51
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan generasi mendatang diharapkan agar tetap memiliki kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan. Banyak hal dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup alam semesta. Salah satunya, manusia sebagai bagian dari alam harus memandang dan memperlakukan alam sebagai hal bukan sebagai sumber kekayaan yang siap dieksploitasi kapan dan dimana saja. Akan tetapi pertumbuhan penduduk manusia yang tinggi akan membawa dampak negatif bagi lingkungan alam sekitarnya. Dampak tersebut berupa masalah lingkungan yang tidak hanya berdiri sendiri tetapi sangat berkaitan dengan masalah kependudukan dan pembangunan di suatu negara. Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari bertambahnya 1

Makalah Pklh Prof.zahara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan lingkungan hidup

Citation preview

Page 1: Makalah Pklh Prof.zahara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup

manusia dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya. Untuk menjamin

kelangsungan hidup kita dan generasi mendatang diharapkan agar tetap memiliki

kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan. Banyak

hal dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup alam semesta. Salah satunya,

manusia sebagai bagian dari alam harus memandang dan memperlakukan alam

sebagai hal bukan sebagai sumber kekayaan yang siap dieksploitasi kapan dan

dimana saja. Akan tetapi pertumbuhan penduduk manusia yang tinggi akan

membawa dampak negatif bagi lingkungan alam sekitarnya. Dampak tersebut

berupa masalah lingkungan yang tidak hanya berdiri sendiri tetapi sangat

berkaitan dengan masalah kependudukan dan pembangunan di suatu negara.

Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari

bertambahnya penduduk, pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan serta

meningkatnya kebutuhan hidup yang bersifat materialistis, konsumtif dan

eksploitatif tetapi, terdapat juga faktor lain yang menyertai semakin menipisnya

sumber daya alam.

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-lima sesudah RRC,

India, USSR, dan USA sangat merasakan betapa berat tekanan-tekanan akibat

adanya masalah kependudukan dan kemerosotan kualitas lingkungan hidupnya.

Masalah kependudukan yang berat dirasakan adalah pertumbuhan penduduk yang

1

Page 2: Makalah Pklh Prof.zahara

2

pesat dan persebarannya yang tidak merata di seluruh wilayah. Hal ini

menyebabkan peningkatan kebutuhan sumber daya alam. Dengan pengetahuan

penduduk yang relatif rendah, maka akhirnya masalah yang dihadapi meluas

hingga terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan hidup di negara ini.

Bertambahnya penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh yang

positif sekaligus negatif bagi suatu negara. Pertambahan penduduk dapat

berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan vital manusia seperti kebutuhan

sandang, pangan dan papan. Hal ini akan berdampak pula pada ketersediaan

sumberdaya alam untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Disamping berpengaruh

pada kebutuhan vital manusia, juga berpengaruh pada aspek-aspek kehidupan

manusia lainnya. diantaranya kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan.

Pendidikan merupakan indikator kemajuan suatu negara. Dimana, makin tinggi

tingkat pendidikan makin tinggi pula kemajuan negara tersebut. Kemudian

pelayanan kesehatan juga merupakan aspek penting yang harus dipenuhi dalam

mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan.

Pertimbangan situasi distribusi penduduk, kepadatan penduduk, kondisi geografis

dan luas wilayahnya menjadikan pemerataan pendidikan dan pelayanan kesehatan

sebagai suatu tuntutan dalam upaya mengoptimalkan tingkat pendidikan dan

kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Permasalahan utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kualitas

pendidikan dan kesehatan masyarakat. Kondisi penduduk yang berkualitas,

sejahtera, hidup yang baik akan menjadi aset negara yang menguntungkan karena

akan berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan negara. Sebaliknya

2

Page 3: Makalah Pklh Prof.zahara

3

penduduk yang tidak berkualitas, yang serba kekurangan, pendidikan rendah,

kesehatan masyarakat buruk, kemiskinan akan menjadi beban negara yang

akhirnya akan berdampak pada perkembangan negara tersebut. Dalam rangka

menumbuhkan sikap dan perilaku yang rasional, positif dan bertanggungjawab

terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, peran pedidikan menjadi

sangat penting. Inilah yang kemudian mendorong timbulnya gagasan diantara para

pendidik dan ahli dibidang ini yang menyarankan perlunya penyusunan dan

pelaksanaan program pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup secara

formal dan non formal.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyusun makalah dengan

bahasan“Kependudukan dan Aspek-Aspek Kehidupan Manusia” .

B. Rumusan Masalah

berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Kependudukan dan

Lingkungan Hidup (PKLH)?

2. Apakah tujuan pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

(PKLH)?

3. Apa hubungan manusia dengan alam lingkungan hidupnya?

4. Bagaimana peran manusia dalam melestarikan potensi lingkungan hidup?

5. Bagaimana hubungan antara kependudukan dengan produksi, distribusi

dan penyediaan pangan?

3

Page 4: Makalah Pklh Prof.zahara

4

6. Bagaimana keterkaitan antara kependudukan, kesehatan dan

pelayanan kesehatan?

7. Bagaimana keterkaitan antara kependudukan, penyediaan dan pelayanan

pendidikan?

8. Bagaimana keterkaitan antara kependudukan dengan aspek–aspek

pembangunan sosial ekonomi dan kehidupan beragama?

C. Tujuan Makalah

Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini

adalah:

1. Menjelaskan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)

2. Menjelaskan tujuan pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

(PKLH)

3. Menjelaskan hubungan manusia dengan alam lingkungan hidupnya

4. Menjelaskan peran manusia dalam melestarikan potensi lingkungan hidup

5. Menjelaskan hubungan antara kependudukan dengan produksi, distribusi

dan penyediaan pangan

6. Menjelaskan keterkaitan antara kependudukan, kesehatan dan pelayanan

kesehatan

7. Menjelaskan keterkaitan antara kependudukan, penyediaan dan pelayanan

pendidikan

8. Menjelaskan keterkaitan antara kependudukan dengan aspek–aspek

pembangunan sosial ekonomi dan kehidupan beragama

4

Page 5: Makalah Pklh Prof.zahara

5

D. Kegunaan Makalah

1. Secara Teoretis

a. Memberikan informasi mengenai Pendidikan Kependudukan dan

Lingkungan Hidup (PKLH) dengan kajian Kependudukan dan Aspek-

aspek kehidupan manusia

b. Menambah pengetahuan dan memberi kemudahan dalam mempelajari

Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)

2. Secara Praktis

a. Bertambahnya wawasan mahasiswa terhadap Pendidikan

Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) dengan kajian

Kependudukan dan Aspek-aspek kehidupan manusia

b. Dapat mengikuti perkembangan Kependudukan dan Lingkungan hidup

c. Memahami makna Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

(PKLH)

5

Page 6: Makalah Pklh Prof.zahara

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Pendidikan menururut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 “Pendidikan

adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Proses

pendidikan dalam arti luas berlangsung seumur hidup.

Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah” kesatuan

ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lainnya.

Kependudukan adalah sejumlah orang yang tinggal disuatu wilayah atau

daerah dengan segala kebudayaan, tata kehidupan dan adanya peraturan

pemerintahan yang mengaturnya.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa PKLH adalah program

pendidikan untuk membina peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran,

sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh

timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek

kehidupan manusia.

6

Page 7: Makalah Pklh Prof.zahara

7

B. Tujuan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Tujuan pendidikan lingkungan hidup menurut UNCED adalah “suatu proses

untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap

lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan

masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku,

motivasi, serta komitmen untuk bekerjasama, baik secara individu maupun secara

kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan

mencegah timbulnya masalah baru”.

Tujuan umum dari PKLH dapat dianalisis menjadi dua arah sasaran yaitu:

Tujuan yang mengarah pada kemanfaatan individu dan tujuan yang mengarah

pada kemanfaatan suatu kelompok masyarakat. Melalui pembelajaran PKLH ini

diharapkan kedua sasaran tersebut dapat dicapai, khususnya mahasiswa yang akan

berperanan sebagai guru, maupun mahasiswa yang berkedudukan sebagai warga

Negara Indonesia memiliki pengetahuan, sikap, perilaku rasional, dan

bertanggung jawab yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup.

PKLH bukanlah sekadar menyajikan kepada murid contoh-contoh

kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku manusia, yang bahan-

bahannya dapat diambil dari guntingan-guntingan koran atau yang sejenisnya.

Pembelajaran PKLH harus mengandung etika lingkungan dengan mengajak anak

didik atau mahasiswa menyadari makna lingkungan baginya dan keterkaitannya

dengan penduduk (Sumaatmadja, 2001; Kastama, 1996).

Keberhasilan pelaksanaan PKLH ditentukan oleh kejelasan tujuan atau

sasaran yang hendak dicapai. Secara umum tujuan PKLH adalah membina dan

mengembangkan anak didik agar memiliki sikap dan tingkah laku kependudukan

7

Page 8: Makalah Pklh Prof.zahara

8

serta dapat mengelola lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab

dalam rangka memelihara keseimbangan sistem lingkungan dan penggunaan

sumber daya alam secara spiritual maupun material.

Tujuan umum di atas dapat dikelompokkan menjadi dua aspek besar yang

ingin dicapai, yaitu:

a. Peserta didik mau bersikap dan bertingkah laku reproduktif yang rasional dan

bertanggung jawab melalui pembentukan keluarga kecil dalam lingkungan

hidup yang dikelola secara serasi dengan kepentingan individu dan

keluarganya sendiri.

b. Peserta didik bersikap dan bertingkah laku yang rasional dan bertanggung

jawab terhadap pemecahan masalah kependudukan dan pengelolaan

lingkungan hidup dilihat dari kepentingan masyarakat umum, bangsa dan

dunia secara keseluruhan.

C. Tinjauan Filsafah Hubungan Manusia dan Lingkungannya

Dalam abad ke 21, dimana modernisasi teknologi dan industri terus

berkembang, kondisi tersebut akan menciptakan persaingan yang ketat antar

bangsa dalam menggunakan bahan baku dan sumber energi. Sementara itu,

persediaan cadangan bahan baku dan sumber energi akan semakin berkurang,

sehingga hubungan antar manusia, antar bangsa dalam mengeksplorasi

sumberdaya alam akan membawa permasalahan yang cukup serius dalam

kehidupan umat manusia.

Akibat pola perilaku manusia yang serakah dan hanya mementingkan diri

sendiri, tanpa menghiraukan daya dukung sumberdaya alam, telah terjadi pula

8

Page 9: Makalah Pklh Prof.zahara

9

berbagai macam konflik kepentingan. Persoalan sumberdaya alam memiliki

berbagai macam dimensi yang berkaitan erat dengan ekonomi, politik, budaya dan

keamanan.

Dengan demikian, dampak yang terjadi terhadap pelestarian sumberdaya

alam acap kali menimbulkan terjadinya konflik kepentingan. Perilaku manusia

yang hanya mementingkan hasrat dan nafsu konsumtifisme dalam hubungannya

dengan pemanfaatan sumberdaya alam akan berdampak terjadinya berbagai

macam konflik kepentingan (Armawi, 2007).Masalah pemanfaatan sumberdaya

alam sebagai komponen lingkungan hidup memiliki berbagai macam keterkaitan,

seperti dengan ekonomi, politik budaya dan keamanan. Oleh karena itu, tidak

dapat dipungkiri jika siapapun dapat mengangkatnya sebagai isu dalam berbagai

kasus yang tidak pernah selesai terhadap pelestarian sumberdaya alam. Berbagai

kasus tersebut bila ditelusur lebih dalam sering kali memunculkan adanya konflik

kepentingan.

Pada kenyataannya, konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya

alam ini akan berdampak kelangsungan hidup dan eksistensi umat manusia.

Hanya saja dalam konflik kepentingan ini motivasinya akan terselubung dari hal-

hal yang kelihatannya menawarkan suatu harapan. Konflik kepentingan yang

berdimensi kawasan dalam kaitannya dengan sumberdaya alam, seperti perebutan

kepulauan Spratly oleh beberapa negara yang berada di kawasan Asia Tenggara,

di mana di kepulauan tersebut terdapat sumberdaya alam yang sangat potensial.

Dalam skala nasional terjadinya konflik antara penduduk asli dengan pendatang

9

Page 10: Makalah Pklh Prof.zahara

10

dalam mengelola sumberdaya alam, baik berupa penambangan, hutan, dan air,

atau penggunaan bahan-bahan kimia aktif, baik berupa cairan maupun gas.

D. Peranan Manusia dalam Melestarikan Potensi Lingkungan Hidup

Manusia adalah penduduk bumi, manusia bertanggung jawab kepada tuhan,

dalam arti menjaga kelangsungan hidup manusia dan kelestarian lingkungannya.

Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga dipengaruhi oleh

lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha

memanfaatkan sumber-sumber alam yang ada dengan disertai pengelolaan yang

baik. Manusia sangat dominan dalam mengelola lingkungannya, sedangkan

kelangsungan hidup manusia tergantung pada kelestarian ekosistemnya. Sebagai

contoh, pembuangan limbah yang banyak megandung mercuri ke sungai,

merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian

ekosistem. Perilaku manusia harus seimbang dan selaras dengan alam

lingkungannya. Dengan kata lain manusia harus dapat menjadi pengelola

lingkungannya.

Hubungan manusia dengan lingkungannya, ditinjau dari sejarah hidup

manusia adalah sebagai berikut:

a. Manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik

Pada masa ini, kebudayaan manusia masih sangat sederhana. Alat-alat

digunakan untuk mengeksploitasi alam, kemampuannya masih rendah

sehingga manusia tidak mampu mengatasi rintangan alam dan akibatnya

manusia sangat dipengaruhi alam

b. Manusia mempengaruhi lingkungan fisik

10

Page 11: Makalah Pklh Prof.zahara

11

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, sehingga dengan

teknologi yang dimilikinya manusia dapat menguasai dan mengendalikan

alam, mengolah hasil alam secara optimal untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Manusia dan kingkungan fisik saling mempengaruhi

Akibat dari perkembangan IPTEK dan perkembangan sosial budaya

masyarakat, maka hubungan manusia dan lingkungannya berubah pula yaitu

manusia dan lingkunganya saling mempengaruhi

d. Kebudayaan menjadi faktor perantara hubungan manusia dengan

lingkungannya

Pandangan manusia mengalami perubahan bahwa lingkungan fisik tidak lagi

menentukankegiatan manusia, tetapi manusia justru dapat memilih apa yang

dikehendakinya, sesuai dengan apa yang tersedia pada lingkungan fisik.

Dalam hal ini manusia dapat memilih sesuai dengan tingkat sosial budayanya

e. Hubungan manusia dengan lingkungan fisik

Lingkungan fisik ternyata sangat komplek, seperti tanah, udara, cuaca, air,

mineral, cahaya, lautan, dan sebagainya merupakan senyawa yang sangat

majemuk. Manusia mempunyai faktor sosial budaya serta faktor-faktor

fisiologis, psikologis, serta keadaan fisik yang beraneka ragam. Hal ini

menimbulkan hubungan yang sangat komplek pula dengan alam dan

lingkungannya.

E. Hubungan Antara Pertambahan Penduduk dengan Produksi, Distribusi

dan Penyediaan Pangan

1. Pertambahan Penduduk

11

Page 12: Makalah Pklh Prof.zahara

12

Jumlah penduduk senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Terdapat

beragam faktor yang menyebabkan perubahan jumlah penduduk. Misalnya,

peperangan, wabah penyakit atau epidemi, kelaparan, dan bencana alam. Di lain

pihak, kestabilan negara, peningkatan gizi, dan kesehatan dapat mengakibatkan

jumlah penduduk cenderung naik.

Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke

waktu dalam suatu wilayah tertentu dinamakan dinamika penduduk. Gejala

dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas

atau natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain

faktor kesuburan tanah dan daya dukung lahan, faktor historis juga memengaruhi

ketimpangan sebaran penduduk di Indonesia. Akibatnya, tingkat kepadatan

penduduk di wilayah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah-

wilayah lainnya di Indonesia. Ketimpangan ini tentunya berpengaruh terhadap

kemajuan dan pembangunan wilayah.

Secara umum tingkat kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2000

adalah 109 juta/km2. Beberapa provinsi yang memiliki kepadatan penduduk

paling tinggi adalah Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI

Yogyakara, dan Jawa Timur. Adapun provinsi yang tingkat kepadatan

penduduknya rendah adalah Maluku, Papua, Kalimantan Barat, dan Kalimantan

Tengah.

12

Page 13: Makalah Pklh Prof.zahara

13

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-

masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak

terjadi ledakan penduduk. Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah:

1. Jumlah penduduk yang besar.

2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata.

4. Banyaknya yang menikah di usia dini.

5. Program KB tidak terlaksana dengan baik.

6. Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya bidang

kesehatan atau medis.

7. Banyak penduduk desa yang berurbanisasi, sehingga pusat kota menjadi lebih

padat.

2. Distribusi dan Penyediaan Pangan

Dalam rangka pembangunan nasional, suatu pemerintahan termasuk

Indonesia sangat fokus terhadap ketahanan pangan nasional. Jangan harap

pembangunan suatu Bangsa berjalan dengan baik apabila ketahanan pangan

negara tersebut masih lemah. Pembangunan berbagai sektor termasuk

pembangunan Sumber Daya Manusia tidak akan berhasil jika masih terhambat

dengan ketahanan pangan.Indonesia sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan

pangan dalam negeri jika kita mampu mengolah hasil bumi Indonesia secara

maksimal. Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim, namun

miris rasanya jika ketahanan pangan di negara berlambang burung garuda ini

sangat lemah. Banyak para warganya yang belum bisa memenuhi gizinya setiap

hari. Pekerjaan kita semua adalah mengelola sumber daya alam dalam negeri

13

Page 14: Makalah Pklh Prof.zahara

14

untuk penguatan pangan Indonesia serta mewujudkan pembangunan nasional

yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dan tidak boleh

diganggu gugat. Pangan merupakan sesuatu hak asasi bagi setiap individu yang

harus terpenuhi setiap saat. Karena makanan sangat vital untuk mendukung

kehidupan manusia, terutama makanan pokok harus tersedia setiap waktu. Hal ini

tentu sangat terkait dengan ketersediaan pangan di suatu tempat, dalam hal ini

adalah negara.

Besarnya jumlah penduduk terkait langsung dengan penyediaan pangan.

Konsumsi pangan utama sumber karbohidrat adalah beras. Sebagaimana

dilaporkan Pasandaran, sejak tahun 1970–1990 konsumsi beras per kapita per

tahun meningkat nyata, yaitu 109 kg (1970), 122 kg (1980) menjadi 149 kg

(1990). Meskipun setelah tahun 1990, konsumsi beras sedikit turun, tapi

dipandang masih cukup besar, yaitu 114 kg/orang/tahun pada 2000 (BPS). Rerata

konsumsi per kapita ini merupakan yang terbesar di dunia.

Program pengendalian penduduk diikuti program pendukung seperti layanan

sosial, pendidikan dan kesehatan menjadi prasyarat dan prioritas. Pemerintah

pusat dan daerah harus saling bersinergi dan bermintra dengan kalangan swasta

dan korporasi terkait dengan hal ini.

Penelitian, pengkajian dan penyebarluasan melalui penyuluhan akan

teknologi produksi baru seperti benih yang memiliki produktivitas tinggi, tahan

terhadap kekurangan air dan guncangan cuaca ekstrim mutlak diupayakan.

Program pengendalian alih fungsi lahan pertanian utamanya sawah sangat

14

Page 15: Makalah Pklh Prof.zahara

15

mendesak dilakukan. Beberapa laporan mengindikasikan selama 20 tahun

terakhir, kita telah kehilangan 1 juta ha sawah subur di Jawa karena alih fungsi

lahan.

Di Indonesia sendiri yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke empat

dunia juga mengalami permasalahan ketersediaan bahan pangan. Sekarang ini,

ketersediaan bahan pangan di Indonesia masih mencukupi. Namun, kegagalan

program KB (Keluarga Berencana) yang disebut-sebut oleh Dosen Pascasarjana

Ilmu Kedokteran Dasar Universitas Padjadjaran, Wildan Yatim yang secara

otomatis akan meningkatkan pertumbuhan jumlah penduduk yang di masa akan

datang mengakibatkan kekurangan bahan pangan jika tidak ditangani secara dini.

Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan

efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat

memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu

dengan harga yang terjangkau. Pencapaian standar pelayanan minimal distribusi

pangan dan akses pangan, dioperasionalkan melalui indikator ketersediaan

informasi pasokan, harga dan akses pangan, dan indikator stabilisasi harga dan

pasokan pangan.

Distribusi dan penyediaan pangan adalah untuk menjamin agar seluruh

wilayah dan rumah tangga dapat memperoleh pasokan pangan yang cukup dengan

harga yang stabil dan terjangkau.

15

Page 16: Makalah Pklh Prof.zahara

16

F. Keterkaitan antara Kependudukan, Kesehatan dan Pelayanan

Kesehatan

Parameter selanjutnya yang dapat dijadikan ukuran kualitas penduduk

adalah tingkat kesehatan. Hal ini dapat dipahami, sebab apalah artinya penduduk

dengan kuantitas banyak, tingkat pen didikan tinggi, tetapi tingkat kesehatannya

rendah dan sakit-sakitan, tetap saja produktivitas nya rendah. Tingkat kesehatan

penduduk dapat diukur dengan melihat aspek angka kematian bayi dan angka

harapan hidup.

Tingkat kematian bayi berhubungan dengan tingkat kesehatan ibu dan

anak, pemenuhan gizi keluarga, kesiapan fisik saat proses persalinan, pemerataan

fasilitas kesehatan sampai ke pelosok tanah air, ketersediaan obat-obatan yang

memadai pada pusat-pusat pelayanan kesehatan, tingkat pendapatan penduduk,

dan tingkat pengetahuan serta pendidikan masyarakat. Semakin tinggi angka

kematian bayi, semakin rendah kualitas kesehatan sebagian besar penduduk suatu

wilayah atau negara. Selain angka kematian bayi, faktor lain indikasi kesehatan

penduduk adalah angka harapan hidup, yaitu rata-rata tahun hidup atau usia yang

mampu dijalani penduduk sejak dilahirkan sampai meninggal dunia. Sebagai

contoh pada tahun 2002 angka harapan hidup penduduk laki-laki Indonesia

adalah 66 tahun sedangkan wanita 70 tahun. Angka tersebut berarti rata-rata

penduduk pria Indonesia memiliki harapan hidup sampai 66 tahun, sedangkan

penduduk wanita sampai 70 tahun. Banding kan dengan negara-negara maju,

seperti Jepang (laki-laki = 78 tahun, perempuan = 85 tahun) dan Kanada (laki-

laki = 76 tahun, perempuan = 81 tahun).

16

Page 17: Makalah Pklh Prof.zahara

17

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat

Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau

perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan

Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal

jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.

Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam

manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,

tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan

resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun

masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika,

dan sebagainya.

Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic

health well being , merupakan resultante dari 4 faktor yaitu:

1. Environment atau lingkungan.

2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan

dengan ecological balance.

3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi

penduduk, dan sebagainya.

4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,

promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

17

Page 18: Makalah Pklh Prof.zahara

18

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan

faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendah nya

derajat kesehatan masyarakat.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan adalah:

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan

dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a. Dokter Umum (Tenaga Medis)

b. Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan

kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang

pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan

kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada pokoknya ditunjukan

kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta

masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan

ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk

masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk

meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Contohnya:

Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)

Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis

dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas.

Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health

18

Page 19: Makalah Pklh Prof.zahara

19

care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih

lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai

dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Spesialis

b. Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat

(inpantient services). Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang

memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh

pelayanan kesehatan primer.Contoh: Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit

tipe D.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)

Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan

pelayanan subspesialis serta subspesialis luas. Pelayanan kesehatan

dilakukan oleh:

a. Dokter Subspesialis

b. Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau

pelayanan rawat inap (rehabilitasi). Diperlukan untuk kelompok masyarakat

atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan

sekunder. Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan

secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:

19

Page 20: Makalah Pklh Prof.zahara

20

a. Pelayanan kedokteran

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian

yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama

dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan

penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk

perseorangan dan keluarga.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat

(public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya

secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk

kelompok dan masyarakat.

G. Keterkaitan antara Kependudukan, Penyediaan dan Pelayanan

Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam menentukan kemajuan suatu

bangsa. Melalui pendidikan, proses pendewasaan dan pengem bangan potensi

penduduk dapat dikembangkan. Penduduk dengan tingkat pendidikan relatif lebih

tinggi memiliki kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan ilmu penge tahuan

dan teknologi jika dibandingkan dengan penduduk dengan tingkat pendidikan

rendah. Oleh karena itu, sangatlah tepat jika pemerintah Indonesia menempatkan

kualitas penduduk sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional.

20

Page 21: Makalah Pklh Prof.zahara

21

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Nasional, persentase jumlah

penduduk Indonesia pada 1980 yang berhasil menye lesaikan studi sampai

jenjang SMA adalah sekitar 4,4%, sedangkan perguruan tinggi hanya 0,9%.

Angka ini kemudian mengalami sedikit peningkatan pada periode tahun 1990, di

mana penduduk yang berhasil menamatkan sampai SMA adalah 11,9% dan

perguruan tinggi sekitar 1,5% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik dari dalam diri penduduk sendiri maupun faktor dari luar.

Sebagai contoh antara lain adanya keengganan sebagian penduduk Indonesia

untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang tinggi, terutama pada masyarakat

perdesaan. Orang tua yang tinggal di perdesaan beranggapan bahwa anak-anak

mereka cukup sekolah sampai SD atau SMP, setelah itu mencari kerja untuk

membantu meringankan beban orang tua, kemudian menikah dan berkeluarga.

Faktor lain yang juga berpengaruh adalah tingginya biaya sekolah sehingga

sangat sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi lemah, serta keterbatasan daya

tampung sekolah dari setiap jenjang pendidikan, terutama tingkat SMA dan

Perguruan Tinggi. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas pendidikan

penduduk, dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah, antara lain:

1. membangun prasarana pendidikan sekolah ke berbagai penjuru tanah air

2. menggalakkan wajib belajar sembilan tahun

3 .program buku dan perpustakaan masuk desa

4. penayangan acara-acara pendidikan di berbagai media massa

21

Page 22: Makalah Pklh Prof.zahara

22

H. Keterkaitan Antara Kependudukan dengan Aspek–Aspek Pembangunan

Sosial Ekonomi dan Kehidupan Beragama

Peranan ekonomi dalam pertambahan penduduk sangatlah penting. Seperti

dalam hal pembangunan, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan,

maka perlunya peningkatan dari sisi investasi yang akan menunjang pertumbuhan

ekonomi.

Kondisi awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan jumlah

perekonomian namun pada suatu keadaan pertumbuhan penduduk tidak hanya

menaikkan ekonomi namun juga dapat menurunkannya. Pada tahun 2000, jumlah

penduduk Indonesia menunjukkan angka sebesar 205.135 juta jiwa dengan laju

pertumbuhan sebesar 10.380 juta jiwa atau sebesar 5.33 persen dari tahun 1995.

Sementara itu persentase penduduk miskin selama periode 1996-2008 mengalami

fluktuasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. Sejalan dengan itu

kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk merupakan

sasaran utama pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM). Hal ini tidak mungkin tercapai jika pemerintah

belum bisa memecahkan masalah kependudukan.

Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat

seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi

masyarakat. Hal ini pun membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya.

Dampak-Dampak Ledakan Penduduk antara lain:

1. Jumlah pengangguran semakin meningkat

22

Page 23: Makalah Pklh Prof.zahara

23

2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah

3. Kebutuhan pendidikan, kesehatan dan perumahan sulit diperoleh

4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan

5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kesejahteraan Sosial

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan berdampak pada perubahan sosial

kehidupan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus

segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila

permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang

sangat kompleks dan saling terkait satu dengan lainnya. Adapun solusi yang

dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:

1. Melakukan program transmigrasi

2. Menggalakkan program keluarga berencana

3. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi

4. Pemerataan pembangunan

5. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi

6. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk.

7. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara

nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada yang dapat menjadi sumber

masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah

sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan

23

Page 24: Makalah Pklh Prof.zahara

24

khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah

masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara

lain:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi

setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa

memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.

Contoh: Kemiskinan, pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya

Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit

dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang

berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar

suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun

sejak dahulu. Contoh: Perceraian, kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis

Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut

sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik. Contoh:

Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis

Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat

walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa

24

Page 25: Makalah Pklh Prof.zahara

25

masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Contoh:

penyakit syaraf, aliran sesat, dsb

Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung

terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih

sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak

belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

Cara Penyelesaian Masalah Sosial

Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya

menimbulkan kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal

ini merupakan masalah sosial yang harus kita atasi.

Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan

peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-

Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu

mengatasi masalah sosial antara lain:

1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.

2. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam

menghadapi persoalan sosial

3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut

memberikan beasiswa

25

Page 26: Makalah Pklh Prof.zahara

26

4. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)

membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai

bantuan berupa materi

5. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO

memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi

masalah sosial

6. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan

para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha

mengatasi pengangguran

7. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan

memberikan berbagai penyuluhan.

Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai

program untuk mengatasi masalah sosial antara lain:

1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar

sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.

2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)

BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan

sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

3. Pemberian Kartu Askes

Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat

ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau

gratis

26

Page 27: Makalah Pklh Prof.zahara

27

4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin)

Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga

yang sangat murah dan pemberian sembako

Hubungan Agama dan Kesehatan

Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk

selalu berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran

dan melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal

yang ada dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama,

ketika manusia jauh dari agama maka akan ada kekosongan dalam jiwanya.

Walaupun mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi

kebutuhan batin mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit

hati. Banyak penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat

disembuhkan oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit

psikosomatik. Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela

yang sedang merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat

disaksikan pada tubuh manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan

positif, sedangkan yang positif dapat melenyapkan atau menetralkan yang negatif

dan menjadi peserta dalam insting religius, lantas akan menjadi bukti nyata bahwa

religi itu anasir yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jadi, religi bukan

obat bius atau racun. Bahkan, sebaliknya religi menjadi obat mujarab bagi

penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan emosi negatif.

Ilmu kedokteran menjadi pembuka tabir rahasia seperti yang terbukti dalam

kehidupan manusia. Alexis Carel, Freud, Jung, dan Robert, misalnya, adalah

27

Page 28: Makalah Pklh Prof.zahara

28

nama-nama ahli ilmu kedokteran yang memecahkan masalah-masalah yang tidak

mungkin dapat diperoleh oleh ahli-ahli di lapangan ilmu pengetahuan lain.

Dengan pendapat baru itu, ilmu kedokteranlah yang pertama mengerti bahwa di

antara ilmu kedokteran, filsafat, dan agama, ada tali hubungan. Dengan tali-tali

hubungan itu, kita dapat mengerti kesatuan berupa makhluk hidup yang dinamai

manusia sebagai keseluruhan, bukan sebagai reduksi.

Pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan

dengan gejala-gejala spiritual. Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang

sakit, maka dengan spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut

karena adanya gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu

ketika ada orang yang menderita penyakit selalu berkaitan dengan para dukun

yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan makhluk tersebut sehingga

diharapkan sang dukun dapat mengobati penyakitnya atau menahan gangguannya.

Ketika pemikiran manusia mengalami perkembangan, maka hal yang

demikian tidak berlaku lagi di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah

mengenal modernisasi. Segala macam bentuk penyakit yang di derita oleh

manusia akan selalu mereka hubungkan dengan keadaan sang penderita dan untuk

mengobati penyakit tersebut mereka akan selalu pergi kepada seorang dokter yang

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepercayaan ini memang sebagian

besar dapat dibuktikan oleh keberhasilan pengobatan dengan menggunakan

peralatan dan pengobatan hasil temuan di bidang kedokteran modern.

28

Page 29: Makalah Pklh Prof.zahara

29

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa manusia harus bisa hidup selaras dengan lingkungan.

Hendaknya berbagai masalah kependudukan harus ditangani dengan sungguh-

sungguh dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat didukung oleh

pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat menjaga

keseimbangan hidup manusia dalam seluruh aspek kehidupannya dengan tetap

menjaga kelestarian lingkungan melalui upaya pengelolaan lingkungan yang

benar meliputi: pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana

dan melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan

generasi sekarang dan mendatang. Save our earth.

B. Saran

Merujuk pada keterkaitan antara kependudukan dan aspek-aspek

kehidupan manusia dengan memperhatikan kelestarian lingkungan

diharapkan:

1. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta

menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan

2. Adanya kesadaran instansi pemerintah dalam mengelola proyek-proyek

yang mengubah fungsi lingkungan dengan memenuhi AMDAL, UKL,

UPL.

29

Page 30: Makalah Pklh Prof.zahara

30

DAFTAR PUSTAKA

http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-

indonesia.html

http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-

dan-lingkungan.html

http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/ dampak-negatif-masalah -

kependudukan .html

http://www.sibarasok.com/2013/05/aspek-aspek-kependudukan.htm

30

Page 31: Makalah Pklh Prof.zahara

31

KEPENDUDUKAN DAN ASPEK-ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata KuliahPENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

(PKLH)

Dosen: Prof. Dr. T. Zahara

Oleh:

1. Retno Zatnika Restiani (20137279201)

2. Ima Nurhikmah (20147279067)

3. Arny Triana (20147279066)

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAPROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI2015

31

Page 32: Makalah Pklh Prof.zahara

32

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Alloh SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “ KEPENDUDUKAN DAN ASPEK-ASPEK

KEHIDUPAN MANUSIA“ ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Kami

selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. T. Zahara.

selaku Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan

Lingkungan Hidup (PKLH).

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,

baik dalam bentuk, isi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritikan

yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Semoga

penulisan makalah ini bisa bermanfa’at bagi kita semua.

Jakarta, September 2015

Penulis

32i

Page 33: Makalah Pklh Prof.zahara

33

Daftar Isi

Kata Pengantar ..............................................................................................…... i

Daftar Isi .........................................................................................................….. ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................….. 1

Bab II Pembahasan ........................................................................................…...6

A. Pengertian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup…..…..6

B. Tujuan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup…………7

C. Tinjauan Filsafah Hubungan Manusia dan Lingkungannya…………8

D. Peranan Manusia dalam Melestarikan Potensi Lingkungan Hidup….10

E. Hubungan Antara Pertambahan Penduduk dengan Produksi,

Distribusi dan Penyediaan Pangan…………………………...................11

F. Keterkaitan antara Kependudukan, Kesehatan dan

Pelayanan Kesehatan…………………………………………………….16

G. Keterkaitan antara Kependudukan, Penyediaan dan

Pelayanan Pendidikan……………………………………………………20

H. Keterkaitan Antara Kependudukan dengan

Aspek–Aspek Pembangunan Sosial Ekonomi dan

Kehidupan Beragama…………………………………………………….22

Bab III Penutup ………………………………………………………………...29

A.Simpulan .........................................................................................….29

B.Saran ...............................................................................................….29

Daftar Pustaka ...............................................................................................….30

33

iiii

ii