12
[TYPE THE COMPANY NAME] MAKALAH OS 3003 MANAJEMEN PESISIR PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR Astrini Nurul Sentanu 12910016 [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.] PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI FAKULTASI ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012

Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Manajemen Pesisir ( OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Citation preview

Page 1: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

[TYPE THE COMPANY NAME]

MAKALAH OS 3003 MANAJEMEN PESISIR

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG

TIMUR

Astrini Nurul Sentanu

12910016

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.]

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

FAKULTASI ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2012

Page 2: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Perkasa, karena tas perkenan-Nya juga, penulis

berhasil menyelesaikan makalah Pengelolaan Wilayah Pesisir Berdasarkan Hasil Analisa Perubahan

Garis Pantai Antara Way Sepenet dan Way Sekampung, Lampung Timur. Makalah ini sebagai bentuk

pelengkapan tugas yang diberikan pada matakuliah OS 3003 Manajemen Pesisir.

Besar harapan Penulis, makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca tentang

pentingnya pengelolaan sumberdaya pesisir dengan contoh kasus tinjau adalah wilayah Lampung

Timur, antara Way Penet dan Way Sekampung.

Penulis

Page 3: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

BAB I

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pantai pesisir di Lampung Timur dianggap berpotensi untuk wisata bahari sehingga

dirasa perlu dilakukan pengelolaan oleh pemerintah dengan baik.

Kondisi batimetri didaerah perairan pesisir lokasi tinjauan adalah lereng dasar

perairan yang dangkal dan kita ketahui juga jika dikawasan pantai timur ini banyak sungai

bermuara akibatnya pesisir mendapatkan pasokan sedimen cukup banyak sehingga dapat

dikatakan jika pantai timur bertambah kearah laut dalam waktu geologi.

Namun pantai timur Kabupaten Lampung Timur ternyata mengalami perubahan garis

pantai akibat kegiatan masyarakat sekitar ataupun akibat proses alam. Untuk akibat dari

kegiatan masyarakat adalah konversi lahan untuk dijadikan tambak ataupun pembukaan

lahan hutan bakau.

Proses alam yang terjadi dikawasan tinjau adalah proses erosi akibat hatamapan

gelombang sehingga garis pantai mengalami kemunduran kearah darat yang mengakibatkan

lahan tambak dan pemukiman warga telah berubah menjadi genangan air, meskipun

dibeberapa daerah terjadi kemajuan garis pantai kearah laut.

Kondisi inilah yang mengakibatkan keresahan masyarakat sekitar dan Pemerintah

Daerah dirasa perlu melakukan tindakan untuk mengatasai permasalahan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Kawasan pesisir Lampung Timur telah terjadi pengurangan dan penambahan lahan

berdasarkan hasil citra LANDSAT-TM dari tahun 1991, 1999, 2001, dan 2003. Jika tidak tidak

dilakukan pengeloan sumberdaya pantai dengan baik maka potensi wisata bahari tidak akan

dapat diberdayakan.

1.3. Ruang Lingkup Kajian

Dalam makalah ini daerah yang ditinjau adalah antara Way Sepenet dan Way

Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.

1.4. Tujuan dan Manfaat

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat membuka wawasan akan

pentingnya melakukan manajemen sumberdaya pesisir dikawasan tinjauan.

Page 4: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

BAB II – Data

Masyarakat setempat kawasan studi mengungkapkan bahwa terjadi proses erosi

dikawasannya. Untuk klarifikasi pernyataan masyarakat dengan kondisi sesungguhnya dan

mempermudah melihat kondisi garis pantai daerah tinjau maka dilakukankalh perbandingan garis

pantai dengan menggunakan data LANDSAT-TM tahun 1991, 1999, 2001, dan 2003 yang diolah

sehingga menjadi seperi berikut.

Gambar 1. Posisi Garis Pantai Lampung Timur tahun 1991, 1999, 2001, 2003

Dari hasil rekaman perubahan garis pantai dapat dilihat jika memang terjadi perubahan gair

pantai yang secara keseluruhan adalah pemunduran ke arah darat sebagai akibat terjadinya erosi.

Jika dicermati lebih lanjut (lihat citra garis pantai di gambar 2, 3, dan 4 untuk melihat dengan skala

lebih kecil) jika ada beberapa daerah yang mengalami sedimentasi dengan tanda adalah kemajuan

garis pantai kearah laut.

Page 5: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Gambar 2. Citra LANDSAT Perubahan Garis Pantai 1991, 1999, 2001, dan 2003 Desa

Purworejo, Kabupaten Lampung Timur.

Perhatikan gambar 2 diatas, digambar ini proses erosi dinyatakan sebagaiperubahan tambak,

bakau, dan lain-lainnya yang menjadi laut tetapi di beberapa garis pantai ada laut yang berubah

menjadi tambak ini berarti telah terjadi sedimentasi. Begitu juga yang terjadi di Desa Karya Tani pada

gambar 3, dan garis pantai di Desa Sri Minosari (gambar 5). Dari gambar tersebut dapat disimpulakan

jika kawasan bagian utara area tinjau umumnya mengalami sedimentasi sedangkan didaerah selatan

umumnya mengalami erosi.

Page 6: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Gambar 4. Citra Landsat Perubahan Garis Pantai 1991, 1999, 2001, dan 2003 Desa Karya Tani,

Kabupaten Lampung Timur

Page 7: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Gambar 4. Citra Landsat Perubahan Garis Pantai 1991, 1999, 2001, dan 2003 Desa Sri

Minosari, Kabupaten Lampung Timur

Selain pengurangan atau penambahan lahan akibat faktor alam, yang terjadi di kondisi

lampung timur adalah rusaknya hutan mangroove akibat pembukaan lahan berupa konversi hutan

mangroove menjadi tambak. Seperti yang kita ketahui jika hutan mangroove merupakan proteksi

pantai alami yang dapat menahan gelombang laut sehingga dapat melindungi pantai dari erosi.

Page 8: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Gambar 5. Foto Satelit Kerusakan Pesisir di Kabupaten Lampung Timur

(google Earth di akses September 2007)

Gambar6. Foto Satelit Kerusakan Pesisir di Kabupaten Lampung Timur

(google Earth di akses September 2007)

Page 9: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Berdasarkan foto satelit dapat dilihat jika kondisi hutan mangroove area studi sangat parah

karena sepanjang wilayah pesisir tersebut terdapat area pertambakan yang sangat luas

Areal pertambakan dikawasan studi merupakan areal terbuka yang tidak menyisakan vegetasi

mangroove sebagai green belt. Pertambakan rakyat yang berbetasan langsung dengan laut dan

hanya dibatasi oleh beberapa baris mangroove saja dapat sangat berbahaya karena akibat abrasi

pantai tambak rakyat tersebut akan berubah menjadi laut.

Padahal masyarakat sudah banyak mengetahui manfaat hutan mangroove sebagai pelindung

dari bahaya abrasi dan sebagai tempat flora serta fauna berkembang biat tetapi karena kebanyakan

masyarakat pesisir menganggap hutan mangroove tidak lebih bernilai dari tambak, maka banyak

tambak rakyat yang membabat habis mangroove atau mencemari tanaman tesebut dengan limbat

tambak (Herxa Yulianto 2011). Bahkan banyak dari tambak rakyat tersebut didirikan dikawasan hutan

mangroove yang dilindungi, dan lebih ironis lagi tambak-tambak tersebut tidak memiliki izin

beroperasi sehingga penempatan posisi tambaknya tidak sesuai yang akhirnya akan merugikan

petani tambak itu sendiri.

BAB III – Hasil dan Pembahasan

Dari data yang didapatkan dan dipaparkan pada bab II jelas sekai jika dikawasan Lampung Timur

memiliki beberapa masalah diantaranya erosi-sedimentasi oleh alam, konversi hutan mangroove

menjadi tambak yang kurang sesuai, kepedulian masyarakat terhadap hutan mangroove, dan

perizinan pengelolaan pilaway pesisir yang kurang baik.

Untuk menganggulangi kerusakan pantai Lampung Timur perlu dilakukan program yang bersifat lokal

maupun nasional dengan kerjasama oleh berbagai pihak seperti pemerintah pusat, pemerintah

propinsi, perguruan tinggi, LSM, masyarakat setempat, dan lain-lain.

a. Penataan ruang wilayah pesisir Lampung Timur

Sebelum melakukan penataan ruang wilayah pesisir, pemerintah diharuskan memiliki

data tentang dinamika pantai dan laut dikawasan tersebut

Penataan ruang wilayah pesisir bukan hanya untuk menempatkan dimana sebuah

bangunan (dalam makalah ini adalah tambak) dapat dibuat tetapi juga penataan

untuk proteksi pantai misalnya membangun breakwater, seawall, dan bangun-

bangun pelindung pantai lainnya

b. Rehabilitasi-Konservasi hutan mangroove

Dengan membuat pusat rehabilitasi-konservasi hutan mangroove ada dua

keuntungan yang bisa didapatkan. Pertama memperbaiki hutan mangroove yang

rusak sehingga untuk jangka panjangnya dapat memproteksi pantai dari erosi dan

menjadi tempat tinggal sekaligus pemijahan fauna-fauna seperti ikan, kepiting, dan

penyu. Kedua dapat dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata yang berbasis

lingkungan dan pendidikan.

c. Pencerdasan masyarakat tentang ekosistem pesisir

Pencerdasan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan

warga, pelatihan, penyebaran flyer, dan pemasangan poster atau pamflet

Namun agar lebih efektif lagi jika dilakukan penambahan muatan lokal tentang

ekosistem pesisir yang diterapkan mulai dari kurikulum Sekolah Dasar

Page 10: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

d. Penyusunan peraturan hukum pengelolaan pesisir yang lebih jelas dan sistem kontrol

Sistem kontrol disini akan lebih baik jika dilakukan oleh lembaga yang dikontrol dari

pemerintahan pusat namun dengan pelaksananya adalah masyarakat sekitar dengan

ditengahi oleh pemerintah daerah

Hal-hal yang perlu dikontrol adalah proses perizinan, bagaimana dan apa saja yang

perlu diperhatikan dalam melakukan pembangunan dikawasan pesisir (untuk kasus

ini adalah tambak dan untuk kedepannya adalah tempat rekreasi), dan bagaimana

melakukan maintenance

Poin-poin diatas kurang lebih adalah Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu

dan Berkelanjutan (PWPLT). Meskipun dalam implementasinya akan memakan waktu lebih lama

dalam perencanaannya namun metode ini dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat

pesisir untuk ikut berperan aktif dalam prosesnya sehingga dapat mengurangi konflik dan dapat

menanamkan rasa kepemilikikan sehingga pada akhirnya mereka memiliki kesadaran untuk menjaga

dan mengembangkan wilayah pesisir mereka secara baik dan benar.

Page 11: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Kesimpulan

Dalam penyusunan makalah ini menggunakan hasil analisis perubahan garis pantai di pesisir lampung

antara Way Penet dan Way Sekampung yang didasarkan dari citra satelit LANDSAT-TM antara tahun

1991, 1999, 2001, dan 2003. Selain itu juga melihat pesebaran mangroove dan tambak diantara

kawasan tesebut dengan menggunakan foto satelit Google Earth tahun 2007.

Dapat disimpulkan bahwa dikawasan studi terjadi perubahan garis pantai dan pengelolaan wilayah

pesisir yang tidak baik ditandai dengan tambak yang langsung berhadapan dengan laut dan

sedikitnya mangroove.

Penerapan strategi pengelolaan pesisir akan lebih baik jika dengan metode PWPLT meskipun akan

memakan waktu lebih lama namun akan sangat efektif untuk strategi jangka panjang karena

melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Page 12: Makalah Manajemen Pesisir : PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Astrini Nurul Sentanu - 12910016

[2012 ] Makalah Manajemen Pesisir (OS 3003) PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERDASARKAN HASIL ANALISA

PERUBAHAN GARIS PANTAI ANTARA WAY SEPENET DAN WAY SEKAMPUNG, LAMPUNG TIMUR

Daftar Pustaka

Darajati, Wahyuningsih. Makalah Sosialisasi Nasional MFCDP : “Strategi Pengeololaan Wialayah

Pesisir dan Lautan Secara Terpadu dan Berkelanjutan”, 2004.

Purba, Mulia dan Indra Jaya, Jurnal : “Analisis Perubahan Garis pantai dan penutupan Lahan Antar

Way Pente dan Way Sekampung, Kabupaten Lampung Timur”

Yudha, Indra Gumay, Jurnal : “Kerusakana Wilayah Pesisir Pantai Timur Lampung”

Pemerintah Daerah Propinsi Lampung. “Rencana Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir Lampung”,

2000.

Lubis, Saut M. Catatan Kuliah OS 3003 : Manajemen Pesisir, 2011. Penerbit ITB, Bandung.

Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung (http://www.crc.uri.edu/download/LampungAtlas.pdf -

di unduh tanggal 16 Desember 2012 pukul 9:14 WIB)