiyah (25010111120062)
Fathin Faridah (25010111120063)
Adi Nur Rahman (25010111120064)
Fadyan Ratna Dewi (25010111120065)
Diana Fairuz (25010111120066)
Muflikhatun Umammah (25010111120067)
Nadya Ayu Ginanti (25010111120068)
Anggi Yohana Sinabariba (25010111120069)
Siti Fatonah (25010111120070)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Identifikasi Wilayah Kelurahan Jatingaleh” dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi-Antropologi Kesehatan.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari berbagai sumber, diantaranya dari buku tentang Sosiologi-Antropologi dan data yang didapat dari pihak kelurahan Tinjomoyo.
Penulis mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya serta menambah wawasan mengenai Sosiologi-Antropologi dan hubungannya dengan kesehatan masyarakat. Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan untuk penulisan makalah yang lebih baik.
Semarang, April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan
pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive"
karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun
umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan
bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku
masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang
dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain
atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan
berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial (Anonim, 2012).
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat. Menurut
ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar (Koentjaningrat, 1986).
Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya mempunyai hubungan yang sangat banyak
dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik. Adapun hubungan antara
Antropologi-sosial dengan Sosiologi apabila ditinjau sepintas, maka seolah-olah tidak ada
perbedaan antara dua displin ilmu tersebut. Ilmu antropologi-sosial berusaha mencari unsur-
unsur persamaan masyarakat dan kebudayaan manusia dengan tujuan untuk mencapai
pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Hal
ini juga yang merupakan tujuan dari ilmu sosiologi.
Ilmu sosiologi-antropologi memiliki kaitan dengan ilmu kesehatan masyarakat, di mana
dalam prakteknya nanti ilmu kesehatan masyarakat juga membutuhkan ilmu sosiologi-
antropologi. Hal ini dikarenakan, dalam kesehatan masyarakat objek utama adalah
masyarakatnya, bukan individu. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan-pendekatan
khusus terhadap budaya masyarakat setempat dengan menggunakan ilmu sosiologi-
antropologi.
Ilmu antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat ysng
akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode
dan cara-cara untuk saling mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat-
istiadat lain (Koentjaningrat, 1986).
Salah satu langkah dalam memahami masyarakat suatu daerah yakni dengan melakukan
identifikasi. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung ke daerah objek untuk melakukan
mapping, pengumpulan data mengenai masyarakat untuk mendeskripsikan keadaan di
wilayah tersebut.
Proses identifikasi penting untuk dilakukan guna mengetahui gambaran umum suatu
kelompok masyarakat yang nantinya akan berguna untuk menentukan langkah-langkah
dalam kesehatan masyarakat. Selain itu, dengan adanya identifikasi dapat diketahui potensi-
potensi serta kondisi masyarakat yang ada baik itu kondisi sosial, kesehatan, ekonomi dan
kebiasaan atau budaya.
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a. Mengetahui kondisi dan potensi masyarakat, baik itu sosial kemasyarakatan, kesehatan,
ekonomi dan budaya.
b. Belajar mengidentifikasi masyarakat dalam lingkup kelurahan.
BAB II
ISI
Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang. Kami memilih untuk melakukan pengamatan dengan menggunakan pendekatan emik.
Pendekatan emik adalah pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut pandang masyarakat
itu sendiri (subyektif ). Pendekatan emik digunakan untuk mengetahui permasalahan atau
informasi yang khas dari masyarakat di wilayah tersebut seperti bahasa, kebiasaan, kebudayaan,
agama, dan social kemasyarakatan yang terbentuk. Setelah melakukan pengamatan, kami
mendapatkan informasi sebagai berikut :
1) Potensi sosial – ekonomi – budaya
Nama wilayah identifikasi : Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik,
Kota Semarang
Letak geografis
Utara : Jalan tol
Timur : Jalan Teuku Umar dan Jalan Setiabudi
Selatan : Jalan Ngesrep barat I
Barat : Kaligarang Jalan Bonbin Tinjomoyo dan kuburan
Jumlah penduduk
Penduduk berjumlah 9.268 jiwa dan terbagi menjadi 1.114 Kepala Keluarga.
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat usia :
Balita : 853 jiwa
Anak – anak (6-14 tahun) : 1.723 jiwa
Remaja (15-20 tahun ) : 828 jiwa
Dewasa I (24-35 tahun ) : 2.440 jiwa
Dewasa II (36-55 tahun ) : 2.382 jiwa
Lansia ( 55 tahun ke atas) : 3.370 jiwa
Komponen demografi
Komonen demografi dari data yang kami dapat pada bulan januari 2012, terdiri
atas :
Fertilitas : 110 jiwa
Mortalitas : 31 jiwa
Migrasi keluar : 26 jiwa
Migrasi masuk : 7 jiwa
Tingkat pendidikan :
Belum sekolah : 743 jiwa
Belum tamat SD : 870 jiwa
Tamat SD atau sederajat : 4090 jiwa
Tamat SLTP atau sederajat : 1470 jiwa
Tamat SLTA atau sederajat : 1650 jiwa
Tamat akademi atau sederajat : 233 jiwa
Tamat perguruan tinggi : 212 jiwa
Jumlah : 9.268 jiwa
Tingkat pekerjaan
Para penduduk daerah ini mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh industry .
Tingkat perekonomian
Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan , masyarakat Kelurahan Tinjomoyo
memiliki tingkat perekonomian yang menengah ke bawah .
Agama : Mayoritas Islam
Bahasa : Jawa dan Indonesia
Posyandu
Memiliki kader posyandu. Tiap Rw memiliki 2 orang kader posyandu dari
puskesmas . Posyandu dilakukan rutin tiap sebulan sekali pada tanggal 9 .
2. Peran serta masyarakat
Kebiasaan baik
i. masih terdapat kebiasaan atau tradisi kesehatan masyarakat setempat
seperti kerja bakti rutin tiap hari minggu yang dilakukan di lingkungan RT
oleh bapak-bapak setempat .
ii. ada beberapa rumah tangga yang sudah menggunakan tong sampah .
iii. saat dilakukan penyuluhan tentang kondisi kesehatan lingkungan , para ibu
mau menerapkannya di keluarganya masing-masing .
iv. ada kunjungan dari petugas puskesmas untuk memeriksa jentik nyamuk di
setiap rumah .
v. dalam aktivitasnya sebagian besar menggunakan air tanah atau sumur
artesis dan PDAM sehingga tidak mencemari ekosistem sungai .
vi. kepedulian untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak pada posyandu
tinggi .
vii. masyarakat mayoritas sudah mempercayai tenaga medis dalam menangani
masalah kesehatannya .
Kebiasaan buruk
i. Banyak kendaraan berukuran besar yang lalu lalang , sehingga
menyebabkan kondisi jalan berlubang dan berbahaya bagi pengendara.
Selain itu , kendaraan yang berlalu lalang juga membahayakan pejalan
kaki .
ii. Meskipun ada tempat sampah , tapi masih ada sampah yang berserakan .
iii. Belum terciptanya hubungan social kemasyarakatan yang baik antara
penduduk asli dengan kaum pendatang .
Kebudayaan
Terdapat beberapa kebudayaan yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat.
Diantaranya :
- Masih terdapat kebudayaan sedekah bumi, dan malam 1 syuro .
- Pertemuan rutin tiap satu minggu sekali oleh bapak-bapak .
- Pertemuan rutin ibu-ibu yang dilakukan sebulan sekali tiap RT yang dilakukan
pada tanggal 16.
Bentuk akulturasi
Di satu wilayah kelurahan budaya masih kental seperti kebiasaan
kebiasaan perayaan budaya , contohnya malam 1 syuro, mauludan,
sedekah bumi di karenakan dalam wilayah tersebut masih banyak
penduduk asli, sedangkan pada wilayah lain kebanyakan masyarakatnya
dari kaum pendatang dan masyarakatnya cenderung tertutup .
Bentuk asimilasi
contoh bentuk asimilasi yang terjadi adalah bentuk rumah warga setempat
yang kini semakin mengikuti model rumah perumahan yang
modern .Selain itu juga terlihat pada masyarakat pendatang yang berasal
dari luar daerah tersebut sudah tidak menganut budaya asli mereka
sendiri,melainkan sudah menganut pada wilayah setempat yang mereka
tinggali saat ini .
3. Hasil interaksi social yang terbentuk
Bentuk interaksi social yang terbentuk adalah gotong royong . Dapat dilihat
berdasarkan rutinitas warga yang masih mengadakan kegiatan bersih-bersih desa
secara bergotong royong . Selain itu juga terdapat pertemuan rutin yang diadakan
sebulan sekali oleh bapak-bapak dan organisasi PKK oleh ibu-ibu setempat .
Penyesuaian interaksi social adalah kompromi dan toleransi terhadap sesama
warga setempat . Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian masalah yang terjadi
dilihat dari besar kecilnya bentuk masalah tersebut . Jika masalah tersebut masuk
dalam kategori permasalahan yang kecil atau ringan, maka masalah tersebut
hanya ditangani oleh pihak Rt maupun Rw. Tetapi jika masalah tersebut masuk
dalam kategori permasalahan yang besar atau berat,maka masalah tersebut dapat
dibicarakan di kelurahan secara terbuka dan bersifat musyawarah mufakat.
Berdasarkan pengamatan secara Emik
Penilaian yang kami lakukan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik
adalah secara emik. Kami melihat Kelurahan Tinjomoyo ini mengalami akulturasi
budaya yang cukup baik, tetapi sedikit mengalami asimilasi, sebab berdasarkan
pengamatan kami mayoritas warganya adalah warga asli setempat, bukan warga
pendatang. Hal itu terbukti bahwa Kelurahan Tinjomoyo ini tidak melupakan
adat-adat atau tradisi kebudayaan yang sudah ada, sedekah bumi dan acara gotong
royong. Bahkan di bidang kesehatan mereka mengikuti olahraga bersama,
menjaga kebersihan desa secara menyeluruh secara gotong royong dan mengikuti
posyandu secara rutin.
Berdasarkan pengamatan secara Etik
Kami telah melakukan wawancara dengan salah satu staff di kelurahan setempat
dan beberapa warga sekitar. Mereka mengeluarkan pendapat bahwa Kelurahan
Tinjomoyo termasuk kedalam masyarakat yang tradisional modern. Hal itu dapat
dilihat dari warga setempat yang masih menjalankan kebudayaan-kebudayaan
tradisional tetapi tetap mengadakan kegiatan-kegiatan peringatan hari besar
nasional. Selain itu masyarakat setempat sangat peduli akan kesehatan, mereka
rutin melakukan kerja bakti lingkungan, mengikuti posyandu, dan menajalankan
program-program pemerintah yang diberikan lewat penyuluhan/promosi
kesehatan.
Penggambaran lingkungan
Melihat kondisi geografis Kelurahan Tinjomoyo ini, kita dapat melihat keadaan
jalan utama yang rusak dan berlubang akibat seringnya jalanan ini dilewati oleh
kendaraan-kendaraan besar. Selain itu keadaan jalanan dari satu gang ke gang
yang lain berbeda dalam hal pembangunan yang tidak merata, ada yang beraspal,
berpaving, dan ada juga jalan yang tidak terurus oleh warganya.
Kemudian dari segi letak. Disini Kelurahan Tinjomoyo berada di dekat pasar
tradisional daerah setempat.
Kemudian dari segi ekonomi, masyarakat Tinjomoyo memiliki tingkat
perekonomian menengah kebawah. Dikarenakan warga daerah tersebut minoritas
menjadi pegawai negeri maupun pengusaha, melainkan mayoritasnya bermata
pencaharian sebagai buruh industri di suatu pabrik.
Di kelurahan Tinjomoyo, kurang adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang
ditekuni oleh warga setempat. Padahal dari program UMKM tersebut tentu dapat
memberikan dampak pada masyarakat setempat, contohnya dapat memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan itu berdampak pada turunnya tingkat
pengangguran di daerah tersebut.
Dari segi kesehatan, para warganya dapat dikatakan jarang menderita penyakit
berat atau mewabah, karena tingkat kesadaran warga akan kesehatan cukup tinggi.
Hal itu dapat dilihat dari warga yang mengaplikasikan program-program
penyuluhan atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
lembaga-lembaga kesehatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu
warga juga rutin mengikuti posyandu yang diadakan sebulan sekali di lingkunagn
Rw masing-masing. Tingkat kesadaran warga akan pentingnya pelayanan
kesehatan juga tinggi, buktinya, jika ada anggota kelurga yang sakit, maka akan
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
pertama.
KONDISI KEMASYARAKATAN KELURAHAN TINJOMOYO,
KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG
I. Kondisi Sosial – Ekonomi masyarakat Kelurahan Tinjomoyo
A. BIDANG PEMERINTAHAN
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Wilayah : ± 2025.479 Ha terdiri dari 8 RW dan 45 RT
b. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Jalan tol Sebelah Timur : Jl. Teuku Umar dan Jalan Setiabudi Sebelah Selatan : Jl. Ngresep Barat II Sebelah Barat : Kaligarang Jl. Bonbin Tinjomoyo dan kuburan
2. Kondisi Geografis
a. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut : 300 mdpl
b. Topografi : Dataran Rendah
c. Suhu Udara Rata-Rata : 370C
3. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan)
a. Jarak dari Pusat Ibukota Kotamadya Dati II : 9 km
b. Jarak dari Pusat Ibukota Provinsi Dati I : 5 km
B.PERTANAHAN
1. Tanah Hak Pengelola : 6 ha
2. Tanah Bersertifikat : 246 ha
3. Tanah yang Belum Bersertifikat : 79 ha
C. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk Menurut
a. Jenis Kelamin
Laki-laki : 4.709 orang Perempuan : 4.555 orang
b. Kepala Keluarga : 1.114 orang
c. Kewarganegaraan
WNI : 9.264 orang WNA : -
2. Jumlah Penduduk Menurut Agama
a. Islam : 7.984 jiwa
b. Kristen Katolik : 823 jiwa
c. Kristen Protestan : 413 jiwa
d. Buddha : 23 jiwa
e. Hindu : 25 jiwa
3. Jumlah Penduduk Menurut Usia
a. Kelompok Pendidikan
5-9 tahun : 857 orang 10-14 tahun : 866 orang 15- 19 tahun : 828 orang
b. Kelompok Tenaga Kerja
20-34 tahun : 2.440 orang 35-49 tahun : 1.933 orang 50-64 tahun : 1.064 orang
c. Kelompok Usia Lanjut 65 tahun ke atas : 423 orang
4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
a. Lulusan Pendidikan Umum : 9.264 orang
b. Lulusan Pendidikan Khusus : -
5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
a. Petani Sendiri : 29 orang
b. Buruh Tani : 29 orang
c. Pengusaha : 1 orang
d. Buruh Industri : 728 orang
e. Buruh Bangunan : 655 orang
f. Pedagang : 200 orang
g. Pengangkutan : 67 orang
h. PNS : 366 orang
i. ABRI : 157 orang
j. Pensiunan : 29 orang
k. Lain-lain (Jasa) : 3.569 orang
6. Jumlah Penduduk Menurut Morbilitas atau Mutasi Penduduk
a. Lahir : 110 orang
b. Mati : 31 orang
c. Datang : 31 orang
d. Pindah : 26 orang
D. JUMLAH PERANGKAT KELURAHAN
1. Sekretaris Lurah : 1 orang
2. Kasie : 3 orang
3. Staf :5 orang
E. PEMBINAAN RT / RW
1. Jumlah RT : 45 unit
2. Jumlah RW : 8 unit
F. PAJAK BUMI dan BANGUNAN (PBB)
1. Jumlah Wajib Pajak : 2.536 orang
2. Target PBB Tahun : Rp 1.535.377.112
3. Jumlah Pokok ke-Tahun Bersangkutan : Rp 1.535.377.112
4. Realisasi PBB : Rp 1.288.938.918
5. Tunggakan PBB : Rp 246.438.194
G. KEAMANAN KELURAHAN
1. Pembinaan Hansip
a. Jumlah Anggota Hansip : 115 orang
b. Poskamling : 31 unit
2. Ideologi dan Politik
a. Jumlah Pemilih dalam Pemilihan Umum :6.524 orang
II. Laporan Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Bulan Januari 2012
A. KEPENDUDUKAN
1. Penduduk Awal Bulan
Laki-laki : 4.715 orang Perempuan : 4.553 orang
2. Pindah
Laki-laki : 11 orang Perempuan : 15 orang
3. Datang
Laki-laki : 3 orang Perempuan : 4 orang
4. Lahir
Laki-laki : 8 orang Perempuan : 2 orang
5. Mati
Laki-laki : 6 orang Perempuan : 2 orang
6. Jumlah Penduduk Akhir
Laki-laki : 4.709 orang Perempuan : 4.555 orang
B. PENDUDUK dan ANGKATAN KERJA
1. 0-4 tahun : 853 orang
2. 5-9 tahun : 857 orang
3. 10-14 tahun : 866 orang
4. 15-19 tahun : 828 orang
5. 20-24 tahun : 803 orang
6. 25-29 tahun : 820 orang
7. 30-34 tahun : 817 orang
8. 35-39 tahun : 732 orang
9. 40-44 tahun : 646 orang
10. 45-49 tahun : 555 orang
11. 50-54 tahun : 449 orang
12. 55-59 tahun : 349 orang
13. 60-64 tahun : 266 orang
14. 65+ : 423 orang
15. Jumlah Penduduk : 9.264 orang
C. MATA PENCAHARIAN
1. Petani Sendiri : 29 orang
2. Buruh Tani : 29 orang
3. Pengusaha : 1 orang
4. Buruh Industri : 728 orang
5. Buruh Bangunan : 655 orang
6. Pedagang : 200 orang
7. Pengangkutan : 67 orang
8. PNS : 366 orang
9. ABRI : 157 orang
10. Pensiunan : 29 orang
11. Lain-lain (Jasa) : 3.569 orang
12. Jumlah : 5.830 orang
D. PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN
1. Perguruan Tinggi : 210 orang
2. Tamat Akademi : 230 orang
3. Tamat SLTA : 1.672 orang
4. Tamat SLTP : 1.470 orang
5. Tamat SD : 2.542 orang
6. Tidak Tamat SD : 868 orang
7. Belum Tamat SD : 1.287 orang
8. Tidak Sekolah : 245 orang
9. Jumlah : 9.264 orang
E. MUTASI PENDUDUK
1. Pindah
Laki-laki : 11 orang Perempuan : 15 orang
2. Datang
Laki-laki : 3 orang Perempuan : 4 orang
3. Lahir
Laki-laki : 8 orang Perempuan : 2 orang4. Mati
Laki-laki : 6 orang Perempuan : 2 orang
F. BANYAKNYA PEMELUH AGAMA
1. Islam : 7.984 jiwa
2. Kristen Katolik : 823 jiwa
3. Kristen Protestan : 413 jiwa
4. Buddha : 23 jiwa
5. Hindu : 25 jiwa
G. BANYAKNYA KEJADIAN
1. Nikah : 66 jiwa
2. Talak : 8 jiwa
H. JUMLAH HEWAN BESAR DAN KECIL
1. Kerbau : 40 ekor
2. Kambing : 100 ekor
3. Ayam Kampung : 5.500 ekor
4. Ayam Ras : 30 ekor
5. Itik : 100 ekor
III. Sarana dan Prasarana Kelurahan Tinjomoyo
A. BIDANG KEMASYARAKATAN
1. Agama
Masjid : 6 buah Mushola : 12 buah Gereja : 3 buah
2. Kesehatan
Posyandu : 8 buah Dokter Praktek : 8 orang
B. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Umum
Playgroup : 1 gedung, 6 guru, 56 murid Pendidikan Anak Usia Dini : 3 gedung, 5 guru, 13 murid Taman Kanak-Kanak : 3 gedung, 14 guru, 116 murid Sekolah Dasar Negeri : 3 gedung, 44 guru, 819 murid SLTP Swasta Islam : 1 gedung, 9 guru, 60 murid
2. Pendidikan Khusus
Madrasah Ibtidaiyah : 1 gedung, 6 guru, 72 muridIV. Sistem Organisasi Sosial Kelurahan Tinjomoyo
1. Struktur Organisasi Kelurahan Tinjomoyo
Lurah : Samanah Sekretaris Lurah : Eddy Nurcahyono Seksi Pemerintahan : Wahyu Nur Handayani Seksi Pembangunan : Sadjad Daristiani Seksi Kesos : - Seksi Trantib : Dwiyanto, SE Staf Pemerintahan : Santoso Staf Pembangunan : Kartika Dewi Meilani, S.Sos Staf Kesos : Ismanah Staf Trantib : Marjono dan Noor Choiri
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan melakukan identifikasi wilayah, akan diperoleh innformasi seberti
kebudayaan, potensi sosial ekonomi, serta karakteristik masyarakat di wilayah
tersebut.
Fungsi dari identifikasi adalah untuk menentukan metode yang akan digunakan
untuk mempengaruhi atau mengadvokasi kelompok masyarakat wilayah tersebut
Metode yang dipilih adalah metode yang disesuaikan dengan karakter masyarakat,
agar informasi dapat disampaikan dengan baik
Pendekatan emik merupakan pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut
pandang masyarakat itu sendiri.
Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik,
Kota Semarang dengan pengamatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
secara emik dan etik.
3.2 SARAN
Dengan membaca makalah ini diharapakan dapat mengambil intisari atau
pelajaran
Diharapkan kepada penulis supaya lebih rajin dalam membuat makalah
Diharapkan kepada dosen untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: Aksara Baru.
Anonim.Sosiologi.http://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi.diakses Selasa, 17 April 2012 jam 15.36.