MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI.docx

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIKONDISI DAN KEREKAYASAAN KERJA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan matakuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang diampu oleh Dosen Dr. Retno Mangestuti, M.Si

Oleh :Nikmah (1341)Dewy Alifiyah Rachma (13410129)-

JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANGNOVEMBER,2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena dengan berkatanya kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa kami ucapkan kepada dosen matakuliah psikologi industry dan organisasi yang telah memberikan bimbingan serta pengajaran kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah psikologi industry dan organisasi.Kami menyadari walaupun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah psikologi industry dan organisasi tetapi makalah ini jauh dari sempurna. Karena itu, kami mohon kritik serta saran yang kiranya dapat membangun bagi kami pada makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang, 30 November 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bidang industry dan organisasi khususnya dalam lingkungan kerja perusahaan tidak di pungkiri bahwa masih banyaknya tingkat kondisi kerja yang tidak sesuai dengan harapan yang di miliki karyawannya dalam sebuah perusahaan. Dan itu membuat banyak permasalahan baru yang muncul dalam sebuah perusahaan yang menyebabkan stress kerja dan produktivitas yang menurun dan berimbas pada tujuan perusahaan.Bukan hanya permasalahan kondisi kerja namun permasalahan dalam keselamatan kerja dan keserasian antara manusia dan pekerjaanya juga kemampuan dan batasan itu juga sering di abaikan akhirnya memperburuk keadaan dalam perusahaan.tentunya pengetahuan akan kondisi kerja dan kerekayasaan (ergonomic) sangat diperlukan dalam membentuk kondisi kerja yang baik.seperti contohnya satu perusahaan di Makassar yang memperkerjakan buruh dengan kondisi kerja yang tidak sesuai dan masih banyak lagi kecelakaan kerja lainnya dikarenakan pengetahuan masalah kerekayasaan (ergonomic) yang sangat kurang. Dibandingkan dengan perusahaan yang ada di jepang dari segi kerekayasaan (ergonomic) mereka sangat memperhatikan.

B. Rumusa MasalahBerpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :1. Bagaimana kondisi kerja sebenarnya ?2. Terdapat dimensi apa sajakah yang terdapat dalam kondisi kerja ?3. Bagaimana cara menciptakan kondisi kerja yang baik dengan kerekayasaan (ergonomic)?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi kerja sebenarnya.2. Untuk mengetahui terdapat dimensi apa sajakah yang terdapat dalam kondisi kerja.3. Untuk mengetahui bagaimana cara menciptakan kondisi kerja yang baik dengan kerekayasaan (ergonomic).

D. Manfaat 1. Agar kita dapat menerapkan ergonomic dalam lingkungan kerja khususnya bagi teman-teman yang mau memfokuskan dalam bidang industri dan organisasi.2. Kita dapat menerapkan ilmu ini di perusahaan sehingga menciptakan kondisi kerja yang baik.3. Agar menciptakan K3 di dalam lingkungan perusahaan.4.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Kerja

Kondisi karyawan akan lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaan mereka apabila kondisi kerja mendukung (seperti bersih, lingkungan menarik), tetapi jika kondisi kerja tidak mendukung (seperti panas, lingkungan rebut, tidak nyaman) pegawai akan sukar untuk melaksanakan tugasnya.Disamping itu, salah satu fokus pendukung utama personalia dalam melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman yaitu melalui perbaikan kondisi kerja. Seperti yang diungkapkan sedarmayanti (2000:22) bahwa manusia akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila ditunjang suatu kondisi kerja yang sesuai. Kondisi kerja dikatakan naik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kondisi kerja, biografi pribadi dan karakteristik pekerjaan merupakkan factor utama yang meningkatkan motivasi kerja antara pemegang jabatan menurut studi Schepers et al. (2005), sementara Toode et al. (2011) mengemukakan karakteristik pribadi, kondisi kerja, karakteristik tempat kerja dan keadaan psikologis internal sebagai factor utama untuk motivasi pegawai terhadap pekerjaan. Menurut (Djumadi, 2006) kondisi kerja (working condition) adalah kondisi tempat kerja, dimana karyawan melakukan tugas pekerjaanya.

B.

BAB IIIPENUTUP

DAFTAR PUSTAKA