Author
mawaddah-rahmi
View
302
Download
60
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pembahasan mengenai sintesa amonia
Makalah Sintesa Ammonia
OlehKelompok VII :Nurul AnnisaFitra Novita PutriMawaddah Rahmi Nasution
FAKULTAS TEKNIKD-III TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS RIAU2015
Kata PengantarPuji dan syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan YME, zat Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya,yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini Kami susun secara sistematis dan sebaik mungkin. Dalam Makalah ini, Kami mencoba menyajikan informasi-informasi yang berhubungan dengan Sintesa Amoniak.Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah Kami untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dan berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan Makalah ini. Untuk itu Kami mengucapkan terima kasih kepada:1. Tuhan Yang Maha Esa,1. Ibuk yang telah memberikan bimbingan dikelas,1. Orang tua yang selalu memberi motivasi kami dalam belajar sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.1. Teman-teman yang telah membantu dan berkerjasama dalam pembuatan Makalah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan YME. Aamiin.Pekanbaru, Oktober 2015
( Pemakalah )
Daftar IsiHalKata pengantar1Daftar isi2BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang31.2 Rumusan Masalah41.3 Tujuan4BAB II PEMBAHASAN2.1 Amoniak52.2 Latar Belakang Pembuatan Amonia52.3 Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch62.4 Manfaat Dari Pembuatan Ammonia132.5 Dampak Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan Manusia142.6 Cara Menanggulangi Pencemaran Ammonia14BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan16Daftar Pustaka17
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAmoniak merupakan salah satu bahan kimia dalam industri yang banyak memiliki kegunaan, diantaranya digunakan sebagai bahan dari pembuatan pupuk, plastik fiber, bahan peledak, proses refrigerasi, proses purifikasi dan banyak lainnya. Pada dasarnya senyawa amoniak ini memiliki sifat mudah terbakar, mudah bereaksi dengan senyawa lain, gas yang cukup beracun, dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Tidak hanya itu senyawa amoniak ini memiliki sifat kelarutan dalam air cukup tinggi, memiliki titik leleh yang cukup rendah karena wujud aminiak ini adalah gas.Ammonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul ammonia mempunyai bentuk segi tiga.Ammonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik.Ammonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh itu, ammonia juga terdapat di planet dan satelit semulajadi planet lain. Pada suhu dan tekanan piawai, ammonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan daripada udara (0.589 ketumpatan udara).Takat leburnya ialah -75 C manakala takat didihnya ialah -33.7 C. 10% larutan ammonia dalam air mempunyai pH 12. Ammonia dalam bentuk cair mempunyai muatan haba yang sangat tinggi. Ammonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan boleh mengalirkan elektrik dengan baik. Ammonia boleh larut dalam air. Larutan ammonia dengan air mempunyai sedikit ammonium hidroksida (NH4OH). Ketumpatan maksimum bagi ammonia yang larut dalam air untuk membentuk larutan tepu adalah 880 kg m-3. 100 dm3 boleh berpadu dengan 100 cm3 air.Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H2) dan Nitrogen (N2) dengan rasio H2 : N2 = 3 : 1. Pada pembuatan amonia yang dilaksanakan pada industri (PT PUSRI).
1.2 Rumusan MasalahBagaimana cara pembuatan gas ammonia?
1.3 Tujuan PenulisanUntuk mengetahui cara pembuatan gas amonia
BAB IIPEMBAHASAN2.1 AmoniakAmonia merupakan senyawa kimia dengan rumusNH3.Senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas dengan sebutan bau amonia. Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Di Amerika Serikat, amonia diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
2.2 Latar Belakang Pembuatan AmoniaSejarah ammonia dimulai pada abad ke-13, ketika seorang ahli kimia bernama Albertus Magnus mengemukakan ammonia dalam bentuk sal-ammoniac. Pada abad ke-15 Basilius Valentinus mengemukakan bahwa ammonia dapat diperoleh dari proses alkali pada salammoniac, pada periode selanjutnya sal-ammoniac dapat diperoleh dari distillasi kuku dan tanduk sapi. Ammonia dalam bentuk gas pertama kali diisolasi oleh Joseph Priestley pada tahun 1774. Proses Haber yang merupakan proses untuk memproduksi ammonia dari nitrogen yang terkandung di dalam udara dikembangkan oleh Fritz Haber dan Carl Bosch pada tahun 1909 dan dipatenkan pada tahun 1910. Proses ini pertama kali digunakan pada skala industri pada saat perang dunia I ketika jerman tidak dapat memperoleh nitrat dari chile karena embargo.Pada tahun 1968, 89% amonia yang diproduksi di Amerika serikat digunakan untuk industri pupuk, sedang sisanya digunakan untuk produksi bahan kimia organik maupun anorganik, seperti bahan peledak.Pada tahun 2004 produksi ammonia 109 juta meter kubik ton, RRC merupakan penghasil terbesar dengan presentase 28,4% dari total produksi dunia, diikuti oleh india sebesar 8,6%, sisanya Rusia (8,4%) dan Amerika (8,2%). Sekitar 80% ammonia digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk.Sebelum perang dunia I ammonia kebanyakan diperoleh dari distilasi kering sayuran dan kotoran hewan yang banyak mengandung nitrogen misalnya kotoran unta, ammonia juga dihasilkan dari distilasi batubara dan juga dekomposisi garam ammonium oleh alkaline hydroxides. Produksi ammonia secara modern berbahan baku gas alam (metana), Liquified Petroleum Gas ( propana dan butana).
2.3 Pembuatan Amonia dengan Proses Haber BoschPembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch, Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam.Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili.Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan olehCarl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi.Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan.Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia :
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Entalpi pembentukan (H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3) :Kondisi Optimum Pembuatan NH3Reaksi : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H= -924 kJ1. Suhua. Reaksi bersifat eksotermb. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan.c. Kendala:Reaksi berjalan lambat 400-600Oc2. Tekanana. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol produk.b. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.c. Kendala Tekanan sistem dibatasi oleh kemampuan alat dan faktor keselamatan pada 150-300 atm3. KonsentrasiPengambilan NH3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan kearah kanan4. KatalisKatalis tidak menggeser kesetimbangan kekanan, tetapi mempercepat laju reaksi secara keseluruhanFe dengan campuran Al2O3 KOH dan garam lainnyaPengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk.Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme suatu reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan energi aktivasi lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan energi aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah sehingga laju meningkat. Perbandingan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat pada gambar berikut:
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan.Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis ammonia.Produksi ammonia secara modern berbahan baku gas alam (metana), Liquified Petroleum Gas ( propana dan butana).Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H2) dan Nitrogen (N2) dengan rasio H2 : N2 = 3 : 1 . Pada pembuatan amonia yang dilaksanakan pada industri (PT. PUSRI) secara garis besar dibagi menjadi 4 Unit dengan urutan sebagai berikut :1. Feed Treating Unit dan DesulfurisasiGas alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit.Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming Unit. Jalannya proses melalui tahapan berikut :a. Sejumlah H2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron dengan sponge iron sebagai media penyerap. Persamaan Reaksi :Fe2O3.6H2O + H2S Fe2S3 6 H2O + 3 H2Ob. CO2 Removal Pretreatment SectionFeed Gas dari Sponge Iron dialirkan ke unit CO2 Removal Pretreatment Section Untuk memisahkan CO2 dengan menggunakan larutan Benfield sebagai penyerap. Unit ini terdiri atas CO2 absorber tower, stripper tower dan benfield system.c. ZnO DesulfurizeSeksi ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organik yang terkandung dalam feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu mejadi Hydrogen Sulfida dan mereaksikannya dengan ZnO. Persamaan Reaksi :H2S + ZnO ZnS + H2O2. Reforming UnitDi Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas Hidrogen , Nitrogen dan Karbon Dioksida Gas-gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit Purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya. Tahap-tahap reforming unit adalah :a.Primary ReformerSeksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi katalis nikel sebagai media kontak feed gas dan steam pada temperature (824 oC)dan tekanan (45 46 kg/cm2) tertentu . Adapun kondisi operasi acuan adalah perbandingan steam to carbon ratio 3,2 : 1. Persamaan Reaksi :CH4 + H2O CO + 3 H2 H =- QCO + H2O CO2 + H2 H =+ Qb. Secondary ReformerGas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar CH4 yang cukup tinggi, yaitu 12 13 %, sehingga akan diubah menjadi H2 pada unit ini dengan perantaraan katalis nikel pada temperature 1002,5oC. Persamaan Reaksi :CH4 + H2O 3 H2 + COKandungan CH4 yang keluar dari Secondary reformer ini diharapkan sebesar 0.34 % mol dry basis.Karena diperlukan N2 untuk reaksi pembentukan Amoniak maka melalui media compressor dimasukkan udara pada unit ini. Persamaan Reaksi :2H2 + O2 2H2OCO + O2 2CO23. Purification & MethanasiKarbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa Karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator. Tahap-tahap proses Purification dan methanasi adalah sebagai berikut :a. High Temperature Shift Converter (HTS)Setelah mengalami reaksi pembentukan H2 di Primary dan Secondary Reformer maka gas proses didinginkan hingga temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi CO2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut :CO + H2O CO2 + H2Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan temperature gas outlet 432 oC- 437 oC.b. Low Temperature Shift Converter (LTS)Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO2 di HTS, maka reaksi tersebut disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas proses didinginkan hingga temperature 210 oC. Diharapkan kadar CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol dry basis.c. CO2 RemovalKarena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit CO2 removal yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai media penyerap. System penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi :K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3d. MethanasiGas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 316 oC. Persamaan Reaksi :CO + 3H2 CH4 + H2OCO2 + 4H2 CH4 + 2H2O4. Synthesa Loop & Amoniak RefrigerantGas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas Hidrogen dan Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap poses Synthesa loop dan Amonik Refrigerant adalah :a. Synthesis LoopGas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H2/N2 = 2,5 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm2 oleh syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis promoted iron. Persamaan Reaksi :3H2 + N2 2NH3 .Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,05-17,2 % mol.b. Amoniak RefrigerantAmoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration.5. Produk Amoniak Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yaitu Warm Ammonia Product (30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea, Cold Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank. Berikut Diagram sederhana proses pembuatan ammonia :Produk Ammonia yang dihasilkan terdiri atas dua jenis, yaitu Warm Ammonia Product (30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea dan Cold Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank.
2.4 Manfaat Dari Pembuatan AmmoniaBerikut merupakan beberapa manfaat dari amoniak :a) Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat).b) Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.c) Untuk membuat hidrazind) Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.e) Indikator Universal : Campuran ammonia juga dapat digunakan sebagai indikator universal untuk menguji gas yang berbeda-beda yang memerlukan indikator universal untuk mengetahui keberadaan gas tersebut.f) Desinfektan: Ammonia kadang-kadang ditambahkan pada air minum bersama dengan klorin menjadi chloroamine sebagai desinfektan. Chloroamin tidak bersenyawa dengan material organik yang berasal dari carcinogenic halomethanes misalnya chloroform. g) Bahan Bakar : Ammonia cair digunakan sebagai bahan bakar pada roket. Walaupun tidak sebaik bahan bakar yang lain, ammonia tidak meniggalkan sisa pada mesin roket dan juga mempunyai massa jenis yang sama dengan zat pengoksidasi, oksigen cair. h) Rokok : Pada tahun 1960, perusahaan rokok misalnya Brown & Williamson dan Philip Morris mulai menggunakan ammonia pada rokok. Bahan aditif ammonia digunakan untuk menambah mempertinggi aliran nikotin menuju aliran darah, sehingga efek dari nikotin bertambah tanpa menambah kandungan nikotin dalam rokok.
2.5 Dampak Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan ManusiaAdapun Dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran amonia adalah sebagai berikut:1. Efek Terhadap Kesehatan ManusiaUdara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Gas NH3 juga dapat menyebabkan Iritasi pada mata, saluran pernapasan dan kulit. Pada Kadar 2500-6500 ppm, gas ammonia melalui inhalasi menyebabkan iritasi hebat pada mata (Keraktitis), sesak nafas (Dyspnea), Bronchospasm, nyeri dada, sembab paru, batuk darah, Bronchitis dan Pneumonia. Pada kadar tinggi (30.000 ppm) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.2. Efek Terhadap LingkunganSekitar Sisa-sisa makanan dan sampah organik dibuang ke tempat sampah, kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).Sampah-sampah tersebut kemudian membusuk dan menghasilkan gas amonia.Gas ammonia tersebut merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming.Akibat yang terjadi adalah terjadinya perubahan iklim dan cuaca serta efek global warming lainnya.Gas ammonia juga dapat mengganggu estetika lingkungan karena bau pembusukan sampah yang sangat menyengat.Dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat memyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar peternakan.Amonia dapat menghambat pertumbuhan ternak.
2.6 Cara Menanggulangi Pencemaran Ammonia1. AbsorbsiDalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.2. PembakaranMempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200o1400o F3. Reaksi KimiaBanyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Belerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amonia (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksid atau kapur dicampur arang.
BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSejarah ammonia dimulai pada abad ke-13, ketika seorang ahli kimia bernama Albertus Magnus mengemukakan ammonia dalam bentuk sal-ammoniac. Ammoniak dapat dibuat dengan proses sebagai berikut :a. Feed Treating Unit dan Desulfurisasib. Reforming Unitc. Purification & Methanasid. Synthesa Loop & Amoniak Refrigerant
Daftar KepustakaanDiana, 2013. Proses Pembuatan Amoniak. http://caesarvery.blogspot. com/2013/ 06/proses-pembuatan-ammonia-nh3.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)Dian, 2011. Cara mengatasi pencemaran ammonia. http://dianlaskaraz-zahra.blogspot.com/2011/09/amoniak-NH3.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)Joe, 2012. Pembuatan Amoniak. http://joetrizilo.wordpress.com/2012/03/26/ proses-pembuatan-urea-proses-pabrik-amoniak//. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)Putra, 2010. Pembuatan Ammonia. http://putrakalimas.blogspot.com/2010/10/ pembuatan-amonia-dengan-proses-haber.html. (Diakses pada tanggal 19 januari 2016)
16