40
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk  potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia. Dewasa awal kira- kira 26 % dari populasi. Selama masa dewasa awal, individu semakin terpisah dari keluarga asal mereka, membangun tujuan karier dan memutuskan akan menikah dan memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri. Dewasa awal usia aktif dan harus beradaptasi dengan pengalaman baru. Transisi menjadi ke usia pertengahan terjadi ketika orang muda menjadi sadar bahwa  perubahan dalam kemampuan reproduksi dan fisik menandakan dimulainya tahap yang lain dalam kehidupan. Pada tahun 1990, hampir 84 juta orang di AS berusia antara 35- 64, atau kira  – kira 34 % dari populasi A.S adalah usia baya ( US dept. Of Commerce 1992 ) Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan  bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya. Dengan kata lain manusia dewasa sudah mulai memilih nilai- nilai atau norma yang telah dianggap mereka aik untuk dirinya serta mereka berudaha untuk mempertahankan nilai - nilai atau norma- norma yang telah dipilihnya tersebut.Dari sedikit penjelasan di

MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    1/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia

    dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk

    mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk

    potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang

    dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk

    yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara

    normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain

    adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan

    yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya

    diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan

    sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi

    yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.

    Dewasa awal kira- kira 26 % dari populasi. Selama masa dewasa awal,

    individu semakin terpisah dari keluarga asal mereka, membangun tujuan karier

    dan memutuskan akan menikah dan memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri.

    Dewasa awal usia aktif dan harus beradaptasi dengan pengalaman baru. Transisi

    menjadi ke usia pertengahan terjadi ketika orang muda menjadi sadar bahwa

    perubahan dalam kemampuan reproduksi dan fisik menandakan dimulainya tahap

    yang lain dalam kehidupan. Pada tahun 1990, hampir 84 juta orang di AS berusia

    antara 35- 64, atau kira kira 34 % dari populasi A.S adalah usia baya ( US dept.

    Of Commerce 1992 )Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut

    dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat

    adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan

    bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya. Dengan kata lain

    manusia dewasa sudah mulai memilih nilai- nilai atau norma yang telah dianggap

    mereka aik untuk dirinya serta mereka berudaha untuk mempertahankan nilai -

    nilai atau norma- norma yang telah dipilihnya tersebut.Dari sedikit penjelasan di

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    2/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 2

    atas dapat diambil kesimpulan bahwa Psikologi Perkembangan Pada Manusia

    Tingat Dewasa yaitu ilmu yang mepelajari tentang perkembangan jiwa manusia

    pada saat menginjak masa dewasa. Masa dewasa manusia dibagi menjadi 3 ( tiga )

    tahap yaitu : Masa awal dewasa (early adulthood), Masa pertengahan dewasa

    (middle adulthood), Masa akhir dewasa (late adulthood).

    Oleh karena Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya

    pembangunan nasional diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan

    kemampuan hidup sehat setiap penduduk sehingga memiliki derajat kesehatan

    yang optimal. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan

    asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan dan

    asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu upaya keperawatan yang

    berfokus pada keluarga di Indonesia sebagai klien. Untuk memahami secara

    mendalam tentang asuhan keperawatan keluarga setidaknya perlu mengetahui dan

    memahami tentang konsep keluarga sebagai klien keperawatan, konsep

    keperawatan keluarga, proses keperawatan keluarga.

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan keluarga pada tahap

    perkembangan keluarga dewasa ?

    1.3 Tujuan

    1.3.1Tujuan umum

    Mengidentifikasi konsep dan asuhan keluarga pada tahap perkembangan

    keluarga dewasa ?

    1.3.2Tujuan khusus

    1. Menjelaskan konsep keluarga

    2.

    Menjelaskan fungsi dan tugas keluarga3. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan keluarga dewasa

    1.4Manfaat

    1. Mahasiswa memahami konsep dasar keluarga, peran dan fungsi dan tugas

    keluarga, tahap perkembangan keluarga sehingga menunjang pembelajaran

    mata kuliah.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    3/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 3

    2. Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada tahap keluarga

    dewasa yang benar sehingga dapat menjadi bekal dalam persiapan praktik

    di keluarga.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    4/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 4

    BAB 2

    TINJAUAN PUASTAKA

    2.1 Konsep Dasar Keluarga

    2.1.1 Definisi Keluarga

    Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting

    untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada

    individu dimulai dan dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang

    baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai

    dari keluarga. Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini

    bergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam

    mendefinisikan. Beberapa pengertian keluarga yang dikutip Harmoko (2012)

    diantaranya:

    1. Bussard dan Ball (1966) dikutip oleh Setiadi (2008). Keluarga merupakan

    lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang.

    Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu

    dengan yang lain, dibentuknya nila-nilai, pola pemikiran dan kebiasaannya

    dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anan

    dengan lingkungnya.

    2. Menurut Duvall, Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan

    dengan ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

    mempertahankan budaya yang umum;meningkatkan perkembangan fisik,

    mental,emosional dan social dari tiap anggota.

    3. Menurut WHO (1969), Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling

    berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

    4.

    Menurut Bergess (1962), Keluarga terdiri atas kelompok orang mempunyaiikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota

    tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi

    dalam peran social, serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari

    masyarakat, tetapi mempunyai keunikan tersendiri.

    5. Menurut Helvie (1981), Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal

    dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang

    erat.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    5/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 5

    6. Menurut Salvasion Bailon dan Aracelis Maglaya,1989, Keluarga adalah dua

    atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah,

    hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu

    rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam peranannya masing-

    masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan .

    7.

    Sayekti, 1994, keluarga adalah suatu ikatan/ persekutuan hidup atas dasar

    perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

    atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa

    anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah

    tangga.

    8.

    Menurut Departemen Kesehatan RI,1998 keluarga adalah unit terkecil dari

    suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

    terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan

    saling ketergantungan.

    9.

    Menurut Effendy,1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

    terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

    disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

    2.1.2 Tipe Keluarga

    Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang

    mengelompokkan

    1. Secara tradisional, secara trasional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

    a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari

    ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau

    keduanya.

    b.

    Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambahnanggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah

    (kakek,nenek,paman,bibi)

    2. Secara modern (berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa

    individualism maka pengelompokkan tupe keluarga selain diatas adalah:

    a. Tradisional Nuclear, Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam

    satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan

    perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    6/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 6

    b. Reconstituted Nuclear, Pembentukan baru dari keluarga inti melalui

    perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah

    dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil

    dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

    c. Niddle Age/Aging Couple, Suami sebagai pencari uang ,istri di

    rumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-anak sudah meninggalkan

    rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.

    d. Dyadic Nuclear, Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai

    anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.

    e. Single Parent, Satu orang tua sebagai akibat peceraian atau kematian

    pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.

    f. Dual Carr ier, yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.

    g. Commuter Marr ied, Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal

    terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu

    tertentu.

    h. Single Adul t, Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak

    adanya keinginan untuk kawin.

    i.

    Three Generati on, yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

    j. I nstitusional, yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam

    suatu panti-panti.

    k. Comunal, yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang

    monogamy dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan

    fasilitas.

    l. Group Marriage, yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan

    keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalahkawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

    m.Unmarr ied Parent and Child, yaitu ibu dan anak dimana perkawinan

    tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.

    n. Cohibing Couple, yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal

    bersama tanpa kawin.

    o. Gay and Lesbian Famil y, yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan

    yang berjenis kelamin sama.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    7/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 7

    2.1.3 Struktur Keluarga

    Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan

    fungsi keluarga di masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,

    diantaranya adalah:

    1. Patrilineal, Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

    dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

    ayah.

    2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

    dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

    3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

    istri.

    4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

    suami

    5. Keluarga kawin, Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

    keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

    adanya hubungan dengan suami istri.

    2.2 FUNGSI DAN TUGAS KELUARGA

    2.2.1 Fungsi Keluarga

    Menurut Harmoko (2012) dalam buku Asuhan Keperawatn Keluarga,

    dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga yang dapat

    dijalankan. Fungsi-fungsi keluarga adalah sebagai berikut:

    1. Fungsi biologis, yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan

    membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

    2. Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih saying dan rasa aman bagi

    keluarga, memberikan perhatian diantara keluarga, memberikan kedewasaankepribadian anggota keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga.

    3. Fungsi sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai

    dengan tingkat perkembangan masing-masing dan meneruskan nilai-nilai

    budaya.

    4. Fungsi ekonomi, yaitu mencari sumber-sumber pengahsilan untuk memenuhi

    kebutuhan keluarga saat ini dan menabung untuk memenuhi kebutuhan

    keluarga dimasa yang akan datang.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    8/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 8

    5. Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan

    pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat

    dan minat yang dimilikinya, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa

    yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta

    mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

    2.2.2 Tugas Keluarga

    Keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan

    secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit. Lebih jauh lagi

    keluarga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan

    mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para professional perawatan

    kesehatan. Keluarga melakukan praktik asuhan kesehatan untuk mencegah

    terjadinya gangguan atau merawat anggota yang sakit. Keluarga haruslah mampu

    menentukan kapan meminta pertolongan kepada tenaga professional ketika salah

    satu anggotanya mengalami gangguan kesehatan.

    Selain keluarga mampu melaksanakan fungsi dengan baik, keluarga juga

    harus mampu melakukan tugas kesehatan keluarga. Tugas kesehatan keluarga

    adalah sebagai berikut:

    1)

    Mengenal masalah kesehatan keluarga

    Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan, karena

    tanap kesehatan segla sesuatu tidak akan berarti. Orang tua perlu mengenal

    keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota

    keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara

    tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila

    menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya,

    perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya.2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

    Tugas ini merupakn upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan yang

    tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara

    anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan sebuah tindakan.

    Tindakan kesehatan yang dilakukan keluarga diaharapkan tepat agar masalah

    kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau teratasi. Jika keluarga

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    9/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 9

    mempunyai keterbatasan dalam mengambil keputusan, maka keluarga dapat

    meminta bantuan kepada orang lain dilingkungan tepat tinggalnya.

    3)

    Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

    Sering mengalami keterbatasan, maka anggota keluarga yang mengalami

    gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar

    masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan diinstitusi

    pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki

    kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

    4)

    Mempertahankan suasana rumah yang sehat

    Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung dan bersosialisasi bagi

    anggota keluarga. Sehingga anggota keluarga akan memiliki waktu lebih

    banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu,

    kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang ketenangan, keindahan,

    dan dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.

    5)

    Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

    Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan kesehatan

    keluarga atau anggota keluarga yang harus dapat memanfaatkan fasilitas

    kesehatan yang ada di sekitarnya. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta

    bantuan tenaga keperawatan untuk memecahkan masalah yang dialami

    anggota keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam

    penyakit.

    Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling terkait dan perlu

    dilakukan oleh keluarga, perawat perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu

    melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan memberikan bantuan atau

    pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan keluarga. Dalamkeluarga ada beberapa tugas dasar yang didalamnya ada delapan tugas pokok,

    (Harmoko,2012) antara lain:

    1) Memelihara kesehatan fisik keluarga dan para anggotanya

    2)

    Berupaya untuk memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga

    3) Mengatur tugas masing-masing anggita sesuai dengan kedudukannya.

    4) Melakukan sosialisasi antar anggota keluarga agar timbul keakraban dan

    kehangatan para anggota keluarga.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    10/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 10

    5) Melakukan pengaturan jumlah anggota keluarga yang diinginkan

    6) Memelihara ketertiban anggota keluarga

    7)

    Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas

    8)

    Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

    2.3 TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA

    2.3.1 Pengertian Masa dewasa

    Dewasa adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang

    ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini

    didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ego-nya.

    Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa.

    Dewasa adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari

    segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa

    depan sudah lebih realistis.

    Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa

    seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa berada dalam tahap hubungan

    hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila

    gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi

    (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda

    dengan orang lain).

    Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18

    tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan

    psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

    Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang

    berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock

    (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik(physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta

    transisi peran sosial (social role trantition).

    Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan

    sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan

    egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat

    memegang peranan penting. Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers &

    Haditono, 2001) tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    11/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 11

    membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh

    anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan

    suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal

    merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungan secara

    intim dengan lawan jenisnya.

    Hurlock (1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik

    dewasa awal dan pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal

    merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan

    memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari segi fisik, masa dewasa awal

    adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa

    ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang

    menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana

    motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik

    yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan

    masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik

    daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.

    2.3.2 Tahapperkembangan keluarga usia dewasa

    Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah. Lamanya

    tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yg

    belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada

    tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam

    melepas anaknya untuk hidup sendiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang

    tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir

    untuk lebih mandiri. Saat semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu

    menata ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal.Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa

    kosong karena anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah lagi. Guna

    mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktivitas saja, meningkatkan

    peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan dengan anak. Tugas

    perkembangan keluarga pada tahap ini diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

    b.

    Mempertahankan keintiman pasangan

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    12/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 12

    c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki

    masa tua

    d.

    Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian

    anaknya

    e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga

    f.

    Berperan sebagai suami intri kakek neneak

    g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapa menjadi contoh bagi anak-

    anaknya

    Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik (1988) serta Duvall dan Miller

    (1985) tugas perkembangan keluarga meliputi:

    a.

    Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru

    yang di dapatkan melalui perkawinan anak-anak

    b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan

    perkawinan

    c.

    Membantu orangtua usia lanjut dan sakit-sakitan dari pihak suami maupun

    istri

    Fungsi perawat pada tahap ini adalah sebagai pembari konsultasi penyakit-

    penyakit yang dapat timbul. Misalnya penyakit kronis atau factor-faktor

    predisposisis seperti kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi, menopause, serta

    peningkatan kesehatan dan pola hidup sehat yang juga perlu diperhatikan.

    2.3.3 Pembagian Perkembangan Masa Dewasa

    1). Dewasa Awal

    Penelitian klasik lama oleh Levinson telah mengidentifikasi fase-fase

    perkembangan dewasa awal dan dan tengah ( Levinson et al, 1978 )

    a)

    Awal transisi dewasa ( usia 18 sampai 20 tahun ), ketika seseorangberpisah dari keluarga dan merasakan kebebasan

    b) Memasuki dunia kedewasaan ( usia 21 sampai 27 tahun ), ketika seseorang

    menyiapkan dan mencoba karier dan gaya hidup .

    c)

    Masa transisi ( usia 28 sampai 32 tahun ), ketika seseorang secara besar-

    besaran memodifikasi aktivitas kehidupannya dan memikirkan tujuan

    masa depan

    d)

    Tahun keberasilan ( usia ( 40 sampai 39 ), ketika seseorang mengalami

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    13/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 13

    stabilitas yang lebih besar

    e) Tahun keberasilan ( usia 40 sampai 65 ), waktu untuk pengaruh maksimal,

    membimbing diri sendiri dan menilai diri sendiri

    Dewasa awal merupakan masa dewasa ataau suatu tahap yang dianggap

    kritikal selepas alam remaja yang berumur 20 tahun sampai 30 tahun. Ia dianggap

    kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal

    pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat

    pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan

    keluarga. Pada masa ini seseorang juga akan menghadapi dilema antara pekerjaan

    dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam perkembangan

    karir dan juga hubungan dalam keluarga. Dan masalah yang timbul tersebut

    merupakan salah satu bagian dari perkembangan sosio-emosional. Sosio-

    emosional adalah perubahan yang terjadi pada setiap diri individu dalam warna

    afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Menurut teori

    erikson, tahap dewasa awal yaitu mereka didalam lingkungan umur 20 an ke 30

    an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggung jawab yang

    lebih berat. pada tahap ini juga juga hubungan intim mulai berlaku dan

    berkembang.

    Masalah kesehatan psikososial dewasa awal sering berhubungan dengan

    stress, seperti karena pekerjaan dan keluarga. Jika stress berlarut maka klien tidak

    akan mampu beradaptasi terhadap stressor, hingga terjadi gangguan kesehatan

    misalnya.

    a) Stres Pekerjaan

    Dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Kebanyakan pada

    dewasa awal mengalaminya dari hari ke hari. Sters situasi pekerjaansituasional dapat terjadi ketika atasan baru. Karena stiap individu menerima

    pekerjaan yang berbeda, maka tipe stressor berbeda setiap klien. Pengkajian

    perawat pada dewasa awal harus meliputi deskripsi pekerjaan yang biasa

    dilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda. Pengkajian juga meliputi

    kondisi dan jam kerja, durasi bekerja, perubahan kabiasaan tidur atau

    makan, dan tanda peningkatan iritabilitas dan kegugupan.

    b)

    Stres Keluarga

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    14/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 14

    Stressor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga.

    Stressor situasi terjadi pada peristiwa kelahiran, kematian, penyakit,

    perkawinan, dan kehilangan pekerjaan. Setiap keluarga mempunyai

    beberapa peranan dan pekerjaan yang dapat diprediksi untuk anggota

    keluarganya. Peran ini memungkinkan keluarga berfungsi dan menjadi

    bagian yang efektif dalam masyarakat. Salah satu peran penting adalah

    kepala keluarga. Bagi kebanyakan keluarga, salah satu orang tua adalah

    pemimpin keluarga atau kedua orang tua berperan sebagai coleader. Dalam

    keluarga dengan orang tua tunggal, orangtua kadangkalannya searang

    anggota keluarga besar menjadi kepala keluarga

    2). Dewasa Tengah

    Masa Dewasa Tengah adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari

    masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa tengah, ada

    aspek- aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya

    berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek- aspek yang mulai menunjukkan

    terjadinya kemunduran- kemunduran. Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban,

    berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial-

    emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk

    penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan

    pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa tengah (sekitar usia 40 tahun),

    kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun,

    dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya,

    berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang perkembangan fisik,

    intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa

    a)

    Perkembangan kognitifPerubahan fungsi kognitif pada dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena

    sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari informasi baru dan

    ketrmpilan. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan

    untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan

    b) Perkembangan psikososial

    Perubahan psikososial pada dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang

    diharapkan, perpindaha anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    15/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 15

    pernikahan atau kamatian teman. Perubahan ini mungkin menyebabkan stress

    yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa tengah. Perawat

    mangkaji kehidupan utama yang terjadi pada dewaasa tengah dan dampak yang

    mengubah status kesehatannya. Pengkajian keperwatan juga harus meliputi factor

    psikososial pada individu seperti makanisme koping dan sumber pendukung

    sosial.

    Pada masa dewasa tengah, seiring anak-anak meninggalkan rumahnya,

    keluarga memasuki tahap keluarga pascaparental. Tuntutan waktu dan financial

    pada orang tua berkurang, dan pasangan menghadapi tugas menetapkan kembali

    hubungan mereka. Setelah cucu lahir, gaya hidup kakek-nenek harus dipilih.

    Selama periode ini banyak orang dewasa tengah mulai menjalani gaya hidup yang

    lebih sehat.

    i) Transisi karier

    Perubahan karier dapat terjadi karena pilihan atau sebagai akibat dari

    perubahan di tempat kerja atau masyarakat. Pada decade saat ini, dewasa

    tengah lebih sering mengganti pekerjaan untuk berbagai alasan termasuk

    mobilitas naik pangkat yang terbatas, penurunan kesempatan kerja, dan

    mencari pekerjaan yang lebih menantang bagi individu. Pada beberapa

    kasus, kemajuan teknologi dan perubahan lain memaksa dewasa tengah

    mencari pekerjaan baru. Perubahan tersebut, terutama sekali jika

    diantisipasi, dapat mengakibtkan stress yang dapat mempengaruhi

    kesehatan, hubungan dengan keluarga, konsep diri dan dimensi lain.

    ii) Seksualitas

    Setelah kepergian anak terakhir dari rumah, banyak pasangan menguatkan

    kembali hubungan mereka dan menemukan kepuasan perkawinan danseksualitas yang meningkat selama usia baya. Awitan menopause dan

    klimaterik dapat mempengaruhi kesehatan seksual pada dewasa tengah.

    Seorang wanita mungkin menginginkan aktivitas seksualnya meningkat

    karena kehamilan sudah tidak mungkin lagi.

    Selama usia baya seorang pria mungkin memperhatikan perubahan pada

    kekuatan ereksi dan penurunan kemampunnya untuk mengulangi orgasme.

    Factor lain yang mempengaruhi seksualitas selama periode ini meliputi

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    16/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 16

    stress pekerjaan, penurunan kesehatan salah satu atau kedua pasangan, dan

    penggunaan resep obat, contohnya, agens antihipertensif, dengan efek

    samping yang dapat mempengaruhi hasrat seksual atau fungsinya. Kedua

    pasangan mungkin mengalami stress yang berkaitan dengan perubahan

    seksual atau konflik antara kebutuhan seksual mereka dan persepsi diri serta

    perilaku atau harapan social.

    iii) Perubahan dalam perkawinan

    Perubahan dalam perkawinan yang mungkin terjadi selama usia baya seperti

    kematian pasangan, perpisahan, perceraian dan pilihan untuk menikah lagi

    atau tetap sendiri. Seorang klien janda, berpisah, atau bercerai melalui

    periode berduka dan kehilangan hat-hal penting untuk beradaptasi terhadap

    perubahan status perkawinan. 13erduka yang normal melalui beberapa fase

    dan berakhirnya berduka dapat berlangsung sate tahun atau lebih. Perawat

    harus mengkaji koping yang efektif papa dewasa tengah terhadap proses

    berduka dan kehilangan yang berkaitan dengan perubahan kehidupan

    tertentu.

    Jika dewasa tengah-lajang memutuskan untuk menikah, stresor perkawinan

    sama dengan yang dialami pada dewasa awal. Disamping itu, pasangan

    harus dapat mengkoping harapan masyarakat dan tekanan berkaitan

    perkawinan.

    iv) Transisi keluarga

    Kepergian anak yang terakhir dari rumah mungkin dapat menjadi stresor.

    Banyak orang tua menerima kebebasan dari tanggung jawab membesarkan

    anak, sedangkanorang lain akan merasa kesepian atau tidak punya arah

    karena perubahan ini. Pada akhirnya orang tua harus menetapkan kembaliperkawinan mereka dan harus dapat menyelesaikan konfik dan

    merencanakan masa depan. Kadang fase penyesuaian diri dapat memicu

    konflik perkawinan, perpisahan, dan perceraian (Fawcett, 1993).

    Menurut Lavinson, Masa Dewasa Tengah berusia 40-50 tahun. Masa

    Dewasa Tengah adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun

    tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke massa tengah

    (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    17/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 17

    macam tugas:

    a) Penilaian kembali pada masa lalu

    b)

    Perubahan struktur kehidupan

    c)

    Proses individuasi

    Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan

    dengan pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan

    penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan

    membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan

    yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun)

    3. Dewasa Akhir

    Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir

    (60 ke atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah

    menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang

    dewasa yang bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri

    dengan perubahan fisik, mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian. Saat

    individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan

    psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian

    makna hidup selanjutnya.

    Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair

    yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak

    stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia.

    Integritas ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia.

    Hal ini berdampak pada hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya

    adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan.

    Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peransosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik. Akibat perubahan Fisik yang

    semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan

    hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang

    secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena

    berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi

    sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal

    ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    18/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 18

    yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan

    berkurangnya komitmen.

    Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai

    dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.

    Perkembangan Psikososial Masa Dewasa Akhir. Akibat perubahan Fisik

    yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran

    dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia

    seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan

    sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini

    mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun

    kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya

    kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat,

    hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.

    Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai

    dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.

    a) Perkembangan Keintiman

    Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang

    lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak

    dapat menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi. Menurut

    Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang

    dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir.

    b) Perkembangan Generatif

    Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami

    individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang

    mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupancenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam

    pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang

    kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa

    untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali

    kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting

    untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.

    c)

    Perkembangan Integritas

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    19/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 19

    Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang

    terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang

    dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-

    produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri

    dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan

    dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-

    perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan

    historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Tahap

    integritas ini ini dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang

    yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang

    usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam kehidupan

    seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati,

    namun karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah

    membatasi kegiatan dan membuat orang tidak menrasa berdaya.

    Terdapat beberapa tekanan yang membuat orang usia tua ini menarik diri

    dari keterlibatan sosial: (1) ketika masa pensiun tiba dan lingkungan berubah,

    orang mungkin lepas dari peran dan aktifitas selama ini; (2) penyakit dan

    menurunnya kemampuan fisik dan mental, membuat ia terlalu memikirkan diri

    sendiri secara berlebihan; (3) orang-orang yang lebih muda disekitarnya

    cenderung menjauh darinya; dan (4) pada saat kematian semakin mendekat, oran

    ingin seperti ingin membuang semua hal yang bagi dirinya tidak bermanfaat lagi.

    Jadi, tumbuh kembang dewasa muda, menengah dan akhir berbeda.

    Persamaannya dilihat dari tanda-tanda memasuki usia dewasa seseorang/ individu,

    yaitu:

    a)

    Membuat keputusan penting dalam menunjang karir, kesehatan danhubungan personalnya.

    b) Memiliki kedudukan dan peranana sebagai orang penting seperti pekerja,

    orang tua dan pasangan hidup.

    c)

    Mencapai kematangan psikologis sebagai orang dewasa dan segala macam

    tanggung jawabnya serta berpikir sistematis dan analitis.

    Menurut Lavinson, Dewasa Akhir mulai berumur 50-55 tahun sering kali

    merupakan krisis bila sesorang tidak sepenuhnya berhasil dalam pensstrukturan

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    20/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 20

    kembali hidupnya pada peralihan ke dewasa madya. Sesudah itu langkah puncak

    (55-60 tahun) sekaligus menandai masa dewasa akhir. Penelitian Levinson

    mengemukakan tahun-tahun usia yang eksak dengan pergeseran maksimum lima

    tahun, hal ini cenderung menuju pada eksak semu, pengertian struktur kehidupan

    harus diteliti akan ketetapan penggunaannya. Namun lavinson menitikberatkan

    bahwa pandangan akan siklus penghidupan yang terlalu kaku atau terlambat tidak

    dapat dipertahankan lagi.

    2.3.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi orang dewasa dalam

    kehidupannya

    Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan

    mempermudah perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor yang paling

    berpengaruh adalah :

    1). Kekuatan Fisik

    Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia

    pertengahan dua puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau

    memecahkan persoalan- persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Untuk

    memelihara kekuatan fisik yang prima perlu dijaga kesehatan. Ada 6 kebiasaan

    hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan

    fisik, yaitu:

    a) Sarapan pagi.

    b) Makan secara teratur.

    c) Makan secukupnya untuk memelihara badan yang normal.

    d) Tidak merokok.

    e) Olahraga secukupnya.

    f)

    Tidur secara teratur 7- 8 jam setiap malam.Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka

    untuk optimal dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola

    kehidupan keluarganya. Sebaliknya, kekuatan fisik yang tidak prima menghambat

    orang dewasa untuk mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang

    dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau secara total tugas- tugas

    perkembangan orang dewasa.

    2). Kemampuan Motorik

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    21/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 21

    Kemampuan motorik orang dewasa mencapai kekuatannya antara usia 20-

    an dan 30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia 20-an dan 25-an

    dan sesudah itu kemampuan ini sedkit demi sedikit menurun.

    Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik

    yang baik dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang

    baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan- keterampilannya secara

    lebih baik. Di samping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik

    yang baik cenderung akan dapt menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang

    menuntut kemampuan fisik. Dalam mempelajari keterampilan-keterampilan

    motorik baru, orang dewasa yang berusia 20-an, menunjukkan hasil yang lebih

    baik dibandingkan dengan hasil mereka yang mempelajarinya dalam usia

    mendekati masa setengah baya.

    3). Kemampuan Mental

    Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada

    situasi- situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari,

    penalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai

    puncaknya dalam usia 20-an, kemudian sedikit demi sedikit menurun.

    Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting

    kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh

    melebihi pentingnya kemampuan motorik. Kemampuan mental seperti penalaran

    dengan menggunakan analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari,

    dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari dan

    menyesuaikan diri terhadap keterampilan- keterampilan dan kecakapan-kecakapan

    yang dituntut oleh tugas- tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria maupun

    wanita pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama dalam usaha-usaha mereka memilih teman- teman bergaul sebagai calon istri maupun suami.

    4). Motivasi Untuk Berkembang

    Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah

    motivasi untuk berkembang. Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara

    hukum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang- orang dewasa

    yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-

    orang dewasa untuk mengembangkan dirinya. Pada masa dewasa, individu

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    22/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 22

    terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan

    tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga,

    mengambil tanggung jawab sebagai warga negara dan mencari kelompok sosial

    yang menyenangkan.

    Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam

    perkembangan orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk

    menuasai tugas- tugas perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan

    perilakunya ke arah terkuasainya tugas- tugas perkembangan orang dewasa.

    Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi untuk berkembang menjadi

    orang dewasa. Individu tersebut cenderung mengabaikan tugas- tugas

    perkembangan orang dewasa yang harus dikuasainya

    5) Model Peran

    Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh

    terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan

    orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani. Karena

    berinteraksi dengan orang dewsa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk

    mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang dianut oleh

    masyarakat orang dewasa. Sebaliknya orang dewasa yang masih beriteraksi

    dengan remaja dan mengikuti garis- garis perilaku remaja akan tetap berperilaku

    seperti remaja dan bukan pola perilaku dewasa. Jika mereka tetap dalam status

    ketergantungan, mereka hampir tidak memperoleh kesempatan atau motivasi

    untuk menguasai tugas- tugas perkembangan orang dewasa.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    23/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 23

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    3.1

    KASUS

    Tn S dan Ny S menikah sudah 20 tahun yang lalu. Setelah menikah

    mereka tinggal bersama. Sebelum menikah Asal Tn.S adalah kota P. Tn. S bekerja

    dalam satu asrama tempat Ny.S tinggal. Kemudian setelah menikah Tn.S dan

    Ny.S tinggal serumah. Sekarang Tn S berusia 46 tahun dan Ny S berusia 46 tahun

    mereka sekarang memiliki 4 orang anak , anak pertama berusia 20 tahun , anak

    kedua berusia 15 tahun, anak ketiga berusia 11 tahun, dan anak yang terakhir

    berusi 4 tahun. Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa. Tn. S adalah

    penduduk jawa asli dan berasal dari suku jawa. Dalam keluarganya tidak terdapat

    adat istiadat yang mengikat, dan tidak ada pantangan atau halhal yang lain

    asalkan tidak bertentangan dengan budaya dan agama tertentu menurut kebiasaan

    atau budaya yang berhubungan dengan kesehatan dirasakan tidak ada.

    Semua anggota keluarga beragama islam, taat menjalankan shalat 5 waktu.

    Sering kali tidak melakukan shalat berjamaah dikarenakan jarang sekali terdapat

    waktu untuk kumpul. Status sosial Tn. S bekerja sebagai POLRI, dengan

    penghasilan ratarata tiap bulan Rp. 2.000.000,00. Sedangkan Ny. S sebagai

    seorang SMA yang berpenghasilan sama dengan suami. Dari pengasilan tersebut

    akan dibagi untuk kebutuhan sehari hari dan sisanya ditabung untuk

    mengantisipasi jika ada kebutuhan yang tidak terduga. Aktivitas rekreasi keluarga

    melakukan rekreasi satu tahun hanya satu kali yaitu pada saat lebaran. Untuk

    rekreasi seharihari yaitu dengan menonton TV bersama keluarga.

    Tahap perkembangan keluarga saat ini , keluarga ingin memperluaspengetahuan untuk menghadapi anak dewasa awaal dan membantu anak untuk

    mandiri. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi Tn.S mengatakan tugas

    perkembangan menghadapi anak usia dewasa awal belum terpenuhi semua, Tn.S

    belum bisa menyiapkan anakanaknya untuk mandiri dan tanggung jawab karena

    kesibukan. Keluarga Tn S dan Ny S berasal dari lingkungan yang sama, mereka

    berpacaran sekitar 1 tahun. Keempat anaknya merupakan anggota keluarga yang

    direncanakan, mereka menyayangi semuanya dan hubungan Keluarga dari pihak

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    24/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 24

    bapak dan ibu saat ini hubungannya baik, dan saudarasaudaranya tinggal

    berjauhan dengan keluarga, tidak ada konflik dalam berhubungan.

    Rumah yang ditempati merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 9 x

    18 , terdiri atas 5 kamar (atas dan bawah), 1ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang

    makan, 1 dapur dan 3 kamar mandi/WC ( atas dan bawah ). Rumah tampak bersih

    dan tidak kotor. Keluarga menggunakan septic tank yang terletak di depan rumah.

    Kondisi air jernih tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa. Kebiasaan

    keluarga dalam merawat rumah setiap hari yaitu; menyapu dan mengepel 1 kali

    sehari, membersihkan bak mandi 1 minggu sekali. Cahaya masuk kedalam rumah

    dan terdapat jendela diruang tamu dan dikamarkamar. Keluarga mengenal

    masalah yang ditimbulkan dari lingkungan yaitu jika lingkungannya kotor maka

    akan mudah terserang penyakit. Misalnya jika bak mandi jarang dikuras maka

    menjadi sarang nyamuk akibatnya dapat terserang demam berdarah atau malaria.

    Lingkungan rumah tangga banyak yang berasal dari jawa jadi mempunyai

    adat kebiasaan yang sama. Pergaulan dengan lingkungan cukup baik, meskipun

    Tn. S dan Ny. S sibuk bekerja dan jarang sekali ngobrol dengan tetangganya. Tn.

    S tidak pernah mengikuti arisan di RT dan jarang mengikuti kegiatan yang ada di

    RT karena kesibukannya bekerja, tetapi jika ada kegiatan

    kegiatan kadang Tn.S

    menyempatkan untuk menghadirinya. Dalam keluarga, baik dari pihak Tn.S,

    Ny.S, dan anak-anaknya sering kali membantu jika salah satu anggota keluarga

    ada yang mengalami masalah. Jarak keluarga dengan tetangga sangat dekat, dan

    antar tetangga saling membantu dan mengajak bertukar pikiran saat dibutuhkan .

    Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota

    keluarga bebas menyampaikan keluhan ataupun anggapan, hal ini dapat terlihat

    dari pembicaraan anggota keluarga saat perawat berkunjung. Dalam keluargaTn.S, semua keputusan ada ditangan Tn.S karena Tn.S sebagai kepala keluarga.

    Dan kalau ada pendapat dari anggota keluarga maka akan dibicarakan bersama.

    Dalam menyelesaikan masalah atau memutuskan sesuatu harus berdasarkan hasil

    keputusan bersama.

    Menurut Tn.S, semua anggota keluarganya berusaha menyesuaikan

    dengan lingkungan sekitarnya, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran

    nilai dari agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    25/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 25

    ada yang mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga dalam menggunakan

    nilai yang diyakini oleh keluarga dan juga tidak bertentangan dengan masyarakat

    sekitarnya. Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana cara

    meningkatan penghasilan keluarga. Keluarga juga memikirkan anaknya yang

    masih sekolah semua dan membutuhkan biaya yang cukup banyak. Keluarga

    berusaha mengatasi semua masalah terutama keuangan keluarga berdasarkan

    kemampuan yang ada dalam keluarga. Jika ada kebutuhan yang mendadak, maka

    keluarga akan mengambil uang tabungan sesuai yang dibutuhkan. Dalam

    menanggapi masalah keluarga Tn S memecahkan masalah bersama-sama, jika

    masalah yang terjadi tidak terselesaikan atau tidak tahu jalan keluarnya maka akan

    minta bantuan pada keluarga dekatnya.

    3.2 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn S dan NyS

    I. PENGKAJIAN KKELUARGA

    A. DATA UMUM

    1.

    Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. S

    2.Usia : 46 tahun

    3.Pendidikan : SLTA

    4.

    Pekerjaan : POLRI

    5.Alamat : Kelurahan banjar sari

    6.Komposisi keluarga :

    No Nama Umur Jenis

    kelamin

    Hub dgn

    KK

    Riwayat

    Pendidikan

    Keterangan

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    26/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 26

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Tn. S

    Ny. S

    Nn. T

    An. H

    An. I

    An. R

    46 tahun

    46 tahun

    20 tahun

    15 tahun

    11 tahun

    4 tahun

    Laki-laki

    Perempuan

    Perempuan

    Perempuan

    Perempuan

    Laki-laki

    Ayah

    Ibu

    Anak

    Anak

    Anak

    Anak

    SLTA

    Sarjana

    SLTA

    SMP

    SD

    -

    Hidup

    Hidup

    Hidup

    Hidup

    Hidup

    Hidup

    7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti

    8. Genogram :

    Keterangan:

    : Laki- laki :Meninggal

    : Perempuan :tinggal serumah

    : klien

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    27/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 27

    9. Pengambilan keputusan

    Tn. S setiap ada masalah selalu ia yang mengambil keputusan. Tetapi

    kadang- kadang di musyawarahkan bersama

    10.

    Suku bangsa

    Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa. Tn. S adalah penduduk jawa

    asli dan berasal dari suku jawa. Dalam keluarganya tidak terdapat adat istiadat

    yang mengikat, dan tidak ada pantangan atau halhal yang lain asalkan tidak

    bertentangan dengan budaya dan agama tertentu menurut kebiasaan atau budaya

    yang berhubungan dengan kesehatan dirasakan tidak ada.

    11.Agama

    Semua anggota keluarga beragama islam, taat menjalankan shalat 5 waktu.

    Sering kali tidak melakukan shalat berjamaah dikarenakan jarang sekali terdapat

    waktu untuk kumpul.

    12. Status sosial ekonomi keluarga

    Tn. S bekerja sebagai POLRI, dengan penghasilan ratarata tiap bulan Rp.

    2.000.000,00. Sedangkan Ny. S sebagai seorang guru yang berpenghasilan sama

    dengan suami. Dari pengasilan tersebut akan dibagi untuk kebutuhan sehari hari

    dan sisanya ditabung untuk mengantisipasi jika ada kebutuhan yang tidak terduga.

    13. Aktivitas rekreasi keluarga

    Keluarga melakukan rekreasi satu tahun hanya satu kali yaitu pada saat

    lebaran. Untuk rekreasi seharihari yaitu dengan menonton TV bersama keluarga.

    B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

    1.

    Tahap perkembangan keluarga saat iniKeluarga Tn S sedang berada dalam tahap memperluas pengetahuan untuk

    menghadapi anak usia dewasa awal dan mambantu anak untuk mandiri, pada

    tugas perkembangan usia dewasa.

    2.

    Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Tn.S, beliau mengatakan tugas

    perkembangan menghadapi anak usia dewasa awal belum terpenuhi semua,

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    28/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 28

    Tn.S belum bisa menyiapkan anakanaknya untuk mandiri dan tanggung jawab

    karena kesibukan.

    3.

    Riwayat keluarga inti

    Tn. S dan Ny. S berasal dari lingkungan yang sama, mereka berpacaran sekitar

    1 tahun. Keempat anaknya merupakan anggota keluarga yang direncanakan,

    mereka menyayangi semuanya.

    4. Riwayat keluarga sebelumnya

    Keluarga dari pihak bapak dan ibu saat ini hubungannya baik, dan saudara

    saudaranya tinggal berjauhan dengan keluarga, tidak ada konflik dalam

    berhubungan.

    C.

    LINGKUNGAN

    1. Karakteristik rumah

    Rumah yang ditempati merupakan rumah milik sendiri, terdiri atas 5

    kamar (atas dan bawah), 1ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur

    dan 3 kamar mandi/WC ( atas dan bawah ). Rumah tampak bersih dan tidak kotor.

    Keluarga menggunakan septic tank yang terletak di depan rumah. Kondisi air

    jernih tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa. Kebiasaan keluarga dalam

    merawat rumah setiap hari yaitu; menyapu dan mengepel 1 kali sehari,

    membersihkan bak mandi 1 minggu sekali. Cahaya masuk kedalam rumah dan

    terdapat jendela diruang tamu dan dikamarkamar. Keluarga mengenal masalah

    yang ditimbulkan dari lingkungan yaitu jika lingkungannya kotor maka akan

    mudah terserang penyakit. Misalnya jika bak mandi jarang dikuras maka menjadi

    sarang nyamuk akibatnya dapat terserang demam berdarah atau malaria.

    Ukuran rumah: 9 x 18

    1 6 7

    2 8

    3

    4 9

    5

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    29/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 29

    Keterangan:

    1.

    tangga ke atas

    2. ruang makan

    3.

    kamar tidur dan tempat

    sholat

    4. kamar tidur

    5.

    ruang tamu

    6. dapur

    7.

    kamar mandi, WC

    8. tempat sampah

    9. sumur

    10.septic tank

    10

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    30/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 30

    2. Keadaan di luar rumah

    Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas. Kebersihan pekarangan secara

    umum baik. Keluarga memanfaatkan air PDAM untuk sumber air bersih dan

    air minum. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke

    saluran pembuangan air di sebelah rumahnya dan dialirkan dengan pipa

    saluran. Keluarga juga memiliki jamban jenis jamban duduk yang

    dipergunakan setiap hari dengan septic tank di belakang rumah dengan jarak

    lebih dari 10 m. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam

    pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat sampah

    yang berada di depan rumah dan diambil oleh petugang sampah setiap 3 hari

    sekali. Secara umum kebersihan rumah cukup.

    3. Sarana komunikasi dan transportasi

    Sarana komunikasi keluarga dengan menggunakan handphone dan

    transportasi yang biasanya digunakan keluarga ada sepeda motor

    4. Fasilitas hiburan ( TV, Radio, Dll )

    Fasilitas yang dimiliki keluarga ada radio tape, televisi

    5.

    Fasilitas layanan kesehatan

    Fasilitas kesehatan yang terdekat dengan rumah keluarga adalah puskesmas,

    poliklinik.

    D. SOSIAL

    1. Karakteristik tetangga dan komunitas

    Lingkungan rumah tangga banyak yang berasal dari jawa jadi mempunyai

    adat kebiasaan yang sama. Pergaulan dengan lingkungan cukup baik,

    meskipun Tn. S dan Ny. S sibuk bekerja dan jarang sekali ngobrol dengantetangganya.

    2. Mobilitas Geografis keluarga

    Asal Tn.S adalah kota P. Sebelum menikah, Tn. S bekerja dalam satu asrama

    tempat Ny.S tinggal. Kemudian setelah menikah Tn.S dan Ny.S tinggal

    serumah.

    3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    31/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 31

    Tn. S tidak pernah mengikuti arisan di RT dan jarang mengikuti kegiatan

    yang ada di RT karena kesibukannya bekerja, tetapi jika ada kegiatan

    kegiatan kadang Tn.S menyempatkan untuk menghadirinya dan Ny. S

    sehari

    harinya bekerja sebagai guru di sebuah SMA Negeri.

    4. Sistem pendukung keluarga

    Dalam keluarga, baik dari pihak Tn.S, Ny.S, dan anak-anaknya sering kali

    membantu jika salah satu anggota keluarga ada yang mengalami masalah.

    Jarak keluarga dengan tetangga sangat dekat, dan antar tetangga saling

    membantu dan mengajak bertukar pikiran saat dibutuhkan.

    E. STRUKTUR KELUARGA

    1.

    Pola komunikasi Keluarga

    Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap

    anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan ataupun anggapan, hal ini

    dapat terlihat dari pembicaraan anggota keluarga saat perawat berkunjung.

    2.

    Struktur Kekuatan Keluarga

    Dalam keluarga Tn.S, semua keputusan ada ditangan Tn.S karena Tn.S

    sebagai kepala keluarga. Dan kalau ada pendapat dari anggota keluarga maka

    akan dibicarakan bersama. Dalam menyelesaikan masalah atau memutuskan

    sesuatu harus berdasarkan hasil keputusan bersama.

    3. Stuktur Peran

    Tn. S sebagai kepala keluarga yang memenuhi semua kebutuhan ekonomi

    keluarga dan Ny.S sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan dan mengatur

    semua pekerjaan rumah seperti: memasak, mengurus anak, menyapu,

    memenejemen keuangan dan semua pekerjaan rumah.

    4.

    Nilai dan norma budayaMenurut Tn.S, semua anggota keluarganya berusaha menyesuaikan dengan

    lingkungan sekitarnya, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran nilai

    dari agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak

    ada yang mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga dalam

    menggunakan nilai yang diyakini oleh keluarga dan juga tidak bertentangan

    dengan masyarakat sekitarnya.

    F.

    FUNGSI KELUARGA

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    32/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 32

    1. Fungsi Afektif

    Menurut Tn S dan Ny S karena mereka merupakan keluarga yang

    memmpunyai hubungan yang baik dan saling menghargai satu dengan

    yang lainnya dan hubungan dengan keluarga besar nya pun baik. Tn. S dan

    Ny. S selalu memberikan dukungan satu sama lain. Fungsi Sosialisasi

    Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan

    hubungan dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan

    orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.

    2.

    Fungsi perawatan kesehatan

    a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi

    keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi

    keluarga terhadap masalah) : Menurut Tn. S sebenarnya dalam

    keluarganya sudah mengetahui tentang bagaimana jika ada salah satu

    anggota keluarga ada yang sakit harus dilakukan tindakan apa dan di

    bawa kemana.

    b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan

    yang sedang dialami : Sejauh ini jika ada keluarga yang sakit di

    dibawa ke puskemas di periksakan ke poli klinik.

    c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga

    yang mengalami masalah kesehatan : ke puskesmas dan poli klinik

    atau RS

    d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya

    masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang

    cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah

    penyakit.e. Modifikasi lingkungan: Rumah kelihatan rapi namun kadang sering

    berserakan mainan dari ananknya yang baru berusia 4 tahun

    3.

    Fungsi reproduksi

    Saat ini keluarga Tn S sudah melewati masa- masa subur dan Ny S sudah

    melakukan steril.

    4.

    Fungsi Ekonomi

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    33/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 33

    Tn S dan Ny mengatakan penghasilannya sudah lebih dari cukup untuk

    memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga.

    G.

    STRESS DAN KOPING KELUARGA

    1.

    Stressor yang pendek

    Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana cara

    meningkatan penghasilan keluarga. Keluarga juga memikirkan anaknya

    yang masih sekolah semua dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.

    2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor/situasi

    Keluarga berusaha mengatasi semua masalah terutama keuangan keluarga

    berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarga. Jika ada kebutuhan

    yang mendadak, maka keluarga akan mengambil uang tabungan sesuai

    yang dibutuhkan.

    3. Strategi koping yang digunakan

    Koping yang digunakan yaitu dengan memecahkan masalah bersama-

    sama, jika masalah yang terjadi tidak terselesaikan atau tidak tahu jalan

    keluarnya maka akan minta bantuan pada keluarga dekatnya.

    H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

    1.

    Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

    a. Ayah

    Ayah dari pihak Ny. S pernah mengalami Hipertensi

    b. Ibu : -

    c. Anak : -

    2. Keluarga berencana

    Ny. S mengatakan bahwa sudah melakukan steril

    3.

    Imunusasi : lengkap4. Tumbuh Kembang : -

    II. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

    1. Pemeriksaan fisik Tn S

    1)

    Kesadaran umum : Baik

    2) Kesadaran : 456 ( compos mentis )

    3) Tanda-tanda vital :

    a)

    TD : 110/90 mmHg

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    34/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 34

    b) N : 80x/menit

    c) RR : 23x/ menit

    d)

    T : 36 oC

    4)

    Kepala :

    a) Rambut : Rambut bersih, tidak ada lesi di kepala

    b)

    Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada

    ikterus

    c) Hidung : bersih , simetris tidak ada polip

    d)

    Telinga : bersih ,pendengaran normal

    e) Mulut : bersih, tidak ada gigi palsu

    5)

    Dada/thorak :

    a) I : simetris

    b) P : gerak dada simetris

    c) P : sonor di daerah paru

    d)

    A : suara nafas vesikuler

    6) Perut / abdomen

    a) I : perut tidak ada asites

    b)

    P : tympani

    c) P : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa

    d) A : bising usus normal

    7) Genetalia/ anus : bersih tidak ada hemoroid

    8) Ekstremitas :akral, hangat tidak ada odema

    2. Pemeriksaan fisik Ny S

    1) Kesadaran umum : Baik

    2)

    Kesadaran : 456 ( compos mentis )3) Tanda-tanda vital :

    a) TD : 120/90 mmHg

    b) N : 78x/menit

    c)

    RR : 22x/ menit

    d) T : 36 oC

    4) Kepala :

    a)

    Rambut : Rambut bersih, tidak ada lesi di kepala

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    35/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 35

    b) Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada

    ikterus

    c)

    Hidung : bersih , simetris tidak ada polip

    d)

    Telinga : bersih ,pendengaran normal

    e) Mulut : bersih, tidak ada gigi palsu

    5) Dada/thorak :

    a)

    I : simetris

    b) P : gerak dada simetris

    c) P : sonor di daerah paru

    d) A : suara nafas vesikuler

    6)

    Perut / abdomen

    a)

    I : perut tidak ada asites

    b) P : tympani

    c) P : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa

    d) A : bising usus normal

    7) Genetalia/ anus : bersih tidak ada hemoroid

    8) Ekstremitas :akral, hangat tidak ada odema

    3.

    Pemeriksaan fisik Nn T

    1) Kesadaran umum : Baik

    2)

    Kesadaran : 456 ( compos mentis )

    3) Tanda-tanda vital :

    a) TD : 110/90 mmHg

    b) N : 80x/menit

    c)

    RR : 24x/ menitd) T : 36 oC

    4) Kepala :

    a) Rambut : Rambut bersih, tidak ada lesi di kepala

    b) Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada

    ikterus

    c) Hidung : bersih , simetris tidak ada polip

    d) Telinga : bersih ,pendengaran normal

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    36/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 36

    e) Mulut : bersih, tidak ada gigi palsu

    5) Dada/thorak :

    a)

    I : simetris

    b)

    P : gerak dada simetris

    c) P : sonor di daerah paru

    d)

    A : suara nafas vesikuler

    6) Perut / abdomen

    a) I : perut tidak ada asites

    b) P : tympani

    c) P : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa

    d)

    A : bising usus normal

    e) Genetalia/ anus : bersih tidak ada hemoroid

    f) Ekstremitas :akral, hangat tidak ada odema

    HARAPAN KELUARGA

    Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi kesehatan sehingga

    anggota keluarga dapat memelihara kesehatannya.

    III.ANALISA DATA

    No Data Diagnosa Keperawatan

    1. Anak T usianya 20 tahun, berat badan

    55 Kg, masih terlihat manja, bingung

    ketika mendapat masalah.

    Tn.S mengatakan anak T masih manja

    dan belum mampu memecahkan

    masalahnya sendiri.

    Tn.S mengatakan anak T untuk

    keperluan sehari-hari masih tergantung

    pada Ibunya.

    Kecemasan Tn.S dan Ny.S

    terhadap Nn.T b.d

    ketidakmampuan keluarga Tn S

    dalam merawat Nn.T untuk

    hidup secara mandiri.

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    37/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 37

    3.

    Tn.S dan Ny.S terlihat takut

    Tn.S dan Ny.S mengatakan sering

    timbul rasa takut kehilangan jika teringat

    anaknya sudah hampir menikah

    Tn.A dan Ny.S merasa belum siap

    berpisah dengan anak NT

    Tn. S mengatakan tidak pernah

    mengikuti arisan di RT dan jarang

    mengikuti kegiatan yang ada di RT

    karena kesibukannya bekerja.

    Hambatan pola komunikasi b.d

    ketidakmampuan Tn.S

    memutuskan peran dalam

    lingkungan masyarakat.

    IV. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

    1.

    Kecemasan Tn.S dan Ny.S terhadap Nn.T b.d ketidakmampuan keluarga Tn

    S dalam merawat Nn.T untuk hidup secara mandiri.

    No Kriteria Perhitungan/

    bobot

    Nilai Pembenaran

    1 Sifat masalah

    aktual

    1 3/3 x =

    1

    Masalah aktual adalah sudah

    terjadi untuk itu perlu tindakan

    perawatan, sehingga tidak

    berdampak pada masalah lain.

    2 Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah:

    sebagian

    2 1/2 x2=

    1

    Masalah dapat dicegah untuk

    lebih parah, dan membutuhkan

    peran serta keluarga yang amat

    besar, dalam merubah tingkat

    kecemasan ibu, ada tenaga

    kesehatan yang akan membina

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    38/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 38

    3 Potensi untuk

    dicegah:

    cukup

    1 1/3x1=

    1/3

    Masalah belum berat, dan

    membutuhkan waktu agak lama

    mengubah kebiasaan keluarga.

    4 Menonjolnya

    masalah,

    tetapi tidak

    harus segera

    1 1/2x1=

    Anggapan keluarga: tingkat

    kecemasan adalah masalah yang

    biasa dan sering terjadi pada

    orang tua yang akan melepaskan

    anak dewasa awal

    2 5/6

    No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

    1 Sifat masalah:

    keadaan

    sejahtera

    1 2/3x1=

    2/3

    Masalah belum terjadi, namun

    perlu dilakukan upaya

    pencegahan.

    2 Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah: mudah

    2 2/2x2=

    2

    Masalah belum terjadi dan dapat

    diatasi dengan mengikutsertakan

    kehadiran Tn.S dalam kegiatan

    sosial ketika hari libur dan tidak

    menganggu waktu kerja.

    3 Potensial

    masalah untuk

    dicegah :

    Tinggi

    3 3/3x1=

    3

    Masalah sudah berlangsung lama

    dan diyakini dapat diupayakan

    dengan cara meluangkan waktu

    untuk kegiatan sosialisasi di

    Lingkungan masyarakat.

    4 Menonjolnya 1 1/2x1= Tn.S sebenarnya dapat mengikuti

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    39/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 39

    2. H

    a

    m

    b

    at

    a

    n

    pola komunikasi b.d ketidakmampuan Tn.S memutuskan peran dalam

    lingkungan masyarakat.

    V. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1.

    Hambatan pola komunikasi b.d ketidakmampuan Tn.S memutuskan peran

    dalam lingkungan masyarakat.

    2. Kecemasan Tn.S dan Ny.S terhadap Nn.T b.d ketidakmampuan keluarga

    Tn S dalam merawat Nn.T untuk hidup secara mandiri.

    masalah tetapi

    tidak harus

    segera

    kegiatan sosial yang ada

    dimasyarakat namun dikarenakan

    kesibukan Tn.S yang jarang

    meluangkan waktu untuk kegiatan

    sosial.

    6 1/6

  • 5/20/2018 MAKALAH KOMUNITAS DEWASA.docx

    40/40

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA DEWASA Page 40