33
MAKALAH MANFAAT SOSIOLOGI Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Sosiologi Disusun Oleh: Kelompok 5 Rida Fuja Lestari Linda Nurhidayah D’Ambar Astuti A Idit Vikriandi Tazkia Nanda F Heliyanti

MAKALAH manfaat sosiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH manfaat sosiologi

Citation preview

MAKALAH

MANFAAT SOSIOLOGI

Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Sosiologi

Disusun Oleh:Kelompok 5

Rida Fuja LestariLinda NurhidayahD’Ambar Astuti A

Idit VikriandiTazkia Nanda F

Heliyanti

Kelas XI

SMA NEGERI 1 BANTARUJEG

2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan

judul “Masalah sosial dan manfaat sosiologi” yang menjadi salah satu tugas dari

mata pelajaran Sosiologi  ini dengan baik dan lancar.

Merupakan suatu tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami para

penyusun makalah ini terutama materi-materi baru yang dapat memberikan

pemahaman-pemahaman yang lebih bervariatif tentang Masalah sosial dan

manfaat sosiologi.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami

sebutkan satu per satu.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di

masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun

dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

sebagai referensi tambahan di bidang ilmu teknik informatika.

Bantarujeg, Februari 2016

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian Masalah Sosial.........................................................................3

2.2 Klasifikasi Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya.....................................4

2.3 Ukuran-Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah Sosial...............................5

2.4 Beberapa Masalah Sosial Penting.............................................................7

2.5 Pemecahan Masalah Sosial.....................................................................13

2.6 Manfaat Sosiologi....................................................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................16

3.1 Kesimpulan..............................................................................................16

3.2 Saran........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok

antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi

sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam,terutama

menelaa gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma,

kelompok , lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses ,

perubahan dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala-gejala

tersebut berlangsung secara normal sebagaimana dikehendaki masyarakat

bersangkutan.

Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal atau

gejalapatologis. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat

berfungsi sebagaimana mestinya,sehingga menyebabkan kekecewaan dan

penderitaan. Masalah – masalah tersebut berbeda dengan problema-problema

lain dalam masyarakat, karena maslaah-masalah tersebut berhubungan erat

dengan nilai-nilai dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Hal ini dinamakan

masalah karena bersangkut paut dengan gejala-gejala yang mengganggu

kelanggengan dalam masyarakat. Dengan demikian, masalah-masalah

menyangkut nilai-nilai yang mencangkup pula segi moral, karena untuk dapat

mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah harus digunakan

penilaian sebagai pengukurannya. Apabila suatu masyarakat menganggap

sakit jiwa, bunuh diri, perceraian, penyalahgunaan obat bius (narcotics

addiction) sebagai masalah , maka masyarakat tersebut tidak semata-mata

menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang. Akan tetapi sekaligus juga

mencerminkan ukuran-ukuran umum mengenai segi moral. Setiap masyarakat

tentunya mempunyai ukuran yang berbeda mengenai hal ini seperti minsalnya

soal gelandangan merupakan masalah nyata menghadapi kota-kota besar di

Indonesia. Tetapi belum tentu masalah tadi dianggap sebagai masalah di

tempat lainnya. Hal ini juga tergantung dari faktor waktu. Mungkin pada

1

waktu-waktu lampau permainan judi dianggap sebagai masalah yang penting

akan tetapi dewasa ini tidak. Selain itu juga ada masalah-masalah yang tidak

bersumber pada penyimpangan norma-norma masyarakat, tetapi lebih banyak

mengenai susunannya, seperti masalah penduduk, pengangguran dan

disorganisasi keluarga serta desa. Sudah tentu sosiologi juga dapat mempunyai

manfaat bagi bidang-bidang lain seperti pemerintahan, pendidikan, industri

dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis

mengambil keputusan masalah sebagai beriktu :

1. Apa pengertian masalah sosiologi dan masalah sosial?

2. Klasifikasi masalah sosial?

3. Apa manfaat  dari sosiologi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian masalah sosiologi dan masalah sosial

2. Mengetahui klasifikasi masalah sosiologi

3. Mengetahui manfaat sosiologi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masalah Sosial

Acap kali dibebankan antara dua macam persoalan yaitu, antara

masalah masyarakat (scientific or societal problem) dengan problema

(ameliorative or problem). Yang pertama menyangkut analisis tentang macam-

macam gejala kehidupan masyarakat. Sedang yang kedua meneliti gejala-

gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau bahkan

untuk menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum

dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan

kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan.

Walaupun sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan, namun juga

perlu mempelajari masalah-masalah . Karena ia merupakan aspek-aspek tata

kelakuan . Dengan demikian, sosiologi juga berusaha mempelajari masalah

seperti kejahatan, konflik antar ras, kemiskinan, perceraian, pelacuran,

delinkuensi anak-anak dan seterusnya. Dalam hal ini sosiologi bertujuan untuk

menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosiologi tidak terlalu menekan

pada pemecahan atau jalan keluar dari masalah-masalah tersebut. Karena

usaha untuk mengatasi maslah hanya mungkin berhasil apabila didasarkan

pada kenyataan serta latara belakangnya, maka sosiologi dapat ikut serta

membantu mencari jalan keluar yang mungkin dapat dianggap efektif.

Masalah merupakan bagian sosiologi, sebenarnya masalah merupakan

hasil dari proses perkembangan masyarakat. Artinya problema tadi memang

sewajarnya timbul, apabila tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan

terhadap penemuan-penemuan baru dan gagasan baru. Dalam jangka waktu

masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, timbullah

maslah sosial, sampai unsur-unsur masyarakat berada dalam keadaan stabil

lagi. Masalah sosial merupakan akibat dari interaksi sosial antara individu,

antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Interaksi sosial

3

berkisar pada ukuran nilai adapt – istiadat, tradisi dan ideology ditandai

dengan suatu proses sosial yang disosiatif.

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur

kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok

sosial. Atau menghambat terpenuhinya keinginan pokok warga kelompok

sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

Di samping kebutuhan-kebutuhan tersebut, atas dasar unsur biologis,

berkembang pula kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam

masyarakat, yaitu kedudukan sosial, peranan sosial dan sebagainya. Apabila

individu tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis serta

kebutuhan-kebutuhan biologis. Dan dia akan merasa kehidupan ini tak banyak

gunanya.

Untuk merumuskan apa yang dinamakan dengan masalah sosial tidak

begitu sukar, dari pada usaha-usaha untuk membuat suatu indeks yang

memberi petunjuk akan adanya masalah sosial tersebut. Banyak yang

mengusahakan adanya indeks tersebut seperti minsalnya indeks simple ratesi

yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, angka-angka

bunuh diri, perceraian dan sebgainya. Sering juga diusahakan system

composite indice yaitu gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek

yang mempunyai kaitan satu dengan lainnya.

Indeks-indeks tersebut sukar untuk dijadikan ukuran mutlak, karena

system nilai dan norma-norma dalam setiap masyarakat berbeda satu dengan

lainnya. Angka-angka bunuh diri yang tinggi di dalam suatu masyarakat

tertentu mungkin dianggap sebagai suatu indeks akan adanya disorganisasi.

2.2 Klasifikasi Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia

atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor :

1. Ekonomis, misalnya : kemiskinan dan pengangguran,dll

2. Biologis, misalnya : penyakit,dll

3. Biopsikologis, misalnya : penyakit syaraf, bunuh diri, aliran sesat dll

4

4. Kebudayaan, misalnya : perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak,

konflik sosial dan keagamaan,dll

Setiap masyarakat mempunyai norma-norma yang bersangkut paut

dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta

penyesuaian diri individu atau kelompok sosial. Problema – problema yang

berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran dan

sebagainya. Penyakit, minsalnya bersumber pada faktor biologis. Dari faktor

psikologis timbul persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri,

disorganisasi jiwa dan seterusnya.

Klasifikasi yang berbeda, mengadakan pengolahan atas dasar

kepincangan-kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan

social dan kebijaksanaan social. Kedalam kategori pertama dapat dimasukkan

masalah social yang disebabkan adanya pengangguran atau batasan-batasan

sumber alam. Kategori kedua mencangkup persoalan-persoalan penduduk,

minsalnya bertambah atau berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran,

migrasi dan sebagainya.

2.3 Ukuran-Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah Sosial

Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan problema social

atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran,

yaitu:

1. Kriteria utama

Masalah social yaitu, tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan

nilai-nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan

sosial. Unsur-unsur yang pertama dan pokok dari masalah social adalah

adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi

nyata kehidupan. Artinya, adanya kepincangan-kepincangan antara

anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi.

Secara sosiologis, agak sulit untuk menentukan secara mutlak sampai

sejauh mana kepincangan dalam masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai

suatu problema social juga.

5

2. Sumber – sumber Sosial Masalah Sosial

Masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara

langsung dari atau bersumber langsung kondisi-kondisi maupun proses-

proses sosial. Jadi sebab-sebab terpentingnya masalah social haruslah

bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang

bersifat sosial, akan tetapi juga pada sumbernya. Kepincangan yang

disebabkan oleh gempa bumi, angin topan, meletusnya api, banjir, epidemi

dan segala sesuatunya yang disebabkan oleh alam, bukan merupakan

maslah sosial. Yang pokok disini adalah bahwa akibat dari gejala-gejala

tersebut, baik gejala sosial maupun bukan sosial, menyebabkan masalah

sosial. Inilah yang menjadi ukuran bagi sosiologi.

3. Pihak-pihak yang Menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan

masalah social atau tidak.

Ukuran diatas bersifat relative sekali. Mungkin dikatakan bahwa

orang banyaklah yang harus menentukannya, atau segolongan orang yang

berkuasa saja atau lain-lainnya. Dalam masyarakat merupakan gejala yang

wajar jika sekelompok warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat

tersebut. Golongan kecil tersebut mempunyai kekuasaan dan wewenang

yang lebih besar dari orang lain untuk membuat serta menentukan

kebijaksanaan sosial.

Dalam hal ini para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk

kemudian diujikan pada kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat

itu sendirilah yang menentukan apakah suatu gejala merupakan suatu

problema social atau tidak.

4. Manifest social problem dan latent social problem

Sosiologi juga merupakan warga karena itu tidak mustahil, kalau

penelitian-penelitiannya kadangkala tercemar oleh unsur subyektif

lantaran ikatan yang begitu kuat antara dia sebagai warga dengan

masyarakat.

Manifest social problem merupakan masalah sosial yang timbul

sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat.

6

Kepincangan mana dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma

dan nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat pada umumnya tidak

menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.

5. Perhatian masyarakat dan masalah social

Suatu kejadian merupakan masalah social belum tentu mendapat

perhatian yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian

yang mendapat sorotan masyarakat, belum tentu merupakan masalah

social.

Hal lain yang perlu pula diketahui adalah bahwa semakin jauh jarak

social antara orang-orang yang kemalangan dengan orang yang

mengatahui hal itu, semakin kecil pula simpati timbul dan juga semakin

kecil perhatian terhadap kejadian tadi. Suatu problema yang merupakan

manifest social problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut

keyakinan masyarakat dapat diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan.

Lain halnya dengan latent social problem yang sulit diatasi, karena

walaupun masyarakat tidak menyukainya, tetapi masyarakat tidak berdaya

untuk menghadapinya. Dalam mengatasi problema tersebut, sosiologi

seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam problema tersebut

yang didasarkan pada system nilai-nilai masyarakat, sosiologi seharusnya

mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan

yang diterimanya sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan

(atau dibatasi).

2.4 Beberapa Masalah Sosial Penting

Kepincangan – kepincangan mana yang dianggap sebagai masalah

sosial oleh masyarakat tergantung dari system nilai sosial masyarakat tersebut.

Akan tetapi ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat-

masyarakat pada umumnya sama yaitu minsalnya :

1. Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan

7

kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun

fisiknya dalam kelompok tersebut.

Factor-faktor yang menyebabkan mereka membenci kemiskinan

adalah kesadaran bahwa mereka telah gagal untuk memperoleh lebih dari

apa yang telah dimilikinya dan perasaan akan adanya ketidak adilan. Pada

masyarakat moderen yang rumit, kemiskinan menjadi suatu problema

social karena sikap yang membenci kemiskinan tadi. Persoalan menjadi

lain bagi mereka yang turut dalam arus urbanisasi tetapi gagal mencari

pekerjaan. Bagi mereka pokok persoalan kemiskinan disebabkan tidak

mampu memenuhi kebutuhan primer sehingga muncul tunakarya, tuna

susila dan lainnya. Secara sosiologis, sebab-sebab timbulnya problema

tersebut adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi

dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi.

2. Kejahatan

Sosiologi berpendapat bahwa kejahatan disebabkan karena kondisi-

kondisi dan proses-proses social yang sama, yang menghasilkan perilaku-

perilaku social lainnya. Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan

erat denga bentuk-bentuk dan organisasi social dimana kejahatan tersebut

terjadi. Para sosiologi berusaha untuk menentukan proses-proses yang

menyebabkan seseorang menjadi penjahat. Analisis ini bersifat social

psikologis. Beberapa orang ahli menekankan pada beberapa bentuk proses

seperti imitasi, identifikasi, konsep diri pribadi dan kekecewaan yang

agresif sebagai proses yang menyebabkan seseoran menjadi penjahat.

Selanjutnya dikatakan bahwa bagian pokok dari pola-pola perilaku

jahat tadi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat intim. Alat-alat

komunikasi tertentu seperti buku, surat kabar, film, televise, radio,

memberikan pengaruh tertentu yaitu dalam memberikan sugesti kepada

orang perorangan untuk menerima atau menolak pola-pola perilaku jahat.

Untuk mengatasi maslah itu, kecuali tindakan preventif, dapat pula

diadakan tindakan-tindakan represif antara lain dengan teknik rehabilitasi.

Menurut Cressey ada dua factor konsepsi mengenai teknik rehabilitasi

8

tersebut. Yang pertama menciptakan system dan program-program yang

bertujuan untuk menghukum orang jahat tersebut. Sistem serta program-

program tersebut bersifat reformatif, minsalnya hukuman bersyarat,

diusahakan mencari pekerjaan bagi si terhukum dan diberi konsultasi

psikologis. Minsalkan kepada narapidana di lembaga permasyarakatan

diberikan pendidikan serta latihan untuk menguasai bidang tertentu,

supaya kelak setelah masa hukuman selesai punya modal untuk mencari

pekerjaan di masyarakat.

Suatu gejala lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah apa

yang disebut sebagai white-collar crime, suatu gejalayang timbul pada

abad modern ini. Banyak ahli beranggapan, bahwa tipe kejahatan ini

merupakan ekses dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat.

Karena itu pada mulanya gejala ini disebut business crime atau economic

criminality. Memang white-collar crime merupakan kejahatan yang

dilakukan oleh pengusaha atau para pejabat didalam menjalankan peranan

fungsinya. Keadaan keuangannya yang relative kuat mungkin mereka

untuk melakukan perbuatan yang oleh hukum dan masyarakat umum

dikualifikasikan sebagai kejahatan. Golongan tersebut menganggap

dirinya kebal terhadap hukum dan sarana-sarana pengendaliannya dengan

kuat. Sukar sekali untuk memidana mereka, sehingga dengan tepat

dikatakan bahwa kekuatan penjahat white-collar terletak pada kelemahan

korban-korbannya.

3. Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu

unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai

dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi

keluarga antara lain adalah :

a. Unit kerja yang tidak lengkap karena hubungan diluar perkawinan.

Karena ayah (biologis) gagal dalam mengisi peranan sosialnya dan

demikian juga halnya dengan keluarga pihak ayah maupun ibu.

9

b. Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan sebab perceraian,

perpisahan meja dan tempat tidur dan seterusnya.

c. Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut yaitu dalam hak

komunikasi

d. Krisis keluarga, oleh salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga

di luar kemampuan sendiri meninggalkan rumah tangga, meninggal

dunia, dihukum atau karena peperangan.

e. Krisis keluarga yang disebabkan oleh factor intern, minsalnya karena

terganggu keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga.

4. Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern

Masalah generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang

berlawanan, yakni keinginan untuk melawan (minsalnya dalam bentuk

redikalisme, delinkuensi dan sebagainya) dan sikap yang apatis. Sikap

melawan mungkin disertai dengan suatu rasa takut bahwa masyarakat akan

hancur karena perbuatan-perbuatan menyimpang. Sedangkan sikap apatis

biasanya disertai dengan rasa kecewa terhadap masyarakat. Generasi muda

biasannya menghadapi masalah social dan biologis.

5. Peperangan

Perperangan mungkin merupakan masalah social paling

sulitdipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Sehingga

memerlukan kerjasama internasional yang hingga kini belum berkembang

dengan baik. Perkembangan teknologi yang pesat semakin

memoderilisasikan cara-cara berperang dan menyebabkan pula kerusakan-

kerusakan yang lebih hebat ketimbang masa lampau.

6. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat

a. Pelacuran

Sebab terjadinya pelacuran haruslah dilihat pada factor endogen

dan eksogen. Diantara factor endogen dapat disebutkan nafsu kelamin

yang besar, sifat malas dan keinginan yang besar untuk hidup mewah.

Diantara factor tersebut yang utama adalah factor ekonomis, urbanisasi

10

yang tak teratur. Sebab utama adalah konflik mental, situasi hidup

yang tidak dewasa ditambah dengan intelligentsia yang rendah.

Usaha untuk mencegahnya ialah dengan jalan meneliti gejala-

gejala yang terjadi jauh sebelum adanya gangguan mental, minsalnya

gejala insekuritas pada anak-anak wanita, gejala membolos, mencuri

kecil-kecilkan dan sebagainya. Hal itu semuanya dapat dicegah dengan

usaha pembinaan sekuritas dan kasih sayang yang stabil.

b. Delinkuensi Anak-anak.

Delinkuensi anak-anak yang terkenal di Indonesia adalah

masalah cross boys dan cross girl yang merupakan sebutan bagi anak-

anak muda yang tergabung dalam suatu ikatan /organisasi formal atau

semi formal dan mempunyai tingkah laku yang kurang/tidak disukai

oleh masyarakat pada umumnya.

c. Alkoholisme

Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan

masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh

atau dilarang digunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh

menggunakannya, dimana, bilamana dan dalam kondisi yang

bagaimana. Umumnya orang awam berpendapat bahwa alcohol

merupakan suatu system syaraf. Akibatnya, seorang pemabuk semakin

kurang kemampuannya untuk mengendalikan diri. Pembicaraan

alkoholisme mengenai aspek hukum hanya akan dibatasi pada

perundang-undangan. Perundang-undangan merupakan segala

keputusan resmi secara tertulis yang dibuat penguasa, yang meningkat.

Dengan demikian perundang-undangan merupakan satu segi saja dari

aspek hukum, karena disamping perundang-undangan, ada hukum

adat, hukum yurisprudensi, dan seterusnya.

d. Homoseksualitas

Homoseksual adalah seseorang yang cendrung mengutamakan

orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksual

merupakan sikap atau tindakan pola perilaku para homoseksual. Pria

11

yang melakukan sikap-tindak demikian disebut homoseksual,

sedangkan lesbian merupakan sebutan bagi wanita yang berbuat

demikian.

7. Masalah Kependudukan

Penduduk suatu Negara, pada hakikatnya merupakan sumber yang

sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subyek

serta obyek pembangunan. Salah satu tanggung jawab utama Negara

adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mengambil langkah-

langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan. Di Indonesia

gangguan tersebut menimbulkan masalah, antara lain :

a. Bagaimana menyebarkan penduduk, sehingga tercipta kepadatan

penduduk yang serasi untuk seluruh Indonesia.

b. Bagaimana mengusahakan penurunan angka kelahiran, sehingga

perkembangan kependudukan dapat diawasi dengan seksama.

8. Masalah Lingkungan Hidup.

Lingkungan hidup biasanya dibedakan dalam kategori-kategori

sebagai berikut :

a. Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang ada di sekeliling

manusia.

b. Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang

berupa organisme yang hidup (disamping manusia itu sendiri).

c. Lingkungan social, yang terdiri dari orang-orang baik individual

maupun kelompok yang berada disekitar manusia.

9. Birokrasi

Pengertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang

dimaksudkan untuk menggerahkan tenaga dengan teratur dan terus

menerus, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Birokrasi adalah organisasi

yang bersifat hirarkis, yang ditetapkan secara rasional untuk

mengkoordinasikan pekerjaan orang-orang untuk keperntingan

pelaksanaan tugas-tugas administrative.

12

2.5 Pemecahan Masalah Sosial

Dewasa ini ditemukan cara-cara analisis yang lebih efektif, walaupun

metode-metode lama yang terbukti tidak efektif, belum dapat dihilangkan

begitu saja. Hal ini disebabkan ilmu social pada umumnya belum sanggup

untuk menetapkan secara mutlak dan pasti apa yang merupakan masalah

social pokok. Lagi pula pengaruh pemecahan masalah social tidak dirasakan

dengan segera, tetapi setelah jangka waktu yang cukup lama. Akhirnya perlu

dicatat bahwa pasti ada reaksi terhadap masalah social menyangkut nilai-nilai

dan perasaan social. Akan tetapi walaupun ada kekurangan, namun penelitian

terhadap masalah social berkembang terus. Metode yang digunakan ada yang

bersifat preventif dan represif. Metode yang preventif jelas lebih sulit

dilaksanakan, karena harus didasarka pada penelitian yang mendalam terhadap

sebab-sebab terjadinya masalah social. Metode represif lebih banyak

digunakan, artinya setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah

social, baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasainya. Di dalam

mengatasi masalah social tidaklah perlu semata-mata melihat aspek

sosiologisnya, tetapi juga aspek-aspek lainnya. Sehingga, diperlukan suatu

kerja sama antara ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk

memecahkan masalah social yang dihadapi.

2.6 Manfaat Sosiologi

Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak sosiolog

yang dipeker-jakan dalam instansi-instansi negara maupun menjadi konsultan

berbagai perencanaan pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiolog

sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian, pengolahan data

dan perencanaaan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat.

Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah:

1. Untuk pembangunan.

Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan

pada tahap perenca-naan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.

Pada tahap perencanaan, yang ha-rus diperhatikan adalah apa yang

13

menjadi kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan yang harus dilihat

adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya.

Dan pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap e-

fek atau dampak sosial pembangunan tersebut.

2. Untuk penelitian.

Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh

suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara

yang sedang membangun, peran sosiolog sangat dibutuhkan. Berdasarkan

hasil penelitian sosiologis, para pengambilan keputusan dapat menyusun

rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara

pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa

solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana

keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah sosial. Keterlibatan mereka

dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat membangun serta menunjukkan

apa yang telah mereka pe-lajari dari pengalaman-pengalaman tersebut.

Sesuai dengan objek kajiannya, sosiologi terutama meneliti gejala-

gejala dalam masyarakat , seperti norma-norma, kelompok sosial, perubahan

sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tetapi dalam masyarakat,

gejala-gejala tersebut sebagian ada yang berlangsung tidak dengan

semestinya atau tidak normal. Gejala-gejala yang tidak normal tersebut

dinamakan sebagai masalah sosial. Sosiologi dalam hal ini bermanfaat dalam

hal menyoroti masalah –masalah sosial walaupun sebenarnya sosiologi juga

bermanfaat bagi bidang-bidang lainnya, misalnya pemerintahan, pendidikan,

juga industry

Dalam sosiologi, untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi

seperti kemiskinan, masalah yang terjadi pada generasi muda, alkoholisme

bahkan pelacuran, diperlukan suatu perencanaan sosial yang baik. Untuk itu,

terlebih dahulu perlu dilihat lagi masalah-masalah sosial seperti apakah yang

sebenarnya dihadapi

14

Sosiologi berusaha mempelajari masalah-masalah sosial tersebut

dengan tujuan untuk menemuka sebab terjadinya masalah tersebut, tetapi

tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar dari masalah

tersebut. Dengan penelitian yang dilakukan, akan diperoleh ata dan kemudian

digunakan untuk merencanakan kebijakan yang menyangkut masyarakat.

15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masalah merupakan bagian sosiologi, sebenarnya masalah merupakan

hasil dari proses perkembangan masyarakat. Artinya problema tadi memang

sewajarnya timbul, apabila tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan

terhadap penemuan-penemuan baru dan gagasan baru. Dalam jangka waktu

masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, timbullah

maslah sosial, sampai unsur-unsur masyarakat berada dalam keadaan stabil

lagi. Masalah sosial merupakan akibat dari interaksi sosial antara individu,

antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Interaksi sosial

berkisar pada ukuran nilai adapt – istiadat, tradisi dan ideology ditandai

dengan suatu proses sosial yang disosiatif.

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur

kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok

sosial. Atau menghambat terpenuhinya keinginan pokok warga kelompok

sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri

manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor :

1. Ekonomis, misalnya : kemiskinan dan pengangguran,dll

2. Biologis, misalnya : penyakit,dll

3. Biopsikologis, misalnya : penyakit syaraf, bunuh diri, aliran sesat dll

4. Kebudayaan, misalnya : perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak,

konflik sosial dan keagamaan,dll

Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak

sosiolog yang dipeker-jakan dalam instansi-instansi negara maupun

menjadi konsultan berbagai perencanaan pembangunan. Dalam hal ini

tentunya peran sosiolog sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan

dengan penelitian, pengolahan data dan perencanaaan kebijakan yang

16

menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan sosiologi bagi

masyarakat adalah :

1. Untuk pembangunan.

2. Untuk penelitian.

3.2 Saran

Sebagai masyarakat yang bersosial kita seharusnya berpartisipasi

dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di

lingkungan sekitar kita.

Saya berharap dengan adanya tugas makalah ini pembaca dapat

lebih memahami mengenai masalah sosial dan manfaat sosiologi.

Apabila dalam pembuatan makalah ini ada yang kurang berkenan

Mohon kiranya kritik dan sarannya yang dapat membangun pembuatan

makalah berikutnya agar dapat lebih baik lagi.

17

DAFTAR PUSTAKA

http://ridwan-cruiser.blogspot.co.id/2012/11/makalah-masalah-sosial-dan-

manfaat.html

http://desmaliasyakira.blogspot.co.id/2015/09/makalah-sosiologi-manfaat-

sosiologi.html

18