71
MAKALAH FARMAKOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : Ilmi Hur Hafizah (G1F014008) Ribka Natalia (G1F014048) Rahma Ayu Esalia (G1F014068) JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Makalah kanker payudara

  • Upload
    rahma

  • View
    78

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah farmakologi

Citation preview

Page 1: Makalah kanker payudara

MAKALAH FARMAKOLOGIKANKER PAYUDARA

DISUSUN OLEH :

Ilmi Hur Hafizah (G1F014008)Ribka Natalia (G1F014048)

Rahma Ayu Esalia (G1F014068)

JURUSAN FARMASIFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2015

Page 2: Makalah kanker payudara

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh membelah diri diluar kendali. Sel-sel abnormal ini

kemudian menyerang jaringan terdekat, atau berpindah ke daerah yang jauh dengan cara masuk ke dalam pembuluh darah atau sistem limpatik.

Agar tubuh manusia berfungsi secara normal, setiap organ tubuh harus memiliki sejumlah sel tertentu. Sel-sel ini dalam sebagian besar organ, memiliki usia yang pendek, dan untuk menjaga fungsi tubuh, sel-sel ini harus digantikan melalui proses pembelahan sel.

Pembelahan sel dikendalikan oleh gen yang terletak pada inti sel. Mereka berfungsi seperti buku instruksi yang memerintahkan sel, protein apa yang harus dibuat, bagaimana cara sel membelah dan berapa lama usia mereka. Kode genetik ini bisa rusak akibat beberapa faktor yang kemudian menimbulkan cacat dalam buku instruksi tersebut. Cacat ini dapat secara dramatis mengubah fungsi sel. Bukannya berhenti, namun bisa saja sel terus menerus membelah diri, bukannya mati, sel tersebut bisa saja terus bertahan hidup.

Beberapa mekanisme bekerja untuk mencegah kerusakan genetik ini terjadi dan untuk menyingkirkan sel abnormal secara genetis dari dalam tubuh. Namun pada beberapa orang, pertahanan tubuh ini kurang dan populasi sel abnormal bisa saja lolos dari kendali tubuh. Inilah sel-sel kanker yang kemudian berkerumun dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat/normal.

Sel-sel kanker membutuhkan nutrisi untuk bertahan dan bertumbuh. Banyak tipe kanker dapat menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah untuk menyediakan bahan makanan yang mereka butuhkan. Bahkan kata kanker itu sendiri berasal dari bahasa latin Cancri yang berarti kepiting. Hal ini dikarenakan bentuk pembuluh darah yang besar yang mengelilingi tumor dianggap berbentuk seperti capit serta kaki-kaki kepiting bagi orang-orang jaman dahulu

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses terjadinya kanker payudara?2. Bagaimana ciri – ciri kanker payudara?3. Bagaiman mekanisme obat dari kanker payudara?

Page 3: Makalah kanker payudara

BAB IIPRAVELENSI

Baca secara fonetik diseluruh dunia, kanker payudara terdiri dari 10,4% dari semua kejadian kanker pada wanita, sehingga jenis yang paling umum kanker non-kulit pada wanita dan menjadi penyebab paling umum kelima kematian kanker. Pada tahun 2004, kanker payudara menyebabkan 519.000 kematian di seluruh dunia (7% dari kematian kanker; hampir 1% dari semua kematian).

Kanker payudara adalah sekitar 100 kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki, meskipun laki-laki cenderung memiliki hasil yang lebih buruk akibat tertundanya diagnosis. Di seluruh dunia, kanker payudara terdiri dari 10,4% dari seluruh kanker kejadian pada wanita, membuatnya menjadi jenis yang paling umum dari kanker non-kulit pada wanita dan menjadi penyebab paling umum kelima kematian kanker. Pada tahun 2004, kanker payudara yang diakibatkan 519.000 kematian di seluruh dunia 7% kematian kanker; 1% dari seluruh kematian. (Nocholas L.,dkk, 1982)

Page 4: Makalah kanker payudara

BAB IIIISI

A. PEMBAHASAN

1. Proses terjadinya kanker payudara Di dalam payudara wanita, 15 sampai 20 bagian yang disebut lobus. Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus. Lobulus memiliki kelompok kelenjar kecil yang bisa memproduksi susu. Setelah bayi lahir, payudara wanita mengeluarkan susu dari lobulus melalui tabung tipis yang disebut saluran ke puting. Lemak dan jaringan berserat mengisi ruang antara lobulus dan saluran. Payudara juga mengandung pembuluh getah bening. Kelompok kelenjar getah bening yang dekat dengan payudara terletak di ketiak dalam (ketiak), di atas tulang, dan di dada di belakang tulang dada.ListeRead phonetically

Kanker berawal dari sel, meluas ke jaringan. Jaringan membentuk payudara dan bagian lainnya. Sel-sel normal tumbuh dan membelah membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel normal menjadi tua atau rusak, kemudian mati, dan sel-sel baru menggantikan tempat mereka.

Kadang-kadang, proses ini berjalan salah. Sel baru terbentuk ketika tubuh tidak membutuhkannya, dan tua atau sel yang rusak tidak mati seperti seharusnya. Penumpukan sel-sel ekstra sering membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut benjolan, pertumbuhan, atau tumor.

Tumor pada payudara bisa jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Tumor jinak yang tidak berbahaya sebagai tumor ganas.Tumor jinak:1.Jarang menjadi ancaman2.Dapat dihilangkan dan biasanya tidak tumbuh kembali3.Tidak menyerang jaringan di sekitar mereka4.Tidak menyebar ke bagian lain dari tubuhTumor ganas:1.Dapat menjadi ancaman2.Sering dapat dihilangkan tetapi kadang-kadang tumbuh kembali3.Dapat menyerang dan merusak organ terdekat dan jaringan4.Dapat menyebar ke bagian lain dari tubuhSel-sel kanker payudara dapat menyebar dengan melepaskan diri dari tumor asli. Kemudian memasuki pembuluh darah atau pembuluh getah bening, yang bercabang ke seluruh jaringan dari tubuh. Sel-sel kanker dapat ditemukan pada kelenjar getah bening dekat payudara. Sel-sel kanker dapat melampirkan untuk lainnya jaringan dan tumbuh untuk membentuk tumor baru yang dapat merusak jaringan tersebutListen.Read phoneticallyListe

Page 5: Makalah kanker payudara

Pada tahap awal kanker payudara biasanya tidak muncul adanya tanda-tanda atau gejala. Tetapi ketika tumor semakin membesar, dapat terjadi perubahan yang terlihat atau dirasakan pada payudara.Ada beberapa jenis kanker payudara, antara lain:1.Ductal karsinoma in situ (DCIS)Ductal karsinoma in situ (DCIS) juga dikenal sebagai karsinoma intraductal adalah jenis kanker payudara non-invasif yang paling umum. DCIS berarti bahwa sel-sel kanker berada di dalam saluran tetapi belum menyebar melalui dinding saluran ke dalam payudara di jaringan sekitarnya.2.Lobular karsinoma in situMerupakan lobular neoplasia yang diklasifikasikan sebagai jenis kanker payudara non-invasif. Kanker ini dimulai dalam kelenjar susu tetapi tidak tumbuh melalui dinding lobulus. Kebanyakan spesialis kanker payudara berpikir bahwa LCIS sendiri tidak menjadi kanker invasif, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko yang lebih tinggi dapat menjadi invasif.3.Invasif (atau infiltratif) karsinoma duktalMerupakan jenis kanker payudara yang paling umum. Invasif (atau infiltratif) karsinoma duktal (IDC) dimulai dari sebuah bagian saluran susu dari payudara, menerobos dinding saluran, dan tumbuh ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, mungkin dapat menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh melalui sistem limfatik dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasif adalah infiltratif karsinoma duktal.4.Invasif (atau infiltrating) lobular carcinomaKarsinoma invasif lobular (ILC) mulai di kelenjar susu (lobulus). Seperti IDC, dapat menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 payudara invasif kanker adalah ILC. Lobular carcinoma invasif lebih sulit untuk dideteksi oleh mammogram dari karsinoma duktal invasif.Stadium dalam kanker payudara:1.Stadium 1Tumor terbatras pada payudara,bebas dari jaringan sekitarnya,tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan dibawahnya(otot). Besar tumor 1-2cm.Kelenjar getah bening regional belim teraba.2.Stadium 2Sesuai dengam stadium 1 , hanya besar tumor 2,5-5cm dan sudah ada satu beberapa kelenjar bening aksila yang masih bebas dengfan diameter < 2cm. 3.Stadium IIIA Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10cm) tapi masih bebas disekitarnya, KGB aksila masih bebas satu sama lain. 4.Stadium IIIB Tumor sudah kedalam payudara (5-10cm) fiksasi pada kulit atau dinding dada dan ada oedema (>1/3 permukaan kulit payudara), ulserasi dan atau nodul satelit, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan disekitarnya. Diameternya > 2,5cm , belum ada metastasis jauh.5.Stadium IVTumor seperti pada yang lain, tetapi sudah disertai dengan KGB aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya. (NCI, 2009)

2. Ciri-Ciri Kanker Payudara

Page 6: Makalah kanker payudara

Ciri-ciri kanker payudara yang paling umum adalah adanya/timbulnya benjolan di sekitar payudara, bisa kecil, sedang, atau besar, dapat pula terasa mengganggu atau tidak.

1. Benjolan / Penebalan di Sekitar Payudara

Benjolan di sekitar payudara merupakan salah satu ciri atau tanda paling awal yang harus diperhatikan. Sebagian wanita memiliki benjolan di daerah ketiak atau sekitar payudara sebagai tanda awal mereka telah terkena kanker payudara stadium awal.

Walau tidak 100 % benjolan ini menandakan bahwa seseorang terkena kanker, namun setidaknya harus tetap diwaspadai, mulai dari yang terasa kecil atau yang sudah mengganggu, sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter terkait.

Untuk membedakan mana benjolan yang kemungkinan besar adalah kanker payudara dan mana yang tidak, berikut adalah beberapa karakteristiknya.

Tanda Benjolan Yang Kemungkinan Kanker

Benjolan terasa keras

Benjolan ini tidak diskrit; tidak mudah dibedakan

Benjolan tetap di payudara; tidak bergerak

Hanya ada satu benjolan

Tidak ada benjolan yang sama di payudara sebelahnya

Kulit payudara berlesung pipit

Benjolan disertai dengan keluarnya cairan

Page 7: Makalah kanker payudara

Benjolan Yang Kemungkinan Kecil Menjadi Kanker

Benjolan lunak

Benjolan diskrit; mudah dibedakan

Benjolan bergerak di payudara

Ada beberapa benjolan payudara

Ada benjolan di payudara sebelahnya.

Benjolan menghilang setelah siklus menstruasi

Selain benjolan, penebalan payudara di bawah ketiak juga wajib diwaspadai dan harus segera dikonsultasikan kepada dokter terkait.

2. Perubahan Ukuran dan Bentuk Payudara

Perubahan Ukuran

Dari yang sebelumnya besar, 34 hanya menjadi 32 (Contoh dalam ukuran bra)

Perubahan Bentuk

Dari yang sebelumnya mancung, sekarang menjadi tengkulai ke bawah.

Perubahan ukuran dan bentuk ini dapat terjadi pada salah satu payudara, atau kedua-duanya. Jadi ada baiknya jika diperhatikan perubahan salah satu, atau keduanya dalam hal bentuk dan ukurannya.

Page 8: Makalah kanker payudara

3. Terdapat Kerutan di Sekitar Payudara

Kerutan biasanya dialami oleh orang yang sudah tua, namun tidak halnya jika seseorang mengalami atau terkena gejala awal kanker payudara, kerutan mungkin saja terdapat di bagian tertentu di payudara.

Kulit payudara normal

Kulit payudara normal tidak memiliki kerutan, cenderung halus dan permukaan yang rata (kecuali di daerah puting)

Kerutan Tanda Kanker Payudara

Kerutan tanda kanker payudara ini dapat dirasakan dengan tangan perbedaannya, permukan kasar dan spesifik di daerah tertentu pada kulit payudara.

Biasanya kerutan ini akan berwarna sedikit hitam dan tidak terlalu besar lingkupnya.

4. Keluarnya Cairan Dari Puting Secara Tiba Tiba

Page 9: Makalah kanker payudara

Ketika tanpa sebab yang jelas (tidak sedang menyusui) tiba tiba keluar cairan dari puting, maka ini adalah salah satu gejala anda terkena kanker payudara.

Cairan putih/bening

Cairan yang keluar dari puting ini dapat berwarna putih dan bening, agak kental atau encer.

Cairan Darah/Kecoklatan

Jika puting mengeluarkan cairan coklat atau bahkan berupa cairan berwarna merah darah, ini sudah tahap kronis. Kemungkinan besar ini merupakan gejala awal kanker payudara.

5. Nyeri Tidak Kunjung Hilang Di Bagian Tertentu Payudara

Page 10: Makalah kanker payudara

Payudara mungkin saja terasa nyeri ketika seseorang mengalami menstruasi ataupun ketika sedang hamil. Namun tentu rasa nyeri tersebut dapat hilang seiring dengan selesainya siklus yang dilalui.

Namun jika rasa nyeri tidak kunjung hilang coba diteliti lagi apakah bagian yang nyeri tersebut terletak pada posisi yang sama atau tidak. Jika pada bagian yang sama maka akan semakin besar kemungkinan bahwa itu merupakan gejala kanker payudara yang harus diwaspadai.

Apa yang harus dilakukan pada nyeri tersebut?

Jangan di pencet atau ditempelkan dengan’minyak’ pereda nyeri

Segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Jangan dibiarkan terlalu lama, karena akan sangat berbahaya

 

6. Payudara Nampak Kemerahan dan Bengkak

Jika seseorang mengalami perubahan drastis dari warna kulit sekitar payudara seperti memerah, bengkak, atau terlihat gelap di salah satu sisi dan bagian tertentu pada payudara, maka sebaiknya dikonsultasikan pada dokter spesialis terkait.

Kemerahan

Amati kulit sekitar payudara, lihat apakah ada warna aneh di bagian bawah, atas, atau samping. Tanda merah ini biasanya akan membawa kehangatan jika di sentuh. Seperti orang pada saat demam, namun hanya pada daerah tersebut saja.

Bengkak

Page 11: Makalah kanker payudara

Selain benjolan ada juga bengkak yang lunak, tidak seperti benjolan yang keras bengkak ini cenderung lebih lunak sifatnya.

7. Puting Masuk Ke Dalam

Puting susu biasanya akan timbul, kalau pun sedang mengecil setidaknya dia akan sejajar dengan kulit. Namun keanehan harus diperhatikan ketika ia telah menukik ke dalam dan tidak sewajarnya.

Apakah puting susu saja ?

Tidak. Semua bagian di payudara yang menukik di dalam harus diwaspadai sebagai gejala kanker payudara yang patut dilakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak menjadi lebih bahaya.

Puting susu yang ‘bersembunyi’ di dalam dapat terjadi di hanya salah satu bagian saja atau di kedua bagian sekaligus.

8. Gatal, Bersisik Sakit, dan Ruam di Puting Susu

Page 12: Makalah kanker payudara

Faktor lain yang dapat menjadi ciri-ciri penyakit kanker payudara adalah timbulnya gatal yang tidak terduga di sekitar daerah payudara. Gatal ini dapat terjadi dalam skala kecil dan tidak terlalu mengganggu sampai yang cukup mengganggu karena sulit hilang serta intensitasnya sudah sangat tinggi.

Bersisik

Di kulit payudara juga timbul semacam sisik yang cukup mengganggu karena sakit jika dikelupas atau dipegang. Bersisik pada bagian kulit mana pun tentu harus mendapat treatment yang lebih karena sewajarnya kulit manusia tidak akan bersisik, terlebih jika terjadi di daerah payudara.

Ruam

Khusus untuk ruam hanya terjadi di sekitar puting susu, jika terjadi ruam, sebaiknya berkonsultasi di dokter terkait.

Gejala Lanjut Kanker Payudara

8 Ciri di atas merupakan gejala awal kanker payudara, namun tentu jika kanker sudah menyebar tentu tidak hanya memberikan efek pada fisik di sekitar payudara tersebut. Berikut adalah tanda dan efek kanker payudara yang terlambat diketahui atau ketika kanker telah menyebar dan mempengaruhi bagian lain di tubuh kita.

1. Nyeri tulang

2. Mual

3. Kehilangan nafsu makan

Page 13: Makalah kanker payudara

4. Penurunan berat badan

5. Penyakit kuning

6. Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)

7. Sesak napas

8. Sakit kepala hebat dan tidak lekas sembuh

9. Batuk

10. Penglihatan ganda

11. Kelemahan otot

3. Diagnosis Kanker Payudara

Ada beberapa diagnosis kanker payudara yang dapat dilakukan oleh para medis yaitu :

1. Mammogram

Adalah cara paling ampuh untuk mendeteksi kanker payudara, mammogram adalah gambar x-ray dari payudara untuk mengetahui jaringan yang ada di dalamnya.

Orang-orang yang memerlukan pemeriksaan mammography

1. Wanita berusia 40 tahun keatas. Bila ada riwayat keluarga menderita kanker payudara, kemungkinan perlu dilakukan pemeriksaan mammography sebelum usia 40 tahun, diskusi hal ini dengan dokter anda.

Page 14: Makalah kanker payudara

2. Wanita yang mempunyai resiko tinggi terkena kanker payudara, wanita yang tidak menyusui, dan lain - lain

3. Wanita dengan keluhan sebagai berikut :

Benjolan pada payudara dan atau ketiak

Rasa tidak enak atau nyeri pada payudara

Puting susu mengeluarkan cairan atau darah

Pernah mengalami operasi atau biopsy pada payudara

Ada kelainan pada kulit payudara yaitu menjadi seperti kulit jeruk

Puting susu tertarik kedalam

4. Wanita yang akan mendapat terapi sulih hormone

Prosedur mammography

Untuk screening (pasien tanpa keluhan), pemeriksaan dilakukan pada hari ke-7 sampai hari ke-12 setelah bersih haid. Pasien dengan keluhan dapat segera dilakukan pemeriksaan, tanpa perlu menunggu bersih haid.

Payudara pasien akan diperiksa untuk melokalisasi benjolan / kelainan.

Pemeriksaan dilakukan di ruang khusus oleh seorang radiografer wanita.

Pasien mengganti bajunya dengan baju yang disediakan oleh rumah sakit.

Lempengan plastik pada alat mammography akan diturunkan perlahan-lahan kearah payudara untuk mendapatkan tebal dan posisi payudara optimal.

Dilakukan pengambilan gambar pada beberapa posisi

2. Biopsi

Page 15: Makalah kanker payudara

Tes biopsi digunakan untuk orang yang diduga menderita kanker payudara, tes ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil screening dan gejala yang mereka rasakan untuk mengetahui apakah ada kanker payudara atau tidak dan untuk menindaklanjutinya.

Pengertian biopsy

Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. Dari bahasa latin bios:hidup dan opsi: tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah pengangkatan sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Biopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. Bagian apapun dari tubuh, seperti kulit, organ tubuh maupun benjolan dapat diperiksa. X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat dilakukan terlebih dahulu untuk mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat dilakukan juga dengan  proses pembedahan. Dengan demikian biopsi adalah pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter bukan untuk terapi kanker kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga mengangkat semua massa atau kelainan yang ada.

Tujuan biopsy

Page 16: Makalah kanker payudara

1. Mengetahu morfologi tumor

Tipe histologic tumor

Subtipe tumor

Grading sel

2. Radikalitas operasi

3. Staging tumor

Besar specimen dan tumor dalam centimeter

Luas ekstensi tumor

Bentuk tumor

Nodus regional

- Banyak kelenjar limfe yang ditemukan

- Banyak kelenjar limfe yang mengandung metastasis

- Adanya invasi kapsuler

- Metastase ekstranodal

Syarat Biopsi

1. Tidak boleh membuat flap

2. Dilakukan secara tajam

3. Tidak boleh memasang drain

4. Letaknya dibagian tumor yang dicurigai

5. Garis insisi harus memperhatikan rencana terapi definitif (diletakkan dibagian yang akan diangkat saat operasi definitif)

Kontra indikasi operasi

Biopsi insisional pada tumor kecil yang dapat diangkat secara keseluruhan

Infeksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relatif)

Page 17: Makalah kanker payudara

Gangguan faal hemostasis berat (relatif)

Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan dieksisi saat operasi

 

Jenis Biopsi

Bentuk yang paling sederhana dari biopsi adalah pengambilan sebagian potongan tumor yang viable seperti pads kulit atau permukaan lain yang mudah dijangkau dengan tang pemotong yang sesuai. Prosedur semacam ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya dilakukan tanpa pemberian Novocain selama kanker tidak disuplai oleh saraf. Namun, kadang diperlukan biopsi yang melibatkan jaringan sehat serta yang dicurigai sakit untuk mendapatkan sel yang hidup. Dalam hal ini , tentu diperlukan anastesi lokal. Ada beberapa jenis biopsi yaitu:

Biposi insisional yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah. Anda akan dibius total atau lokal tergantung lokasi massa, lalu dengan pisau bedah, kulit disayat hingga menemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa.

 

 

Biopsi eksisional yaitu pengambilan seluruh massa yang dicurigai untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Metode ini dilakukan di bawah bius umum atau lokal tergantung lokasi massa dan biasanya dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metastase atau penyebaran tumor.

 

Page 18: Makalah kanker payudara

 

Biopsi jarum yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan cara disedot lewat jarum. Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya area sekitar jarum) dan bisa dilakukan langsung atau dibantu dengan radiologi seperti CT scan atau USG sebagai panduan bagi dokter untuk membuat jarum mencapai massa atau lokasi yang diinginkan. Bila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsi, sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus maka disebut fine needle aspiration biopsi.

 

 

Biopsy jarum dengan bantuan endoskopi. Prinsipnya sama yaitu pengambilan sampel jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja metode ini menggunakan endoskopi sebagai panduannya. Cara ini baik untuk tumor dalam saluran tubuh seperti saluran pernafasan, pencernaan dan kandungan. Endoskopi dengan kamera masuk ke dalam saluran menuju lokasi kanker, lalu dengan jarum diambil sedikit jaringan sebagai sampel.

 

 

Page 19: Makalah kanker payudara

 

Punch biopsy. Biopsi ini biasa dilakukan pada kelainan di kulit. Metode ini dilakukan dengan alat yang ukurannya seperti pensil yang kemudian ditekankan pada kelainan di kulit, lalu instrument tajam di dalamnya akan mengambil jaringan kulit yang ditekan. Anda akan dibius lokal saja dan bila pengambilan kulit tidak besar maka tidak perlu dijahit.

 

Page 20: Makalah kanker payudara

 

Jaringan yang diperoleh dari hasil biopsi difiksasi, dan dikirim untuk pemeriksaan patologi dan atau imunohistokimia. Tujuan pemeriksaan patologi ini adalah untuk menentukan apakah lesi tersebut ganas atau jinak, dan membedakan jenis histologisnya. Pada beberapa keadaan, biopsi dari kelenjar getah bening menentukan staging dari keganasan. Tepi dari specimen (pada biopsi eksisional) juga diperiksa untuk mengetahui apakah seluruh lesi sudah terangkat (tepi bebas dari infiltrasi tumor)

Satu jenis biopsi khusus yang dapat mengetahui sitologi dari lesi adalah FNAB (fine needle aspiration biopsy). Untuk beberapa jenis keganasan, sensitifitas dan spesifisitas FNAB sama atau lebih baik dari biopsi konvensional

Persiapan Biopsi

Selama 1 minggu sebelumnya Anda harus menghentikan segala macam konsumsi obat yang membuat pembekuan darah terganggu seperti aspirin, Coumadin dan nonsteroidal anti-inflammatory Drugs (NSAIDs).

Page 21: Makalah kanker payudara

Konsultasikan pada dokter apakah Anda harus tetap menkonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk Anda

Selama Pemeriksaan

Anda akan dibaringkan di atas meja periksa dengan memakai gaun rumah sakit.

X-ray, CT scan atau ultrasonografi mungkin akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan lokasi biopsi.

Lokasi biopsi dibersihkan.

Obat bius dimasukkan ke dalam tubuh. Anda akan merasakan sakit menyengat ringan.

Saat area biopsi sudah terbius, jarum kecil akan dimasukkan ke area yang akan diteliti.

Sebagian jaringan-jaringan atau sel-sel diambil. Dalam beberapa kasus, pembedahan kecil dapat dilakukan agar jaringan atau benjolan dapat diambil untuk diperiksa.

Beritahu dokter anda jika Anda merasa tidak nyaman.

Setelah itu jarum akan diangkat.

Daerah biopsi akan ditekan lalu akan dipasang kassa kecil. Jika dilakukan pembedahan , maka akan dilakukan penjahitan.

Setelah Pemeriksaan

Kemungkinan akan ada memar, rasa tidak nyaman ataupun bengkak di tempat biopsi dilakukan.

Jika perlu, pakailah obat penghilang rasa sakit yang tidak mengandung aspirin.

Letakkan es batu secukupnya di atas luka untuk mengurangi memar dan bengkak.

Hindari aktivitas berat ataupun mengangkat beban lebih dari 2,5 kg selama 24 jam. Perlahan-lahan Anda dapat melakukan aktivitas normal kecuali ada pemberitahuan sebelumnya dari dokter.

Hasil tes akan dikirim langsung ke dokter Anda. Dokter Anda akan memberitahukan hasilnya kepada Anda.

Page 22: Makalah kanker payudara

Lain-lain yang hendaknya diketahui.

Bila anda dibawah pengaruh bius umum, maka tindakan biopsi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Tapi bila biopsi dilakukan dengan bius lokal seperti pada biopsi jarum, maka anda mungkin akan merasakan sensasi nyeri tajam akibat tusukan jarum sesaat saja.

Biasanya dibutuhkan waktu 2-3 hari, tapi ini tergantung keadaan jaringan dan teknologi laboratorium yang ada.

Bila hasil biopsi dinyatakan normal, maka tidak ada kelainan atau keganasan pada jaringan yang diambil. Tapi bila hasil biopsi dinyatakan abnormal, bukan berarti anda terkena kanker. Hasil abnormal berarti ada kelainan pada jaringan yang bisa berarti jinak atau ganas jadi tanyakan pada dokter anda intrepetasi yang lengkap. Bila hasil biopsi anda adalah inconclusive atau tidak dapat disimpulkan, maka kemungkinan sampel jaringan yang diambil tidak representative dan mungkin biopsi harus diulang.

Bila pengambilan sampel tepat dan pemeriksaan sampel jaringan dilakukan oleh ahlinya, maka biopsi insisional dan biopsi eksisional hampir 100% tepat. Tetapi khusus untuk biopsi jarum, maka kemungkinan meleset hanya 2-5 kasus dari 100 kasus kanker. Bila hasil biopsi jarum meragukan, maka dokter biasanya akan mengambil tindakan biopsi jaringan.

Efek samping yang mungkin timbul adalah perdarahan, lebam, dan infeksi. Bila anda mengalami tanda-tanda tersebut segeralah ke dokter.

Menurut penelitian, biopsi jaringan bila dilakukan oleh ahlinya maka kemungkinan penyebaran sel kanker melalui darah menjadi minimal.

4. Cara Pencegahan

1.) .Pencegahan primordialUpaya ini dimaksudkan dengan memberi kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat kompleks dan tidak hanya merupakan upaya dari pihak kesehatan saja, misalnya menciptakan prakondisi sehingga masyarakat merasa bahwa rokok itu suatu kebiasaan yang kurang baik, dan mempromosikan program berolahraga secara teratur serta melakukan salah satu bentuk promosi kesehatan yang ditujukan pada orang yang sehat melalui upaya pola hidup sehat.2.).Pencegahan PrimerPencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang yang memiliki resiko untuk terkena kanker payudara melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko. Beberapa cara yang dilakukan adalah :

Page 23: Makalah kanker payudara

a. .Perbanyak makan buah dan sayuran berwarna kuning atau hijau karena banyak mengandung vitamin, seperti beta karoten, vitamin c, mineral, klorofil, dan fitonutrien lainnya yang dapat melindungi tubuh dari kanker.b. Kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi. Telah banyak bukti yang menunjukan adanya hubungan makanan tinggi lemak dengan beberapa jenis kanker, dan yang terbanyak terjadi pada kanker payudara.c. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar dengan feses.d. Makanlah produk kedelai seperti tahu dan tempe. Kedelai selain mengandung flonoid yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi sebagai estrogen nabati (fitoestrogen). Estrogen nabati iini akan menempel pada reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker.e. Kurangi makan makanan yang diasinkan, dibakar, diasap atau diawetkan dengan nitrit. Makanan tersebut dapat menghasilkan senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogen aktif.f. Hindari alkohol dan rokok.g. Pengontrolan berat badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.h. Upayakan pola hidup yang seimbang seperti menghindari gaya hidup yang sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak, makanan cepat saji dan usahakan olahraga teratur.i.Hindari stress. Kaum perempuan harus mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada payudaranya. Untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut, ada cara sederhana yang disebut “SADARI” atau periksa payudara sendiri. Pada wanita produktif, SADARI harus dilakukan sebulan sekali, 5-7 hari setelah haid berakhir, karena saat ini pengaruh hormonal estrogen progesterone sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara saat itu dalam keadaan tidak oedema sehingga lebih mudah meraba adanya tumor atau kelainan.3.) Pecegahan SekunderPencegahan sekunder berupa usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih lanjut akibat kanker payudara dengan mengidentifikasi kelompok populasi berisiko tinggi terhadap kanker payudara, dan deteksi dini pada individu yang tanpa gejala. Deteksi dini dapat dilakukan dengan :4.) Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah usaha untuk mencegah timbulnya komplikasi kanker payudara.( Anonim, 2010 ).

Page 24: Makalah kanker payudara

5. TERAPI KANKER PAYUDARA

1. Radioterapi, pengobatan pada payudara dan daerah ketiak yang dilakukan dengan memberikan serangkaian radiasi berdosis ringan untuk membunuh sel kanker. Radiasi dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker yang tersisa pasca operasi.

2. Kemoterapi (chemotherapy), pengobatan dengan obat-obatan anti kanker untuk mencegah pembiakan sel-sel kanker. Bisa dilakukan terpisah ataupun disertai dengan bedah atau radioterapi. Namun, kemoterapi memiliki efek samping berupa rasa mual, rambut rontok dan kehilangan tenaga.

3. Terapi hormon, ini adalah upaya pencegahan hormone estrogen memperparah sel kanker yang ada, dengan cara menyeimbangkan hormon. Seperti diketahui, hormon esterogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap risiko terjadinya kanker payudara. Pada terapi hormon terdapat beberapa golongan obat yang digunakan, antara lain adalah golongan antiesterogen, salah satunya adalah tamoksifen.

4.Terapi antibodi monoklonal (Monoclonal Antibody drug), terapi inovasi baru untuk mengatasi kanker dengan meningkatkan imunitas tubuh untuk mengatasi perkembangan sel kanker. Obat-obatan golongan antibodi monoklonal, seperti Rituximab membuat sel kanker akan lebih dikenali oleh sistem imun, sedangkan Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel. Selain itu, kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif (terapi radiasi) dapat menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang sehat.

PENGGOLONGAN OBAT PADA KANKER

Page 25: Makalah kanker payudara

A. Golongan AlkilatorJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :1) MekloretaminIndikasi : Penyakit Hodgkin, limfusar, karsinoma mama, dan karsinoma ovarium.

2) SiklofosfamidSediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2 gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non Hodgkin, Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium, paru, Cerviks, Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.Mekanisme kerja : Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosforamid dan akrolein. Efek siklofosfamid dipengaruhi oleh penghambat atau perangsang enzim metabolismenya. Sebaliknya, siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim mikrosom, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.

3) MelfalanIndikasi : Mieloma multipel, kanker payudara, Ovarium.

4) KlorambusilSediaan : Klorambusil tersedia sebagai tablet 2 mg. Untuk leukemia limfositik kronik, limfoma hodgkin dan non-hodgkin diberikan 1-3 mg/m2/hari sebgai dosis tunggal (pada penyakit hodgkin mungkin diperlukan dosis 0,2 mg/kg berat badan, sedangkan pada limfoma lain cukup 0,1 mg/kg berat badan).Indikasi : Leukimia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan limfoma non Hodgkin, Makroglonbulinemia primer.Mekanisme kerja : Klorambusil (Leukeran) merupakan mustar nitrogen yang kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. Obat ini berguna untuk pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dn penyakin hodgkin (stadium III dan IV), limfoma non-hodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer (Waldenstrom), dan dalam kombinasi dengan metotreksat atau daktinomisin pada karsinoma testis dan ovarium.

Page 26: Makalah kanker payudara

5) TrietilenmelaminIndikasi : Penyakit Hodgkin, Limfosarkoma, Retinobalstoma, Leukimia kronik, Tumor payudara dan ovarium.

6) TrietilentriofosforamidIndikasi : Penyakit Hofgkin, Limfosarkoma, Retinolblastoma, Tumor payudara dan ovarium.

7) ProkarbazinSediaan : Prokarbazin kapsul berisi 50 mg zat aktif. Dosis oral pada orang dewasa : 100 mg/m2 sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama minggu pertama, diikuti pemberian 150-200 mg/m2 sehari selama 3 minggu berikutnya, kemudian dikurangi menjadi 100 mg/m2 sehari sampai hitung leukosit dibawah 4000/m2 atau respons maksimal dicapai. Dosis harus dikurangi pada pasien dengan gangguan hati, ginjal dan sumsum tulang.Indikasi : Limfoma Hodgkin.Mekanisme kerja : Mekanisme kerja belum diketahui, diduga berdasarkan alkilasis asam nukleat. Prokarbazin bersifat non spesifik terhadap siklus sel. Indikasi primernya ialah untuk pengobatan penyakit hodgkin stadium IIIB dan IV, terutama dalam kombinasi dengan mekloretamin, vinkristin dan prednison (regimen MOPP).

8) BusulfanIndikasi : Leukimia mielositik kronik.

9) KarmustinIndikasi : Penyakit Hodgkin yang refrakter terhadap pengobatan, melanoma malignum, mieloma multipel (kombinasi dengan prednison).

10) LomustinIndikasi : Karsinoma paru dan Kolorektal, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, dan karsinoma renal.

Page 27: Makalah kanker payudara

11) SemustinIndikasi : Karsinoma paru lewis, melanoma malignum, tumor otak metastatik, penyakit Hodgkin, limfoma non-Hodgkin dan neoplasma saluran cerna.

12) StreptozosinIndikasi : Karsinoma pankreas.

13) SisplatinIndikasi : Kanker testis, ovarium, buli-buli, esofagus, paru, kolon.Mekanisme kerja : Mekanisme kerja pasti dari sisplastin belum diketahui, tapi diduga mirip dengan alkilator. Tempat ikatan utama adalah N7 pada guanin, namun juga terbentuk ikatan kovalen dengan adenin dan sitosin.

14) KarboplatinSediaan : Serbuk injeksi 50 mg, 150 mg, 450 mg.Indikasi : Kanker ovarium lanjut.Mekanisme kerja : Mekanisme pasti masih belum diketahui dengan jelas, namun diperkirakan sama dengan agen alkilasi. Obat ini membunuh sel pada semua tingkat siklus, menghambat biosintesis DNA dan mengikat DNA melalui ikatan silang antar untai. Titik ikat utama adalah N7 guanin, namun juga terjadi interaksi kovalen dengan adenin dan sitosin.

B. Golongan AntimetabolitJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit yaitu :

1) 5-fluorourasil (5-FU)Sediaan : Obat ini tersedia sebagai larutan 50 mg/mL dalam ampul 10 mL untuk IV.Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, Leukimia limfositik dan mielositik akut, Limfoma non-Hodgkin.

Page 28: Makalah kanker payudara

2) 6-azauridinIndikasi : Mikosis fungoides, polisitemia vera.

3) FloksuridinIndikasi : Leukimia limfostik akut dan kronik, leukimia granulositik akut dan kronik, koriokarsinoma.

4) FludarabinIndikasi : Hairy cell leucemia, leukemia limfositik kronik, limfoma non-Hodgkin sel kecil.

5) GemsitabinSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk larutan infus 1-1,2 g/m2.Indikasi : Kanker paru, pankreas dan ovarium.Mekanisme kerja : Sebelum menjadi bahan aktif, gemsitabin mengalami fosforilasi oleh enzim deoksisitidin kinase dan kemudian oleh nukleosida kinase menjadi nukleotida di- dan trifosfat yang dapat menghambat sintesis DNA. Gemsitabin difosfat dapat menghambat ribonukleotida reduktase sehingga menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat yang penting untuk sintesis DNA.

6) 6-MerkaptopurinSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 50 mg.Indikasi : Leukimia limfositik akut dan kronik, leukemia mieloblastik akut dan kronik, kariokarsinoma.Mekanisme kerja : Merkaptopurin dimetabolisme oleh hipoxantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT) menjadi bentuk nukleotida (asam-6-tioinosinat) yang menghambat enzim interkonversi nukleotida purin. Sejumlah asam tioguanilat dan 6-metilmerkaptopurin ribotida (MMPR) juga dibentuk dari 6-merkaptopurin. Metabolit ini juga membantu kerja merkaptopurin. Metabolisme asam nukleat purin menghambat proliferasi sel limfoid pada stimulasi antigenik.

7) MethotrexatSediaan : Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5 mg/ml, vial 50 mg/5ml.Indikasi :

Page 29: Makalah kanker payudara

Leukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara, leher dan kepala, paru, buli-buli, Sarkoma osteogenik.Mekanisme kerja : Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel epitel kulit.

8) PemetrexedIndikasi : Mesotelioma, Kanker paru.

9) SitarabinSediaan : Vial 100 mg/ml, dan Vial 1 g/10 ml.Indikasi : Termasuk zat paling aktif untuk leukemia, juga untuk limphoma, leukemia meningeal, dan limphoma meningeal. Sedikit digunakan untuk tumor solid.Mekanisme kerja : Inhibisi DNA sintesis. Sitosin memasuki sel melalui proses carrier dan harus mengalami perubahan menjadi senyawa aktifnya : arasitidin trifosfat. Sitosin adalah analog purin dan bergabung ke dalam DNA, sehingga cara kerja utamanya adalah inhibisi DNA polimerase yang mengakibatkan penurunan sintesis dan perbaikan DNA. Tingkat toksisitasnya mempunyai korelasi linear dengan masuknya sitosin ke dalam DNA, bergabungnya DNA dengan sitosin berpengaruh terhadap aktivitas obat dan toksisitasnya.

C. Golongan Produk AlamiahJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Produk Alamiah yaitu :

1) Vinkristin (VCR)Sediaan :

Page 30: Makalah kanker payudara

Tersedia dalam bentuk vial berisi larutan 1, 2, dan 5 mL yang mengandung 1 mg/mL zat aktif untuk penggunaan IV.Indikasi : Leukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor Wilms, Rabdomiosarkoma, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.Mekanisme kerja : Berikatan dengan tubulin dan inhibisi formasi mikrotubula, menahan sel pada fase metafase dengan mengganggu spindel mitotik, spesifik untuk fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan memblok asam glutamat dan penggunaannya.

2) Vinblastin (VLB)Sediaan : Tersedia dalam bentuk vial 10 mg/10 ml.Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfosarkoma, kariokarsinoma dan tumor payudara.Mekanisme kerja : Vinblastin berikatan pada tubulin dan menghambat formasi mikrotubula, kemudian menahan sel pada fase metafase dengan cara mengganggu spindel mitotik, spesifik untuk fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan memblok asam glutamat dan penggunaannya.

3) PaklitakselIndikasi : Kanker ovarium, payudara, paru, buli-buli, leher dan kepala.Mekanisme kerja : Obat ini berfungsi sebagai racun spindel dengan cara berikatan dengan mikrotubulus yang menyebabkan polimerisasi tubulin. Efek ini menyebabkan terhentinya proses mitosis dan pembelahan sel kanker.

4) EtoposidSediaan : Tersedia dalam bentuk kapsul dan larutan injeksi.Indikasi : Kanker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukimia mielositik akut, sarkoma kaposi.Mekanisme kerja : Etoposid bekerja untuk menunda transit sel melalui fase S dan menahan sel pada fase S lambat atau fase G2 awal. Obat mungkin menginhibisi transport mitokrondia pada level NADH dehidrogenase atau menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella. Etoposid merupakan inhibitor topoisomerase II dan menyebabkan rusaknya strand DNA.

Page 31: Makalah kanker payudara

5) Irinotekan, TopotekanIndikasi : Karsinoma ovarium, karsinoma paru sel kecil, karsinoma kolon.Mekanisme kerja : Irinotekan merupakan bahan alami yang berasal dari tanaman Camptotheca acuminata yang bekerja menghambat topoisomerase I, enzim yang bertanggung jawab dalam proses pemotongan dan penyambungan kembali rantai tunggal DNA. Hambatan enzim ini menyebabkan kerusakan DNA.

6) Daktinomisin ( AktinimisinD)Sediaan : Tersedia dalam bentuk Injeksi, bubuk untuk rekonstitusi : 0,5 mg (mengandung manitol 20 mg).Indikasi : Kariokarsinoma, tumor Wilms, testis, rabdomiosarkoma, sarkoma kaposiMekanisme kerja : Terikat pada posisi guanin pada DNA, mengalami interkalasi antara pasang basa guanin dan sitosin sehingga menginhibisi sintesis DNA dan RNA serta protein.

7) Antrasiklin : Daunorubisin, Doksorubisin, MitramisinSediaan : Daunorubisin tersedia dalam bentuk 20 mg daunorubisin hidroklorida dengan mannitol 100 mg. 2 mg/mL (50 mg) daunorubisin dengan 10 : 5 : 1 rasio molar distearofosfatidilkolin : kolesterol : daunorubisin.

a. Doksorubisin tersedia dalam bentuk vial 10 mg dan 50 mg.Indikasi : Leukimia limfositik dan mielositik akut sarkoma jaringan lunak, sarkoma ostiogenik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukemia akut, karsinoma payudara, genitourinaria, tiroid, paru, lambung, neuroblastoma dan sarkoma lain pada anak-anak.Mekanisme kerja : Interkalasi dengan DNA, mempengaruhi transkripsi dan replikasi secara langsung. Selain itu, obat ini juga mampu membentuk kompleks tripartit dengan topoisomerase II dan DNA. (Topoisomerase II adalah enzim dependen ATP yang terikat pada DNA dan memisahkan untai DNA dimulai dari 3′ fosfat, menyebabkan DNA terpisah dan kemudian menggabungkannya lagi, fungsi penting dalam replikasi DNA dan repair). Formasi kompleks tripartit dengan antrasiklin dan etoposid menghambat pengikatan kembali untai DNA rusak, mengakibatkan apoptosis. Defek ini memungkinkan sel rusak karena obat ini, sementara adanya overekspresi repair DNA terkait transkripsi menunjukkan resistensi. Antrasiklin juga membentuk radikal bebas dalam larutan pada jaringan normal dan maligna. Intermediat semikuinon yang dihasilkan dapat bereaksi dengan oksigen membentuk radikal anion superoksida yang membentuk radikal

Page 32: Makalah kanker payudara

hidroksil dan hidrogen peroksida yang menyerang dan mengoksidasi basa DNA (~kardiotoksisitas). Produksi ini dipicu interaksi antrasiklin dengan besi. Antrasiklin berik atan dengan membran sel mempengaruhi fluiditasdan transpor ion.Inhibisi sintesis DNA dan RNA dengan interkalasi antara basa DNA oleh inhibisi topoisomerase II dan obstruksi sterik. Doksurubisin menginterkalasi pada titik lokal ″uncoiling″ dari ikatan heliks ganda. Meskipun mekanisme aksi yang pasti belum diketahui, mekanismenya diduga melalui ikatan langsung DNA (interkalasi) dan inhibisi pembentukan DNA (topoisomerase II) yang selanjutnya memblokade sintesis DNA dan RNA dan fragmentasi DNA. Doksorubisin merupakan logam khelat yang kuat, komplek logam doksorubisin dapat mengikat DNA dan sel membran dan menghasilkan radikal bebas yang akan merusak DNA dan membran sel dengan cepat.

8) Antrasenedion : MitoksantronIndikasi : Leukemia mielositik akut, kanker prostat dan payudara.Mekanisme kerja : Obat ini berikatan dengan DNA dan menyebabkan putusnya untaian DNA dengan akibat terhentinya sintesis DNA dan RNA.

9) BleomisinSediaan : Bleomisin sulfat terdapat dalam vial berisi 15 unit untuk pemberian IV, IM, atau kadang-kadang SK atau intraarterial.Indikasi : Kanker paru, lambung dan anus karsinoma testis dan serviks, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.Mekanisme kerja : Menghambat sintesis DNA, ikatan-ikatan DNA untuk selanjutnya terjadi pemutusan untai tunggal dan ganda.

10) Mitomisin CIndikasi : Kanker lambung.

11) L-asparaginaseSediaan : Obat ini tersedian dalam bentuk serbuk untuk Injeksi.Indikasi : Leukemia limfositik akut.Mekanisme kerja :

Page 33: Makalah kanker payudara

Asparaginase menghambat sintesis protein melalui hidrolisis asparaginase menjadi asam aspartat dan amonia. Sel leukimia, terutama limfoblast, memerlukan asparaginase eksogen, sel normal dapat memproduksi asparaginase. Asparaginase adalah daur spesifik untuk fase G1.

D. Golongan Hormon dan AntagonisJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormon dan Antagonis yaitu :

1) PrednisonSediaan : Obat tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan kaptab 5 mg.Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, tumor payudara.Mekanisme kerja : Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem imun, anti radang.

2) Hidroksiprogesteron kaproatIndikasi : Karsinoma payudara dan endometrium.

3) Medroksiprogesteron asetatSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 5 mg, 10 mg, 100 mg.Indikasi :Tumor endometrium.Mekanisme kerja : Mencegah sekresi gonadotropin pituitari yang akan menghambat maturasi follicular yang menyebabkan penebalan endometrial.

4) Megestrol asetatIndikasi : Tumor endometrium.

5) DietilstilbestrolIndikasi : Karsinoma prostat dan payudara.

6) Etinil estradiolSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,02 mg, 0,03 mg, 0,05 mg dan 0,5 mg.Indikasi :

Page 34: Makalah kanker payudara

Gejala vasomotor sedang atau parah yang dihubungkan dengan menopause (Tidak ada bukti bahwa estrogen efektif mengatasi gejala kecemasan atau depresi yang mungkin terjadi selama atau sebelum menopause, oleh sebab itu tidak boleh diberikan untuk indikasi tersebut). Hipogonadism pada wanita. Terapi paliatif karsinoma prostat yang tak dapat dioperasi, pada tahap lanjut terapi paliatif kanker payudara yang tak dapat dioperasi, hanya dilakukan dengan pertimbangan khusus : misalnya pada wanita yang sudah lebih 5 tahun postmenopause dengan penyakit yang makin parah dan resisten terhadap radiasi.

7) TamoksifenSediaan : Tamoksifen tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 20 mg.Indikasi : Tumor payudara.Mekanisme kerja :Berikatan secara kompetitif dengan reseptor estrogen pada tumor atau target lain, membentuk kompleks nuklear yang menurunkan sintesis DNA dan menghambat efek estrogen, agen nonstreroidal dengan sifat antiestrogenik yang berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan di bagian aktif pada payudara dan jaringan lain, sel terakumulasi pada fase Go dan G1. Sehingga tamoksifen lebih sifat sitostatik daripada sitosidal.

8) Testosteron propionatSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, injeksi, topikal, mucoadhesive, pellet, dan transdermal.Indikasi : Tumor payudara.Mekanisme kerja : Androgen endogen bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ seks pria dan mempertahankan karakteristik seks sekunder pada pria yang mengalami defisiensi androgen.

9) FlutamidIndikasi : Karsinoma prostat.

10) Mitotan, aminoglutetimidIndikasi : Karsinoma kortek adrenal, karsinoma payudara.

11) LeuprolidIndikasi : Karsinoma prostat.

Page 35: Makalah kanker payudara

12) Anastrozol, letrozol, eksemestanIndikasi : Karsinoma payudara.

E. Golongan Lain-lainJenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan lain- lain yaitu :1) HidroksiureaSediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul 500 mg.Indikasi : Leukemia mielositik kronik, melanoma malignum, polisitemia vera, trombositosis esensial.Mekanisme kerja : Hidroksi urea mempengaruhi sintesis DNA, selama fase S pada pembelahan sel, tanpa mempengaruhi sintesis RNA, inhibisi ribonukleosida difosfat reduktase, mencegah konversi ribonukleotida menjadi deoksribonukleotida, bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel dan menahan sel lain pada fase G1 siklus sel.

2) TretinoinIndikasi : Leukimia promielositik akut.

3) ImatinibIndikasi : Leukemia mielositik kronik, tumor stroma gastrointestinal, sindrom hiper eosinofilia.

4) GefitinibIndikasi : Non small cell lung cancer.

5) BortezumibIndikasi : Mieloma multipel.

6) Interferon alfa, interleukin 2Indikasi : Hairy cell leukemia, sarkoma kaposi, melanoma malignum, tumor karsinoid, ginjal, ovarium, buli-buli, limfoma non-Hodgkin, mycosis fungoides, mieloma multipel, leukemia mielositik kronik.

2. PRINSIP KEMOTERAPI KANKER

Page 36: Makalah kanker payudara

Suatu tumor ganas harus di anggap sebagai sejumlah sel yang seluruhnya harus di basmi. Perpanjangan hidup pasien berbanding langsung dengan jumlah sel yang berhasil di basmi dengan pengobatan. Hal-hal di bawah ini yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengobatan :

1. Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira-kira 109. Jumlah yang dapat dibasmi diperkirakan 99,9 % jadi sel kanker yang tersisa sekurang-kurangnya 106 sel.2. Adanya hubungan dosis-respon yang jelas.Berkurangnya sel kanker ternyata berbanding lurus dengan dosis.3. Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat.Untuk dosis total yang sama, pemberian dosis besar secara intermiten memberikan hasi;l yang lebih baik dan imunosupresi yang lebih ringan, di bandingkan dengan pemberian dosis kecil setiap hari.4. Kemoterapi harus di mulai sedini mungkin.Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa pada keadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikit dan fraksi sel kanker yang dalam pertumbuhan lebih besar5. Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker Tanpa menyebabakan ganguan menetap pada jaringan normal. Obat kanker yang ada pada saat ini umumnya bersifat sitotoksik, baik pada sel normal maupun sel kanker. Toksisitas terhadap sel normal selalu terjadi. Tetapi kenyataan bahwa kemoterapi dapat menghasilkan pemulihan jangka panjang pada leukemia limfositik akut membuktikan bahwa penyembuhan kanker dapat di capai dengan kemoterapi. Sel sistem imun yang juga rusak akibat kemoterapi menyebabkan infeksi lebih muda terjadi dan juga memberi peluang untuk pertumbuhan tumor.6. Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi pertimbangan.Pertumbuhan tumor mengikuti fungsi gompertzian, mula-mula bersifat eksponensial kemudian bersifat lambat. Apabila populasi tumor dikurangi misalnya dengan radiasi atau penyinaran maka sel sisa berkembang secara esponensial kembali dan menjadi lebih peka terhadap kemoterapi.7. Beberapa sitostatik dan hormon memperlihatkan efek selektif relatif terhadap sel dengan tipe histologik tertentu.5-fluorourasin lebih efektif terhadap tumor gastrointestinal dari pada terhadap tumor payudara, dan bleomisin terutama efektif terhadap kanker kulit. Hormon kelamin terutama efektif terhadap tumor payudara, tumor prostat dan tumor endometrium yang fisiologik dipengaruhi hormon tersebut.8. Terapi kombinasi.Dasar pemberian dua atau lebih anti kanker ialah untuk mendapatkan sinergisme tanpa menambah toksisitas. Selain meningkatkan indeks terapi, kemoterapi kombinasi mungkin juga dapat mencegah atau menunda terjadinya resistensi terhadap obat-obat itu. Untuk mencapai hasil yang baik terapi kombinasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :a. Masing-masing obat harus memiliki mekanisme kerja yang berbeda.b. Efek toksik masing-masing obat harus berbeda sehingga dapat diberikan dengan dosis

Page 37: Makalah kanker payudara

maksimum yang masih dapat diterima pasien.c. Masing-masing obat harus diberikan pada masa siklus sel dimana obatnya paling efektif.

PENGGOLONGAN OBAT PADA KANKER PAYUDARA DAN TUMOR PAYUDARA

Jenis Obat Anti Kanker Dan Kemoterapi Kanker

Golongan Alkilator

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :

1.      Siklofosfamid

Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2 gram untuk

suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.

Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non Hodgkin, Mieloma

multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium, paru, Cerviks, Testis, Jaringan Lunak atau

tumor Wilm.

Mekanisme kerja : Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh mengalami konversi

oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan

obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosforamid

dan akrolein. Efek siklofosfamid dipengaruhi oleh penghambat atau perangsang enzim

metabolismenya. Sebaliknya, siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim mikrosom,

sehingga dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.

Golongan Antimetabolit

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit yaitu :

1. 5-fluorourasil (5-FU)

Sediaan : Obat ini tersedia sebagai larutan 50 mg/mL dalam ampul 10 mL untuk IV.

Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, Leukimia limfositik dan

mielositik akut, Limfoma non-Hodgkin.

Target enzim untuk 5-FU ini adalah timidilat sintetase. Perbedaan respon ini berkaitan erat

dengan adanya polimorfisme gen yang bertanggungjawab terhadap ekspresi enzim timidilat

sintetase (TS). Enzim ini sangat penting dalam sintesis DNA yaitu merubah deoksiuridilat

Page 38: Makalah kanker payudara

menjadi deoksitimidilat. Diketahui bahwa sekuen promoter dari gen timidilat sintetase bervariasi

pada setiap individu. Ekspresi yang rendah dari mRNA TS berhubungan dengan meningkatnya

kemungkinan sembuh dari penderita kanker yang diobati dengan 5-FU.

2. Methotrexat

Sediaan : Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5 mg/ml, vial 50 mg/5ml.

Indikasi : Leukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara, leher dan kepala, paru,

buli-buli, Sarkoma osteogenik.

Mekanisme kerja : Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA.

Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat

dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat

bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak

diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam psoriasis, metotreksat diduga

mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel epitel kulit.

Golongan Produk Alamiah

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Produk Alamiah yaitu :

1. Vinblastin (VLB)

Sediaan : Tersedia dalam bentuk vial 10 mg/10 ml.

Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfosarkoma, kariokarsinoma dan tumor payudara.

Mekanisme kerja : Vinblastin berikatan pada tubulin dan menghambat formasi mikrotubula,

kemudian menahan sel pada fase metafase dengan cara mengganggu spindel mitotik, spesifik

untuk fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan

memblok asam glutamat dan penggunaannya.

2. Paklitaksel

Sediaan : Anzatax (vial), Ebetaxel (vial), Paxus kalbe farma (vial) Indikasi : Kanker ovarium, payudara, paru, buli-buli, leher dan kepala.

mikrotubulus yang menyebabkan polimerisasi tubulin. Efek ini menyebabkan terhentinya proses

mitosis dan pembelahan sel kanker.

3. Etoposid

Sediaan : Tersedia dalam bentuk kapsul dan larutan injeksi.

Page 39: Makalah kanker payudara

Indikasi : Kanker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukimia mielositik

akut, sarkoma kaposi.

Mekanisme kerja : Etoposid bekerja untuk menunda transit sel melalui fase S dan menahan sel

pada fase S lambat atau fase G2 awal. Obat mungkin menginhibisi transport mitokrondia pada

level NADH dehidrogenase atau menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella. Etoposid

merupakan inhibitor topoisomerase II dan menyebabkan rusaknya strand DNA.

4. Antrasiklin : Daunorubisin, Doksorubisin, Mitramisin

Sediaan : Daunorubisin tersedia dalam bentuk 20 mg daunorubisin hidroklorida dengan mannitol

100 mg. 2 mg/mL (50 mg) daunorubisin dengan 10 : 5 : 1 rasio molar distearofosfatidilkolin :

kolesterol : daunorubisin. Doksorubisin tersedia dalam bentuk vial 10 mg dan 50 mg.

Indikasi : Leukimia limfositik dan mielositik akut sarkoma jaringan lunak, sarkoma ostiogenik,

limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukemia akut, karsinoma payudara, genitourinaria, tiroid,

paru, lambung, neuroblastoma dan sarkoma lain pada anak-anak.

Mekanisme kerja : Interkalasi dengan DNA, mempengaruhi transkripsi dan replikasi secara

langsung. Selain itu, obat ini juga mampu membentuk kompleks tripartit dengan topoisomerase

II dan DNA. (Topoisomerase II adalah enzim dependen ATP yang terikat pada DNA dan

memisahkan untai DNA dimulai dari 3′ fosfat, menyebabkan DNA terpisah dan kemudian

menggabungkannya lagi, fungsi penting dalam replikasi DNA dan repair). Formasi kompleks

tripartit dengan antrasiklin dan etoposid menghambat pengikatan kembali untai DNA rusak,

mengakibatkan apoptosis. Efek ini memungkinkan sel rusak karena obat ini, sementara adanya

overekspresi repair DNA terkait transkripsi menunjukkan resistensi. Antrasiklin juga membentuk

radikal bebas dalam larutan pada jaringan normal dan maligna. Intermediat semikuinon yang

dihasilkan dapat bereaksi dengan oksigen membentuk radikal anion superoksida yang

membentuk radikal hidroksil dan hidrogen peroksida yang menyerang dan mengoksidasi basa

DNA (~kardiotoksisitas). Produksi ini dipicu interaksi antrasiklin dengan besi. Antrasiklin berik

atan dengan membran sel mempengaruhi fluiditasdan transpor ion.

Inhibisi sintesis DNA dan RNA dengan interkalasi antara basa DNA oleh inhibisi

topoisomerase II dan obstruksi sterik. Doksurubisin menginterkalasi pada titik lokal ″uncoiling″

dari ikatan heliks ganda. Meskipun mekanisme aksi yang pasti belum diketahui, mekanismenya

diduga melalui ikatan langsung DNA (interkalasi) dan inhibisi pembentukan DNA

(topoisomerase II) yang selanjutnya memblokade sintesis DNA dan RNA dan fragmentasi DNA.

Page 40: Makalah kanker payudara

Doksorubisin merupakan logam khelat yang kuat, komplek logam doksorubisin dapat mengikat

DNA dan sel membran dan menghasilkan radikal bebas yang akan merusak DNA dan membran

sel dengan cepat.

Golongan Hormon dan Antagonis

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormon dan Antagonis yaitu :

1. Prednison

Sediaan : Obat tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan kaptab 5 mg.

Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, tumor

payudara.

Mekanisme kerja : Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem imun, anti radang.

2. Tamoksifen

Sediaan : Tamoksifen tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 20 mg.

Indikasi : Tumor payudara.

Mekanisme kerja : Berikatan secara kompetitif dengan reseptor estrogen pada tumor atau target

lain, membentuk kompleks nuklear yang menurunkan sintesis DNA dan menghambat efek

estrogen, agen nonstreroidal dengan sifat antiestrogenik yang berkompetisi dengan estrogen

untuk berikatan di bagian aktif pada payudara dan jaringan lain, sel terakumulasi pada fase Go

dan G1. Sehingga tamoksifen lebih sifat sitostatik daripada sitosidal.

3. Testosteron propionate

Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, injeksi, topikal, mucoadhesive, pellet, dan

transdermal.

Indikasi : Tumor payudara.

Mekanisme kerja : Androgen endogen bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan

perkembangan organ seks pria dan mempertahankan karakteristik seks sekunder pada pria yang

mengalami defisiensi androgen.

Macam – Macam Obat Kemoterapi

Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :

Page 41: Makalah kanker payudara

1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst

golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak

bisa melakukan replikasi.

2. Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat

menghambat sintesis DNA.

3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan

pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.

4. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein,

sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.

Mekanisme Kerja Obat Anti Kanker Dan Kemoterapi Kanker

Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama

terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut

berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya

semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut

Kemoresisten.

Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin

sensitive terhadap kemoterapi. CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada

sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu. CELL CYCLE PHASE NON

SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat

diberikan secara single bolus.

Indikasi Dan Kontraindikasi Obat Anti Kanker Dan Kemoterapi

Indikasi

Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :

Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila

diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi

perlu pertimbangan sbb :

1.      Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status

penampilan <= 2

Page 42: Makalah kanker payudara

2.      Jumlah lekosit >=3000/ml

3.      Jumlah trombosit>=120.0000/ul

4.      Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10

5.      Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit  (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )

6.      Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).

7.      Elektrolit dalam batas normal.

8.      Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70

tahun.

Status Penampilan Penderita Ca ( Performance Status ) Status penampilan ini mengambil

indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi

penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan

terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.

Kontra Indikasi Kemoterapi

Kontra indkasi absolut:

1. pada stadium terminal

2. Kehamilan trimester pertama

3. Kondisi septikemia dan koma.

4. Kontra indikasi relatif :

Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm

Efek Samping Kemoterapi

Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap pemberian,

maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda

walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai

pengaruh bermakna.

Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi sumsum

tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah,

diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang

beberapa lama setelah pemberian sitostatika dan berlangsung tidak melebihi 24 jam.

Page 43: Makalah kanker payudara

Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih

(leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum

tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi

sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari

ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikan kadar

laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang yang terjadi kemudian penurunan kadar

leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada minggu kedua dan pada sekitar minggu ke

empat dan kelima. Kadar leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal

pada minggu keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat

mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada traktus

gastrointestinal.

Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan. efek

samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas,

fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan

syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker

baru.

Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian besar

penderita meninggal karena “pump failure”, fibrosis paru umumnya iireversibel, kelainan hati

terjadi biasanya menyulitkan pemberian sitistatika selanjutnya karena banyak diantaranya yang

dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran kencing relatif kecil

dan lebih mudah diatasi.

Tergantung jenisnya, Kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga

minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani Kemoterapi, juga

tergantung pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek

sampingnya. Ada orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping Kemoterapi.

Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya.

Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain

jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya. Efek samping

Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel

kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat.

Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya

Page 44: Makalah kanker payudara

membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau

beberapa waktu setelah pengobatan.

Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:

1.      Lemas

Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung

menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan.

2.      Mual dan Muntah

Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa

orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti

mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat

berlangsung singkat ataupun lama.

3.      Gangguan Pencernaan

Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai   dehidrasi

berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat,

sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB:

perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.

4.      Rambut Rontok

Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi

dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah

beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.

5.      Otot dan Saraf

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki

serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.

6.      Perdarahan

Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit

mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.

7.      Anemia

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb

(hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang

menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

8.      Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna

Page 45: Makalah kanker payudara

Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda! Reaksi tiap orang pada tiap siklus

juga berbeda! Tetapi Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter

memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal mungkin. Lagi pula

semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan

pulih seperti semula.

Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping

kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya,

tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.

Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin

diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal

yang bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani

Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi

dengan dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk

memantau hasilnya.

Cara mengatasi efek samping Kemoterapi

5. Pemberian anti mual dan muntah

6. Saat merasa mual duduk ditempat yang segar

7. Makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (sereal, bakso, puding, susu,

roti panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)

8. Lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah

makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan

pembersih mulut

9. Berikan pelembab bibir sesuai kebutuhan

10. Hindari rokok, makanan pedas dan air es.

Dalam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita

kanker tahap dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan kemoterapi

hanya mampu menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara

waktu. Bagaimanapun manusia hanya bisa berharap sedangkan kejadian akhir hanyalah Tuhan

yang menentukan.

Page 46: Makalah kanker payudara

BAB IVPENUTUP

Kesimpulana. Tabel Obat kanker

ONo.

GOLONGAN OBAT

CONTOH MEKANISME KERJA KETERANGAN LAIN-LAIN

1. ALKILATOR Siklofosfamid, Klorambusil, Prokarbazin, Karboplatin, Aziridin

Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk ikatan silang DNA,

Page 47: Makalah kanker payudara

Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat

2. ANTIMETABOLIT

5-fluorourasil (5-FU), Gemsitabin, 6-Merkaptopurin,   Methotrexat, Sitarabin

Menghambat enzym-enzym asam nukleat efek lebih toksis pada sel-sel yang sedang berproliferasi, Menghambat mitosis ( Spindle poisons ) mempengaruhi mikrotubulus yang berperan dalam proses mitosis.

3. PRODUK ALAMIAH

Vinkristin (VCR), Vinblastin (VLB), Paklitaksel, Etoposid, Irinotekan, Topotekan, Daktinomisin ( AktinimisinD), Antrasiklin : Daunorubisin, Doksorubisin, Mitramisin, Bleomisin

Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzim yang penting untuk pembelahan. Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah cepat.

4. HORMON DAN ANTAGONIS

Prednison, Medroksiprogesteron asetat, Etinil estradiol, Tamoksifen, Testosteron propionate

bat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatif rendah. Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat

Page 48: Makalah kanker payudara

pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu.

b. Obat Kanker Payudara

No Golongan Obat Contoh Mekanisme Keterangan lain - lain

1. Alkilator Siklofosfamid Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosforamid dan akrolein. Efek siklofosfamid dipengaruhi oleh penghambat atau perangsang enzim metabolismenya. Sebaliknya, siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim mikrosom, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.

2. Golongan Anti Metabolisme

5-fluorourasil (5-FU) Target enzim untuk 5-FU

ini adalah timidilat sintetase.

Perbedaan respon ini

berkaitan erat dengan

adanya polimorfisme gen

yang bertanggungjawab

terhadap ekspresi enzim

Page 49: Makalah kanker payudara

Methotexrat

timidilat sintetase (TS).

Enzim ini sangat penting

dalam sintesis DNA yaitu

merubah deoksiuridilat

menjadi deoksitimidilat.

Diketahui bahwa sekuen

promoter dari gen timidilat

sintetase bervariasi pada

setiap individu. Ekspresi

yang rendah dari mRNA TS

berhubungan dengan

meningkatnya kemungkinan

sembuh dari penderita

kanker yang diobati dengan

5-FU.

(replikasi DNA terhambat)Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel epitel kulit (sintetis DNA terhambat)

3. Produk Alamiah Paklitaksel Etoposid bekerja untuk

Page 50: Makalah kanker payudara

menunda transit sel melalui

fase S dan menahan sel pada

fase S lambat atau fase G2

awal. Obat mungkin

menginhibisi transport

mitokrondia pada level

NADH dehidrogenase atau

menginhibisi uptake

nukleosida ke sel Hella.

Etoposid merupakan

inhibitor topoisomerase II

dan menyebabkan rusaknya

strand DNA.

4. Hormon dan Antagonis

TamoksifenBerikatan secara kompetitif dengan reseptor estrogen pada tumor atau target lain, membentuk kompleks nuklear yang menurunkan sintesis DNA dan menghambat efek estrogen, agen nonstreroidal dengan sifat antiestrogenik yang berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan di bagian aktif pada payudara dan jaringan lain, sel terakumulasi pada fase Go dan G1. (berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan di bagian aktif pada payudara)

Page 51: Makalah kanker payudara

BAB VDAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Level of prevention.http://gwxy.sysu.edu.cn/lxbx/english/ epidemiologic%20knowledge/Selected%20Disease%20Concepts%20in%20Epidemiology/Concepts.html. diakses tanggal 9 April 2015Lippman, Marc E. 2009. Breast Cancer. http://www.cancermonthly. Diakses pada tanggal 9 April 2015National Cancer Institute. 2009. What You Need To Know About Breast Cancer. http://www.cancer.gov. Diakses pada tanggal 9 April 2015Nocholas L., Ernster, Virginia., King, Mary-Claire. 1982. Cancer Epidemiology and Prevention. Canada :W.B. Saunders Company.http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Branded/tabid/245/ID/4556/Tamofen.aspx diakses tanggal 9 april 2015.