Makalah Macam 2 Ikatan Benda Padat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Macam 2 Ikatan Benda Padat

Citation preview

MAKALAHJENIS JENIS IKATAN BENDA PADATDosen Pengampu : Harmini, ST, M.Eng

LOGO USM.jpg

Disusun oleh:Muhammad Ridwan (C 431 14 0104)

Mata Kuliah : Material Teknik ListrikPROGRAMSTUDY S1 TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS SEMARANG2015KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikanJENIS JENIS IKATAN BENDA PADATtepat padawaktunya.Tujuan makalah ini ialah agar dapat menambah pengetahuan para mahasiswa. Selain itu juga harapan penulis setelah membuat makalah ini agar mahasiswa lebih mengetahui dan memahami lebih dalam tentang macam-macam materi yang terdapat pada mata kuliahMaterial Teknik Listrik.Mungkinmakalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menerima kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kebaikan dan kesempurnaan makalah seperti ini di masa mendatang.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada IbuHarmini, ST, M.Eng.sebagai dosen pengampu yang telah memberikan tugas kepada kami. Selain itu kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini baik bantuan secara langsung maupun tidak langsung.Akhirnya kami berharap semoga tugas yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya Mahasiswa Universitas Semarang Program Studi S1 Teknik Elektro.

Semarang, 29 Oktober 2015Penyusun

Muhammad RidwanDAFTAR ISI

Halamandepan iKata Pengantar iiDaftar Isi.. iii

BAB I Pendahuluan.. 1A. Latar Belakang..1B.Rumusan Masalah.....2C. Tujuan.... 2BAB II Pembahasan.......... 3A.Pembahasan Kekristalan Zat Padat. 3B. Ikatan Atomik dalam Kristal...3C. Macam-macamIkatan Atom Dalam Kristal...... 4D. Beberapa Kristal dan Klasifikasi Ikatannya.....22BAB III Penutup....23A. Kesimpulan......23B. Kritik.....23C. Saran........ 24Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangZat padat terdiri dari sejumlah besar atom - atom , ion - ion atau molekul - molekul yang letaknya berdekatan dan tersusun secara teratur. ikatan pada zat padat berbedadengan ikatan molekul. Ikatan molekul akan membentuk molekul, ikatan zat padat akan membentuk zat padat. Atom - atom atau molekul - molekul yang membentuk zat padat ini terikat dalam beberapa macam ikatan antara lain: Ikatan Ionik Ikatan Kovalen Ikatan Logam Ikatan Van Der Waals Ikatan HidrogenSebelum membahas macam macam ikatan benda padat akan kita bahas terlebih dahulutentang :Pembahasan Kekristalan Zat Padat, Pembahasan Ikatan Atomik dalam Kristal, Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom, barukemudian Pembahasan Macam-macam Ikatan Atom dalam Kristal.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah yang diambil oleh penulis dalam pembuatan makalah ini :1. Pembahasan Kekristalan Zat Padat.2. Pembahasan Ikatan Atomik dalam Kristal.3. Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom.4. Pembahasan Macam-macam Ikatan Atom dalam Kristal Yaitu : Ikatan Ionik Ikatan Kovalen Ikatan Logam Ikatan Van Der Waals Ikatan HidrogenC. TujuanSetelah mempelajari Macam macam ikatan benda padat tersebut mahasiswa dapat :Mahasiswa dapat menggali ilmu-ilmu pengetahuan tentang kekristalan zat padat dan mencermatinya nya. Mahasiswa dapat mengetahui tentang ikatan atomik dalam Kristal dan memperdalam mempelajari ikatan atomik dalam Kristal. Mahasiswa dapat lebih dalam memahami dan mempelajari tentang gaya-gaya antar atom . Mahasiswa mampu mempelajari dan mengetahui tentang macam-macam ikatan atom didalam Kristal.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pembahasan Kekristalan Zat PadatZat padat dapat dibedakanmenjadi:1.Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secarateratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Kristal terbentuk karena proses kristalisasi.Pengertian kristalisasi sendiri yaitu proses pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan, perubahan dari fasa cair ke fasa padat.

2. Amorf yaitu zat padat yang tidak memiliki bentuk pengulangan keteraturan, jangkauan keteraturan atom biasanya sampai tetangga kedua.B. Ikatan Atomik dalam KristalGayagaya Antar Atom1. Struktur spasial terbangun oleh gaya-gaya antar atom dalam kristal2. Dari jarak atom dalam kristal yang berkisar sekitar 1 bersifat listrik-magnet;- Tarik-menarik (coulomb)- Tolak-menolak antar lawan elektron3. Jarak stabil antara ion-ion tergantung dari kesetimbangan antara dua macam gaya tadi.4. macam dan kekuatan ikatan atomik ditentukan oleh struktur elektron dari atom-atom yang membentuk kristal5.ikatan atomik sangat ditentukan oleh kecenderungan atom-atom dalam kristaluntuk memperoleh konfigurasi elektron seperti yang dipunyai oleh atom-atom gas mulia.

C. Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal :1.Ikatan IonikIkatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yangmempersatukan ion-ion dalamsuatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan jugaanion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanyaterdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golonganhalogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhioleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakinbesar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat.Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagaiakibat dari perbedaankeelektronegatifan ion penyusunnya.Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini,kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yangdisyaratkan dalam aturan Lewis.Sifat-Sifat ikatan ionikadalah:a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polarb. Memiliki titik leleh yang tinggic. Baik arutan maupun lelehannya bersifat elektrolitContoh pembentukan ikatan ionik:Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalamnarium kloridaterjadi karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitastinggi karena mudah melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorinmerupakan nonlogam dengan afinitas atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabilaterjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom klorin akan menarik satuelektron natrium.Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dannegatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium klorida.Pembentukan natrium klorida dapat digambarkan menggunakan penulisan Lewis sebagaiberikut:Pembentukan NaCl

Pembentukan NaCl dengan lambang LewisIkatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyaiperbedaan daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaankeelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serah-terima elektron.Senyawa biner logam alkali dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawalogam alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dariberilium.Susunan Senyawa IonAturan oktet menjelaskan bahwa dalam pembentukan natrium klorida, natriumakan melepas satu elektron sedangkan klorin akan menangkap satu elektron. Sehinggaterlihat bahwa satu atom klorin membutuhkan satu atom natrium. Dalam struktur senyawaion natrium klorida, ion positif natrium (Na+) tidak hanya berikatan dengan satu ionnegatif klorin (Cl-) tetapi satu ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- demikianjuga sebaliknya. Struktur tiga dimensi natrium klorida dapat digunakan untuk menjelaskansusunan senyawa ion.Struktur kristal kubusNaCl

Gambar 1.1 Empat tampilan kisi sel satuan garam meja (NaCl) :a. Sel satuan secara umum,,b. Konfigurasi oktahedral,setiap atom dikelilingi 6 atomtetangga terdekat,c. Susunan mampat, dand. Susunan atom pada salah satu bidang sisi

2.Ikatan KovalenAdalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.

Ikatan kovalenterjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).

Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.

Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.

Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gasmulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
Konfigurasi elektronnya :
1 H = 1

Rumus struktur : H-H
Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
1H : 1
17F : 2.8.7

Rumus struktur :H-FContoh 3:
NH3
7N : 2.5
1H: 1


Rumus strukturb). Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Konfigurasi elektronnya : 8O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Contoh 2:
CO26C : 2.4
8O :2.6

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul Konfigurasi elektronnya :
7N= 2, 5Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia : N2
Contoh 2:
Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
Konfigurasi elektronnya :
6C= 2, 4
1H = 1
Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.
Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya.
Rumus Lewis
Rumus strukturLatihan Soal
Jelaskan terbentuknya ikatan kovalen dari senyawa berikut dan gambarkan struktur Lewis dan kimianya!
1.PCl3 ( nomer atom P=15,Cl= 17)
2. CH4 (nomer atom C=6,H=1)
3.H2O (nomer atom O=8,H=1)
4.NF3 (nomer atom N=7,F=9)
5.SCl2 (nomer atom S=16,Cl=17)

3.Ikatan LogamIkatan logam merupakan ikatan kimia antara atom-atom logam, bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan kovalen. Dalam suatu logam terdapat atom-atom sesamanya yang berikatan satu sama lain sehingga suatu logam akan bersifat kuat, keras, dan dapat ditempa. Elektron-elektron valensi dari atom-atom logam bergerak dengan cepat (membentuk lautan elektron) mengelilingi inti atom (neutron dan proton). Ikatan yang terbentuk sangat kuat sehingga menyebabkan ikatan antaratom logam sukar dilepaskan.Unsur-unsur logam pada umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar dan kebanyakan logam adalah penghantar listrik yang baik. Anda dapat menguji sifat logam suatu benda dengan cara mengalirkan arus listrik kepada benda tersebut.Dalam bentuk padat,atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closely packed). Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam lautan elektron.Dalam susunan seperti ini elektron valensinya relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada salah satu inti atom. Ikatan logam terjadi akibat interaksi antara elektron valensi yang bebas bergerak dengan inti atau kation-kation logam yang menghasilkan gaya tarik.

Percobaan Kimia Sederhana 1 :Ambillah sebuah arang kemudian pukullah dengan palu (atau pemukul lain).Ambillah sepotong besi dan pukullah dengan palu juga.

Dari Percobaan Kimia yang Anda lakukan di atas, dapat dilihat bahwa arang (ikatan kovalen antar karbon) akan hancur, sedangkan besi akan bengkok. Hal ini dapat terjadi karena lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positif pada logam, sehingga apabila dipukul atau ditempa logam tidak akan pecah tercerai berai tetapi bergeser (terlihat bengkok). Hal inilah yang menyebabkan sifat logam ulet, dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat. Berikut ilustrasinya :Ikatan logam

Secara kimia, sifat logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsurunsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki keelektronegatifan yang besar). Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam dalam periodik unsur adalah:1) Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.2) Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.Jadi, unsur-unsurlogam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsur-unsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon. Selain itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron.Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen) (Martin S. Silberberg, 2000).

Beberapa SifatLogam secara fisis adalah :a. Berupa padatan pada suhu ruangAtom-atom logam bergabung karena adanya ikatan logam yang sangat kuatmembentuk struktur kristal yang rapat. Hal itu menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan untuk bergerak. Pada umumnya logam pada suhu kamar berwujud padat, kecuali raksa (Hg) berwujud cair.b. Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempaAdanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur. Hal ini dikarenakan elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser sewaktu dikenakan gaya luar.c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggiDiperlukan energi dalam jumlah besar untuk memutuskan ikatan logam yang sangat kuat pada atom-atom logam.d. Penghantar listrikyang baik

Hal ini disebabkan terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik jika diberi suatu beda potensial.e. Mempunyai permukaan yang mengkilapf. Memberi efek foto listrik dan efek termionik

Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka akan dapat menyebabkan terlepasnya elektron pada permukaan logam tersebut. Jika energi yang datang berasal dari berkas cahaya maka disebut efek foto listrik, tetapi jika dari pemanasan maka disebut efek termionik.

Contoh lain terjadinya ikatan logam adalah sebagai berikut :

Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antar elektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion (Fe+)membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+dan 2e), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion (Fe+) dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.

4. Ikatan Van Der Waals :Ikatan van der walls adalah gaya tarik menarik antarmolekul (antar kutub) dalam senyawa yang berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah Mencakup interaksi dipole dipole (pada senyawa polar) dan interaksi dipole terimbas/terinduksi (pada senyawa polar dan non polar).Sedangkan interaksi dipole sementara (pada senyawa non polar) biasa disebut dengan gaya dispersi London.Semakinbesar Mr suatu senyawa (semakin banyak jumlah partikel yang saling tarik) ikatan van der walls akan semakin kuat, sehingga energy yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antarmolekul semakin besar. Akibatnya titik leleh dan titik didih senyawa tersebut akan semakin besar.Pada ikatan Van der walls dibagi menjadi 2 bagian yaitu gaya London dan gaya tarik dipolGaya London

Gaya London ditemukan oleh Fisikawan Jerman yang bernama Fritz London. Gaya London (gaya dispersi) merupakan gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar.Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke molekul sekitarnya disebutpolarisabilitas.Polariabilitasberkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar maka molekul semakin mudah mengalami polarisasi sehingga gaya London semakin kuat. Dengan massa molekul relatif yang sama besar molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan molekul yang kecil, kompak dan simetris. Semakin mudah mudah molekul mengalami polarisasi semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Oleh karena itu jika masa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi.Namun gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya mengalami tarik menarik berdasarkan gaya London saja maka titik didih dan titik lelehnya lebih rendah dibandingkan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan gaya London saja (Mr hampir sama).Gaya Tarik Dipol

Gaya Tarik Dipol adalah suatu molekul molekul polar yangcenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain.Semakin besar momen dipol yang dimiliki oleh suatu senyawa, semakin besar gaya tarik menarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat dibandingkan dengan gaya London. Oleh karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada molekul yang mengalami gaya London (Mr hampir sama).Gaya Tarik dipol terdiri atas 5 jenisyang berbeda antara lain :Gaya Dipol Dipol

Gaya ini akan terjadi jika sesama senyawa kovalen polar saling berinteraksi. Senyawa kovalen polar memiliki 2 dipol yaitu dipol positif (+)dan dipol negatif (). Interaksi antara dipol (-) dari satu molekul dengan dipol (+) dari satu molekul yang lain akan menimbulkan gaya tarik yang relatif lemah.Kekuatan gaya tarik dipol dipol ini akan semakin besar jika molekul molekul mengalami penataan dengan ujung (+) suatu molekul mengarah keujung (-) dari molekul yang lain.Gaya Dipol Sesaat.

Jenis gaya ini umumnya dimiliki oleh senyawa kovalen nonpolar.Berbeda dengan senyawa kovalen polar, senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki dipole. Gaya ini terjadi akibat adanya pergerakan elektron mengelilingi intiatom secara acak, sehingga pada suatu saat elektron elektron tersebut akan mengumpul pada salah satu sisi atom dari molekul. Dipol yang terjadi ini akan segera menghilang atau berpindah tempat (sisi) seiring dengan berputarnya elektron.Gaya Dipol Dipol Terinduksi (gaya imbas)

Jika suatu molekul polar berdekatan dengan molekul nonpolar maka molekul polar dapat menginduksi molekul nonpolar, akibatnya molekul nonpolar tersebut akan memiliki dipol terinduksi / dipol sesaat karena elektron elektronnya akan mengumpul pada salah satu sisi molekul ( terdorong atau tertaik ).Gaya dipol dipol terinduksi (gaya imbas) adalah suatu dipol dari molekul polar akan saling tarik menarik dengan dipol terinduksi dari molekul nonpolar.Gaya Ion Dipol

Gaya jenis initerjadi antara senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion ini akan terionisasi menjadi kation dan anion. Kation akan tarik-menarik dengan dipol negatif sedangkan anion akan tarik-menarik dengan dipol positif.Gaya Ion Dipol Sesaat

Mekanisme terjadinya gaya ini dikarenakan kombinasi dari proses terjadinya gaya dipol dipol terinduksi dengan gaya ion dipole. Jika ion dari senyawa ion berdekatan dengan molekul nonpolar maka ion tersebut dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol terinduksi molekul nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion.Jenis gaya seperti ini memegang peranan penting dalam sirkulasidarah di dalam tubuh. Ion Fe2+dalam haemaglobin akan mengalami gaya ion dipol sesaatdengan molekul O2. Kation Fe2+akan menginduksi molekul O2yang bersifat nonpolar, kemudian dipol terinduksi yang dihasilkan akan berikatan dengan kation Fe2+.5. Ikatan Hidrogen:Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol)antara atom yang bersifatelektronegatifdengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang juga bersifat elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul, melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul yang lainnya. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom hidrogen. Inilah gambar ilustrasi ikatan hidrogen:

> Sifat Kekuatan Ikatan HidrogenIkatan hidrogen bersifat lebih kuat dibandingkan gaya van derWaals, tetapi lebih lemahdibandingkanikatan kovalenmaupunikatan ion.

>Pembentukan Ikatan HidrogenIkatan hidrogen sangat dominan dalam kimia air, larutan air, pelarut hidroksilik, spesies yang mengandung gugus -OH umumnya, dan penting juga dalam sistem biologi misalnya sebagai penghubung rantai polipetida dalam rantai protein dan pasangan basa dari asam nukleat. Apabila atomhidrogen terikat pada atom lain, terutama F, O, N, atau Cl, sedemikian sehingga ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, maka atom H ini dapat berinteraksidengan spesies negatif lain atau spesies kaya elektron membentukikatan hidrogen (X- - H+Y ; HY = ikatan hidrogen). Walaupun detilnya sangat bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostatik yang besar antara atom H dan Y.Konsekuensinya, jarak ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih panjang, sekalipun tetap sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada panjang ikatan normal X-H tanpa ikatan hidrogen. Demikian juga jarak HY umumnya lebih panjang daripada jarak ikatan normal H- Y. Dalam hal ikatan hidrogen sangat kuat, jarak XY menjadi sangat pendek dan panjang ikatan antara X- H dan HY keduanya menjadi pendek dan hampirsama.

>Bukti Adanya Ikatan HidrogenBukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukupsignifikan adalah perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari senyawa-senyawa NH3, HF, dan H2O. Kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutanadalah H2O > HF > NH3. Penyimpangantitik didih NH3, HF, dan H2O dalam hubungannya dengan titik didih senyawa-senyawa kovalen hidrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan hidrogen yang sangat jelas seperti gambar berikut ini:

gbr: Titik didih normal senyawa biner hidrogen golonganDari studi kristalografik dapat diketahui bahwa dalam es setiap atom oksigen dikelilingi oleh empat atom-atom oksigen yang lain secara tetrahedraldan keempat atom-atom hidrogen terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat di tengahnya. Jadi, setiap atom Omengikat duaatom H dengan jarak yang sama ~1,01 dan dua atom H yang lain denganjarak yang lebih panjang, ~1,75 , sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O ~2,76 . Struktur es ini terbuka dan distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika es meleleh, makasebagian ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan berakibat naiknya densitas air.

>Ikatan Hidrogen pada SpektroskopiBukti adanya ikatan hidrogen yang lebih signifikan adalah melalui studi kristalografik -sinar X, difraksi neutron, demikian juga spekrum infra merah dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) baik untuk padatan cairan, maupun larutan. Di dalam spektrum inframerah, untuk senyawa X-H yang mengandung ikatan hidrogen, maka energi vibrasi stretching X-H akan menjadi melemah hingga akan muncul pada spektrum dengan frekuensi yang lebih rendah dan melebar - tumpul


>Pengertian Isomer dan ContohnyaIsomer adalah senyawa kimia yang memiliki rumus molekul yangsama yang berarti bahwa mereka terdiri dari jumlah yang sama dari jenis atom yang sama tetapi memiliki struktur atau pengaturan yang berbeda dalam ruang. Misalnya, pentana adalah senyawa organik terdiri dari lima atom karbon dan 12 atom hidrogen. Dua isomer pentana termasuk pentana tidak bercabang, di mana karbon yang diatur dalam rantai linear, dan isopentana atau metilbutana, di mana empat karbon yang diatur dalam rantai linear sedangkan cabang kelima lepas dari salah satu bagian atom karbon. Kedua hal ini memiliki rumus molekul yang sama, tetapi pengaturan aktual atom mereka yang berbeda.Isomer adalah penting karena senyawa dengan struktur yang berbeda, bahkan jika mereka mengandung atom yang sama, dapat memiliki sifat kimia yang berbeda secara drastis. Senyawa dengan rumus molekul yang samamungkin berbeda secara struktural dalam dua cara. Pertama, isomer struktural berbeda dalam pengaturan struktural sebenarnya atom.

Kelompok-kelompok fungsional yang membentuk senyawa yang tergabung dalam cara yang berbeda dan dalam pengaturan yang berbeda.Stereoisomer, di sisi lain, diatur dengan cara yang sama dalam hal posisi kelompok fungsional tetapi berbeda dalam posisi relatif mereka di ruang angkasa. Dua molekul mungkin, misalnya, memiliki atom yang sama dan struktur yang sama tetapi mungkin juga tidak tumpang tindih bayangan cermin satu sama lain dan akan, karena itu, menjadi isomer.Isomer adalah sangat penting karena senyawa yang berbeda, bahkan jika mereka memiliki rumus molekul yang sama, dapat memiliki sifat kimia yang berbeda. Ini bahkanberlaku untuk stereoisomer, yaitu, sepintas, hampir identik. Satu senyawa mungkin, misalnya, menjadi bahan aktif yang penting dalam obat sementara yang yang tidak tumpang tindih gambar cermin isomer mungkin benar-benar efektif atau bahkan berbahaya. Senyawa dengan pengaturan yang berbeda sering bereaksi dengan cara yang drastis berbeda dengan atom dan senyawa lainnya.Mereka mungkin berbeda di mana bahan kimia mereka bereaksi dengan atau di tingkat di mana mereka bereaksi dengan berbagai bahan kimia. Banyak reaksi kimia menghasilkan campuran isomer berbeda hal ini terutama berlaku dari stereoisomer jadi kimiawan harus sering menggunakan berbagai metode untuk mengisolasi isomer tertentu di mana mereka tertarik. Banyak metode yang berbeda berdasarkan berbagai sifat kimia dapat digunakan untuk isomer terpisah.Beberapa senyawa dengan rumus molekul identik mungkin, misalnya, mendidih pada temperatur yang berbeda, sehingga distilasi dapat digunakan untuk memisahkan mereka. Lainnya bereaksi dengan senyawa yang berbeda, sehingga reaksi kimia dapat digunakan untuk menghapus satu isomer sementara meninggalkan senyawa tujuan tidak berubah.

>Pengertian Polimer kimiaPolimer kimia adalah studi dan manipulasi bahan kimia sintetis dan organik yang dikenal sebagai polimer. Polimer adalah rantai berulang dari molekul yang bergabung untuk membentuk apa yang disebut makromolekul. Polimer adalah zat serbaguna, memiliki berbagai sifat fleksibilitas, ringan, kekerasan, dan daya tahan. Cara yang ditemukan oleh ahli kimia polimer untuk mengisolasi dan mengembangkan properti ini. Selain itu, mereka mengidentifikasi konduktif unik dan sifat kimia polimer yang diberikan untuk keperluan industri dan medis.

D. Beberapa Kristal dan klasifikasi ikatannya :BahanStrukturEnergi IkatanPer atom (eV)Jarak AntarAtom ()

ArgonFCC0,13,76

KhlorTetragonal0,34,34

HidrogenHCP0,013,75

SilikonKubik (intan)3,72,35

Kubik (ZnS)3,42,80

Kubik (fluorit)1,02,92

KClKubik (NaCl)7,33,14

AgBrKubik (NaCl)5,42,88

BaF2Kubik (fluorit)17,32,69

NaBCC1,13,70

AgFCC3,02,88

NiFCC4,42,48

BAB IIIPENUTUPA.Kesimpulan1.Ikatan Ionikadalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karenagaya tarik elektrostatik (Coulomb)antara ion positif dan ionnegatif. dan Ikatan ionik dapat terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah, sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif dan ion negatif yang saling mengikat.2.Ikatan Kovalenadalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron-elektron dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga disebut juga ikatan homopolar.Contoh ikatan kovalen: INTANKarbon = 1s22s22p2membutuhkan 4 elektron agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C Jadi 1 atom C akan berikatan kovalen dengan 4 atom C lainnya , membentuk intan.3.Ikatan Logamadalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal logamatom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.4.Ikatan Van Der Waals :Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik dari atom bertetangga.5.Ikatan Hidrogen: Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-unsur dalam ikatan kovalen H < C < N < O < F.B.KritikDidalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan maka dari itu penulis meminta agar pembaca dapat memberi kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah ini yang membahas tentang ilmu pengetahuan Material Teknik Listrik khususnyaJENIS JENIS IKATAN BENDA PADAT.Yang nanti nya dapat berguna didalam segala bidang ilmu penegtahuan.

C.SaranBerdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis memberikan beberapa saran :1. Agar mahasiswa lebih aktif mempelajari materi yang dibahas.2. Agar mahasiswa mampu menggali lebih dalam lagi tentang ilmu Material Teknik Listrik dalam bidang ilmu pengetahuan khususnyaJENIS JENIS IKATAN BENDA PADAT.3. Agar mahasiswa dapat mengambil manfaat dari materi yang telah dibahas.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/http://dokumen.tipshttp://slideplayer.infohttps://www.academia.eduhttps://diniindriasari.wordpress.comhttp://mega_farynda-fst09.web.unair.ac.id