35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sabun merupakan salah satu produk pembersih yang memiliki banyak kegunaan. Sabun telah dipakai sejak jaman dahulu kala. Akan tetapi teknik pembuatannya masih sangat sederhana. Sebagai contohnya, suku bangsa Jerman telah memakai sabun sejak dahulu kala dan telah mampu membuat sabun dengan menggunakan lemak babi atau sapi dan abu kayu yang banyak mengandung garam alkali. Sabun dibuat melalui proses hidrolisa gliserida dengan larutan KOH atau NaOH atau yang lebih dikenal dengan safonifikasi. Sekarang ini sabun dibuat dengan cara praktis dan dilakukan dengan teknik yang sederhana. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan NaOH atau KOH. Sabun adalah garam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Dimana asam lemak diartikan sebagai asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis dari suatu lemak atau minyak, yang umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjamng dan tak bercabang. Sabun mengandung garam, terutama garam C 16 dan C 18, namun 1

makalah sabun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sabun

Citation preview

Page 1: makalah sabun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sabun merupakan salah satu produk pembersih yang memiliki banyak

kegunaan. Sabun telah dipakai sejak jaman dahulu kala. Akan tetapi teknik

pembuatannya masih sangat sederhana. Sebagai contohnya, suku bangsa Jerman

telah memakai sabun sejak dahulu kala dan telah mampu membuat sabun dengan

menggunakan lemak babi atau sapi dan abu kayu yang banyak mengandung garam

alkali.

Sabun dibuat melalui proses hidrolisa gliserida dengan larutan KOH atau

NaOH atau yang lebih dikenal dengan safonifikasi. Sekarang ini sabun dibuat dengan

cara praktis dan dilakukan dengan teknik yang sederhana. Lelehan lemak sapi atau

lemak lain dipanaskan dengan NaOH atau KOH. Sabun adalah garam alkali

(biasanya garam natrium) dari asam-asam lemak. Dimana asam lemak diartikan

sebagai asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis dari suatu lemak atau minyak,

yang umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjamng dan tak bercabang. Sabun

mengandung garam, terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung

beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah.

Pada pembuatan sabun dipergunakan bahan–bahan antara lain minyak sayur,

garam, pewarna dan NaOH. Minyak termasuk ke dalam lemak biasa dimana lemak

dan minyak adalah trigliserida. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak

sapi, minyak kelapa, minyak jagung dan minyak ikan.

Saat ini sabun telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga telah

bermunculan produk-produk sabun dengan komposisi tambahan yang beraneka

ragam dengan berbagai macam merek dagang seperti sabun cair, sabun transparan,

sabun anti acne dan lain-lain. Teknik pembuatan dan bahan yang ditambhakan ke

dalam sabun-sabun tersebut pun berbeda. Dengan mengetahui teknik pembuatan dan

1

Page 2: makalah sabun

bahan-bahan tambahan maka akan diperoleh pemahaman yang baik mengenai sabun

dan jenis-jenisnya.

1.2 Permasalahan

Dari uraian yang ada diatas, timbul suatu pertanyaan, bagaimana cara dan

bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan berbagai jenis sabun.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan

dan bahan yang dipakai dalam pembuatan berbagai jenis sabun.

1.4 Manfaat

1. Pemanfaatan berbagai jenis sabun secara optimal sesuai dengan fungsinya

2. Pengembangan teknik-teknik baru pembuatan berbagai jenis sabun.

3. Penggunaan bahan dan teknik tepat guna dalam menghasilkan sabun yang

berkualitas.

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini titik fokus pembahasan adalah mendeskripsikan proses

pembuatan dan bahan yang dipakai dalam pembuatan sabun cair, sabun obat, sabun

kecantikan, dan sabun transparan.

2

Page 3: makalah sabun

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Sabun

Sebuah legenda menceritakan tentang asal mula sabun, dimana kata sabun

“soap” diambil dari nama sebuah gunung “Mount Sapo” dimana orang-orang

Romawi kuno mempersembahkan kurban hewan. Hujan mengalirkan sisa-sisa lemak

dari tubuh hewan ke daratan di bawah gunung menuju suatu sungai “Tiber”. Wanita-

wanita disana mengatakan bahwa pakaian yang mereka cuci di sungai tersebut

menjadi lebih bersih.

Pengetahuan tentang sabun, pembuatan serta penggunaannya telah dimulai

sejak zaman Babilonia sekitar 2800 SM, dimana sebuah formula pembuatan sabun

ditulis dalam lempengan tanah liat di sekitar tahun 2200 SM. Orang-orang Mesir

kuno di tahun 1550 SM mandi secara teratur dengan suatu substansi dari campuran

minyak tumbuhan dengan asam alkali. Sedangkan menurut Julius Caesar, suku

bangsa Jerman pada waktu itu membuat sabun dengan menggunakan lemak babi atau

sapi dan abu kayu yang banyak mengandung garam alkali.

Perusahaan pertama pembuatan sabun sederhana berbentuk batangan

ditemukan di Mesir pada zaman Pompeii (79 AD). Produksi sabun khususnya sabun

batangan, pertama dimulai secara besar-besaran di abad ke-19. Pengembangannya

dengan bantuan periklanan, menambah popularitasnya di kawasan Amerika dan

Eropa, mengingat hubungannya dengan kebersihan dan kesehatan. Di tahun 1950,

sabun berhasil menggalang kesepakatan publik sebagai alat kebersihan personal

sehari-hari.

3

Page 4: makalah sabun

2.2 Sabun

Sabun merupakan produk kaustik yang dibuat melalui proses hidrolisa

gliserida dengan larutan KOH atau NaOH. Sabun dibuat melalui reaksi penyabunan

atau safonifikasi. Sabun pada umumnya memiliki sifat-sifat seperti :

1. Dapat terhidrolisa dalam air membentuk basa dan asam karboksilat. Hal ini

dikarenakan sabun tersusun oleh basa kuat dan asam lemah.

2. Dalam air sabun berbentuk koloid dimana alkilnya bersifat non polar sehingga

dapat membersihkan kotoran yang berupa senyawa non polar, sedangkan

gugusan karboksilat yang bersifat polar membersihkan kotoran yang bersifat

polar.

3. Dapat bereaksi dengan asam mineral membentuk asam lemak dan garam

organik.

2.3 Safonifikasi

Safonifikasi adalah proses hidrolisis asam alkanoat (lemak) dengan

menggunakan larutan basa kuat yang membentuk sabun dan alkohol, dengan reaksi

sebagai berikut :

Lemak + Basa kuat → Sabun + Gliserol

(gliserida) (garam) (alkohol)

Atau secara singkat safonifikasi merupakan suatu reaksi yang terjadi antara lemak

dan kaustik soda atau peristiwa dari ester- ester.

Kata safonifikasi berarti pembuatan sabun. Safonifikasi suatu ester dengan

NaOH menghasilkan garam natrium dari suatu asam karboksilat. Safonifikasi suatu

trigliserida menghasilkan suatu garam dari asam lemak ke rantai panjang, yang

merupakan sabun. Pioneer Amerika menggunakan lemak sapi atau babi dan abu kayu

(yang mengandung garam alkali, seperti K2CO3) untuk membuat sabun.

4

Page 5: makalah sabun

Contoh reaksi safonifikasi :

H2C-OOCR CH2OH

HC-OOCR + 3NaOH kalor CHOH + 3R-COO- Na

H2C-OOCR CH2OH

lemak gliserol sabun

(gliserida)

2.4 Jenis Sabun

Jenis sabun yang sering ditemui antara lain:

1. Sabun Keras

Sabun keras adalah reaksi antara asam alkanoat suhu tinggi dengan NaOH

yang menghasilkan garam natrium.

2. Sabun Lunak

Sabun lunak adalah reaksi antara asam alkanoat dengan KOH yang

menghasilkan garam kalium.

2.5 Pembuatan Sabun

Sabun dibuat dengan mereaksikan suatu lemak (gliserida) dengan

menggunakan larutan basa kuat. Gliserida atau lemak dipanasi dan selanjutnya

ditambahkan NaOH sehingga terjadi reaksi penyabunan. Sabun yang terbentuk (Na-

asetat) dapat diambil pada lapisan teratas dari campuran sabun, gliserol dan sisa basa.

Agar sabun mengendap dan dapat dipisahkan dengan cara penyaringan, NaCl

ditambahkan ke dalam campuran.

Untuk gliserol murni dapat diperoleh dengan cara penyulingan, sedangkan

sabun yang kotor dimurnikan dengan cara mengendapkan beberapa kali

5

Page 6: makalah sabun

(reprisipitasi). Akhirnya ditambahkan parfum supaya sabun memiliki bau yang

dikehendaki.

Bahan baku yang dipakai adalah lemak (gliserida). Lemak merupakan

campuran dari gliserida dimana komposisinya berbeda-beda sesui dengan sumbernya.

Trigliserilasetat adalah ester-ester yang terjadi bila glycerol alcohol terhidrat

digabungkan dengan asam lemak yang mempunyai sifat khusus tetapi natural fat

(lemak alami).

Lemak alami bersumber dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Lemak yang

berasal dari hewan disebut lemak, misalnya dari sapi, kerbau, dan kambing. Lemak

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut minyak, misalnya minyak kelapa, jagung,

dan kacang-kacangan. Minyak dari tumbuh-tumbuhan dapat diubah menjadi lemak

dengan reaksi hidrogenasi, yaitu minyak dipadatkan (ikatan rangkapnya dijenuhkan)

dengan reaksi penambahan (adisi) hidrogen. Pada reaksi hidrogenasi ini dikenal

istilah bilangan iodine yaitu bilangan yang menyatakan jumlah gram iodine yang

diperlukan untuk menjenuhkan asam lemak tak jenuh pada tiap 100 gram lemak.

Pada uumnya lemak digunakan untuk membuat mentega, margarine dan sabun.

Pada pembuatan sabun juga dikenal angka penyabunan. Angka penyabunan

adalah suatu bilangan yang menunjukan jumlah milligram dari potassium hidroksida

yang diperlukan untuk menyabun 1 gram dari berat lemak/ minyak. Minyak atau

lemak terdiri dari asam–asam lemak yang mempunyai berat molekul rendah melalui

proses safonifikasi menjadi berat molekul tinggi dari asam lemak pada gliserida.

Disamping pentingnya angka penyabunan dalam proses pembuatan sabun, masih ada

beberapa bilangan lainya yang serta sekali hubungannya dengan proses pembuatan

sabun.

Bilangan tersebut adalah:

a. Acid Value

6

Page 7: makalah sabun

Adalah jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam

lemak bebas didalam 1 gram minyak atau lemak.

b. Hanner Value

Adalah bilangan yang menyatakan persentase asam 0- asam lemak yang tidak

larut dalam lemak ad\tau minyak.

Minyak dan lemak merupakan campuran ester-ester gliseril dari asam lemak

(fatty acid) atau trigliserda. Ada bermacam – macam sumber aslinya yang berbeda

dan tergantung dari sifat – sifat fisis dan kimia dari campuran ester. Ester-ester

tersebut dapat berbentuk solid (padatan), liquid (cairan), volatile saturated (uap jenuh

yang mudah menguap) dan sebagian senyawa yang unsaturated (tidak jenuh).

Komposisi trigliserida terdiri dari ester 5% gliserida dan 95% fatty acid (asam lemak)

yang merupakan gabungan dari ester-ester.

Secara umum rumus struktur molekul lemak adalah sebagai berikut :

Bila R = R’ = R” disebut lemak sederhana (gliserida) sedangkan bila R ≠ R’ ≠

R” dinamakan lemak campuran.

Gugus tersebut diatas adalah merupakan ester-ester dari lemak atau gliserida.

Lemak-lemak adalah ester dari gliserol atau asam palmitat atau asam stearat. Gugus

alkyl (R), untuk masing-masing R, R’, R” bisa sama di dalam ikatan molekulnya dan

7

H

CH OOCR

CH OOCR’

CH OOCR’’

H

Page 8: makalah sabun

juga R = R’ = R”. Hal ini tergantung dari ikatan molekul asam lemak itu sendiri.

Ester –ester lemak suku tinggi dari asam lemak jenuh lebih stabil. Sebagai contoh :

Asam palmitat

Asam stearat

Karena sumber fatty acid merupakan bagian yang penting dari molekul–

molekul gliserida dan merupakan bagiann yang aktif maka sifat–sifat fisis dan kimia

dari lemak sebagian besar tergantung dari sifat–sifat fisis dan kimia setiap komponen

fatty acid .

Lemak adalah senyawa yang tak larut dalam air, dapat larut dalam pelarut

polar, misalnya eter atau khloroform. Secara kimiawi lemak dapat diartikan sebagai

8

H

CH OOC15H31

CH OOC15H31

CH OOC15H31

H

H

CH

CH OOC17H35

CH OOC17H35

H

OOC17H35

Page 9: makalah sabun

triester gliserol yang biasa disebut trigliserida. Senyawa ini pada temperatur kamar

memiliki 2 bentuk, yaitu bentuk cairan dan padat.

Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat di alam merupakan trigliserida

campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama.

Tabel 2.1 Asam Lemak Pilihan dan Sumbernya

Nama

Asam

Struktur Sumber

Jenuh

Butirat

Palmitat

Stearat

Tak jenuh

Palmitoleat

Oleat

Linoleat

Linolenat

CH3(CH2)2CO2H

CH3(CH2)14CO2H

CH3(CH2)16CO2H

CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H

CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H

CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H

CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)

Lemak susu

Lemak hewani dan

nabati

Lemak hewani dan

nabati

Lemak hewani dan

nabati

Lemak hewani dan

nabati

Minyak nabati

Minyak biji rami

2.6 Mekanisme Kerja Sabun

Kotoran yang melekat pada kulit atau pakaian ataupun benda-benda lainnya,

pada umunya berasal dari lemak, minyak dan keringat, butir–butir tanah dan

sebagainya.

Zat- zat tersebut sangant sukar larut dalam air karena bersifat non polar.

Untuk itu diperlukan sabun untuk membersihkanya.

9

Page 10: makalah sabun

Suatu gugus sabun terdiri dari bagian muka berupa gugus – COONa yang

polar serta bagian ekor berupa rantai alkyl yang bersifat non polar. Ketika sabun

dimasukkan ke dalam air maka sabun akan mengalami ionisasi. Gugus–gugus ini

akan membentuk buih , dimana akan mengarah kepada air (karena sama- sama polar),

sedangkan bagian yang lain akan mengarah kepada kotoran (karena sama-sama non

polar). Karena itu kotoran–kotoran terikat pada sabun dan terikat pada air, maka

dengan adanya gerakan tangan atau mesin cuci, kotoran tersebut akan tertarik atau

terlepas. Jika berupa minyak atau lemak, maka akan membentuk emulsi minyak

dalanm air dan sabun sebagi emulgator.

Jika sabun bertemu dengan kotoran tanah, maka akan diabsorbsi oleh sabun

dan membentuk suspensi butiran tanah, air dimana sabun sebagai zat pembentuk

suspensi.

Kegunan sabun adalah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak

sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh 2 sifat

sabun, yaitu:

1. Rantai hidrokarbon sebuah molekul sabun larut dalam molekul nonpolar

seperti tetesan-tetesan minyak.

2. Ujung anion molekul sabun yang tertarik pada air ditolak oleh ujung anion

molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak

menolak antara tetes-tetes sabun-minyak, maka minyak itu tidak dapat bergabung

tetapi tetap tersuspensi.

BAB III

PEMBAHASAN

10

Page 11: makalah sabun

3.1 Produk-produk Sabun

Terdapat berebagai masam produk sabun yang dibuat dengan berbagai macam

komposisi dan kegunaan. Berikut ini beberapa produk sabun yang telah beredar

selama ini, antara lain :

African Black Soap

Sabun ini sering digunakan sebagai sarana pengobatan karena komposisi dan

aromanya yang natural.

Goat’s Milk Soap

Adalah sabun yang komposisi dasarnya tersusun atas 10 % vitamin D cair dari

susu kambing. Melembutkan kulit dan memiliki busa creamy yang banyak.

Liquid Soap

Adalah sabun dengan kadar konsentrasi dasar deterjen tinggi dan bentuknya

cair, sehingga jika dilarutkan dalam air, menimbulkan busa yang banyak.

Digunakan sebagai dasar pembuatan shampoo, shower gels, dan liquid hand

soap.

Melt and Pour Soap

Merupakan sabun yang kadar alkalinya sangat rendah dan biasa digunakan

untuk anak-anak. Sabun ini dibuat khusus agar tidak merusak kulit anak yang

masih tipis.

Soap Noodles Shredded Soap

Sabun ini adalah sabun mandi biasa, tetapi dibuat dalam bentuk parutan tipis-

tipis. Mengandung alkali yang tidak terlalu tinggi, dan biasa digunakan untuk

campuran bath-tub.

Suds Boosters

11

Page 12: makalah sabun

Sabun ini berbentuk bubuk kristal dimana penggunaannya harus dicampur

dengan air dan bahan-bahan lainnya seperti parfum atau pelembut, karena

hanya mengandung bahan pembersih natural ringan.

Transparant Soap

Sabun “tembus pandang” ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki

kadar yang ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar

mengering.

Deodorant Soap

Sabun ini bersifat sangat aktif digunakan untuk menghilangkan aroma tak

sedap pada bagian tubuh. Tetapi jenis sabun ini tidak dianjurkan untuk kulit

wajah karena memiliki kandungan yang cukup keras yang dapat

mengakibatkan kulit teriritasi.

Castile Soap

Sabun yang memakai nama suatu daerah di Spanyol ini memakai olive oil

untuk formulanya.

Acne Soap

Sabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada jerawat.

Seringkali sabun jerawat ini mengakibatkan kulit menjadi kering. Bila

pemakaiannya dibarengi dengan produk anti-acne lain maka kulit akan sangat

teriritasi.

Cosmetic Soap atau Bar Cleanser

Biasanya dijual di gerai-gerai kecantikan. Harganya jauh lebih mahal dari

sabun-sabun biasa karena di dalamnya terdapat formula khusus seperti

pemutih. Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untuk memberi

hasil tertentu, seperti pada whitening facial soap dan firming facial soap.

Superfatted Soap

12

Page 13: makalah sabun

Memiliki kandungan minyak dan lemak lebih banyak sehingga membuat

terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangat cocok digunakan untuk kulit

kering karena di dalamnya terdapat kandungan gliserin, petroleurn, dan

beeswax yang dapat melindungi kulit dari iritasi dan jerawat.

Oatmeal Soap

Dari hasil penelitian, tumbuahan gandum mempunyai kandungan anti iritasi.

Dibandingkan jenis sabun lain, sabun gandum ini lebih baik dalam menyerap

minyak dan menghaluskan kulit kering dan sensitif.

Natural Soap

Sabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkap seperti vitamin,

ekstrak buah, minyak nabati, ekstrak bunga, aloevera, dan essential oil.

Cocok untuk semua jenis kulit dan kemungkinan membahayakan kulit

sangatlah kecil.

Unique Soap

Sabun ini disebut unik karena memang demikian adanya. Bentuk, warna dan

gambarnya sangat lucu dan sekarang sering dijadikan koleksi atau souvenir

acara-acara tertentu.

Produk-produk sabun diatas setidaknya dapat digolongkan ke dalam beberapa

kategori sabun berikut ini :

1. Sabun cair

2. Sabun obat

3. Sabun kecantikan

4. Sabun transparan

3.2 Sabun Cair

13

Page 14: makalah sabun

Salah satu produk sabun cair adalah sabun mandi cair. Sabun mandi cair

merupakan garam logam alkali (biasanya kalium) dari asam lemak yang diperoleh

melalui proses safonifikasi yaitu proses hidrolisis asam alkanoat (lemak) dengan

menggunakan larutan kalium hidroksida (KOH). Secara umum karakteristik sabun

mandi cair ,antara lain :

Dibuat dari minyak

Alkali yang dipakai KOH

Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar.

Sabun mandi cair adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan

membersihkan, bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan merupakan

singkatan dari surface active agents, yaitu bahan yang menurunkan tegangan

permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa (baik cair-gas maupun cair-cair)

sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.

Sabun mandi cair dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak

menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang

biasanya digunakan adalah KOH (kalium/potasium hidroksida). Asam lemak yang

berikatan dengan kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun.

Secara umum reaksi safonifikasi pada pembuatan sabun mandi cair sama

dengan kebanyakan pembuatan sabun, hanya saja alkali yang dipakai adalah KOH.

Berikut ini reaksi safonifikasi pembuatan sabun mandi cair :

Lemak + KOH → Sabun + Gliserol

(gliserida) (garam) (alkohol)

14

Page 15: makalah sabun

Contoh :

H2C-O-CO-C17H35 H2C-OH

HC-O-CO-C17H35 + 3KOH kalor HC-OH + 3C17H35COO K

H2C-O-CO-C17H35 H2C-OH

K-stearat

gliserin tristearat gliserol (sabun cair)

3.3 Sabun Obat

Berdasarkan definisi dari sabun dan dari obat, maka definisi sabun obat dapat

dirumuskan sebagai berikut yaitu sabun obat adalah garam yang berasal dari suatu

asam lemak tinggi yang bereaksikan dengan alkali dan ditambah dengan zat kimia,

bahan obat yang berguna untuk mencegah, mengurangi ataupun

menghilangkan/menyembuhkan penyakit dan atau gejala penyakit pada kulit. Untuk

membuat sabun yang baik, asam. lemak yang digunakan sebaiknya berupa campuran

asam lemak yang berasal dari hewan dan tumbuhan dalam perbandingan 3:1 atau 4:1,

setelah direaksikan dengan KOH akan menghasilkan sabun yang agak padat dan

mudah larut dalam air. Bahan obat yang sering dipakai adalah yang bersifat

desifektan ataupun antiseptika seperti turunan fenol, sufur,merkuriodiyodida dan lain-

lain.

Sabun merupakan alat pembersih yang baik yang telah lama digunakan orang,

karena dapat menghilangkan kotoran-kotoran seperti debu, bakteri, dan sisa

metabolisma/keringat, sehingga dapat mencegah infeksi pada kulit. Nilai yang

tertinggi dari sabun sebagai pembersih ialah kesanggupannya untuk melarutkan dan

menghilangkan kotoran. Pembersihan kulit dengan sabun merupakan langkah

15

Page 16: makalah sabun

pertama dalam praktek dermatologik, sebab pemakaian obat-obatan pada kulit yang

keras dan bersisik tidak akan berhasil karena terhalangnya hubungan obat dengan

kulit.

Bila membersihkan tangan dengan menggunakan buih sabun yang banyak

akan dapat memusnahkan semua streptococcus yang melekat pada permukaan kulit.

Setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa kemampuan sabun untuk

membersihkan bakteri pada kulit tidak sempurna. Bakteri yang tertinggal setelah

dibersihkan dengan sabun akan hilang bila terus dibersihkan beberapa lama dengan

merendamnya dalam air hangat selama lebih kurang sepuluh menit, kemudian

digosok dengan bros halus secara merata dan dilanjutkan dengan sabun yang lunak

selama lebih kurang enam menit secara teratur.

Berkurangnya bakteri bergantung pada :

a. Jumlah dari kekuatan boros sabun yang dipakai.

b. Jenis dan kualitas sabun

c. Kesterilan dan suhu air.

Pada pembahasan mengenai sabun obat dikhususkan untuk digunakan

mengobati penyakit kulit sesuai dengan kegunaan dari obat yang ditambahkan.

Beberapa penyakit yang umum terdapat di kulit :

1. Yang disebabkan oleh bakteri

a. Jerawat (acne)

b. Kudis

c. Alergi

2. Yang disebabkan oleh jamur

a. Panu

b. Kurap

3.3.1 Pengaruh Sabun Obat Terhadap Kulit

Pengaruh sabun obat terhadap kulit antara lain :

16

Page 17: makalah sabun

Menghilangkan bakteri pada tempat pemakainya.

Pengaruh alkali – alkali pada kulit

Kemungkinan terjadinya alergi

Perubahan sifat kulit setelah dibersihkan dengan sabun

Pengaruh akibat rangsangan sabun yang terrbuat dengan asam–asam lemak

tertentu.

3.3.2 Bahan Obat dalam Sabun Obat

Tergantung pada tujuan pemakaiannya, maka bahan obat yang dapat

ditambahkan pada sabun berupa :

Desinfektan ataupun antiseptik

Desinfektan adalah suatu zat kimia yang dapat membebaskan benda-

benda dari mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi. Antitiseptik

adalah suatu zat kimia yang dapat melawan pembusukan yang disebabkan

oleh mikroorganisma yang patogen atau non patogen terhadap tubuh.

Contotohnya heksalofen dan sulfur.

Kedua zat kimia ini digolongkan sebagai obat-obat anti infeksi sebab

dapat mencegah infeksi dan pembusukan yang disebabkan mikroorganisme

yang patogen patogen. Cara kerja zat kimia ini adalah dengan menghambat

pertumbuhan membunuh mikroorganisme tersebut.

Germisida (antifungi)

Germisida (anti fungi) adalah suatu bahan obat yang kerjanya dapat

membasmi jamur pada tubuh. Pengobatan jamur di kulit adalah dengan

menggunakan obat anti fungi dalam bentuk cream, suspensi dan sabun.

Sabun-sabun yang digunakan sebagai anti fungi sama dengan sabun

antiseptik. Asam salisilat karena berkhasiat sebagai fungisida sering dipakai

pada sabun anti fungi.

Bahan obat lainnya.

17

Page 18: makalah sabun

Selain bahan-bahan di atas. masih banyak lagi bahan-bahan lain yang

ditambahkan pada sabun yang bisa bekerja untuk mengobati penyakit kulit

misalnya sulfur dan lanolin.

Sulfur digunakan sebagai obat untuk mencegah/menyembuhkan penyakit

kulit seperti kudis. untuk ini sabun yang digunakan harus mengandung

12 gram sulfur.

Lanolin merupakan zat yang terdapat pada sabun yang digunakan untuk

mengobati rambut yang keras. kaku, kering dan tidak berminyak. Agar

rambut menjadi lembut, berkilat dan mudah diatur atau disisir.

Pada umumnya preparat dari sabun obat banyak digunakan sebagai sabun

antiseptik lokal yang didalam perdagangan dikenal sebagai sabun mandi. Contoh

preparat-preparat sabun mandi obat adalah :

Sabun lifebuoy.

Isinya : Puralin (Thiurad, Thioson. Thylate. Tiuramil. Pamasol)

Sediaan : Massa sabun yang padat.

Kegunaan : Sebagai sabun mandi, antiseptis, untuk membersihkan tangan

bagi dokter dan perawat sewaktu merawat orang sakit.

Sabun Asepso

Isinya : 3% merkuri diyodida

Sediaan : Sebagai sabun mandi, antiseptis, dan germisida.

Kegunaan : Untuk membersihkan tangan bagi dokter dan perawat

sewaktu mengoperasi/merawat orang sakit.

Sahlin Savlon

Isinya : 17,5% Cetrimide B.P.

Sediaan : Massa sabun yang padat

18

Page 19: makalah sabun

Kegunaan : Sabun mandi dan antiseptik

Sahlin Oilatum

Isinya : Mengandung 7,5% protein bebas

Sediaan : Hand size 4,1 Oz, bath size 6,2 oz

Kegunaan : Untuk membersihkan dan menghilangkan kekeringan pada

kulit akibat rangsangan tertentu.

Sabun Resolin

Isinya : Resorsin, Sulfur, Salicylic acid

Sediaan : Massa sabun yang padat

Kegunaan : Sebagai detergen keratolitik, pelindung, kulit dan pengobatan

jerawat.

Sabun Fostex

Isinya : Hexachlorofen 1 %, Sulfur 2%, Salicylic acid 2%

Sediaan : massa sabun yang padat.

Kegunaan : mencegah infeksi yang disebabkan oleh jamur.

Sabun Dial

Isinya : Hexachlorofen

Sediaan : massa sabun yang padat

Kegunaan : sabun antiseptik

Sabun Acne Aid Detergent

Isinya : Hypo allergenic blend dari sabun netral dan surfaktan

Sediaan : 4,1 oz per batang (balok)

Kegunaan : Pembersihan lemak pada kulit membantu membukakan pori-

pori, mengobati jerawat.

Sabun Juhwa

Isinya : Mengandung asam borax

Sediaan : Massa sabun yang padat

Kegunaan : Sabun germicide

19

Page 20: makalah sabun

3.4 Sabun Kecantikan

Sabun kecantikan merupakan salah satu jenis sabun yang diperuntukkan bagi

perawatan dan kesehatan kulit wanita. Untuk memenuhi kebutuhan kulit untuk tetap

cantik, lembut dan sehat pada waktu mandi dan memperbaiki permasalahan kulit.

Sebenarnya prinsip pembuatan sabun obat adalah sama dengan pembuatan sabun

yakni suatu proses saponfikasi antara asam lemak tinggi dengan alkali seperti KOH,

NaOH. Hanya saja di formula sabun kecantikan terdapat bahan-bahan yang

digunakan sesuai dengan tujuan perawatan kulit seperti untuk memperhalus,

memperbaiki permasalahan kulit.

Bahan-bahan yang sering ditambahkan ke dalam sabun kecantian antara lain :

Vitamin E

Vitamin E adalah vitamin yang dapat melarutkan lemak dan antioksidan yang

menetralisasi radikal-radikal bebas dalam tubuh. Vitamin E seringkali

digunakan dalam krim-krim dan losion-losion kulit karena dipercaya dapat

mendorong penyehatan kulit.

Propolis

Berfungsi untuk sifat-sifat anti bakteri, anti jamur, dan antibiotik.

Minyak Jojoba

Digunakan untuk melembabkan dan melumasi kulit.

Ceramide

Pelembab luar biasa yang membuat kulit terasa halus dan licin.

Minyak Camellia

Dapat meremajakan dan melembabkan sel-sel kulit dan dapat berkerja

dengan baik dalam mengobati infeksi-infeksi jamur seperti penyakit gatal jock

dan kutu air.

20

Page 21: makalah sabun

Bahan Pensteril Alami

Batu Jade Putih Chung

Memiliki pengaruh besar pada kulit yang menua.

Daun Camellon

Untuk mengobati penyakit-penyakit kulit dan memiliki sifat-sifat anti bakteri.

Kolagen

Untuk membangun kembali kulit yang rusak dan menghadang tanda-tanda

penuaan.

Aroma, seperti aroma buah, ekstrak bunga mawar, melati, bunga matahari,

bunga lili, dan bunga teratai

3.5 Sabun Transparan

Sabun transparan itu adalah sabun yang terlihat bening, biasanya di pasaran

harganya mahal. Karena pH-nya netral, jadi seringkali dipakai untuk sabun muka. pH

itu adalah derajat keasaman, kalau semakin asam pH-nya semakin kecil. pH yang

netral itu adalah 7.

Sabun transparan sering disebut sebagai sabun gliserin. Disebut

demikian karena pada proses pembuatan sabun transparan ditambahkan sekitar 10-15

persen gliserin. Jenis sabun ini memiliki tampilan yang transparan dan lebih berkilau

dibandingan jenis sabun lainnya serta mampu menghasilkan busa yang lebih lembut

di kulit. Tampilan dari sabun transparan yang menarik, berkelas dan mewah membuat

sabun transparan dijual dengan harga yang relatif lebih mahal dan dikonsumsi oleh

kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Jenis bahan baku yang digunakan

untuk memproduksi sabun transparan diantaranya adalah asam stearat, minyak,

natrium hidroksida (NaOH), gliserin, gula pasir, etanol dan coco dietanolamida

(coco-DEA).

21

Page 22: makalah sabun

Kelebihan sabun transparan dibandingkan dengan sabun biasa, antara lain :

1. Sabun transparan lebih netral pHnya.

2. Sabun transparan sangat sensitive pada ketelitian proses dan kemurnian

bahan, sehingga sabun yang bening dapan dijamin kualitasnya

Bahan-bahan pembuatannya :

1. NaOH

2. Air

3. Gliserin

4. Alkohol

5. Minyak goreng

6. Asam stearat

7. Tetra Etil Asetat

8. Pewarna dan pewangi

Pembuatan sabun transparan diawali dengan pencairan asam stearat dengan

suhu 60 derajat Celcius, sebelum dicampur dengan minyak kelapa dan natrium

hidroksida. Untuk menghasilkan khasiat dalam menghaluskan kulit konsumen,

campuran tersebut ditambah dengan gliserin, gula dan asam sitrat. Kemudian diaduk

bersama campuran etanol, protein nabati, garam dan air murni. Selanjutnya untuk

memberi daya tarik campuran itu ditambah dengan pewarna dan pewangi. Semua

campuran itu kemudian diaduk di atas api kecil sehingga menjadi cair dan bercampur

rata. Jika ditambah ekstrak tumbuhan sabun tersebut bisa bermanfaat lebih seperti

menghilangkan jerawat atau memutihkan kulit

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

22

Page 23: makalah sabun

4.1 Kesimpulan

1. Sabun merupakan produk pembersih yang diperoleh dari reaksi safonifikasi

(reaksi antara lemak yang berupa gliserida dengan basa).

2. Pembuatan berbagai produk sabun pada dasarnya sama yaitu melalui reaksi

safonifikasi, hanya saja ditambah dengan bahan-bahan tertentu sesuai

dengan tujuan pembuatan dan jenis sabun yang diinginkan.

4.2 Saran

1. Penelusuran lebih lanjut untuk jenis-jenis sabun lainnya.

2. Penelusuran lebih lanjut untuk teknologi dan instrumen yang digunakan

dalam pembuatan sabun.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: makalah sabun

Fachry, H.A.Rasyid. 2007. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia II. Indralaya :

Laboratorium Proses dan Operasi Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia

Universitas Sriwijaya

Fresenden & Fresenden. 1994. Kimia Organik Jilid 2, Edisi Tiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://www.google.com/search:library.usu.ac.id/modules.php

http://www.google.com/search:sabun

http://www.google.com/search:sabun kecantikan

http://www.google.com/search:sabun obat

http://www.google.com/search:sabun transparan

Sari Lubis Apt, Leily. 2003. Sabun Obat. Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam : Universitas Sumatera Utara

24