47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Sesuai dengan salah satu fungsi Puskesmas yaitu pusat pemberdayaan masyarakat, puskesmas bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu dengan adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Contoh nyata dari UKBM antara lain Posyandu, Poskesdes, Dana Sehat, Pos Obat Desa, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Pos Kesehatan Pesantrean (Poskestren). 1 Pondok pesantren adalah salah satu bentuk kegiatan masyarakat di jalur agama yang berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Poskestren adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren yang merupakan upaya fasilitasi, bertujuan agar warga pondok pesantren mengetahui dan mengerti masalah kesehatan yang dihadapi, dan diharapkan dapat merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan potensi yang sesuai situasi, kondisi, dan kebutuhan pondok pesantren tersebut. 2 Jumlah pondok pesantren di Indonesia adalah 14.798, yang terdiri dari 3.184 (21,5%) pondok pesantren salafi/salafiah (tradisonal), 4.582 (31,0%) pondok pesantren khalafi/khalafiah (modern), dan pondok pesantren terpadu/kombinasi sebanyak 7.032 (47,0%), dengan jumlah 1

MAKALAH POSKESTREN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pos kesehatan pesantren

Citation preview

Page 1: MAKALAH POSKESTREN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai

upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang

ada di masyarakat. Sesuai dengan salah satu fungsi Puskesmas yaitu pusat pemberdayaan

masyarakat, puskesmas bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang

kesehatan yaitu dengan adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

Contoh nyata dari UKBM antara lain Posyandu, Poskesdes, Dana Sehat, Pos Obat Desa,

Usaha Kesehatan Sekolah, dan Pos Kesehatan Pesantrean (Poskestren).1

Pondok pesantren adalah salah satu bentuk kegiatan masyarakat di jalur agama

yang berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Poskestren adalah

bentuk pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren yang merupakan upaya fasilitasi,

bertujuan agar warga pondok pesantren mengetahui dan mengerti masalah kesehatan yang

dihadapi, dan diharapkan dapat merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya

dengan memanfaatkan potensi yang sesuai situasi, kondisi, dan kebutuhan pondok

pesantren tersebut.2

Jumlah pondok pesantren di Indonesia adalah 14.798, yang terdiri dari 3.184

(21,5%) pondok pesantren salafi/salafiah (tradisonal), 4.582 (31,0%) pondok pesantren

khalafi/khalafiah (modern), dan pondok pesantren terpadu/kombinasi sebanyak 7.032

(47,0%), dengan jumlah santri sebanyak 3.464.334 orang. 3 Di Kecamatan Pakis Aji,

terdapat sembilan Pondok Pesantren, dengan jumlah Pondok Pesantren di Desa Bulungan

sebanyak dua Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan adalah salah satu

dari dua pondok pesantren yang ada di Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten

Jepara. Pondok pesantren ini mempunyai visi seperti halnya pondok pesantren lain yaitu

sebagai lembaga pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah, serta

menjadi sumber ilmu pengetahuan Islam, dan bahasa Al-Quran. Namun bila dilihat dari

sisi kesehatan, kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren pada umumnya masih

memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik dalam aspek perilaku sehat, aspek

kesehatan lingkungan maupun aspek akses pelayanan kesehatannya.2

Pada tahun 2011 Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan telah membentuk

Poskestren dengan bantuan dari Puskesmas Pakis Aji. Namun, saat ini Poskestren tersebut

sudah tidak aktif lagi karena para kader sudah tidak aktif lagi menjadi warga pesantren.

1

Page 2: MAKALAH POSKESTREN

Padahal hasil studi pendahuluan berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan

pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan didapatkan bahwa kesehatan lingkungan

Pondok Pesantren masih kurang yaitu pembuangan limbah yang kurang sehat, banyak

terdapat genangan air di lingkungan pondok pesantren, serta perilaku kesehatan yang

masih belum sehat yaitu sebagian besar warga pondok pesantren adalah perokok, beberapa

warga pondok pesantren meludah di dalam rumah, dan masih banyak warga pesantren

yang membuang sampah sembarangan. Serta berdasarkan wawancara dengan santri,

terdapat 1 orang yang menderita sakit kulit dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan

masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa peran Poskestren sangatlah penting,

yaitu gunameningkatkan kepedulian warga pesantren akan permasalahan yang ada di

sekitar pondok pesantren dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut sesuai

dengan kondisi Pondok Pesantren. Oleh karena itu, Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara perlu dibentuk

kembali untuk meningkatkan kesehatan warga pondok pesantren dan lingkungan pondok

pesantren.

B. Batasan Judul

Laporan berjudul “Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara pada Tanggal 30 April

2013” ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut :

1. Pembentukan

Adalah suatu tindakan menyusun suatu hal (dalam hal ini Poskestren) dengan

struktur yang tetap

2. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk

warga pondok pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan)

dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan

rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.2

3. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

Merupakan salah satu pondok pesantren di Desa Bulungan yang menjadi tempat

pelaksanaan pembentukan poskestren. Sasarannya adalah santri pondok pesantren

tersebut. Batasan tempat yang dipilih pada pelaksanaan Pembentukan Poskestren

ini termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

2

Page 3: MAKALAH POSKESTREN

4. 30 April 2013

Merupakan waktu pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren.

C. Batasan Operasional

1. Pembentukan Poskestren adalah kegiatan untuk mendirikan Poskestren dengan cara

pembentukan kader Poskestren dan pemberian materi dengan binaan Puskesmas

setempat.

2. Kader Poskestren adalah santri pondok pesantren yang dipilih oleh pengurus

Poskestren dan santri pondok pesantren dengan kriteria memiliki jiwa pelopor, dan

penggerak masyarakat serta bersedia bekerja secara sukarela. Jumlah kader untuk

setiap poskestren minimal 3% dari jumlah santri akan tetapi hal ini dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan.

3. Materi yang diberikan adalah materi tentang Poskestren (pengertian, tujuan,

fungsi), kegiatan poskestren yang bertujuan meningkatkan kesehatan lingkungan,

PHBS, dan pencegahan penyakit menular.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan yang dilakukan meliputi:

1. Ruang Lingkup Lokasi:

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji,

Kabupaten Jepara

2. Ruang Lingkup Waktu

30 April 2013

3. Ruang Lingkup Sasaran

Semua warga Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan

Pakis Aji, Kabupaten Jepara

4. Ruang Lingkup Materi

Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan,

Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

5. Ruang Lingkup Metode

Pembentukan kader, pemberian pretest, pemberian materi, diskusi, pemberian

postest, pengamatan terlibat, dan pencatatan

3

Page 4: MAKALAH POSKESTREN

E. Tujuan

1. Tujuan Umum

Membentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

2. Tujuan Khusus

a. Terperolehnya data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa

Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

b. Terbentuknya struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

c. Terpilihnya kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa

Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

d. Tercapainya pengetahuan santri pondok pesantren mengenai Poskestren,

PHBS, pencegahan penyakit dan P3K yang dinilai dengan hasil pretest dan

postest

F. Tinjauan Pustaka

1. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

UKBM merupakan salah satu wujud nyata peran serta masyarakat yang tumbuh

dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat dalam upaya

menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadai dengan memanfaatkan potensi yang

dimiliki masyarakat setempat.1

Melalui pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan diharapkan masyarakat

mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri. Hal ini juga

mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi dirii baik individual, kelompok

atau masyarakat dari ancaman kesehatan.

a. Jenis UKBM:1

Posyandu

Polindes

Pos Obat Desa (POD)

Pos Gizi

Pos Penyuluhan KB

Dana Sehat

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

4

Page 5: MAKALAH POSKESTREN

2. Pondok Pesantren dan Poskestren

Pondok pesantren sebagai tempat pendidikan agama memiliki basis sosial yang

jelas karena keberadaannya menyatu dengan masyarakat. Sebagai lembaga sosial pada

umumnya pesantren hidup dari, oleh dan untuk masyarakat. Sementara itu, sebagai suatu

komunitas pesantren berperan sebagai penggerak upaya kesejahteraan masyarakat

mengingat pesantren merupakan kekuatan sosial yang jumlahnya cukup besar.5

Namun apabila ditinjau dari sisi kesehatan, pada umumnya pondok pesantren masih

memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik dari aspek akses pelayanan kesehatan,

perilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Sebagai bagian dari masyarakat

Indonesia, pesantren dianggap masih perlu mendapatkan perhatian dalam hal higiene dan

sanitasi lingkungan. Pondok pesantren dinilai masih kurang dalam pemberdayaan

kesehatan di kalangan santrinya.2,5

Penelitian Herryanto (2004) di Tangerang menunjukan bahwa pondok pesantren

rawan dalam hal hygiene dan sanitasi lingkungannya. Penyakit menular yang berbasis

lingkungan dan perilaku seperti TBC, ISPA, diare dan penyakit kulit masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat yang dominan di pondok pesantren. Hal ini disebabkan oleh

pemukiman yang padat, lembab, ventilasi kurang, lingkungan yang kotor serta perilaku

yang tidak sehat.4

Berdasarkan fakta tersebut, perlu dilakukan upaya gerakan perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) di pondok pesantren sesuai indikator PHBS untuk pondok pesantren

yaitu meliputi kebersihan perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan tempat wudhu,

penggunaan jamban, kebersihan asrama dan halaman, kebersihan ruang belajar, bak

penampungan bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan bergizi dan seimbang,

pemanfaatan sarana pelayanan, gaya hidup tidak merokok atau merokok di luar rumah,

adanya kader Poskestren, dan kegiatan kader Poskestren.5

Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk

warga pondok pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan

preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif

(pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.2,5

Fungsi poskestren yaitu:2,5

5

Page 6: MAKALAH POSKESTREN

a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih informasi,

pengetahuan dan ketrampilan, dari petugas kepada warga pondok pesantren dan

masyarakat sekitanya, dan antar sesama warga pondok pesantren dalam rangka

meningkatkan perilaku hidup sehat.

b. Sebagai wadah untuk menekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada warga pondok

pesantren dan masyarakat sekitarnya.

Tujuan umum dari poskestren adalah untuk mewujudkan kemandirian warga

pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan tujuan khususnya yaitu:2

a. Meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitanya tentang

kesehatan

b. Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga pondok pesantren

dan masyarakat sekitarnya.

c. Meningkatnya peran serta aktif warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya

dalam penyelenggaraan upaya kesehatan

d. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan

masyarakat sekitarnya

Kegiatan poskestren mempunyai ruang lingkup meliputi pelayanan kesehatan

dasar secara komperhensif, yaitu upaya promotif, preventif, tanpa meninggalkan upaya

kuratif dan rehabilitatif, serta upaya pemberdayaan warga pondok pesantren dan

masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan.3 Kegiatan rutin poskestren diselenggarakan

dan dimotori oleh kader poskestren dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor

terkait.5 Upaya pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan Poskestren antara lain:2

a. Promotif

Penyuluhan kesehatan antara lain: PHBS, penyehatan lingkungan, gizi, TOGA,

penyakit menular

Olahraga teratur

Konseling kesehatan

b. Preventif

Penjaringan kesehatan santri

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemberantasan sarang nyamuk

Kesehatan lingkungan dan kebersihan diri

c. Kuratif

6

Page 7: MAKALAH POSKESTREN

Pengobatan dasar

Rujukan kasus

d. Rehabilitatif

Mengunjungi dan menindak lanjuti perawatan pasien yang merupakan santri pesantren

pasca perawatan di Puskesmas atau RS

Pengorganisasian poskestren:2

Kedudukan dan Hubungan kerja

1)Terhadap Puskesmas

Secara teknis medis, Poskestren dibina oleh Puskesmas

2)Terhadap Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan

Secara kelembagaan, Poskestren dibina oleh pemerintah desa/kelurahan/kecamatan

3)Terhadap sesama UKBM lainnya

Terhadap berbagai UKBM yang ada sebagai mitra

Pengelola Poskestren

Struktur organisasi Poskestren dibentuk berdasarkan musyawarah warga pondok

pesantren pada saat pembentukan Poskestren. Struktur organisasi Poskestren bersifat

fleksibel, sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan

sumberdaya yang ada. Struktur organisasi minimal terdiri dari:2

1) Ketua

2) Sekretaris

3) Bendahara

4) Kader Poskestren yang merangkap sebagai anggota

Tugas dan tanggung jawab pelaksana Poskestren

1. Kader Poskestren

a. melakukan pencatatan pada buku catatan Poskestren

b. memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya

2. Pengelola Poskestren

Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan poskestren

a. Memantau kegiatan Poskestren

b. Menyediakan kebutuhan Poskestren

c. Menggalang dukungan dana dan menjalin kemitraan

7

Page 8: MAKALAH POSKESTREN

3. Petugas Puskesmas

a. Membimbing dan membina kader dalam pengelolaan Poskestren termasuk melakukan

orientasi dan pelatihan

b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan

c. Menganalisa hasil kegiatan Poskestren

d. Menerima konsultasi atau rujukan dalam menangani kasus kesehatan yang tidak bisa

ditanggulangi oleh kader Poskestren

e. Membantu pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan Poskestren

8

Page 9: MAKALAH POSKESTREN

BAB II

METODOLOGI

A. Kerangka Acuan

INPUT

1. Man

1) Narasumber

Kepala Puskesmas Pakis Aji

Petinggi Desa Bulungan

Pendamping mahasiswa

Koordinator Promosi Kesehatan

Pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

2) Sasaran :

Seluruh warga Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

3) Pelaksana :

Dokter muda FK UNDIP

2. Money : Swadana mahasiswa

3. Material

Surat pengantar izin kegiatan PBL di Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji

Referensi tentang Poskestren (Pedoman penyelenggaraan dan pembinaan Poskestren)

Data jumlah santri Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

Powerpoint materi Poskestren

Ruang Aula untuk kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup

Lembar soal pretest dan post test

4. Method

Pembentukan kader, penyampaian materi, diskusi, pemberian soal pretest dan postest,

pengamatan terlibat dan pencatatan langsung

5. Machine : Alat tulis (pulpen, kertas)

Alat presentasi (laptop, LCD)

Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)

Kursi/tikar, meja

Alat tranportasi

9

Page 10: MAKALAH POSKESTREN

Sound system dan microphone

PROSES

1. P1 (Perencanaan)

1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan

2) Menemui pembina (koordinator program promosi kesehatan) untuk mendiskusikan

metode pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan

3) Mengumpulkan data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

4) Menemui pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan untuk koordinasi waktu

pelaksanaan dan mempersiapkan santri yang datang dalam kegiatan pembentukan

Poskestren

5) Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan Pembentukan Poskestren Pondok

Pesantren Nahdlatus Shibyan

6) Mencari referensi tentang Poskestren

7) Mempersiapkan materi dan peralatan untuk pelaksanaan Pembentukan Poskestren

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

2. P2

Penggerakan

1) Mengajukan izin kepada Camat Pakis Aji, Petinggi Desa Bulungan, Pengelola Pondok

Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

2) Berkoordinasi dengan pembina tentang metode pelaksanaan kegiatan Pembentukan

Poskestren serta materi yang akan disampaikan

3) Berkoordinasi dengan pengelola pondok pesantren mengenai jadwal pelaksanaan,

fasilitas (ruangan dan peralatan) yang akan digunakan dan mempersiapkan santri yang

datang dalam kegiatan pembentukan Poskestren

Pelaksanaan

1) Menata dan memeriksa sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan.

Ruang Aula untuk kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup

Lembar soal pretest dan post test

10

Page 11: MAKALAH POSKESTREN

Daftar Hadir

Alat tulis (pulpen, kertas)

Alat presentasi (laptop, LCD, slide power point materi)

Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)

Kursi/tikar

Meja

Sound system dan microphone

2) Menyusun struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Desa Bulungan

3) Memilih kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

4) Memberikan soal pre test tentang pengetahuan Poskestren, PHBS, pencegahan

penyakit menular (pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K

5) Memberikan materi tentang Poskestren, PHBS, pencegahan penyakit menular

(pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K menggunakan media slide

presentasi

6) Diskusi tentang materi yang telah disampaikan

7) Memberikan soal postest tentang pengetahuan Poskestren, PHBS, pencegahan

penyakit menular (pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K

8) Mencatat daftar santri yang menghadiri kegiatan Pembentukan Poskestren

9) Mendokumentasikan acara pelaksanaan Pembentukan Poskestren

3. P3

Pengawasan

Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren sesuai dengan rencana yang

telah disusun, baik sasaran, waktu, maupun hasil yang dicapai

Pengendalian

Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila didapatkan hal-hal yang tidak sesuai dengan

perencanaan

Penilaian

Menilai pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren di di Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan Desa Bulungan

Menilai hasil pengerjaan soal pretest dan postest santri Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan

11

Page 12: MAKALAH POSKESTREN

OUTPUT

1. Terbentuknya Struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Desa Bulungan

2. Terpilihnya kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

3. Data hasil pretest dan postest berupa pengetahuan santri sebelum dan sesudah

pemberian materi

4. Data jumlah peserta yang menghadiri kegiatan pembentukan Poskestren

3.2 Metode Pengamatan Terlibat

Metode pengamatan terlibat yang dilakukan dalam pengumpulan data dilakukan

dengan melakukan pengamatan langsung di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan,

pengukuran menggunakan instrumen yang sesuai, dan pencatatan hasil.

B. Cara Kerja

1. Daftar Istilah

1. Pembentukan

Adalah suatu tindakan menyusun suatu hal (dalam hal ini Poskestren) dengan struktur

yang tetap

2. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pondok

pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif

(pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif

(pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.

3. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

Merupakan salah satu pondok pesantren di Desa Bulungan yang menjadi tempat

pelaksanaan pembentukan poskestren. Sasarannya adalah seluruh warga pondok

pesantren tersebut.Batasan tempat yang dipilih pada pelaksanaan Pembentukan

Poskestren ini termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

12

Page 13: MAKALAH POSKESTREN

4. 30 April 2013

Merupakan waktu pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren.

2. Daftar Masalah

1. Apakah tujuan pembentukan poskestren ini?

2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan kegiatan pembentukan

Poskestren ini?

3. Apa saja langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan

pembentukan Poskestren?

4. Siapa saja sasaran pelaksanaan pembentukan Poskestren?

5. Dimana lokasi pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?

6. Kapan kegiatan pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?

7. Apakah hasil yang diharapkan dalam pembentukan Poskestren ini?

8. Hambatan apa saja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan

Poskestren ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?

9. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah yang muncul?

3. Pengelompokan Masalah

A) Tujuan

1. Apakah tujuan pelaksanaan pembentukan Poskestren ini?

B) Pelaksanaan

1. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan kegiatan pembentukan

Poskestren ini?

2. Apa saja langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan

pembentukan Poskestren?

3. Siapa saja sasaran pelaksanaan pembentukan Poskestren?

4. Dimana lokasi pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?

5. Kapan kegiatan pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?

C) Evaluasi

1. Apakah hasil yang diharapkan dalam pembentukan Poskestren ini?

2. Hambatan apa saja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan

Poskestren ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?

13

Page 14: MAKALAH POSKESTREN

D) Hasil

1. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah yang muncul?

14

Page 15: MAKALAH POSKESTREN

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. INPUT

1. Kegiatan : Perkenalan dan pengarahan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji

Waktu : Kamis, 25 April 2013, pukul 09.30-11.00 WIB

Tempat : Aula Puskesmas Pakis Aji

Hasil :

- Bertemu dan berkenalan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji Dr. Eko Susanto

- Mendapatkan topik kasus yaitu Pos Kesehatan Pesantren

- Diperkenalkan dengan pendamping topik Pos Kesehatan Pesantren yaitu Ibu Anggit

Sastrawati, SKM, sebagai Koordinator Program Promosi Kesehatan (Promkes)

Puskesmas Pakis Aji

2. Kegiatan : Pertemuan dan pengarahan dengan Koordinator Program Promosi

Kesehatan (Promkes) sebagai pembina mahasiswa

Waktu : Kamis, 25 April 2013, pukul 11.25-12.15 WIB

Tempat : Ruang BP2 Gigi Puskesmas Pakis Aji

Hasil :

- Diperoleh sasaran kerja yaitu Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan,

Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara

- Mendapatkan judul topik yaitu “Pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji,

Kabupaten Jepara”

- Memberikan pengarahan tentang hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa, yaitu:

Mengurus surat izin untuk melaksanakan kegiatan yang ditujukan kepada

Camat Pakis Aji dan Petinggi Desa Bulungan

Mahasiswa harus melakukan pertemuan dengan Camat Pakis Aji dan Petinggi

Desa Bulungan untuk meminta izin pelaksanaan pembentukan Poskestren di

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

15

Page 16: MAKALAH POSKESTREN

Bertemu Petinggi Desa Bulungan untuk izin pelaksaksanaan kegiatan

Pembentuka Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan yang terletak di Desa Bulungan

Bertemu dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan untuk

meminta izin melaksanakan kegiatan dan untuk koordinasi acara yang akan

diselenggarakan yaitu Pembentukan Poskestren

- Meminjam kepustakaan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Institusi

3. Kegiatan : Pertemuan dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.30-11.00 WIB

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Bertemu dan berkenalan dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

- Diperoleh data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (lampiran 1)

- Diperoleh informasi bahwa pada tahun 2011 sudah terbentuk Poskestren, namun

karena para kader sudah tidak aktif lagi sebagai santri di pondok pesantren sehingga

kegiatan Poskestren tidak ada lagi.

- Diperoleh informasi bahwa Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan belum mempunyai

ruang khusus untuk Poskestren

- Diperoleh informasi bahwa Poskestren yang terbentuk sebelumnya tidak mempunyai

buku untuk mencatat kegiatan-kegiatan Poskestren dan pendataan anggota Poskestren

yang sakit

- Diperoleh informasi bahwa sebelumnya Poskestren pernah diberi obat-obatan dari

Puskesmas, namun saat ini sudah habis

- Mengetahui keadaan lingkungan Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

- Mengetahui fasilitas yang dapat digunakan dalam pelaksanaan poskestren, yaitu ruang

aula, meja, sound system dan microphone

4. Kegiatan : Persiapan metode, tempat pelaksanaan, alat dan bahan yang diperlukan

untuk pelaksanaan pembentukan Poskestren

Waktu : - Sabtu, 27 April 2013, pukul 11.00-12.00

- Senin, 29 April 2013, pukul 11.00-14.00

Tempat : Puskesmas Pakis Aji

Hasil :

16

Page 17: MAKALAH POSKESTREN

- Metode pelaksanaan berupa pembentukan struktur organisasi dan pemilihan kader

Poskestren, pengerjaan soal pretest, pemberian materi, diskusi, pengerjaan soal postest

- LCD dipinjam dari Puskesmas Pakis Aji

- Dipatkannya buku Pedoman Pembentukan Poskestren

- Tersedianya alat tulis yaitu pulpen dan kertas

- Daftar hadir dibuat sesuai format daftar hadir Puskesmas yaitu nama, alamat, tanda

tangan.

- Soal pretest dan postest dibuat berdasarkan materi yang diberikan

B. PROSES

P1 (Perencanaan)

1. Kegiatan : Pembuatan jadwal rencana pelaksanaan Pembentukan Poskestren di

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

Waktu : Sabtu, 27 April 2013, 09.00-14.00

Tempat : Puskesmas Pakis Aji dan Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil : Tersusun jadwal rencana pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok

Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan yaitu Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00

WIB

P2

Penggerakan

1. Kegiatan : Kunjungan ke Kantor Kecamatan Pakis Aji untuk memperkenalkan

diri kepada Camat Pakis Aji sekaligus menyerahkan surat penugasan dari Puskesmas

Pakis Aji dan meminta izin untuk melaksanakan kegiatan Pembentukan Poskestren

di Desan Bulungan Kecamatan Pakis Aji

Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.00-09.30

Tempat : Kantor Kecamatan Pakis Aji

Hasil :

- Mendapatkan izin untuk melaksanakan PBL di Desa Bulungan Kecamatan Pakis

Aji Kabupaten Jepara dari Bapak Hadi Prayitno, SE (Kepala Seksi Sosial dan

Lingkungan Hidup) sebagai perwakilan dari Camat Pakis Aji

17

Page 18: MAKALAH POSKESTREN

2. Kegiatan : Kunjungan ke Balai Desa Bulungan untuk memperkenalkan diri

kepada Petinggi Desa Bulungan sekaligus menyerahkan surat penugasan dari

Puskesmas Pakis Aji dan meminta izin untuk melaksanakan kegiatan Pembentukan

Poskestren di Desan Bulungan Kecamatan Pakis Aji

Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.30-10.00

Tempat : Balai Desa Bulungan

Hasil :

- Bertemu perangkat desa dan mendapatkan izin untuk melakukan kegiatan

Pembentukan Poskestren di Desa Bulungan

3. Kegiatan : Koordinasi dengan koordinator program promosi kesehatan

Puskesmas Pakis Aji, Ibu Anggit Sastrawati, SKM, dan perwakilan Puskesmas

yang ditunjuk Kepala Puskesmas yaitu Bidan Nunuk dan Bapak Setyawan

Waktu : Senin, 29 April 2013, pukul 08.00-09.00 WIB

Tempat :Puskesmas Pakis Aji

Hasil :

- Susunan acara kegiatan Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan terdiri dari: pembukaan, sambutan, pembentukan poskestren dengan

pembentukan struktur organisasi dan pemilihan kader, pengisian lembar pretest,

penyampaian materi, diskusi berupa tanya jawab, pengisian lembar postest dan

penutup.

- Materi yang disampaikan adalah Poskestren (pengertian, tujuan, manfaat,

kegiatan), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan penyakit

(Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Skabies), serta Pertolongan Pertama pada

Kecelakaan (P3K)

4. Kegiatan : Koordinasi dengan pengelola pondok pesantren Nahdlatus Shibyan

Desa Bulungan

Waktu : Sabtu, 27 April 2013, pukul 08.00-09.00

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Konfirmasi acara pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren

Nahdlatus Shibyan yaitu Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00 WIB

18

Page 19: MAKALAH POSKESTREN

- Penjelasan mengenai teknis pelaksanaan dan susunan acara

Pembentukan Poskestren

- Pengelola pondok pesantren akan memberitahukan santri untuk

mengikuti kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nadotus Shibyan

Pelaksanaan

1. Kegiatan : Penataan sarana dan prasarana Pembentukan Poskestren

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 09.00- 09.30

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Tersedianya ruang aula dengan kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup

sebagai tempat pelaksanaan pembentukan Poskestren

- Tersedianya peralatan presentasi (Laptop, LCD, slide power point materi)

- Tersedianya peralatan penunjang jalannya acara (Sound system dan

microphone, meja)

- Tersedianya Lembar soal pretest dan postest sesuai jumlah santri

- Tersedianya alat tulis telah siap untuk dibagikan

- Tersedianya alat dokumentasi berupa kamera handphone

- Tersedianya daftar hadir untuk peserta kegiatan

2. Kegiatan : Pembentukan struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.15-10.30

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Terbentuk struktur organisasi dengan kepengurusan terdiri dari ketua, sekretaris

dan bendahara Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (lampiran 3)

3. Kegiatan : Pemilihan kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.15-10.30

19

Page 20: MAKALAH POSKESTREN

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Terpilihnya lima kader Poskestren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan (lampiran

3)

4. Kegiatan : Pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan

Waktu : Selasa, 10.00-12.00

Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :

- Kegiatan pembentukan Poskestren dan pemberian penyuluhan dihadiri oleh 15

orang santri dan 2 orang staf pengajar Pondok Pesantren (lampiran 4)

- Perwakilan dari Puskesmas Pakis Aji yang hadir adalah Ibu Bidan Nunuk dan

Bapak Setyawan

- Susunan acara pembentukan poskestren adalah sebagai berikut:

Registrasi peserta

Pembukaan oleh pembawa acara (dokter muda FK Undip)

Sambutan dari perwakilan Puskesmas yaitu Ibu Bidan Nunuk yang

menggantikan Ibu Anggit Sastrawati, SKM dan sambutan oleh pengelola

Pondok Pesantren yaitu Kyai Ali Qodri

Pembentukan struktur organisasi Poskestren

Pemilihan kader Poskestren

Pemberian pretest

Pemberian materi oleh dokter muda FK Undip, yaitu materi Poskestren dan

PHBS disampaikan oleh Dimas Aditya, serta materi Pemberantasan Sarang

Nyamuk, Skabies, dan P3K disampaikan oleh Rizka Nugraheni M

Diskusi berupa tanya jawab : Pertanyaan yang diajukan sebanyak 6 pertanyaan,

yaitu mengenai Poskestren sebanyak 2 pertanyaan, PHBS 1 pertanyaan,

Pemberantasan Sarang Nyamuk 2 pertanyaan dan Skabies sebanyak 2

pertanyaan

20

Page 21: MAKALAH POSKESTREN

Pemberian postest

Penutup (dokumentasi terlampir)

P3

1. Pengawasan

Pengawasan dilakukan selama kegiatan berlangsung

Kegiatan : Pengawasan pelaksanaan pembentukan Poskestren Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan

Waktu : Selasa, 30 April 2013 pukul 09.30-12.00

Hasil :

- Pelaksanaan Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sesuai

dengan jadwal yang ditentukan

- Terdapat 15 santri dan 2 staf pondok pesantren serta pengelola pondok pesantren

yang hadir dan telah mengisi daftar hadir

2. Pengendalian

Kegiatan : Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila terdapat hal-hal yang tidak

sesuai rencana

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00-12.00

Hasil : Pembawa acara dan pengisi acara lebih komunikatif serta dapat

mengendalikan jalannya acara sehingga sesuai jadwal

3. Penilaian

1. Kegiatan : Menilai pelaksanaan pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00-12.00

Hasil :

- Dari 18 santri Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, 3 orang tidak dapat hadir

- Kegiatan dihadiri oleh 2 orang staf Pondok Pesantren dan pengelola Pondok

Pesantren Nahdlatus Shibyan

- Kegiatan berjalan dengan lancar, sesuai dengan jadwal yang telah disusun

2. Kegiatan : Menilai pretest dan postest peserta

Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 14.00-15.00

21

Page 22: MAKALAH POSKESTREN

Hasil :

- Rata-rata nilai pretest peserta adalah 7,03. Nilai terendah adalah 4,5 sebanyak 1

orang, sedangkan nilai tertinggi adalah 8,0 sebanyak 4 orang. Kesalahan terbanyak

adalah soal Poskestren yaitu tentang upaya kesehatan di poskestren dan soal P3K

tentang pertolongan pertama pada luka bakar yaitu sebanyak 13 orang (86,7%).

- Rata-rata nilai postest peserta adalah 8,56. Nilai tertinggi adalah 9,5 sebanyak 5

orang dan nilai terendah adalah 7,0 sebanyak 1 orang. Kesalahan terbanyak adalah

pada soal Poskestren tentang upaya kesehatan di poskestren yaitu sebanyak 12 orang

(80%).

- Sebanyak 14 orang (93,3%) dari 15 orang peserta mengalami peningkatan nilai dan

1 orang (6,7%) dengan nilai tetap.

C. Output

Hasil dari kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

antara lain:

1. Terbentuknya struktur organisasi Poskestren yaitu:

- KetuaPoskestren : M. Ma’ruf

- Sekretaris Poskestren : M. Khoirul Fadhilah

- Bendahara Poskestren : Daryono

2. Terpilihnya kader Poskestren yaitu:

- Khoirul Anam

- M Sukoco

- Muhammad Saikhuna Faiz

- M. Sultan Baha’udin

- Santo

3. Data hasil penilaian pretest dan postest (terlampir)

4. Data peserta yang hadir pada acara Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan (terlampir)

22

Page 23: MAKALAH POSKESTREN

BAB IV

PEMBAHASAN FAKTA

Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan merupakan salah

satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di wilayah Pondok

Pesantren yang merupakan program dari Promosi Kesehatan Puskesmas Pakis Aji

Kabupaten Jepara. Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan pada

hari Selasa, 30 April 2013 ini dilaksanakan sebagai suatu revitalisasi dari Poskestren yang

sebelumnya sudah pernah terbentuk di tahun 2011. Sasaran dari pembentukan poskestren

ini adalah seluruh santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan. Jumlah seluruh santri di

pondok pesantren Nahdlatus Shibyan sebanyak 18 orang yang semua berjenis kelamin

laki-laki.

Acara dimulai tepat waktu sesuai jadwal yaitu pukul 10.00 WIB. Hal ini

dikarenakan peserta datang tepat waktu dan membantu persiapan pelaksanaan sehingga

persiapan pelaksanaan berjalan dengan cepat dan lancar. Peserta yang datang pada

pelaksanaan pembentukan Poskestren adalah 15 orang santri dan 2 orang staf pengajar

serta pengelola pondok pesantren itu sendiri. Terdapat 3 orang santri yang tidak datang

dikarenakan harus bekerja. Petugas Puskesmas Pakis Aji yang hadir yaitu Bapak Setyawan

dan Ibu Bidan Nunuk menggantikan Ibu Anggit Sastrawati, SKM sebagai koordinator

program promosi kesehatan yang berhalangan hadir.

Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta yang hadir, kemudian pembukaan oleh

dokter muda FK Undip, sambutan dari Bu Bidan Nunuk sebagai perwakilan dari

Puskesmas Pakis Aji dan Kyai Ali Qodri sebagai pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan, dilanjutkan dengan penyusunan struktur organisasi dan pemilihan kader

Poskestren. Setelah terbentuk struktur organisasi dan pemilihan kader Poskestren,

dilakukan pengerjaan soal pretest oleh peserta, penyampaian materi tentang Poskestren,

PHBS, Pemberantasan Sarang Nyamuk, Skabies, dan P3K. Materi yang diberikan

merupakan hasil diskusi dengan pendamping topik, serta berdasarkan keadaan yang

didapatkan saat studi pendahuluan di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, materi

disampaikan dalam bentuk slide power point. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan

dengan diskusi berupa tanya jawab antara peserta dengan pemberi materi serta pihak

Puskesmas yang datang, kemudian diakhiri dengan pengisian soal postest.

23

Page 24: MAKALAH POSKESTREN

Kegiatan Pembentukan Poskestren mencakup penyusunan struktur organisasi dan

pemilihan kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan. Sebelumnya telah

terbentuk Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan pada tahun 2011 dengan

bantuan Puskesmas Pakis Aji. Namun, kini para pengurus dan kader sudah tidak aktif lagi

menjadi santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sehingga tidak pernah ada kegiatan

Poskestren lagi. Pembentukan kepengurusan baru poskestren ini sesuai dengan pedoman

penyelenggaranan dan pembinaan Poskestren yaitu minimal terdapat ketua, sekretaris dan

bendahara serta kader yang terpilih minimal 3% dari jumlah santri. Kepengurusan baru

Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan yaitu:

- Ketua : M. Ma’ruf

- Sekretaris : M. Khoirul Fadhilah

- Bendahara : Daryono

- Kader Poskestren : Khoirul Anam

M Sukoco

Muhammad Saikhuna Faiz

M. Sultan Baha’udin

Santo

Soal pretest dan postest yang diberikan sebanyak 20 soal dengan rincian soal

mengenai Poskestren sebanyak 4 soal, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebanyak 6

soal, pencegahan penyakit yaitu pemberantasan sarang nyamuk sebanyak 3 soal dan

skabies sebanyak 4 soal, serta soal pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) sebanyak 3

soal. Pretest diberikan untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum pemberian materi.

Rata-rata nilai pretest peserta adalah 7,03. Nilai terendah adalah 4,5 sebanyak 1 orang,

sedangkan nilai tertinggi adalah 8,0 sebanyak 4 orang. Kesalahan terbanyak adalah soal

Poskestren yaitu tentang upaya kesehatan di poskestren dan soal P3K tentang pertolongan

pertama pada luka bakar yaitu sebanyak 13 orang (86,7%). Kurangnya pengetahuan

peserta tentang upaya kesehatan Poskestren dikarenakan peserta belum pernah mengetahui

informasi tentang poskestren sebelumnya dan peserta belum mengetahui upaya kesehatan

pada umumnya yaitu upaya pencegahan (preventif), peningkatan (promotif), kuratif

(pengobatan) dan pemulihan (rehabilitatif), sedangkan kurangnya pengetahuan peserta

tentang pertolongan pertama pada luka bakar dikarenakan banyaknya pengertian yang

salah untuk penanganan luka bakar.

24

Page 25: MAKALAH POSKESTREN

Postest dilakukan setelah pemberian materi dan diskusi dengan soal yang diberikan

sama dengan soal pretest. Postest dilakukan untuk menilai keberhasilan penyampaian

materi. Rata-rata nilai postest peserta adalah 8,56. Nilai tertinggi adalah 9,5 sebanyak 5

orang dan nilai terendah adalah 7,0 sebanyak 1 orang. Kesalahan terbanyak adalah pada

soal Poskestren tentang upaya kesehatan di poskestren yaitu sebanyak 12 orang (80%). Hal

ini dapat disebabkan oleh karena materi yang diberikan tentang upaya kesehatan di

Poskestren belum sepenuhnya dipahami oleh peserta. Diharapkan dengan praktik langsung

dengan menyusun dan melaksanakan kegiatan rutin Poskestren, para kader serta anggota

Poskestren akan lebih mengerti tentang upaya kesehatan di Pondok Pesantren.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan, pada tahun 2011 pernah terbentuk Poskestren di Pesantren Nahdlatus Shibyan,

tetapi Poskestren yang telah terbentuk dirasa kurang berjalan dengan baik. Hal ini

dikarenakan Poskestren tidak memiliki pembukuan atau pendataan santri sakit dan

pencatatan kegiatan-kegiatan poskestren. Selain itu tidak adanya pembinaan lanjutan dari

puskesmas misalnya berupa penyuluhan kesehatan. Untuk penyediaan obat, Puskesmas

beberapa kali memberikan penyediaan obat-obat sederhana dan obat-obatan P3K, akan

tetapi saat ini tidak ada obat-obatan yang tersedia lagi.

Dari segi sarana prasarana, Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

masih belum mempunyai tempat khusus untuk pelaksanaan kegiatan Poskestren maupun

untuk meletakkan obat-obatan P3K dan obat-obat dasar yang dibutuhkan warga pondok

pesantren. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan fasilitas di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan. Sehingga untuk tempat kegiatan Poskestren dan tempat penyimpanan

obat-obatan sederhana serta obat-obatan P3K adalah di rumah pak Kyai Ali Qodri.

Diharapkan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan yang dibentuk

tidak berhenti sampai di pembentukan saja tetapi terdapat kegiatan rutin yang dilaksanakan

demi mencapai tujuan Poskestren.

25

Page 26: MAKALAH POSKESTREN

BAB V

MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan

kenyataan/keadaan yang sebenarnya yang menimbulkan rasa tidak puas, sehingga

menimbulkan rasa tanggung jawab untuk memecahkan.

Berdasarkan pembahasan dari hasil pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren

di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten

Jepara pada tanggal 30 April 2013, didapatkan masalah-masalah sebagai berikut :

- Belum adanya buku pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta buku pendataan

anggota Poskestren yang sakit

- Belum tersedianya obat-obat sederhana dan obat-obatan P3K dari Puskesmas Pakis Aji

- Pengetahuan santri termasuk kader Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren

masih kurang

26

Page 27: MAKALAH POSKESTREN

BAB VI

PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan yang ada pada pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara pada tanggal

30 April 2013 perlu ditangani dengan strategi pemecahan masalah yang

mempertimbangkan faktor sumberdaya manusia, waktu, dana, sarana yang tersedia.

Alternatif pemecahan masalah yang diambil adalah :

1. Masalah

Pengetahuan santri termasuk kader Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren

masih kurang

Pemecahan masalah :

- Memberikan penjelasan tentang upaya pelayanan kesehatan di Poskestren

- Mengaplikasikan penjelasan upaya kesehatan masyarakat dengan cara penyusunan

kegiatan Poskestren yang diawali dengan pelatihan kader dalam melaksanakan

Survey Mawas Diri (SMD) untuk mendata masalah-masalah kesehatan yang ada di

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

2. Masalah

Belum adanya buku khusus untuk pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta

pendataan anggota Poskestren yang sakit

Pemecahan masalah :

Membuat buku khusus untuk pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta pendataan

anggota Poskestren yang sakit

3. Masalah

Belum tersedianya obat-obatan sederhana dan obat-obatan P3K untuk Poskestren

Nahdlatus Shibyan dari Puskesmas Pakis Aji

Pemecahan masalah :

- Membuat surat permohonan penyediaan obat-obat sederhana dan obat-obat P3K

untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan

27

Page 28: MAKALAH POSKESTREN

BAB VII

PROGRAM PEMECAHAN MASALAH

Sebagai bentuk upaya pemecahan masalah yang timbul pada Pembentukan

Poskestren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara,

disusun program sebagai berikut :

1. Kegiatan : Membuat buku pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren dan

pendataan anggota Poskestren yang sakit

Tujuan : Melatih kader poskestrn untuk membuat buku pencatatan kegiatan-

kegiatan Poskestren dan pendataan anggota Poskestren yang sakit

Sasaran : Kader-kader Poskestren Nahdlatus Shibyan

Waktu : Sabtu, 4 Mei 2013, pukul 13.00-13.45 WIB

Lokasi : Pondok pesantren Nahdlatus Shibyan

Pelaksana : Dokter muda FK Undip

Dana : Tidak membutuhkan dana

Metode : Membuat buku pencatatan kegiatan-kegiatan Posketren, membuat

buku pendataan anggota Poskestren yang sakit dengan format (no, tanggal, nama,

keluhan/penyakit, tempat berobat)

Hasil : Buku catatan Poskestren Nahdlatus Shibyan tersusun dan dapat

digunakan

2. Kegiatan : Memberikan penjelasan pada anggota Poskestren terutama para

kader mengenai upaya kesehatan di Poskestren

Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan kepahaman kader dan anggota

Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren

Sasaran : Kader Poskestren dan anggota Poskestren

Lokasi : Pondok pesantren Nahdlatus Shibyan

Waktu : Jumat, 3 Mei 2013, 14.00-14.30 WIB

Pelaksana : Dokter muda FK Undip

Dana : tidak memerlukan dana

Metode : Menjelaskan kepada para santri sebagai anggota dan kader

Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren serta memberikan contoh-

contohnya

28

Page 29: MAKALAH POSKESTREN

Diskusi berupa tanya jawab tentang penjelasan tentang upaya kesehatan di

Poskestren sebelumnya

Hasil : Para santri telah diberikan penjelasan tentang upaya kesehatan di

Poskestren yaitu upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif),

pengobatan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif)

Santri dapat menjawab pertanyaan yang diajukan yaitu pertanyaan seputar upaya

kesehatan di Poskestren

3. Kegiatan : Penyusunan jadwal kegiatan Poskestren di Pondok Pesantren

Nahdlatus Shibyan

Tujuan : Menyusun jadwal kegiatan yang dilaksanakan secara rutin di

Poskestren

Mengaplikasikan secara langsung upaya kesehatan yang diakukan di Poskestren

Sasaran : Pengurus dan kader Poskestren

Waktu : Jumat, 3 Mei 2013, pukul 14.30-15.30

Lokasi : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Pelaksana : Dokter muda FK Undip

Dana : Tidak memerlukan dana

Metode : Melaksanakan Survey Mawas Diri (SMD) untuk mencatat

masalah-masalah yang ada di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Menyusun jadwal kegiatan Poskestren Nahdlatus Shibyan sesuai dengan masalah

yang didapat dari Survey Mawas Diri (SMD)

Hasil : Tersusunnya jadwal kegiatan Poskestren Nahdlatus Shibyan

(terlampir)

4. Kegiatan : Pelatihan kader untuk pembuatan surat permohonan penyediaan

obat-obat sederhana dan obat-obat P3K kepada Puskesmas Pakis Aji

Tujuan : Melatih pengurus Poskestren untuk membuat surat permohonan

penyediaan obat-obatan

Sasaran : Pengurus Poskestren Nahdlatus Shibyan

Waktu : Jumat, 3 Mei 2013 pukul 15.30-15.45 WIB

Lokasi : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Pelaksana : Dokter muda FK Undip

Dana : Tidak memerlukan dana

29

Page 30: MAKALAH POSKESTREN

Metode : Membuat surat permohonan penyediaan obat-obatan sederhana dan

obat-obatan P3K untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan kepada Kepala Puskesmas

Pakis Aji

Hasil : Surat permohonan penyediaan obat-obatan sederhana dan obat-

obatan P3K untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan dapat dibuat oleh pengurus

Poskestren

30

Page 31: MAKALAH POSKESTREN

BAB VIII

KESIMPULAN

A. Simpulan

Dari serangkaian kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus

Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji dapat disimpulkan :

1. Santri di pondok pesantren Nahdlatus Shibyan yaitu sebanyak 18 orang dan

semuanya berjenis kelamin laki-laki

2. Telah terbentuk struktur organisasi Poskestren Nahdlatus Shibyan yang terdiri

dari ketua, Sekretaris, Bendahara

3. Telah terpilihnya Kader Poskestren sebanyak 5 orang santri

4. Data hasil pretest dan postest yang menggambarkan peningkatan pengetahuan

santri mengenai Poskestren, PHBS, pencegahan penyakit, dan P3K (terlampir)

5. Jumlah santri yang hadir dalam pelaksanaan Pembentukan Poskestren adalah

sebanyak 15 orang

B. Saran

1. Kepada pengurus dan kader Poskestren Nahdlatus Shibyan agar berkomitmen

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan Poskestren dan berinisiatif untuk membuat

kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif demi tercapainya tujuan Poskestren di Pondok

Pesantren Nahdlatus Shibyan

2. Kepada pengurus dan kader Poskestren Nahdlatus Shibyan agar mencatat kegiatan-

kegiatan serta mendata anggotanya yang sakit di buku khusus yang telah dibuat

3. Kepada pihak pondok pesantren agar senantiasa mendukung program poskestren

demi kelancaran kegiatan-kegiatan Poskestren

4. Kepada pihak puskesmas agar secara berkala memantau kegiatan poskestren dan

senantiasa melakukan pembinaan kepada kader-kader poskestren dan membantu

dalam penyediaan obat

5. Kepada pihak Puskesmas agar membuat Surat Keputusan Puskesmas Pakis Aji

mengenai Pembentukan Posketren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sebagai

bahwa telah terbentuk Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

31

Page 32: MAKALAH POSKESTREN

BAB IX

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan “Pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di

Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten

Jepara pada Tanggal 30 April 2013”. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan

dukungan serta bimbingan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Pakis Aji (dr. Eko

Susanto), pembina topik di Puskesmas Pakis Aji (Ibu Anggit Sastrawati, SKM), dr.

Nurkukuh dan dr. Bambang Haryana selaku pembimbing Praktek Belajar Lapangan (PBL)

P2UKM Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Petinggi Desa Bulungan,

dan tak lupa Pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (Kyai Ali Qodri), serta

teman-teman PBL P2UKM periode Februari 2013.

Dalam laporan ini saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

laporan ini. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

32

Page 33: MAKALAH POSKESTREN

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014.

Jakarta : Kementrian Kesehatan; 2010

2. Balai Pelatihan Kesehatan Salaman-Magelang. 2000. Pedoman Praktis Pelaksanaan

Kerja di Puskesmas Magelang : Podorejo Offset

3. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI; 2007

4. Education Management Information System/EMIS, Depag, 2004/2005.

5. Model Peningkatan Higiene dan Sanitasi Pondok Pesantren di Kabupaten Tangerang

http: //www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/abstrak/ herryanto 200401.pdf.

(ditelusuri tanggal 27 April 2013)

6. Wijayanti, Khrisma. Peran Pos Kesehatan Pesantren dalam Meningkatkan Kesehatan

Reproduksi Remaja. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2007; 10 : 175-180

33