43
MAKALAH KIMIA THERMOKIMIA Disusun oleh: Rizky Andiarta 02.2008.1.07799 Adi Setiawan 02.2008.1.07800 Imron F 02.2008.1.07852 Budi 02.2008.1.07855 Kaharudin V 02.2008.1.07859 Prius Hayo 02.2008.1.07878 Davis A 02.2008.1.07868 Lucky Ivan 02.2008.1.07804 1

makalah kimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah kimia

MAKALAH KIMIA

THERMOKIMIA

Disusun oleh:

Rizky Andiarta 02.2008.1.07799

Adi Setiawan 02.2008.1.07800

Imron F 02.2008.1.07852

Budi 02.2008.1.07855

Kaharudin V 02.2008.1.07859

Prius Hayo 02.2008.1.07878

Davis A 02.2008.1.07868

Lucky Ivan 02.2008.1.07804

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2009

1

Page 2: makalah kimia

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala

rahmad-NYA,yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada

kami ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia thermokimia ini dengan

baik.Dengan adanya makalah kimia thermokimia ini kami berharap dapat

membantu memperbaiki nilai dan juga sebagai tugas.

Kami menyadari bahwa dalam makalah kimia thermokimia ini masih

sangat banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan ilmu dan kemampuan

yang kami miliki,oleh sebab dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat member ilmu pengetahuan

maupun wawasan bagi para pembacanya, khususnya para mahasiswa jurusan

teknik mesin dan mahasiswa teknik ITATS pada umumnya.

Surabaya, November 2009

Penulis

1

Page 3: makalah kimia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................iii

PENDAHULUAN..........................................................................................4

BAB I PENGERTIAN...................................................................................5

BAB II PERISTILAHAN.................................................................................

BAB III REAKSI ...........................................................................................8

BAB IV ENTALPI.........................................................................................6

BAB V BENTUK – BENTUK ENTALPI ......................................................

BAB VI PENENTUAN ENTALPI REAKSI ..................................................

BAB VII ENTROPI .........................................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

1

Page 4: makalah kimia

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya metode pembelajaran di zaman teknologi yang

canggih ini, yang mana tiap – tiap perusahaan & instansi tenaga kerja menuntut

standar yang tinggi yaitu individu yang berkualitas, baik dari segi fisik maupun

mental , yang mana pula tiap – tiap individu di wajibkan untuk menguasai

berbagai ilmu yang salah satunya adalah ilmu kimia.

Di zaman yang serba canggih ini,ilmu kimia merupakan ilmu yang yang

sangat banyak penerapannya, akan tetapi ilmu kimia ini sekarang menjadi ilmu

yang di takuti oleh banyak orang.

Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan

diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Dan juga sebagai menambah nilai akademik.

Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis membuat mengambil data dari internet dan buku yang

berkaitan denga penulisan makalah ini.

1

Page 5: makalah kimia

BAB I

PENGERTIAN

1.1 Pengertian Termokimia

Thermokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan

energi dari suatu zat atau materi dalam reaksi-reaksi kimia.

Termodinamika adalah cabang dari ilmu kimia yang membahas hubungan

kalor dengan bentuk energi lain (kerja) pada reaksi kimia dan proses fisika.

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas kalor reaksi pada

reaksi kimia dan proses fisika.

Termodinamika dan termokimia saling berkaitan karena termokimia

merupakan dasar menuju pemahaman termodinamika. Pada pembahasan

termodinamika dan termokimia dikenal istilah sistem dan lingkungan.

1.2 Contoh aplikasi dari termokimia

a. reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi

yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita

lakukan.

b. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara

dipakai untuk pembangkit listrik.

c. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan

kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan.

d. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan

(komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk

memasak.

e. melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang

dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh

agar berfungsi.

2

Page 6: makalah kimia

BAB II

PERISTILAHAN

2.1 Pengertian

Sistem adalah objek yang menjadi pusat perhatian.

Contoh : Matahari sebagai pusat tata surya galaksi Bima Sakti

Lingkungan adalah segala sesuatu di luar system

Contoh : Planet – planet yang mengitari Mataharinergi dalam materi.

Energi dalam adalah energy yang tersimpan dalam system.

Kerja ( W ) adalah kemampuan untuk melakukan usaha.

Berdasarkan pertukarannnya sistem di bagi menjadi yaitu :

a. Terbuka

Sistem terbuka dapat mempertukarkan energi dan materi dengan

lingkungannya.

Contoh : air es dalam gelas

b. Tertutup

Sistem tertutup hanya dapat menukarkan energy dengan

lingkungannya.

Contoh : gas dalam tabung tertutup

c. Terisolasi

Sistem terisolasi tidak dapat menukarkan energy dan materi dengan

lingkungannya.

Contoh : Air panas dalam botol termos

2.2 Teori

Besarnya tidak dapat ditentukan ,yang di ukur adalah perubahan

energy dalam ( ∆U )

3

Page 7: makalah kimia

Sistem mengalami perubahan energy dalam melalui kalor ( q ) dan

kerja ( W )

Kalor berharga positif ( + ) jika sisrem menyerap kalor (kalor masuk

ke system) dan berharga negative ( - ) jika system melepas kalor (kalor

keluar dari system).

Kerja ( W ) berharga positif ( + ) jika lingkungan melakukan kerja

terhadap system dan berharga negative ( - ) jika system melakukan

kerja terhadap lingkungan.

Hubungan antara energy dalam , kalor , dan kerja dapat di rumuskan :

∆U = q + w

Keterangan :

∆U = Energi dalam

q = Kalor yang diserap / dilepaskan oleh system

W = Kerja yang dilakukan / diterima oleh system

2.2 Contoh soal

Jika suatu gas melakukan kerja sebesar 235 J saat memuai dan menyerap

kalor sebesar 220 J dari sekelilingnya, berapa besarnya perubahan energy

dalam gas tersebut ?

Jawab :

Diket : q = 220 J (positif karena menyerap kalor)

W = 235 J (positif karena melakukan kerja terhadap system)

Dit : ∆U ?

Jwb : ∆U = q + W

= 220 + 235

= 457 J

17

Page 8: makalah kimia

BAB III

REAKSI

3.1 Pengertian

Reaksi kimia adalah merupakan perubahan suatu bentuk materi ke bentuk

materi lain, maka dalam perubahan materi akan diikuti perubahan entalpi

(∆H )

Eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor.

Contoh : panas yang kita rasakan pada saat kita didekat api unggun

(system/api unggun melepaskan kalor ke lingkungan/ badan kita)

Endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor.

Contoh : Badan terasa dingin bila saat di tempat yang dingin (system/tempat

yang dingin menyerap kalor dari lingkungan/ badan)

Entalpi adalah banyaknya energy yang terkandung dalam suatu zat.

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi

internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan

untuk melakukan kerja pada sebuah materi.

Entalpi yang dimiliki materi tidak dapat di ukur,yang hanya dapat di ukur

adalah perubahan entalpi ( ∆H )

3.2 Teori

Persamaan entalpi

Entalpi ( H )

Perubahan entalpi ( ∆H )

Rumus entalpi :

∆H = H produk – H reaktan

17

Page 9: makalah kimia

Untuk reaksi eksoterm mempunyai harga ∆H = negative ( - ) karena H

reaktan > H zat hasil.

Reaksi A B

Persamaannya : ∆H = - x KJ

Reaksi endoterm mempunyai harga ∆H = positif ( + ) karena H rektan

< H hasil

Reaksi P Q

Persamaannya : ∆H = + y KJ

3.3 Contoh soal reaksi Eksoterm dan endoterm :

a. Reaksi eksoterm

C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = -394 KJ

C3H8(g) + 5 O2(g) 3CO2(g) + 4H2O ∆H = - 531 KJ

b. Reaksi endoterm

CO2(g) C(s) + O2(g) ∆H = +394 KJ

2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) ∆H = +190 KJ

Kesimpulan :

Bila persamaan reaksi dibalik,maka harga ∆H berlawanan

tanda.

Rekasi eksoterm merupakan kebalikan dari reksi endoterm.

17

Page 10: makalah kimia

BAB IV

ENTALPI

4.1 Pengertian

Entalpi adalah banyaknya energy yang terkandung dalam suatu zat.

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi

internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan

untuk melakukan kerja pada sebuah materi.

Entalpi yang dimiliki materi tidak dapat di ukur,yang hanya dapat di ukur

adalah perubahan entalpi ( ∆H )

4.2 Teori

Persamaan entalpi

Entalpi ( H )

Perubahan entalpi ( ∆H )

Rumus entalpi :

∆H = H produk – H reaktan

Perubahan entalpi dari suatu reaksi = jumlah kalor yang diserap

Perubahan entalpi dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ/mol)

17

Page 11: makalah kimia

BAB V

BENTUK – BENTUK ENTALPI

5.1 Pengertian

Jenis perubahan entalpi reaksi bergantung pada jenis reaksi yang terjadi.

Besarnya perubahan entalpi reaksi bergntung pada jumlah zat yang

bereaksi ,wujud zat yang bereaksi dalam reaksi,suhu dan tekanan.

5.2 Bentuk - bentuk entalpi

o Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm

( keadaan standar) disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan

tanda Ho atau H298 ).

o Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi pengukurannya

dinyatakan dengan lambang H saja.

o Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).

o Perubahan entalpi, meliputi :

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Hf o ) = kalor

pembentukan

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol

senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1

atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah

kJ / mol.

Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari

unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).

Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar

maka dinotasikan dengan Hf

Contoh :

17

Page 12: makalah kimia

Catatan :

o Hf unsur bebas = nol

o Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1

mol.

o Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( Hd o )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa

menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hd. Satuannya = kJ / mol.

Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari

perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan

berlawanan tanda.

Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada

pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor

yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-

unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.

Contoh :

Diketahui Hf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l)

menjadi gas hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol.

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( Hc o )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu

zat secara sempurna pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hc. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

17

Page 13: makalah kimia

d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( Hn o )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam

oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hn. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

Hn reaksi = -200 kJ

Hn NaOH = -200 kJ / 2 mol = -100 kJ/mol

Hn H2SO4 = -200 kJ / 1 mol = -200 kJ/mol

e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( Hovap)

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat

dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hvap. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( Hofus )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1

mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan

standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hfus. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( Hosub )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam

fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.

17

Page 14: makalah kimia

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hsub. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( Hosol )

Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam

suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan Hsol. Satuannya = kJ / mol.

Contoh :

17

Page 15: makalah kimia

BAB V

PENENTUAN ENTALPI REAKSI

5.1 Pengertian

Penentuan entalpi reaksi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

a. Pengukuran panas reaksi

b. Hukum Hess

c. Dengan data ∆H ikatan

A. Pengukuran panas reaksi

Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu

reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan

menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat

ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar,

energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter

berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk

dari luar ke dalam kalorimeter.

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1 0C

pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri .Dalam proses

ini berlaku azas Black yaitu:

q lepas = q terima

q air panas = q air dingin + q kalorimeter

m1 c (Tp – Tc) = m2 c (Tc – Td) + C(Tc – Td)

keterangan:

17

Page 16: makalah kimia

m1 = massa air panas m2 = massa air dingin

c = kalor jenis air C = kapasitas kalorimeter

Tp = suhu air panas Tc = suhu air campuran

Td = suhu air dingin

Pengukuran panas reaksi juga dapat dilakukan dengan :

a. Kalorimeter Bom

o Merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan

kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.

o Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi

pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas

oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan

wadah yang kedap panas.

o Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan

kalor dan diserap oleh air dan bom.

o Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :

qreaksi = - (qair + qbom )

o Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :

qair = m x c x T

dengan :

m = massa air dalam kalorimeter ( g )

c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )

T = perubahan suhu ( oC atau K )

o Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :

qbom = Cbom x T

dengan :

17

Page 17: makalah kimia

Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )

T = perubahan suhu ( oC atau K )

o Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada

volume tetap ( V = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang

terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya.

E = q + w

dimana w = - P. V ( jika V = nol maka w = nol )

maka

E = qv

Contoh soal :

Suatu kalorimeter bom berisi 250 mL air yang suhunya 25oC, kemudian

dibakar 200 mg gas metana. Suhu tertinggi yang dicapai air dalam

kalorimeter = 35oC. Jika kapasitas kalor kalorimeter = 75 J / oC dan kalor

jenis air = 4,2 J / g.oC, berapakah Hc gas metana?

Jawaban :

qair = m x c x T

= ( 250 ) x ( 4,2 ) x ( 35 - 25 )

= 10.500 J

qbom = Cbom x T

= ( 75 ) x ( 35 – 25 )

= 750 J

qreaksi = - (qair + qbom )

qreaksi = - ( 10.500 J + 750 J )

= - 11.250 J = - 11,25 kJ

200 mg CH4 = 0,2 g CH4 = ( 0,2 / 16 ) mol = 0,0125 mol

Hc CH4 = ( - 11,25 kJ / 0,0125 mol ) = - 900 kJ / mol ( reaksi eksoterm)

17

Page 18: makalah kimia

b. Hukum Hess

“Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal

( zat –zat pereaksi) dan keadaan akhir ( zat – zat hasil reaksi ) dari suatu

reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.”

o Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat

ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan

perubahan entalpi pembentukan standar ( Hf o )CO.

Reaksinya :

o Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas

CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan

pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut; yang terukur tidak

hanya reaksi pembentukan gas CO saja tetapi juga perubahan entalpi

dari reaksi pembentukan gas CO2.

o Untuk mengatasi hal tersebut, Henry Hess melakukan serangkaian

percobaan dan menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi

merupakan fungsi keadaan.

o Artinya : “ perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada

keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat hasil

reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya reaksi. “

Pernyataan ini disebut Hukum Hess.

o Berdasarkan Hukum Hess, penentuan H dapat dilakukan melalui 3

cara yaitu :

1). Perubahan entalpi ( H ) suatu reaksi dihitung melalui

penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang

berhubungan.

Contoh :

Reaksi pembakaran gas hidrogen akan menghasilkan air, menurut

persamaan reaksi :

17

Page 19: makalah kimia

Reaksi tersebut dapat berlangsung melalui 2 tahap :

Jika kedua reaksi tersebut dijumlahkan maka diperoleh :

Gambar Siklus Hess :

Gambar Diagram Entalpi ( Tingkat Energi ) :

Contoh Soal :

Diketahui :

17

Page 20: makalah kimia

Tentukan perubahan entalpi ( H ) dari reaksi berikut ini :

Jawaban :

2). Perubahan entalpi ( H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih

entalpi pembentukan ( Hf o ) antara produk dan reaktan.

Secara umum, untuk reaksi :

Contoh :

Diketahui :

Hf o metanol [ CH4O( l ) ] = - 238,6 kJ / mol

Hf o CO2( g ) = - 393,5 kJ / mol

Hf o H2O( l ) = - 286 kJ / mol

17

Page 21: makalah kimia

a). Tentukan entalpi pembakaran metanol membentuk gas CO2 dan

air.

b). Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8

gram metanol

( Ar.H = 1;C = 12; O = 16 )

Jawaban :

Reaksi pembakaran metanol :

b). 8 gram CH4O = ( 8 / 32 ) mol = 0,25 mol.

Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram CH4O

adalah = 0,25 mol x 726,9 kJ / mol = 181,725 kJ

17

Page 22: makalah kimia

c. Dengan data ∆H ikatan

1. Pengertian

Penentuan ∆H reaksi menggunakan data energy ikatan hanya bias untuk

reaksi kimia berwujud gas.

Energi ikatan menyatakan besarnya kekuatan suatu ikatan – ikatan tertentu

dalam molekul.

2. Teori

Data energy ikatan dapat digunakan untuk menentukan ∆H reaksi :

∆Hreaksi = ∑ ∆H ikatan yang pecah + ∑ ∆H ikatan yang dibentuk

∆H untuk ikatan yang dipecah selalu positif dan ∆H uuntuk ikatan

yang dibentuk selalu negative ,sehingga ∆H berdasarkan energy

ikatan dapat ditulis sbb :

∆Hreaksi = ∆Htotal pemutusan ikatan - ∆Htotal pembentukan ikatan

3. Contoh soal:

Hitunglah berapa enthalpi pembakaran methanol CH3OH per mol Jika diketahui

data energi ikatan tiap-tiap ikatan adalah sebagai berikut:

Diket :

C-H 412kJmol-1

C-O 360kJmol-1

C=O 743kJmol-1

O=O 496kJmol-1

O-H 463kJmol-1

Jawab :

Menghitung entalpi reaksi pembakaran methanol dari data energi ikatan adalah

sangat mudah anda tinggal menjumlahkan semua energi ikatan reaktan dan

3

Page 23: makalah kimia

menguranginya dengan total energi ikatan produk. Tapi tentunya anda

menyetarakan reaksinya terlebih dahulu agar perhitungan berapa mol reaktan dan

produk yang dihasilkan tepat. Reaksi pemabakaran methanol adalah sebagai

berikut:

2CH3OH + 3O2 -> 2CO2 + 4H2O

terdapat 3 ikatan C-H, 1 ikatan C-O dan 1 ikatan O-H dalam methanol dan

terdapat 1 ikatan O=O dalam O2 sehingga total enthalpi ikatan yang putus adalah:

= 2[3xC-H + C-O + H-O] + (3xO=O)

= 2[3x412 + 360 + 463] + (3×496)

= 4118 + 1488

= 5606 KJ

Terdapat 2 ikatan C=O dalam CO2 dan 2 ikatan H-O dalam H2O dengan

demikian enthalpi pembentukan ikatan adalah

= 2[2xC=O ] + 4(2xH-O)

= 2[2x743] + 4(2×463)

= 2972 + 3704

= 6676 KJ

Entalpi reaksinya adalah :

Enthalpi reaksi = Enthalpi pemutusan ikatan – Enthalpi pembentukan reaksi

Sehingga enthalpi reaksinya:

= 5606 KJ – 6676 KJ

= -1070 KJ

Enthalpi pembakaran methanol permol adalah:

= -1070 KJ/2

= -535 KJ/mol

dibagi 2 sebab dalam reaksi diatas digunakan 2 mol methanol

27

Page 24: makalah kimia

4. Bentuk – bentuk ∆H

a. Hf (pembentukan)

Entalpi Pembentukan Standar (Hf ):

Hf untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya

yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.

Contoh: H2(g) + 1/2 O2(g) ® H20 (l) ; Hf = -285.85 kJ / mol

b. Hd (Disosiasi)

Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat

pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.

Contoh :

Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431 kJ / mol

c. Hc (Pembakaran)

Entalpi Pembakaran Standar (Hc ):

DH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang

diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.

Contoh: CH4(g) + 2O2(g) ® CO2(g) + 2H2O(l) ; DHc = -802 kJ / mol

d. Hn (Netralisasi)

Entalpi Netralisasi:

Hn yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan asam atau

basa.

Contoh: NaOH(aq) + HCl(aq) ® NaCl(aq) + H2O(l) ; Hn = -890.4

kJ/mol

e. Hlaten (Perubahan Wujud)

27

Page 25: makalah kimia

f. Hs (Pelarutan)

g. Hik (Ikatan)

h. Hr (Reaksi)

Entalpi Reaksi:

Hr dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam

persamaan reaksi dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien

persamaan reaksi bulat sederhana.

Contoh: 2Al + 3H2SO4 ® Al2(SO4)3 + 3H2 ; Hr = -1468 kJ/mol

27

Page 26: makalah kimia

BAB VI

ENTROPI

6.1 Pengertian

Entropi didefinisikan sebagai bentuk ketidakteraturan perilaku partikel

dalam sistem terhadap semesta (lingkungan).

Entropi adalah fungsi keadaan baru yang menunjukkan arah proses

spontan dan akan bertambah besar sesuai dengan arah spontanitas.

Entropi didasarkan pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel

dari keadaan awal hingga keadaan akhirnya.

Semakin tinggi entropi suatru sistem, semakin tidak teratur pula sistem tersebut

(sistem menjadi lebih rumit, kompleks, sukar diprediksi secara absolut dan eksak).

6.2 Sifat –sifat umum entropi

Secara kuantitatif, nilai numerik dari entropi suatu sistem makroskopik

yang berada dalam keadaan termodinamika tertentu merupakan hasil ukur

dari berbagai gerakan momentum yang bisa dilakukan bila sistem dijaga

dalam keadaan termodinamika tertentu.

Setiap perubahan dalam dalam sifat makroskopik, molekul yang berpindah

ke ruang yang lebih besar atau menaikkan kecepatan molekul akan

meningkatkan entropi sistem.

Entropi dalam sistem yang teratur memiliki nilai yang rendah karena

molekul-molekulnya hanya menempati posisi tertentu di dalam ruang.

6.3 Contoh Soal

Hitung perubahan entropi jika 3,00 mol benzena menguap pada titik didih

normalnya yaitu 80,1˚C. Entropi penguapan molar Benzena pada suhu ini

adalah 30,8 kJ mol-1 .

Jawab :

1 mol benzena diuapkan pada suhu 80,1˚C (353,25 K) adalah :

ΔSvap = ΔHvap = 30.800 J mol-1 = 87,2 JK-1mol-1

27

Page 27: makalah kimia

Tb 353,25 K

ΔS = (3,00 mol)(87,2 JK-1MOL-1) = 262 J K-1

6.4 Hukum-hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem

termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang

dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan

lainnya.

Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan

perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama

dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan

kerja yang dilakukan terhadap sistem.

Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini

menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi

cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,

mendekati nilai maksimumnya.

Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.

Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur

nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan

mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi

benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai

nol.

27

Page 28: makalah kimia

6.5 Teori Boltzmann

Entropi bertambah bila suatu zat padat mencair atau zat cair menguap dan

akan turun bila transisi fasa terjadi dalam arah yang berlawanan.

ΔSfus = qrev = ΔHfus

Tf Tf

Konstanta Boltzmann (k atau kB) adalah konstanta fisika yang

menghubungkan energi pada tingkatan partikel dengan temperatur teramati

pada tingkatan makroskopik. Konstanta ini merupakan konstanta gas yang

dibagi dengan konstanta Avogadro:

Konstanta ini memiliki satuan yang sama dengan entropi, dinamakan

sesuai dengan nama fisikawan Austria, Ludwig Boltzmann. Dia

mempunyai kontribusi penting dalam bidang teori mekanika statistik,

dimana konstanta ini mempunyai peranan penting.

27

Page 29: makalah kimia

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Dengan adanya penjelasan yang seperti di atas sebelumnya,maka kita jadi

dapat sedikit memahami apa yang disebut dengan ilmu kimia termokimia

dengan berbagai macam bentuk perubahan entalpi maupun penggunaan

ilmu tersebut dalam kehidupan sehari - hari.

Saran :

Dengan penjelasan yang ada seharusnya kita tidak perlu takut atau

membenci kimia dan kita dapat memahami ilmu kimia denagan baik.

27

Page 30: makalah kimia

DAFTAR PUSTAKA

Suharsini,Maria dan Dyah Saptarini.2007.Kimia dan kecakapan hidup

pelajaran untuk sma / ma kelas XI.cetakn pertama.Jakarta:Ganeca Exact.

Berbagai web yang berkaitan dengan termokimia di Internet.

Termokimia by Yustia Wulandari M, ST.MT

27