45
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan merupakan salah satu dari empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasari pikiran aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri atau pun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondi sisosial budaya masyarakat. Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik,

Makalah Mandat Dan Misi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan mandat dan misi menurut bryson dan freud

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan merupakan salah satu dari empat fungsi

manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara

tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu

rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasari

pikiran aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang

menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah

dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal

perencanaan itu sendiri atau pun pada saat proses perencanaan itu

berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang

direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan

kondi sisosial budaya masyarakat.

Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan

terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan

makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal

ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan

pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah

satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan

stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa

tahun terakhir ini.

Logika dasar dari perencanaan strategis adalah, dalam

lingkungan dunia yang berubah secara pesat dan tak menentu, suatu

organisasi memerlukan kemampuan untuk melakukan perubahan

rencana dan manajemen dengan tepat. Maka, kemampuan untuk

senantiasa melakukan penangkapan lingkungan eksternal dari

organisasi, serta upaya terus-menerus senantiasa melakukan

penelaahan kemampuan dan kelemahan organisasi internal menjadi

prasayarat bagi organisasi untuk tetap strategis. Dengan kata lain

1

2

perencanaan startegik merupakan analisa sistematis dan perumusan

sasaran kedepan, mengenai respon-respon dan pilihan-pilihan, serta

pemilihan optimal dan penetapan instruksi-instruksi untuk

mengimplementasikannya secara rasional dalam organisasi.

Dengan demikian perencanaan strategi berangkat dari misi

dan visi, mandat dan nilai-nilai yang menjadi dasar suatu organisasi

untuk berkembang menjadi visi organisasi di masa mendatang.

Proses analisis yang mengkaitkan antara misi dan visi, serta

perkembangan lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal ini akan membawa organisasi menemukan arah menuju yang

paling strategi paling efektif.

Selain itu, lingkungan pendidikan saat ini sangat kompetitif,

hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk membangun keunggulan

dan memutakhirkan peta perjalanan (road map) organisasi secara

berkelanjutan, menempuh langkah-langkah strategik dan

mengerahkan serta memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh

staf dalam mewujudkan masa depan organisasi. Kecenderungan

umum, saat ini lembaga pendidikan hanya mengandalkan anggaran

tahunan sebagai alat perencana masa depan organisasi, sehingga

menjadi tidak koheren antara misi,visi, tujuan, rencana jangka

panjang, rencana jangka pendek, serta implementasinya. Selain itu,

sistem perencanaan pada umumnya hanya mengikutsertakan

sebagian kecil staf organisasi untuk membangun masa depan

organisasi.

Untukitu, maka perencanaan strategis merupakan solusi yang

dapat diandalkan sebagai penentu masa depan sebuah lembaga.

Perencanaan strategis telah lama digunakan sebagai alat untuk

mentransformasi dan merevitalisasi lembaga bisnis, publik, dan non-

profit. Tujuan utamanya adalah untuk merespon kemungkinan

terjadinya perubahan-perubahan lingkungan di masa depan.

Perubahan tersebut sebagai akibat terjadinya ketidak tentuan

3

keadaan politik, ekonomi, tuntutan masyarakat, dan perubahan

teknologi yang terjadi secara cepat. Kesemuanya itu menuntut

perubahan internal dan eksternal organisasi agar bisa menjalankan

kegiatan atau programnya secara berkesinambungan.

Perencanaan strategik merupakan suatu rencana jangka

panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana

lembaga akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan

untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai

kemungkinan keadaan lingkungan. Selai nitu, perencanaan strategic

(Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-

tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-

program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.

Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi

suatu lembaga menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam

memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat

mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga

dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan

keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:

1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang

terpenting

2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi

organisasi secara jelas

3. Perencanaan strategi memungkinkan pimpinan mempersiapkan

diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan

organisasinya.

Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang

strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah

dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat adalah “mencerdaskan

kehidupan bangsa”.Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha

4

yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda

pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

diberikan tugas untuk mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus

menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran

sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik

agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan

dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat

menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat

menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga pendidikan formal.

Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan

baik, dibutuhkan rencana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk

mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai

kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga

tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan

landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan.

Dalam menyusun rencana strategis, langkah pertama yang

harus dilakukan menurut Bryson adalah Identifikasi mandat organisasi

dan memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. Sedangkan Fred M

Davis dan Michel Allisson-Jude Kaye, proses pertama dalam

perencanaan strategis adalah mengembangkan dan menegaskan

pernyataan visi dan misi organisasi.

Terkait dengan hal tersebut, kami tertarik untuk membahas

mengenai langkah pertama dalam penyusunan perencanaan

strategis, yaitu mengidentifikasi mandat, misi, visi dan nilai organisasi.

5

B. Fokus Masalah

Dalam makalah ini pembahasan kami fokuskan pada

pendapat tiga orang pakar yaitu John M. Bryson, Fred M Davis dan

Michel Allisson-Jude Kaye. Disamping itu kami bahas pula bagaimana

aplikasinya dalam lembaga pendidikan.

C. Tujuan

Mempu mengidetifikasi tiga pendapat dari tiga orang pakar terkait

dengan Mandat, Visi dan Misi serta aplikasinya dalam pendidikan.

6

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Mandat, Misi dan Nilai organisasi menurut John M. Bryson1

Menurut Bryson ada sepuluh langkah proses perencanaan strategik

yaitu :

1. Initiating and agreeing on a strategic planning process (memulai

dan menyetujui proses perencanaan strategik)

2. Identifying organization mandates (Identifikasi perintah atau

mandat organisasi)

3. Clarifying organizational mission and values (Memperjelas misi

dan nilai organisasi)

4. Assessing the external and internal environments (mengkaji

lingkungan eksternal dan internal)

5. Identifying the strategic issues facing an organization.

(Mengidentifikasi isu-isu strategic yang dihadapi organisasi)

6. Formulating strategies and plans to manage the issues.

(Merumuskan strategi dan rencana untuk mengelola isu)

7. Reviewing and adopting the strategies and plan. (Mereview dan

mengadopsi strategi dan rencana).

8. Establishing an effective organization vision. (Menetapkan visi

organisasi yang efektif)

9. Developing an effective implementation process.

(Mengembangkan proses implementasi yang efektif)

10. Reassesing the strategies and the strategic planning proses.

(Menaksir kembali strategi dan proses perencanaan strategi)

1 John M. Bryson, Strategic Planning for public and Non Profit Organization, 4th edition, (San Fransisco: Jossey Bass, 2011) hh. 47 - 66

6

7

Langkah kedua dan ketiga mempunyai hubungan yang sangat

erat. Keduanya sama-sama memberikan pembenaran sosial bagi

keberadaan organisasi. Organisasi public dan nirlaba akan dinilai

secara eksternal yang berarti bahwa organisasi mempunyai tugas

untuk mencapai tujuan masyarakat tertentu, dan legitimasi organisasi

ditentukan oleh masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu

organisasi public harus menunjukkan bahwa keberadaannya benar-

benar menciptakan nilai bagi masyarakat. Hasil dari langkah ini akan

menjadi pedoman ketika organisasi melakukan analisa lingkungan

eksternal maupun internal.

1. Identifikasi Mandat

a. Pengertian Mandat

Mandat adalah apa yang diharapkan dilakukan (atau tidak

dilakukan) organisasi oleh otoritas eksternal. Ada dua jenis

mandat yaitu: 1) mandat formal berupa hukum, undang-

undang, pasal-pasal pada peraturan perusahaan, piagam. dan

2). Mandat informal yang biasanya terangkum dalam norma-

norma atau harapan stakeholder kunci.

b. Tujuan dan Hasil Identifikasi Mandat

1. Kompilasi mandat formal dan informal yang dihadapi

organisasi termasuk siapa memandatkan apa dan dengan

kekuatan apa.

2. Intepretasi terhadap apa yang diperlukan sebagai akibat

dari mandat.

3. Klarifikasi tentang apa yang dilarang oleh mandat

tersebut,

4. Klarifikasi apa yang tidak diatur dalam mandat (batas-

batas kasar yang tidak dilarang)

8

c. Manfaat Melakukan Identifikasi Mandat

1. Kejelasan mengenai apa yang dimandatkan (apa yang

harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan)

sehingga mandat akan bener-benar dijalankan.

2. Mempertinggi kemungkinan untuk mengembangkan misi

yang tidak terbatas pada mandat. Sesuatu yang secara

eksplisit tidak dilarang pada mandate, berarti dapat dilihat

sebagai suatu tujuan yang potensial bisa dikembangkan.

d. Langkah – Langkah Identifikasi Mandat

1. Kumpulkan mandat baik yang formal maupun informal.

2. Tinjau kembali sehingga jelas apa yang harus dilakukan,

apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh

dilakukankan.

3. Secara rutin ingatkan selalu anggota organisasi untuk

bertindak sesuai mandat.

4. Lakukan peninjauan mandate secara teratur dan

diskusikan mana mandat terbaru, mana yang perlu direvisi

dan mana yang harus dibuang.

2. Klarifikasi Misi

a. Pengertian Misi

Misi memperjelas tujuan organisasi/mengapa organisasi

melakukan sesuatu. Misi sangat membantu organisasi untuk

mengembangkan misi organisasi menjadi visi sukses. Tanpa

visi sukses anggota organisasi tidak akan tahu bagaimana

cara mencapai misi.

b. Tujuan Klarifikasi Misi

Menetapkan tujuan organisasi maupun filosofi dan nilai yang

menjadi panduan organisasi.

c. Manfaat Jangka Panjang Klarifikasi Misi :

1. Memulai kebiasaan untuk memfokuskan diskusi pada hal

yang benar-benar penting.

9

2. Memperjelas tujuan organisasi.

3. Menjadikan kepemimpinan yang lebih efektif karena

menentukan misi adalah fungsi pokok kepemimpinan.

4. Membantu menyelesaikan konflik.

5. Memberikan alat control social.

6. Memberikan perhatian yang eksplisit kepada filosofi dan

nilai dan budaya.

d. Hasil Klarifikasi Misi :

1. Analisis stakeholder

Kunci keberhasilan sektor publik atau organisasi nirlaba

adalah kepuasan stakeholder. Oleh karena itu perlu

dilakukan anlalisis terhadap :

a. Siapa stakeholder

Contoh stakeholder :

Badan yang memerintah

Partai politik

Warga

Komunitas keuangan

Generasi masa depan

Kelompok kepentingan

Pembayar pajak

Penerima layanan

Perserikatan

Pegawai

Media

Pesaing

Pemasok

Pemerintah lain

Perlu diingat bahwa stakeholder saling bersaing untuk

mempengaruhi organisasi, sehingga perlu dikenali

stakeholder kunci, generasi masa depan harus

10

menjadi prioritas, dan kelompok pegawai kunci harus

diidentifikasikan secara eksplisit.

b. Kriteria apa yang digunakan stakeholder untuk menilai

kinerja organisasi. Tim perencana strategi dapat

menerka (karena lebih cepat dan menghindari

jawaban stakeholder yang tidak jujur) atau bertanya

kepada stake holder (melalui survey, wawancara,

diskusi kelompok

c. Membuat penilaian seberapa baik kinerja organisasi

menghadapi kriteria stakeholder dengan

mendiskusikan untuk mencari alternatif terbaik untuk

ke depannya.

Selanjutnya harus pula didiskusikan bagaimana

stakeholder mempengaruhi organisasi sehingga

diketahui stakeholder kunci. Apa yang diperlukan

untuk memuaskan stakeholder kunci tersebut dan

urutan kasar stakeholder berdasarkan arti pentingnya

bagai organisasi.

3. Pernyataan Misi yaitu deklarasi tujuan organisasi sebagai

inspirasi.

Pernyataan misi harus mengandung enam hal yaitu :

a. Siapa kita (Identitas organisasi): who we are bukan what we

do

b. Kebutuhan sosial politik apa yang harus dipenuhi dan masalah

social politik apa yang harus dipecahkan. Organisasi adalah

alat bagi tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

c. Secara umum, apa yang kita lakukan untuk mengenal,

mengantisipasi atau merespon kebutyuhan atau masalah

tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat masalah

eksternal untuk menciptakan inovasi internal.

11

d. Bagaimana merespon stakeholder kunci yaitu apa yang akan

dilakukan organisasi untuk memuaskan stakeholder kunci.

e. Apa filosofi dan nilai inti organisasi sehingga dapat

mempertahankan integritas.

f. Apa yang membuat kita berbeda dan unik. Menjadi organisasi

publik bukan jaminan keberlangsungan, bila kita tidak bisa

menunjukkan bahwa kiat berbeda dan unik, karena banyak

kebutuhan publik yang sekarang mulai di “privatisasi”.

Dari uraian diatas dapat kita dirumuskan beberapa panduan

proses yang harus diingat ketika kelompok perencana strategis

bekerja untuk memperjelas misi dan mandat :

1. Menugaskan seseorang untuk menghimpun mandat formal dan

informal yang dihadapi organisasi.

2. Melengkapai analisis stakeholder baik stakeholder eksternal

maupun internal.

3. Menulis pernyataan misi secara individual, kemudian didiskusikan

sehingga terbentuk misi kelompok.

4. Mengembangkan rancangan pernyataan misi, memilih slogan

yang menggambarkan inti dari misi.

5. Melakukan pengembangan pernyataan misi.

6. Menguji kembali rancangan pernyataan misi.

7. Mempertahankan kesepakatan misi, sehingga menjadi pedoman

dalam merumuskan tujuan, merumuskan isu startegis,

mengembangkan strategi yang efektif dan visi sukses dan

menyelesaikan konflik yang mungkin timbul.

8. Menyusun pernyataan misi secara eksplisit, dihadirkan secara

fisik, ditempel di tembok.

9. Menggunakan misi sebagai landasan semua keputusan

organisasi.

10. Melakukan tinjauan secara periodik terhadap misi.

12

B. Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi Organisasi Menurut

Fred M. Davis.2

Model Manajemen Strategik Davis:

Formulasi

Strategi

Implementasi

Strategi

Evaluasi

Dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa menurut David Visi

dan misi dikembangkan pada awal sebuah organisasi dibentuk dan

menjadi landasan pengembangan misi. Visi yang jelas akan

memberikan dasar untuk pengembangan misi yang komprehensif. Visi

mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka

panjang, oleh karena itu pernyataan visi seharusnya singkat, lebih

disukai satu kalimat dan mewadahi semua aspirasi.

1. Pengertian Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah apa yang ingin kita capai

Menggambarkan masa depan yang diinginkan organisasi.

2 Fred R. David, Stategic Management, manajemen stategis, konsep, edisi 10, terjemahan Ichsan Setyobudi, ( Jakarta: Salemba Empat: 2006), h. 70

Pernyataan Visi dan Misi

Merumuskan, mengevaluasi dan memilih strategi

Implementasi strategi : isu manajemen

Implementasi strategi : isu pemasaran,keuangan,akutansi, penelitian dan pengembangan, SIM

Mengukur dan mengevaluasi kinerja

Audit InternalAudit eksternal

Penetapan tujuan jangka panjang

13

Harus dibuat terlebih dahulu dan diutamakan

Singkat, satu kalimat, merupakan hasil masukan semua

manajer

b. Misi

Pernyataan jangka panjang tentang tujuan yang

membedakan suatu organisasi dengan organisasi serupa.

Pernyataan jangka panjang, yang merupakan deklarasi

tentang alasan keberadaan sebuah organisasi. Pernyataan

misi yang jelas merupakan landasan perumusan tujuan dan

formulasi strategi yang efektif.

Misi sering disebut Creed statement, pernyataan tujuan,

pernyataan filosofi, penyataan kepercayaan, pernyataan

prinsip-prinsip bisnis, pernyataan “mendefinisikan apa

bisnis kita”.

Misi mengungkapkan apa yang ingin dicapai perusahaan

dan pelanggan yang akan dilayani.

Misi adalah fondasi untuk prioritas, strategi, rencana, dan

penugasan.

Misi merupakan titik awal untuk mendisain pekerjaan

manajerial.

2. Proses Pengembangan Misi :

a. Menyeleksi beberapa artikel tentang pernyataan misi,

kemudian dibaca oleh para perencana strategi dan dianalisa

b. Manajer membuat pernyataan misi secara individu

c. Fasilitator (eksternal maupun internal) atau Komite manajer

Tingkat atas menyatukan pernyataan misi dan didistribusikan

kepada seluruh manajer.

d. Melakukan revisi dokumen

e. Dokumen pernyataan misi.

14

3. Pentingnya Pernyataan Visi dan Misi

a. Memastikan Tujuan dasar organisasi

b. Menjadi standar/dasar alokasi dana

c. Menciptakan kondisi/iklim organisasi

d. Titik utama mengidentifikasikan tujuan dan arah organisasi

e. Dasar pembuatan stuktur kerja beserta tupoksinya

f. Dasar pengembangan evaluasi waktu, biaya dan kinerja.

4. Karakteristik Pernyataan Misi

Pernyataan misi adalah alat yang efektif untuk berkomunikasi

dengan stakeholder internal dan eksternal. Pernyataan misi

mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Misi adalah deklarasi sikap dan pandangan organisasi.

b. Misi harus berorientasi pada pelanggan.

c. Misi merupakan deklarasi kebijakan sosial.

5. Komponen Pernyataan Misi

Pernyataan misi adalah bagian yang paling kelihatan dan dilihat

public, oleh karena itu sebuah misi harus memasukkan

kesembilan komponen penting berikut ini :

a. Pelanggan- siapa pelanggan perusahaan.

b. Produk atau jasa – Apa produk dan jasa perusahaan.

c. Pasar – secara geografis, dimana perusahaan berkompetisi.

d. Teknologi – Apakah perusahaan mererapkan teknologi baru?

e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan dan

profitabilitas. Apakah perusahaan berkomitmen untuk

pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik.

f. Filosofi – Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas

etika

g. Konsep Diri – Apa kemampuan khusus dan keunggulan

kompetitif

h. Perhatian akan citra publik – Apakah perusahaan renposif

terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan.

15

i. Perhatian pada karyawan – apakah karyawan merupakan

asset yang berharga bagi perusahaan.

C. Menegaskan Misi dan Visi Menurut Michael Allison dan Jude

Kaye3

1. Pengertian Misi

Misi adalah sebuah kalimat yang menjawab siapa,

mengapa dan apa yang dilakukan organisasi. Rumusan misi harus

dapat menyampaikan hakekat organisasi kepada para stakeholder

dan kepada masyarakat.

2. Pentingnya Rumusan Misi

Rumusan misi merupakan salah satu ciri organisasi nirlaba

yang sukses.

Ada 4 ciri utama organisasi nirlaba yang sukses:

a. Rumusan misi yang jelas dan telah disepakati

b. Direktur eksekutif yang kuat dan kompeten

c. Dewan direktur yang dinamis

d. Keterlibatan seluruh komponen organisasi dalam

pengumpulan dana

3. Langkah Menegaskan Misi dan Visi :

a. Tulis (tegaskan kembali atau tulis ulang rumusan misi anda)

Rumusan misi harus mengandung:

Maksud :

Satu kalimat yang melukiskan hasil akhir yang ingin dicapai

oleh organisasi (untuk siapa)

Menciptakan rumusan maksud dengan mengidentifikasi

masalah fokus:

Dapat dilakukan dengan sekedar mengajukan pertanyaan

untuk apa kami ada? Misalnya :Misi “California Child Care

3 Michael Allison and Jude Kaye, Strategic Planning for Non Profit Organization, terjemanhan, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hh. 67 -92

16

Resource and Referal Network” adalah: Untuk mencapai

sistem perawatan anak yang bermutu, yang memenuhi

kebutuhan anak dan keluarga

b. Mengapa memperjelas maksud itu penting ?

Supaya secara tidak sengaja membatasi efektivitas

Contoh: Maksud awal dari March of dimes adalah

“melenyapkan folio” Karena rumusan maksud sangat jelas,

setelah Folio dilenyapkan maka organisasi harus memilih

tutup atau memfokuskan kembali misinya.Maka March dimes

memperjelas maksud untuk usaha yang lebih luas yaitu:

“melenyapkan cacat sejak lahir”.

Bisnis :

Gambaran tentang sarana utama (program, tindakan,

layanan) yang digunakan untuk mencapai maksud

Bisnis tidak sama dengan maksud, maksud adalah tujuan

sedangkan bisnis adalah sarana .Bisnis harus

merumuskan metode apa yang akan digunakan organisasi

untuk mengejar maksud.

Misalnya: memberi layanan kesehatan, bimbingan dan

pendidikan kesehatan

Nilai :

Daftar nilai-nilai dan keyakinan yang dianut bersama oleh

anggota organisasi

Nilai-nilai, keyakinan dan asumsi membimbing pekerjaan

dan memberi pedoman kepada orang yang kaitannya

dengan sarana untuk mencapai maksud.

Komponen nilai dan keyakinan melukiskan prinsip dasar

yang dimiliki oleh anggota organisasi, misalnya: integritas,

mutu, dan keunggulan dalam pelayanan

17

c. Susun Rancangan Rumusan Visi

Visi adalah gambaran sukses yang menjadi pemandu.

Apabila rumusan misi menjawab pertanyaan tentang mengapa

organisasi ada, bisnis apa yang diterjuni, maka visi menjawab

pertanyaaan akan tampak gambaran seperti apakah sukses

itu? Visi menjadi sebuah gambaran yang mengilhami dan

memotivasi orang untuk bekerja sama .Visi menantang serta

mengilhami kelompok meregangkan kemampuannya dan

mencapai maksud.

Sebuah misi yang efektif harus membawakan sekaligus

visi eksternal dan visi internal.

Visi eksternal memusatkan perhatian pada bagaimana

dunia menjadi lebih baik, diubah, atau berbeda bila organisasi

mencapai maksudnya.

Visi internal menjelaskan akan seperti apa organisasi

ketika bekerja secara efektif dan efisien untuk menopang visi

eksternal misalnya layanan atau paduan produk organisasi itu,

citra atau reputasi, pendanaan, kerjasama, penggunaan

teknologi, dewan, staf dan fasilitasnya dan apa yang

membedakan organisasi itu dari pesaingnya.

Menyusun Visi dimulai dengan intuisi dan gagasan-

gagasan yang berkembang melalui diskusi dan menghasilkan

sebuah rasa arah motivasi bersama. Tantangannya adalah

menciptkan visi yang cukup besar untuk mengilhami orang

tetapi juga didasarkan atas realitas sehingga orang percaya

bahwa visi itu dapat akan terjadi.

Perumusan visi tidak hanya membantu dalam

mengilhami dewan dan staf tetapi juga menjadi landasan

untuk menetapkan prioritas.

18

D. Misi dan Visi Organisasi Menurut Buku J. Salusu4

Salah satu domain keputusan strategik yang penting adalah

perumusan misi, tujuan dan sasaran. Misi itu merupakan “Alat yang

tak ternilai” untuk mengarahkan perumusan strategi dan pelaksanaan

strategi. Ia merupakan fondasi yang konstan dalam pengambilan

keputusan strategik. Ia bahkan adalah common thread yang

menyatukan seluruh aktivitas organisasi.5

Misi sebenarnya menjelaskan hal-hal yang sangat fundamental,

merupakan falsafah dari organisasi, sekaligus sebagai pendorong

lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh motivasi.6

Misi juga penting karena suatu perumusan tujuan dan sasaran

yang realistik hanya mungkin dilakukan jikalau terlebih dahulu misi

organisasi sudah diidentifikasi.

1. Unsur – Unsur Misi

Misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat

ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok

masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh serta

aspirasi dan cita-cita di masa depan.7 Dari pengertian itu

tampaknya ada lima unsur penting yang tidak dapat dilupakan

dalam merumuskan misi suatu organisasi, yaitu :

a. Produk atau pelayanan apa yang akan ditawarkan. Apakah itu

pendidikan anak-anak, pendidikan tinggi, kursus komputer,

pelayanan kesehatan, dan lain-lain.

4 Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo, 1996.5 Thomas L Wheelen,., dan Hunger, J.David. Strategic Management and Business Policy. (Reading, Mas: Addison-Wesley Publ. Company, 1990,. h. 1236 Jack Kotten,. Strategic Management in Public and Nonprofit Organization. ( New York Praeger Publishers, 1991), h. 1237 Philip; Kotler, Ferrell, O.C; dan Lamb, Charles. Strategic Marketing for Nonprofit Organization. (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1987)

19

b. Apakah produk atau pelayanan yang ditawarkan itu dapat dan

mampu memenuhi kebutuhan tertentu yang memang

diperlukan dan bahkan dicari karena belum tersedia selama ini

c. Publik mana yang akan dilayani. Semua orang, semua warga

negara, atau hanya kelompok tertentu, misalnya kelompok

dokter, kelompok perawat, kelompok sarjana politik, kelompok

wanita, kelompok anak-anak, orang sakit, orang cacat, atau

anak-anak yatim piatu.

d. Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak

ditawarkan. Teknologi dan sumber daya yang digunakan cukup

mahal tetapi memiliki daya saing yang kuat. Hal ini perlu

dicatat sebagai komitmen untuk membangkitkan dukungan dari

pihak publik.

e. Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Perlu

ditegaskan bahwa dengan bantuan dari pihak lain, organisasi

dapat lebih maju dan lebih cepat dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat dari pada sekedar hidup bertahan. Keuntungan

apa yang dapat diperoleh masyarakat dengan produk atau

pelayanan itu. Akan lebih sehat? Lebih terampil? Lebih

berbobot? Apa saja yang diperkirakan akan mendatangkan

nilai tambah bagi kelompok yang dilayani.

2. Pedoman Perumusan Misi

Seperti telah yang telah diuraikan, misi cukup singkat

dengan rumusan KISS yaitu keep it short and simple.8 Secara

singkat, pedoman perumusan misi dapat diuraikan sebagai

berikut:

Misi yang semula terdiri dari satu halaman, diringkaskan

dalam satu dua kalimat atau satu paragraf, realistik dalam artian

sejauh mana kemampuan organisasi mengantisipasi sumber

8 Kanauft, E.B., Berger, Renee A., dan Gray, Sandra T. Profiles of Excellence: Achieving Success in the Nonprofit Sector. (San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1991), h. 128

20

keuangan dan sumber daya manusia. Cukup luas, yang mampu

bertahan untuk suatu kurun waktu tertentu sehingga tidak perlu

sering direvisi.

Tetapi harus pula spesifik agar dapat dipakai sebagai dasar

dalam mengembangkan tujuan dan progaram untuk

merealisasikan misi itu. Dengan demikian haruslah operasional,

artinya mampu menggambarkan hasil yang dapat dicapai, bukan

hanya slogan atau keinginan keinginan belaka yang tidak akan

pernah tercapai.

3. Visi Strategik

Kalau misi menggambarkan kehendak organisasi maka visi

lebih jauh, Lonnie Helgeson, menjelaskan bagaiman rupa yang

seharusnya dari suatu organisasi kalau ia berjalan dengan baik.

Misi belum menjelaskan bagaimana rupa organisasi itu kalau

sudah berhasil. Seorang arsitek akan memberi tahu kepada

pemilik bangunan, melalui desainnya, rupa dan penampilan

bangunan itu kalau kalau dikerjakan dengan baik. Ia tidak sekedar

menggambar bangunan itu, tetapi memperlihatkan kekokohan dan

kesatuan yang mutlak serta memberi harapan yang

menyenangkan bagi pemiliknya. Itulah visi, keberhasilan, yang

biasanya dipersiapkan sedikit lebih lama dibanding dengan waktu

yang dipakai untuk merumuskan misi.

Visi keberhasilan dapat dijelaskan sebagai suatu deskripsi

tentang bagaimana seharusnya rupa dari suatu organisasi pada

saat ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan

menemukan dirinya yang penuh potensi yang mengagumkan.

Perumusan visi adalah tugas dari manajemen tingkat atas.

Namun, itu haruslah merupakan proses interaksi yang memberi

21

peluang untuk mendapatkan umpan balik dari semua tingkat

manajemen.9

Untuk menggambarkan visi keberhasilan, diperlukan

keberanian, keberanian melihat ke depan, karena masa depan

selalu penuh dengan tantangan. Selain itu, juga dituntut kerja

keras untuk menerjemahkan visi itu dalam bentuk yang nyata dan

menanggulangi berbagai rintangan yang dapat menghambat

direlaisasikannya visi itu seperti diuraikan dalam misi. Disamping

kerja keras, diperlukan disiplin dari semua pihak terutama para

pengambil keputusan tingkat tinggi.

Suatu visi keberhasilan yang jelas akan memberikan

manfaat yang besar dari organisasi. Visi keberhasilan yang sudah

dipahami bersama akan mencegah para pengambil keputusan

untuk berdebat tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang

harus ditunda, bagaimana melakukannya, mengapa dan

sebagainya. Visi keberhasilan sebenarnya juga merupakan sketsa

masa depan yang bisa dilihat sehingga mendorong setiap orang

untuk mulai hidup dan bekerja dalam situasi yang dikehendaki itu.

Visi menggambarkan masa depan yang lebih baik,

memeberi harapan dalam mimpi, tetapi juga menggambarkan

hasil-hasil yang memuaskan. Ia adalah gambaran kata-kata yang

menampakkan kekokohan dan kesatuan organisasi. Visi memiliki

kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan

menyerukan kepada setiap orang untuk beramai-ramai memasuki

masa depan sekarang.

9 Huge, Ernest C. “Developing Vision and Strategy Change”, Executive Excellence, 7 Jan 1990: h. 6-7

22

BAB. III

PEMBAHASAN

Perencanaan startegik bagi organisasi publik maupun organisasi

nirlaba mutlak diperlukan karena organisasi akan selalu menghadapi

perubahan yang harus dihadapi. Perubahan yang kadang-kadang tidak

bisa diprediksi yang berkembang di masyarakat harus disikapi dan

diantisipasi dengan melakukan perencanaan strategik. Berbeda dengan

perencanaan konvensional yang bersifat reaktif dan hanya berfokus pada

internal customer, perencanaan strategic lebih bersifat inovatif,

memperhitungkan konsumen eksternal dan proaktif.

A. Pembahasan Teori

Apabila kita kaji teori dari Bryson, Davis, bisa kita temukan

persamaan sebagai berikut :

1. Misi merupakan pernyataan hal-hal yang harus dicapai organisasi

bagi pihak yang berkepentingan di masa datang.

2. Misi harus dirumuskan dan dinyatakan secara eksplisit, sehingga

semua anggota organisasi dapat mengetahui dan memahami dan

dapat menjadikan pedoman dalam melakukan tugas dan

fungsinya.

3. Pernyataan misi harus :

a. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang

hendak dicapai organisasi dan bidang kegiatan utamanya.

b. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud

organisasi dan program-programnya.

c. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang

merupakan penerima layanan organisasi baik yang bersifat

eksternal maupun internal.

d. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang

menjadi pedoman etika dan menunjukkan integritas organisasi.

22

23

4. Misi yang jelas akan membantu organisasi dalam merumuskan

tujuan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi organisasi.

5. Misi juga merupakan deklarasi kebijakan sosial untuk memenuhi

kebutuhan sosial politik yang berkembang di masyarakat.

Namun demikian apabila pendapat tersebut dibandingkan ada beberapa

perbedaan yang terlihat,sebagai berikut :

Perbedaan Bryson Davis Alison Salusu

Mandat Mandat organisasi harus jelas sebelum merumuskan misi

- Tercakup dalam unsur misi yaitu “ maksud”

-

Misi Misi dirumuskan setelah melakukan analisis stakeholder dan perumusanya dilakukan tim renstra yang terdiri dari berbagai komponen.

Misi dikembangkan oleh komite manajer tingkat atas dari usulan para manajer di bawahnya.

Dikembangkan oleh pimpinan organisasi.

Dirumuskan dalam satu kalimat singkat.

Visi Disusun setalah misi, analisa lingkungan dan isu strategis serta rencana dirumuskan.

Dibuat terlebih dahulu dan diutamakan karena menggambarkan masa depan yang dinginkan organisasi

Disusun untuk memberi dorongan untuk mencapai misi organisasi

Memerlukan waktu yang lebih lama untuk merumuskan visi

B. Aplikasi

Memahami langkah-langkah pengidentifikasian mandat, misi

dan visi akan mempermudah para pimpinan dalam menyusun rencana

strategi bagi organisasi. Di sekolah Kepala Sekolah dan Tim

penyusun renstra harus mempelajari mandat formal maupun informal

24

yang harus dilaksanakan oleh sekolah dan menjadikan sekolah

berbeda dengan organisasi publik lain.

Renstra Kemendiknas merupakan salah satu acuan dalam

menyusun renstra pendidikan di Negara kita. Dalam renstra

Kemendiknas, visi dan misi disusun setelah dilakukan analisis

terhadap keadaan pendidikan di Indonesia secara umum baik secara

eksternal maupun internal.

Visi Kemendiknas 2005 – 2015 yaitu “Menghasilkan Insan

Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)”

dicapai melalui empat tema pembangunan, yaitu 10:

a. tema pembangunan I (2005 – 2009) dengan fokus pada

peningkatan kapasitas dan modernisasi;

b. tema pembangunan II (2010 – 2015) dengan fokus pada

penguatan pelayanan;

c. tema pembangunan III (2015 – 2020) dengan fokus pada

penguatan daya saing regional; dan

d. tema pembangunan IV (2020 – 2025) dengan fokus pada

penguatan daya saing internasional.

Sehingga visi kemendiknas 2014 adalah “Terselenggaranya

Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan

Indonesia Cerdas Komprehensif” Yang dimaksud dengan layanan

prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang:

a. Tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara; terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat;

b. Berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan

bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri;

c. Setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh

pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar

10 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014

25

belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan

sebagainya;

d. Menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam

pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat,

dunia usaha, dan dunia industri.

Untuk mencapai visi Kemendiknas 2014, Misi Kemendiknas

2010 – 2014 dikemas dalam “Misi 5K” sebagai berikut.

KODE MISI

M1 Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan

M2 Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan

M3 Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan

Pendidikan

M4 Meningkatkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan

Pendidikan

M5 Meningkatkan Kepastian/Keterjaminan Memperoleh

Layanan Pendidikan

Untuk mencapai visi dan misi tersebut Kemdikmas mempunyai

Motto “Melayani Semua dengan Amanah” yang merupakan

perwujudan dari tata nilai yang merupakan dasar sekaligus arah bagi

sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata

nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam

usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang

dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis,

inklusif, dan berkeadilan.

Pada dasarnya misi yang disusun oleh Kepala Sekolah, setelah

mempelajari mandat pendidikan yang harus dilaksanakan sekolah,

harus benar-benar mencerminkan identitas sekolah kita, apa yang

akan dicapai jangka panjang dan merupakan perumusan misi yang

26

dapat memgakomodasi stakeholder sekolah, seperti orang tua,

masyarakat sekitar, sekolah lain di tingkat bawah (sebagai penyedia

input siswa) dan di tingkat atas (sebagi pemakai output), dunia usaha,

instansi pemerintah lain.

Misi yang disusun juga harus menunjukkan filosofi, nilai dan

keyakinan yang memberikan panduan bagi pengambilan keputusan

dan memberikan motivasi untuk bersama-sama mewujudkan misi dan

visi sukses yang sudah disepakati.

Dalam merumuskan misi tatap harus berpegang pada

kemampuan internal dan keadaan eksternal sehingga misi bukan

merupakan “mission impossible”

Contoh beberapa visi dan misi .

1. Universitas Negeri Jakarta11

a. Visi

Menjadi Universitas yang memiliki keunggulan kompetitif dalam

membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan

sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi.

b. Misi

1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan

lingkungan.

2. Menyiapkan tenaga akademik dan/atau profesional yang

bermutu, bertanggung jawab dan mandiri di bidang

pendidikan dan nonkependidikan guna menghadapi

berbagai tantangan di masa depan.

3. Mengembangkan ilmu dan praksis kependidikan dalam

rangka mempercepat pencapaian pembangunan

pendidikan nasional.

11 www.unj.ac.id/

27

4. Mengembangkan berbagai bentuk pengabdian kepada

masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang

berdaya guna dan berhasil guna.

5. Menciptakan budaya akademik yang kondusif bagi

pemberdayaan semua potensi kemanusiaan yang optimal

dan terintegrasi secara berkesinambungan.

6. Memfungsikan dirinya selaku universitas yang mampu

menerapkan prinsip-prinsip entrepreneurship dalam

kinerjanya secara berkesinambungan.

2. Program Pasca Sarjana UNJ12

a. Visi

Merujuk pada Visi Universitas Negeri Jakarta yang tercantum

dalam  statuta maka visi Program Pascasarjana dapat

dirumuskan sebagai berikut: “menjadi program pascasarjana

yang  unggul, terkemuka dan memiliki daya saing tinggi di

tingkat nasional, regional, dan internasional pada tahun

2020” 

b. Misi :

1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan magister dan doktor

yang berorientasi pada keunggulan, kejujuran, integritas,

dan kewibawaan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan dan demokrasi untuk menghasilkan lulusan

yang mandiri, profesional, kompetitif dan berakhlak mulia.

2. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif melalui riset

sehingga mampu beradaptasi untuk mengantisipasi

perubahan dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

mutakhir secara berkelanjutan. 

3. Mengembangkan kapasitas kelembagaan program studi

sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja dan

keunggulan kompetitif dalam persaingan global.

12 www.unj.ac.id/pps/

28

4. Menyediakan berbagai jenis layanan pendidikan dalam

pengembangan keilmuan melalui kerjasama kemitraan

dengan berbagai pihak sesuai dengan perkembangan

kebutuhan masyarakat baik di tingkat nasional, regional, dan

internasional.

3. Prodi Manajemen Pendidikan S2 UNJ13

a. Visi :

Lima tahun kedepan menjadi program studi unggulan dalam

mewujudkan pemimpin masa depan yang kompeten di bidang

manajemen pendidikan, peneliti pendidikan, dan konsultan

manajemen pendidikan professional di tingkat internasional.

b. Misi :

1. Mengembangkan kualitas pendidikan magister yang

berorientasi pada keunggulan di tingkat internasional.

2. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif melalui riset

sehingga mampu beradaptasi untuk mengatasi perubahan

dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir secara

berkelanjutan di tingkat internasional.

3. Mengembangkan ketrampilan manajerial dalam bidang

pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di tingkat

internasional.

4. Mengembangkan kemampuan entrepreneur dalam bidang

manajemen pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di

tingkat internasional

5. Mengembangkan pembelajaran model kolaborasi pada

tingkat riset (joint research), pengembangan keilmuan,

penelitian, dan pembimbingan tesis di tingkat internasional.

13 Hand Out Prodi S2 MP PPs UNJ

29

4. SMP Puspanegara14

a. Visi :

Mewujudkan peserta didik yang Cerdas, Disiplin, dan Kreatif

(CERDIK) berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ)

b. Misi :

1. Melaksanakan pembelajaran secara tuntas dan efektif.

2. Menumbuhkan semangat berprestasi peserta didik dan

tenaga kependidikan.

3. Mengoptimalkan kompetensi peserta didik melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi terpadu.

4. Menanamkan sikap disiplin diri setiap warga sekolah.

5. Meningkatkan kecerdasan dan pola piker yang berwawaan

IPTEK dan berlandaskan IMTAQ.

6. Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan

ekstrakurikuler.

7. Meningkatkan profesionalisme tenaga edukatif dan

keteladanan.

8. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan

terhadap ajaran agama yang dianut setiap warga sekolah.

14 Puzpa News, Edisi 31, Mei 2012

30

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Identifikasi mandat dan perumusan misi serta visi merupakan

langkah penting dalam perencanaan strategik. Dengan melakukan

identifikasi mandat dan perumusan/penegasan misi organisasi para

pimpinan organisasi dapat menfokuskan diri untuk membicarakan hal

yang benar-benar penting bagi organisasi, dan dapat meningkatkan

keefektifitasan kepemimpinan.

Perumusan misi juga merupakan upaya pengklarifikasikan

tujuan organisasi sehingga bisa menjadi perekat social dan menjadi

sarana untuk untuk memecahkan masalah/konflik yang timbul.

Perumusan misi juga bisa menjadi sarana untuk menggali filosofi, nilai

dan keyakinan sehingga bisa secara eksplisit menjadi pedoman bagi

semua anggota organisasi.

Pernyataan misi yang disusun dituangkan dalam dokumen

pernyataan misi yang mengandung unsur :

1. Menunjukkan dengan jelas identitas organisasi, apa yang hendak

dicapai organisasi dan bidang kegiatan utamanya.

2. Menunjukkan apa yang dilakukan untuk mencapai maksud

organisasi dan program-programnya.

3. Merujuk dengan jelas siapa pelanggan, stakeholder yang

merupakan penerima layanan organisasi baik yang bersifat

eksternal maupun internal.

4. Mengandung filosofi, konsep diri, nilai-nilai organisasi yang

menjadi pedoman etika dan menunjukkan integritas organisasi.,

Dalam organisasi publi seperti sekolah yang bersifar nirlaba,

misi harus memberikan visi sukses untuk mencapainya baik berupa

visi eksternal yaitu dunia menjadi lebih baik dengan adanya organisasi

kita maupun visi internal yaitu wujud organisasi seperti apa yang

30

31

dapat mendukung visi eksternal. Dengan demikian sekolah sebagai

organisasi akan dapat menghadapi tantangan dan berkembang untuk

mewujudkan misi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

Pemebukaan UUD 1945 Alinea 4 “Mencerdaskan kehidupan

bangsa”. Semoga

B. Rekomendasi

Dalam menyusun Renstra termasuk merumuskan misi maupun

visi sekolah, Kepala Sekolah hendaknya menyusun Tim Perumus

Renstra yang komprehensif yang terdiri dari unsur pimpinan, guru dan

perwakilan komite sekolah dengan mengingat hal-hal sebagai berikut:

1. Mandat yang tertuang dalam UU, PP dan Peraturan terkait harus

dipelajari secara seksama agar dalam merumuskan misi tidak

terlalu sempit atau bertentangan dengan mandat tersebut.

2. Perumusan misi harus dilakukan dengan memperhatikan

kepentingan organisasi dan bukan mendahulukan kepentingan

pribadi atau kelompok.

3. Dokumen misi yang sudah dirumuskan hendaknya dihadirkan

secara fisik, ditempel di tempat-tempat strategis di sekolah agar

terinternalisasi pada semua warga sekolah dan memotivasi untuk

mewujudkan misi tersebut.

4. Semua warga sekolah selalu merujuk pada misi sekolah pada saat

pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, perencanaan

kegiatan maupun monitoring dan evaluasi.

5. Filosifi, nilai-nilai dan keyakinan yang melandasi misi hendaknya

selalu dijaga dan dijadikan acuan sehingga bisa menjadi budaya

sekolah yang menunjukkan integritas setiap warga sekolah.

6. Implementasi misi selalu dimonitoring dan dievaluasi sehingga

selalu “up to date” dan menjadikan sekolah “unggul” yang berbeda

dari sekolah lain.