94
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) LINGKUNGAN SOSIAL Oeh: I Made Bayu Wirawan, dkk. FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS LAMPUNG

Makalah Pkn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

just read ok

Citation preview

Page 1: Makalah Pkn

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

LINGKUNGAN SOSIAL

Oeh:

I Made Bayu Wirawan, dkk.

FAKULTAS TEKNIKUNUVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2015

Page 2: Makalah Pkn

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

LINGKUNGAN SOSIAL

Oeh:

I Made Bayu Wirawan (1415031062)

Eko Wenang Nurcahyo (1415031050)

M. Dimas Nogroho (1415031075)

M. Mas Ruri Yusuf (1415031078)

FAKULTAS TEKNIKUNUVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2015

Page 3: Makalah Pkn

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga makalah yang berjudul “Lingkuangan Sosial” dapat terselesaikan dengan

baik.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kepada pihak yang

membantu kami dalm menyelesaikan makalah terkait lingkungan sosial dari

kelompok kami.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu

menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda atas segala bantuan yang telah diberikan.

Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan

pengetahuan baru mengenai lingkungan sosial serta dampak-dampak yang timbul

akibat lingkunngan sosial. Akhir kata penulis mengharapkap kritik dan saran guna

untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan dapat

memberikan manfaat yang besar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

Bandar Lampung, 15 Juni 2015

Penulis

iii

Page 4: Makalah Pkn

DAFTAR ISI

HalamanHalaman Judul................................................................................................i, ii

Kata Pengantar................................................................................................iii

Daftar Isi.........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................3

C. Tujuan.................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Berkembangnya Konflik atau Friksi Sosial........................................4

B. Meningkatnya Jumlah Pengangguran.................................................8

C. Meningkatnya Angka Kemiskinan.....................................................15

D. Kesenjangan Sosial Ekonomi.............................................................23

E. Meningkatnya Gaya Hidup.................................................................25

F. Banyaknya Anak Putus Sekolah.........................................................30

G. Penyalahgunaan Narkotika.................................................................33

H. Kenakalan Remaja..............................................................................36

I. Masalah Kesehatan.............................................................................40

J. MDGs dan SDGs................................................................................43

K. Kebangkitan Nasional.........................................................................46

L. Masyarakat ASEAN (Rohingya dan MEA)........................................48

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................54

B. Saran...................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 5: Makalah Pkn

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makluk sosial, manusia tidak pernah bisa hidup seorang diri. Di mana

pun manusia memerlukan kerja sama dngan orang lain. Manusia membentuk

pengelompokan sosial diantara sesama dalam upaya mempertahankan

kehidupannya. Dalam kehidupan bersamanya itu manusia juga memerlukan

adanya organisasi, yaitu suatu jaringan informasi sosial antara sesama untuk

menciptakan ketertiban sosial. Interaksi-interaksi sosial itulah yang kemudian

melahirkan suatu yang dinamakan lingkungan sosial. Lingkungan sosial tersebut

sebagai tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara anggota

atau kelompok masyarakat, yaitu suatu himpunan masyarakat yang memiliki

kesadaran, sedikit hiburan dan memiliki latar belakang yang sama

diantara anggota-anggotanya.

Ditinjau dari paradigma ilmu-ilmu sosial-sosiologi, pengertian lingkunngan

sosial ialah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan

perkembangan perilaku individu, yang meliputi orang-orang atau manusia-

manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, baik

pengaruh internal maupun eksternal.

Seiring dengan perubahan zaman, sangat mempengaruhi terjadinya perubahan

sosial di lingkungan sosial, yaitu gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada

setiap masyarakat karena adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang

berbeda dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan pola kehidupan baru.

Setiap masyarakat mengalami perubahan, perubahan itu terjadi sesuai hakekat

dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Dengan

demikian lingkungan sosial yang serasi sangat dibutuhkan oleh manusia untuk

kelangsungan hidupnya. Lingkungan sosial yang serasi dibutuhkan oleh selurh

anggota di dalam kelompoknya. Untuk mewujudkan lingkungan sosial yang serasi

Page 6: Makalah Pkn

diperlukan kerjasama diantara sesama anggota kelompok. Kerjasama itu

dimaksudkan untuk membuat dan melaksanakan aturan-aturan yang disepakati

bersama oleh warga sebagai mekanisme pengendalian perilaku sosial. Aturan-

aturan itu terwujud dalam bentuk norma-norma yang harus dipatuhi (norma

hukum).

Suatu pemerintahan dalam proses perkembangannya dari Negara berkembang

menuju Negara maju berorientasi pada Economic Development, kecenderungan

perkembangan ini terhadap explotitative models sehingga permasalahan yang

muncul adalah penurunan kualitas lingkungan (Sustainable Environment).

Perkembangan ini akan diikuti oleh Population Development, pada tahun 2000

Persatuan Bangsa-Bangsa (United Nations) berinisiasi untuk melindungi dan

mengatur mengenai Population Development dengan sebuah program ideologi

yang disebut The Millennium Development Goals (MDGs). Tujuan program ini

untuk mengurangi ketimpangan di negara berkembang dari berbagai aspek seperti

pendidikan, pendapatan, kemiskinan, kesehatan, dll).

Kebangkitan nasional merupakan suatu masa dimana rakyat Indonesia sadar

untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kebangkitan Nasional ditandai

dengan munculnya peristiwa sumpah pemuda dan lahirnya Budi Utomo sebagai

organisasi pemuda. Peristiwa sumpah pemuda sendiri terjadi pada 28 oktober

1928, dimana pemuda Indonesia mengikrarkan kalimat-kalimat yang berisi janji

untuk bersatu memajukan Indonesia. Lain sumpah pemuda, lain pula Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan sebuah organisasi yang dicetuskan Sutomo dan siswa-

siswa STOVIA.

Di bawah kependudukan Burma yang dimulai pada tahun 1784, dua

kelompok pribumi yang ada di Arakan yaitu Muslim Rohingya dan Budha

Rakhine menghadapi banyak penindasan dan penganiayaan. Ribuan penduduk

Arakan kemudian melarikan diri dari tanah air mereka dan dari penganiayaan

Burma dan berlindung di India Selatan. Kolonial Inggris kemudian mengakhiri

kependudukan Burma di Arakan pada tahun 1826 dan mengambil alih kekuasaan

(menjajah) selama lebih dari 120 tahun.

2

Page 7: Makalah Pkn

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana menangani konflik atau friksi sosial yang terjadi dalam

masyarakat?

2. Bagaimana cara menangani masalah Pengangguran di Indonesia?

3. Bagaimana cara mengurangi angka kemiskinan di Indonesia?

4. Bagaimana cara menangani masalah kesenjangan ekonomi di masyarakat?

5. Bagaimana cara meminimalisir gaya hidup di masyarakat?

6. Bagaimana cara menangani masalah anak putus sekolah di Indonesia?

7. Bagaimana cara menghentikan masalah penyalahgunaan narkotika?

8. Bagaimana cara mengurangi kenakalan remaja di Indonesia?

9. Bagaimana menangani masalah kesehatan di Indonesia?

10. Bagaimana mencapai MDGs dan SDGs?

11. Bagaimana mendeskipsikan kebangkitan nasional?

12. Bagaimana manghadapi masyarakat ASEAN?

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memahani akibat konflik atau friksi sosial yang terjadi dalam

Masyarakat.

2. Dapat memahami masalah Pengangguran di Indonesia.

3. Dapat memahami masalah kemiskinan di Indonesia.

4. Dapat memahami masalah kesenjangan ekonomi di masyarakat.

5. Dapat memahami perubahan gaya hidup di masyarakat.

6. Dapat memahami masalah anak putus sekolah di Indonesia.

7. Dapat memahami masalah narkotika di Indonesia.

8. Dapat memahami masalah kenakalan remaja di Indonesia.

9. Dapat mamahami masalah kesehatan di Indonesia.

10. Dapat mengerti dan memahami MDGS dan SDGs.

11. Dapat memahami pengertian kebangkitan nasional.

12. Dapat mengerti dan memahami terkait masalah masyarakat ASEAn

3

Page 8: Makalah Pkn

BAB IIPEMBAHASAN

A. Berkembangnya Konflik atau Friksi Sosial

Berkembangnya konflik atau friksi sosial dengan atau tanpa kekerasan yang

disebabkan oleh persainagn, perbedaan Individu, perbedaan kebudayaan dan

konflik kepentingan serta premanisme dan tanpa atau menggunakan simbol-

simbol suku, agama, ras dan golongan. Konflik sangat erat terjalin dengan

berbagai proses yang mrmpersatukan dalam kehidupan sosial dan bukan hanya

lawan dari persatuan.

1. Definisi Konflik Sosial

Istilah konflik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti

percekcokan, perselisihan, pertentangan. Menurut asal katanya, istilah ‘konflik’

berasal dari bahasa Latin ‘confligo’, yang berarti bertabrakan, bertubrukan,

terbentur, bentrokan, bertanding, berjuang, berselisih, atau berperang.

Dalam pustaka Sosiologi, ada banyak definisi mengenai konflik sosial. Berikut

adalah beberapa di antaranya:

a. Konflik sosial adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan

berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang

persediaannya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya

bermaksud untuk memperoleh sumber-sumber yang diinginkan, tetapi juga

memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka. (Lewis A.

Coser).

b. Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau

kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya

dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan/atau

kekerasan. (Leopold von Wiese)

c. Konflik sosial adalah konfrontasi kekuasaan/kekuatan sosial. (R.J. Rummel).

d. Konflik sosial adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih

menganggap ada perbedaan ‘posisi’ yang tidak selaras, tidak cukup sumber,

Page 9: Makalah Pkn

dan/atau tindakan salah satu pihak menghalangi, mencampuri atau dalam

beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil. (Duane Ruth-

Heffelbower).

2. Pemahaman Teoretik Mengenai Konflik Sosial

Ada dua sudut pandang yang umumnya digunakan untuk memahami

kenyataan konflik dalam masyarakat, yaitu pendekatan konsensus (teori

fungsional-struktural) dan pendekatan konflik (teori konflik). Secara ringkas,

perbandingan antara pendekatan konsensus dan pendekatan konflik dapat

dirangkum seperti pada penjelasan dibawah ini:

Dimensi Teori Fungsional-struktural Teori Konflik

Pandangan mengenai masyarakat Stabil, terintegrasi secara baik Ditandai

oleh adanya ketegangan dan konflik antarkelompok

Tingkat analisis yang ditekankan Makrososial, analisis pada skala besar

Makrososial, analisis pada skala besar. Pandangan mengenai individu Individu

terjadi di setiap waktu dan mungkin memiliki dampak positif. anggota

masyarakat disosialisasi untuk menunjukkan fungsi sosialnya Individu anggota

masyarakat diatur melalui kekuasaan, paksaan, dan kewenangan. Pandangan

mengenai tata sosial Tertib sosial terpelihara melalui kerjasama dan konsensus

Tertib sosial terpelihara melalui kekuasaan/kekuatan dan paksaan. Pandangan

mengenai perubahan sosial Dapat diperkirakan Perubahan dapat

Konsep-konsep kunci Sistem, keseimbangan, stabilitas, pembagian kerja,

fungsi manifes, fungsi laten, disfungsi sosial Kekuasaan, eksploitasi, persaingan

kepentingan, ketidaksamaan sosial, penaklukan kelompok, alienasi. Tokoh

perintis Auguste Comte, Emile Durkheim, Herbert Spencer Karl Marx, Max

Weber, George Simmel. Tokoh penerus Talcott Parsons, Robert K. Merton,

Jeffrey C. Alexander, Niklas Luhmann Ralf Dahrendorf, Lewis Coser, Joseph

Hims, Jonathan Turner, Barrington Moore, Jeffrey Paige, Theda Sockpol.

4

Page 10: Makalah Pkn

3. Konflik dan Kekerasan

1. Kekerasan

Istilah ‘kekerasan’ (violence) berasal dari bahasa Latin vis (kekuatan,

kehebatan, kedahsyatan, kekerasan) dan latus (membawa). Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, istilah ‘kekerasan’ diartikan sebagai perbuatan orang atau

sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau

menyebabkan kerusakan fisik atau barang.

Ada dua macam pengertian mengenai kekerasan, yaitu:

a. Pengertian sempit, kekerasan menunjuk pada tindakan berupa serangan,

perusakan, penghancuran terhadap diri (fisik) seseorang maupun milik atau

sesuatu yang secara potensial menjadi milik seseorang. Dengan demikian

menunjuk pada kekerasan fisik yang sifatnya personal (mengarah pada orang

atau kelompok tertentu) yang dilakukan secara sengaja, langsung, dan aktual.

b. Pengertian luas, kekerasan menunjuk pada kekerasan fisik maupun kekerasan

psikologis, baik dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, langsung atau

tidak langsung, personal atau struktural. Yang dimaksud kekerasan struktural

adalah kekerasan yang disebabkan oleh struktur sosial yang tidak adil.

Jadi, konflik sosial bernuansa kekerasan adalah konflik sosial yang di

dalamnya terdapat serangan, perusakan, penghancuran terhadap diri (fisik dan

psikis) seseorang maupun sesuatu yang secara potensial menjadi milik

seseorang, yang dilakukan sengaja, langsung, dan aktual.

2. Konflik bernuansa kekerasan

Dalam hal ini, Coser membedakan konflik dalam dua kategori sebagai berikut.

a. Konflik realistik, yaitu pertentangan yang bersumber pada rasa frustasi

mengenai hal-hal yang spesifik dalam sebuah hubungan, juga dari dugaan

mengenai keuntungan yang diperoleh pihak lain. Contoh, konflik

antarkelompok pendukung dan penentang kenaikan BBM. Bagi para

penentang kenaikan BBM, konflik tersebut merupakan alat untuk membuat

agar kebijakan kenaikan BBM dibatalkan.

b. Konflik nonrealistik, yaitu pertentangan yang timbul bukan karena adanya

persaingan untuk mencapai tujuan spesifik tertentu, melainkan lebih

5

Page 11: Makalah Pkn

disebabkan oleh keinginan untuk melepaskan ketegangan terhadap kelompok

lain dalam masyarakat.

A). Faktor penyebab, fungsi, akibat, dan cara mengatasi konflik

Menurut Loepold von Wiese dan Howard Becker, secara umum ada empat faktor

utama yang menjadi penyebab terjadinya konflik, yaitu:

a. Perbedaan individual

b. Perbedaan kebudayaan

c. Perbedaan kepentingan

d. Perubahan sosial

Sementara itu, menurut teori konflik, penyebab utama terjadinya konflik sosial

adalah adanya perbedaan atau ketimpangan hubungan-hubungan kekuasaan dalam

masyarakat yang memunculkan diferensiasi kepentingan. Secara lebih rinci,

faktor-faktor penyebab konflik menurut teori ini adalah sebagai berikut:

Ketidakmerataan distribusi sumber-sumber daya yang terbatas dalam

masyarakat.

Ditariknya kembali legitimasi penguasa politik oleh masyarakat kelas bawah.

Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan

kepentingan.

Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat kelas

bawah serta lambatnya mobilitas sosial ke atas.

Melemahnya kekuasaan negara yang disertai dengan mobilisasi masyarakat

bawah dan/atau elit.

Kelompok masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal.

2. Fungsi dan Akibat Konflik

George Simmel menyatakan bahwa masyarakat yang sehat tidak hanya

membutuhkan hubungan sosial yang sifatnya integratif dan harmonis, tetapi juga

membutuhkan adanya konflik (Veeger, 1990). Berdasarkan pandangan Simmel

tersebut, Lewis Coser dan Joseph Himes melakukan studi lebih lanjut mengenai

fungsi positif konflik bagi kelangsungan masyarakat. Menurut Coser (1956),

konflik memiliki fungsi positif, yaitu:

6

Page 12: Makalah Pkn

a. Konflik akan meningkatkan solidaritas sebuah kelompok yang kurang

kompak.

b. Konflik dengan kelompok tertentu akan melahirkan kohesi dengan kelompok

lainnya dalam bentuk aliansi. Misalnya, konflik antara Perancis dengan

Amerika Serikat tentang serangan ke Irak memunculkan kohesi yang lebih

solid antara Perancis dan Jerman.

c. Konflik di dalam masyarakat biasanya akan menggugah warga yang semula

pasif untuk kemudian memainkan peran tertentu secara lebih aktif.Konflik

juga memiliki fungsi komunikasi.

Sementara itu, menurut Himes (Schaefer & Lamm, 1998), konflik memiliki fungsi

sebagai berikut:

Secara struktural, konflik dapat mengubah keseimbangan kekuasaan antara

kelompok dominan dan kelompok minoritas.

a. Dari sisi komunikasi, konflik meningkatkan perhatian masyarakat terhadap

hal yang dipersengketakan dalam konflik, meningkatkan kesediaan media

massa untuk memberitakannya, memungkinkan masyarakat memperoleh

informasi baru, dan mengubah pola komunikasi berkenaan dengan hal

tersebut.

b. Dari sisi solidaritas, konflik akan meningkatkan dan memantapkan

solidaritas di antara kelompok minoritas.

c. Dari sisi identitas, konflik akan menumbuhkan kesadaran mengenai siapa

mereka dan mempertegas batas-batas kelompok.

Meskipun memberikan fungsi positif, namun dalam kenyataannya konflik

sering kali menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Adanya konflik sosial

mengakibatkan terhentinya kerja sama yang sebelumnya terjalin di antara para

pihak yang terlibat konflik. Lebih buruk lagi, konflik yang disertai dengan

kekerasan sering kali mengakibatkan hancurnya harta benda dan jatuhnya korban

manusia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada dua

macam konflik, yaitu konflik fungsional dan konflik destruktif. Konflik

fungsional adalah konflik yang berdampak positif bagi perkembangan

masyarakat. Konflik ini biasanya terjadi tanpa diwarnai kekerasan. Sedangkan

7

Page 13: Makalah Pkn

konflik destruktif adalah konflik yang merusak kehidupan sosial. Konflik ini

umumnya disertai dengan kekerasan sehingga sering disebut sebagai kekerasan

sosial.

B. Meningkatnya Jumlah Pengangguran

Sebelum berbicara tentang pengangguran, ada baiknya kita mengetahui

terlebih dahulu apa yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia

pekerja yang ditetapkan di Indonesia. Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia

kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja,

mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka

yang mengurus rumah tangga.

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang

bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani

yang menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb).

Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang

yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran

usia kerja adalah antara 10-64 tahun.

Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah

untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang

dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha

mendapatkan pekerjaan.

A. JENIS PENGANGGURAN DAN PENYEBABNYA

Secara garis besar, pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan,

menurut lama waktu kerja dan menurut penyebabnya.

I. Jenis pengangguran menurut waktu kerja

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau

tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran

dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja

yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Contoh : suatu

kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor

8

Page 14: Makalah Pkn

itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan

saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam

ini yang disebut dengan pengangguran terselubung.

2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya

tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja

kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh bangunan yang

telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur

sambil menunggu proyek berikutnya.

Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok :

• Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam

kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima

pekerjaan lain.

• Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam

kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima

pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.

3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup

banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha

secara maksimal.

II. Jenis Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya :

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan

menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran

yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan

perekonomian/siklus ekonomi.

2. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah

pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan

(kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja

yang tersedia.Perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam

jangka panjang merupakan latar belakang ketidakcocokan itu.

9

Page 15: Makalah Pkn

Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,

seperti

a) Akibat permintaan berkurang.

b) Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi.

c) Akibat kebijakan pemerintah.

3. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah

pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi

kerja dan pencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga

kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yang

bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu dalam rangka

mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang dan menunjang karirnya.

Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat

pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat

perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

6. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh

menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi).

Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat

demand). Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara mengalami masa

pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau

bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun sehingga

tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya permintaan

masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan

kegiatan produksi.Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi

pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.Inilah mengapa pada saat krisis

ekonomi kita menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK sehingga

menganggur.

B. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN

Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab.

10

Page 16: Makalah Pkn

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adalah

sebagai berikut :

1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja

Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar

daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang

terjadi.

2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik

tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar

daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya,

belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan

yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga

kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang

Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari

kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan

sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja

dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

5. Budaya pilih-pilih pekerjaan

Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang

pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran

kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung,

melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual

(berpendidikan tinggi).

6. Pemalas

Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur

di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan

keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan

pekerjaan.

7. Tidak mau ambil resiko

“Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di

kantor bapak. Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas

11

Page 17: Makalah Pkn

dengan hasil kerja saya selama 3 bulan tersebut, bapak bisa pecat saya.”

Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu? Kami yakin sedikit sekali.

Padahal kalau dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama

3 bulan tersebut ia bisa menimba pengalaman sebanyak-banyaknya.

Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3

bulan.

C. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN

Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh

pengganguran tersebut, yaitu:

a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah

meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar

stabil dan dalam keadaan naik terus.

Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan

menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-

citakan.

Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan

perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat

memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi

karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata)

yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial

(pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai

oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari

sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi

akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan

masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar

dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana

untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan

pembangunan pun akan terus menurun.

12

Page 18: Makalah Pkn

Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya

pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang

sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang.

Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk

melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat

investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

b. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan

Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang

mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian

Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan

Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas

Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik.

Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan.

KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya

yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut :

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah:

1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja

2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang

kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan

3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan

(lowongan) kerja yang kosong, dan

4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami

pengangguran.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan

cara-cara sbb:

13

Page 19: Makalah Pkn

1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,

terutama yang bersifat padat karya.

2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk

merangsang timbulnya investasi baru.

3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri

4. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector

agraris dan sector formal lainnya

5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan

jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap

tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari

kalangan swasta.

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :

1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain,

dan

2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan

waktu ketika menunggu musim tertentu.

Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.

Cara mengatasi Penngangguran menurut kelompok kami yaitu :

1. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak

terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah

memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat

relevan di negara kita mengingat sejumlah penganggur adalah orang yang

belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Untuk mengatasi

masalah tersebut, perlu digalakan lembaga yang mendidik tenaga kerja

menjadi siap pakai. Yang paling penting dalam pendidikan dan pelatihan

kerja itu adalah kesesuaian program dengan kualifikasi yang dituntut oleh

kebanyakan perusahaan.

14

Page 20: Makalah Pkn

2. Wiraswasta

Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan

tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah

menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan

lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup

banyak wiraswasta yang berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun

bukanlah hal yang mudah.

C. Meningkatnya Angka Kemiskinan

1.   Definisi Kemiskinan Dilihat dari Pendapat Para Ahli

Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain

rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,

terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya

mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk

mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan

dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

A.   Menurut Drewnowski

Menggunakan indikator-indiktor sosial untuk mengukur tingkat-tingkat

kehidupan (the level of living index). Menurutnya terdapat tiga tingkatan

kebutuhan untuk menentukan tingkat kehidupan seseorang :

a. Kehidupan fisik dasar (basic fisical needs), yang meliputi gizi/ nutrisi,

perlindungan/ perumahan (shelter/ housing) dan kesehatan.

b. Kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), yang meliputi pendidikan,

penggunaan waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (social security).

c. High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi

takarannya.

B.  Menurut Oscar Lewis (1983)

Orang-orang miskin adalah kelompok yang mempunyai budaya Kemiskinan

sendiri yang mencakup karakteristik psikologis sosial, dan ekonomi.Kaum liberal

15

Page 21: Makalah Pkn

memandang bahwa manusia sebagai makhluk yang baik tetapi sangat dipengaruhi

oleh lingkungan.Budaya kemiskinan hanyalah semacam realistic and situational

adaptation pada linkungan yang penuh diskriminasi dan peluang yang

sempit.Kaum radikal mengabaikan budaya kemiskinan, mereka menekankan

peranan struktur ekonomi, politik dan sosial, dan memandang bahwa manusia

adalah makhluk yang kooperatif, produktif dan kreatif.

C. Menurut Amartya Sen

Seseorang dikatakan miskin bila mengalami "capability deprivation" dimana

seseorang tersebut mengalami kekurangan kebebasan yang substantive.

D.  Menurut Soerjono Soekanto

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup

memlihara dirinya   sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga

tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok

tersebut.

E.  Menurut Sajugyo

Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang hidup di bawah standar

minimum yang telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan pokok pangan yang

membuat seseorang cukup untuk bekerja dan hidup sehat berdasarkan kebutuhan

beras dan gizi.

F.  Menurut Nugroho & Dahuri

Kemiskinan merupakan kondisi absolut dan relative yang menyebabkan

seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai

kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau

norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat karena penyebab natural,

kultural, dan struktural.

2.     Karakteristik Kemiskinan

A.  Menurut Biro Pusat Stastistik (BPS)

16

Page 22: Makalah Pkn

Biro Pusat Statistik (BPS)menggunakan batas garis kemiskinan berdasarkan

data konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non pangan. Komoditas

pangan terpilih terdiri dari 52 macam, sedangkan komoditas non pangan terdiri

dari 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. Garis kemiskinan yang telah

ditetapkan BPS dari tahun ketahun mengalami perubahan.

Menteri sosial menyebutkan berdasarkan indikator BPS garis kemiskinan yang

diterapkannya adalah keluarga yang memilki penghasilan di bawah Rp 150.000

perbulan. Bahkan Bappenas yang sama mendasarkan pada indikator BPS tahun

2005 batas kemiskinan keluarga adalah yang memiliki penghasilan di bawah Rp

180.000 perbulan.

Dalam penanggulangan masalah kemiskinan melalui program bantuan

langsung tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga

miskin, seperti yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan

Informatika (2005), rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu :

1. Hidup dalam rumah dengan ukuran lebih kecil dari 8 M2 per orang.

2. Hidup dalam rumah dengan lantai tanah atau lantai kayu berkualitas

rendah/bambu.

3. Hidup dalam rumah dengan dinding terbuat dari kayu berkualitas

rendah/bambu/rumbia/tembok tanpa diplester.

4. Hidup dalam rumah yang tidak dilengkapi dengan WC/bersama-sama dengan

rumah tangga lain.

5. Hidup dalam rumah tanpa listrik.

6. Tidak mendapatkan fasilitas air bersih/sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan.

7. Menggunakan kayu bakar, arang atau minyak tanah untuk memasak.

8. Mengkonsumsi daging atau susu seminggu sekali.

9. Belanja satu set pakaian baru setahun sekali.

10. Makan hanya sekali atau dua kali sehari.

11. Tidak mampu membayar biaya kesehatan pada Puskesmas terdekat.

12. Pendapatan keluarga kurang dari Rp. 600.000,- per bulan.

13. Pendidikan Kepala Keluarga hanya setingkat Sekolah Dasar.

17

Page 23: Makalah Pkn

14. Tidak memilik tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000

(kendaraan, emas,ternak dll)

15. Mempekerjakan anak di bawah umur.

16.  Tidak mampu membiayai anak untuk sekolah.

B.    Menurut Bank Dunia

Ada dua jenis kemiskinan. Pertama, kemiskinan absolut,yaitu apabila

seseorang atau sekelompok masyarakat hidup di bawah nilai batas kemiskinan

tertentu. Kedua,kemiskinan relatif. Kemiskinan jenis ini hanya membandingkan

posisi kesejahteraan seseorang atau sekelompok masyarakat dengan masyarakat

lain di lingkungannya.

Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan

pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan

dibawah $2 per hari. Kriteria miskin disini patokannya ialah indeks kebutuhan

minimum energi 2.100 kalori per kapita/hari (kira kira 2000-2500 kalori per hari

untuk laki laki dewasa).

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat

dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;

2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan

keluarga;

3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan

dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan

sekitar;

4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang

lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;

5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan

hasil dari struktur sosial.

18

Page 24: Makalah Pkn

C.    Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)

Garis kemiskinan dinyatakan dalam satuan pendapatan per kapita per

bulan.Menurut laporan PBB, terdapat 12 komponen kebutuhan dasar, yaitu:

1. Kesehatan;

2. Makanan dan gizi;

3. Pendidikan;

4. Kondisi pekerjaan;

5. Situasi kesempatan kerja;

6. Konsumsi dan tabungan;

7. Pengangkutan;

8. Perumahan;

9. Sandang;

10. Rekreasi dan hiburan;

11. Jaminan sosial; serta

12. Kebebasan

Kriteria rumah tangga miskin yang ditetapkan BPS didasarkan pada besarnya

rupiah yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan minimum  pangan dan

nonpangan per kapita per bulan.

D.   KARAKTERISTIK MASYARAKAT MISKIN PEDESAAN

1.    Karakteristik Umum Masyarakat Miskin Pedesaan

Karakteristik utama masyarakat miskin pedesaan itu adalah tingkat

pendapatannya tidak menentu dan jumlah pendapatannya tidak cukup untuk

memenuhi 8 kebutuhan dasar sebagaimana dikemukakan oleh Radwan dan

Alfthan (dalam Sumardi dan Evers, 1985), yang meliputi 1) makanan, 2) pakaian,

3) perumahan, 4) kesehatan, 5) pendidikan, 6) air dan sanitasi, 7) transportasi, 8)

partisipasi.

Ketidaktentuan jumlah pendapatan tiap bulannya bahkan dalam jumlah yang

sangat kecil menjadikan seseorang atau keluarga miskin sangat kesulitan dalam

memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

19

Page 25: Makalah Pkn

2.    Karakteristik Kultural

a.     Tidak adanya keterlibatan dalam organisasi sosial politik.

Pada umumnya keluarga miskin di pedesaan tidak ikut aktif dalam organisasi

sosial politik, seperti sebagai pengurus atau anggota perangkat desa ataupun partai

politik.

b.    Kebiasaan  mempunyai banyak anak dan dalam keluarga luas.

Keluarga miskin pedesaan umumnya mempunyai banyak anak. Di samping

itu, anggota keluarga mereka sangat besar. Seringkali ditemukan adanya keluarga

luas, artinya satu keluarga dihuni oleh orangtua mereka, anak yang sudah

berkeluarga, dan seorang kakek dan nenek.

c.     Keluarga miskin pedesaan lahan kering pekerja keras.

Keadaan yang cukup bertolak belakangdengan tori-teori yang sudah ada

selama ini ( antara lain Lewis, 1959) yaitu bahwasannya keluarga miskin

cenderung malas bekerja.

d.    Anak dan istri mengembangkan budaya merantau.

Keadaan menonjol anak-anak mereka yang laki-laki pergi merantau terutama

ke Jakarta ikut membantu orang untuk berjualan bakso. Sedangkan ibu rumah

tangga berjualan jamu. Mereka memanfaatkan jaringan di luar daerah, seperti di

Jakarta yang sudah ada sebelumnya.

e.     Keinginan yang tinggi untuk memperbaiki rumah, jika ada uang. 

Satu karakteristik yang sangat menonjol dari keluarga miskin yang hidup di

pedesaan Sanggang, yang belum dikaji oleh Lewis (1959), yaitu menjadikan

prioritas utama memperbaiki rumah, jika mendapatkan uang cukup banyak. Skala

priotitas ini barangkali akan berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat kaya,

dimana masyarakat kaya jika mempunyai uang cukup banyak prioritas utamanya

adalah ditabung atau untuk investasi. Masyarakat kaya inilah kalu dalam kajian

20

Page 26: Makalah Pkn

Harorld dan Domar (dalam Kanto, 2006) dipandang sebagai cirri-ciri masyarakat

modern.

f.       Keadaan rumah keluarga miskin di pedesaan sangat sederhana.

Keadaan rumah keluarga miskin pedesaan umumnya sangat sederhana. Rumah

berukuran 10 m kali 10 m (100m2) dengan dinding terbuat dari bambu, dan isi

perabut rumah yang masih sangat sederhana.

3.      Karakteristik Struktural

a.    Pada umumnya jenis pekerjaan sebagai petani.

Jenis pekerjaan keluarga miskin pedesaan adalah rata-rata petani atau buruh

tani yang lebih menitikberatkan pada keseimbangan hidup dalam bermasyarakat.

Sebagai petani seringkali mengalami kerugian dari hasil panen yang diperolehnya.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah lahan, bibit dan pemeliharaan tanaman

seringkali tidak sepadan dengan hasil yang didapatkan

b.    Kebijakan pendidikan dirasa sangat mahal.

Keluarga miskin pedesaan Sanggang  merasa bahwa pendidikan dirasa sangat

mahal. Mahalnya dunia pendidikan ini sering kali membuat anak-anak mereka

harus keluar dari sekolah (terutama ketika sudah memasuki sekolah menengah

pertama).

c.     Tidak adanya taman desa.

Di lingkungan tempat tinggal masyarakat miskin pedesaan jarang ditemukan

taman desa yang fungsinya sangat penting sebagai paru-paru desa. Paru-paru desa

sebagai penyedia oksigen yang sangat penting untuk kesehatan. Disamping itu

taman desa sangat bermanfaat untuk menikmati waktu luang ataupun olah raga.

Kebiasaan tidak adanya taman desa seperti ini hampir ditemukan di seluruh desa-

desa yang ada di Indonesia.

21

Page 27: Makalah Pkn

d.    Tidak merasa dibayar murah oleh majikan.

Dari sisi kemiskina struktural, keluarga miskin pedesaan tidak dapat melihat

adanya terlalu murah bayaran upah yang mereka terima. Keluarga miskin sudah

sangat senang apabila ada pekerjaan yang mereka dapatkan dari orang-orang kaya.

Oleh karena itu mereka tidak setuju untuk menerima pernyataan bahwa mereka

menjadi miskin karena melakukan hubungan kerja dengan orang-orang kaya. Ini

bertentangan dengan teori konflik (Mosca, 1896, Dharendorf, 1959) bahwa

struktur kekuasaan merupakan sumber konflik, dan teori ketergantungan (Andre

Gunder Frank, 1968), bahwa orang, keluarga, atau negara menjadi miskin karena

mereka melakukan hubungan dengan orang atau negara kaya. Masyarakat miskin

pedesaan lebih menekankan pada keseimbangan (teori struktural fungsional,

Moore dan Davis, Robert K. Merton, 1945) untuk berlangsungnya sebuah system

kemasyarakatan.

e.  Kaum perempuan terpinggirkan dalam proses pembuatan keputusan politik.

Aspek struktural yang lain, terlihat bahwa kaum perempuan masyarakat

pedesaan Sanggang masih sangat terpinggirkan dalam proses pembuatan

keputusan baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Namun di sisi lain

kaum perempuan memeberikan sumbangan yang sangat besar dalam kehidupan

keluarga miskin dalam menangani ketidak-cukupan kebutuhan rumah tangga

sehari-hari.

4.    Karakteristik Kemiskinan Konjungtural Masyarakat Miskin Pedesaan.

Dari sisi kemiskinan konjungtural, pada umumnya keluarga miskin pedesaan

tidak memiliki yang tinggi berkaitan dengan pekerjaan di sektor formal. Keluarga

miskin pedesaan ketika masih muda cenderung mencita-citakan jenis pekerjaan

informal, seperti tukan batu bata, pedagang bakso, dan juga berdagang mi ayam.

Jenis pekerjaan informal tersebut tidak memerlukan kualifikasi pendidikan formal

yang cukup tinggi. Berdasarkan temuan di masyarakat pedesaan bahwa jenis-jenis

pekerjaan informal di atas sangat rentan sekali. Artinya kalaupun ada yang

dibilang cukup berhasil jumlahnya relative sedikit dan biasanya tidak tahan

sampai di usia tua.

22

Page 28: Makalah Pkn

5.    Karakteristik Kemiskinan Natural Masyarakat Miskin Pedesaan.

Kemiskinan natural yang dialami oleh masyarakat miskin pedesaan dapat

dilihat dari ketidakmampuan sumber daya alam untuk mendukung kehidupan

normal keluarga miskin. Di samping itu faktor usia yang tua menjadikan keluarga

miskin yang bersangkutan tidak mampu bekerja.

D. Kesenjangan Sosial Ekonomi

1. Definisi kesenjangan sosial ekonomi

Kesenjangan sosial adalah keadaan yang tidak seimbang yang ada di

masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok. Sedangkan

kesenjangan ekonomi adalah sebuah keadaan di mana terjadinya ketimpangan

penghasilan antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah sangat tinggi.    

Kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial adalah masalah besar bagi negara

Indonesia. Dari setiap periode pemerintahan belum bisa mengatasi akar masalah

dari kesenjangan ini. Akar permasalahan dari kesenjangan ini adalah tidak

meratanya pendapatan dari setiap warga negara Indonesia di setiap daerah,

kemudian pembangunan yang tidak merata di setiap wilayah Indonesia.

Pendidikan masyarakat yang masih rendah, dengan tingkat pendidikan yang

rendah akan sangat sulit bagi negara Indonesia untuk

mengurangi permasalahan kesenjangan sosial maupun kesenjangan ekonomi.

Perbedaan status sosial dalam masyarakat, status sosial ini muncul karena adanya

stratifikasi dalam masyarakat, seperti halnya lulusan SMA dan lulusan sarjana

tentu akan memiliki status yang berbeda. Kemiskinan yang melanda negara

sebagian warga negara Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi  lahirnya

kemiskinan itu sendiri adalah sebagai berikut ; fatalisme, rendahnya tingkat

aspirasi, rendahnya kemauan mengejar sasaran, kurang melihat kemajuan pribadi,

perasaan ketidakmampuan, dan perasaan untuk selalu gagal.

Pembangunan di Indonesia kebanyakan berpusat di pulau Jawa terutama Jawa

Barat, dengan alasan di Jawa sudah tersedianya infrastruktur, dengan harapan

hasil-hasil pembangunan tersebut dapat menetes ke daerah lain di Indonesia. Akan

tetapi bukti sejarah menunjukkan sejak pelita 1 (1969) ternyata efek tersebut

tidaklah tepat. Perekonomian Indonesia tahun 2010 tumbuh 6,1% yang

23

Page 29: Makalah Pkn

melampaui target 5,8%. Nilai produk domestik bruto naik dari 5.603,9 triliun pada

2009 menjadi 6.442,9 triliun rupiah, hal ini sangat jelas bahwa orang yang sangat

kaya memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI ;

Menurunnya pendapatan per kapita

Ketidakmerataan pembangunan antar daerah

Rendahnya mobilitas sosial

Pencemaran lingkungan alam

Biaya pendidikan mahal

Tingginya pengangguran

Lahirnya ideologi kapitalis

 Hilangnya asas gotong royong

3. DAMPAK KESENJANGAN SOSIAL DAN EKONOMI

Angka kriminalitas tinggi

Kemiskinan semakin menyebar

Putus sekolah

Kualitas kesehatan menurun

Tidak terjalinnya silaturahmi

4. UPAYA-UPAYA MENGURANGI KESENJANGAN SOSIAL DAN

EKONOMI

Mengajarkan nilai-nilai pancasila

Menomorsatukan pendidikan

Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis kemiskinan

Meminimalis KKN dan memberantas korupsi

Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan

yang ketat terhadap mafia hukum

Membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin

E. Meningkatnya Gaya Hidup

24

Page 30: Makalah Pkn

1. Defini Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu

yang di identifikasikan oleh bagaimana orangmenghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya(ketertarikan) dan

apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitar.

1.    Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya

Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi

konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan

terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama

mereka menjalani siklus kehidupan.

Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya

hidup. Bahkan sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara

bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat,

opini, dan demografi.

Teori sosio-psikologis melihat dari variabel sosial yang merupakan

determinan yang paling penting dalam pembentukan kepribadian. Teori faktor

ciri, yang mengemukakan bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut

predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait).

Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup

terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan

bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan

konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik

pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.

a.    Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :

1)   Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.

2)   Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki

konsumen.

25

Page 31: Makalah Pkn

3)   Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana

semacam pertanyaan yang diajukan.

Contoh nyata pada kehidupan sehari-hari :

Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan oleh Coleman

menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah

Atas, kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawah Atas, Bawah-bawah

     Sementara di Kota Jakarta, hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam

Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat

distratifikasikan dalam lima strata, yaitu lapisan elite, lapisan menengah, lapisan

peralihan, lapisan bawah, dan lapisan terendah.

Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas

sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada

pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip

konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.

b.   Pengukuran Ganda Perilaku Individu

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan

keputusan konsumen :

1. Sikap orang lain

2. Faktor situasi tak terduga

Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada

pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :

1.    Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-

pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya

perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.

26

Page 32: Makalah Pkn

2.    Pencarian Informasi

Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari

informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi

kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.

3.    Pengevaluasian Alternatif

Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung

pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus,

konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.

4.    Keputusan Pembeli

Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan

membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan

pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua

faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.

5.    Perilaku Setelah Pembelian

Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah

membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke

perilaku setelah pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar.

D.  Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang

dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan

untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk

didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar

(eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,

kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan

penjelasannya sebagai berikut :

27

Page 33: Makalah Pkn

a.    Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui

pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa

tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan

sosialnya.

b.   Pengalaman dan pengamatan

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,

pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat

dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari

pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

c.     Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku

yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

d.   Konsep diri

Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep

diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan

hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu

memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri

sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam

menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of

reference yang menjadi awal perilaku.

e.    Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman

dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika

motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan

membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

28

Page 34: Makalah Pkn

f.     Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti

mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :

a.    Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung

atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang

memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut

menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi

pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota

didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan

individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

b.    Keluarga

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap

dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk

kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

c.    Kelas social

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan

lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan

para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang

sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam

masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya

tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta

kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha

yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang

dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

29

Page 35: Makalah Pkn

d.    Kebudayaan

Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai

anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari

pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan

bertindak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal).

Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep

diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi,

keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal dari sub-

budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang

berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan

dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan

diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari

hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya,

perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar

pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian,

pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang

yang berprestasi.

Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup

sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain,

berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image

inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam

mempengaruhi perilaku konsumsinya.

F. Banyaknya Anak Putus Sekolah

Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran

karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang

layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak

anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

30

Page 36: Makalah Pkn

           Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib

dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan

dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu

orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang

jalannya pendidikan.

Pendidikan itu tanggung jawab semua masyarakat, bukan hanya tanggung jawab

sekolah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban moral untuk

menyelamatkan pendidikan. Sehingga ketika ada anggota masyarakat yang tidak

bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka masyarakat yang kaya atau

tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang tua asuh bagi

kelangsungan sekolah anak yang putus sekolah pada tahun ini mencapai puluhan

juta anak di seluruh Indonesia.

Pendidikan itu dimulai dari keluarga. Paradigma ini penting untuk dimiliki oleh

seluruh orang tua untuk membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini.

Keluarga adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh

seorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Karena itu pendidikan di

keluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan

kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa – masa selanjutnya.

A).      Akibat Anak Putus Sekolah

            Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja,

tawuran , kebut-kebutan di jalan raya , minum – minuman  dan  perkelahian,

akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri.

B).     Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah.

1)      Faktor Internal .

a)      Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi sekolah

karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan

sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar

kewajiban  biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai faktor .Ketidak

31

Page 37: Makalah Pkn

mampuan ekonomi keluarga dalam menopang biaya pendidikan yang

berdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa

bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain

itu adalah peranan lingkungan . 

b)      Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play

stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di

sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.

c)      Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.

2)      Faktor Eksternal.

a)      Keadaan status ekonomi keluarga.

Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan

dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan  untuk membantu

memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga merasa terbebani dengan

masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan

mengikuti pelajaran.

b)      Perhatian orang tua

Kurangnya perhatian orang tua cenderung  akan menimbulkan berbagai

masalah. Makin besar anak perhatian orang tua makin diperlukan , dengan cara

dan variasi dan sesuai kemampuan. Kenakalan anak adalah salah satu

penyebabnya adalah  kurangnya perhatian orang tua.

c)      Hubungan orang tua kurang harmonis

Hubungan keluarga tidak harmonis dapat berupa perceraian orang tua,

hubungan antar keluarga tidak saling peduli, keadaan ini merupakan dasar anak

mengalami permasalahan uyang serius dan hambatan dalam pendidikannya

sehingga mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.

Beberapa faktor  yang menyebabkan anak putus sekolah yaitu :

a.       Kondisi ekonomi keluarga

b.      Pengaruh teman yang sudah tidak sekolah

32

Page 38: Makalah Pkn

c.       Sering membolos

d.      Kurangnya minat untuk meraih pendidikan/ mengenyam pendidikan dari

anak didik itu sendiri.

G.    Penyalahgunaan Narkotika/Psikotropika di Kalangan Remaja

1.      Narkotika

Sebenarnya narkotika adalah zat ataupun obat yang berasal dari sejenis

tanaman atau bukan tanaman, baik berbentuk semi sintetis maupun sintetis.

Misalnya : mariyuana yang lebih terkenal dengan nama ganja, bunga koka,

kokain, opium yang digolongkan narkotika menurut UU.R.I No 22 tahun 1976,

antara lain :

a.      Ganja/Mariyuana/Kanabis Sativa ( Halusinogen)

·         Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya

banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi

(keracunan ringan). Bahan yang digunakan dapat berupa daun, batang dan

biji, namun kemudian disalahgunakan pemakaiannya.

·         Banyak orang mengkonsumsi ganja dengan cara menghisap seperti orang

menghisap rokok. Ada juga dengan cara memasukkan ke dalam makanan

guna mendapatkan rasa nikmat.

·         Membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban dan

pecandunya nampak bodohkarena zat tersebut dapat mempengaruhi

konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berfikir menjadi menurun.

·      Mengandung bahan kimia Delta-9tetrahydrocanabinol (THC) yang dapat

mempengaruhi pemakai dalam cara melihat dan mendengar.

·         Bahwa pemakai ganja dalam waktu panjang dapat menyebabkan

schizophrenia atau kegilaan.

Efek yang di timbulkan oleh pecandu ganja ;

-          Pemakai cenderung lebih santai

-          Rasa gembira yang berlebihan

-          Sering berfantasy atau mengkhayal

33

Page 39: Makalah Pkn

-          Aktif berkomunikasi

-          Nafsu makan bertambah besar

-          Sensitive

-          Kering pada mulut dan tenggorokan

b.  Morfin

Morfin merupakan turuna opium yang dibuat dari hasil

pencampurangetah poppy (papaver sormary ferum) dengan bahan kimia lain,

sifatnya jadi semi sintetik. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Di dalam dunia

kedokteran zt ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu

dilakukannya pembedahan/operasi. Ketika pecah perang saudara di amerika

serikat tahun 1856 zat ini digunakan untuk serdadu yang luka, mengurangi rasa

sakit. Akan tetapi efeknya yang negative maka penggunya diganti dengan obat-

obatan sintetik lainnya.

c.      Heroin

Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses

kimiawi. Pada mulanya heroin ini di gunakan untuk pengobatan ketergantungan

morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat.

Morfin atau heroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak

berbau.

Efek penggunaaan morfin, heroin (putaw) :

-          Dapat menekan kegiatan system syaraf

-          Memerlambat pernapasan dan detak jantung

-          Memperbesar pembuluh darah

-          Mengecilnya bola mata

-          Adanya perasaan mual-mual dan muntah-muntah bagi korban pemula. Bila

overdosis dapat merenggit nyawa

-          Mengganggu kerja organ tubuh seperti jantung, lever, paru, ginjal dan

usus.

d.     Kokain

34

Page 40: Makalah Pkn

Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi

serta berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak.

Selain memperburuk system pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat

membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putaw

sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

B.    Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua

faktor, yaitu :

1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti

kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya

religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat

pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan

biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang

rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja

dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi

penyalahguna narkoba.

2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau

lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum

serta pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang

kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-

faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan

narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.

Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan

tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang

menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang

berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif

menjadi penyalahgunaan narkoba.

35

Page 41: Makalah Pkn

H. Penyebab Kenakalan Remaja

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali

mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu

ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan

waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan

obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan

dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.

Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan

remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor

internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas :

     A).  Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat

dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

     1.      Faktor Intern

      a)      Faktor Kepribadian

Kepribadian adalah  suatu organisasi yang dinamis pada

system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik

dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter

psikisnya).  Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada

periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa.

Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan,

sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja

atau perilaku menyimpang.

      b)      Faktor Kondisi Fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi

jenis kelamin. Ada suatu  teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh

dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam

kenyataan hidup).  Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat

fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan

36

Page 42: Makalah Pkn

tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si

penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai 

perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

      c)      Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat

Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang

berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara),

sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana”

yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali

melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan

terasingkan.

     2.      Faktor Ekstern

      a.      Kondisi Lingkungan Keluarga

Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang

tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin

karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang.

Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada

anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya.

Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena

kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih

sayang orang tua kepada anaknya.

     b.     Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif

Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap

pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan

memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.

Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang  dari

hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang

wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap

kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan

semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan

anak muda.

      c.      Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam

37

Page 43: Makalah Pkn

Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan

terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih

apabila individunya bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian

dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan

kepentingan ekonomi.     

      d.      Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik

Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah

memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa

mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik

(antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar

kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian

bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

      e.    Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)

Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi

komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan

banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih

anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih

rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai

dan norma yang berlaku

B). Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja

1.      anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut

menyendiri.

2.      Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah

atau sekolah.

3.      Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami

masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.

4.      Anak-anak yang suka berbohong.

5.      Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

6.      Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang

berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.

38

Page 44: Makalah Pkn

7.      Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah

atau dirumah.

C). Perilaku-perilaku yang merupakan kenakalan remaja

  Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan

pengamatan tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di

lingkungan sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di

lingkungan sekitar kami :

a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;

b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;

c) mengganggu teman;

d) memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak

hormat pada orang tua dan saudara;

e) Merokok;

f) menonton video atau media cetak yang tidak layak

g) Corat-coret tembok sekolah

h) Membolos dan

i)  Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm

j)  Selalu melanggar tata tertib.

D).  Upaya mengatasi kenakalan remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan

perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu

adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat

terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan

selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.

Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru

dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan

dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:

1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan

yang dihadapinya.

39

Page 45: Makalah Pkn

2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan

dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui

pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.

3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi

perkembangan pribadi yang wajar.

4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.

5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan

merangsang hubungan sosial yang baik.

6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan

mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan

pengarahan yang positif.

7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun

masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

I.    Masalah Kesehatan

1.      Urbanisasi penduduk

Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota.

Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya

lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang

ke kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah

tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan

pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan

dampak kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-

mana.

2.      Tempat pembuangan sampah

Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan

secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam

itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada

40

Page 46: Makalah Pkn

udara, tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi tempat

berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit menular.

3.      Penyediaan sarana air bersih

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk

Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk

perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang

musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul

di mana-mana.

4.      Pencemaran udara

Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal

terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu,

hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke

negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.

5.      Pembuangan limbah industri dan rumah tangga

Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri

dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut,

ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran

sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila di-gunakan untuk air

baku memerlukan biaya yang tinggi.

6.      Bencana alam/pengungsian

Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di

Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak

permasalahan kesehatan lingkungan.

7.      Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah

Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah

baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat permukinan,

gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang

41

Page 47: Makalah Pkn

berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara,

air, dan tanah serta masalah sosial lain.

B.     Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan

1.      Faktor lingkungan

a)     Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah-

masalah kesehatan.

b)     Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang

kesehatan.

2.      Faktor perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia

a)      Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan

membahayakan kesehatan mereka.

b)      Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.

3.      Factor social ekonomi

a)      Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.

b)      Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehat

belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.

d) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan

memprihatinkan.

42

Page 48: Makalah Pkn

4.      Factor pelayanan kesehatan

a)      Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian

propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal

dan belum merata.

b)      Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.

c)      Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

J. MDGs (Millennium Development Goals) dan SDGs (Sustainable

Development Goals)

The Millennium Development Goals (MDGs) merupakan agenda program

International yang telah berjalan selama 15 tahun yang telah disepakati oleh

negara-negara anggota PBB (United Nations) dan akan berakhir pada tahun 2015.

Berikut ini Gambar 3.1. mengenai fokus materi/kajian MDGs sebagai program

International yang dimulai sejak tahun 2000 sampai pada tahun 2015 .

Gambar 3.1. Fokus materi/kajian MDGs sebagai program International.

Pada tahun 1992 dalam pertemuan The Earth Summit di Rio de Janeiro Brazil dan

dilanjutkan pada tahun 2012 pada pertemuan The Rio+20 yang membahas dan

mengevaluasi perkembangan MDGs sehingga terfokuskan terhadap permasalahan

isu lingkungan global sehingga terbentuk konsep The Sustainable Development

43

Page 49: Makalah Pkn

Goals (SDGs). Berikut ini Gambar 3.2. mengenai konsep SDGs sebagai program

International pengganti MDGs pada akhir tahun 2015.

Gambar 3.2. Concept of Sustainable Development.

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, negara anggota United Nations.

Total 30 anggota OWP (Open Working Group) telah diberikan mandat dalam

pertemuan the Rio+20 Outcome Document untuk menyiapkan proposal dalam

rangka pengembangan program SDGs yang pengembangnya berdasarkan tiga

komponen dimensi dalam pembangunan berkelanjutan (social, environmental,

economic) dalam keseimbangan arah perkembangnya.

Laporan hasil kajian dari anggota OWP (Open Working Group) akan dibahas

pada pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the Assembly) pada Bulan

September 2013 sampai September 2014 untuk pertimbangan dan keputusannya.

The OWG uses a constituency based system of representation, which means that

most of the seats in the working group are shared by several Countries. Berikut ini

Gambar 3.3. mengenai agenda/isu yang akan dibahas dalam menyusun konsep

SDGs sebagai program International pengganti MDGs pada akhir tahun 2015.

44

Page 50: Makalah Pkn

Konsep pembangunan yang berkelanjutan yang telah disepakati pada tahun 1987

oleh The Brundtland Comission of The United Nations. Berikut ini definisi dari

pembangunan yang berkelanjutan.

“Sustainable Development is development thats meets the needs of the present

without compromising the ability of future generations to meet their own needs”

Dalam pengertian di atas memaparkan bahwa pembangunan yang berasaskan

kelestarian dimana memenuhi kebutuhan saat ini tanpa berdampak terhadap

kebutuhan dimasa akan datang. Pada tahun 2005 dalam pertemuan The World

Summit menyepakati terhadap 3 pilar yang utama, berikut ini Gambar 2.1.

mengenai tiga pilar tersebut.

Gambar 2.1. Konsep Sustainable Development. Sumber : (United Nations 2008)

Rockstrom (2009) dalam Griggs (2012) menyatakan bahwa pembangunan yang

berkelanjutan memiliki 6 aspek yang perlu dicapai dalam dunia global antara lain:

thriving lives and livehoods (kehidupan yang sehat dan layak), sustainable food

security (keamanan dan ketahanan pangan), secure sustainable water (sumber air

bersih), universal clean energy (energi yang aman), healthty and productive

ecosystems (ekosistem yang produktif dan sehat), governance for sustainable

Societies (kebijakan yang berpihak terhadap komunitas). Berikut ini disajikan

45

Page 51: Makalah Pkn

pada Gambar 2.2. ilustrasinya mengenai pembangunan yang berkelanjutan

terhadap aspek economy, society, and Earth’s Life support System.

Gambar 2.2. Output pembangunan yang berkelanjutan. Sumber: (Rockstrom et al

2009)

K. KEBANGKITAN NASIONAL

1. Pengertian Kebangkitan Nasional

        Kebangkitan nasional merupakan upaya sadar dan terencana masyarakat

Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme bangsa barat pada

saat itu.Kebangkitan nasional juga bisa diartikan sebagai suatu fase permulaan

rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan tanpa adu senjata, yang dimotori

oleh organisasi Budi Utomo.Organisasi bergerak dalam bidang pendidikan,yaitu

dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu membayar

biaya sekolah,yang kemudian berujung menjadi motor politik pergerakan orang-

orang pribumi dalam rangka merebut kemerdekaan.

46

Page 52: Makalah Pkn

Selain berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai tanda munculnya kebangkitan

nasional Indonesia,kita juga tidak akan lupa dengan sumpah yang dilakukan oleh

pemuda-pemuda hebat negeri ini pada masa itu.Sumpah yang dilakukan pada

tanggal 28 oktober 1928,tujuh belas tahun sebelum Indonesia menyatakan

Proklamasi kemerdekaan.Hingga kini,28 oktober terus bergema mewarnai

kehidupan masyarakat Indonesia,dengan semangat yang diharapkan tidak pernah

luntur untuk tidak hanya sekedar melafalkan kalimat-kalimat sumpah pemuda.

Sebagai pemuda Indonesia yang hidup pada zaman reformasi,zaman yang penuh

dengan kebebasan berbicara dan mengritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang

tidak memihak rakyat.Seharusnya kita menjadi pemuda yang lebih tangguh

daripada pemuda yang hidup saat kolonialisme masih bercokol di negeri seindah

Indonesia ini.Agar bumi Indonesia terbebas dari apapun yang berbau monopoli

dan kolonialisme bangsa asing yang semakin tak terlihat.Indonesia bisa menjadi

negara maju jika kita,pemuda Indonesia bisa meneladani api semangat yang

terkobar pada pemuda zaman itu,zaman yang kita sebut sebagai awal kebangkitan

nasional.Tidak usahlah kita terlalu jauh membahas tentang peristiwa-peristiwa

yang terjadi pada masa kebangkitan nasional.Yang terpenting adalah bagaimana

kita memaknai arti “kebangkitan nasional” itu sendiri.Ini berarti bahwa

kebangkitan nasional bukan hanya terjadi pada zaman sebelum kemerdekaan dan

kini kita hanya memperingati saja.Tetapi,saat ini Indonesia membutuhkan

kebangkitan nasional yang kedua.Dimana kebangkitan nasional tidak lagi

diwujudkan dengan pergerakan untuk mengusir penjajah.Kebangkitan nasional

harus diwujudkan saat ini di Indonesia untuk memperbaiki segala lini

kehidupan.Mulai dari masalah ekonomi,sosial maupun politik.

Sumpah Pemuda Sebagai Manifestasi Kebangkitan Nasional

         Setiap dari kita pasti mengetahui bagaimana bunyi Sumpah

Pemuda.Namun,tidak semua dari kita mengetahui proses sehingga terjadi sumpah

itu.Pada mulanya,Sumpah Pemuda timbul karena adanya keresahan dikalangan

pemuda-pemuda Indonesia yang merasa tersekat dengan perbedaan-perbedaan

sempit masalah kedaerahan.Mereka kemudian menggagas untuk mengadakan

47

Page 53: Makalah Pkn

pertemuan dengan tujuan menciptakan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa

Indonesia.Akhirnya terjadilah pertemuan pertama untuk merealisasikan semangat

nasionalisme tersebut.Yaitu dengan mengadakan Kongres Pemuda I pada bulan

mei tahun 1926.Kongres Pemuda ini tetap berlanjut hingga terjadi Kongres

Pemuda untuk yang kedua kalinya.Yaitu pada tanggal 26 sampai 28 oktober

1928.Kongres ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik,seperti Sukarno dan di

kongres ini pulalah terjadi ikrar bersama dengan semangat nasionalisme dan

persatuan.Peristiwa itu kemudian kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

         Substansi dari Sumpah Pemuda sebenarnya masih sangat relevan untuk saat

ini.Mengingat peristiwa tersebut mewariskan bagaimana cara pemuda untuk

berpikir,berperilaku dan bertindak.Sumpah Pemuda juga merupakan bentuk

aspirasi politik bangsa yang menuntut haknya yaitu hak untuk

merdeka.Setidaknya ada tiga hal yang dapat kita ambil pelajarannya dari peristiwa

yang terjadi delapan puluh tahun silam tersebut.Pertama adalah meneguhkan

kemerdekaan hakiki.Kedua adalah meneguhkan kembali semangat pemuda dalam

mempersatukan bangsa.Ketiga,menghilangkan perlakuan yang tidak mengenal

perikemanusiaan dan peri keadilan dari  penjajah kepada penduduk

pribumi.Keempat,munculnya kesadaran politik para pemuda bahwa setiap

pemberontakan yang bersifat kedaerahan selalu gagal.

L. Masyarakat ASEAN (ROHINGYA DAN MEA)

1. KASUS ROHINGYA

Baru-baru ini pemberitaan tentang pengungsi Rohingya kembali muncul setelah

beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia menolak

suaka kelompok yang sering disebut ‘manusia perahu’ ini. Indonesia, sebelumnya

memberi suaka untuk pengungsi Rohingya dengan membolehkannya mendarat di

pesisir Aceh, Jumat lalu. Tetapi kemudian Indonesia menolak untuk memberi

suaka kepada pengungsi Rohingya.

Hal apa yang membuat harus mengulurkan tangan kepada pengungsi

Rohingya?

48

Page 54: Makalah Pkn

Mengapa negara-negara di Asia Tenggara justru menolaknya?

Rohingya adalah sekelompok minoritas muslim yang tinggal di Myanmar bagian

barat. Terdapat sekitar 800.000 orang di kelompok ini, dan meskipun tinggal di

Myanmar selama bergenerasi-generasi, orang-orang Rohingya dianggap sebagai

orang-orang yang tidak berdokumen (illegal). Alasan pemerintah Myanmar untuk

mengecap Rohingya tidak berhak untuk tinggal di negara tersebut karena

Rohingya adalah sekelompok imigran ilegal yang datang dari Bangladesh untuk

mencaplok tanah di Myanmar.

Selain itu, bermunculan isu-isu yang berbau sentimen etnis, seperti Rohingya

yang dicurigai untuk melakukan islamisasi di Myanmar atau orang dari etnis

Rohingya yang memperkosa perempuan Budha di Myanmar. 

Di sisi lain, menurut orang Rohingya mereka bukanlah orang Bengali. Mereka

datang ke Myanmar bersama pedagang Arab dan Persia berabad lampau. Sejak

1982, orang-orang Rohingya dikeluarkan dari daftar warga negara Myanmar.

Dengan selalu mendapat tekanan dari pemerintah Myanmar, orang-orang

Rohingya mempunyai pilihan yang dilematis tetap tinggal di Myanmar atau

bermigrasi ke tempat lain.

Menurut laporan Human Rights Watch  terdapat usaha-usaha pemerintah

Myanmar untuk membersihkan Myanmar dari etnis Rohingya. Pemerintah

menghancurkan mesjid-mesjid, melakukan kekerasan massal untuk warga

Rohingya dan menolak memberikan bantuan sosial. Pada tahun 2012 lalu ratusan

orang Rohingya terbunuh dan desa-desa tempat mereka tinggal dibakar habis oleh

sekelompok penganut Budha radikal.

Tahun 2013 dan 2014 adalah puncak dari orang-orang Rohingya untuk

meninggalkan Myanmar dan mencari suaka ke tempat lain. PBB menyebutnya

sebagai irregular maritime movements, sekitar 25.000 orang Rohingya mulai

mengungsi. 300 orang meninggal dalam pelayaran tersebut karena kelaparan dan

dehidrasi. Rohingya, orang-orang yang tidak berkewarganegaraan ini, terombang-

ambing di atas laut dan tidak memiliki tanah untuk tinggal. 

49

Page 55: Makalah Pkn

Baru-baru ini sekitar 8.000 orang Rohingya meminta izin tinggal di Indonesia,

Malaysia, dan Thailand. Thailand, menolak untuk memberikan suaka kepada

Rohingya. “Bagaimana pemerintah bisa menangani jika mereka melanggar

peraturan dan hukum di Thailand? Darimana anggaran untuk menanggung orang-

orang ini? Tentu dari pajak yang dibayarkan oleh orang-orang Thailand,” tutur

Perdana Menteri Thailand dalam menyatakan keberatannya.

Sementara itu, alasan Indonesia untuk menolak memberikan suaka adalah karena

alasan wilayah territorial. Jika pemerintah bersikap lunak dan membuka gerbang

territorial, akan terjadi eksodus besar-besaran.

Baru-baru ini pemberitaan tentang pengungsi Rohingya kembali muncul setelah

beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia menolak

suaka kelompok yang sering disebut ‘manusia perahu’ ini. Indonesia, sebelumnya

memberi suaka untuk pengungsi Rohingya dengan membolehkannya mendarat di

pesisir Aceh, Jumat lalu. Tetapi kemudian Indonesia menolak untuk memberi

suaka kepada pengungsi Rohingya.

Pemerintah Malaysia, di sisi lain mengungkapkan akan memperlakukan orang-orang

yang melintasi wilayah teritorial secara kemanusiaan, tetapi pencari suaka tetap saja tidak

boleh memenuhi wilayah teritorial lautnya seperti sekarang ini

2. Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)

Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system

perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara

anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). 

Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN

memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur,

dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi

kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision 2020).

50

Page 56: Makalah Pkn

Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan

bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi

ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas

Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN.

Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun

Komunitas ASEAN pada tahun 2020.

Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada

bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk

pelaksanaan.

Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan

komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas

ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN

Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan

Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat

untuk mempercepat  pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015

dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang,

jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.

Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi

ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi

kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan

memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas

waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),

ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke

luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan

multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan

51

Page 57: Makalah Pkn

komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar

dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif

dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru

yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor

prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan

memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk

mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,

Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi

kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja,

Laos, Myanmar dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan

inisiatif regional lainnya.

Bentuk Kerjasamanya adalah :

1. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;

2. Pengakuan kualifikasi profesional;

3. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;

4. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;

5. Meningkatkan infrastruktur

6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;

7. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan

sumber daerah;

8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA).

Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk

Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan,

karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):

1. Pasar dan basis produksi tunggal ,

2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,

52

Page 58: Makalah Pkn

3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata

4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.

Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang

dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi

dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling

mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.

53

Page 59: Makalah Pkn

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Secara garis besar dari makalah yang telah kami buat dapat ditarik kesimpulan

bahwa lingkungan sosial sangatlah mempengaruhi kehidupan masyarakat disuatu

negara karena didalam aspek lingkungan sosial terdapat norma-norma yang harus

dipatuhi oleh setiap warga negara. Perlunya peranan dari semua kalangan agar

tercipta lingkungan yang baik di masyarakat. Sehingga tercipta masyarakat dan

negara yang MDGs dan SDGs dimasa depan.

B. Saran

Untuk menciptakan lingkungan sosial, MDGs dan SDGs yang baik bagi seluruh

warga negara diperlukan adanya faktor-faktor pendukung dari setiap bagian isu

yang telah dibahas dalam makalah ini.

Page 60: Makalah Pkn

DAFTAR PUSTAKA

Jabar, BNP. 2010.Mengatasi dan Mencegah Kenakalan Remaja. Internet:http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=433:mengatasi-dan- mencegah-kenakalan- remaja&catid=48:artikel&Itemid=185

Muaz, Muhammad. 2011.Kriminologi . Internet: http://catatanhukumaaz.wordpress.com/kriminologi/

Hamda, Hanung Hisbullah. 2011.Menilik Akar Permasalahan Tawuran Di Kalangan Pelajar . Internet:http://hanunghisbullahhamda.blogspot.com/2011/04/menilik-akar-permasalahan-tawuran-di.html

Wiyatputera, Dwiasi. 2011.Analisa Psikologi Terhadap Tawuran Di Jakarta Pusat . Internet:http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/19/analisa-psikologi-terhadap-tawuran-di-jakarta-pusat/

News, Gatra. 2011.Tawuran Pelajar: Warisan Budaya yang Memalukan. Internet:http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/2810-tawuran-pelajar-warisan-budaya-yang- memalukan

Zob, Izeng. 2009.Penyebab dan Dampak “Tawuran” . Internet: http://santri- cool.blogspot.com/2009/05/perkelahian-atau-yang-sering-disebut.html

Abadi, Daim. 2010.Tawuran Pelajar . Internet: http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran- pelajar/comment-page- 1/

News, Tribun. 2011.Siswa SMA 6 Pelaku Pengeroyokan Pati Dijeraat UU Pers.Internet:http://www.tribunnews.com/2011/09/19/siswa-sma-6-pelaku-pengeroyokan-pasti-dijerat-uu-pers

Sarwono, S.W. 2002.“Psikologi Sosial (Individu dan Teori - t eori Psikologi Sosial)” . Jakarta : Balai Pustaka.

Masbow. 2008.“Tawuran Pelajar” Ditinjau dengan perspektif perilaku Agresi . Internet:http://www.masbow.com/2008/05/tawuran-pelajar-ditinjau-dengan.html

ayomerdeka.wordpress.com/.../12-juta-anak-indonesia-putus-sekolah/edukasi.kompas.com/.../.banyak.anak.putus.sekolah.karena.bekerja

Page 61: Makalah Pkn

ayomerdeka.wordpress.com/.../12-juta-anak-indonesia-putus-sekolah/edukasi.kompas.com/.../.banyak.anak.putus.sekolah.karena.bekerja 

http://ras-eko.blogspot.com/2012/12/pengertian-anak.html( My Campus,pendidikan)

http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm 

http://skripsigratis83.blogspot.com/2012/09/strategi-penanggulangan-anak-putus.html 

Roesminingsih, MV dan Lamijan Hadi Susarno. 2011. Teori dan Praktek Pendidikan. FIP UNESA

http://jasapembuatanweb.co.id/artikel-ilmiah/usaha-usaha-mengatasi-terjadinya-anak-putus-sekolah 

Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba

Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba )

BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat NArkoba” (online) (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba.

https://sustainabledevelopment.un.org/topics/sustainabledevelopmentgoals

http://www.un.org/millenniumgoals/global.shtml