Upload
meli-ardianti
View
234
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
1/20
MANAJEMEN SEPSIS DAN SIRS
Meli Ardianti *, Purwito Nugroho **
ABSTRACT
Sepsis is infection with etiology causes negative gram bacteria or positive gram and
also fungus or other microorganism. After begining sepsis often balanced out inflammatory
sitokin, can become systemic inflammatory respone syndrome (SIRS) and need therapy to
care healthy immediately in order to means, service and medical care in ospital. !uidline
used in initial resuscitation and infection issues, hemodynamic support and ad"unctive
therapy and other supportive therapy of severe sepsis. #utcome desire goal primary totherapy sepsis is patient safety. Secondary goal include avoid or recovered from an illness
failure fungsion organ (renal, hepar, cardio, and pulmonal) and other complications.
$eyword% infection, sepsis, therapy
ABSTRAK
Sepsis disebabkan infeksi oleh bakteri gram negatif atau gram positif dan juga oleh
fungi atau mikroorganisme lainnya. Setelah dimulainya sepsis sering terjadi
ketidakseimbangan sitokin inflamasi, yang menyebabkan sindroma respon inflamasi sistemik
(SIRS), dan perl mendapatkan pertolongan kesehatan segera dengan menggunakan sarana,
fasilitas dan tenaga kesehatan yang ada di Rumas Sakit. Pedoman yang digunakan berupa
terapi awal resusitasi dan penanganan infeksi, terapi hemoinamik dan terapi tmabahan serta
terapi suportif lainnya. Hasil yang diharapka diantaranya tujuan primer penanganan sepsis
adalah keselamatan pasien. ujuan sekunder termasuk menghindari atau memulihkan
kegagalan fungsi organ (renal, hepar, kardio, dan pulmonal) serta komplikasi lainnya.
!ata kun"i # Infeksi, Sepsis, Penatalaksanaan
$%oassistant &nestesiologi '! &R
$$*okter spesialis anestesiologi +* RS* !ota Semarang
PENDAHUUAN
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
2/20
Sepsis merupakan respon sistemik terhadap infeksi di mana patogen atau toksin
dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi akti-itas proses inflamasi (infeksi dan
inflamasi). Sepsis dibagi dalam derajat Systemic Inflammatory Respone Syndrome (SIRS),
sepsis, sepsis berat, sepsis dengan hipotensi, dan syok septik. +ila suatu organ mengalami
kegagalan karena sepsis, maka sepsis tersebut merupakan sepsis berat.
Sepsis berkembang pada lebih dari /00.000 pasien di &merika Serikat setiap tahun,
dan hanya //12/3 yang dapat bertahan hidup. ntungnya angka kematian pada beberapa
kelompok pasien dengan sepsis karena kegagalan organ menurun, meskipun terapi sepsis
belumlah spesifik. 4enurunnya angka kematian ini disebabkan karena lebih "epatnya
mendeteksi dan mengobati infeksi penyebabnya atau dengan memperbaiki tindakan
suportifnya.5
'aktor1faktor yang berperan dalam meningkatkan insidensi sepsis adalah # kemoterapi
onkologis yang semakin agresif, penggunaan kortikosteroid dan terapi imunosupresi pada
pasien1pasien yang menjalani transplantasi dan penyakit1penyakit inflamasi, meningkatnya
usia1usia pasien yang memiliki predisposisi untuk terjadinya sepsis seperti pada penderita
diabetes, pasien dengan kegagalan organ mayor, meningkatnya penggunaan peralatan in-asifseperti protesa dan kateter intra-ena maupun urine, serta penggunaan antimikroba yang dapat
menyebabkan pertumbuhan berlebih, kolonisasi dan infeksi sekunder oleh mikroorganisme
yang resisten terhadap antimiroba.6
DE!INISI DAN TERMIN""#I
erminologi mengenai sepsis yahng banyak dipakai saat ini adalah hasil konferensi
American &ollege of &hest 'hysicianSociety of &ritical &are edicalpada tahun 775, yang
menghasilkan satu konsensus #8
SIRS (Systemic Inflamatorry Response Syndrome)adalah respon inflamasi sistemik
yang dapat di"etuskan oleh berbagai penyebab klinis yang berat. Respon ini ditandai dengan
dua atau lebih dari gejala1gejala berikut #
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
3/20
*emam (suhu tubuh 9 6: ;%) atau hipotermia (menit )
akipneu (respirasi 9 50 ?>menit) atau Pa%@5 < 65 mmHg
eukositosis (jumlah lekosit 95000>mm6 atau leukopenia (jumlah lekosit
mm6) atau adanya bentuk lekosit yang immature 9 03.8
Se$%i%adalah suatu SIRS yang disertai oleh suatu proses infeksi.
Se$%i% Berat &severe sepsis' adalah bentuk sepsis yang disertai disfungsi organ,
hipoperfusi jaringan (dapat disertai ataupun tidak disertai keadaan asidosis laktat, oligouria,
gangguan status mental>kesadaran) atau hipotensi.
S(o) %e$tidiartikan sebagai sepsis yang disertai dengan hipotensi (suatu keadaan
yang ditandai dengan tekanan darah sistolik < 70 mmHg atau adanya penurunan 9 80mmHg
dari tekanan darah dasarnya) serta tanda1tanda perfusi jaringan yang tidak adekuat walaupun
telah dilakukan resusitasi "airan (asidosis laktat, oligouria, gangguan status mental > keadaan
akut)
M"DS (ultiple #rgan *ysfunction Syndrome) adalah keadaan perubahan fungsiorgan dengan ditandai keadaan homeostatis tidak dapat dipertahankan tanpa adanya
inter-ensi terapi.
M"S!( ultiple #rgan System +ailure)adalah keadaan terganggunya sistem organ
sistemik pada keadaan akut walaupun telah dilakukan tindakan stabilisasi homeostatis.8
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
4/20
Aambar . Hubungan sepsis, SIRS dan infeksi
(*ikutip dari daftar pustaka no. 8)
ETI""#I DAN PAT"!ISI""#I TERJADIN+A SIRS DAN SEPSIS
Sepsis dikatakan sebagai suatu proses peradangan intra-askular yang berat. Hal ini
dikatakan berat karena sifatnya yang tidak terkontrol dan berlangsung terus menerus dengan
sendirinya, dikataan intra-askular karena proses ini menggambarkan penyebaran infeksi
melalui pembuluh darah dan dikatakan peradangan karena semua tanda respon sepsis adalah
perluasan dari peradangan biasa. /
Aambar 5. !etidakseimbangan homeostasis pada sepsis
(*ikutip dari daftar pustaka no. 2)
Reaksi inflamasi, dipi"u oleh berbagai kejadian yang disebut sebagaiActivators, yaitu#
. 4ikroorganisme
'aktor1faktor penentu dapat atau tidak terinfeksi oleh mikroorganisme pada
indi-idu adalah patogenitas mikroorganisme, status pertahanan tubuh penjamu
lingkungan dan benda asing. Sepsis dapat disebabkan oleh kuman gram negatif,
kuman gram positif, jamur, parasit, dan -irus. !uman gram negatif yang dapat
menyebabkan infeksi misalnya, .coli, $labsiella, 'esudomonas, nterobacter,
'roteus, dan lain1lain. !uman gram negatif yang paling banyak ditemukan pada
sepsis adalah .coli yang terkait dengan infeksi saluran ken"ing dan saluran
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
5/20
pen"ernaan. *isusul oleh $labsiela pneumonia. *i samping itu 'seudomonas
aeruginosa merupakan kuman yang banyak ditemui pada infeksi nosokomial. B
5. Produk dari mikroorganise # endotoksin dan eksotoksin
6. rauma pada aringan lunak
8. Ischaemic-reperfusion
/. Caringan nekrotik 2,B
Aambar 6. Perubahan respon inflamasi pada sepsis
(*ikutip dari daftar pustaka o.:)
Seluruh akti-ator tersebt dapat bertindak sendiri atau bersama1sama sebagai pemi"u
untuk mulai terjadinya reaksi inflamasi, yang memi"u reaksi berantai yang disebut sebagai
inisiator sehingga menghasilkan respon reaksi inflamasi SIRS. /,B
Activator akan memi"u akti-asi / inisiator inflamasi yang akan memi"u pula
pelepasan mediator atau merupakan sinyal pada efektor sekunder yang bertanggung jawab
sebagai elemen1elemen dari komponen respon inflamasi, yaitu #
. &kti-asi protein koagulasi (coagulation protein).
5. Platelet aktf.
6. Sel mast.8. &ontact activating system.
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
6/20
/. !askade kompemen (complement cascade). 2,7
*engan demikian dapat terlihat bahwa ati-asi dari salah satu inisiator akan
mengakti-asii inisiator yang lain. Dfek yang dihasilkan adalah # peningkatan permeabilitas
mikro-askuler, penigkatan aliran mikro-askuler, penurunan ke"epatan aliran dan
pembentukan edema jaringan lunak. Eang terpenting, semua produk hasil peme"ahan dan
enFim protein yang dihasilkan dalam aki-asi inisitaor ini men"iptakan situasi lokal disertai
trauma yang kaya akan chemoattracttan. 2,7
+erdasarkan teori henti mikrosirkuasi tentang terjadinya 4@' (ultiple #rgan
+ailure), setiap proses biologi dalam luka trauma sederhana atau infeksi jaringan lunak yang
tampak tenang diperankan oleh medator atau efektor yang sama untuk terjadinya SIRSmaupun sekuelenya. +erikut ini adalah 0 langkah dalam hipotesis tersebut# 7, 0
. &kti-asi reaksi inflamasi.
5. &kti-asi inisiator.
6. !onsekuensi sistemik fase pertama.
8. *istribusi sistemik chemoattracttant dan kode Sitokin Proinflamasi
('roinflamatory cytokine).
/. Penempelan netrofil.
2. &kti-asi penuh penempelan netrofil oleh
,
chemoattracttant.B. rauma dan -asokonstriksi pada mikrosirkulasi.
:. erhentinya mikrosirkulasi.
7. ekrosis fokal.
0. Proses Gself-energeiing/dan 0self-recycling/7, 0
Sejalan dengan patofisiologi di atas, maka mediator reaksi inflamasi dapat
diidentifikasi dan dapat digunakan untuk mengetahui adaya reaksi sepsis. Peningkatan
beberapa kadar sitokin seperti '1a (umor nekkrosis 'aktor1a), Interleukin (I12, I1:
dan I10) memang terlihat pada pasien sepsis dan biasanya berhubungan dengan
outcome yang jelek. I12 biasanya digunakan sebagai indikator dalam penelitian
pengobatan sepsis.:
Petanda biologis lain yang paling terkenal dan paling umum dipakai adalah
%RP (&-reactive 'rotein). %RP adalah protein yang diproduksi di hati pada fase akut,
kadarnya dalam plasma meningkat dalam keadaan infeksi sebagai respon adanya sitokin
dalam plasma. %RP dsebut sebagai petanda yang sangat berguna pada sepsis dan lebih
peka dibandingkan lekosit dan suhu tubuh.:
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
7/20
Prokalsitonin pre"usor kalsitonin juga disebut sebagai salah satu petanda sepsis.
!adar plasma prokalsitonin digunakan untuk membedakan infeksi dari proses inflamasi
yang lain, juga dilaporkan mempunyai nilai prediksi yang lebih baik dibandingkan %RP
maupun I12. Penelitian lain melaporkan prokalsitonin mempunyai spesifisitas dan
sensiti-itas yang lebih baik dibandingkan dengan %RP, leukosit maupun suhu tubuh pada
penigkatan kadar ' dan I12. Petanda yang lain adalah neopterin, elastase dan
fosfolipase &5.:
"rgani%e A%al !a)tor $re%i$ita%i Jeni% Kuan
'lora normal
!ulit rauma, suntikan I Stafilokokus epidermidis,
'ropionobacteria
4ulut %abut gigi, periodontitis tindakan
gigi, dll
Streptokokus viridans
sus eutropenia, hipertensi portal !ram negatif, Dntero"o""us
anaerob
rakt. A !ateterisasi, tindakan lain Aram negarti
'lota transient
Sal. afas &tas Infeksi -irus 4eningokokus
!ulit rauma Stafilokokus aureusPemb. *arah Suntikan I '. auregenosa, S. aureus
sus 4asuknya banyak kuman Streptococcus group A, .
Influena
enggorokan Infeksi -irus
Patogen lingkungan (bakterimia sekunder dari fokus)
%elulitis *4, neutropenia Streptococcus group A,S.
aureus
Plebitis Intra-ena S. aureus
I Intrumentasi, atu . coli
A. ra"t rauma, perfoasi nterococcus
Dndo"arditis Penyakit jantung S. viridans
abel . %ontoh tempat asal infeksi, faktor presipitasi dan kaitannya dengan kuman
penyebab sepsis>syok sepsis. (*ikutip dari daftar iustaka no. 0).
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
8/20
MANI!ESTASI KINIS DAN DIA#N"SIS
mumnya tidak spesifik seperti timbulnya demam, menggigil, kelelahan,
malaise, ansietas. Hal ini bahkan dapat tidak ada pada pasien dengan infeksi yang sudah
lanjut dan sangat serius terutama pada orang tua. Siegel et al. ,mengidentifikasi adanya
empat tahap perubahan patofisiologi hemodinamik dan metabolik. Jalaupun laporan ini
terutama menyoroti respon pasien terhadap sepsis, namun data ini bisa dianggap sebagai
respon prototipe SIRS. Interpretasi data ini dengan teliti menunjukan bahwa SIRS adalah
suatu yang berkelanjutan tergantung respon pasien terhadap suatu rangsang dan
kemampuan "adangan fisiologis pasien dalam menghadapi perubahan fisiologis umum
yang terjadi. 0,
!eempat tahap tersebut adalah# 0,
-. Taha$ A &!a%e re%$on SIRS Tran%ien'
4enggambarkan terjadinya respon normal terhadap stress seperti operasi
berat, trauma atau penyakit. 'ase ini ditandai dengan penurunan ringan tahanan -askuler
sistemik dan peningkatan %@P (cardiac output) yang sepadan. Perbedaan kadar oksigen
arteri dan -ena tetap sama seperti keadaan normal. Peningkatan &ardiac inde1 ini
menunjukan adanya peningktaan kebutuhan oksigen yang sesuai dengan respon
hipermetabolik terhadap stress dengan kadar laktat yang masih normal. Hal ini
merupakan respon normal yang terjadi pada setiap pasien yang mengalami trauma berat
atau operasi besar. +ila tidak terjadi komplikasi, respon SIRS singkat ini
menggambarkan efek sistemik dari reaksi inflamasi. Reaksi ini akan kembali pada
keadaan fisiologis seiring dengan penye buhan penyakit.
/. Taha$ B &!a%e M"DS'
4enunjukan respon terhadapstressyang berlebihan di mana terjadi penurunan
tajam dari tahanan -askuler sistemik yang akan merangsang jantung untuk meningkatkan
%@P. &kibat dari keadaan tersebut, maka dibutuhkan ekspansi "airan untuk men"ukupi
tekanan preload jantung (sebaiknya dengan "airan kristaloid). +ila hal ini tidak ter"apai
maka pasien akan mengalami hipotensi. Sementara itu selisih antara kadar oksigen arteri
dan -ena mulai menyempit, yang diikuti dengan meningkatnya kadar laktat. Sehingga
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
9/20
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi gangguan pemanfaatan oksigen oleh jaringan
karena abnormalitas enFim metabolisme sel. Pada tahap ini mulai tampak tanda1tanda
awal 4@*S. Serum laktat menigkat dan terjadi desaturasi darah arteri. !adar bilirubin
serum mulai meningkat di atas nilai normal. Pada masa sebelum penggunaan metoda
pen"egahan stress ulcer gastric mucosa, aspirasi dari pipa lambung menunjukan "airan
yang berwarna kehitaman atau bahkan berdarah. !adar serum kreatinin mulai naik di
atas ,0 mg>d.
0. Taha$ 1 &!a%e De)o$en%a%i'
Penurunan tahanan -askuler sistemik menjadi nyata sementara kemampuan
kompensasi jantung tidak mampu lagi mempertahankan tekanan arteri karena
penurunan tekanan afterload yang sangat drastis. &ardiac outputdapat normal atau
sedikit meninggi tetapi pada keadaan tekanan afterloadyang sangat rendah, tekanan
arteri tidak dapat dipertahankan lagi. Hipotensi akan terjadi meskipun tekanan
preloadmen"ukupi. !eadaan hipotensi ini biasanya disebut septik syok atau keadaan
syok yang berasal dari sepsis. Se"ara klinis pasien ini menunjukan suatu
kontarindikasi, meskipun dalam keadaaan hipotensi namun tetap teraba hangat.
2. Taha$ D &!a%e Terinal'
4erupakan gambaran hemodinamik pasien SIRS pada fase pre terminal.
!eadaan sirkulasi menjadi hipodinamik dengan cardiac output yang rendah, di mana
hal ini akan menyebabkan respon -asokonstriksi otonom sebagai reaksi tubuh untuk
mempertahankan tekanan darah, tahanan -askuler sistemik meningkat jauh di atas
normal. !onsumsi oksigen sistemik juga sangat rendah sebagai akibat gangguan
pemanfaatan oksigen oleh jaringan perifer, cardiac output yang tidak adekuat dan
-asokonstriksi perifer yang ekstrim. !adar laktat menjadi sangat tinggi. Sebagian
besar pasien akan mengalami kematian akibat fase ini. 0,
abel 5. ahapan SIRS (dikutip dari daftar pustaka no. :)
'ase %@P SR aktat
ransien K L
4@*S KKK LL K
4onitoring #
Arterial cannul % tekanan darah arteri, +A&, usahakan 4&P M 2/ mmHg.
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
10/20
%P # monitoring tekanan end diastolic -entrikel kanan,filling pressure. Petahankan
%P M 51/ mmHg.
'ulmonary artery catheter ( Swan AanF) # menilai %@>%I, SR, PR, dan P%JP
(menilai tekanan end diastolic -entrikel kiri).
'ulse #1ymetri% Saturasi @ksigen
D!A.
anoratorium # elektrolit, studi koagulasi, laktat. 0
Sejalan dengan pembagian di atas, berdasarkan pemantauan keadaan klinis pasien dengan
sepsis, pasien biasanya berada dalam keadaan hiperdinamik (juga biasa disebut sindrom
sepsis) atau dalam keadaan hipodinamik (yang disebut juga syok septik).
abel 6. Perbandingan sepsis hiperdinamik (sindrom sepsis) dn hipodinamik (syok septik):
Hiperdinamik Hipodinamik
!linis Suhu
!ulit
Cantung
Paru
K, 4enggigil
!ering, hangat
akikardi
akipneu
K>L
*ingin
akikardi
akipneu
aboratorium ekosit
!easaman
Aula darah
aktat
K
&sidosis metabolik
,/15,0 m4>
K>L, geser ke kir
&sidosis metabolik
Hiper>hipoglikemik
95,0 m4>
'isiologi %@P
SR
K
L
idak adekuat
K
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
11/20
PENATAAKSANAAN
Penatalaksanaan sepsis yang optimal men"akup eliminasi patogen penyebab
infeksi, mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila
diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan organ atau
renjatan. asopresor dan inotropik, terapi suportif terhadap kegagalan organ,
gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila terjadi respons imun maladaptif
host terhadap infeksi.
. Resusitasi
4en"akup tindakan airway (A), breathing (2), circulation (&) dengan
oksigenasi, terapi "airan (kristaloid dan>atau koloid), -asopresor>inotropik, dan
transfusi bila diperlukan. ujuan resusitasi pasien dengan sepsis berat atau yang
mengalami hipoperfusi dalam 2 jam pertama adalah %P :15 mmHg, 4&P 92/
mmHg, urine 90./ ml>kg>jam dan saturasi oksigen 9B03. +ila dalam 2 jam
resusitasi, saturasi oksigen tidak men"apai B03 dengan resusitasi "airan dengan
%P :15 mmHg, maka dilakukan transfusi PR% untuk men"apai hematokrit
9603 dan>atau pemberian dobutamin (sampai maksimal 50 Ng>kg>menit).5
+anyak pasien syok sepsis terjadi penurunan -olume intra-askuler, sebagai
respon pertama harus diberikan terapi "airan jika terjadi penurunan tekanan
darah. ntuk men"apai "airan yang adekuatpemberian pertama 1,/ dalam
waktu 15 jam. Cika tekanan darah tidak membaik dengan pemberian "airan maka
perlu dipertimbangkan pemberian -asopressor seperto dopamin dengan dosis/1
0ug>kg++>menit. *opamin diberikan bila sudah ter"apai target terapi "airan,
yaitu 4&P 20mmHg atau tekanan sistolik 7010mmHg.5,6
*osis awal adalah 51/Og>!g++>menit. +ila dosis ini gagal meningkatkan
4&P sesuai target, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 50Og>!g++>menit.
+ila masih gagal dosis dopamine dikembalikan pada 51/Og>!g++>menit, tetapi
dikombinasi dengan le-anterenol (noreepinefrin). +ila kombinasi kedua
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
12/20
-asokonstriktor masih gagal, berarti prognosisnya buruk sekali. dapat juga digati
demgam -askonstriktor lain (fenilefrin atau epinefrin). 5,6
5. Dliminasi sumber infeksi
ujuan# menghilangkan patogen penyebab, oleh karena antibiotik pada
umumnya tidak men"apai sumber infeksi seperti abses, -iskus yang
mengalami obstruksi dan implan prostesis yang terinfeksi. indakan ini
dilakukan se"epat mungkin mengikuti resusitasi yang adekuat.5
6. erapi antimikroba
4erupakan modalitas yang sangat penting dalam pengobatan sepsis.
erapi antibiotik intra-ena sebaiknya dimulai dalam jam pertama sejak
diketahui sepsis berat, setelah kultur diambil. erapi inisial berupa satu atau
lebih obat yang memiliki akti-itas melawan patogen bakteri atau jamur dan
dapat penetrasi ke tempat yang diduga sumber sepsis. @leh karena pada sepsis
umumnya disebabkan oleh gram negatif, penggunaan antibiotik yang dapat
men"egah pelepasan endotoksin seperti karbapenem memiliki keuntungan,
terutama pada keadaan dimana terjadi proses inflamasi yang hebat akibat
pelepasan endotoksin, misalnya pada sepsis berat dan gagal multi organ.5
Pemberian antimikrobial dinilai kembali setelah 8:1B5 jam
berdasarkan data mikrobiologi dan klinis. Sekali patogen penyebab
teridentifikasi, tidak ada bukti bahwa terapi kombinasi lebih baik daripada
monoterapi.
Indikasi terapi kombinasi yaitu#
Sebgai terapi pertama sebelum hasil kultur diketahui.
Pasien yang dapat imunosupresan, khususnya dengan
netropeni.
*ibutuhkan efek sinergi obat untuk kuman yang sangat patogen
(Pseudomonas aureginosa, Dnterokokus).
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
13/20
8. erapi suportif
a. @ksigenasi
Pada keadaan hipoksemia berat dan gagal napas bila disertai dengan
penurunan kesadaran atau kerja -entilasi yang berat, -entilasi mekanik
segera dilakukan.
b. erapi "airan
o Hipo-olemia harus segera diatasi dengan "airan kristaloid (a%l
0.73 atau ringer laktat) maupun koloid.
o Pada keadaan albumin rendah (d) disertai tekanan hidrostatik
melebihi tekanan onkotik plasma, koreksi albumin perlu diberikan.
o ransfusi PR% diperlukan pada keadaan perdarahan aktif atau bila
kadar Hb rendah pada kondisi tertentu, seperti pada iskemia miokard
dan renjatan septik. !adar Hb yang akan di"apai pada sepsis masih
kontro-ersi antara :10 g>d.5
". asopresor dan inotropik
Sebaiknya diberikan setelah keadaan hipo-olemik teratasi dengan
pemberian "airan adekuat, akan tetapi pasien masih hipotensi. asopresor
diberikan mulai dosis rendah dan dinaikkan (titrasi) untuk men"apai 4&P
20 mmHg atau tekanan darah sistolik 70mmHg. *apat dipakai dopamin
9:Ng>kg.menit,norepinefrin 0.061./Ng>kg.menit, phenylepherine 0./1
:Ng>kg>menit atau epinefrin 0.10./Ng>kg>menit. Inotropik dapat
digunakan# dobutamine 515: Ng>kg>menit, dopamine 61: Ng>kg>menit,
epinefrin 0.10./ Ng>kg>menit atau fosfodiesterase inhibitor (amrinone dan
milrinone).5,
d. +ikarbonat
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
14/20
Se"ara empirik bikarbonat diberikan bila pH hipotensi,
segera diperbaiki dengan pemberian "airan adekuat, -asopresor dan
inotropik bila diperlukan. *opamin dosis renal (16 Ng>kg>menit)
seringkali diberikan untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal pada sepsis,
namun se"ara evidence basedbelum terbukti. Sebagai terapi pengganti
gagal ginjal akut dapat dilakukan hemodialisis maupun hemofiltrasikontinu.5
f. utrisi
Pada metabolisme glukosa terjadi peningkatan produksi (glikolisis,
glukoneogenesis), ambilan dan oksidasinya pada sel, peningkatan
produksi dan penumpukan laktat dan ke"enderungan hiperglikemia akibat
resistensi insulin. Selain itu terjadi lipolisis, hipertrigliseridemia dan
proses katabolisme protein. Pada sepsis, ke"ukupan nutrisi# kalori (asam
amino), asam lemak, -itamin dan mineral perlu diberikan sedini mungkin.
5
g. !ontrol gula darah
erdapat penelitian pada pasien I%, menunjukkan terdapat penurunan
mortalitas sebesar 0.2150.53 pada kelompok pasien yang diberikan
insulin untuk men"apai kadar gula darah antara :010 mg>d
dibandingkan pada kelompok dimana insulin baru diberikan bila kadar
gula darah 9/ mg>d. amun apakah pengontrolan gula darah tersebut
dapat diaplikasikan dalam praktek I%, masih perlu die-aluasi, karena
ada risiko hipoglikemia.5
h. Aangguan koagulasi
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
15/20
Proses inflamasi pada sepsis menyebabkan terjadinya gangguan koagulasi
dan *I% (konsumsi faktor pembekuan dan pembentukan mikrotrombus di
sirkulasi). Pada sepsis berat dan renjatan, terjadi penurunan akti-itas
antikoagulan dan supresi proses fibrinolisis sehingga mikrotrombus
menumpuk di sirkulasi mengakibatkan kegagalan organ. erapi
antikoagulan, berupa heparin, antitrombin dan substitusi faktor
pembekuan bila diperlukan dapat diberikan, tetapi tidak terbukti
menurunkan mortalitas.5
i. !ortikosteroid
Hanya diberikan dengan indikasi insufisiensi adrenal. Hidrokortisondengan dosis /0 mg bolus I 8?>hari selama B hari pada pasien dengan
renjatan septik menunjukkan penurunan mortalitas dibandingkan kontrol.
!eadaan tanpa syok, kortikosteroid sebaiknya tidak diberikan dalam
terapi sepsis.5
/. 4odifikasi respons inflamasi
&nti endotoksin (imunoglobulin poliklonal dan monoklonal, analog
lipopolisakarida)Q antimediator spesifik (anti1', antikoagulan1antitrombin,
&P%, 'PIQ antagonis P&'Q metabolit asam arakidonat (PAD), antagonis
bradikinin, antioksidan (1asetilsistein, selenium), inhibitor sintesis @ (1
44&)Q imunostimulator (imunoglobulin, I'1, A1%S', imunonutrisi)Q
nonspesifik (kortikosteroid, pentoksifilin, dan hemofiltrasi). Dndogenous
a"ti-ated protein % memainkan peranan penting dalam sepsis# inflamasi,
koagulasi dan fibrinolisis. *rotre"ogin alfa (a"ti-ated) adalah nama generikdari bentuk rekombinan dari human a"ti-ated protein % yang diindikasikan
untuk menurunkan mortalitas pada pasien dengan sepsis berat dengan risiko
kematian yang tinggi.5
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
16/20
&A@RI4& PD&&&!S&&& RDSSI&SI *& SDPSIS
angkah penerapan DA*
(*ikutip dari daftar pustaka no.)
K"MPIKASI
4@*S (ultiple #rgan *ysfunction Syndrome).
Penyebab kerusakan multipel organ disebabkan karena adanya gangguan perfusi
jaringan yang mengalami hipoksia sehinga terjadi nekrosis dan gangguan fungsi ginjal
di mana pembulu darah memliki andil yang "ukup besar dalam patogenesis ini. 8
&R*S (Acute Respiratory *istress Syndrome)
!erusakan endotel pada sirkulasi paru menyebabkan gangguan pada aliran darah
kapiler dan perubahan permeabilitas kapiler, yang dapat mengakibatkan edema
interstisialdan al-eolar. eutrofil yang terperangkap dalam mikrosirkulasi paru
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
17/20
menyebabkan kerusakan pada membran kapiler al-eoli. Ddema pulmonal akan
mengakibatkan suatu proses hipoksia arteri sehingga akibatnya akan menyebabkan
Acute Respiratory *istress Syndrome.8
!I* (!oagulasi Intra-askular *iseminata)Patogenesis sepsis menyebabkan koagulasi intra-askuler diseminata disebabkan oleh
faktor komplemen yang berperan penting seperti yang sudah dijelaskan pada
patogenesi sepsis.8
*isfungsi hati dan jantung, neurologi.
Aagal ginjal akut.
Pada hipoksia>iskemi di ginjal terjadi kerusakan epitel tubulus ginjal -askular dan sel
endotel ginjal sehingga memi"u terjadinya proses inflamasi yang menyebabkan
gangguan fungsi organ ginjal.8
Aastrointestinal.
Pada pasien sepsis, di mana pasien dalam keadaan tidak sadar dan terpasang intubasi
dan tidak dapat makan, maka bakteri akan berkembang dalam saluran pen"ernaan dan
mungkin juga dapat menyebabkan suatu pneumona nosokomial akibat aspirasi.
&bnormalitas sirkulasi pada sepsis dapat menyebabkan penekanan pada barier normal
dari usus, yang akan menyebabkan bakteri dalam usus translokasi ke dalam sirkulasi
(mungkin lewat saluran limfe).8
KESIMPUAN
Sepsis merupakan masalah yang dihadapi dokter1dokter klinik, karena keadaan
tersebut merupakan salah satu penyebab kematian di rumah sakit. Pada umumnya sepsis
timbul pada penderita yang dirawat, terbanyak arena inter-enssi medis dan operasi.
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
18/20
Sepsis merpakan suatu respon inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi. Pada
infeksi, manifestasi dari sepsis sama dengan yang didefinisikan sebagai SIRS. Penyebab
infeksi dari sepsis adalah kuman gram negatif, kuman gram positif, jamur, parasit, dan -irus.
etapi yang paling dominan menimbulkan sepsis adalah kuman gram negatif.
Patogenesis dari sepsis melibatkan pertahanan tubuh penderitam produk yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mediator yang dilepaskan. Dndotoksin yang dilepaskan
oleh kuman gram negatif meneMyebabkan pelepasan mediator, yaitu sitokin pro inflamasi,
seperti ' dan I1, yang menyebabkan pelepasan mediator1mediator lainnya, termasuk
sitokin antiinflamasi.
Penatalaksanaan sepsis yang optimal men"akup resusitasi, eliminasi patogen
penyebab infeksi, terapi antimikroba, dan terapi suportif. !omplikasi sepsis dapat berupa
4@*S (ultiple #rgan *ysfunction Syndrome), &R*S (Acute Respiratory *istress
Syndrome), !I* (!oagulasi Intra-askular *iseminata), disfungsi hati dn jantung, neurologi,
gagal ginjal akut dan gastrointestinal.
DA!TAR PUSTAKA
. 4arini CC, Jheeler &. Sepsis Syndrome. In# %triti"al %are 4edi"ine. 5nded.
+altimpre# Jilliams and Jilkins, 77BQ 881/8.
5. Jheeler, &P, 4*., et al # reating Patiens with Se-ere Sepsis, Dngl. C 4ed 777,
680#50B18.
7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
19/20
6. Aann, *S., et al, Dndo"rine and 4etaboli" Responses to Injury In SwartF, et al,
Prin"iples of Surgery, 2th ed. ew Eork# 4" Araw Hill 778, 61/7.
8. eksana, Dry. SIRS, Sepsis, !eseimbangan &sam +asa, Syok dan erapi %airan.+agian &nestesi dan erapi Intensif RSP.dr.!ariadi. Sematang# 'akultas
!edokteran ni-ersitas *iponegoro, 5002.
/. Hot"hkiss Rs, !arl ID. he Pathophysiology and reatment of Sepsis. DnglC 4ed
5006. 68:Q 6:1/0.
2. +aue &D. History of 4@' and *efinition of @rgan 'ailure. In # 4ultiple @rgan
'ailure Pathophysiology, Pre-ention and herapy. +aue &D, 'aist D, 'ry *D (Dds).
ew Eork # Springer1erlag, 5000#61.
B. Hanafi +., %urrent %on"epts in the 4anagement of Sepsis in Surgi"al Patiens #
%lini"al &ppli"ations of +asi" S"ien"es, +andung # P&*, 5008.
:. Sepsis. &-ailable from#
http#>>www."le-eland"lini"meded."om>medi"alpubs>diseasemanagement>infe"tious1
disease>sepsis>. *iunduh pada tanggal 56 Canuari 508.
7. 'ry *D. Systemi" Inflamatory Response and 4ultiple @rgan *ysfun"tion Syndrome #+iologi" *omino Dffe"t. In # 4ultiple @rgn 'ailure Patophysiology, Pre-ention and
herapy. +aue &D, 'aist D, 'ry *D (Dds). ew Eorl # Springer1erlag, 5000#5617.
0. 'ry *D. 4i"rosir"ulatory &rrest heory of SIRS and 4@*S, In# 4ultiple @rgan
'ailure Patophysiology, Pre-ention and herapy. +aue &D, 'aist D, 'ry *D (Dds).
ew Eorl # Springer1erlag, 5000#75100.
. 4arshall C%. SIRS, 4@*S and the +ra-e ew Jorld @f I% &"ronyms # Ha-e hey
Helped us. In # 4ultiple @rgan 'ailure Patophysiology, Pre-ention and herapy. +aue&D, 'aist D, 'ry *D (Dds). ew Eorl # Springer1erlag, 5000#75100.
5. *ellinger RP, %arlet C4, 4asur H, Aerla"h H, %alandra , %ohen C, et. &l. Sur-ing
sepsis "ampaign guidelines for management of se-ere sepsis adn septi" sho"k. %rit
%are 4ed , 5008Q :/:1B5.
6. Sepsis, &-ailable from#
http#>>www.idso"iety.org>uploaded'iles>I*S&>Auidelines1
PatientT%are>I*S&TPra"ti"eTAuidelines>'e-erTandTInfe"tions>506350Sepsis
350Auidelines.pdfUsear"hM355sepsis guidelines355. *iunduh pada tanggal 56 4ei
506.
http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/infectious-disease/sepsis/http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/infectious-disease/sepsis/http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.idsociety.org/uploadedFiles/IDSA/Guidelines-Patient_Care/IDSA_Practice_Guidelines/Fever_and_Infections/2013%20Sepsis%20Guidelines.pdf#search=%22sepsis%20guidelines%22http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/infectious-disease/sepsis/http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/infectious-disease/sepsis/7/23/2019 Makalah Meli (Autosaved) (Repaired)
20/20
8. &.Auntur. H. Sepsis. *alam # +uku &jar Ilmu Penyakit *alam Cilid III. Ddisis I.
Cakarta # Pusat Penerbit IP* '! I, 500B# :80186.