24
ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK Tugas Terstruktur Mata Kuliah Menyimak pada Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Disusun Oleh: Kelompok 8 Hariantino (F1012141017) Anggi Noviyanti (F1012141061) April Irianti (F1012141051) Selpiana (F1012141037) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015

Makalah Menyimak Tino.docx

Embed Size (px)

Citation preview

ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK

Tugas Terstruktur Mata Kuliah Menyimakpada Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra IndonesiaJurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Disusun Oleh:Kelompok 8Hariantino (F1012141017)Anggi Noviyanti (F1012141061)April Irianti (F1012141051)Selpiana (F1012141037)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Karena atas rahmat dan karunianya lah maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya. Makalah dengan judul Aneka Situasi Pelibat Menyimak ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menyimak. Terselesaikannya penulisan makalah ini berkat bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan penting dalam penyelesaian penulisan makalah ini sebagai berikut.1. Henny Sanulita, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Menyimak, yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini.2. Rekan-rekan mahasiswa serta pihak lainnya yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.Penulis sudah berusaha maksimal dalam penulisan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun isinya, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Pontianak, 20 Februari 2015Tim Penulis,

Kelompok 8

iBAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari baik di lingkungan formal maupun informal. Terlebih bagi individu yang terlibat dalam dunia pendidikan, menyimak menjadi kegiatan yang cukup primer. Baik di tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, maupun Perguruan Tinggi, semua materi pelajaran disampaikan dengan lisan dan mereka, siswa atau mahasiswa harus menyimaknya dengan baik. Mereka yang kurang mampu menyimak akan mendapat hambatan dalam menerima materi yang diterimanya. Kesalahan menyimak akan berakibat buruk terhadap pemahaman materi yang disampaikan. Kemampuan menyimak yang efektif, efisien, dan kritis sangat esensial bagi keberhasilan siswa atau mahasiswa. Oleh karena itu agar kegiatan menyimak efektif dan efisien, siswa atau mahasiswa harus mengetahui aneka situasi pelibat menyimak, yang kemudian dapat membawa siswa atau mahasiswa kearah pemahaman yang lebih baik.

1DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 2C. Manfaat Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 31. Pengertian Menyimak 32. Definisi Aneka Situasi Pelibat Menyimak 33. Menyimak dalam Kehidupan dan Kurikulum 44. Petunjuk, Keterangan, dan Pengumuman 65. Percakapan dan Diskusi 76. Laporan 87. Radio, Televisi, Rekaman, dan telepon 88. Aneka Alasan Menyimak 9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 12A. Kesimpulan 12B. Kritik dan Saran 13DAFTAR PUSTAKA 14

iiB. 2Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berrikut:1. Apa yang dimakksud dengan menyimak?2. Jelaskan definisi aneka siituasi pelibat menyimak!3. Apakah yang dimaksud dengan menyimak dalam kehidupan dan kurikulum?4. Apakah yang dimaksud dengan petunjuk, keterangan, dan pengumuman dalam aneka situasi pelibat Menyimak?5. Apakah yang dimaksud dengan percakapan dan diskusi dalam aneka situasi pelibat menyimak?6. Apakah yang dimaksud dengan laporan dalam aneka situasi pelibat menyimak?7. Apakah yang dimaksud dengan radio, televisi, rekaman, dan telepon dalam aneka situasi pelibat menyimak?

C. Manfaat Penulisan

1. Dengan menulis makalah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan menyimak (Aneka sitiasi pelibat menyimak).2. Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memahami aneka situasi pelibat menyimak.3. Penulis dapat menambah wawasan mengenai aneka situasi pelibat menyimak.

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian Menyimak

Menurut Tarigan (1983 : 19) menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atasmakna yang terkandung di dalamnya (Sabarti Akhadi-at, 1992 : 142). Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain.

2. Definisi Aneka Situasi Pelibat Menyimak

Aneka situasi pelibat menyimak ialah aneka keadaan yang terdapat dalam kegiatan atau keterampilan menyimak yang melibatkan pembicara dan penyimak. Dalam keterampilan menyimak ini ada beberapa aneka situasi pelibat menyimak, antaranya: 1. Menyimak dalam kehidupan dan kurikulum2. Petunjuk, keterangan, dan pengumuman3. Percakapan dan diskusi4. Laporan5. Radio, telepisi, rekaman, dan telepon

33. 4Menyimak dalam Kehidupan dan Kurikulum

Diakui atau tidak, kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam segala aspek, baik itu dalam kurikulum atau bahkan pada kehidupan seharihari. Dalam kehidupan sehari hari, menyimak merupakan hal penting karena modernisasi menuntut seseorang untuk senantiasa sigap atau akselerasi dalam bertindak atas informasi yang diterimanya supaya mereka bisa bertahan hidup ditengah jaman yang semakin maju.Dalam tata kurikulum sekolah, hal ini cukup jelas bahwa menyimak adalah kebutuhan primer yang tidak bias dinegosiasi. Misalanya peserta didik yang dituntut untuk bisa memcahkan masalah setelah penyampaian materi dari gurunya. Untuk itu, siswa membutuhkan pemahaman yaitu dengan kegiatan menyimak atau membaca.Pada tahun 1929, Paul T. Rankin dari Detroid Public Schools menyelesaikan sebuah survey mengenai penggunaan waktu dalam keempat keterampilan berbahasa dari 68 orang dari berbagai pekerjaan dan jabatan selama dua bulan dan Paul T. Rankin menemui bahwa mereka mempergunakan waktu berkomunikasi mereka sebagai berikut:menulis 9%membaca 16%berbicara 30%menyimak 45%Pada sekolah-sekolah di Detroit, Rankin menemukan bahwa dalam penekanan pengajaran dikelasmembaca memperoleh 52%, sedangkanmenyimak hanya 8% (Salisbury, 1955 : 229). Ada jugapenyimak yangburuk yaitu tidak bisa mengatasi gangguan, tidak memperhatikan atau konsentrasi,mengangguk-angguk selama kuliahdan terusmelihatwajah dosen. Menyimak sebagai suatu aspek keterampil berbahasa,dapat dikembangkan dengan sering latihan, menghindari hal-hal yang buruk dalam kegiatan menyimak, memperbanyakkosakata, dan meningkatkanketajamantelinga.Prof. Roberto Carlsen dari University of Colorado bersama Prof. Brown pada tahun 1951 menyelesaikan suatu tes tentang pemahaman menyimak yang akan dipergunakan diseluruh Amerika Serikat. Hasil tes tersebut dapat diketahui menyiamak yang jelek (poor listeners) :

5A. Mereka yang terlalu banyak mencatat secara terperinciMeraka yang terlalu terlibat seluk beluk mekanisme kegiatan kerangka kuliah hingga lupa akan bagian bagiannya. Atau mereka menyadari bahwa menyimaknya jelek singga membuat catatan untuk menyenangkan hati.B.Mereka yang tidak sanggup mengatasi gangguan gangguanDidalam kegiatan menyimak tentunya ada gangguan gangguan yang akan mempengaruhi jalannya kegiatan menyimak. Gangguan tersebut seperti, bunyi berisik, gemuruh atau teman yang jail.C.Mereka yang berjiwa argumentatifKetika mereka mendengarkan pembicara sedang menyampaikan materi, para poor listeners tidak konsentrasi untuk menyimak, tetapi malah sibuk dengan mencari argumentasi pembicara.D.Mereka yang berpurapura menarik perhatianTindakan ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa atau penyimak lain yang berpura-pura menyimak dengan duduk tenang, memperhatikan dosen atau pembicara denagn sematamata untuk menarik perhatian. Tetapi para poor listeners tidak memahami apa yang sedang dibicarakan.E.Mereka yang kurang menaruh perhatian dalam materi yang disampaikanKurangnya minat mendalami materi menjadi kendala dalam proses kegiatan menyimakAdapun cara mengembangkan ketrampilan menyimak :a.Latihan terpimpin,b.Menjauhi faktorfaktor penyebab penyimak jelek,c.Meningkatkan atau memperkaya kosa kata, dand.Meningkatkan pengenalan kata-kata yang baik dengan telinga (seperti halnya dengan mata).

4. 6Petunjuk, Keterangan dan Pengumuman

a. Petunjuk Petunjukadalah suatu penjelasan tentang sesuatu yang harus diikuti untuk dapat mengerjakan sesuatu atau sebagai salah satu bahan pertimbangan. Menyimakpetunjuk biasanya berisi tentang prosedur melakukan sesuatu. Bila petunjuk dipatuhi, maka hasilnya dapat seperti yang diharapkan. Bila petunjuk itu berupa prosedur, urutan kerja yang disebutkan harus dipatuhi. Sebab bila tidak demikian, hasilnya pasti tidak seperti yang diharapkan atau bahkan gagal sama sekali. Bila petunjuk itu berupa cara melakukan sesuatu, maka terdapat variasi sehingga tidak harus sama persis dengan yang dinyatakan dalam petunjuk.

b. KeteranganKeterangan adalah uraian untuk memperjelas sesuatu sehingga seseorang dapat pemahaman yang lebih optiamal dari informasi tersebut. Keterangan dalam dunia menyimak berfungsi untuk menjadi petunjuk dalam menerangkan atau menjelaskan sesuatu, dalam wujud bukti dan tanda tentang segala hal yang sudah diketahui atau yang menyebabkan tahu, karena keterangan sendiri merupakan sesuatu yang dijadikan acuan untuk menjelaskan dan menerangkan hal-hal.

c. PengumumanPengumuman adalahproses perbuatan yang melakukan sesuatu kegiatan untuk menginformasikan kepada semua pembaca atau orang lain. Menyimak pengumuman adalah suatu kegiatan mengumumkan suatu informasi melalui tulisan maupun lisan. Menyimak pengumuman biasanya berisi tentang informasi yang telah diterima yang kemudian dapat diberitahukan kepada orang lain.

75. Percakapan dan Diskusi

Percakapanadalahsuatu komunikasi lisan dengan jelas, dan itu sangatdiperlukan dalam kegiatanmenyimak yang dapat timbul dengan mudah dan tanpa ada paksaan dari siapapun.Percakapan dan diskusi dapat dilakukan disekolah dan diluar sekolah, anak-anak dapat ikut berpartisipasi dalam suatudiskusi.Diskusi ini berpusat pada suatu topik dengan teratur dan menuju ke suatu keputusan yang dapat di ambil dan disimpulkan.Sekolah perlu mengadakan bimbingan dalam percakapan kepada siswa agar mereka dapat memperlihatkan sopan santundan dalam menanggapi ucapan dari rekan dan dapat menyimak dengan baik apa yang orang lain ucapkan. Percakapan dan diskusi dapat menjadikan kita sebagai anggota masyarakat terbuka dalam menerima pendapat dan pendirian orang lain, bahkan kritik dan cacian dari mereka. Percakapan dan diskusi dapat mendidik kita menjadi seseorang yang sosial dan berdisiplin, dapat mengetahui hak dan tanggung jawabyang mana kewajiban kita, serat tahu bagaimana persis kapan kita memberi dan kapan saat menerima, kapan saatnya berbicara dan kapan pula saatnya kita menyimak.Percakapan atau konversasi merupakan aktivitas yang paling umum diantara tipe-tipe komunikasi lisan dan jelas menuntut banyak kegiatan menyimak. Akan tetapi, biasanya kelompok-kelompok konversasi ini kecil dan minat-minat pun langsung bersifat pribadi atau perseorangan maka kegiatan menyimak timbul dengan mudah, tanpa paksaan.Percakapan diskusi menempa kita menjadi masyarakat yang aktif, reseptif, atentif terbuka menerima pendapat dan pendirian orang lain, bahkan kritik dan cacian mereka. Percakapan dan diskusi mendidik kita menjadi masyarakat sosial yang disiplin,mengetahui apa yang menjadi hak dan apa pula yang menjadi kewajiban kita, serta tahu persis kapan saatnya memberi dan kapan saatnya menerima kapan saatnya berbicara dan kapan saatnya menyimak.

6. 8Laporan

Laporan merupakan suatu tugas dan tanggungjawab penting. Selama penyajian suatu laporan, para penyimak haruslah mengikuti rencana organisasi seseorang pembicara, pilihan serta urutan ide-idenya, berusaha menyaring informasi yang melengkapi informasi yang telah ada dalam pikiran, dan harus dapat mengevaluasikan keontentikan atau benaran hal-hal yang dikatakan oleh pembicara. Laporan-laporan memang diperlukan bila kelompok kecil ikut serta bekerja panitia yang ada hubungannya dengan suatu kegiatan kelas, contoh: ketka suatu seorang individu mengamati atau membaca untuk mempelajari jawaban badi suatu pertanyaan yang timbul dalam suatu kegiatan belajar, atau ketika dia nengadakan suatu percobaan.Bagi anak-anak laporan merupakan tugas yang sangat penting, bahkan bagi anak taman kanak-kanak laporan merupakan hal yang penting.Laporan diperlukan bila anak-anak bekerja dalam kelompok kecil, serta dalam kepanitiaan yang ada hubungannya dengan suatu kegiatan. Misalnya ketika anak-anak mengamati ataumeneliti suatu hal.Dalam proses belajar mengajar,yang bersifat dua arah, ternyata laporan-laporan sangat banyak melibatkan anak-anak dalam kegiatan menyimak. Anak-anak harus disuruh dan dibiasakan banyak membaca.untuk memeriksa sampai sampai sejauh mana pemahaman mereka terhadap isi bacaan, merekapun disuruh pula membuat rangkuman tertulis, dan secara tidak sadar kita telah memupuk serta meningkatkan keterampilan menulis mereka.

7. Radio, Televisi, Rekaman, dan Telepon

Menurut Tarigan (1986 : 149) kehidupan modern menuntut kegiatan menyimak yang lebih meningkat. Pada masa kini banyak rumah tangga memiliki satu atau lebih jenis-jenisperlengkapan radio, televisi, rekaman, dan telepon. Segala jenis menyimak menuntut dalam berbagai ragam situasi menyimak oleh perlengkapan diatas, antara lain:

9a.Menyimak sekunder,Adalah jenis kegiatan menyimak secara kebetulan.Contoh: apabilamusik dipasangpelan-pelan sebagailatarbelakang.b.Menyimak sosial atau menyimak konversasionalAdalah menyimak yang berlangsung dalam situasi social tempat interaksi.Contoh: kalaukitadipanggil berbicara padatelepon.c.Menyimak apresiasif,Adalah jenis kegiatan menyimak yang menimbulkan apresiasi untuk keindahan.Contoh: bila drama yang baik atau musik yang merdu dipagelarkan atau di pentaskand.Menyimak eksplorasif atau menyimak interogatifAdalah menggali informasi untuk memperoleh fakta, tujuan dan manfaat.Contoh: kalau kepada kita diberikan resep-resep atauinformasi mengenai cuaca.e.Menyimak konsentratif dan menyimak kritisAdalah menyimak yang sejenis telaah.Contoh: apabila masalah-masalah penting didiskusikan oleh para politikus dan para pakar dalam berbagai bidang ilmupengetahuan.

8. Aneka Alasan Menyimak

Ada berbagai alasan orang itu menyimak. Di bawah ini kita kemukakan beberapa di antaranya, kita pilih alasan-alasan yang menurut kita termasuk penting.1.Karena ingin mempelajari sesuatu bahan simakan.Salah satu diantaranya dengan menyimak, kita menyimak suatu ceramah, diskusi, atau suatu kuliah karena kita yakin bahwa ceramah, diskusi, atau kuliah itu dapat memberikan kita syatu ilmu pengetahuan. Karena keyakinan ini, dan juga karena hasrat menambah pengetahuan, terkadang kita memang asyik menyimak, seolah lupa segalanya, seluruh perhatian kita curahkan kepada pembicaraan yang sedang disampaikan.2.Karena ingin memikat hati orang lain.Salah satu cara untuk menghargai serta dapat memikat hati orang lain, adalah menyimaknya baik-baik waktu dia berbicara. Setiap pembicara akan senang dan menaruh simpati kepada orang-orang yang menyimak ujarannya, alasan utama bagi dia untuk menyimak adalah menarik simpati atau memikat hati pembicara dan partisipan lainnya.

103.Karena ingin menjadi orang yang sopan santun. Salah satu ciri orang yang sopan santun adalah rela dan mau menyimak pembicaraan apalagi isi hati, keluhan, dan pesan orang lain.4.Karena ingin mencari keuntungan uang.Jeli mendengar penawaran dari penjual maupun pembeli, seseorang bisa memperoleh rejeki atau keuntungan uang atau materi. Maklumlah, mempertemukan penjual dan pembeli, menyimak kegiatan mereka tawar-menawar, lalu jadilah transaksi, maka penyimak akan memperoleh uang dengan sekian persen.5.Karena ingin memperoleh manfaat dari bahan simakan.Dari berbagai kegiatan menyimak seseorang dapat lebih mantap mengetahui, memahami, bahkan menguasai pemecahan suatu masalah.6.Karena ingin menghilangkan rasa bosan.Salah satu obat untuk menghilangkan rasa bosan adalah mengalihkan perhatian kepada masalah lain, misalnya menyimak ceramah atau kuliah dari seorana ahli mengenai bagaimana cara memelihara dan membiakkan burung puyuh, dan lain-lain, kegiatan seperti ini, khususnya yang berhubungan dengan hobi.7.Karena ingin membandingkan beberapa pendapat. Penjelasan atau keterangan mengenai suatu bidang studi dapat kita peroleh dari berbagai sumber, termasuk sumbr lisan, semakin banyak kita menyimak penjelasan mengenai sesuatu dari beberapa pakar, maka cakrawaa pandangan kita mengenai hal itu akan bertambah luas.8.Karena ingin memperluas pandangan dan pengertian. Salah satu cara untuk memperluas pandangan dan mempermantap pengertian atau pemahaman mengenai suatu topik adalah menyimak sebanyak mungkin pandangan dan gagasan para ahli.9.Karena ingin memenuhi rasa ingin tahu.Kian banyak kita tahu, maka kian banyak pula yang kita tidak tahu, rasa ingin tahu adalah salah satu pendorong untuk mmeneliti sesuatu lebih mendalam.

1110.Karena ingin disenangi orang lain. Seorang pembimbing atau penyuluh haruslah seorang penyimak yang sabar, kian sabar dan kian asyik dia menyimak kata hati orang lain, kian banyak pulalah orang yang menyenangi serta membutuhkan dia.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.Aneka situasi pelibat menyimak ialah aneka keadaan yang terdapat dalam kegiatan atau keterampilan menyimak yang melibatkan pembicara dan penyimak. Dalam keterampilan menyimak ini ada beberapa aneka situasi pelibat menyimak, antaranya: 1. Menyimak dalam kehidupan dan kurikulum2. Petunjuk, keterangan, dan pengumuman3. Percakapan dan diskusi4. Laporan5. Radio, telepisi, rekaman, dan teleponPada tahun 1929, Paul T. Rankin dari Detroid Public Schools menyelesaikan sebuah survey mengenai penggunaan waktu dalam keempat keterampilan berbahasa dari 68 orang dari berbagai pekerjaan dan jabatan selama dua bulan dan Paul T. Rankin menemui bahwa mereka mempergunakan waktu berkomunikasi mereka sebagai berikut:menulis 9%membaca 16%berbicara 30%menyimak 45%Pada sekolah-sekolah di Detroit, Rankin menemukan bahwa dalam penekanan pengajaran dikelasmembaca memperoleh 52%, sedangkanmenyimak hanya 8% (Salisbury, 1955 : 229).

12B. 13Kritik dan Saran

Dalam mengembangkan tingkat keterampilan menyimak, seorang guru harus memilih metode penyampaian yang ekonomis dan efisien, dan harus yang mudah dimengerti siswa. Pada tingkat lanjut lebih-lebih tingkat tinggi, di mana banyak keistimewaan bahasa yang dipergunakan, guru boleh memberikan kepada siswa tugas-tugas menyimak dengan materi yang tidak bersangkutanlagi. Guru hendaknya selalu mengingat tujuan pelajaran menyimak adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menyerap dan memahami bahan simakan, dan siswa dapat mengutarakan kembali bahan simakan. Dalam proses pembelajaran menyimak ada dua kemungkinan yang dapat ditempuh ialah menggunakan rekaman atau suara langsung. Kedua kemungkinan itu dapat dikerjakan semuanya karena dalam kehidupan sehari-hari kedua hal itu dapat terjadi. Penulis telah berusaha maksimal dalam penyusunan makalah ini, apabila terdapat kesalahan pada isi atau penulisan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Akhir kata tim penulis mengucapkan Terima Kasih.

14Daftar Pustaka

Eka, Riri. 2014. Aneka Situasi Pelibat Menyimak, (Online), (http://mencariilmuriri.blogspot.com/2014/03/aneka-situasi-pelibat-menyimak.html, diakses 20 Februari 2015).

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tasrifah. 2013. Aneka Situasi Pelibat Menyimak, (Online), (http://mrstasrifah.blogspot.com/2013/12/aneka-situasi-pelibat-penyimak_1. html, diakses 20 Februari 2015).