19
MAKROEKONOMI PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ( KELOMPOK IX ) DOSEN PEMBIMBING : FERLY PESIK, SE, M.Si

Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

MAKROEKONOMIPENGANGGURAN, INFLASI

DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

( KELOMPOK IX )

DOSEN PEMBIMBING :FERLY PESIK, SE, M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI“PIONEER” MANADO

JURUSAN MANAGEMENT2013

Page 2: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Besar atas segala

pertolongan, petunjuk, serta Berkat, hikmat dan kekuatan yang Dia berikan,

sehingga Kami “Kelompok IX” dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan

baik.

Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan nilai pada Mata Kuliah “Ekonomi Makro” pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Pioneer” Manado, yang berlokasikan di

Tondano, serta dapat memperluas Wawasan dan Pengetahuan dari rekan-rekan

Mahasiswa/i STIE “PIONEER”.

Kami sebagai Penulis menyadari, masih banyak kekurangan – kekurangan

dalam pembuatan Tugas Makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan penulis, penulis juga menyadari bahwa pembuatan

Makalah ini akan mengalami banyak kesukaran tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun untuk Tugas Makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Tondano, 16 April 2013

Penulis,

KELOMPOK IX

Page 3: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I

A. PENDAHULUAN

I. MASALAH PENGANGGURAN .......................................................... 1

II. TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ............................................. 3

III. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA .................................... 5

IV. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI ..................................... 6

V. EFEK BURUK INFLASI ....................................................................... 7

VI. KEBIJAKAN FISKAL, MONETER DAN MASALAH

PENGANGGURAN ................................................................................ 9

VII. MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH ..............10

VIII. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN ...................................................11

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN ..........................................................................................12

NAMA – NAMA KELOMPOK ...............................................................13

Page 4: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB I

PENDAHULUAN

Pengangguran dan Inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang

dihadapi setiap masyarakat. Kedua-dua masalah ekonomi itu dapat

mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial.

Untuk menghindari berbagai efek buruk yang mungkin timbul, berbagai

kebijakan ekonomi perlu dijalankan. Analisis dalam bab ini bertujuan untuk

menerangkan tentang bentuk-bentuk masalah pengangguran dan inflasi yang

dihadapi suatu perekonomian dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat

dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian pada

hakikatnya bab ini akan membincangkan dua hal pengangguran dan Inflasi

yang dihadapi suatu ekonomi dan bentuk Kebijakan Pemerintah yang dapat

dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut. Tiga bentuk kebijakan

pemerintah yang dapat dijalankan yaitu kebijakan fiscal, kebijakan moneter

dan kebijakan segi penawaran.

Page 5: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB II

PEMBAHASAN

A. MASALAH PENGANGGURAN

Masalah Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang

tergolong dalam angkatan kerja, ingin mendapatkan pekerjaan tetapi

belum dapat memperolehnya.

1. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA

a. Pengangguran Normal atau Friksional

Pengangguran Normal atau Friksional adalah seseorang yang

berhenti bekerja karena kurang menyukai pekerjaannya atau tidak

sepaham dengan atasannya.

Contoh, seseorang sudah memiliki pekerjaan di suatu toko misalnya,

namun berhenti bekerja karena tidak menyukai pekerjaannya

b. Pengangguran Siklikal

Pengangguran Siklikal adalah seseorang yang diberhentikan

karena perusahaan mengurangi pekerja akibat penurunan permintaan.

Contoh, orang-orang yang di PHK.

c. Pengangguran Struktural

Pengangguran Struktural adalah seseorang yang berhenti bekerja

karena perusahaannya ditutup, meskipun memiliki kemampuan atau

kecakapan.

Contoh, seseorang yang bekerja pada suatu perusahaan namun berhenti

bekerja karena perusahaannya ditutup.

d. Pengangguran Teknologi

Pengangguran Teknologi adalah seseorang yang berhenti bekerja

karena adanya pergantian tenaga kerja mesin dengan manusia.

Contohnya Mesin Cuci Menggantikan orang yang mencuci pakaian.

Page 6: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

2. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA

a. Pengangguran Terbuka

Pengangguran Terbuka adalah Pengangguran yang tercipta sebagai

akibat pertambahan Lowongan Pekerjaan yang lebih rendah dari

pertambahan tenaga kerja.

Contoh, banyaknya Sarjana namun sedikit lapangan pekerjaan.

b. Pengangguran Tersembunyi

Pengangguran Tersembunyi adalah Pengangguran yang tercipta

karena kelebihan tenaga kerja dalam suatu bagian dalam perusahaan,

akibatnya banyak tenaga kerja yang menganggur meskipun memiliki

pekerjaan. Contohnya Pelayan Restouran yang lebih banyak dari yang

diperlukan

c. Pengangguran Bermusim

Pengangguran Bermusim adalah pengangguran yang terjadi karena

adanya pengaruh dari musim terutama pada sektor Pertanian dan

Perikanan.

Contohnya,

- Saat Musim Hujan Penyadap karet dan Nelayan tidak dapat

melakukan pekerjaan mereka sehingga mereka terpaksa menganggur.

- Saat Musim Kemarau para Pesawah tidak dapat mengerjakan

Tanahnya.

d. Pengangguran Setengah Menganggur

Pengangguran Setengah Mengaggur adalah Pengangguran yang

tercipta akibat jam kerja yang jauh lebih rendah dari jam kerja normal.

Contoh Seseorang yang bekerja Part time ( paruh waktu ).

Page 7: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

B. MASALAH INFLASI / KENAIKAN HARGA

Inflasi adalah kenaikan harga – harga umum yang berlaku dalam

suatu perekonomian dari satu period eke periode lainnya.

1. JENIS – JENIS INFLASI

a. Inflasi Tarikan Permintaan

Inflasi Tarikan Permintaan adalah kesempatan kerja yang tinggi,

menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya

menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi. Misalnya

mengeluarkan barang dan jasa.

Contohnya, suatu perusahaan Blackberry menawarkan berbagai aplikasi

baru untuk menambah minat masyarakat sehingga penawaran akan barang

tersebut dapat bertambah.

b. Inflasi Desakan Biaya

Inflasi Desakan Biaya adalah kenaikan harga barang produksi dari

suatu perusahaan dengan cara memberikan gaji dan upah yang tinggi

kepada Karyawannya karena adanya permintaan Perusahaan yang

bertambah. Contohnya dalam Suatu Perusahaan membutuhkan 10

(Sepuluh) Karyawan, untuk bekerja sesuai jam kerja yang ditetapkan,

namun berhubung karyawan yang Perusahaan peroleh hanya setengah

dari 10 Karyawan dan permintaan Perusahaan semakin meningkat maka

Perusahaan akan menaikan Gaji atau Upah yang lebih tinggi untuk

Karyawan yang mengerjakan permintaan Perusahaan yang meningkat itu.

c. Inflasi Diimpor

Inflasi Diimpor bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang

diimpor. Inflasi ini akan wujud, apabila barang-barang impor yang

mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam

kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan.

Misalnya “Minyak” yang berasal dari salah satu Negara terbesar

penghasil minyak yaitu Negara Arab Saudi, Negara Arab akan menaikan

harga minyak karena minyak peranannya sangat penting dalam proses

produksi barang-barang industri.

Page 8: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dengan naiknya harga Minyak, maka harga Biaya produksipun otomatis

meningkat

2. INFLASI MERAYAP DAN HIPERINFLASI

Inflasi Merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang

tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen dalam setahun.

Contohnya, Negara Malaysia dan Singapura, Negara tersebut adalah Dua

dari Negara-negara yang tingkat inflasinya dapat digolongkan sebagai

inflasi Merayap.

Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat,

yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat

dalam masa yang singkat.

Contohnya, Negara Indonesia

Tahun Tingkat Inflasi (%)

1965 500 %

1966 650 %

Ini berarti tingkat harga – harga naik 5 kali lipat pada tahun 1965 dan pada

tahun 1966 harga-harga naik 6,5 kali lipat.

Hiperinflasi/Seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang

menghadapi perang atau kekacauan politik di dalam negeri. Dalam masa-

masa seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh

melebihi dari pajak yang dipungutnya. Contohnya meminjam dari Bank

Sentral atau mewajibkan Bank Sentral mencetak lebih banyak uang.

3. EFEK DARI INFLASI

a. Efek Positif

- Peredaran / perputaran barang lebih cepat

- Produksi barang-barang bertambah karena keuntungan pengusaha

bertambah

- Kesempatan kerja bertambah karena terjadi tambahan investasi

Page 9: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

- Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang karena kenaikan

pendapatan kecil.

b. Efek Negative / Efek Buruk

- Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang

berpendapatan tetap.

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga.

Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang

berpendapatan tetap.

- Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang.

Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-

institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya

akan menurun apabila inflasi berlaku.

- Memperburuk pembagian kekayaan.

Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi

kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik kekayaan

bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya.

Akan tetapi pemilik harta-harta tetap—tanah, bangunan dan rumah—

dapat mempertahankan atau menambah nilai riil kekayaannya. Juga

sebagian penjual/ pedagang dapat mempertahankan nilai riil

pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian

pendapatan di antara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik-

pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi semakin tidak

merata.

C. KEBIJAKAN PEMERINTAH

- Kebijakan segi permintaan :

Kebijakan fiskal adalah usaha Pemerintah untuk mempengaruhi

kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan dalam bentuk

pengeluarannya dalam system pelajaran.

Kebijakan moneter adalah langkah Pemerintah yang dijalankan

melalui Bank Sentral untuk mengatahui kegiatan perekonomian

dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga.

Page 10: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

- Kebijakan segi penawaran :

Kebijakan Segi Penawaran adalah Langkah Pemerintah yang

berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan Perusahaan-perusahaan dan

tenaga kerja sehingga Produksi Nasional dapat ditingkatkan, Biaya

Produksi dikurangkan dan teknologi semakin berkembang.

Stagflasi adalah keadaan inflasi yang sangat tinggi dan

berkepanjangan, ditandai dengan macetnya kegiatan perekonomian

yang menyebabkan pengangguran.

1. a. Inflasi dan kebijakan fiskal

Menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah

b. Inflasi dan kebijakan moneter

Mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi kredit.

c. Inflasi dan kebijakan segi penawaran

Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan

menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan

mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan

menggalakan perkembangan teknologi.

2. a. Pengangguran dan Kebijakan fiskal

Mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah

b. Pengangguran dan kebijakan moneter

menambah penawaran uang, mengurangi atau menurunkan suku bunga

dan menyediakan kredit khusus untuk kegiatan tertentu.

c. Pengangguran dan kebijakan segi penawaran

Mendorong lebih banyak infestasi, mengembangkan infrastrukstur,

meningkatkan efisiensi administrasi permintaan, member subsidi dan

mengurangkan pajak perusahaan dan individu.

3. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kebijakan fiskal, moneter dan

segi penawaran.

Dalam Kebijakan Fiskal akan dibuat Perubahan dalam pengeluaran

Page 11: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

pemerintah atau pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran Agregat.

Dalam Kebijakan Moneter yang dilakukan adalah membuat

perubahan dalam penawaran uang atau Suku Bunga untuk mempengaruhi

pengeluaran agregat.

Dalam Kebijakan Segi Penawaran yang akan kita bahas

Selanjutnya, Kebijakan Pemerintah dalam hal tersebut adalah melakukan

pengurangan pajak, memberikan insentif fiskal, memberikan subsidi dan

menyediakan insfrastruktur yang baik untuk menaikan efisiensi kegiatan

Perusahaan-perusahaan.

4. Tujuan Kebijakan Pemerintah

a. Tujuan bersifat ekonomi

Tujuan bersifat ekonomi adalah tujuan yang didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan yang bersifat ekonomi

- Dengan menyediakan lowongan pekerjaan

Adalah usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran agar tidak

berlanjut terus menerus sehingga mengalami jangka panjang.

- Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat

Adalah kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran yang

berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran

masyarakat.

- Memperbaiki Pembagian Pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk pada

kesamarataan pembagian pendapatan. Semakin besar pengangguran,

semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan.

Pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin

mudah diperoleh. Dari kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa usaha

menaikan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk

memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat.

b. Tujuan Bersifat Sosial dan Politik

Tujuan Bersifat Sosial dan Politik adalah suatu kepentingan bersama,

untuk semua Masyarakat tanpa memandang status sosial Masyarakat, serta

untuk kepentingan Bangsa dan Negara.

Page 12: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

- Meningkatkan Kemakmuran Keluarga dan Kestabilan Keluarga

Bila Anggota dalam suatu Rumah Tangga terlalu banyak dan tidak

mempunyai Pekerjaan, maka berbagai masalah akan timbul. Misalnya:

Keluarga tersebut kemampuannya terbatas untuk melakukan pembelanjaan

dalam mencukupi Kehidupan mereka sehari-hari. Maka hal tersebut akan

mengurangi kemampuan Keluarga untuk membiayai pendidikan anak-

anaknya. Akibatnya Keluarga tersebut akan mengalami perselisihan

dalam Berumah Tangga, sehingga secara otomatis pengangguran

mengurangi taraf Kemakmuran Keluarga.

- Menghindari Masalah Kejahatan

Pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapatan. Akan

tetapi, ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk

berbelanja. Contohnya Sewa Rumah harus dibayar, namun selain sewa

Rumah. Keluarga juga perlu melakukan pengeluaran lain untuk biaya

Makanan, biaya Sekolah, dll. yang harus dibayar. Apabila tiada tabungan

dan sumber pendapatan lain, pengangguran menggalakan kegiatan

kejahatan. “ Inti’nya semakin tinggi pengangguran, maka semakin tinggi

tingkat kejahatan. Dengan demikian usaha mengatasi pengangguran secara

tak langsung menyebabkan pengurangan dalam kejahatan.

- Mewujudkan Kestabilan Politik

Pengangguran merupakan salah satu sumber dan penyebab dari ketidak

Stabilan Politik. Tanpa kestabilan politik tidak mungkin suatu NEGARA

dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus menerus. Hal tersebut

menjadikan masyarakat seringkali tidak merasa puas dengan pihak

Pemerintah yang tidak melakukan tindakan yang cukup untuk masyarakat.

Misalnya dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi,

masyarakat seringkali melakukan Demonstrasi dan mengemukakan kritik

kepada Pemimpin-peminpin Pemerintah. Akibatnya hal-hal tersebut akan

menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan

kegiatan ekonomi.

Page 13: Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis mengemukakan dan menguraikan secara

keseluruhan tentang “PENGANGGURAN, INFLASI dan KEBIJAKAN

PEMERINTAH ” Penulis dapat menarik kesimpulan :

Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh

segolongan tenaga kerja, yang telah mencari pekerjaan, tetapi tidak

memperolehnya.

Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu

perekonomian dari satu periode ke periode yang lain.

Kebijakan Pemerintah adalah kebijakan untuk mengatasi masalah-

masalah ekonomi terutama pada Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter,

dan Kebijakan Segi Penawaran.