Upload
semy-simbala
View
869
Download
22
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sosial ekonomi
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan adalah profesi dan situs sejarah kesehatan manusia.Sejak
zaman dahulu kala wanita membutuhkan seorang wanita lain dalam proses
kelahiran seorang manusia baru.
Wanita terampil yang siap mendampingi dan menolong persalinan
seorang ibu adalah bidan. Hingga kini bidan mempunyai tempat khusus di
masyarakat tradisional dan negara berkembang maupun masyarakat modern
dan negara industri. Dua ungkapan dibawah ini menguatkan pendapat itu’’
1. Bidan adalah profesi yang diakui secara internasional dan praktisnya
dapat ditemui diseluruh dunia (VARNEY 1997)
2. Peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu ( AKI) diseluruh
dunia sangat nyata ( MARSHAL AND BUTTINGTON 1991).
B. Tujuan Penulisan
Dalam makalah ini akan dibahas tentang proses perubahan dan
pemasaran sosial yang bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa
khususnya tentang perubahan dan pemasaran sosial kebidanan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kebidanan
1. Pengertian Konsep
a. Suatu gagasan abstrak, suatu jembatan dari pikiran yang meliputi
imajinasi, kata-kata yang melukiskan sifat Objek atau suatu
peristiwa.
b. Imajinasi mental yang membantu mengatur kenyataan dalam kata-
kata yang mana memungkinkan kita melakukan akitaitas sehari-
hari dalam keadaan lebih teratur. Konsep itu tidak nyata tetapi
diciptakan untuk melukiskan kenyataan.
c. Dalam pengertian yang sederhana konsep dapat diartikan sebagai
bagian rencana atau pengertian.
2. Bidan
Riwayat istilah bidan : Klinkert (1982) berpendapat bahwa kata
bidan berasal dari bahasa sangsekerta, yaitu widwan yang artinya
cakap. Tak ada sumber lain dari literature bahasa Indonesia yang
membenarkan atau membantah pendapat klinkert ini.
Membidan artinya selamatan bagi seorang penolong persalinan
yang mohon diri setelah bayi berusia 40 hari (kamus besar bahasa
Indonesia / KKBI, balai pustaka : 1988) bidan mempunyai arti penting
dalam masyarakat Indonesia, ini terbukitai dari adanya pepatah yang
2
berbunyi. Beranak tiada bidan, yang maksudnya adalah orang yang
mendapat kesusahan (kecelakaan dan sebagainya) karena salahnya
sendiri (KKBI, 1988 ).
Midwife dalam bahasa inggris artinya with woman yang artinya
pendamping wanita. Istilah midwife sejak 1303 dan midweferypol
1483.
Obstetrics berasal dari bahasa latin obstericia atau obstetrix
yang artinya sama yaitu pendamping wanita. Di inggris kedua kata
midwife dan obstetrics di pakai sebagai sinonim. (Hellman and
Pritchard, 1971).
Obstetrics didefinisikan sebagai cabang ilmu kedokteran yang
berkaitan dengan persalinann, sebelum dan sesudahnya, jadi obstetrics
terutama berurusan dengan fenomena dan manajemen kehamilan,
persalinan, nifas baik dalam keadaan normal maupun abnormal
(Hellman and Pritchard, 1971).
Beberapa kekhususan bidan yang diakui, yaitu, mempunyai
sikap empati. Keterbukaan, peka dan tanggap terhadap perasaan,
pikiran dan proses yang dialami ibu dan keluarganya. Bidan tidak hanya
sebagai klinisi dan pemberi asuhan kesehatan yang baik. Lebih dari itu
dia juga harus sebagai pendamping yang baik dan ahli. Medukung
orang tua mencapai perannya menjadi orang tua yang baik ( Silverton,
1993 )
3
B. Proses Perubahan
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses untuk menuju pada
perubahan perilaku masyarakat, baik masyarakat konsumen maupun
penyedia (Provider).Untuk itu perlu dibahas teori-teori perubahan
perilaku.Perubahan perilaku yang dikehendaki oleh pendidikan kesehatan
adalah yang didasari oleh kesadaran, Oleh karena itu diperlukan suatu
proses yang disebut proses belajar. Selain itu juga dikatakan bahwa
perilaku manusia khususnya perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh
Faktor soaila, budaya, ekonomi dan sebagainya.
1. Pengertian Perubahan
Adalah merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan
atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat
dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada.
Hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah
pembentukan dan perubahan perilaku.Karena perubahan perilaku
merupakan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai
penunjang program-program kesehatan lainnya.
Proses Perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 )
mengemukakan teori perubahan “ Unfreezing to refreezing” yang
berlangsung dalam lima tahap berikut :
a. Fase Pencairan (the unfreezing phase) : Individu mulai
mempertimbangkan penerimaan terhadap perubahan.Dalam
4
keadaan ini ia siap menerima perubahan sikap dasar.Motivasi dan
tingkah laku.Di dalam masyarakat pada fase ini, berada pada
keadaan untuk mengubah kekuatan yang mempengaruhi prose
perumusan kebijaksanaan, partisipasi masyarakat, dll
b. Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase) : Individu mulai
mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, baik yang mendukung
perlunya perubahan maupun menetang perubahan itu serta
menganalisa kekuatan itu.
c. Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase) : Apabila masalahnya
telah dipahami, maka individu menentukan tujuannya sesuai
dengan perubahan yang diterimanya.
d. Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase) : Pada fase ini
individu mulai mencobanya dan membandingkan dengan praktik-
praktik yang telah dilakukan dan diharapkan.
e. Fase pembekuan ulang (the refreezing phase) : Apabila dianggap
berguna, perubahan kemudian diasimilasikan menjadi pola tingkah
laku yang permanen, misalnya : arti kesehatan bagi kehidupan
manusia dan cara-cara pemeliharaan kesehatan.
2. Macam – Macam Teori Perubahan
a. Teori Stimulus Organisme ( S – O – R )
Didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya
perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang
(stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya,
5
kualitas dari sumber komunikasi, misalnya kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan
perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.
Hosland, et al ( 1953) mengatakan bahwa perubahan
perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar.
Teori ini mengatakan bahwa perilaku berubah hanya apabila
stimulus ( rangsang ) yang diberikan benar – benar melebihi dari
rangsang semula.Rangsang yang dapat melabihi stimulus semula
ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan
organisama. Dalam meyakinkan organisama ini Faktor
reinforcement memegang peranan penting.
b. Teori Festinger ( Dissonance Theory ) ( 1957 )
Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance
(tidak seimbang). Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive
dissonance merupakan ketidak seimbangan psikologis yang
diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai
keseimbangan kembali.Apabila terjadi keseimbangan dalam diri
individu, maka berarti terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan
ini disebut consonance ( keseimbangan ).
Ketidakseimbangan terjadi karena dalam diri individu
terdapat dua elemen kognisi yang saling bertentangan.Yang
dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat dan
keyakinan.Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau
6
objek, dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau
keyakinan yang berbeda/bertentangan di dalam diri individu itu
sendiri maka terjadilah dissonance.
Keberhasilan yang ditunjukkan dengan tercapainya
keseimbangan menunjukkan adanya perubahan sikap dan
akhirnya akan terjadi perubahan perilaku.
c. Teori Fungsi
Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan
perilaku individu tergantung kepada kebutuhan.Hal ini berarti
bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku
seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks
kebutuhan orang tersebut.
Menurut Katz ( 1960 ) perilaku dilatarbelakagi oleh
kebutuhan individu yang bersangkutan :
1) Perilaku memeiliki fungsi instrumental
Artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan
terhadap kebutuhan.
2) Perilaku berfungsi sebagai pertahanan diri dalam
menghadapi lingkungannya
3) Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti
4) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang
dalam menjawab suatu situasi.
7
Teori fungsi ini berkeyakinan bahwa perilaku
mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar individu, dan
senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut
kebutuhannya. Oleh sebab itu di dalam kehidupan manusia
perilaku itu tampak terus – menerus dan berubah secara relatif.
d. Teori Kurt Lewin
Kurt Lewin ( 1970 ) berpendapat bahwa perilaku
manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan –
kekuatan pendorong dan kekuatan – kekuatan penahan. Perilaku
itu dapat berubah apabila terjadi ketidakseimabangan antara
kedua kekuatan tersebut di dalam diri seseorang sehingga ada
tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri
seseorang.
1) Kekuatan – kekuatan pendorong meningkat.
2) Kekuatan – kekuatan penahan menurun
3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan
menurun.
3. Bentuk – bentuk perubahan perilaku.
a. Perubahan Alamiah ( Natural Change ) : Perilaku manusia selalu
berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian
alamiah.
b. Perbahan terencana ( Planned Change ) : Perubahan perilaku ini
terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
8
c. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness to Change ) : Apabila
terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di
dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian
orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima
inovasi atau perubahan tersebut.
4. Strategi perubahan perilaku.
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku
tersebut oleh WHO dikelompokkan menjadi tiga :
a. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Misal : dengan adanya peraturan – peraturan/ perundang –
undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.
Dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu berlangsung
lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum didasari
oleh kesadaran sendiri.
b. Pemberian informasi
Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara
mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.
9
c. Diskusi partisipasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua di atas
yang dalam memberikan informasi-informasi tentang kesehatan
tidak bersifat searah saja tetapi dua arah.
5. Teori Berubah ( Menurut Roger Dan Shoamaker )
a. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap kesadaran (Awarness)
Menyadarkan masyarakat dengan jalan memberikan penerangan
yang bersifat informatif dan edukatif.
b. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap minat ( interest)
Masyarakat sudah mulai tertarik perhatiannya pada usaha
pembaharuan.Kegiatan ditingkatkan memberikan penerangan
melalui poster, radio, TV pamflet dll.
c. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap evaluasi ( evaluation )
Pendekatam secara individu.
d. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap percobaan (trial)
Sudah mulai mencoba tingkah laku baru. Tugas penkes lebih
menyakinkan dan mengawasi agar tidak terjadi dariop out.
e. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap adopsi ( Adoption)
Masyarakat telah bertingkah laku baru, sesuai yang
diharapkan.Tugas penkes adalah memelihara dan mengontrol
secara terus menerus.
10
C. Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran diidentikan dengan proses perdagangan barang yang
diorentasikan sebagai preoses jual beli dan tawar menawar. Sehingga
pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas
tentang penyediaan jasa.
Definisi Pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut :
a. Sumarni dan Soeprihanto ( 1995 ) : Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
b. W.Y. stanton ( 1997 ) : Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi
seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah
perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan
distribusi barang dan jasa yang bisa memuskan kebutuhan
pembeli.
c. Trioso Purnawarman ( 2001 ) : Pemasaran adalah suatu proses
social dan manajerial dimanan individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
11
Definisi ini berdarkan pada konsep ini yaitu : Kebutuhan
keinginan dan permintaan : produk, nilai, biaya, dan keputusan :
perukaran, trnsaksi dan hubungan : pasar, pemasaran dan pemasaran /
penyedia.
2. Tujuan pemasaran
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggaran sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.
3. Proses pemasaran
Proses pemasaran dapat dijelaskan lebih rinci dalam langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Langkah 1 adalah analisis yaitu dengan membuat inventarisasi
kelompok sasaran dan mencari institusi / stakeholder yang dapat
membantu dan bekerja sama.
b. Langkah 2 yaitu melakukan riset untuk mengetahui tanggapan
masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap produk atau jasa
pelayanan yang akan diberikan.
c. Langkah 3 adalah menyusun srategi pemasaran. Strategi yang
digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktornya adalah :
1) Faktor Mikro : yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing
dan masyarakat.
12
2) Faktor Makro : yaitu demografi / ekonomi politik / hukum,
teknologi / fisik dan sosial / budaya.
Strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual
dapat disingkat dalam 4 yaitu :
1) tempat yang strategis ( Place )
2) produk yang bermutu ( Product )
3) Harga yang kompetitif ( Price )
4) promosi yang gencar ( Promotion )
d. Langkah ke 4 adalah monitoring dan evaluasi.monitoring adalah
proses untuk menentukasn kekurangan atau kesalahan pada strategi
yang telah ditetapkan.
e. Langkah ke 5 adalah pelaksanaan proses pemasaran .kegiatan ini
mengunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang
program melalui pesan2 sehingga akan diingat oleh masyarakat
luas ataupun khussusnya bagi konsumen.
4. Pemasaran Sosial
Dalam hal ini ” pemasaran sosial dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti
pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau
minat masyarakat.
Tujuan pemasaran sosial sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan
masyarakat.
13
b. Memberikan pelayanan dengan standar praktik, keterampilan yang
mantap ( dalam memberikan pelayanan kepada klien )
Tujuan akhir dan konsep,
Kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (total customer satisfaction). keputusan pelanggan
sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita
keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan
serta kapan dan bagaimanan mereka inginkan. Atau secara singkat
adalah memenuhi kebtuhan pelanggan.
Konsep pemasaran yang perlu dipahami dalam kaitannya
dengan pemasaran social jasa asuhan kebidanana adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi pemasaran yaitu :
a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan.
1) Keinginan ( wants ) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan
kebutuhannya
2) Permintaan ( demands ) adalah keinginan akan sesuatu yang
didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
b. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan utnuk
memuaskan suatu kebtuhan / keinginan masyarakat.
14
c. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik
dengan memproduksi sendiri, pemaksaan, meminta maupun
pertukaran
d. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang
dibutuhkan atau dikehendaki seseorang dengan menawarkan suatu
imbalan
e. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelangan yang potensial memiliki
kebutuhan yang sama dan bersedia, dan mampu melaksankan
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pemasaran social adalah penerapan teknik peamsaran niaga
untuk mencapai suatu tujuan social yang bermanfaat ( HIV / AIDS
Prevention Project (HAPP, 1999). Kemapuan berwirausaha, wirausaha
social bersifat praktis dan pragmatis.
a. Dampak social, seorang wirausahawan haruslah beride baru,
praktis dan cukup berguna, sehingga akan digunakan oleh orang
lain begitu ide tersebut diaplikasikan.
b. Karakitaereritis, adalah seseorang yang dapat menjalankan fungsi-
fungsi layanan public. Atau orang yang dapat dipercaya dan
menjaga kehormatannya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan adalah merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada. Lima tahap berikut :
1. Fase Pencairan (the unfreezing phase)
2. Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase)
3. Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase)
4. Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase)
5. Fase pembekuan ulang (the refreezing phase)
Macam – Macam Teori Perubahan
1. Teori Stimulus Organisme ( S – O – R )
2. Teori Festinger ( Dissonance Theory ) ( 1957 )
3. Teori Fungsi
4. Teori Kurt Lewin
Bentuk – bentuk perubahan perilaku :
1. Perubahan Alamiah
2. Perbahan terencana
3. Kesediaan untuk berubah
16
Strategi perubahan perilaku.
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
2. Pemberian informasi
3. Diskusi partisipasi
Pemasaran social adalah penerapan teknik peamsaran niaga untuk
mencapai suatu tujuan social yang bermanfaat ( HIV / AIDS Prevention
Project (HAPP, 1999). Kemapuan berwirausaha, wirausaha social bersifat
praktis dan pragmatis
B. Saran
Semoga dalam penulisan makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya, dan bagi pembaca mungkin dalam penyusunan makalah ini
penulis masih banyak kekurangan karena keterbatasan ruang lingkup,
waktu, situasi, kondisi dan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penulisan makalah ini di masa yang akan datang.
17
DAFTAR PUSTAKA
htetapi://mily.wordpress.com/2009/08/11/aplikasi-konsep-kebidanan/
htetapi://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/proses-berubah.html
htetapi://lilah-lubis.blogspot.com/2011/01/pemasaran-sosial-dasar-asuhan-
kebidanan.html
Uha Suliha,et al, 2002, Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S, 2003, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta :
Rineka Cipta
18