33
Makalah Pribadi PERAN SERTA MASYARAKAT DAN UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT DI PUSKESMAS PAUH Oleh : CUT MUTIARA SABRINA No. BP. 1010313071 Preseptor : Dr. Rima Semiarty, MARS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Makalah Pribadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Public Health

Citation preview

Page 1: Makalah Pribadi

Makalah Pribadi

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN UPAYA KESEHATAN

BERBASIS MASYARAKAT DI PUSKESMAS PAUH

Oleh :

CUT MUTIARA SABRINA

No. BP. 1010313071

Preseptor :

Dr. Rima Semiarty, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014

Page 2: Makalah Pribadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah

pribadi ini dengan judul “Peran Serta Masyarakat Dan Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat Di Puskesmas Pauh” sebagai salah satu syarat untuk

dapat menyelesaikan kepaniteraan klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas – Padang. Semoga shalawat dan salam

senantiasa dilimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya pada Ibu dr. Rima

Semiarty, MARS selaku preseptor yang telah berkenan memberikan bimbingan

kepada penulis dalam penyusunan makalah pribadi ini; Ibu Kepala Puskesmas

Pauh – Padang, dr. Hj. Ratna Sari, atas kontribusi pemikiran dan bantuannya

dalam pengumpulan data; serta pihak-pihak lain yang secara langsung maupun

tidak langsung turut serta dalam penyelesaian makalah pribadi ini. Penulis

menyadari naskah ini masih jauh dari sempurna dan berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung, turut terlibat dalam penulisan makalah pribadi

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak

yang membaca demi kesempurnaan makalah pribadi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan

seluruh pihak yang turut membantu. Semoga makalah pribadi ini dapat

memberikan sumbangan dan manfaat kepada ilmu pengetahuan, masyarakat, dan

pembaca lainnya.

Padang, 16 Juni 2014

Penulis

i

Page 3: Makalah Pribadi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..................................................................................1

1.2. Tujuan Penulisan..............................................................................2

1.3. Batasan Penulisan.............................................................................2

1.4. Metode Penulisan.............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peran Serta Masyarakat....................................................................4

2.1.1.Definisi.........................................................................................4

2.1.2.Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat.......................................4

2.1.3.Tujuan Peran Serta Masyarakat...................................................5

2.1.4.Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat..................5

2.1.5.Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat.............................5

2.1.6.Wujud Peran Serta.......................................................................6

2.2. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat............................................6

2.2.1.Definisi.........................................................................................6

2.2.2.Sasaran.........................................................................................7

2.2.3.Tingkat Perkembangan................................................................8

2.2.4. Jenis – Jenis UKBM....................................................................8

BAB III ANALISA SITUASI......................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................18

BAB V PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................20

3.2 Saran...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah Pribadi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan

tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat satu, tetapi juga

sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam

penyelenggaran upaya kesehatan.

Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat

dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Di dalam

hal ini masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan,

melaksanakan, melaksanakan dan mengevaluasikan program-program kesehatan

masyarakatnya1. Hal ini disebutkan dalam UU No.36 tahun 2009 tentang

Kesehatan pada pasal 174, yang berbunyi “Masyarakat berperan serta, baik secara

perseorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan

pembangunan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”2.

Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta masyarakat berupa Upaya

Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). UKBM adalah wahana pemberdayaan

masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari,

untuk, dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas

sektor, dan lembaga terkait. Jenis UKBM bermacam-macam, yang paling dikenal

oleh masyarakat adalah Posyandu.

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2012,

Sumatera Barat memiliki 7.030 unit posyandu dengan jumlah kader sebanyak

1

Page 5: Makalah Pribadi

35.210 orang, dimana Kota Padang memiliki 864 unit posyandu dengan jumlah

kader sebanyak 3.534 orang3. Sementara itu, sebanyak 70 unit Posyandu terdapat

di wilayah kerja Puskesmas Pauh dengan jumlah kader sebanyak 280 orang4.

Tetapi, angka pencapaian D/S posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pauh hanya

82%, sementara target yang ditentukan adalah 85%. Oleh karena itu, perlu

dilakukan analisis untuk mencari permasalahan yang menghambat kelancaran dari

peran serta masyarakat & UKBM di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

1.2. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran mengenai peran serta masyarakat dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui peran serta aktif masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Pauh.

2. Mengetahui permasalahan yang menghambat kelancaran peran serta

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

3. Mengetahui UKBM aktif di wilayah kerja Puskesmas Pauh

4. Mengetahui permasalahan yang menghambat kelancaran pelaksanaan

UKBM di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

1.3. Batasan Penulisan

Makalah ini membahas mengenai peran serta masyarakat dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

2

Page 6: Makalah Pribadi

1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk

dari berbagai literatur, laporan triwulan I Puskesmas Pauh, serta diskusi dengan

pemegang program Promosi Kesehatan Puskemas Pauh.

3

Page 7: Makalah Pribadi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peran Serta Masyarakat

2.1.1. Definisi

Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota

masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat

tersebut. Di dalam hal ini masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan,

merencanakan, melaksanakan, melaksanakan dan mengevaluasikan

program-program kesehatan masyarakatnya1.

2.1.2. Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan

umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti

dengan dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No.36 tahun

2009 tentang Kesehatan2.

Pasal 9 ayat (1)

“Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”.

Pasal 174 ayat (1)

“Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun

terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan

dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya”.

4

Page 8: Makalah Pribadi

2.1.3. Tujuan Peran Serta Masyarakat

Tujuan program peran serta masyarakat adalah :

1. Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-

lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan

organisasi non pemerintah dan masyarakat.

3. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses

pembangunan melalu peningkatan jaringan kemitraan dengan

masyarakat.

2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat

1. Manfaat kegiatan yang dilakukan

2. Adanya kesempatan

3. Memiliki keterampilan

4. Rasa memiliki

5. Faktor tokoh masyarakat

2.1.5. Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat 

Kesehatan merupakan kebutuahn setiap orang. Oleh karena itu

kesehatan seharusnya tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta

masyarakat dibidang kesehatan di arahkan melalui tiga macam utama,

sebagai berikut.

5

Page 9: Makalah Pribadi

a. Kepemimpinan, yaitu melakukan intervensi kepemimpinan yang

berwawasan kesehatan untuk semua bagi semua pemimpin, baik

formal maupun informal, dari tingkat terbawah sampai tingkat atas.

b. Pengorganisasian, yaitu melalui intervensi community development di

bidang kesehatan pada setiap kelompok masyarakat sehingga muncul

bentuk UKBM di setiap kelompok masyarakat.

c. Pendanaan, yaitu mengembangkan sumber dana masyarakat untuk

membiayai berbagai bentuk kegiatan di bidang kesehatan, dari tingkat

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

2.1.6. Wujud Peran Serta

Peran serta dapat diwujudkan dalam bentuk:

1. Tenaga, seseorang berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan

menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat dan

peralatan dan sebagainya.

2. Materi, seseorang berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan

menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok

tersebut, misalnya uang, pinjaman tempat dan sebagainya.

2.2. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

2.2.1. Definisi

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu

wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. UKBM

adalah wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar

6

Page 10: Makalah Pribadi

kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat

dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sektor, dan lembaga

terkait.

2.2.2.Sasaran

Sasaran UKBM yaitu :

a. Individu/Toma berpengaruh

b. Keluarga dan perpuluhan keluarga

c. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan

kerja, dll

d. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll

e. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus

2.2.4. Tingkat Perkembangan UKBM

Pada umumnya, UKBM dibagi menjadi 4 tingkat, yaitu :

1. Pratama (Warna Merah), yaitu UKBM yang baru dibentuk.

Pelaksanaannya masih belum mantap, kegiatan belum bisa rutin tiap bulan

dan kader aktifnya terbatas.

2. Madya (Warna Kuning), yaitu UKBM yang dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader kurang lebih 5 orang,

dimana kelestarian kegiatan sudah lebih baik, tetapi masih rendah

cakupannya (<50%).

3. Purnama (Warna Hijau), yaitu UKBM yang dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih,

7

Page 11: Makalah Pribadi

cakupannya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan

mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.

4. Mandiri (Warna Biru), yaitu UKBM yang kegiatannya sudah teratur, ada

program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK.

Dana sehat menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada6.

2.2.5. Jenis-Jenis UKBM

1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu merupakan salah satu bentuk jenis UKBM yang dikelola

dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu meliputi

lima program prioritas yaitu: KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan

diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka

kematian bayi.

Prinsip Dasar Posyandu :

- Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat

perpaduan antara pelayanan profesional dan non profesional (oleh

masyarakat).

- Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi,

penanggulangan diare).

8

Page 12: Makalah Pribadi

- Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang, pos imuniasis,

pos kesehatan, dan lain-lain).

- Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, balita, ibu

hamil, PUS).

- Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC.

Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang meliputi :

1. Meja 1 : Pendaftaran

2. Meja 2 : Penimbangan 

3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat

4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A, dan tablet

besi.

5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan

kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.

2. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman

atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai

obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud

partisipasi masyarakat dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan

sederhana dengan memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA

adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk

menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari

beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda

9

Page 13: Makalah Pribadi

mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya

pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan.

3. PHBS (Perilaku Bersih & Sehat)

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri

dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di

masyarakat3.

Manfaat PHBS bagi masyarakat adalah sebagai berikut.

- Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

- Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan.

- Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

- Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM)3.

4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasional di lingkungan

pekerja, merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan

pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di

selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok kerja yang memiliki

jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas kerja.

Dalam implementasinya selalu mencakup 3 pilar yaitu :

- Adanya kerja sama lintas sektor

10

Page 14: Makalah Pribadi

- Adanya pelayanan dasar kesehatan kerja

- Adanya peran serta masyarakat

5. Pengobatan Tradisional (BATRA)

Pengobatan Tradisional (BATRA) merupakan salah satu upaya

pengobatan dan perawatan denga cara lain diluar ilmu kedokteran mencakup

cara obat dan pengobatannya. Dalam pelaksanaannya mengacu kepada

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan turun-temurun baik yang asli

maupun berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai norma yang

berlaku.

6. Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)

Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang

dibangun berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh

bidan/dokter/perawat setempat (berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel

melayani kesehatan masyarakat secara umum sebagai perpanjangan dari

Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa Posyandu di

lingkungannya.

7. Saka Bhakti Husada (SBH)

Saka Bhakti Husada merupakan bentuk partisipasi generasi muda

khususnya pramuka dalam bidang kesehatan. Misi dari SBH ini adalah

untuk mewujudkan kader di bidang kesehatan yang dapat membantu

melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota gerakan pramuka

dan masyarakat di lingkungannya.

11

Page 15: Makalah Pribadi

8. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) merupakan wujud partisipasi

masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam

poskestren ini muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren

(POP), santri hasada ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi

kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar

pesantren.

9. Pos Obat Desa (POD)

Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal

pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan

kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif dan promotif yang telah di

laksanakan di posyandu. Dalam implementasinya POD dikembangkan

melalui beberapa pola di sesuaikan dengan stuasi dan kondisi setempat.

Beberapa pengembangan POD itu antara lain :

a. POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.

b. POD yang diintegrasikan dengan Dana Sehat

c. POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu

d. POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes

e. Pos Obat Pondok Pesantren (POP) yang dikembangkan di beberapa

pondok pesantren.

12

Page 16: Makalah Pribadi

BAB III

ANALISA SITUASI

3.1. Peran Serta Masyarakat

Tabel 3.1. Peran Serta Masyarakat (kader) Menurut Kelurahan Januari - Maret 2014

Kelurahan Jumlah Posyandu Jumlah Kader

Limau Manis 7 28Koto Luar 8 32Kapalo Koto 7 28Cupak Tangah 8 32Binuang Kp.Dalam 7 28Pisang 10 40Piai Tangah 8 32Limau Manis Selatan 12 48Lambung Bukit 3 12

Jumlah 70 280 Sumber : Laporan Triwulan I 2014 Puskesmas Pauh

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah kader di 9 kelurahan di

Wilayah kerja Puskesmas Pauh sebanyak 280 orang dengan jumlah kader paling

banyak terdapat di Kelurahan Limau Manis Selatan, yaitu sebanyak 48 orang, dan

paling sedikit di Kelurahan Lambung Bukit sebanyak 12 orang.

3.2. Posyandu

Gambar 3.1 Strata Posyandu Puskesmas Pauh Januari – Maret 2014

30%

49%

21%

MadyaPurnamaMandiri

13

Sumber : Laporan Triwulan I 2014 Puskesmas Pauh

Page 17: Makalah Pribadi

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa strata Posyandu Puskesmas

Pauh pada Januari – Maret 2014 adalah Strata Madya sebanyak 21 unit (30%),

Strata Purnama sebanyak 34 unit (53%) dan Strata Madya sebanyak 14 unit

(20%).

Tabel 3.2 Pencapaian D/S Januari – Maret 2014

Kelurahan D/S (%)

Limau Manis 78.9Cupak Tangah 83Koto Lua 85.5Piai Tangah 73.8Binuang Kp. Dalam 86.9Pisang 83.2Kapalo Koto 89Limau Manis Selatan 75.3Lambung Bukit 82.7

PUSKESMAS 82,0

Sumber : Laporan Triwulan I 2014 Puskesmas Pauh

Dari tabel diatas menunjukan pencapaian D/S pada bulan Januari – Maret

2014 di Puskesmas Pauh adalah 82% dimana pencapaian paling tinggi di

Kelurahan Kapalo Koto sebesar 89% dan pencapaian paling rendah pada

Kelurahan Piai Tangah yaitu sebesar 73,8%.

14

Page 18: Makalah Pribadi

3.3. TOGA

Tabel 3.3 Data TOGA

KelurahanJumlah KK ada TOGA

Jenis TOGA ada di Kelurahan

Jumlah KK manfaatkan

TOGA<10 10-25 >25

Limau Manis 269 11 6 12

Cupak Tangah 3217 13 2 17

Koto Luar 1911 7 2 10

Piai Tangah 2312 8 3 11

Binuang Kp. Dalam 178 6 3 8

Pisang 2511 10 4 9

Kapalo Koto 2414 8 2 12

Limau Manis Selatan 2614 9 3 7

Lambung Bukit 1710 5 2 8

Jumlah 209 106 77 27 94 Sumber : Laporan Tahunan 2013 Puskesmas Pauh

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa di wilayah kerja Puskesmas Pauh

terdapat 209 KK yang memiliki TOGA, dimana KK dengan TOGA terbanyak di

Kelurahan Cupak Tangah, yaitu sebanyak 32 KK dan KK dengan TOGA terendah

di Kelurahan Lambung Bukit & Binuang masing-masing sebanyak 17 KK.

4. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Tabel 3.4 PHBS Data Januari – Maret 2014

KelurahanJumlah

KKJumlah RT di Survey

Rumah Tangga yang Ber PHBS

% RT Sehat

Pisang 1587 210 146 69.5%Binuang Kp Dalam

1288 210 145 69.5%

Piai Tangah 988 210 137 65.2%Cupak Tangah 1521 210 150 71.4%

15

Page 19: Makalah Pribadi

Kapalo Koto 1293 210 150 71.4%Koto Luar 1741 210 141 67.1%Lambung Bukit 851 210 130 61.9%Limau Manis Selatan

2043 210 146 69.5%

Limau Manis 1149 210 140 66.6%PUSKESMAS 12452 1890 1440 76,2%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 1890 KK yang disurvei,

hanya 1440 rumah tangga yang menerapkan PHBS (76,2%), dimana rumah

tangga PHBS terendah di Kelurahan Lambung Bukit sebanyak 130 rumah

(61,9%), dan terbanyak di Kelurahan Cupak Tangah dan Kapalo Koto masing-

masing sebanyak 150 rumah (71,4 %).

16

Sumber : Laporan Tahunan 2013 Puskesmas Pauh

Page 20: Makalah Pribadi

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1. Peran Serta Masyarakat

Dari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah kader di 9 kelurahan di

Wilayah kerja Puskesmas Pauh sebanyak 280 orang dengan jumlah kader paling

banyak terdapat di Kelurahan Limau Manis Selatan, yaitu sebanyak 48 orang dan

paling sedikit di Kelurahan Lambung Bukit sebanyak 12 orang.

Dari hasil diskusi dengan pemegang program promosi kesehatan, dari 280

orang kader, hanya 261 orang yang aktif. Hal ini dikarenakan kesibukan dari

masing-masing kader dan kurangnya motivasi dari kader sendiri menyebabkan

tidak semua kader dapat aktif di posyandu.

1.2. Posyandu

Dari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa strata Posyandu Puskesmas Pauh

pada Januari – Maret 2014 yang terbanyak adalah Strata Purnama sebanyak 53%,

sedangkan target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan adalah 40%, sehingga

dapat dikatakan bahwa pencapaian unit posyandu dengan strata purnama di

wilayah kerja Puskesmas Pauh sudah mencapai target.

Dari tabel 3.2 menunjukan pencapaian D/S pada bulan Januari – Maret

2014 di Puskesmas Pauh adalah 82%, pencapaian ini belum mencapai target yang

ditentukan oleh Dinas Kesehatan yaitu 85%. Dari hasil diskusi dengan pemegang

program, penyebab rendahnya D/S di wilayah Kerja Puskesmas Pauh adalah

pencatatan SIP di posyandu belum semua terlaksana, kemudian kemampuan kader

dalam memberikan penyuluhan masih kurang, dan juga kurangnya dukungan

17

Page 21: Makalah Pribadi

lintas sektorat terhadap posyandu. Selain itu, keberadaan posyandu masih belum

diminati masyarakat.

1.3. TOGA

Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa di wilayah kerja Puskesmas Pauh

terdapat 209 KK yang memiliki TOGA, dimana KK dengan TOGA terbanyak di

Kelurahan Cupak Tangah, yaitu sebanyak 32 KK dan KK dengan TOGA terendah

di Kelurahan Lambung Bukit & Binuang masing-masing sebanyak 17 KK. Dari

hasil diskusi dengan pemegang program, permasalahan utama program ini adalah

belum terdatanya KK yang memiliki TOGA. Kendala lain yaitu belum adanya

pedoman baku dari DKK Padang tentang pembinaan TOGA.

1.4. PHBS

Dari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa pencapaian rumah tangga yang

menerapkan PHBS di wilayah kerja hanya 76,2%. Angka ini masih belum

mencapai target yang ditentukan oleh Kemenkes, yaitu 80%. Dari hasil diskusi,

permasalahan yamg dihadapi adalah belum tercatatnya KK yang menerapkan

PHBS dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya PHBS.

18

Page 22: Makalah Pribadi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Jumlah kader di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah 280 orang, dimana

jumlah kader aktif 261 orang.

2. Permasalahan yang menghambat kelancaran peran serta masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah kesibukan masing – masing kader

dan kurangnya motivasi.

3. UKBM aktif di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah Posyandu, TOGA,

dan PHBS.

4. Permasalahan yang menghambat kelancaran pelaksanaan UKBM di

wilayah kerja Puskesmas Pauh antara lain adalah kurangnya minat

masyarakat untuk berpastisipasi, kurangnya kemampuan kader &

dukungan lintas sektorat.

5.2. Saran

1. Mensosialisasikan kembali fungsi posyandu.

2. Menggalakkan pentingnya PHBS kepada masyarakat melalui penyuluhan.

3. Memberikan reward kepada kader guna meningkatkan motivasi & dan

mengadakan pelatihan.

4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor.

19

Page 23: Makalah Pribadi

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta; 2007.

2. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2012.

4. Laporan Triwulan I 2014 Puskesmas Pauh.

5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta;

2006.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Arrif : Pedoman Manajemen Peran

Serta Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2006.

20