30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian adalah tiang utama kehidupan masyarakat Indonesia. Ketersediaan bahan pangan yang tercukupi memberi manfaat yang luas dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun jumlah bahan pangan yang tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu faktor dari masalah pangan ini adalah berkurangnya lahan sawah yang dijadikan lahan industri. Tentu saja ini membuat para petani kehilangan pekerjaannya dan membuat ketercukupan bahan pangan masyarakat Indonesia menjadi tidak terpenuhi. Saat ini Indonesia hanya memfokuskan untuk menjadi negara industri seperti negara-negara Eropa tanpa memikirkan masalah pangan yang merupakan masalah ketahanan Nasional. Untuk menjalankan industri tersebut tentunya dibutuhkan bahan baku yang tidak sedikit, bahan baku tersebut terutama diperoleh dari sektor pertanian. Semua ini menimbulkan masalah ketersediaan bahan pangan di Indonesia, sehingga pemerintah mengambil jalan keluar dengan melakukan impor bahan pangan dari negara luar. Tetapi jalan keluar yang diambil pemerintah ini memberikan dampak negatif bagi 1

MAKALAH PKN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH PKN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertanian adalah tiang utama kehidupan masyarakat Indonesia.

Ketersediaan bahan pangan yang tercukupi memberi manfaat yang luas dari

segi ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun jumlah bahan pangan yang

tersedia saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pada

umumnya. Salah satu faktor dari masalah pangan ini adalah berkurangnya

lahan sawah yang dijadikan lahan industri. Tentu saja ini membuat para petani

kehilangan pekerjaannya dan membuat ketercukupan bahan pangan

masyarakat Indonesia menjadi tidak terpenuhi. Saat ini Indonesia hanya

memfokuskan untuk menjadi negara industri seperti negara-negara Eropa

tanpa memikirkan masalah pangan yang merupakan masalah ketahanan

Nasional. Untuk menjalankan industri tersebut tentunya dibutuhkan bahan

baku yang tidak sedikit, bahan baku tersebut terutama diperoleh dari sektor

pertanian. Semua ini menimbulkan masalah ketersediaan bahan pangan di

Indonesia, sehingga pemerintah mengambil jalan keluar dengan melakukan

impor bahan pangan dari negara luar. Tetapi jalan keluar yang diambil

pemerintah ini memberikan dampak negatif bagi ketahanan Nasional.

Dampak impor bahan pangan ini seringkali kurang disadari oleh masyarakat,

pemerintah apalagi mahasiswa, sehingga masalah impor bahan pangan ini

dinilai sebagai masalah kecil dan usaha pembenahannya terkesan terabaikan

karena fokus pemerintah hanya untuk membangun Indonesia sebagai negara

industri.

Dewasa ini pemerintah semakin dimanjakan oleh kebiasaan impor

bahan pangan tersebut. Indonesia tampaknya mulai kurang peduli terhadap

keadaan pertanian Indonesia. Pemerintah tidak memikirkan masa depan

bangsa Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya, apakah Indonesia akan terus

bergantung kepada bahan pangan impor sedangkan sebenarnya sumber daya

alam Indonesia sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan

masyarakat Indonesia.

1

Page 2: MAKALAH PKN

Dalam hal ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk

menyelesaikan masalah bahan pangan impor tersebut. Akan tetapi banyak juga

masalah yang dihadapi oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini..

Peran mahasiswa juga sangat dibutuhkan dalam usaha penyelesaian masalah

ini, terlebih kepada mahasiswa IPB sebagai calon Agent of Change bagi

pertanian Indonesia. Itulah alasan yang mendasari penyusunan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Kurangnya kepedulian pemerintah terhadap masalah pangan nasional

2. Kurangnya kesadaran untuk menciptakan pertanian Indonesia yang

mandiri

3. Bagaimana bentuk-bentuk usaha yang dilakukan pemerintah dalam

menyikapi masalah pangan nasional

C. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, selain sebagai tugas wajib

Praktikum mata kuliah PPKn, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah pangan di Indonesia

2. Meningkatkan kesadaran untuk menciptakan pertanian Indonesia yang

mandiri

3. Mencari usaha-usaha yang harus dilakukan pemerintah untuk

menanggulangi masalah pangan di Indonesia.

2

1

Page 3: MAKALAH PKN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Ketahanan pangan di Indonesia adalah topik yang sangat menarik

untuk diperbincangkan karena masih banyak masalah yang berkaitan dengan

ketahanan pangan di Indonesia seperti masih banyaknya penderita gizi buruk,

buruknya kualitas hasil pertanian di Indonesia, kurangnya modal petani, mahalnya

hasil pertanian Indonesia, kurangnya perhatian pemerintah terhadap ketahanan

pangan, kurangnya kesadaran untuk menciptakan pertanian yang mandiri, dan

mencari usaha-usaha untuk menanggulangi masalah-masalah pangan di Indonesia.

B. Pengertian Politik dan Stategi Nasional

Politik atau politics dapat diartikan sebagai kepentingan umum

suatu bangsa, yang merupakan suatu rangkaian azas, prinsip, keadaan, jalan, cara,

dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Policy atau

kebijaksanaan adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap

dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang

dikehendaki. Pengambilan kebijaksaan biasanya dilakukan oleh seorang

pemimpin dalam usaha memilih cara-cara untuk mencapai tujuan. Dengan

demikian antara politik dan policy terdapat hubungan yang erat dan timbal balik.

Dalam menentukan kebijakan umum, pengaturan, pembagian,

maupun alokasi sumber-sumber yang ada, diperlukan kekuasaan dan wewenang.

Kekuasaan dan wewenang ini sangat memainkan peranan penting untuk membina

kerjasama ataupun penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses

pencapaian tujuan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka strategi adalah cara untuk

mendapatkan atau tercapainya suatu tujuan, termasuk politik.

Politik nasional adalah azas, haluan, usaha serta kebijaksanaan

negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan

pengengendalian), serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan

nasional. Dalam melaksanakan politik nasional disusun strategi nasional berupa

3

Page 4: MAKALAH PKN

strategi jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Dengan demikian

pengertian strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam

mencapai sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

C. Pangan di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menjamin

ketahanan pangan bagi penduduknya. Indikator ketahanan pangan juga

menggambarkan kondisi yang cukup baik. Akan tetapi masih banyak

penduduk Indonesia yang belum mendapatkan kebutuhan pangan yang

mencukupi. Sekitar 30% rumah tangga mengatakan bahwa konsumsi mereka

masih berada di bawah kebutuhan konsumsi yang semestinya. Lebih dari

seperempat anak usia di bawah lima tahun memiliki berat badan di bawah

standar, dimana 8% berada dalam kondisi sangat buruk. Bahkan sebelum

krisis, sekitar 42% anak dibawah umur lima tahun mengalami gejala

terhambatnya pertumbuhan (kerdil); suatu indikator jangka panjang yang

cukup baik untuk mengukur kekurangan gizi. Gizi yang buruk dapat

menghambat pertumbuhan anak secara normal, membahayakan kesehatan ibu

dan mengurangi produktivitas angkatan kerja. Ini juga mengurangi daya tahan

tubuh terhadap penyakit pada penduduk yang berada pada kondisi kesehatan

yang buruk dan dalam kemiskinan. Pertanian adalah proses menghasilkan

bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara

memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya

ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak:

raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus yang sering dianggap bagian

dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau

eksploitasi hutan (bukan agroforestri). Sedangkan lahan pertanian adalah

semua wilayah yang mempunyai potensi untuk menjadi tempat

berlangsungnya pertanian.

D. Konversi Lahan di Indonesia

4

Page 5: MAKALAH PKN

Konversi lahan pertanian ialah perubahan fungsi lahan dari lahan

pertanian menjadi lahan non-pertanian. Konversi lahan pertanian sebenarnya

terjadi sebagai konsekuensi dari perkembangan suatu daerah. Pengalih

fungsian lahan pertanian atau konversi menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan, pangan, serta sosial ekonomi. Bayangkan saja, lahan yang

dahulunya digunakan para petani untuk bercocok tanam beralih fungsi

menjadi tempat industri, villa, perumahan, bahkan perkantoran, hal ini dapat

membuat mata pencarian mereka menghilang.

Sebenarnya konversi lahan pertanian sah-sah saja dilakukan, namun

pelaksanaannya harus melalui perhitungan dampak negatif dan positif serta

manfaat ekonomi bagi masyarakat tempat terjadinya konversi lahan. Selain itu

pelaksanaan konversi lahan pertanian harus memikirkan dampak jangka

panjang serta mencari perhitungan lainnya.

Multifungsi pertanian di Indonesia saat ini sedang mengalami

degradasi, sejalan dengan menurunnya kualitas dan kuantitas lahan pertanian.

Proses degradasi multifungsi lahan yang paling signifikan adalah konversi

lahan pertanian, karena proses ini menghilangkan semua fungsi pertanian

bersamaan dengan beralihnya fungsi lahan pertanian itu sendiri. Proses

degradasi lain yang banyak terjadi adalah erosi dan longsor, pencemaran, dan

kebakaran hutan atau Konversi Lahan Pertanian. Proses konversi lahan saat ini

berlangsung tidak terkendali, terutama terhadap lahan sawah irigasi di Jawa

dan sekitar kota-kota besar diluar Jawa.

Konversi lahan akan terus berlangsung sebagai dampak berbagai

pembangunan yang memerlukan lahan seperti sektor industri, transportasi

pendidikan, dan permukiman. Winoto (2005) menyatakan bahwa ancaman

konversi lahan sawah kedepan sangat besar, yang mengancam sekitar 42,40%

luas sawah beririgasi di Indonesia, seperti tergambarkan dalam Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Kabupaten. Salah satu penyebabnya

adalah adanya kepentingan Pemerintah Daerah untuk mengumpulkan dana

melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang diupayakan antara lain dengan

cara meningkatkan nilai ekonomi lahan pertanian. Perhitungan Pemda

mungkin benar apabila nilai lahan pertanian hanya diukur dengan Pajak Bumi

5

3

Page 6: MAKALAH PKN

dan Bangunan (PBB) yang diperoleh, sehingga konversi ke penggunaan untuk

industri atau permukiman misalnya dianggap akan lebih menguntungkan.

Namun, akan lain kesimpulannya bila nilai multifungsi pertanian

dipertimbangkan juga dan dihitung nilai ekonomisnya. Erosi Tanah dan

Pencemaran Kimiawi Erosi tanah oleh air telah terjadi sejak lama

dan masih terus berlanjut sampai saat ini.

Secara teknis, proses erosi tanah dapat dikendalikan karena sudah

banyak teknologi pengendalian erosi yang cukup efektif, seperti teras bangku,

gulud, striprumput, mulsa, dan pertanaman lorong (Abdurachman et al. 2005).

Namun, adopsi teknologi konservasi tersebut terkendala oleh berbagai

permasalahan sosial-ekonomi, terutama lemahnya permodalan petani. Petani

mendahulukan kegiatan yang langsung memberikan keuntungan seperti

pemupukan dan pemberantasan hama atau penyakit, sedangkan penerapan

teknologi pengendalian erosi merupakan prioritas terakhir, karena dianggap

mahal dan tidak terasa keuntungannya dalam jangka pendek. Lahan pertanian

di Indonesia juga mengalami penurunan kualitas akibat penggunaan bahan-

bahan agrokimia, seperti insektisida, pestisida, dan herbisida.

Penggunaan bahan kimia tersebut meninggalkan residu dalam tanah

serta dalam bagian tanaman seperti buah, daun, dan umbi. Data lapangan

menunjukkan adanya residu insektisida pada beras dan tanah sawah di Jawa,

berupa organofosfat, organoklorin, dan karbamat (Ardiwinataet al. 1999;

Harsanti et al. 1999; Jatmiko et al. 1999). Kebakaran dan Longsor Kebakaran

hutan atau lahan terjadi setiap tahun di Indonesia, terutama di Kalimantan,

Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Menurut Bappenas (1998), di Indonesia

sekitar 1,50 juta ha lahan gambut terbakar selama musim kemarau 1997.

Parish (2002) melaporkan terjadinya kebakaran lahan gambut seluas 0,50 juta

ha di Kalimantan pada musim kemarau 1982 dan 1983. Kebakaran ini

menurut Jaya et al. (2000) secara langsung mengakibatkan hilangnya serasah

dan lapisan atas gambut.

Kebakaran hutan juga menimbulkan kerugian seperti gangguan

terhadap keanekaragaman hayati, lingkungan hidup, kesehatan, serta

kelancaran transportasi (Musa dan Parlan 2002). Di sisi lain, lahan pertanian

6

Page 7: MAKALAH PKN

juga sering terdegradasi oleh banjir danlongsor. Pada tahun 1998?2004 di

Indonesia terjadi banjir 402 kali dan longsor294 kali, yang mengakibatkan

kerugian materiil Rp 668 miliar (Kartodihardjo 2006). Banjir dan longsor

membawa tanah dari puncak atau lereng bukit ke tempat dibawahnya, dan

menimbulkan kerusakan lahan pertanian baik di lokasi longsor maupun pada

lahan pertanian yang tertimbun longsoran tanah, serta alur diantara kedua

tempat tersebut. Lahan pertanian yang terkena banjir dan longsor tersebut jelas

terdegradasi multifungsinya.

E. Mahasiswa dan Pertanian Indonesia

Sejak tahun 1908 hingga peristiwa perguliran kekuasaan dari

pemerintahan Soeharto ke pemerintahan reformasi dikatakan oleh beberapa

pengamat politik bahwa mahasiswa memiliki peran secara politik dan sosial

bagi perubahan sebuah bangsa. Mahasiswa memiliki berbagai peran, yang

peran itu baik secara langsung ataupun tidak mempengaruhi proses perubahan.

Peristiwa terbunuhnya Arif Rahman Hakim tahun 1966 mengakibatkan

kondisi sosial politik masa orde lama tidak stabil sampai akhirnya Soekarno

turun dari jabatannya.

Dari ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa peran dan fungsi

mahasiswa yaitu : Pertama, bahwa mahasiswa sebagai Iron Stock (Cadangan

keras) bangsa ini, artinya bahwa mahasiswa dengan khasanah

intelektualitasnya merupakan cadangan generasi penerus bangsa ini yang akan

menjaga pertanian Indonesia. Mahasiswa menyediakan cadangan-cadangan

sumber daya menusia dari berbagai disiplin ilmu seperti politik, budaya, seni,

iptek, sosial, pengusaha dan negarawan, yang semua itu amat berpengaruh

terhadap keberlanjutan pertanian Indonesia. Hal ini penting kerena setiap

jaman memiliki tokoh dan pergantian itu memerlukan regenerasi dari

mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa masa depan, dan hal tersebut

berarti mahasiswa adalah penentu kemana pertanian akan berjalan

kedepannya.

Kedua, bahwa mahasiswa adalah sebagai Agent of Change (agen

perubahan) bangsa ini, artinya peristiwa bersejarah – bersejarah bangsa ini,

7

Page 8: MAKALAH PKN

mahasiswa berperan dalam perubahan tersebut. Mahasiswa selalu menjadi

aktor dari sebuah perubahan dari masa transisis ke masa stabil, trnsformasi

nilai-nilai denagn kapasitas pengetahuannya luas. Jadi apabila pengetahuan

tentang pertaniannya luas, maka artinya mahasiswa adalah agen yang akan

membawa perubahn besar terhadap pertanian Indonesia.

Ketiga, bahwa mahasiswa sebgai Moral Force (Gerakan moral)

bangsa ini secara independen. Memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas

seperti para petani saat ini dengan nilai idealisme dan intelektual rasional

dewasa. Sehingga mahasiswa akan menjadi balancing power saat negara ini

dalam kondisi instabilitas. Mahasiswa menjadi mitra yang konstruktif bagi

petani dan pemerintah dalam mengingatkan kebijakan pemerintah yang keluar

dari nilai-nilai idealisme kebaikan.

8

Page 9: MAKALAH PKN

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kurangnya Kepedulian Mahasiswa Terhadap Pertanian

Perguruan tinggi di Indonesia semakin banyak dan mempunyai

beraneka ragam pilihan jurusan yang dapat diambil oleh mahasiswa. Tetapi

sayangnya walaupun Indonesia adalah negara yang agraris, sedikit sekali

perguruan tinggi yang mempunyai jurusan bidang pertanian. Pada tahun-tahun

terakhir ini, jumlah peminat lulusan SMA yang memilih bidang pertanian

menurun.

Di Indonesia sejak dahulu sedikit sekali anak petani yang dapat

melanjutkan ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya. Kalaupun ada

yang berhasil lulus dari universitas, mungkin ayahnya sendiri tak ingin

anaknya juga menjadi petani sepertinya. Karena itu sejak awal adanya

pendididkan tinggi pertanian di Indonesia, mahasiswanya biasanya berasal

dari lingkungan keluarganya bermata pencaharian bukan dari petani.

Bahkan kalau mahasiswa itu berasal dari daerah perkotaan, kehidupan

pedesaan dan masalah pertanian hanyalah hal yang asing saja bagi mereka.

Sayang sekali di Indonesia tidak mungkin dimintakan kepada semua

mahasiswa perguruan tinggi pertanian untuk magang dahulu di perusahaan

pertanian karena pertanian di pedesaan bukanlah usaha tani yang

menguntungkan dan dapat menampung tenaga kerja tambahan.

Padahal kita ketahui bahwa pertanian adalah tiang utama kehidupan

bangsa Indonesia, seharusnya sebagai calon generasi penerus bangsa kita

harus memperhatikan keberlangsungan pertanian kita.. Namun sekarang ini

sebagian besar mahasiswa menganggap kuliah di bidang pertanian itu kurang

mempunyai prospek bagus, justru para mahasiswa tersebut sedang gencar-

gencarnya berlomba dalam bidang teknologi.

Teknologi juga penting bagi kemajuan Indonesia dan mempelajari

teknologi dari negara maju juga bagus, tetapi sekarang ini nampaknya dengan

usaha peningkatan teknologi tersebut, kita seolah-olah menjadi budak bagi

negara-negara yang memiliki tingkat teknologi tinggi yang sebenarnya hal

9

7

Page 10: MAKALAH PKN

tersebut perlahan akan merugikan bagi negara kita sendiri apabila kita belum

bisa mandiri.

B. Berkurangnya Lahan Pertanian Akibat Konversi Lahan

Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat

penting, dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia

bahan pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil

komoditas ekspor nonmigas untuk menarik devisa. Lebih dari itu, mata

pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor

pertanian.

Namun ironis sekali, penghargaan masyarakat umum terhadap

pertanian relatif rendah dibandingkan sektor lain, seperti industri,

pertambangan, dan perdagangan. Hal ini menyebabkan penghargaan terhadap

lahan pertanian pun terlalu rendah, tidak proporsional dengan tingkat

manfaatnya. Lahan pertanian yang merupakan faktor utama sistem produksi

pertanian belum terawat dan terjamin kelestariannya dengan baik. Apabila

produksi pertanian diharapkan mampu mengimbangi kebutuhan penduduk

yang terus meningkat, maka seharusnya luas dan produktivitas lahan pertanian

juga terus ditingkatkan. Namun, kenyataan menunjukkan hal lain. Lahan

sawah yang diandalkan sebagai penghasil bahan pangan utama cenderung

menurun luas bakunya akibat konversi ke nonpertanian.

Pertanian lahan kering, walaupun konversinya tidak secepat lahan

sawah, dalam beberapa dasawarsa terakhir terus mengalami degradasi oleh

proses erosi, longsor, pencemaran, kebakaran ,dan sebagainya. Proses

konversi lahan saat ini berlangsung cepat, seolah-olah tidak terkendali,

terutama terhadap lahan sawah irigasi di Pulau Jawa dan sekitar kota-kota

besar di luar Jawa. Pada tahun 1981-1999, di Indonesia terjadi konversi lahan

sawah seluas 1,60 juta ha, dan sekitar 1 juta ha di antaranya terjadi di Jawa

(Irawan et. al. 2001). Di samping itu, pertanian lahan kering mengalami

degradasi yang menurunkan fungsi-fungsi pertanian di berbagai wilayah.

Direktorat Bina Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan (1993)

mencatat bahwa lahan pertanian yang terdegradasi di Indonesia sudah

10

Page 11: MAKALAH PKN

menyebar luas, yaitu sekitar 18,30 juta ha atau 28,50% dari total lahan

pertanian Indonesia yang luasnya sekitar 64,30 juta ha. Lahan terdegradasi

tersebut tersebar di seluruh provinsi dengan luasan bervariasidari 1.500 ha

(Maluku) sampai 3,60 juta ha (Irian Jaya). Tingkat konversi dan degradasi

lahan pertanian di Indonesia mungkin tidak akan setinggi seperti digambarkan

di atas apabila disadari bahwa sistem pertanian memiliki keunggulan berupa

multifungsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Salah satu faktor yang mendukung berlangsungnya konversi lahan

adalah bebasnya para investor asing untuk menanamkan modalnya di sini

yang berimbas dengan pendirian bangunan dan usaha yang menyingkirkan

fungsi lahan pertanian menjadi tempat industri atau hiburan. Yang lebih tragis

lagi adanya otonomi daerah, para pemimpin daerah mencoba meningkatkan

pendapatan asli daerahnya dengan memudahkan pengalih fungsian tanah

pertanian dengan cara bekerjasama dengan para pengusaha untuk

mengalihfungsikan lahan pertanian.

Kita dapat membayangkan betapa bahayanya jika para investor

asing itu terus berkembang bebas di Indonesia dengan mengalih fungsikan

lahan pertanian menjadi tempat industri, kita akan kehilangan sumber pangan

bagi kehidupan kita. Selain itu, mereka akan dapat dengan mudah

mengendalikan harga barang kebutuhan bagi rakyat Indonesia. Artinya, kita

akan perlahan-lahan kembali dijajah oleh bangsa lain lagi.

Melihat hal tersebut maka kita harus melakukan usaha-usaha

preventif untuk mencegah terjadinya akibat-akibat yang akan merugikan

bangsa Indonesia. Di sini, seluruh warga Indonesia dan mahasiswa khususnya

harus turut berperan serta. Pemerintah seharusnya segera meresmikan

Rancangan Undang Undang Perlindungan Lahan Pertanian untuk memberi

batasan terhadap konversi lahan. Hukum-hukum pelanggaran juga harus jelas

dan ditegaskan.

C. Bentuk Usaha Mahasiswa IPB Mengatasi Konversi Lahan

Selain peran politik mahasiswa juga ternyata memiliki peran besar

dalam transformasi nilai-nilai budaya di beberapa daerah. Mereka sering

11

Page 12: MAKALAH PKN

membantu penyebaran budaya dan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa

tersebut kepada masyarakat yang didatanginya. Dengan semakin maraknya

pengalihfungsian lahan pertanian atau konversi lahan, mahasiswa dapat

menggunakan kesempatan tersebut untuk menanamkan nilai-nilai cinta

pertanian kepada masyarakat-masyarakat daerah terutama para petani dengan

pemberian penyuluhan-penyuluhan. Penyuluhan yang dilakukan dapat berupa

ajakan untuk menolak keras penjualan lahan pertanian untuk bidang industri

kepada investor asing atau penyuluhan tentang bercocok tanam hemat lahan.

Sebagai mahasiswa IPB, pada Tingkat Persiapan Pertama semuanya

diberikan mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian (PIP), yang diharapkan dapat

mengajak mereka memikirkan sektor pertanian dan mencintai persatuan bagi

Indonesia karena di dalam kuliah, diajarkan tentang sejarah pertanian; ragam

petani dan sektor-sektor pertanian yang dapat memberikan peluang

keuntunngan bisnis. Setelah itu. Selain itu, ketika kembali ke daerah asalnya,

mahasiswa IPB dapat menyalurkan ilmunya demi kemajuan bidang pertanian,

serta melindungi lingkungan dari bahaya-bahaya.

Tak hanya pelajaran PIP yang penting bagimahasiswa IPB, mata

kuliah PPKn justru sangat penting. Dengan adanya pelajaran tersebut,

mahasiswa IPB tak hanya akan mengenal pertanian Indonesia saja, tetapi akan

benar-benar memahami untuk mencintai pertanian demi membela negara dari

penjajahan tidak langsung oleh negara investor.

Maka saat masalah pengonversian lahan pertanian seperti ini

muncul, para mahasiswa akan lebih mudah mencari cara untuk mencegah dan

mengatasinya. Sampai saat ini, ide mahasiswa masih sering didengar oleh

pemerintah, maka seharusnya mahasiswa lebih sering menyuarakan asipasinya

pada pemerintah untuk membatasi jumlah lahan konversi dengan

mengesahkan RUU Lahan Pertanian Abadi. Selain itu, mahasiswa seharusnya

juga meminta agar pemerintah menaikkan pajak industri bagi para investor

asing. Mahasiswa IPB juga dapat mencari teknologi-teknologi pertanian yang

ramah lingkungan demi pertanian Indonesia yang berkelanjutan.

12

Page 13: MAKALAH PKN

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hal-hal yang telah kami bahas pada makalah

ini, kami dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap bidang pertani kita,

yaitu salah satunya sebagai mahasiswa IPB, pada Tingkat Persiapan

Pertama semuanya diberikan mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian (PIP),

yang diharapkan dapat mengajak mereka memikirkan sektor pertanian dan

mencintai persatuan bagi Indonesia karena di dalam kuliah, diajarkan

tentang sejarah pertanian; ragam petani dan sektor-sektor pertanian yang

dapat memberikan peluang keuntungan bisnis.

2. Meningkatkan kuantitas lahan pertanian di Indonesia dan mencegah

terjadinya konversi lahan dengan cara menanamkan nilai-nilai cinta

pertanian kepada masyarakat-masyarakat daerah terutama para petani

dengan pemberian semiar-seminar dan penyuluhan-penyuluhan. Seminar

dan Penyuluhan yang dilakukan dapat berupa himbauan mengenai betapa

pentingnya lahan pertanian bagi keberlangsungan hidup manusia serta

ajakan untuk menolak keras penjualan lahan pertanian untuk bidang

industri kepada investor asing atau penyuluhan tentang bercocok tanam

hemat lahan

3. usaha-usaha yang harus dilakukan mahasiswa untuk menanggulangi

pengaruh konversi lahan, diantara lain :

a. Memberikan penyuluhan ke para petani untuk tidak menjual lahannnya

kepada para investor asing walaupun harga yang ditawarkan cukup

menggiurkan.

b. Menyuarakan aspirasi kepada pemerintah secara langsung ataupun

melalui tulisan/artikel-artikel agar pemerintah segera menghentikan

konversi lahan yang berlebihan dengan pengesahan RUU lahan pertania

abadi.

13

11

Page 14: MAKALAH PKN

c. Mencoba menciptakan teknologi-teknologi di bidang pertanian yang

tepat guna dan ramah lingkungan demi kemajuan pertanian Indonesia.

B. Saran

1. Sebagai mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa,

semestinya kita harus peduli dan mencintai pertanian Indonesia yang

menjadi tulang punggung kehidupan bangsa kita.

2. Pemerintah sebaiknya harus peduli terhadap nasib para petani dengan

segera membuat kebijakan untuk tidak bergantung terhadap bahan pangan

impor.

3. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pajak kepada para investor asing

yang menanamkan sahamnya di Indonesia dengan mengalihfungsikan

lahan pertanian menjadi industri agar konversi lahan dapat ditekan.

14

Page 15: MAKALAH PKN

DAFTAR PUSTAKA

Nasoetion, Andi Hakim. 2009. Pengantar ke Ilmu-ilmu Pertanian. Jakarta : Litera

AntarNusa.

Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian dan

Implementasinya.Dalam ”Seminar Sehari Penanganan Konversi Lahan dan

Pencapaian Lahan Pertanian Abadi”. Bogor : Departemen Pekerjaan

Umum.

http://www2.kompas.com/kompas/cetak/0603/11/Lingkungan/2499163.htm

http://pse.litbang.deptan.go.id/Kebijakan untuk Menciptakan Lahan Pertanian

Pangan Abadi/19082007/09:13AM.html

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0608/14/uang05.html

http://www.wikipedia.go.id/pertanian/0909/14.html

15

Page 16: MAKALAH PKN

NOTULEN

PRESENTASI PKN

No Penanya Penjawab

1 Deno Yudha R (H24090018)

Bagaimana pendapat Anda

mengenai pembangunan stadion

baru untuk menjadi tuan rumah

piala dunia 2022 ?

Zulfahmi (A34090076)

Dengan cara merenovasi stdion-

stadion yang sudah ada, dengan

cara meningkatkan lagi sarana dan

prasarana agar bisa menjadi

stadion yang bertaraf internasional.

Ivan Noveanto (D24090041)

Boleh saja asalkan pembangunan

tersebut tidak mengganggu daerah

pertanian, karena jika dilihat lagi

Indonesia memiliki daerah-daerah

dengan lahan kosong yang dapat

dimanfaatkan untuk stadion baru

tersebut, misalnya saja di daerah

Kalimantan.

Danang Sutowijoyo (A24090131)

Menurut saya jika harus

membangun stadion baru

sepertinya pemerintah belum siap

dalam hal pendanaannya dan akan

lebih efektif jika merenovasi

terlebih dahulu stadion-stadion

yang sudah ada agar tidak terjadi

pemborosan yang percuma.

2 Putri Maharani A (C24090073) Rizka Yuni Kartika (E24090077)

16

Page 17: MAKALAH PKN

Kenapa beras impor lebih murah

jika dibandingkan dengan beras

lokal atau dalam negeri ?Hal itu disebabkan karena faktor

penunjang pertanian seperti biaya

produksi yang mahal serta harga

pupuknya sendiri yang mahal.

Selain itu para tengkulak lebih

suka menjualnya ke luar negeri

karena harga pasaran beras di sana

terbilang tinggi jika dibandingkan

dengan di dalam negeri

3 Luthfan Eka S (F24090078)

Apa penyebab serta bagaimana agar

teknologi yang sudah canggih

tersebut dapat sampai dan

digunakan oleh para petani ?

Niken Rizki Amalia (I14090049)

Hal itu disebabkan karena

teknologi tersebut yang dapat

dijangkau oleh para petani kita

karena biayanya yang besar selain

itu dari kebudayaan petani kita

yang masih tradisional atau bisa

dibilang pendidikan petani kita

yang rendah sehingga mereka itu

gagap teknologi (gaptek).

Sedangkan cara yang bisa

dilakukan sekarang adalah

mengadakan seminar serta

penyuluhan langsung bagi para

petani. Selain itu harus ada

sinkronisasi antara teknologi

tersebut dengan kemampuan petani

kita.

4 Ulfatul Hidayah (C14090056) Zulfahmi (A34090076)

17

Page 18: MAKALAH PKN

Jelaskan mengapa kita masih

mengimpor padahal sebagian dari

konversi lahan digunakan sebagai

industri pertanian ?

Hal itu karena kebutuhan

masyarakat yang jauh lebih banyak

jika dibandingkan dengan alat

pemuas kebutuhan tersebut atau

disebut sebagai kelangkaan, oleh

karena itu diperlukan suatu

prospek ke depan yang

mengutamakan industri berbasis

pada pertanian yang berkelanjutan

contohnya kerjasama antara petani

dengan pengusaha industri susu

kedelai.

5 Yolanda Agustine (A44090060)

Menurut Anda bisakah Indonesia

menjadi Negara yang memiliki

unsur energi, pangan, dan

lingkungan ?

Niken Rizki Amalia (I14090049)

Indonesia masih memiliki peluang

besar untuk memiliki ketiga unsure

tersebut karena jika dilihat dari

kekayaan alam yang dimiliki

Indonesia masih sangat melimpah

ruah hanya saja kendala SDM

yang kurang berkualitas jika

dibandingkan dengan negara lain

yang hanya memiliki kekayaan

alam yang minim tapi mampu

mengelola dengan baik karena

SDM nya yang berkualitas.oleh

karena itu Negara kita sering

dimanfaatkan oleh Negara lain

contohnya seperti freeport di

Papua. Jadi kita sebagai generasi

muda harus belajar rajin dan tidak

18

Page 19: MAKALAH PKN

kalah bersaing dengan yang

lainnya karena kemajuan bangsa

ada ditangan kita semua, seperti

dalam QS. Ar-Raddu:13

6 Muhamad Arifin (G24090011)

Bagaimana cara kita menanggapi

investor asing yang datang dan

ingin bekerja sama dengan kita ?

Rizka Yuni Kartika (E24090077)

Yang pertama kita harus tahu dulu

apa tujuan mereka kesini, jangan

hanya melihat dari segi

kentungannya saja tapi dilihat juga

kerugian yang ditimbulkan dari

kerjasama tersebut, pokoknya

jangan sampai merugikan rakyat

seperti yang terjadi di Papua

(Freeport)

19