makalah pbl blok 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah blok 6

Citation preview

Gambaran Klinis pada Basis Cranii secara Makro dan MikroMichael Sukmapradipta102012253 (D3)Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun Jeruk, Jakarta [email protected]

AbstrakOtak merupakan organ yang paling penting maka otak dilindungi di dalam tulang yang disebut dengan tulang tengkorak. Tulang tengkorak dibagi menjadi cranium dan basis cranii. Di dalam otak juga terdapat cairan yang disebut dengan liquor cerebro spinalis. Cairan serebrospinalis bersih, tidak bau, dan terdapat di ruang subarachnoid dan ventrikel otak. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sirkulasi serebral menerima kira-kira 20% dari curah jantung atau 750ml per menit. Sirkulasi ini sangat dibutuhkan karena otak menyimpan makanan, sementara kebutuhan metabolismenya tinggi. Walaupun tulang tengkorak manusia cukup keras namun bukan tidak mungkin patah saat terjadi benturan atau pukulan yang keras.Kata kunci : Saraf, Arteri, Cairan serebrospinalis, Basis cranii

AbstractPendahuluanManusia setiap harinya senantiasa berpikir. Berpikir dilakukan di dalam otak yang merupakan tempat pengontrol tubuh manusia. Di dalam otak, manusia memberikan perintah kepada tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan. Perintah yang sudah dibuat di dalam otak lalu dikirimkan sinyal nya ke bagian tubuh yang akan melakukan pekerjaan melalui saraf-saraf. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Walaupun tulang tengkorak cukup keras namun bukan tidak mungkin tulang tengkorak patah dan terjadi kerusakan pada otak.

PembahasanOtak merupakan organ yang sangat penting bagi manusia. Otak merupakan server yang mengatur tubuh manusia. Karena otak merupakan organ yang paling penting maka otak dilindungi di dalam tulang yang disebut dengan tulang tengkorak. Tulang tengkorak dibagi menjadi cranium dan basis cranii. Otak juga mempunyai selaput yang disebut dengan meninges. Di dalam otak juga terdapat pembuluh-pembuluh darah bertujuan memberi nutrisi untuk otak. Struktur Basis CraniiTengkorak dilihat dari bawah (dengan menyingkirkan mandibula) menunjukkan :1a) Gigi rahang atas, cekungan palatum durum, yang dibentuk oleh processus palatinus maxilla di bagian depan dan sebagian os palatinus di bagian belakang.b) Arcus zygomaticus, dibentuk terutama oleh os zygomaticusm, dengan penonjolan maxilla di bagian depan dan os temporale di bagian yang lain di belakang.c) Fossa infratemporalis, ruang di antara arcus zygomaticus dan kubah tengkorak.d) Bagian dari os sphenoidale.e) Bagian os temporale, mencakup processus mastoideus, processus styloideus, dan canalis caroticus (yang dilalui arteria carotis internus).f) Os occipitale, mengelilingi foramen magnum.g) Foramen magnum yang dilalui oleh medulla spinalis dan arteria vertebralis.h) Condylus occipitalis di setiap sisi foramen magnum untuk articulatio atlantooccipitalis (vertebra cervicalis I).i) Beberapa foramen untuk pembuluh darah dan saraf.

Gambar 1. Basis Craniihttp://www.tk.de/rochelexikon/pics/s34257.000-1.jpg

MeningesMeninger ialah membran protektif yang melapisi sistem saraf pusat. Ada tiga lapisan meninges :2 Duramater : lapisan luar Arachnoid : Lapisan tengah Piameter : Lapisan dalamLapisan luar, yang disebut dengan duramater, merupakan membran fibrosa kuat yangMempunyai dua lapisan, yaitu bagian luar yang melapisi permukaan dalam tengkorak dan membentuk periosteum. Pada foramen magnum, lapisan ini berlanjut sebagai periosteum pada permukaan luar tengkorak. Lapisan dalam duramater menonjol ke dalam di titik-titik tertentu untuk membentuk suatu lapisan ganda yang memisahkan bagian-bagian otak dan membantu mempertahankan bagian-bagian tersebut di tempat. Falx cerebri merupakan salah satu lipatan di antara dia hemisfer cerebral. Lipatan yang lain ialah tentorium cerebellum, yang terletak di antara cerebrum dan cerebellum. Dua lapisan ini saling berhubungan, tetapi terpisah ketika ada penutupan venosa sinus. Lapisan bagian dalam duramater juga menutupi medula spinalis sampai sakrum.Ruang sub-dural adalah ruang yang potensial, bukan aktual, yang terdapat di antara duramater dan arachnoid.Arachnoid adalah membran halus langsung di bawah duramater dan masuk di antara bagian-bagian otak.Ruang sub-arachnoid terletak di antara arachnoid dan piameter dan di sini terdapat cairan serebrospinal (CSS). Antara serebelum dan medula oblongata, terdapat rongga yang cukup besar, yang disebut sisterna magna. Tempat ini digunakan untuk mengambil contoh cairan serebrospinal pada anak kecil. Arachnoid bersama dura berfungsi sebagai pembungkus sampai ke medula spinalis dan membentang sampai sakrum.Piameter adalah membran vaskular dan berhubungan dengan permukaan luar otak dan medula spinalis.

Gambar 2. Meningeshttp://bedahunmuh.files.wordpress.com/2010/05/meninges-and-superficial-cerebral-veins.jpg

Liquor cerebro spinalis (LCS)Cairan serebrospinalis bersih, tidak bau, dan terdapat di ruang subarachnoid dan ventrikel otak. Cairan ini disekresi oleh flexus choroid di dalam ventrikel dan melewati dua ventrikel lateral, yang kemudian menyatu satu dengan yang lain dan dengan ventrikel ketiga melalui foramen interventrikel, kemudian ke ventrikel ketiga dan kemudian melalui sebuah saluran sempit, yang disebut aqueduk, ke dalam ventrikel keempat. Ada tiga lubang di atap ventrikel keempat yang dilalui cairan serebrospinalis yang masuk ke dalam ruang subarachnoid. Di sini cairan tersebut bersirkulasi mengelilingi bagian luar otak dan medula spinalis. Akhirnya, cairan diabsorpsi melalui granulasi arachnoid, yang merupakan penonjolan kecil arachnoid, ke dalam sinus venosa.2

Gambar 3. Liquor cerebro spinalis (LCS)http://content.answcdn.com/main/content/img/oxford/Oxford_Body/019852403x.cerebrospinal-fluid.1.jpg

VentrikelVentrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh ependimal (semacam sel epitel) yang membatasi semua rongga otak dan medula spinalis dan mengandung CSS. Pada setiap hemisfer serebri, terdapat satu ventrikel lateral. Ventrikel ketiga terdapat dalam diensefalon. Ventrikel keempat dalam pons dan medula oblongata. Ventrikel lateral mempunyai hubungan dengan ventrikel ketiga melalui sepasang foramen-interventrikularis (foramen monro).Ventrikel ketiga dan keempat dihubungkan melalui suatu saluran sempit di dalam otak tengah yang dinamakan akuaduktus silvius.3Pada ventrikel keempat terdapat tiga lubang sepasang foramen Luschka di lateral dan satu foramen Magendie di medial, yang berlanjut ke ruang subarachnoid otak dan medula spinalis.

Gambar 4. Ventrikel otakhttp://3.bp.blogspot.com/-m8AbhReskDI/UNx8jQtUbvI/AAAAAAAAAMc/JAuykgfUlys/s1600/Anatomi+ventrikel+otak+dan+ruang+subarachnoid.png

Sistem SarafSistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf.4Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian utama : sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer atau tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan spinalis kordata. Sistem saraf perifer mengandung segala sesuatu yang lain, termasuk semua informasi sensorik yang menuju ke otak dan semua informasi yang keluar dari otak. Sistem saraf perifer dibagi menjadi dua cabang: sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terutama merupakan sistem saraf motorik, yang mencakup semua saraf ke otot. Saraf otonom dibagi dua lagi menjadi saraf simpatis dan saraf parasimpatis.5Susunan saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medula spinal dan mengandung sel-sel saraf, atau neuron, dan sel-sel penyokong disebut neuroglia. Impuls saraf keluar masuk SSP melalui cabang neuron panjang disebut akson. Ssusan saraf tepi (SST) terdiri atas cabang-cabang ini yang berjalan dalam saraf kranial dan spinal dan kelompok neuron di luar terkait yang dikenal sebagai ganglia. Fungsi semua bagian tubuh diintegrasi oleh sistem ini. Meskipun terdapat perkecualian pada respons saraf setempat tertentu (seperti pada kuliat dan visera), sentralisasi adalah prinsip terpenting dari organisasi neural.6Sistem saraf perifer salah satunya adalah saraf kranial. Saraf kranial merupakan 12 pasang saraf yang muncul pada inti batang otak. Beberapa saraf bersifat motorik, beberapa bersifat sensorik dan beberapa campuran keduanya.1

Gambar 4. Saraf kranialhttp://1.bp.blogspot.com/_50vCzxiO5Xo/TMoo_Xxd94I/AAAAAAAAADA/J0oKROwuUV8/s1600/Sistem+Saraf+Kranial.JPG

Sel Sel Pada Sistem SarafNeuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma :31. Badan sel, atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhanneuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut:a) Satu nukleus tunggal, nukleolus yang menonjol, dan organel lain seperti kompleks golgi dan mitokondria, tetapi nukleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.b) Badan nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.c) Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.2. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.a) Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhusukan untuk berhubungan dengan neuron lain.b) Neurofibril dan badan Nissl memanjang ke dalam dendrit.3. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar), atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.a) Origo akson, akson berasal dari badan sel pada hillock akson, yaitu regia yang tidak mengandung badan Nissl.b) Ukuran akson. Panjang akson mungkin berukuran kurang dari 1mm sampai 1m lebih (1mm = 0,04 inci; 1m = 3,28 kaki). Di bagian ujungnya, sebuah akson dapat bercabang banyak.1) Percabangan akhir memiliki suatu pembesaran yang disebut kenop sinaptik, terminal presinaptik, atau terminal bouton.2) Sisi percabangan (kolateral), yang berujung pada akhir yang sama dengan pembesaran, dapat terjadi di sisi distal.

Gambar 5. Neuronhttp://www.wpclipart.com/medical/anatomy/cells/neuron/Complete_neuron_cell_diagram_full_page.png.html

Vaskularisasi otakSirkulasi serebral menerima kira-kira 20% dari curah jantung atau 750ml per menit.Sirkulasi ini sangat dibutuhkan karena otak menyimpan makanan, sementara kebutuhan metabolismenya tinggi. Aliran darah otak unik karena melawan gravitasi. Darah arteri mengalir dari bawah dan darah vena mengalir dari atas. Kurangnya penambahan aliran darah kolateral dapat menyebabkan jaringan rusak secara permanen. Ini berbeda dengan organ tubuh lainnya yang cepat menoleransi bila aliran darah menurun karena aliran kolateralnya adekuat.7ArteriOtak diperdarahi oleh dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. Dengan kata lain, daerah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis serta meluas ke sistem percabangan. Karotis interna dibentuk dari percabangan dua karotis dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri-arteri vertebralis adalah cabang dari arteri subklavia yang mengalir ke belakang bagian vertikal dan masuk ke tengkorak melalui foramen magnum, lalu saling berhubungan menjadi arteri basilaris pada batak otak. Arteri vertebrobasilaris paling banyak memeperdarahi otak bagian posterior. Arteri basilaris terbagi menjadi dua cabang pada arteri serebralis bagian posterior.7

Arteri KarotisArteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis kira-kira setinggi kartilago tiroid.Arteri komunis kiri langsung bercabang dari arkus aorta, sedangkan arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika (merupakan sisa dari arkus aorta kanan yang panjangnya 1 inci). Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, tiroid, lidah, dan faring. Cabang dari arteri karotis eksterna yaitu, arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur dalam di daerah wajah dan mengirimkan satu cabang yang besar ke duramater. Arteri karotis interna yang sedikit berdilatasi tepat setelah percabangannya disebut sinus karotikus. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media.3

Arteri SerebriArteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen bangsal ganglia, bagian-bagian kapsula interna dan korpus kalosum, serta bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Bila arteri serebri anterior mengalami sumbatan pada cabang utamanya, maka akan terjadi hemiplegia kontralateral yang lebih berat di bagian kaki dibandingkan bagian tangan (ekstremitas bawah lebih terkena dibandingkan dengan ekstremitas atas).Paralisis bilateral dan gangguan sensorik timbul bila terjadi sumbatan total pada kedua arteri serebri anterior, tetapi pada keadaan ini pun ekstremitas bawah terserang lebih parah dibandingkan dengan ekstremitas atas. Arteri serebri media menyuplai darah untuk bagian atas lobus temporalis, parietalis, dan frontalis korteks serebri, serta membentuk penyebaran pada permukaan lateral yang menyerupai kipas. Korteks auditorius, somestetik, motorik, dan pramotorik disuplai oleh arteri ini seperti juga korteks asosiasi yang berkaitan dengan fungsi integrasi yang lebih tinggi pada lobus sentralis tersebut.Apabila arteri serebri media tersumbat di dekat percabangan kortikal utamanya (pada cabang arteri) dapat menimbulkan afasia berat bila yang terkena hemisfer serebri dominan bahasa. Selain itu, juga mengakibatkan kehilangan sensasi posisi dan diskriminasi taktil dua titik kontralateral serta hemiplegia kontralateral yang berat, terutama ekstremitas atas dan wajah.3Sirkulus WillisiPada dasar otak di sekitar kelenjar hipofisis terdapat sebuah lingkaran arteri terbentuk di antara rangkaian arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Lingakaran ini disebut sirkulus Willisi yang dibentuk dari cabang-cabang arteri karotis interna, arteri serebral anterior dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri penghubung anterior dan posterior. Aliran darah dari sirkulus Willisi secara langsung memengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral, arteri-arteri pada siklus Willisi memberi jalur alternatif pada aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat.Anastomosis arterial sepanjang sirkulus Willisi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma, yang biasanya bersifat kongenital. Aneurisma dapat terjadi jika tekanan darah meningkat yang dapat menyebabkan dinding arteri menggelembung keluar seperti balon. Aneurisma yang berdekatan dengan struktur serebral dapat menyebabkan penekanan struktur serebral, seperti penekanan pada khiasma optikum yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika arteri tersumbat karena spasme vaskular, emboli, atau trombus, maka dapat menyebabkan sumbatan aliran ke distal neuron-neuron sehingga mengakibatkan sel-sel neuron cepat nekrosis. Keadaan ini menyebabkan stroke (cedera serebrovaskular Cerebrovascular accident) atau infark. Pengaruh sumbatan pembuluh darah bergantung pada pembuluh darah dan daerah otak yang terserang.7Gambar 5. Sirkulus Wilisihttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2e/Circle_of_Willis_en.svg/250px-Circle_of_Willis_en.svg.png

VenaAliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur organ lain. Vena-vena pada otak menjangkau daerah otak dan bergabung menjadi vena-vena besar. Persilangan pada subarachnoid dan pengosongan sinus dural yang luas dapat memengaruhi vaskular yang terbentang dalam duramater yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus membawa vena keluar dari otak dan menyebabkan pengosongan vena jugularis interna menuju sistem sirkulasi pusat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena vena-vena ini tidak seperti vena-vena lain. Vena-vena serebri tidak berkatup sehingga dapat mencegah aliran darah balik.7Drainase Vena OtakAliran vena batang otak dan serebellum berjalan paralel dengan distribusi pembuluh arterinya. Sebagian besar drainase vena serebrum adalah melalui vena-vena dalam, yang mengalirkan darah ke pleksus vena superfisialis dan ke sinus-sinus duramater. Akhirnya, sinus-sinus ini mengalirkan darah ke vena jugularis interna pada dasar tengkorak dan bersatu dengan sirkulasi umum. Sinus-sinus duramater terdiri atas sinus sagitalis superior dan inferior, sinus sigmoideus transversus (lateral), sinus rektus, dan sinus kavernosus.3

Cedera otak serius dapat terjadi, dengan/tanpa fraktur tengkorak, setelah pukulan atau cedera pada kepala yang menimbulkan kontusio, laserasi, dan pendarahan (hemoragik) otak.Setelah cedera kepala ringan, akan terjadi kehilangan fungsi neurologis sementara dan tanpa kerusakan struktur. Komosio (commotio) umumnya meliputi suatu periode tidak sadar yang berakhir selama beberapa detik sampai beberapa menit. Keadaan komosio ditunjukkan dengan gejala pusing atau berkunang-kunang dan terjadi kehilangan kesadaran penuh sesaat. Jika jaringan otak di lobus frontal terkena, klien akan berperilaku sedikit aneh, sementara jika lobus temporal yang terkena maka akan menimbulkan amnesia atau disorientasi.7

KesimpulanWalaupun tidak ada fraktur atau patah tulang pada tengkorak, otak juga bisa mengalami cedera serius. Cedera kepala komosio termasuk cedera kepala ringan. Saat terjadi komosio pasien akan mengalami suatu periode tidak sadar yang berakhir selama beberapa detik sampai beberapa menit.

Daftar Pustaka1. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta: EGC; 2002.2. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta: EGC; 2002.3. Muttaqin A. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.4. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.5. Stringer JL. Konsep dasar farmakologi: panduan untuk mahasiswa. Jakarta: EGC; 2008.6. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2002.7. Batticaca FB. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.Gambaran Klinis pada Basis Cranii secara Makro dan Mikro 1