29
Makalah Komunikasi Pada anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain : 1. Melalui orang lain atau pihak ketiga 2. Bercerita 3. Memfasilitasi 4. Biblioterapi 5. Meminta untuk menyebutkan keinginan 6. Pilihan pro dan kontra 7. Penggunaan skala 8. Menulis 9. Menggambar 10. Bermain

Makalah Komunikasi Pada Anak

  • Upload
    aida

  • View
    317

  • Download
    29

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Komunikasi Pada anak

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :1. Melalui orang lain atau pihak ketiga2. Bercerita3. Memfasilitasi4. Biblioterapi5. Meminta untuk menyebutkan keinginan6. Pilihan pro dan kontra7. Penggunaan skala8. Menulis9. Menggambar10. BermainDampak dari komunikasi dengan kekerasan terhadap anak-anak adalah hilangnya fitrah kelembutan. Berdasarkan pengalamannya, anak yang terbiasa dengan kekerasan, sejak kecil sudah terlihat. Karena terbiasa dengan kekerasan, ia pun akan membutuhkannya setiap kali akan melakukan sesuatu. Hal itu terjadi karena fitrah kelembutannya sudah melemah.Komunikasi dengan kekerasan juga akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya.

B. Rumusan masalah1. Menjelaskan tentang komunikasi pada anak dan tumbuh kembang anak2. Proses tumbuh kenbang anak berdasarkan usia3. Menjelaskan kekerasan dampak pada anak4. Menjelaskan tata cara berkomunikasi dan komunikasi keluarga5. Mengatahui Program dan kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu dan anak di Indonesia.C. Tujuan1. Mengatahui tentang komunikasi pada anak dan tumbuh kembang anak2. Mengatahui tumbuh kenbang anak berdasarkan usia3. Mengatahui kekerasan dampak pada anak4. Mengatahui tata cara berkomunikasi dan komunikasi keluarga5. Mengatahui Program dan kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu dan anak di Indonesia.BAB IIPEMBAHASAN

1. A. Komunikasi Pada Anak berdasarkan usia tumbuh kembang.Dalam melakukan komunikasi pada anak perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang anakcara berkomunikasi dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat.1. Usia Bayi (0-1 tahun)Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif, di samping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal. Perkembangan komunikasipada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi. Perkembangan komunikasi pada bayi tersebut dapat dimulai pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum. Pada usia ke enam belas bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya, mampu melihat beberapa gambar yang terdapat dalam buku. Pada akhir tahun pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata.Selain melakukan komunikasi seperti di atas terdapat cara komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan tehnik sentuhan seperti mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.2. Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, pada tahun ke dua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengan kata-kata ulangan.Pada anak usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu menguasai sembilan ratus kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti mengapa, apa, kapan dan sebagainya. Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat egosentris, rasa ingin tahunya sangat tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat, mudah merasa kecewa dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut terhadap ketidaktahuan dan perlu diingat bahwa pada usia ini anak masih belum fasih dalam berbicara (Behrman, 1996). Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata jawab dong, mengalihkan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi dimana kita dalam berkomunikasi dengan anak sebaiknya mengatur jarak, adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan. Secara non verbal kita selalu memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam menggali perasaan dan fikiran anak si saat melakukan komunikasi.3. Usia Sekolah (5-11 tahun)Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakn secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.4. Usia Remaja (11-18 tahun)Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu, pada anak usia sering kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi. Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.

B. Cara komunikasi dengan anak.Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, antara lain :1. Melalui orang lain atau pihak ketiga.Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak. Selain itu dapat digunakan cara dengan memberikan komentar tentang mainan, baju yang sedang dipakainya serta hal lainnya, dengan catatan tidak langsung pada pokok pembicaraan.2. Bercerita.Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar3. Memfasilitasi.Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak atau respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan merefleksikan ungkapan negatif yang menunjukkan kesan yang jelek pada anak.4. Biblioterapi.Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak.5. Meminta untuk menyebutkan keinginan.Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.6. Pilihan pro dan kontra.Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak.7. Penggunaan skala.Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti penggunaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.8. Menulis.Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.9. Menggambar.Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk mengungkapkan ekspresinya, perasaan jengkel, marah yang biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkan perasaannya apabila perawat menanyakan maksud dari gambar yang ditulisnya.10. Bermain.Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui ini hubungan interpersonal antara anak, perawat dan orang di sekitarnya dapat terjalin, dan pesan-pesan dapat disampaikan. C.Tips Dasar Komunikasi pada AnakNilai altruistik perlu diwujudkan dengan kata-kata, seperti ucapan "terima kasih" atau "tolong" saat meminta bantuan dan ini perlu ditanamkan pada anak. Menurut pakar perkembangan ini, kata-kata tersebut lebih dari sekadar ungkapan sopan santun, namun merupakan awal pemahaman tentang komunikasi.Anak-anak mengalami masa-masa dimana mereka sangat terbuka mengenai perasaan mereka. Dan ada kalanya, mereka lebih pendiam dan menyimpan sendiri pikiran-pikiran dan emosi mereka sendiri. Akan tetapi berkomunikasi setiap waktu dengan anak-anak adalah penting. Mempunyai hubungan baik yang terpelihara baik, tergantung pada komunikasi yang baik.Anak-anak merupakan komunikator yang baik. Mereka akan berbicara, mendengarkan sehingga mereka akan mendapatkan teman-teman, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. Cara anda berbicara dan mendengarkan anak-anak anda sangat mempengaruhi bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain. Karena anak ini mengetahui hampir setiap naluri, bahwa komunikasi bukan hanya sekedar kata-kata yang keluar dari mulut .Komunikasi adalah juga bahasa tubuh yang menyertai kata-kata ini. Komunikasi yang baik adalah mengetahui kapan berbicara dan kapan untuk diam. Sebagaimana ketrampilan interpersonal, kemampuan untuk berkomunikasi dibentuk pertama kali oleh hubungan seorang anak dengan orang tuanya. Ketrampilan komunikasi dipelajari dirumah yaitu di masa bayiD. Perekat keluarga.Menurut Ery Soekresno, Psi, 1. komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam keluarga. Dan Menurutnya,2. komunikasi berfungsi sebagai perekat keluarga contoh berdasarkan hasil penelitian pada tahun 1996, faktor penyebab tingginya angka perceraian di Amerika ternyata bukan disebabkan kehadiran orang ketiga. Karena di mata masyarakat Amerika umumnya, perzinahan sudah dianggap halal. Namun, penyebab yang tertinggi adalah faktor terhambatnya komunikasi suami istri. Komunikasi yang tidak lancar antara suami istri akan berdampak pula terhadap kelancaran komunikasi pada anak.Komunikasi antara orang tua dan anak adalah sebuah proses pengiriman pesan dimana pesan yang diterima sama dengan pesan yang dikirim. Komunikasi dengan kekerasan, menurut Ery adalah, penyampaian pesan yang dilakukan secara negatif. Termasuk dalam komunikasi secara negatif adalah saat orangtua menggunakan bahasa yang tidak indah. "Bahasa yang jelek tidak menyenangkan anak, akibatnya anak tidak mau mendengarkan orangtua," tutur psikolog yang aktif menyerukan kampanye komunikasi tanpa kekerasan ini.Komunikasi dengan kekerasan tidak melulu berarti disampaikan dengan bahasa-bahasa yang tidak baik, seperti penggunaan kata yang berasal dari kebun binatang atau kata hinaan lainnya.Ada dua bentuk komunikasi, yaitu verbal (bahasa) dan non-verbal (bahasa tubuh). Artinya, saat orangtua berbicara kepada anak, bukan hanya kata-katanya saja yang ditangkap oleh anak. Menurut Ery, di bawah usia satu tahun, mungkin mereka hanya menangkap 10% kata yang diucapkan ibu. Sisanya lebih kepada bahasa non-verbal.

Dampak dari komunikasi dengan kekerasan terhadap anak-anak adalah Komunikasi dengan kekerasan juga akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya. Apalagi bila hal seperti itu terjadi berulang kali.Lebih berbahaya lagi, bila anak menjadi terbiasa melakukan pekerjaan secara sembunyi-sembunyi. Bila orangtua tidak segera mengubah cara berkomunikasinya, maka dampak itu akan terpelihara sampai anak tumbuh dewasa.Dampak lainnya adalah menjadi terbiasa berpikir negatif. Artinya, ketika ada orang bermaksud baik terhadap anak, dia tidak menganggap itu sebagai sesuatu yang baik, hal itu terjadi karena orangtua terbiasa berpikir negatif terhadap dirinya yang terwujud dengan komunikasi yang negatif. Akhirnya, yang terbangun dalam benak anak adalah apa pun yang dilakukannya tidak ada yang benar.faktor pembentuk utama dan pertama adalah keluarga. Bila rumah sudah berfungsi sebagai tempat yang memberikan kesejukan untuk anak-anak, maka ke mana pun anak pergi, rumah tetap menjadi referensi utama bagi anak. Kesejukan itulah yang perlu dibangun oleh orangtua melalui komunikasi tanpa kekerasan. Saat anak memiliki masalah, mereka tahu kemana harus berbicara. Saat yang paling berpengaruh bagi anak adalah sebelum anak mencapai usia balighnya karena pada masa itu anak masih mudah untuk berubah. Namun, perubahan yang paling utama dan pertama harus berawal dari para orang tua.2. Menentukan tata cara berkomunikasiSalah satu bagian dari keberhasialan dalam wawancara adalah tergantung pada keadaan fisik dan psikologis si pewancara itu sendiri. Perkenalan yang tepat, penjelasan peranan, menerangkan alasan wawancara serta menjamin kebebasan dan rahasia. Komunikasi dengan keluargaKomunikasi dengan keluarga merupakan proses segi tiga antara perawat orang tua dan anak. Walaupun orang tua merupakan fokus penting dalam berkomunikasi segi tiga. Saudara kandung, sanak keluraga lainnya dan pengasuhnya juga merupakan bagian dari proses komunikasi.Melaksanakan penjajakan terhadap anak memerlukan input dari anak itu sendiri ( verbal dan non verbal ), informasi dari orang tua dan observasi perawat sendiri. Untuk itu lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :

1. MENDORONG ORANG TUA UNTUK BERBICARA.Informasi tentang faktor kehidupan anak. Berhati-hatilah dan gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk menggali data sebanyak mungkin.2. MENGARAHKAN PADA POKOK PERMASALAHAN.Kemampuan untuk mengarahkan pada pokok permasalahan selama berwawancara adalah salah satu kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi efektif. Salah satu pendekatan adalah menggunakan pertanyaan terbuka dan luas.3. MENDENGARKAN.Mendengarkan adalah unsur yang paling penting dalam komunikasi yang efektif. Dalam proses mendengarkan perawat harus mengarahkan perhatiannya dengan sungguh-sungguh pada klien. Ini merupakan proses aktif karena konsetrasi dan perhatian ditujukan pada semua aspek percakapan yaitu : verbal, non verbal dan yang bersifat abstrak.4. DIAM SEJENAK.Diam sebagai satu respon, sering kali merupakan tehnik wawancara yang sulit untuk dipelajari. Diam bertujuan untuk mengalihkan pikiran, perasaan dan untuk saling memehami emosinya kadang-kadang perlu menghentikan taktik diam ini dan kembali berkomunikasi.5. BERSIKAP EMPATI.Empati berarti ikut merasakan perasaan orang lain secara obyektif. Perawat yang empati berusaha sebanyak mungkin melihat keadaan dari sudut pandang klien / keluarga. Empati berbeda dengan simpati, simpati tidak selalu ada unsur hubungan membantu dengan klien. MenyakinkanHampir semua orang tua ingin menjadi orang tua yang baik dan ingin menunjukkan kemampuannya dalam perannya. Orang tua membutuhkan perawat yang menghargai dan memperhatikan perannya sebagai orang tua dan ingin agar perawat memperhatikan anaknya. Hindarkan pembicaraan yang menyinggung harga diri sebagai orang tua. Menentukan Masalah.Perawat dan orang tua harus sepakat bahwa masalah itu ada.Perawat akan bersama ibu menetapkan apakah masalahnya ini benar atau tidak. Memecahkan Masalah.Pemahaman dan pengenalan masalah harus disepakati oleh orang tua kemudian mulai merencanakan pemecahannya.Perawat harus mendiskusikan resikonya terhadap keluarga dan mencoba mencari pemecahan masalah yang lebih efektif. Mengadaptasi Bimbingan.Segera setelah masalah diidentifikasi & disetujui oleh perawat dan orang tua, maka dapat mulai merencanakan pemecahannya. Orang tua yang dilibatkan dalam memecahkan masalah berfartisipasi penuh selama perawatan berlangsung. Bila situasi memungkinkan, keputusan yang diambil adalah berasal dari orang tua dan perawat berperan sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah. Menghindari hambatan-hambatan komunikasiHambatan yang mempengaruhi proses hubungan dalam berkomunikasi Sosialisasi: Memberi nasehat-nasehat yang tidak ada kaitannya dan yang tidak diperlukan Memberikan dorongan sepintas Melindungi suatu situasi/opini Menawarkan keyakinan yang kurang sesuai

Memberikan pujian secara stereotipi Menahan ekspresi emosi dengan pertanyaan tertutup Menginterupsi & menyelesaikan kalimat seseorang Lebih banyak bicara dari pada orang yang diintervien Membuat konklusi yang menghakimi Mengubah fokus pembicaraan dengan sengaja

2. Komunikasi dengan anak. Esensi Komunikasi.Dua unsur penting dalam komunikasi untuk memahami fungsi pertukaran pikiran dan perasaan , yaitu : Harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi. Bentuk Komunikasi Pra Bicara. Sebelum anak siap untuk belajar berbicara, alam telah menyediakan bentuk komunikasi tertentu yang sifatnya sementara.Selama satu setengah tahun pertama, sebelum anak mempelajari kata-kata sebagai, bentuk komunikasi, mereka menggunakan empat bentuk komunikasi pra bicara atau (prespeech) yakni : tangisan, celoteh, isyarat dan ekspresi emosional.Bentuk komunikasi prabicara sifatnya sementara, sehingga bentuk komunikasi pra bicara ini sebaiknya ditinggalkan apabila kegunaannya sudah berakhir.

Ocehan dan Celoteh.Bentuk komunikasi prabicara disebut ocehan (Cooing ) atau Celoteh (Babbling).Ocehan timbul karena bunyi ekplosif awal yang disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara . Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit, menguap, bersin, menangis & mengeluh.Sebagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan hilang. Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang & sebagian bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat antara bulan ke 6 & ke 8.Nilai celoteh :a. Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan gerakan terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh mempercepat ketrampilan berbicara. b. Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain. Berceloteh membantu bayi merasakan bahwa dia bagiandari kelompok sosial. Isyarat.Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara.Contoh isyarat umum pada masa bayi : Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang/tidak lapar Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong Mengeliat, meronta, menangis, selama berpakaian & mandi artinya tidak suka akan pembatasan gerak.

Ungkapan emosional.Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh & roman muka.Contoh :a) Mengendurkan badan, mengangkat tangan/kaki, tersenyum & ramahb) Maneragangkan badan, gerakanmembanting tangan/kaki,roman muka tegang & menangis.

Peran Bicara Dalam Komunikasi.Cara berkomunikasi pada anak belum berusia 1 tahun, adalah menangis dan menggunakan isyarat-isyarat yang tidak selalu dipahami orang lain. Bicara merupakan ketrampilan yang harus dipelajari yang terdiri dari :Kata, yaitu aspek motorik bicara, kamampuan mengeluarkan bunyi tertentu dalam komunikasi.Mengakitkan arti dengan kata-kata tersebut, yaitu aspek mental bicara, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan koordinasi otot-otot, kemampuan mengait kata-kata, mempelajari tata bahasa.Untuk memperkecil kesalahan anak, perlu mengaitkan kata spesifik dengan objek yang spesifik.Hal yang penting dalam belajar bicara :

Persiapan Fisik.Tergantung Kematangan mekanisme bicara, contoh Bayi baru lahir. Persiapan Mental.Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara 1-18 bulan, saat yang tepat diajak bicara. Model untuk ditiru (yang baik) Kesempatan praktek / untuk bertatih. Motivasi dan tantangan. Bimbingan : o Menyediakan model yang baik.o Mengatakan dengan perlahan dan jelaso Membetulkan kesalahan.

Setiap individu berbeda dalam ukuran kualitas kosa kata, tergantung pada kondisi yang mempengaruhi :

o Faktor Kesehatan.o Kecerdasan.o Keadaan sosial ekonomi.o Jenis kelamin.o Keinginan yang kuat untuk berkomunikasi.o Dorongan dari lingkungan.o Ukuran keluarga dalam hal anak mendapat kesempatan berlatih.o Urutan kelahiran.o Metode Pelatihan.o Kelahiran kembar, yang mendorong anak untuk berkomunikasi hanya dengan saudara kembarnya.o Hubungan dengan teman sebaya.o Kepribadian.

Kemampuan memahami dan berbicara mempengaruhi penyesuaian sosial anak, karena bicara dapat :

o Memuaskan kebutuhan dan keinginan.o Meminta perhatian dari orang lain.o Meningkatkan hubungan sosial.o Menentukan penilaiaan sosial.o Sebagai dasar penilaian diri.o Sebagai prestasi akademik.o Mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain.o Mempengaruhi prilaku orang lain (berbicara dengan keyakinan ).

Komunikasi Sehubungan Dengan Proses Berpikir Sesuai Tingkat Perkembangan Anak.Proses berpikir pada anak-anak dimulai dari yang kongkrit ke fungsional sampai akhirnya kepada yang abstrak :

Masa Bayi.Karena bayi tidak mampu menggunakan kata-kata maka dia menggunakan komunikasi non verbal. Mereka akan tersenyum dan mendekat bila situasi menyenangkan dan akan menangis bila tidak menyenangkan.Bayi yang lebih besar memusatkan perhatian pada dirinya dan ibunya sehingga setiap orang asing akan merupakan ancaman bayinya.

Masa Pra Sekolah ( Toddler ).Anak usia dibawah 5 tahun, hampir semuanya egosentris , mereka melihat segala sesuatu hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dan hanya dari sudut pandang mereka sendiri.Waktu pemeriksaan anak perlu menyentuh alat-alat yang akan digunakan dalam pemeriksaan agar dia mengenal dan merasa terasing gunakan kalimat singkat dan kata-kata yang familiar bagian anak serta batas pernyataan yang sifatnya menyatakan penyelesaian.

Masa Usia Sekolah.Anak berusia 5 8 tahun kurang mengandalkan pada apa yang mereka lihat tetapi lebih pada apa yang mereka ketahui bila diperhadapkan pada masalah baru. Mereka butuh penyelesaian untuk segala sesuatu tetapi membutuhkan lebih dari itu. Masa Remaja.Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa .Oleh karena itu pada saat anak mengalami ketegangan mereka mencari rasa aman yang biasa didapatkan pada masa kanak-kanak.Apabila anak berbicara disertai emosional maka cara terbaik untuk memberikan dukungan ( Support ) adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela (interupsi ) dan menghindari komentar / ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut / mencela. Tehnik Berkomunikas dengan Anak. Tehnik Non Verbal.

a) Neuro Linguistic Programming ( NLP ).Tehnik pendekatan ini relatif masih baru. Pendekatan ini untuk mengerti proses komunikasi yang memperhatikan cara/gaya/kelakuan dimana informasi dapat diterima dan dimengerti oleh individu.Dalam komunikasi biasanya orang menggunakan satu dari tiga sensorik seperti ;- Penglihatan- Pendengaran- Kinesthetic. Sensorik yang spesifik adalah mengidentifikasi melalui observasi tipe dari kata kerja, kata sifat dan kata ketergantungan yang digunakan seseorang.dengan mengunakan sensori yang sama, perawat dapat meningkatkan hubungan dan mengkomunikasikan informasi lebih efektif. Orang tipe visual yang memanfaatkan alat bantu seperti diagram dan ilustrasi. Orang tipe mendengar menggunakan kata-kata atau suara-suara. Anak-anak cendrung menggunakan bantuk kinesthetic dan belajar dari manipulasi objek-objek

b) Facilitative Responding.Facilitative Responding adalah mendengarkan secara seksama dan membayangkan kembali perasaan-perasaan pasien dan isi pernyataan anak.Seperti :- Respon yang empati- Tidak menghakimi dan mengesahkan perasaan-perasaan seseorang.Rumus untuk fasilitative responding adalah ;Engkau merasa ------ karena ---- (Henrich and Bernheim, 1981 ).

c) Bercerita ( Story telling ).Respon anak terhadap tehnik-tehnik bercerita bervariasi. Bercerita menggunakan bahasa anak, dan menyelidiki perasaannya, sementara itu menghindarkan hambatan yang disengaja atau hindarkan ketakutan-ketakutan yang paling sederhana adalah meminta anak menceritakan tentang sesuatu kejadian / peristiwa sperifik Berada di Rumah Sakit. Selain itu dapat menggunakan gambaran dari suatu peristiwa dan meminta anak untuk menceritakannya.Dongeng bersama lebih mengembangkan pendekatan terapiutik. Dongeng tidak saja membantu membuka pikiran anak, juga mencoba merubah persepsi anak atau perasaan takutnya.Kita mulai dengan meminta anak bercerita tentang sesuatu kejadian, diikuti oleh cerita lain oleh perawat yang sebabnya sama dengan cerita anak hanya bedanya disini bertujuan membantu anak masuk kedalam masalahnya.orang tuanya.

Tehnik komunikasi non verbal dapat digunakan pada anak-anak seperti:a) Menulis.Menulis adalah suatu alternatif pendekatan komunikasi bagi anak, remaja muda dan pra remaja. Untuk memulai suatu percakapan perawat dapat memeriksa / menyelidiki tentang tulisan dan mungkin juga meminta untuk membaca beberapa bagian.Dengan menulis anak-anak lebih riel dan nyata.

b) Menggambar.Mengambar adalah salah satu bentuk komunikasi yang berharga melalui pengamatan gambar. Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah bahwa anak-anak mengungkapkan tentang dirinya.Untuk mengevaluasi sebuah gambar utamakan / fokuskan pada unsur-unsur sebagai berikut :o Ukuran dari bentuk badan individu, ini mengekspresikan orang penting.o Urutan bentuk gambar, mengekspresikan prioritas kepentingan.o Posisi anak terhadap anggota keluarga lainnya, mengekspresikan perasaan anak terhadap status terhadap status dalam keluarga atau ikatan keluarga.o Bagian adanya hapusan, bayangan atau gambar silang, mengekspresikan ambivalen pertentangan, keprihatinan atau kecemasan pada hal-hal tertentu.c) Gerakan Gambar Keluarga.Menggambarkan suatu kelompok, berpengaruh pada perasaan anak-anak dan respon emosi, dia akan menggambarkan pikirannya tentang dirinya dan anggota keluarga yang lainnya.Gambar kelompok yang paling berharga bagi anak adalah gambar keluarga.

d) SosiogramMenggambar tak perlu dibatasi bagi anak-anak, dan jenis gambar yang berguna bagi anak-anak seusia 5 tahun adalah sosiogram (gambar ruang kehidupan) atau lingkaran keluarga. Menggambar suatu lingkaran adalah untuk melambangkan orang-orang yang hampir mirip dalam kehidupan anak, dan gambar bundaran-bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakraban / kedekatan.

e) Menggambar bersama dalam keluargaSalah satu tehnik yang berguna dan dapat diterapkan pada anak-anak adalah menggambar bersama dalam keluarga.Menggambar bersama dalam keluarga merupakan satu alat yang berguna untuk menggungkapkan dinamika dan hubungan keluarga.

f) Bermain.Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi tehnik yang paling efektif untuk berhubungan dengan mereka. Dengan bermain dapat dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik, intelektual dan sosial. Terapeutik play sering digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur medis / perawatan.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dalam berkomunikasi secara nob verbal , secara serentak menggunakan semua pancaindra kita dalam proses menerima dan mengirim berita.Bagaimana kita memakai panca indra tadi dan bagaimana penginterpretasi berita yang diterima sangat menentukan observasi kita.Orang tua merupakan fokus penting dalam komunikasi segi tiga walaupun tidak mengabaikan saudara kandung, sanak saudara atau pembantunya. Dalam proses komunikasi dalam keluarga kita dapat menggunakan langkah-langkah seperti : mendorong orang tua untuk berbicara ; mengarahkan pada pokok permasalahan ; mendengar ; diam sejenak ; meyakinkan ; menentukan masalah ; memecahkan masalah ; mengantisipasi bimbingan , dan menghindari hambatan-hambatan komunikasi.

Walaupun tampaknya bayi tidak mampu berbicara, ternyata dia memilih bentuk komunikasi prabicara seperti :1. tangisan, 2. celoteh, isyarat dan 3. ekspresi emosional. Kemudian bentuk komunikasi prabicara ini berkembang menjadi peran bicara dalam berkomunikasi. Untuk mencapai ini dibutuhkan : persiapan fisik; kesiapan mental; model yang baik untuk ditiru; kesempatan untuk praktek; motipasi yang tinggi; bimbingan yang tepat.

Komunikasi yang berkaitan dengan proses berpikir harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Proses berpikir pada anak-anak dimulai dari yang kongkrit ke fungsional dan akhirnya keabstrak.Terdapat bermacam-macam tehnik berkomunikasi dengan anak seperti tehnik komunikasi non verbal.1. tehnik orang ketiga2. neurolinguistic programming (N. C. P )3. facilitativa responding4. bercerita5. bibliotherapy6. fantasy7. mimpi ; pertanyaan bagaimana bila tiga permintaan , rating game8. word association game9. melengkapi kalimat dan pro & kontra. Sedang komunikasi verbal bagi kebanyakan anak & orang tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-perasaannya. Komunikasi verbal dapat berupa : menulis ; menggambar ; gerakan gambar keluarga ; sociogram ; menggambar bersama dalam keluarga dan bermain.

B. Saran.Makalah ini kami angkat berdasarkan dari sumber penerbit dan pengatahuan dan diskusi kelompok kami.somoga pembaca dapat menambah wawasan dan pengatahuan tentang makala ini.Serta membawa manfaat bagi lingkungan,Dengan cara berkomunikasi seperti ini.Perawat dapat lebih merencanakan bantuan dan bimbingan bagi pasien dan juga perawat akan mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri.Kami menerima saran anda agar makalah ini lebih sepurnah