20
MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya 2 Dosen Pengampu : Drs.Sukardi Ikhsan, M.Si. Hasan Mukhibad, S.E., M.Si. Disusun Oleh : 1. Akbar Susanto (7211411080) 2. Ajeng Rizka Riadiani (7211411085) 3. Mutiara Alvionita Filemon (7211411086) 4. Chandra Maulana (7211411105) 5. Rhoma Simarmata (7211411108) 6. Umi Mabruroh (7211411109) 7. Andreanita Diah Puteri Pitaloka (7211411110) 8. Ali Mansur (7211411112) 9. Enggar Adi Saputra (7211411118) 10. Arga Mustika Winarsih (7211411119) 1

Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

MAKALAH

HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN

PRODUK SAMPINGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya 2

Dosen Pengampu :

Drs.Sukardi Ikhsan, M.Si.

Hasan Mukhibad, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Akbar Susanto (7211411080)2. Ajeng Rizka Riadiani (7211411085)3. Mutiara Alvionita Filemon (7211411086)4. Chandra Maulana (7211411105)5. Rhoma Simarmata (7211411108)6. Umi Mabruroh (7211411109)7. Andreanita Diah Puteri Pitaloka (7211411110)8. Ali Mansur (7211411112)9. Enggar Adi Saputra (7211411118)10. Arga Mustika Winarsih (7211411119)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2012

1

Page 2: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Menurut Mulyadi

Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead

cost) yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang

kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya

dilakukan secara massal. (Mulyadi, Akuntansi Biaya.2005:333)

Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak

saat mula-mula bahan baku diolah sampai saat berbagai macam produk dapat

dipisahkan identitasnya.

Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksisecara serempak

dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Produk sampingan adalah

satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih rendah yang diproduksi bersama

dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.

2. Menurut Drs. Abas Kartadinata

Produk bersama adalah produk-produk yang dihasilkan secara bersamaan dalaam

suatu proses produksi dimana tiap-tiap jenis produk memiliki nilai-nilai yang cukup

bersaing satu sama lain biasanya prosess produksi yang bersangkutan akan

menghassilkan jenis-jenis produk bersama tersebut dalam perbandingan-perbandingan

tertentu.

Produk sampingan yaitu jenis-jenis produk yang dihasilkan bersama-sama dengan

produk utama, tetapi nilainya secara relatif lebih rendah dari produk utama.

3. Menurut Drs. Abdul Halim, M.B.A, Akuntan

Produk bersama yaitu beberapa produk ysng dihasilkan dari suatu rangkaian atau

seri proses produksi secara serempak dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja,

dan overhead pabrik yang sama yang tidak dapat dilacak atau dipisahkan pada setiap

produk dan mempunyai nilai jual/kuantitas produk relatif sama.

2

Page 3: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Produk sampingan merupakan produk yang dihasilkan dalam proses joint

production namun produk tersebut relatif harganya / nilainya / kuantitasya lebih

rendah dibanding dengan produk lain.

Kesimpulan :

Produk bersama adalah beberapa produk yang diproduksi secara bersamaan

dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dan akan

menghasilkan jenis-jenis produk bersama dalam perbandingan-perbandingan tertentu.

Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan dari proses produk bersama tetapi

produk ini nilainya relatif lebih rendah dibanding produk utama.

Biaya bersama ialah biaya overhead bersama yang harus dialokasikan ke

berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan

pesanan maupun massal. Biaya produk bersama adalah biaya yang dikeluarkan sejak

saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat

dipisahkan identitasnya.

Pengertian pertama biaya bersama tersebut disebut biaya bergabung. Biaya

bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua/lebih produk yang terpisah

dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. Biaya bergabung tidak meliputi

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan pengertian kedua

disebut biaya bersama.

Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut

alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus

menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi / kepada produk. Dalam

alokasi biaya bersama, dasar yang dipakai untuk alokasi tidak menggambarkan aliran

biaya bersama tersebut ke dalam produk.

Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai macam

produk yang dapat berupa :

Produk bersama (joint product) : dua produk atau lebih yang diproduksi secara

’serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.

Produk sampingan (by-product) : satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif

rendah,yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya tinggi.

Produk sekutu (co-product) : dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu

yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahanyang sama atau tidak

berasal dari bahan baku yang sama.

3

Page 4: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Karakteristik Produk Bersama dan Produk Sampingan

Karakteristik Produk Bersama :

a) Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja sesuai dengan

tujuan produksi, melalui suatu proses atau serangkaian proses dan dilakukan

secara simultan.

b) Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila dibandingkan dengan produk-produk

sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara produk-produk umum.

c) Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.

d) Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.

e) Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain.

KarakteristikProduk Sampingan :

a) Dihasilkan bersama dengan produk utama dalam suatu proses atau serangkaian

proses tanpa dimaksudkan untuk membuat produk ini.

b) Nilai penjualan adalah relatif lebih kecil atau tidak berarti, bila dibandingkan

dengan produk-produk utama.

c) Dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang lebih sedikit.

d) Kadang-kadang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.

e) Produk ini tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi produk-produk utama.

B. AKUNTANSI PRODUK BERSAMA

Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi

masalah pemasaran produknya, karena masing-masing produk memiliki masalah

pemasaran dan harga jual yang berbeda. Manajemen biasanya ingin mengetahui

kontribusi masing-masing produk terhadap pendapatan perusahaan. Untuk itu, perlu

diketahui seteliti mungkin bagian dari seluruh biaya produksi yang dibebankan

kepada masing-masing produk bersama.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya

bersama kepada tiap-tiap produk bersama, antara lain :

1. Metode Nilai Jual Relatif

Metode ini menggunakan dasar pemikiran bahwa harga jual suatu produk

merupaka perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk

tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih tinggi daripada produk lain, hal ini

4

Page 5: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

karena biaya yang dikeluarkan oleh produk tersebut lebih banyak bila dibandingkan

dengan produk lain.

Contoh 1 :

PT Jaya mengeluarkan biaya bersama yang digunakan untuk memproduksi barabg A,

B, dan C sebesar Rp 10.000.000,00. Jumlah produksi dan harga jual masing-masing

produk tersaji dalam tabel di bawah ini :

Produk Jml. Produk Harga/kg

A 3000 Rp 1500

B 4000 Rp 2000

C 5000 Rp 2500

Alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif :

Produk

Bersama

Jml.

Produk

Harga/Kg Nilai Jual Nilai Jual

Relatif*

Alokasi

Biaya

Bersama**

Harga

Pokok

Produk

Bersama***

A 3.000 1.500 4.500.000 18% 1.800.000 600

B 4.000 2.000 8.000.000 32% 2.560.000 640

C 5.000 2.500 12.500.000 50% 6.250.000 1250

TOTAL 25.000.000 100% 10.000.000 2490

*(nilai jual : total nilai jual)x100%

**nilai jual relatif x biaya bersama yang dikeluarkan

***alokasi biaya bersama : jml produk

Variasi penggunaan metode nilai jual relatif seperti apabila satu atau beberapa

produk bersama memerlukan biaya pengolahan tambahan setelah saat terpisah (split-

off). Nilai jual diketahui setelah produk diolah lebih lanjut. Namun, pada saat terpisah

produk bersama belum memiliki nilai jual. Untuk itu, perlu dihitung nilai jual

hipotesis yaitu mengurangi nilai jual produk bersama yang telah diolah lebih lanjut

dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan produk saat terpisah.

5

Page 6: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Contoh 2 :

PT Hans mengeluarkan biaya bersama sebesar Rp 5.000.000,00 untuk

memproduksi barang A, B, dan C. Setelah terpaksa produk B dan C memerlukan

biaya tambahan (separable cost) masing-masing sebesar Rp 200,00/kg dan Rp

150,00/kg. Dengan jumlah produk dan harga produk tercantum pada tabel di bawah

ini :

Produk Jml. Produksi Harga/kg

A 2.000 Rp 1.000

B 2.500 Rp 1.500

C 3.000 Rp 2.000

Alokasi biaya bersama dengan mempertimbangkan biayayang dikeluarkan saat produk

bersama terpisah :

Produk Hrg/kg Biaya

Tambahan/

Kg

Nilai Jual

Hipotesis

Jml

Produksi

Nilai Jual

Hipotesis x

Jml

Produksi

Nilai jual

hipotesis

relatif

Alokasi

biaya

bersama

Harga

Pokok

Produk/kg

A 1.000 - 1.000 2.000 2.000.000 18,52%* 926.000** 463***

B 1.500 200 1.300 2.500 3.250.000 30,09% 1.504.500 601.8

C 2.000 150 1.850 3.000 5.550.000 51.39% 2.569.500 856.5

TOTAL 7.500 10.800.000 100% 5.000.000 1921.3

*(2.000.000/10.800.000)x100%

**(18,52% x 5.000.000)

***(926.000/2.000)

2. Metode Satuan Fisik

Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai

dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Metode ini

menghendaki bahwa produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan

satuan ukuran pokok yang sama. Jika produk bersama mempunyai satuan ukuran yang

6

Page 7: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

berbeda, harus ditentukan koefisien ekuivalensi yang digunakan untuk mengubah

berbagai satuan tersebut menjadi satuan yang sama.

Contoh 3 :

PT ABC menghabiskan 5.000 kg tebu untuk diproduksi. Hasil produksi tersebut

dikurangi dengan kerugian sebanyak 100 kg akibat hilang dalam proses. Dengan

harga pokok bahan baku yang dipakai adalah sebesar Rp 6.000.000,00. Hasil produksi

tampak pada tabel di bawah ini :

Produk Kuantitas (Kg)

Gula 2.000

Vetsin 1.500

Produk Lainnya 1.500

Jumlah 5.000

Alokasi biaya bersama dengan metode satuan fisik :

Produk Kuantitas Persentase* Alokasi Harga Pokok Bahan Baku**

Gula 2.000 40% 2.400.000

Vetsin 1.500 30% 1.800.000

Produk Lainnya 1.500 30% 1.800.000

TOTAL 5.000 100% 6.000.000

*(kuantitas per produk : total kuantitas)x 100%

**presentase x biaya bersama

3. Metode Rata-Rata Biaya per Satuan

Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur

dalam satuan yang sama. Pokok pikiran yang mendasari pemakaian metode ini adalah

karena semua produk dari proses yang sama, harga pokok masing-masing produk

dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.

Contoh 4 :

PT. Meubel Jaya menghasilkan berbagai macam perabotan dari kayu seperti

meja, kursi, pintu dan produk lainnya. Untuk memproduksi produk bersama tersebut

mengeluarkan biaya bersama sebesar Rp 20.000.000,00 dengan jumlah produk yang

7

Page 8: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

dihasilkan adalah 500.000 m3 dengan rata-rata biaya per 1000m3 adalah sebesar Rp

40.000,00 (Rp 20.000.000,00/500). Berikut data produk beserta kuantitasnya:

Produk Kuantitas (m3)

Meja 120.000

Kursi 180.000

Pintu 120.000

Produk lainnya 80.000

500.000

Alokasi biaya bersama dengan metode biaya rata-rata :

Produk Kuantitas (m3) Rata-rata biaya per satuan per

1000m3

Alokasi biaya bersama*

Meja 120.000 40.000 4.800.000

Kursi 180.000 40.000 7.200.000

Pintu 120.000 40.000 4.800.000

Produk lainnya 80.000 40.000 3.200.000

500.000 20.000.000

*kuantitas x rata-rata biaya persatuan):1000}xbiaya bersama

4. Metode Rata-Rata Tertimbang

Dalam metode ini kuantitas produksi dikalikan dengan angka penimbang dan

hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi. Angka penimbangnya berdasarkan

jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi dan

pembedaanjenis tenaga kerja yang dipakai tiap jenis produk.

Contoh 5 :

Biaya bersama yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk memproduksi produk

bersama adalah sebesar Rp 4.250.000,00. Jumlah produk yang dihasilkan dan angka

penimbangnya adalah sebagai berikut :

Produk Jml Produksi Angka penimbang

A 3.000 1

B 2.500 2

C 2.000 3

8

Page 9: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

7.500

Alokasi biaya bersama dengan metode rata-rata tertimbang :

Produk Jml. Produksi Angka penimbang Jml produksi x angka

penimbang

Alokasi biaya

bersama

A 3.000 1 3.000 910.714,28*

B 2.500 2 5.000 1.517.875,14

C 2.000 3 6.000 1.821.428,57

14.000 4.250.000

*(3.000/14.000)x 4.250.000

C. AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Dalam uraian tentang produk bersama telah dibahas mengenai bagaimana

mengalokasikan biaya bersama ke berbagai produk bersama. Dalam produk

sampingan titik berat pembahasannya adalah bagaimana memperlakukan pendapatan

penjualan produk sampingan tersebut. Alokasi produk bersama kepada produk utama

dan produk sampingan pada umumnya dianggap tidak perlu. Karena nilai produk

sampingan relatif rendah bila dibandingkan dengan produk utama. Ada beberapa

metode untuk mengalokasikan biaya bersama yang digunakan untuk memperlakukan

produk sampingan :

1. Metode tanpa harga pokok yaitu metode yang tidak mencoba menghitung harga

pokok produk sampingan atau persediannya.

2. Metode harga pokok yaitu metode yang mencoba mengalokasikan sebagian biaya

bersama kepada produk sampingan dan menentukan harga pokok persediaan

produk atas dasar yang dialokasikan tersebut.

1. Metode-Metode Tanpa Harga Pokok

Berikut ini diuraikan beberapa metode perlakuan terhadap pendapatan penjualan

produk sampingan :

Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan di luar

usaha.

9

Page 10: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan

pendapatan penjualan produk utama.

Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang harga

pokok penjualan.

Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total

biaya produksi.

Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pendapatan di

Luar Usaha. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan dikurangi

dengan penjualan returnya dicatat dalam rekening “Pendapatan Penjualan Produk

Sampingan” dan pada periode akhir periode akhir akuntansi ditutup ke rekening Rugi

Laba.

Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang :

a. Nilai produk sampingannnya tidak begitu penting atau tidak dapat ditentukan.

b. Penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding

dengan manfaat yang diperoleh.

c. Saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas dan

pembebanan harga poko produk sampingan kepada produk utama tidak

mengakibatkan perbedaan yang mencolok pada harga pokok produk utama.

Contoh penyajian laporan keuangannya adalah :

Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Sebagai Penghasilan Diluar Usaha

Pendapatan penjualan produk utama (30000 unit @Rp5) Rp150,000 Harga pokok penjualan : Biaya produksi bersama (35000 unit @Rp2) Rp70,000 Harga pokok persediaan akhir (4000 unit @Rp 2) Rp8,000 -

Rp62,000 - Laba bruto Rp88,000 Biaya usaha : Biaya permasaran Rp25,000 Biaya administrasi dan umum Rp15,000 +

Rp40,000 - Laba bersih usaha Rp48,000 Penghasilan di luar usaha : Pendapatan penjualan produk sampingan Rp7,000 + Laba bersih sebelum PPh Rp55,000

Keberatan penggunaan metode ini adalah

10

Page 11: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

a. Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat persediaan produk sampingan maka

timbul masalah penilaian persediaan untuk tujuan pembuatan neraca perusahaan.

b. Dapat mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya tidak dalam periode

yang tepat.

c. Tidak adanya pengawasan terhadap persediaan produk sampingan, sehingga hal

ini membuka kesempatan untuk terjadinya penggelapan terhadap produk

sampingan tersebut.

d. Meskipun nilai jual produk sampingan kecil,tetapi kalau pendapatan penjualannya

dilaporkan sebagai penghasilan di luar usaha.

Pendapatan penjualan produk sampingan Diperlakukan sebagai Tambahan

Pendapatan Penjualan Produk Utama . Semua biaya produksi dikurangkan dari

pendapatan penjualan semua produk untuk mendapatkan laba bruto.

Pendapatan penjualan produk sampingan Rp7,000 + Total Pendapatan Rp157,000 Harga pokok penjualan : Biaya produksi bersama (35000 unit @Rp2) Rp70,000 Harga pokok persediaan akhir (4000 unit @Rp 2) Rp8,000 -

Rp62,000 Laba bruto Rp95,000 Biaya usaha : Biaya permasaran Rp25,000 Biaya administrasi dan umum Rp15,000 +

Rp40,000 Laba bersih usaha Rp55,000

Pendapatan penjualan produk sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang

Harga Pokok Penjualan. Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan

dikurangkan dari harga pokok penjualan sehingga menghasilkan laba bruto. Laba

bersih sebelum pajak tetap sama.

11

Page 12: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan

Pendapatan penjualan produk utama (30000 unit @Rp5) Rp150,000 Harga pokok penjualan : Biaya produksi bersama (35000 unit @Rp2) Rp70,000 Harga pokok persediaan akhir (4000 unit @Rp 2) Rp8,000 - Harga pokok penjualan Rp62,000 Pendapatan penjualan produk sampingan Rp7,000 -

Rp55,000 - Laba bruto Rp95,000 Biaya usaha : Biaya permasaran Rp25,000 Biaya administrasi dan umum Rp15,000 +

Rp40,000 -

Pendapatan penjualan produk Sampingan Diperlakukan sebagai Pengurang

Total Biaya Produksi. Pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari

total biaya produksi,sehingga biaya produksi dan biaya produksi per satuan turun.

Dan harga pokok persediaan produk akhir turun.

Pendapatan penjualan produk utama (30000 unit @Rp5) Rp150,000 Harga pokok penjualan : Biaya produksi bersama (35000 unit @Rp2) Rp70,000 Dikurangi hasil penjualan produk sampingan Rp7,000 - Biaya produksi bersih produk utama Rp63,000 Dikurangi persediaan akhir produk utama 4000 x Rp2 Rp8,000 -

Rp55,000 - Laba Bruto Rp95,000 Biaya usaha : Biaya permasaran Rp25,000 Biaya administrasi dan umum Rp15,000 +

Rp40,000 - Laba bersih usaha Rp55,000

Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Method. Metode ini mencoba menaksir

biaya produk sampingan dengan titik tolak dari nilai pasarnya. Metode ini hampir

sama dengan metode tanpa harga pokok pendapatan penjualan produk sampingan

diperlakukan sebagai pengurang total biaya produksi, tetapi ada sedikit perbedaan,

yaitu pada metode tanpa harga pokok pendapatan penjualan produk sampingan

diperlakukan sebagai pengurang total biaya produksi yang dikurangkan dari total

biaya produksi adalah pendapatan penjualan produk sampingan yang sesungguhnya,

sedangkan pada metode nilai pasar yang dikurangkan adalah taksiran nilai produk

sampingan.

Contoh :

12

Page 13: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Misalkan diketahui perusahaan XYZ memproduksi produk utama sebanyak 800 buah dan produk sampingan sebanyak 100 buah. Produk sampingan jika dijual akan laku sebesar Rp 400/buah. Biaya bersama yang dikeluarkan sebanyak Rp1.500.000. hitunglah harga pokok utama dan produk sampingan !

Penyelesaian:

Keterangan Produk Produk

Utama Sampingan

Biaya bersama 1.500.000

Taksiran pendapatan penjualan produk sampingan

100 x Rp 400 40.000

Dikurangi dengan:

Taksiran laba bruto (10% x harga penjualan) 4.000

Taksiran biaya pemasaran (5% x harga penjualan) 2.000

Biaya pengolahan produk sampingan setelah pemisahan 10.000

16.000 -

Taksiran biaya produk sampingan setelah split-off 24.000

Nilai produk sampingan yang harus dikurangkan dari biaya bersama

(Taksiran biaya produk sampingan setelah sploit-off) 24.000 -

- Harga pokok produk utama 1.476.000

- Ditambah kembali biaya pengolahan produksampingan setelah pemisahan 10.000 +

13

Page 14: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

- Harga pokok produk sampingan 13.000

- Jumlah unit yang diproduksi 800 100

- HPP/unit 1.845 130

2. Metode Harga Pokok

Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost method)

Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan yang produk sampingannya

dipakai dalam pabrik sebagai bahan baku atau bahan penolong. Harga pokok yang

diperhitungkan dalam produk sampingan adalah sebesar harga beli atau biaya

pengganti yang berlaku dipasar. Jumlah ini kemudian dikreditkan pada rekening

barang dalam proses Biaya Bahan Baku, sehingga mengurangi biaya produksi produk

utama. Pengurangan biaya produksi produk utama ini akan mengakibatkan harga

pokok per satuan persediaan produk utama menjadi lebih rendah.

Contoh data keuangan :

Rp 50,000

Biaya pemasaran & administrasi dan umum Rp 100,000 Persediaan akhir produk utama 500 kg

Laporan Laba Rugi dengan Metode Biaya PenggantiPendapatan penjualan produk utama

Biaya pengganti produk sampingan yang digunakan dalam pengolahan produk utama

Rp 50,000

Biaya pemasaran & administrasi dan umum Rp 100,000 Persediaan akhir produk utama 500 kg

Laporan Laba Rugi dengan Metode Biaya PenggantiPendapatan penjualan produk utama Rp 2,000,000 Harga pokok penjualan : Biaya produksi 5.000 kg x Rp 200,00 Rp 1,000,000 Dikurangi: Biaya pengganti produk sampingan Rp (50,000)

Rp 950,000 Dikurangi: persediaan akhir 1.000 kg x Rp 190,00 Rp (190,000)

Biaya pengganti produk sampingan yang digunakan dalam pengolahan produk utama

14

Page 15: Makalah harga pokok produk bersama dan produk sampingan

15