25
MAKALAH MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 Krisna Suryani Wijaya 105080501111034 Yustin Tika Oktavia 115080300111057 Arif Udin 115080500111047 Sandi Santoso 125080300111084 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ini adalah makalah ISBD yang gratis. Dan percobaan agar bisa download gratis di sini. Thank you

Citation preview

Page 1: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Krisna Suryani Wijaya 105080501111034

Yustin Tika Oktavia 115080300111057

Arif Udin 115080500111047

Sandi Santoso 125080300111084

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di

muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal

inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain yang

diciptakan Tuhan di muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda

berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia memiliki kebutuhan

yang sama akan terbentuk menjadi satu kelompok dengan sendirinya, karena sifat akal

manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok akan membuat suatu ciri khas

tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun terbentuk.

Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari aktifitas

pribadi,keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat. Dari aktifitas-aktifitas tersebut

kegiatan yangmelibatkannya etnis/sukunya yang memiliki kekhasan tersendiri. Pada

umumnya kegiatan yangterjadi dalam kalangan suatu suku atau etnis merupakan

warisan turun-temurun dari para leluhur-lehuhur mereka. Sedangkan sifat dari

kegiatan-kegiatan tersebut umumnya sacral atau dianggapsuci dan bernilai oleh

kalangan masyarakat suku atau etnis tersebut.

Kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun-temurun dan dianggap sakral

tersebut biasa kita sebut sebagai budaya. Selain berupa kegiatan-kegiatan budaya dapat

berupa aturan-aturan, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku didalam suatu

kalangan suku atau etnis.Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan

etnis memiliki berbagai macam budaya yang unik dan memiliki keistimewaan sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya.

2. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan.

3. Etika dan estetika berbudaya

4. Memanusiakan manusia

Page 3: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

5. Problematika kebudayaan

1.3 Tujuan

1. Menganalisis makna manusia sebagai makhluk berbudaya.

2. Mengetahui hakikat manusia dan kebudayaan

3. Membedakan antara etika dan estetika berbudaya

4. Menunjukkan sikap hormat dan menghargai sesame manusia

5. Memberikan contoh problema kebudayaan

Page 4: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah salah satu makhluk tuhan di dunia. Makhluk tuhan di alam

fana ini ada empat macam yaitu, alam, tumbuhan, binatang dan manusia. Sifat-sifat

yang dimiliki ke empat makhluk tuhan tersebut sebagai berikut.

1. Alam memiliki sifat wujud

2. Tumbuhan memiliki sifat wujud dan hidup

3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu.

4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi.

Akal budi merupakan pemberian sekalikigus potensi dalam diri manusia yang

tidak dimiliki makhluk lain. Kelebihan manusia disbanding makhluk lain terletak pada

akal budi. Anugrah tuhan akan akal budilah yang membedakan manusia dari makhluk

lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki.

Berpikir merupakan perpuatan oprasional dari akal yang meendorong untuk aktif

berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi, fungsi dari akal

adalah berpikir. Karena manusia dianugrahi akal maka manusia dapat

berpikir.kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalah-

masalah hidup yang di hadapinya.

Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, mengkreasi,

memperlakukan, memperbaharui, memperbaiki, mengembangakan dan meningkatkan

suatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. Kepentingan hidup manusia adalah

dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum kebutuhan manusia

dalam kehidupan dibedakan menjadi dua. Pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan

(sarana-prasarana) atau badani/ragawi atau jasmani/biologis. Contohnya adalah

makanan, minum, bernafas, istirahat dan seterusnya. Kedua, kebutuhan yang bersifat

Page 5: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

rohani atau mental atau psikologi. Contohnya adalah kasih saying, pujian, perasaan

aman, kebebasan, dan lain sebagainya.

Abraham Maslow seorang ahli psikologi, perpendapat bahwa kebutuhan

manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalh

sebagai berikut.

1. Kebutuhan fisiologis (physiological nieeds). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan

dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar

dari organism manusia, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,

sembuh dari sakit, kebutuhan seks, dsb.

2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety dan security needs).

Kebutuhan ini menyangkup perasaan, seperti bebas dari rasa takut, terlindung dari

bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil,

dsb.

3. Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai

diperhitungkan sebagai peribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia

kawan, kerjasama, persahabatan, interaksi, dsb.

4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan

dihargainya kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat, dsb.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan ini meliputi

kebutuhan untuk memeksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemmpuan, bakat,

kreativitas, ekspresi diri, prestasi, dsb.

Page 6: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Secara hierarkis, tingkatan kebutuhan manusia menurut A. Maslow dapat

digambarkan dalam bentuk piramida sebagai berikut:

Dengan akal budi, manusia tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga

mampu mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang tinggi

bila dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia tidak sekedar homo, tetapi human

(manusia yang memanusiawi). Dengan demikian, manusia memiliki dan mampu

mengembangkan sisi kemanusiaannya.

Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan

pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam

maupun manusia lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Manusia

adalah pencipta kebudayaan.

54321

Penghargaan

Sosial

Rasa aman

Fisiologis

Aktualisasi diri

Page 7: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

2.2 Appresiasi Terhadap Kemanusiaan Dan Kebudayaan

2.2.1 Manusia dan Kemanusiaan

Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk

yang tinggi harkat dan martabatnya. Kemanusiaan menggambarkan ungkapan akan

hakikat dan sifat yang seharusnya dimiliki oleh makhluk yang bernama manusia.

Kemanusiaan merupakan prinsip atau nilai yang berisi keharusan/tuntutan untuk

berkesesuaian dengan hakikat dari manusia.

Hakikat manusia Indonesia berdasarakan pancasila sering dikenal dengan

sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia terdiri atas :

1. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaman, meliputi

wujud mateeri anorganis benda mati, vegetative, dan animalis, serta aspek

kejiwaan meliputi cipta, rasa dan karsa.

2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social

3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberdaan manusia sebagai makhluk

yang berkepribadian merdeka (berdiri sendiri)sekaligus juga menunjukan

keterbatasannya sebagai makhluk tuhan.

Hakikat manusia harus dipandang secara utuh. Manusia merupakan makhluk

tuhan yang paling sempurna karena ia dibekali akal budi. Manusia memiliki harkat

dan derajat yang lebih tinggi. Harkat adalah nilai, sedangkan derajat adalah

kedudukan. Pandangan demikian berdasarkan pada ajaran agama yang diyakini

manusia sendiri.

Karena manusia memiliki haarkat dan derajat yang tinggi maka hendaknya

manusia mempertahankan hal tersebut. Dalam upaya meningkatkan dan

mempertahankan harkat dan martabatnya tersebut, maka prinsip kemanusiaan

berbicara. Prinsip kemanusiaan mengandung arti adanya penghargaan dan

penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia yang luhur itu. Semua manusia

Page 8: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

adalah luhur, karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena

perbedaan suku, ras, keyakinan, status social ekonomi, asal usul, dan sebagainya.

2.2.2 Manusia dan Kebudayaan

Kebudayan berasal dari bahasa sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan

bentukjamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

dengan budi dan akal. Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi

dan daya. Budi merupakan unsure rohani. Sedangkan daya adalah unsure jasmani

manusia. Dengan demikian, budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.

Definisi kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh para ahli.beberapa

contoh sebagai berikut.

a. Herskovits memandang kebudayan sebagai sesuatu yang turun-menurun dari satu

generasi ke generasi yang lain,kemudian disebut sebagai superorganik.

b. Andreas Eppink menyatakan bahwa bebudayaan mengandung keseluruhan

pengertian, nlai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur

social,religious, dan lain-lain, ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual

dan artistic yang menjadi cirri khas suatu masyarakat.

c. Edward B. Taylor mengemukakan bahwa kebudayan merupakan keseluruhan

yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang

didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

d. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah sarana

hasil karya, rsa, dan cipta masyarakat.

e. Koetjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan

karya manusia yang harusa dibiasakan dengan belajar beserta hasil dari hasil budi

pekerti.

Page 9: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Dari berbagai definisi tersebut,dapat diperoleh pengertian kebudayaan

sebagai system pengetahuan yang meliputu system idea tau gagasan yang terdapat

dalam pikiran manusia, sehingga dalam bentuk sehari-hari, kebudayaan itu bersifat

abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang

bersifat nyata. Misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social,

religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan hidup bermasyarakat.

J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi tiga, yaitu gagasan,

aktivitas, dan artefak.

a. Gagasan (wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan

ide, gagasan, nilai, moral, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak

dapat diraba dan disentuh.

b. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu berpola dari manusia

dalam masyarakt itu. Wujud itu sering pula disebut dengan system social. System

social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang salingberinteraksi,

mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut polo-pola

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam

kehidupan sehari-hari, dan dapat dapat diamati dan didokumentasi.

c. Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang merupakan hasil aktifitas,

perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyaraktberupa benda-benda atau

hal-ahal yang dapat diraba, dilihat, atau di dokumentasikan. Sifatnya paling

konkret diantara tiga wujud kebudayaan.

Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi tiga pula, yaitu

a. Suatu komplek ide, gagasan, nilai, norma dan sebagainya.

Page 10: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

b. Suatu komplek aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam

masyarakat.

c. Suatu benda-benda hasil karya manusia.

Sedangkan mengenai unsure kebudayaan, dikenal adanya tujuh unsure

kebudayaan yang bersifat universal. Ketujuh unsure tersebut dikatakan universal

karena dapat dijumpai dalam setiap kebudayaan dimanapun dan kapan pun berada.

Tujuh unsur kebudayaan tersebut, yaitu

a. System peralatan dan perlengkapam hidup (teknologi)

b. System mata pencaharian hidup

c. System kemasyarakatan dan organisasi social

d. Bahasa

e. Kesenial

f. System pengetahuan

g. System religi

Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi manusia dengan segala isi

alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam sekitar tidak membentuk

kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaaan saja. Hal ini karena binatang

tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan naluri tingkat rendah.

Karena manusia pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk

berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia. Dengan

kebudayaannya, manusia mampu menampakakan jejak-jejaknya dalam panggung

sejarah dunia.

Page 11: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

2.3 Etika Dan Astetika Berbudaya

2.3.1 Etika Manusia dan Berbudaya

Etika memiliki makna yang bervariasi. Bertens menyebutkan ada tiga jenis

makna etika sebagai berikut.

a. Etika dalam arti nilai-nilai norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau

kelopok orang dalam mengatur tingkah laku.

b. Etika dalam arti kumpulan asa atau nilai moral (yang dimaksud disini adalah

kode etik).

c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik atau yang buruk. Disini etika

sam artinya dengan filsafat moral.

Norma etik ditujukan kepada umat mnusia agar terbentuk kebaikan akhlak

pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan

jahat. Membunuh, berzina, mencuri, dan sebagainya tidak hanya dilarang oleh

norma kepercayaan atau keagamaan saja, tetapi dirasakan juga sebagai bertentangan

dengan (norma) kesusilaan dalam setiap ati nuran manusia. Norma etik hanya

membebani manusia dengan kewajiban-kewajiban saja.

Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat

otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir,tetapi ditujukan kepada sikap batin

manusia. Batinya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar norma

kesusilaan dengan sanksi. Tidak ada kekuasaan didalam dirinya yang memaksakan

sanksi itu. Kalau terjadi pelanggaran norma etik, misalnya pencurian atau penipuan,

maka akan timbulah dalam hati nurani si pelanggar itu rasa penyesalan, rasa malu,

takut, dan merasa bersalah.

Norma etik atau norma moral menjadi acuan manusia dalam berperilaku.

Dengan norma etik, manusia bias membedakan mana perilaku yang baik dan mana

perilaku yang buruk. Norma etk menjadi semacam das sollen untuk berperilaku

Page 12: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

baik. Manusia yang beretika berarti perilaku manusia itu baik sesuai dengan norma-

norma etik.

Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, ras, dan karsa manusia. Manusia

yang beretikan akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Etika

berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia

mengandung nilai-nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima

sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang

mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatan harkat dan

martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah

kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat

manusia.

Namun demikian, menentukan apakaah suatu budaya yang dihasilkan

manusia itu memenuhi nilai-nilai etik ataukah menyimpang dari nilai etika adalah

bergantung dari paham atau ideology yang diyakini masyarakat pendukng

kebudayaan. Hal ini dikarenakan berlakunya nilai-nilai etik bersifat ubiversal,

namun amat dipengaruhi oleh ideology masyarakatnya.

2.4 Memanusiakan Manusia

Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa

menghargai dan menghormati harkat dan derajat manusia lainnya. Memanusiakan

manusia adalah tidak menindas sesame, tidak menghardik, tidak bersifat kasar, tidak

menyakiti, dan perilaku-perilaku buruk lainya.

Memanusiakan manusia berarti pula perilaku mamanusiawikan antar

sesame. Memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri sendiri maupun

orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya

sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa

hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.

Page 13: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Sebaliknya, sikap tidak memanusiawi terhadap manusialain hanya akan

merendahkan harga diri dan martabatnyasebagai manusia yang sesungguhnya

makhluk mulia. Sedangkan bagi orang lain sebagai korban tindakan yang tidak

manusiawi akan menciptakan penderitaan, kesusahan, ketakutan, perasaan dendam

dan sebagainya.

Sikap dan perilaku memanusiakan manusia didasarkan atas prinsip

kemanusiaan yang disebut the mankind is one. Prinsip kemanusiaan tidak berbeda-

beda kita dalam memperlakukan orang lain atas dasar warna kulit, suku, agama, ras,

asal, dan status social ekonomi. Kita tetap harus manusiawi terhadap orang lain, apa

pun latar belakangnya, karena manusia adalah makhluk tuhan yang sam harkat dan

martabatnya. Perilaku yang manusiawi atau memanusiakan manusia adalah sesuai

dengan kodrat manusia. Sebaliknya, perilaku yang tidak manusiawi bertentangan

dengan hakikat kodrat manusia. Perilaku yang tidak memanusiawi pasti akan

mendatangkan kerusakan hidup manusia.

2.5 Problematika Kebudayaan

Kenudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang

berbeda-beda menghasilkan keraganman kebudayaan. Tiap persekutuaan hidup

manusia (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang

berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. Kebudayaan yang dimiliki kelompok

manusia membentuk cirri dan menjadi perbedaan dengan kelompok lain. Dengan

demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.

Dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan

manusia lain, masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula

terjadi hubungan antar persekutuan hidup manusia dari waktuke waktu dan terus

berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Kebudayaaan yang ada ikut pula

Page 14: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai

pemilik kebudayaaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya

pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaa.

1. Pewarisan kebudayaan

Pewarisan kebudayana adalah proses pemindahan, penelusuran, pemilikan,

dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan.

Pewarisan budaya bersifat vertical artinya budaya diwariskan dari generasi

terdahulu kepada generasi berikutnya untuk digunakan dan selanjutnya diteruskan

kepada generasi yang akan dating.

Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan melalui enkulturasi dan sosialisasi.

Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan

pikiran dan sikap individu dengan system norma, adat dan peraturan hidup dalam

kebudayaannya. Proses enkulturasi dimulai sejak dini, yaitu masa kanak-kanak,

bermula dari lingkungan keluarga, teman-teman sepermainan dan masyarakat luas.

Sosialisasi atau proses permasyarakatan adalah individu menyesuaikan diri dengan

individu lain dalam masyarakatnya.

Dalam hal pewarisan budaya bias muncul masalah antara lain : sesuai atau

tidaknya budaya tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan

generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru

yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.

2. Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya

ketidaksesuaian di antara unsure-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi

keadaan yang fungsinya tidak serasi dengan kehidupan. Perubahan kebudayaan

mencakupbanyak aspek, baik bentuk, sifat perubahan, dampak perubahan dan

mekanisme yang dilaluinya. Perubahan kebudayaan didalamnya mencangkup

perubahan kebudayaan. Pembangunan dan modernisasi termasuk pula perubahan

kebudayaan.

Page 15: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Perubahan kebudayaan yang terjadi bias memunculkan masalah, antara lain

perubahan akan merugikan manusia jika perubahan tersebut bersifat regress

(kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bias berdampak buruk atau

menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar

kendali manusia.

3. Penyebaran Kebudayaan

Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarkan unsur-unsur

kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke

masyarakat lain. Kebudayaan kelomok masyarakat di suatu wilayah bias menyebar

ke masyarakatwilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat barat (Negara-

negara eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan timur (bangsa asia dan afrika).

Globalisasi budaya bias dikatakan pula sebagai penyebaran suatu kebudayaan

secara meluas.

Dalam hal ini penyebaran kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J.

Toynbee merumuskan beberapa dalil tentang radiasi budaya sebagai berikut.

Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan,

melainkan individual. Kebudayaan barat yang masuk kedunia timur pada abad ke 19

tidak masuk secara keseluruhan. Dunia timur tidak menganbil budaya barat secara

keseluruhan, tetapi unsure tertentu, yaitu teknologi. Teknologi merupakan unsure

yang paling mudah diserap. Industrialisasi di Negara-negara timur merupakan

pengaruh dari kebudayaan barat.

Kedua, kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan

nilainya. Makin tinggi dan dalam aspek budayanya, makin sulit untuk diterima.

Contoh religis adalah lapisan dalam dari budaya. Religi orang barat (Kristen)sulit

diterima oleh orang timur disbanding teknologinya. Alasanya, religi merupakan

budaya yang paling dalam dan tinggi, sedangkan teknologi merupakan lapisan luar

dari budaya.

Page 16: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

Ketiga, jika satu unsure budaya masuk makan akan menarik unsure budaya

lain. Unsur teknologi asing yang diadopsi akan membawa masuk pula nilai budaya

asing melalui orang-orang asing yang bekerja di industry teknologi tersebut.

Keempat, aspek atau unsur budaya yang di tanah asalnya tidak berbahaya,

bisa menjadi bahaya bagi masyarakat yang didatangi. Dalam hal ini, Toynbee

memberikan contoh nasionalisme. Nasionalisme sebagai hasil evolusi social budaya

dan menjadi sebab tunbuhnya Negara-negara nasional di Eropa abad ke-19 justru

memecah belah system kenegaraan di dunia Timut, seperti kesultanan dan

kekhalifahan di Timur Tengah.

Penyebaran kebudayaaan (difusi) bias menimbulkan masalah. Masyarakat

penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya

asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan

barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat

member dampak negative bagi perilaku sebagai masyarakt Indonesia. Misalnya,

pola hidup konsumtif, hedonism, prasmatis, dan individualistic. Akibatnya, nilai

budaya bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bias hilang

dari masyarakat Indonesia.

Pada dasarnya, difusi merupakan bentuk kontak antar kebudayaan. Selain

difusi, kontak kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dan asimilasi. Akulturasi

berarti pertemuan antara kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi

merupakan kontak antar kedua kebudayaan, namun masing-masing masih

memperlihatkan unsure-unsur budayanya. Asimilasi berarti peleburan antar

kebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karena proses yang berlangsung lama

dan intensif antara mereka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan

kebudayaan. Pada umumnya, asimilasi menghasilkan kebudayaan baru.

Page 17: Makalah Isbd (Manusia Sebagai Makhluk Budaya)

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak dapat

dipisahkan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan

kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat

kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan

peradaban bangsa tersebut. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan yaitu

manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan

Khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan. Manusia memiliki kemampuan

daya antara lain akal, intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan

perilaku.