Upload
galih-setiawan-putra
View
710
Download
60
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah hemangioma
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. ABSTRAK
Hemangioma merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering dijumpai
pada masa kanak-kanak dan sekitar 30% timbul didaerah kepala dan leher. Lesi
ini terutama sangat sering ditemukan pada bibir, lidah, dan mukosa bukal.
Penatalaksanaan dengan bedah diindikasikan pada kasus hemangioma dengan
pertumbuhan menuju ke arah gangguan fungsi atau gangguan perkembangan atau
yang menimbulkan komplikasi. Dilaporkan suatu kasus hemangioma kapilare
pada anak laki-laki usia 4 tahun, datang dengan keluhan adanya benjolan
berwarna kemerahan pada sisi lidah kiri yang mengganggu fungsi bicara dan
pengunyahan. Kemudian dilakukan tindakan esktripasi bedah dengan anestesi
umum untuk mengangkat massa hemangioma. Evaluasi selama tiga bulan tidak
ditemukan adanya rekurensi dan fungsi bicara serta pengunyahan kembali normal
disertai dengan adanya perbaikan berat badan anak.
Kata kunci : Hemangioma Kapilare, bedah Eksisi, Lidah.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan
kebidanan pada neonatus dengan masalah Hemangioma
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian Hemangioma
1
b. Mengetahui etiologi/penyebab bayi Hemangioma
c. Mengetahui tanda dan gejala seorang bayi menderita
Hemangioma
d. Mengetahui Patofisiolagi pada bayi hemangioma
e. Mampu menjelaskan Klasifikasi Hemangioma
f. Dapat melakukan pemeriksaan Laboratorium pada masalah
Hemangioma
g. Dapat mendeksi terjadinya komplikasi pada Hemangioma
h. Mampu mengetahui dan melakukan Penatalaksanaan bila
menemukan masalah Hemangioma.
i. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan jika pada prakteknya
nanti menemukan masalah Hemangioma
1.3. BATASAN MASALAH
Pada makalah ini masalah kami batasi pada asuhan kebidanan pada
neonatus dengan masalah Hemangioma
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN HEMANGIOMA
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak
akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak
normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma
sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun (5-
10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau
muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul
di setiap tempat pada permukaan tubuh seperti kepala, leher, muka, kaki atau
dada.
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan
anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua,
contohnya adalah cherry hemangioma atau angioma senilis yang biasanya jinak,
kecil, red-purple papule pada kulit orang tua. Umumnya hemangioma tidak
membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang dengan
sendirinya beberapa bulan kemudian setelah kelahiran. Harus diwaspadai bila
hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal
3
ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu
proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam
tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ
tersebut. Hemangioma lebih mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma
tumbuh pada muka atau kepala bayi.
2.2. ETIOLOGI
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum
diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol
pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam
kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor
(BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan
dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis
seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor
necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi
terjadinya hemangioma.
2.3. TANDA DAN GEJALA
1) Hemangioma kapiler
4
a. Tanda-tanda Hemangioma kapiler, berupa:
Bercak merah tidak menonjol dari permukaan kulit. “Salmon
patch” berwarna lebih muda sedang “Port wine stain” lebih gelap
kebiru-biruan, kadang-kadang membentuk benjolan di atas
permukaan kulit.
2) Hemangioma kavernosum
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan
“compressible” (tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas
dalam beberapa waktu membesar kembali).
3) Hemangioma Campuran.
Diantara jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang
disertai fistula arterio-venous (bawaan).
b. Gejala klinis
5
Tergantung macamnya :
1. Hemangioma kapiler, “Port wine stain” tidak ada benjolan kulit.
2. “Strawberry mark”, menonjol seperti buah murbai.
3. Hemangioma kavernosum, teraba hangat dan “compressible”.
c. Pemeriksaan dan diagnosis
Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau
tidak menonjol dengan warna kemerah-merahan
Tumor bersifat “compressible”
Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.
2.4. PATOFISIOLOGI
Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol dari pertumbuhan dan
involusi hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai
pertumbuhan dari pembuluh darah yang normal dan proses angiogenesis dapat
dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis menunjukkan suatu proses dimana prekursor
sel endotel meningkatkan pembentukan pembuluh darah, mengingat angiogenesis
berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh darah baru yang ada dalam
sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi, hemangioma mengubah kepadatan
dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker dari angiogenesis,
termasuk proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe IV, basic fibroblastic
growth factor, vascular endothelial growth factor, urokinase, dan E-selectin, dapat
dikenali oleh analisis imunokimiawi.
Hemangioma superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat
dimana ukuran dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase
istirahat, dimana perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana
6
hemangioma mengalami regresi secara spontan. Selama fase involusi,
hemangioma dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma kavernosa yang besar
mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun fase involusi sempurna, akhirnya
meninggalkan bekas pada kulit yang terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat
involusi lengkap, tidak meninggalkan bekas
2.5. KLASIFIKASI
1. Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma kapiler disebut juga
strawberry hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir
atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi prematur dan
biasanya akan menghilang beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.
Gejalanya antara lain tampak bercak merah yang lama-kelamaan makin
besar. Lama-kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas,
keras pada perabaan tegang dan berbentuk lobular. Involusi spontan
ditandai oleh memucatnya warna didaerah sentral, lesi menjadi kurang
tegang dan lebih mendatar.
Selain strawberry hemangioma (hemangioma simplek), bentuk lain
hemangioma kapiler (superficial hemangioma) adalah granuloma
piogenik. Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi
sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun
sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada
semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh
yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa
7
dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1
cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.
2. Hemangioma Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis
(lapisan pada kulit). Hemangioma kavernosum biasanya tidak memiliki
batas tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan menggembung
kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen vaskular (pembuluh
darah) yang matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat
pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi spontan. Berbentuk papul
eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai
ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.
3. Hemangioma Campuran
Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma diatas dapat terjadi
bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran. Gambaran klinisnya
juga terdiri atas gambaran kedua jenis hemangioma tersebut. Banyak
ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagian bawah,
misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya;
paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa
anak-anak. Ciri-cirinya antara lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna
merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi
gambaran keratotik dan verukosa. Lokasi hemangioma campuran pada
lapisan kulit superfisial (permukaan) dan dalam, atau di organ dalam.
8
2.6. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran
lesinya khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi
susah untuk ditegakkan, terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.
Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu
dalam membedakan kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma
yang agresif. Ultrasonografi dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena
tidak bersifat invasif dan dapat menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi
antara hemangioma dengan tumor solid.
Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang
digunakan karena tidak dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada
hemangioma kavernosum biasanya dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi.
Kalsifikasi ini terjadi karena pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths).
Isotop scan pada hemangioma kapiler dapat menunjukkan peningkatan konsistensi
dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini jarang digunakan. Angiografi
menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga untuk mengetahui pembesaran
hemangioma karena neo-vaskularisasi.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan karakteristik internal
dari suatu hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot yang ada di
sekitarnya.
Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus
hemangioma dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk
memastikan bahwa struktur yang dalam tidak terlibat.
9
2.7. PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah hemangioma, baik yang dilakukan
sebelum maupun selama kehamilan.
2.8. KOMPLIKASI
1. Perdarahan>>>>>Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan
dengan komplikasi lainnya. Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur
spontan dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan
hemangioma, sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus tumbuh.
2. Ulkus>>>>>Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko
infeksi, perdarahan, dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis.
Ulkus dapat juga terjadi akibat ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar
dapat diikuti dengan ulserasi dan infeksi sekunder.
3. Trombositopenia>>>>>>Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang
berukuran besar. Dahulu dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh
limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan
hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami
sekuesterisasi.
4. Gangguan Penglihatan>>>>>>>Pada regio periorbital sangat
meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus lebih sering
dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu
penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah
astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau
desakan tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa
10
mengganggu perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi pada
beberapa bulan pertama kehidupan.
5. Masalah Psikososial
6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan
obstruksi jalan nafas, gagal jantung.
2.9. PENATALAKSANAAN
a. MEDIS
Penatalaksanaan hemangioma secara umum ada 2 cara, yaitu :
Cara Konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami
pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai
pembesaran maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar
umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
Hemangioma superfisial atau hemangioma kapiler atau hemangioma
strawberry sering tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila
dibiarkan akan hilang dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.
Cara Aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga,
dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan;
hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami
infeksi;hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan
menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan. Penatalaksanaan
hemangioma secara aktif, antara lain :
11
b. PEMBEDAHAN
Indikasi :
Terdapat tanda-tanda pertumbuhan hemangioma yang terlalu
cepat
Minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
Tidak ada regresi spontan-spontan, misalnya tidak terjadi
pengecilan hemangioma sesudah 6-7 tahun.
Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang
tumbuh cepat, mungkin memerlukan eksisi lokal untuk
mengendalikannya.
c. RADIASI
Pengobatan radiasi sudah tidak dilakukan lagi karena :
Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang
pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.
Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu
lama.
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan
menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
Kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi.
i. Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
12
Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa
trombositopenia.
Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang
mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry,
kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg perhari selama 2-3
minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan.
Terapi dengan kortikosteroid dalam dosis besar kadang-kadang akan
menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat.
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak mata dan mengganggu
penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang menurunkan ukuran
lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan bisa normal. Hemangioma
kavernosa atau hemangioma campuran dapat diobati bila steroid diberikan secara
oral dan injeksi langsung pada hemangioma.
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama dapat
meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes, iritasi lambung, serta
pertumbuhan terhambat.
d. OBAT SKLEROTIK
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan
namor hocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl
hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan
menimbulkan sikatrik.
13
e. ELEKTROKOAGULASI
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral
arterinya, juga untuk Hemangioma senilis dan granuloma
piogenik.
f. PEMBEKUAN
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair.
g. ANTIBIOTIK
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami
ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan luka secara steril.
h. ASUHAN KEBIDANAN
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah
dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai
apa yang dimaksud dengan Hemangioma, menjelaskan macam-macam
hemangioma, dan penangannya.
Untuk hemangioma kapiler atau superfisial tidak perlu penanganan
khusus, oleh karena akan menghilang dan kulit terlihat normal. Namun, untuk
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang
mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma yang
mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan,
harus segera dilakukan penanganan. Bantu ibu untuk dilakukan rujukan untuk
pemeriksaan lanjutan.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hemangioma kapiler adalah suatu tumor yang berasal dari pembuluh
darah bersifat kongenital dan terdiri kapiler dan kavernosa. Hemangioma terutama
timbul pada anak-anak, terkadang pada saat baru lahir dengan jenis yang paling
sering adalah tipe kapilare. Etiologi terjadinya hemangioma masih belum jelas,
dan pertumbuhan hemangioma ini dapat menggangu fungsi, kosmetik dan
menyebabkan komplikasi yang serius pada organ lain.
Pada kasus ini dilaporkan, kasus hemangioma kapilare pada seorang anak
yang menyebabkan gangguan fungsi bicara dan menelan, karena usia penderita,
posisi dan ukuran lesi maka dilakukan ekstirpasi bedah dengan anestesi umum.
Setelah pengontrolan selama tiga bulan tidak ditemukan adanya gejala rekurensi
dan terdapat perbaikan berat badan anak.
3.2. Saran
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang
mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry,
kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg perhari selama 2-3
minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan. Terapi
dengan kortikosteroid dalam dosis besar kadang-kadang akan menimbulkan
regresi pada lesi yang tumbuh cepat (Hamzah, 1999).
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak mata dan mengganggu
penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang menurunkan ukuran
15
lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan bisa normal. Hemangioma
kavernosa atau hemangioma campuran dapat diobati bila steroid diberikan secara
oral dan injeksi langsung pada hemangioma (Kantor, 2004).
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama dapat
meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes, iritasi lambung, serta
pertumbuhan terhambat (Anonim, 2005).
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Neville, B.W. et.all. Oral and Maxillofacial pathology.1st.ed. Philadelphia:
W.B Saunders. Co.1995
2. Regezi, J.A and Sciubba, J.S. Oral Pathology Clinical Pathologyc
Correlations.2nd.ed.Philadelphia: W.B. Sauders Co.1999.
3. Lindop GBM, Dargie HJ. Tumours and malformations of blood Vessles.
In:MaSween RNM Whaley K. Muir's Textbook of Pathology.13th
Ed.London:Edward Arnold. 1992.
4. Robbins, S.L. et.all. Robbins Basic Pathologyc of
Diseases.4th.ed.Philadelphia: W.B Sauders Co.1995
5. Sasaki GH. Hemangioma, Arteriovenous Malformation, and
Lymphangiomas. in: Jurkiewicz MJ, et al. Plastic Surgery principles and
practice. 1st Ed.St.Louis: CV.Mosby Co.1990.
17
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada
kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari
internet dan buku. kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan
berbagai macam bahan tentang ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA
DAN PENATALAKSANAANNYA PADA MASALAH ”HEMANGIOMA”
Pada Bayi dan Anak
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami
mohon bantuan dari para pembaca juga dosen pembimbing
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami
mengucapkan terima kasih.
Medan, 8 Desember 2009
Penulis
18
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... iDAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 11.1. Abstrak............................................................................................... 11.2. Tujuan1.............................................................................................. 1
1.2.1. Tujuan Umum......................................................................... 11.2.2. Tujuan Khusus........................................................................ 1
1.3. Batasan Masalah............................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................... 32.1. Pengertian Hemangioma................................................................... 32.2. Etiologi.............................................................................................. 42.3. Tanda dan Gejala.............................................................................. 42.4. Patofisiologi...................................................................................... 62.5. Klasifikasi......................................................................................... 72.6. Pemeriksaan Laboratorium............................................................... 92.7. Pencegahan....................................................................................... 102.8. Komplikasi........................................................................................ 102.9. Penatalaksanaan................................................................................ 11
BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 153.1. Kesimpulan....................................................................................... 153.2. Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
LAMPIRAN PUSTAKA
19
DISUSUN
OLEH :
KAELOMPOK 2NURPIKA PANE
ENDANG FURYANIKAMARIAH TAMBAKNADRA HANUM. NST
AKADEMI KEBIDANAN SEHAT
MEDAN
T. A. 2009/2010
20