26
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini berjudul tentang “HALOGEN”. Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan halogen di alam,sifat-sifat halogen, cara pembuatan halogen dan kegunaan halogen itu sendiri. Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Jambi, November 2013 Penulis

Makalah Kimia Anorganik Kel 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini berjudul tentang “HALOGEN”.Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan halogen di alam,sifat-sifat halogen, cara pembuatan halogen dan kegunaan halogen itu sendiri. Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Jambi, November 2013PenulisiDAFTAR ISIKATA PENGANTAR .............................................................................. iDAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan masalah 1 1.3 Tujuan 1-2BAB 2 PEMBAHASAN 32.1 Sejarah Halogen 32.2 Keberadaan Unsur Halogen Dialam 42.3 Sifat – Sifat Halogen 5-62.4 Pembuatan Halogen 72.5 Senyawa Halogen Dan Pembuatannya......................................... 9-12 2.6 Kegunaan Unsur Halogen 13-15 BAB 3 PENUTUP 16 3.1 Kesimpulan 16 DAFTAR PUSTAKAiiBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHalogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, halogenes yang artisannya pembentuk garam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. 1.2 Rumusan masalah• Bagaimana Sejarah Halogen? • Bagaimana Struktur dari halogen?• Bagaimana Keberadaan unsur Halogen dialam?• Bagaimana sifat fisik dan kimia halogen?• Bagaimana cara pembuatan Halogen di laboratorium dan industry?• Bagaimana senyawa dan pembuatannya?• Bagaimana penggunaanya?11.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:• Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Anorganik.• Untuk mengetahui Sejarah dari Halogen• Untuk mengetahui Struktur dari halogen• Untuk mengetahui keberadaan unsur Halogen dialam• Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia halogen• Untuk mengetahui cara pembuatan Halogen di laboratorium dan industry• Untuk mengetahui senyawa dan pembuatannya• Untuk mengetahui penggunaanya2BAB IIPEMBAHASAN2.1 Sejarah HalogenUnsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa. Unsur–Unsur Halogen 1. Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padat

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untukmenyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini berjudul tentang HALOGEN.Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan halogen di alam,sifat-sifat halogen, cara pembuatan halogen dan kegunaan halogen itu sendiri. Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Jambi, November 2013Penulisi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan masalah 1 1.3 Tujuan 1-2BAB 2 PEMBAHASAN 32.1 Sejarah Halogen 32.2 Keberadaan Unsur Halogen Dialam 42.3 Sifat Sifat Halogen 5-62.4 Pembuatan Halogen 72.5 Senyawa Halogen Dan Pembuatannya......................................... 9-12 2.6 Kegunaan Unsur Halogen 13-15 BAB 3 PENUTUP 16 3.1 Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA

iiBAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, halogenes yang artisannya pembentuk garam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana Sejarah Halogen? Bagaimana Struktur dari halogen? Bagaimana Keberadaan unsur Halogen dialam? Bagaimana sifat fisik dan kimia halogen? Bagaimana cara pembuatan Halogen di laboratorium dan industry? Bagaimana senyawa dan pembuatannya? Bagaimana penggunaanya?1

1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Anorganik.

Untuk mengetahui Sejarah dari Halogen Untuk mengetahui Struktur dari halogen Untuk mengetahui keberadaan unsur Halogen dialam Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia halogen Untuk mengetahui cara pembuatan Halogen di laboratorium dan industry Untuk mengetahui senyawa dan pembuatannya Untuk mengetahui penggunaanya2BAB IIPEMBAHASAN2.1 Sejarah HalogenUnsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Brominjuga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth denganpartikel alfa.

UnsurUnsur Halogen1. FluorDitemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya.3

Merupakan unsur paling elektronegatifdan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas,berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik,bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorindalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.2. KlorDitemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapatlarut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggupernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.3. Brom

Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklatkemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah,berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.4.Iodium

Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasamembentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.45. AstatinMerupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3 At.2.2 Keberadaan Unsur Halogen dialam

a. Flour

Mineral Floursfor (CaF2)

_ Kryolit (Na3AlF6)

_ Flourafatit Ca3(PO4)2Ca(F1Cl)2b. Klor dan Brom terdapat dalam air laut dalam bentuk garam-garam Halidanya

c. Iod terdapat sebagai Ioda dalam air laut dan terdapat sebagai Iodat dalam garam Chidli (NaIO3)d. Astatin (Yunani = Astatos = Tidak tetap)

Untuk pertama kali disentesis oleh Emilie Segne 1940 83 208Bi + 24He

85210At + 2 01n 2.3 Sifat Sifat Halogen

a). Wujud Halogen

Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.5

Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamarlebih besar dari 1 atmKecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.

Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun

6

b). Kelarutan HalogenSifat Kimia halogen Sifat kimia halogen adalah sebagai berikut :1.Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktifterhadap unsur logam maupun nonlogam2.Mempunyai bilangan oksidasi -13.Dalam sistem periodik, semakin ke atas, dalam satu golongan, akan semakin mudah menangkap elektron. Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator yang kuat4.Halogen merupakan unsur yang sangat elektronegatif, karena mempunyai 7 elektron valensi sehingga cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif dalam rangka membentuk susunan elektron gas mulia VII A.

7

2.4 Pembuatan Unsur Halogen1. Pembuatan halogen di laboratorium

O2, Br2, dan I2 dibuat dengan mereaksikan suatu halida alkali dengan asam sulfat encer dan MnO2.

MnO2 + 4H+ +2X- Mn2+ + 2H2O + X28Klor dibuat juga dengan reaksi

2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 8H2O + O2Brom dan iod dapat dibuat dengan cara oksidasi bromida dan iodida dengan gas encer.

Cl2 + 2Br- 2Cl + Br2

Cl2 + 2 I- 2Cl- + I2

2. Pembuatan dalam halogen dalam industri

a. Fluor (F2)

Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air

Fluor terbentuk dikompres ke dalam tabung baja

b. Klor (Cl2)

1. Sel Down: elektrolisis leburan NaCl

2. Sel Conters-kelner atau sel siliitas, elektrolisis larutan pekat NaCl

3. Modifikasi proses deacon.

Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan katalis tembaga

4HCl + Cl2 2Cl2 + 2H2O

c. Brom

1. Dalam ekstrak KCl dan MgCl2 dari carnolite terdapat MgBr2 0,2%.

MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br22. Air laut asam dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor. Penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Penghembusan udara diperoleh volume yang cukup besar yang mengandung brom kemudian dikompres dengan SO2 dan uap air.

SO2 + Br2 + 2H2O 2HBr + H2SO4Kemudian direaksikan dengan Cl22HBr + Cl2 2HCl +Br29

Penyulingan dengan KBr, menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH dapat menghilangkan I2Cl2 + 2KBr 2KCl + Br2I2 + 2OH- I + OI- H2Od. Iodin1. Garam eheli mengandung NaIO3 0,2%

Seperti pengkristalan NaNO3, Filtrat yang mengandung IO3- ditambah NaHSO3 lalu diasamkan

IO3- + 3HSO3 I- + 3HSO4-5I- + 5O3- + 6H+ 3S2 + 3H2

2. Dari ganggang laut

2.5 Senyawa dan Pembuatannya

Senyawa Halogen. Garis besar materi yang akan disampaikan sebagai berikut :

Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Yang termasuk unsur Halogen adalah lima unsur yang berada pada deret ke tujuh tabel periodik unsur kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan Astatin.

Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2 np5 dan merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif, oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali fluor yang selalu univalen, unsur-unsur ini dapat juga mempunyai bilangan oksidasi (+1), (+III), (+V) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3. Kecenderungan kuat dari atom F dan Cl untuk menarik elektron mengakibatkan bentuk yang sering ditemukan di alam adalah bentuk ion F- dan Cl-, serta kesulitan dalam pembuatan unsur murni dari bentuk ionnya.10

Unsur Halogen adalah unsur yang sangat reaktif sehingga halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, yakni:1. Bentuk Garam

Garam dapat dibentuk dari:

a. Halogen + unsur logam garam

Contoh :

Br2 + 2 Na (s) 2 NaBr (s)3 Cl2 + 2 Fe (s) 2 FeCl3(l)b. Asam halida + basa Garam Halida + air

Contoh :

HCl + NaOH NaCl + H2O

HBr + NaOH NaBr + H2O2. Bentuk Asama. Asam Halida (HX)

Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida.

H2 + X2 2 HXContoh : H2 + Cl2 2 HCl dan H2 + I2 2 HIFluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi dengan lambat.Data sifat hidrogen halida

Asam Halida% Disosiasi

HFSangat kecil

HCl0,0014

HBr0,5

HI33

Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah HF < HCl < HBr < HI.b. Asam Oksihalida (HXO)

Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi dengan air.Contoh reaksi oksida halogen dengan air:

Cl2O + H2O 2 HCl

Cl2O3 +H2O 2 HClO2Cl2O5 +H2O 2 HClO3Cl2O7 +H2O 2 HClO4 Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut

HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogenBilangan oksidasiOksidasi halogenAsam oksi halogenNama umum

FClBrIClBrI

+1-Cl2OBr 2OI 2OHClO*HBrO*HIO*Asam hipohalit

+3-Cl2O3Br 2O3I 2O3HClO2*HBrO2*HIO2*Asam halit

+5-Cl2O5Br 2O5I 2O5HClO3*HBrO3*HIO3*Asam halat

+7-Cl2O7Br 2O7I 2O7HClO4*HBrO4*HIO4*Asam perhalat

*) hanya terdapat sebagian larutan encer dan tidak stabil12

3. Senyawa Antarhalogen

Halogen dengan keelektronegatifan besar + Halogen dengan Keeloktronegatiafan kecil

Contoh senyawa antar halogen :

Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium

F- + I+ IF

3F- + I3+ IF3Contoh lain :

IF5, BrCl, BrCl3, CIF3, CIF, IF74. Oksida halogen

Semua halogen dapat membentuk senyawa oksida. Fluorin dapat membentuk oksida OF2 dan O2F2 yang dikenal sebagai oksigen fluoride. Senyawa O2F2 dibuat dengan mengalirkan gas F2 secara cepat melalui larutan NaOH 2%. Senyawa O2F2 merupakan zat padat kuning jingga yang digunakan sebagai bahan bakar roket.

Oksida klorin lebih banyak jenisnya, yaitu Cl2O, Cl2O3, ClO2, Cl2O4, Cl2O6, dan Cl2O7. Oksida klorin tidak stabil dan cenderung meledak. ClO2 merupakan oksidator sangat kuat dan digunakan untuk pemutih bubur kertas (pulp). ClO2 dibuat sesaat akan digunakan dengan reaksi :

2NaClO3 + SO2 + H2SO4 2ClO2 + 2NaHSO4 Iodin dapat membentuk I2O5 dengan memanaskan asam iodat pada suhu 2400 C menurut reaksi :

2HIO3 I2O5 + H2O

5. Senyawa Halida

Senyawa halida merupakan senyawa halogen dengan bilangan oksidasi -1, dan merupakan senyawa yang paling banyak di antara senyawa halogen. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi senyawa hidrogen halida dan garam halida.13

a). Hidrogen halida

Hidrogen halida (HX) pada suhu kamar merupakan gas yang mudah larut dalam air. Larutannya dalam air bersifat asam, sehingga sering disebut asam halide. HF dikelompokkan sebagai asam lemah, sedangkan HCl, HBr, dan HI merupakan asam kuat, dan kekuatan asamnya meningkat dari HF ke HI. Peningkatan kekuatan asam ini berhubungan dengan jari-jari atom yang semakin panjang, sehingga kekuatan ikatan H-X semakin lemah. Semakin lemahnya kekuatan ikatan tersebut mengakibatkan ion H+ semakin mudah terlepas bila berinteraksi dengan H2O dalam larutan.

Titik didih dan titik lebur HX semakin besar dari HCl ke HI. Hal itu disebabkan semakin kuatnya gaya Van der Waals, sedangkan titik didih HF paling tinggi di antara hidrogen halide yang lain karena pada HF bekerja gaya ikatan hidrogen. b). Garam halida

Garam halida dapat terbentuk dari interaksi langsung antara logam dengan halogen. Semua garam halide mudah larut dalam air, kecuali garam halide dari perak (I), timbal (II), raksa (I), dan tembaga (I). Warna endapan perak halida dan timbal (II) halide dari reaksiion halide dengan ion perak dan ion timbal (II) digunakan untuk identifikasi adanya ion halide di dalam suatu larutan.

Larutan perak klorida dapat larut dalam ammonia encer. Perak bromida tidak larut dalam ammonia encer, tetapi larut dalam ammonia pekat, sedangkan perak iodide tidak dapat larut dalam ammonia encer pekat. Perak klorida dan perak bromida dapat larut dalam ammonia dikarenakan membentuk ion kompleks dengan reaksi sebagai berikut.

AgCl(s) + NH3(aq) [Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq)

Untuk mengidentifikasi adanya ion halida dapat dilakukan dengan menambahkan larutan Pb2+ (misalnya sebagai Pb(NO2)2). 14

Apabila terjadi endapan putih maka kemungkinan ion halidanya adalah F- atau Cl-, tetapi bila endapannya berwarna kuning yang berarti yang ada Br- atau I-, dan bila tidak ada endapan berarti tidak ada ion halide dalam larutan.

Untuk membedakan ion F- atau Cl- maka larutan ditambahkan Ag+ (misalnya AgNO3). Apabila tidak ada endapan, berarti halidanya adlah F- dan bila ada endapan putih berarti Cl-. Untuk membedakan ion Br- dan I- maka larutan direaksikan dengan Ag+ dan endapan didekantasi kemudian ditambahkan NH3 pekat, bila larut berarti yang ada dalam larutan Br- dan bila tidak larut berarti yang ada dalam larutan ion F-.

Halide padat dapat dioksidasi oleh oksidator kuat (misalnya MnO2, KMnO4, K2Cr2O7, dalam H2SO4 pekat) menghasilkan gas halogen, kecuali fluoride.6. Senyawa Oksihalogen

Selain membentuk oksida dan halida, halogen dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air.

Asam oksi mempunyai struktur umum: H-O-X

Kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O dan ikatan O-X. jika ikatan O-X kuat maka ikatan H-O lemah. Semakin lemah ikatan H-O semakin mudah asam tersebut terionisasi,dan berarti semakin kuat asamnya.

Kekuatan ikatan X-O dipengaruhi oleh dua factor, pertama keelektronegatifan dari X dan banyak sedikitnya atom oksigen yang mengelilingi X.

Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogenida, kecuali fluorin. Larutan ion oksihalogenida dapat diperoleh dengan meraksikan halogen dengan basa.152.6 Kegunaan HalogenFlorinGas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium. Berfungsi untuk memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi atau sentrifuga.Logam uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan mudah menguap). Adapun senyawa-senyawa flourin digunakan sebagai: Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:

CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es danAC.

Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untukmenguatkan gigi.

Teflon, bahan plastik tahan panas.

Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapatbereaksi dengan kaca.

Klorin

Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida (CH2=CHCl) untuk industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adapun kegunaan senyawa klorin, antara lain: NaCl, digunakan sebagai garam dapur.

KCl, digunakan untuk pupuk.

NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.

NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.16

Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.

ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.

Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut.

Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.

Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.

Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.

Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelontang ( breaching agent ) untuk kain dan kertas. ClO + zat pewarnaCl- + zat tak berwarna

CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.

Kalsium hipoklorit [Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.

Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.

Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).

BrominBromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida. Kegunaan senyawa-senyawa bromin antara lain:

NaBr, sebagai obat penenang saraf.

AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihanAgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.

CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidakmengendap karena diubah menjadi PbBr2. Natrium bromide (NaBr)sebagai obat penenang saraf 17 Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi Metil bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran Etilen dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2. IodinIodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai nutrisi dan makanan ternak.

I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkenainfeksi.

KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.

NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.

Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok Sebagai obat antiseptic Mengidentifikasi amilum Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur Iodoform(CHI3)merupakan zat organic Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi. 18BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Brominjuga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth denganpartikel alfa. flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Selain membentuk oksida dan halida, halogen dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air. Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogenida, kecuali fluorin. Larutanion oksihalogenida dapat diperoleh dengan meraksikan halogen dengan basa.3.2 SaranDenganmengetahuiadanyaunsurunsur pada golongan halogen, diharapkan agar pembaca lebih memahami dan dapat mengetahui kegunaan serta aplikasi dalam unsur ini. Semoga makalah yang telah disusun secara bersama dapat bermanfaat bagi pembaca dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 19MAKALAH KIMIA ANORGANIK 1HALOGEN & SENYAWANYA

DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR , M.PdDisusun Oleh :

Kelompok 9 Aprizal (A1C112015) Meta Tria Putri (A1C1120 ) Nurasia (A1C1120 ) Zahrotul Fuadiah (A1C1120 )FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013Daftar Pustaka

Anonim. Senyawa Halogen.(onliane)

http://materi senyawa halogen.html.(diakses pada tanggal 2 November 2013)Anonim. Pembuatan Halogen skatla Laboratorium.(online)

http://Pembuatan skala lab 1 html (diakses pada tanggal 2 November 2013)Nurichem.2009. Halogen.(online)

http://Nurichem.blogspot.com/2009/html (diakses pada tanggal 4 November 2013) Purba, Michael.2006. Kimia 3A. Jakarta: ErlanggaRachmawati, Rahmi.2011. Kegunaan Halogen.(online)

http://kegunaan.html.(diakses pada tanggal 4 November 2013)Vogel.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka