Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

  • Upload
    sopandi

  • View
    321

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    1/31

    TUGAS

    OBAT SUSUNAN SARAF

    Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

    Mata Kuliah Farmakologi

    Dosen : Ika Kartikawati, S.Kep

    Disusun Oleh :

    JODDY SETIAWAN

    Tingkat 1C

    AKADEMI KEPERERAWATAN KABUPATEN SUBANG

    Jl. Brigjen Katamso No.37 Tlp/Fax. (0260) 412520 Subang

    2013

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    2/31

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur Penulispanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah_Nya sehingga Penulisdapat

    menyelesaikan makalah ini yang berjudul Obat Susunan Saraf yang merupakan

    salah satu tugas mata kuliah Farmakologi.

    Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu Saya, hingga tersusunnya makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam

    pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, hal ini

    disebabkan oleh karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta sumber yang

    Penulismiliki. Oleh karena itu, Penulisharapkan kritik dan saran yang sifatnya

    membangun dari semua pihak.

    Akhirnya Penulisberharap mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat

    bagi Penuliskhususnya dan para pembaca pada umumnya.

    Subang, Agustus 2013

    Penyusun

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    3/31

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR................................................................................ i

    DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ........................................................................ 1

    B. Tujuan ...................................................................................... 2

    1. Tujuan Umum ...................................................................... 2

    2. Tujuan Khusus ..................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Definisi .................................................................................... 3

    B. Prototipe Obat Dari Tiap Golongan ......................................... 3

    C. Jenis Obat Baru ........................................................................ 11

    D. Peran Hipotalamus Sebagai Termostat .................................... 11

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................... 15

    B. Saran ......................................................................................... 15

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    4/31

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangObat yang ada saat ini masih jauh dari ideal. Tidak ada obat yang

    memenuhi semua kriteria obat ideal, tidak ada obat yang aman, semua obat

    menimbulkan efek samping, respon terhadap obat sulit diprediksi dan

    mungkin berubah sesuai dengan hasil interaksi obat, dan banyak obat yang

    mahal, tidak stabil, dan sulit diberikan. Karena banyak obat tidak ideal, semua

    anggota tim kesehatan harus berlatih care untuk meningkatkan efek

    terapeutik dan meminimalkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan obat.

    Sebagai salah satu dari tim medis perawat seyogyanya telah paham

    betul akan pemanfaatan obat yang bertujuan memberikan manfaat maksimal

    dengan tujuan minimal. Dan berikut ini adalah peran perawat dalam

    pengobatan :

    1. Mengkaji kondisi pasien2. Sebagai pemberi layanan askep, dalam pemberian obat.3. Mengobservasi kerja obat dan efek samping obat.4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang indikasi obat dan cara

    penggunaannya.

    5. Sebagai advokat atau melindungi klien dari pengobatan yang tidak tepat.

    B. TujuanMahasiswa/ i Akper Subang mengetahui dan memahami tentang obat susunan

    saraf

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    5/31

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PengertianSistem saraf adalah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain

    adalah sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan

    respons-respons yang cepat, sementara sistem endokrin mengatur aktivitas

    yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Sistem saraf terdiri dari

    susunan/sistem saraf pusat (SSP), yang mencakup otak dan korda spinalis, dan

    sistem saraf perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang membawa

    informasi ke (divisi aferen) dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas

    neuron: neuron aferen, neuron eferen, dan antarneuron yang membentuk sel

    dapat dirangsang pada sistem saraf. Neuron aferen memberitahu SSP

    mengenai kondisi lingkungan eksternal dan internal. Neuron eferen membawa

    instruksi dari SSP ke organ efektor, yaitu otot dan kelenjar. Antarneuron

    berperan mengintegrasikan informasi aferen dan memformulasikan respons

    eferen, serta untuk fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi yang berkaitan

    dengan pikiran.

    B. Pembagian system sarafSistem saraf terbagi menjadi dua kelompok yaitu :

    1. SSP otak dan sumsum tulang2. Sistem saraf perifer saraf-saraf motoris dan saraf-saraf sensoris

    C. Obat susunan saraf pusatObat yang merangsang atau menghambat aktivitas SSP secara spesifik atau

    secara umum.

    Klasifikasi obat perangsang ssp meliputi :

    A. Anastetik umumB. Anastetik lokalC. Hipnotik-sedatif dan alkohol

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    6/31

    3

    D. PsikotropikE. AntikonvulsiF. Obat penyakit parkinson dan pelemas otot yang bekerja sentralG. Analgesik opioid dan antagonisH. Perangsang SSP

    D. Mekanisme Kerja1. Secara fisis, obat diperkirakan melarut dalam lapiran lemak dari membran

    sel, juga dengan proses osmosis yang menarik air dan sekitarnya.

    2. Secara kimiawi, contoh antasida, seperti natrium bikarbonat, alumuniumdan magnesium hidroksida dapat mengikat kelebihan asam lambung

    melalui reaksi netralisasi kimiawi.

    3. Proses metabolisme, antibiotika yang mengganggu pembentukan dindingsel kuman, sintesis protein atau metabolisme asam nukleat.

    4. Cara kompetisi : kompetisi untuk reseptor spesifik atau untuk enzim.Obat saraf Pusat (SSP) Efek perangsangan susunan saraf pusat tersebut

    (SSP) baik oleh obat dari alam atau sintetuk. Beberapa obat memperhatikan

    efek perangsang SSP yang nyata dalam dosis toksis sedangkan yang lain

    berefek sebagai efek samping.

    Jenis obat yang bekerja terhadap SSP dibagi menjadi :

    1. Psikofarma (psikotrapika) yang meliputi :a. Psikoleptika : jenis obat yang ada pada umumnya menekan fungsi

    tertentu dari SSP yakni hipnotika,sedative,transquilizerrs dan antipsikotika.

    b. Psiko analeptika : obat yang menstimulasi seluruh SSP yakni antidepresiva, psikostimulansia

    2. Jenis obat untuk gangguan neurologist, seperti antiepileptika3. Jenis obat yang menghalau atau memblokir perasaan sakit analgetika.4. Jenis obat vertigo dan migraine

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    7/31

    4

    A. OBAT ANASTETIK UMUMObat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa, yakni suatu

    keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP yang bersifat refersibel,

    dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehinggaagak mirip

    dengan keadaan pingsan.

    Obat anatetik umum dibagi menurut bentuk fisiknya menjadi 3 golongan,

    yaitu:

    1. Anastetik gas2. Anastetik menguap3. Anstetik yang diberikan secara IV

    Efek samping

    Hampir semua anastetika inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping

    dan yang terpenting adalah:

    Menekan pernapasan yamg pada anastesi dalam terutama ditimbulkan oleh

    halotan, enfluran, dan isoluran. Efek ini paling ringan pada N2O dan eter.

    Menekan sistem kardiovaskuler, terutama oleh halotan, enfluran,

    isofluran.

    Efek anestetik umum, biasanya pemberian pada intravena propofol

    (2mg/kg) menginduksi anestesi secara cepat seperti tiopental terdapat rasa

    nyeri yang kadang-kadang terjadi di tempat suntikan, tetapi jarang disertai

    dengan plebitis atau trombosis.

    Mekanisme kerja

    Sebagai anestetik inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-

    masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat

    melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan

    reaksi yang cepat, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis

    tinggikemudian diturunkan sampai hanya sekedar memelihara

    keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran. Mekanisme kerjanya

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    8/31

    5

    bedasarkan perkiraan bahwa anestetika umum dibawah pengaruh protein

    SSP dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil.

    B. ANESTETIK LOKALAnestetik lokal atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada

    penggunaan lokal melintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke

    SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri,

    gatal-gatal,rasa panas atau dingin.

    Anestetik lokal pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloidyang diperoleh

    dari daun suatu tumbuhun alang-alang di pegunungan Andes (Peru).

    Mekanisme keja

    Pusat mekanisme kerjanya terletak di membran sel. Seperti juga alkohol

    dan barbital, anetetik lokal menghambat penurunan impuls dengan jalan

    menurunkan permeabilitas membran sel saraf untuk ion natrium, yang

    perlu bagi fungsi saraf yang layak disebabkan adanya persaingan dengan

    ion kalsium yang berbeda berdekatan dengan saluran-saluran natrium di

    membran neuron.

    Efek samping

    Efek samping adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek

    kardio-depresinya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan

    pernapasan dan sirkulasi darah. Anstetik lokal dapat pula mengakibatkan

    reaksi hipersensitasi yang sering kali berupa exantema,urticaria dan

    bronshospasme alergis sampai ada kalanya shock anafilaktis yang dapat

    mengakibatkan kematian. Selain khasiat anetetiknya anstetik lokal masih

    memiliki sejumlah efek lain, anestetik lokal mengganggu fungsi semua

    organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa impuls,misalnya

    terhadap ganglia otonom, cabang-cabang neuromuskuler dan semua

    jaringan otot, lagi pula yang lebih penting menekan SSP dan fungsi

    jantung serta vasodilatasi.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    9/31

    6

    Catatan: anestetik lokal dianggap sebagai obat doping, sehingga

    dikenakan restriksi tertentu. Misalnya, kokain merupakan obat doping

    yang merangsang.

    C. HIPNOTIK-SEDATIF DAN ALKOHOLBENZODIAZEPIN

    Secara kualitatif banzodiazepin mempunyai efek yang hampir sama,

    namun secara kuantitatif spektrum farmakodinamik serta data

    farmakokinetikny berbeda. Benzodizepin berefek hipnosis, sedasi,

    relaksasi otot, ansiolitik dan antikonvulasi dengan potensi yang berbeda-

    beda.

    Farmakodinamik

    Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan pada

    SSP dengan efek utama: sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap

    rangsangan emosi, relaksasi otot dan anti konvulasi.

    Famakokinetik

    Sifat fisikokimia dan farmakokinetik benzodiazepin sangat mempengaruhi

    enerapan klinisny. Semua benzodiazepin dalam bentuk nonionik memiliki

    koefisien distribusi lemak. Semua benzodiazepindiabsorbsi secara

    sempurna, dengan kekecualian klorasepat. Senyawa ini baru diabsorbsi

    sempurna setelah terlebih dahulu didekarboksilasi dalam cairan lambung

    menjadi N-desmitildiazepam. Benzodiazepin dimetabolisme secara

    ekstensifoleh beberapa sistem enzim mikrosom hati.

    Mekanisme kerja

    Kerja benzodiazepin terutama merupakan potensiasi inhibisi neuron

    dengan asam gamma-amino-butirat (GABA) sebagai mediator. GABA dan

    benzodiazepin yang aktif sacara klinik dengan reseptor

    GABA/benzodiazepin/chlorida ionofor kompleks. Peningkatan ini akan

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    10/31

    7

    menyebabkan pembukaan kanal Cl. Benzodiazepin sendiri tidak dapat

    membuka kanal klorida dan menghambat neuron. Sehingga benzodiazepin

    merupakan depresan yang relatif aman, sebab depresi neuronyang

    memerlukan transmitor bersifat self limiting.

    Efek samping

    Benzodizepin dengan dosis hipnotik pada saat mencapai kadar plasma

    puncaknya daparmenimbulkan efek samping sebagai berikut: light

    headednessn lassitude, lambat bereaksi, inkoordinasi motorik, ataksia,

    gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinator berfikir,

    bingung, disartria, amnesia anterograd, mulut kering dan rasa pahit.

    Efek samping lain yang relatif umum terjadi adalah badan lemah, sakit

    kepala, pandangan kabur, vertigo, mual dan muntah, diare, sakit sendi,

    sakit dada dan pada beberapa penderita dapat terjadi antikonvulasi kadang-

    kadang lahan meningkatkan frekuensi bangkitan pada penderita epilepsi.

    Indikasi

    Benzodiazepin dapat gigunakan untuk mengobati insomnia, ansietas, kaku

    otot, medikasi preanestesi dan aneastesi.

    BARBITURAT

    Barbiturat selama beberapa saat telah digunakan secara ekstensif sebagai

    hipnotik dan sedatif. Namun sekarang kecuali untuk beberapa penggunaan

    yang spesifik, barbiturat telah banyak digantikan oleh benzodiazepin yang

    lebih aman.

    Farmakodinamik

    Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat

    dicapai, mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma,

    sampai dengan mati. Efek hipnotik barbiturat dapat dicapai dalam waktu

    20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya menyerupai tidur fisiologis,

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    11/31

    8

    tidak disertai mimpi yang mengganggu. Barbiturat sedikit menyebabkan

    sikap masa bodoh terhadap rangsangan luar.

    Farmakokinetik

    Barbiturat secara oral diabsorpsi cepat dan sempurna. Bentuk garam

    natrium lebih cepat diabsorpsi dari bentuk asamnya. Barbiturat yang

    mudah laut dalam lemak,misalnya tiopental dan metoheksital, setelah

    pemberian secara IV, akan timbun di jaringan lemak dan otot. Hal ini akan

    menyebabkan penurunan kadarnya dalam plasma dan otak secara cepat.

    Barbiturat yang kurang lipofiik, misalnya aprobarbital dan fenobarbital,

    dimetabolisme hampir sempurna di dalam hati sebelum diekskresikan

    lewat ginjal.

    Efek samping

    Hangover. Gejala ini merupakan residu depresi SSP setelah efek hipnotik

    berakhir. Efek residu mungkin berupa vertigo, mual, atau diare. Kadang-

    kadang timbul kelainan emosional.

    Alergi. Reaksi alergi terutama terjadi pada individu alergik.segala bentuk

    hipersentivitas dapat timbul, terutama dermatosis. Jarang terjadi

    dermatosis eksfoliativa yang beakhir fatal pada penggunaan fenobarbital,

    kadang-kadang diseratai demam, delirum dan kerusakan degeneratif hati.

    Rasa nyeri. Barbiturat sesekali menimbulkan mialgia, neuralgia, artrargia,

    terutama pada penderita psikoneurotik yang menderita insomnia. Bila

    diberikan pada keadaan nyeri, dapat menyababkan gelisah, eksitasi dan

    bahkan delirium.

    Mekanisme kerja

    Barbiturat bekarja pada seluruh SSP, walaupun pada setiap tempat tidak

    sama kuatnya. Dosis nonanestesi terutama menekan respons pasca sinaps.

    Penghambatan hanya terjadi pada sinaps GABA-nergik. Walaupun

    demikian efek yang terjadi mungkin tidak semuanya melalui GABA

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    12/31

    9

    sebagai mediator. Kapasitas barbiturat membantu keraja GABA sebagian

    menyerupai kerja benzodiazepin, namun pada dosis yang lebih tinggi

    bersifat sebagai agonis GABA-nergik,sehingga pada dosis tinggi barbiturat

    dapat menimbulkan depresi SSP yang berat.

    Indikasi

    Penggunaan babiturat sebagai hipnotik-sedatif telah menurun secara nyata

    karena efek terhadap SSP kurang spesifik, barbiturat memiliki indeks

    terapi yang lebih rendah dibandingkan terhadap benzodiazepin,

    kecenderungan disalahgunakan lebih besar, dan banyak terjadi interaksi

    obat. Barbiturat masih digunakan pada terapi darurat terhadap kejang,

    seperti pada tetanus, eklamsia, status epilepsi, pendarahan serebral dan

    keracunan konvulsan.

    ALKOHOL

    Alkohol adalah suatu bahan yang mempunyai efek farmakologik dan

    cenderung menimbulkan ketergantungan serta dapat berinteraksi dengan

    obat lain. Peminum alkohol berat sering mendapatkan kecelakaan,

    kehilangan prokduktivitas, terlibat kejahatan, mendapat gangguan

    kesehatan sampai terjadi kematian.

    Farmakodinamik

    Alkohol mendepresi SSP seperti halnya anestetik. Karena efek depresinya

    pada pusat-pusat hambatan maka didapat kesan adanya efek stimulasi SSP

    pada alkohol. Minum alkohol secara kronis, secara langsung terkait

    dengan ganggiuan mental dan neurologis yang berat misalnya kerusakan

    otak, kehilangan ingatan, gangguan tidur dan psikis. Selain itu defisiensi

    vitamin dan nutrisi akibat gangguan saluran cerna dan fungsi hati, akan

    mengakibatkan berbagai gejala neuropsikiatrik yang biasa terdapat pada

    peminum alkohol, mislnya ensefalopati werniche, psikosis korsakoff dan

    polineuritis dan ensefalopati akibat defisiensi asam nikotinat.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    13/31

    10

    Farmakokinetik

    Energi yang dihasilkan 7 Kcal/g. Tetapi menambah alkohol pada diet

    cukup nutrisi dan cukup kalori seringkali menyebabkan penurunan berat

    badan. Hal ini juga berhubungan dengan efek toksik alkohol/asetaldehid

    pada mitokondria sehingga afesiensi fosfolirasa teganggu.

    Mekanisme kerja

    Sejak lama diduga bahwa efek depresan alkohol dan anastetik bedasarkan

    pelarutan dalam membran lipid. Efek alkohol terdapat berbagai saraf

    berbeda karena tidak uniform distribusi fosfolipid dan kolestrol di

    membran. Juga ada fakta aksperinmental yang menyongkong dugaan

    bahwa mekanisme kerja alkohol di SSP serupa barbiturat.

    Indikasi

    Alkohol digunakan untuk berbagai keadaan oleh orang awam tetapi

    penggunaan yang sah diklinik sedikit sekali. Alkohol digunakan sebagai

    pelarut obat. Berdasarkan sifatnya sebagai pelarut digunakan pada

    keracunan toksikodendrol. Alkohol cepat menguap dan digunakan

    menurunkan suhu tubuh dengan mengusapkannya pada kulit.

    D. PSIKOTROPIKObat yang bekerja mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman

    (WHO,1966). Sebenarnya psikotropik baru diperkenalkan sejak lahirnya

    suatu cabang ilmu farmakologi yakni psikofarmakologi.

    ANTIPSIKOTIK (KLOPROMAZIN DAN DERIVAT VENOTIAZIN)

    Prototip kelompok ini adalah klopromazin (CPZ) . Pembahasan terutama

    mengenai CPZ dengan mengemukakan tentang fenotiazin lain bila ada.

    Klopromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    14/31

    11

    Farmakokinetik

    Pada umumnya fenotiazin diabsoprsi dengan baik bila diberikan per oral

    maupun [arenteral. Penyebaran luas ke semua jaringan dengan kadar

    tertinggi di paru-paru, hati, limpa dan kelenjar suprarenal. Sebagian

    fenotiazin mengalami hidroksilasi dan konjugasi, sebagian lain diubah

    menjadi sulfoksidyang kemudian diekakresi bersama feses dan urin.

    Setelah pemberian CPZ dosis besar, maka masih sitemukan ekskresi CPZ

    atau metabolitnya selama 6-12 bulan.

    Farmakodinamik

    Fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang

    bangkitan sehingga penggunaannya pada pasien epilepsi harus sangat

    berhati-hati. Derivat piperazin dapat digunakan secara aman pada

    penderita epilepsi bila dosis diberikan bertahap dan anti konvulsan. CPZ

    dapat mengurangi atau mencegah muntah yang disebabkan oleh

    rangsangan pada chemo receptor trigger zone. Muntah yang disebabkan

    oleh saluran cerna atau vestibuler, kurang dipengaruhi, tetapi fenotiazin

    potensi tinggi da[at berguna untuk keadaan tersebut.

    Indikasi

    Indikasi utama fenotiazin ialah skizofrenia gangguan psikosis yang serung

    ditemukan. Gejala psikoti yang dipengaruhi secara baik oleh fenotiazin

    dan antipsikosis lain ialah ketegangan, hiperaktivitas, halusinasi, sush

    tidur, perhatian diri yang buruk dan kadang-kadang mengatasi sifat yang

    menarik diri.

    ANTIDEPRESI

    Depresi adalah gangguan yang heterogen. Ada berapa klasifikasi depresi.

    Menurut klasifikasi tersebut depresi mayor dan minor merupakan sindrom

    depresi murni, sedangkan gangguan bipolar dan gangguan siklotimik

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    15/31

    12

    memperlihatkan depresi yang diselingi dengan mania. Klasifikasi

    sederhana depresi adalah sebagai berikut :

    Depresi reaktif/sekunder:

    Paling umum dujumpai sebagai respons terhadap penyebab nyata,

    misalnya: penyalkit dan kesedihan. Dulu dinamakan sebagai depresi

    sogen.

    Depresi endogen:

    Merupakan gangguan biokimia yang ditentukan secara genetik,

    bermanifestasi sebagai ketidakmampuan untuk mengatasi stres yang biasa.

    Depresi yang berhubungan dengan gangguan afektif bipolar, yaitu depresi

    dan mania yang terjadi bergantian.

    Senyawa lain : obat-obat dibawah ini merupakan antidepresi yang relatif

    baru, obat ini merupakan hasil dari usaha mendapatkan obat yang efek

    sampingnya lebih ringan. Macam-macam obatnya adalah

    amoksapin,maprotilin, trazodon, fluoksetin, bupropion,nomifensin dan

    mianserin.

    E. ANTIKONVULSIAntikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati

    bangkitan epilepsi. Golongan obat ini lebih tepat dinamakan aniepilepsi,

    sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi penyakit lain.

    EPILEPSI

    Epilepsi adalah nama umum untuk sekelompok gangguan atau penyakit

    SSP yang timbul spontsn dengan episoda singkat dengan gejala utama

    kesadaran menurun sampai hilang. Bangkitan ini biasanya disertai kejang,

    hiperaktivitas otonomik, gangguan sensorik atau psikis dan selalu diseratai

    gambaran letupan EEG abnormal dan eksesif. Epilepsi merupakan

    frnomene klinis yang berkaitan denganletupan listrik atau depolarisasi

    abnormal dan eksesif.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    16/31

    13

    Obat-obat Epilepsi

    Anti epileptika adalah obat yang dapat menanggulangi serangan epilepsi

    berkat khasiat antikonvulsinya, yakni meredakan konvulsi (kejang klonus

    hebat). Semua obat antikonvulsi memiliki masa paruh panjang, dieliminasi

    dengan lambat dan berkumulasi dalam tubuh pada penggunaan kronis.

    Penggolongan obatini dapat dibagi dalam kelompok kimiawi, yaitu:

    Obat generasi pertama : barbital, fenitoin, suksinimida

    Oabt generasi ke dua : vigabatrin, lamotrigin dan gabapentin

    Mekanisme kerja

    Di otak terdapat dua kelompok neurotransmitter, yakni zat-zat seperti

    nonadrenalin dan serotonin yang memperlancar transmisi rangsangan

    listrik di sinaps sel-sel saraf. Selain itu juga terdapat zat-zat yang

    menghambat neurotransmisi, antara lain GABA dan glisin.

    Cara kerja antiepileptika belum semuanya jelas namun dari sejumlah obat

    terdapat indikasi mengenai mekanisme kerjanya yaitu:

    1.Memperkuat efek GABA

    2.Menghambat kerjanya aspartat dan glutamat

    3.Memblokir saluran-saluran (channel) Na, K, dan Ca

    4.Meningkatkan ambang serangan dengan menstabilkan membran sel

    5.Mengenali timbulnya pelepasan muatan listrik abnormal

    6.Menghindari menjalarnya hiperaktivitas (muatan listrik)

    Efek samping

    Efek samping yang paling sering timbul berupa gangguan lambung usus

    (nausea, muntah, diaredan hilang cita rasa). Begitu pula denga efek SSP

    (rasa kantuk, pusing, ataxia,nystagmus, mudah tersinggung) sering kali

    terjadi. Kebanyakan antiepileptika mempengaruhi saitem endrokin,

    misalnya metabolisme vitamin D dengan akibat menurunkan kadar

    kalsium dan fosfat dalam darah. Oleh karena itu penderita yang

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    17/31

    14

    menggunakan antiepileptika untuk jangka waktu lama, perlu periodik

    diperiksa kadar kalsium dan fosfatnya.

    ANTIEPILEPSI

    Farmakodinamik

    Fenitoin berefek anti konvulsi tanpa menyebabkan depresi umum SSP.

    Sifat antikonvulsi fenitoin didasarkan pada penghambatan penjalaran

    rangsang dari fokus kebagian lain di otak. Fenitoin juga mempengaruhi

    perpindahan ion melintasi membran sel.

    Farmakokinetik

    Absorpsi fenition yang diberikan per oral berlangsung lambat, 10 % dari

    dosis oral diekskresi bersama tinja dalam bentuk utuh. Kadar puncak

    dalam plasma dicapai dalam 3-12 jam. Pengikatan fenitoin oleh protein

    terutama oleh albumin plasma kira-kira 90%. Pada orang sehat termasuk

    wanita hamil dan wanita pemakaian obat kontrasepsi oral, fraksi bebas

    kira-kira 10%, sedangkan pada pasien dengan penyakit ginjal,penyakit hati

    atau penyakit hepatorenal fraksi bebas diatas 15%. Pada pasien epilepsi

    fraksi bebas berkisar 5,8-12,6%.

    Efek samping

    Feniton sebagai obat epilepsi dapat menimbulkan keracunan, sekalipun

    relatif paling aman dari kelompoknya. Gejala keracunan ringan biasanya

    mempengaruhi SSP, saluran cerna, gusi dan kulit. Sedangkan yang lebih

    berat mepengaruhi kulit, hati, dan sumsum tulang.

    Indikasi

    Fenitoin diindikasikan terutama untuk bangkitan tonik-klonik dan

    bangkitan parsial atau fokal. Banyak ahli penyakit sarar di indonesia lebih

    menyukai penggunaan fenobarbital karena fenitoin memiliki batas

    kemanan yang sempit. Efek samping dan efek toksik sekalipun ringan,

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    18/31

    15

    sifatnya cukup mengganggu terutama pada anak. Fenitoin juga bermanfaat

    terhadap bangkitan parsial kompleks. Indikasi lain fenitoin ialah untuk

    neuralgia trigeminal dan aritmia jantung. Fenitoin juga digunakan pada

    terapi renjatan listrik (ECT) untuk meringankan konvulsinya dan

    bermanfaat pula terhadap kelainan ekstrapiramidal iatrogenik.

    TRIMETADION

    Trimetadion juga bersifat hipnotik dan analgesik.

    Farmakodinamik

    Pada SSP trimetadion memperkuat depresi pascatransmisi, sehingga

    transmisi impuls berurutan dihambat. Transmisi impuls satu per satu tidak

    terganggu,trimetadion memuluhkan pola EEG abnormal pada bangkitan

    lena.

    Famakokinetik

    Trimetadion per ora mudah diabsorpsi dari saluran cerna dan didistribusi

    ke berbagai cairan badan. Biotransformasi trimetadion terutama terjadi di

    hati dengan demetilasi yang menghasilkan didion. Pada terapi bangkitan

    lena didion mempertahankan efek trimetadion. Ekskresi didion

    berlangsung lambat sehingga cenderung terjadi penumpukkan metabolit

    pada pengobatan kronik.

    Efek samping

    Efek samping trimetadion yang bersifat ringan berupa sedasi dan

    hemeralopia. Trimetadion dapat menimbulkan bangkitan tonik-klonik pada

    pasien dengan bangkitan lena. Sedasi berat dapat diatasi denga amfetamin

    tanpa mengurangi efek antiepilepsinya, bahkan sekali amfetamin dapat

    menekan bangkitan lena. Hemeralopia lebih sering terjadi pada orang

    dewasa daripada anak.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    19/31

    16

    Indikasi

    Indikasi utama trimetadion ialah bangkitan lena murni (tidak disertai

    komponen bangkitan bentuk lain). Trimetadion dapat menormalkan

    gambaran EEG dan meniadakan kelainan EEG akibat hiperventilasi

    maksimal pada 70% pasien. Penghentian trimetadion harus secara bertahap

    karena bahaya eksersabasi bangkitan dalam bentika status epileptikus.

    F. OBAT PENYAKIT PARKINSON DAN PALEMAS OTOT YANGBEKERJA SENTRAL

    PENYAKIT PARKINSON

    Penyakit ini merupakan suatu penyakit yang umum dan terdapat diseluruh

    dunia. Parkinsonisme atau gejal ekstrapiramidal adalah istilah yang

    digunakan bagi sindrom kekakuan hipokinetis dengan ciri-ciri penyakit

    parkinson.

    Gejala-gajalanya

    Ada empat gejala penyakit parkinson adalah kekekuan anggota gerak,

    mobilitas hilang atau berkurang secara abnormal, gemetar dan gangguan

    keseimbangan tubuh. Bardykinesia adalah menjadi lambatnya semua

    gerakan, sukar bangun dari posisi duduk dan sukar naik turun dari ranjang.

    Ciri-ciri lainnya adalah sikap tubuh bengkok, kejang otot, tulisan tangan

    menajdi halus dan seperti laba-laba. Sebagai akibat dari kakunya otot

    muka, penderita berwajah seperti topeng, bicaranya menjadi monoton dan

    tidak jelas, sekresi air liur berlebih dan muka berlemak. Gejala pada

    saluran cerna berupa rasa terbakat dalam lambung, kesulitan menelan,

    sembelit dan menurunnya berat badan.

    LEVODOPA

    Levodopa merupakan obat yangpaling efektif untuk melawan gejala-gejala

    perkinson, terutama terhadap bradykinesia dan rigiditas, sedangkan

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    20/31

    17

    agonis-DA lainnya kurang efektif dan efek sampingnya seperti rasa kantuk

    dan halusinasi lebih sering timbul.

    Farmakokinetik

    Levodopa cepat diabsorpsi secara aktif terutama dari usus halus.

    Kecepatan absorpsi sangat tergantung dari kecepatan pengosongan

    lambung. Absorpsi juga dihambat oleh makanan tinggi protein akibat

    kopetensi asam amino denga levodopa dalam absorpsi maupun transpor ke

    otak. Levodopa yang dapat mencapai sirkulasi kira-kira 22-30% dosis oral,

    sedangkan 60% lebih mengalami biotransformasi di saluran cerna dan hati.

    Mekanisme kerja

    Mekanisme kerja levodopa pada gejala parkinsonisme diduga berdasarkan

    pengisian kembali kekurangan DA korpus striatum. Telah dibuktikan

    bahwa beratnya defisiensi DA sejalan dengan beratnya 3 gejala utama

    parkinsonisme dan konversi levodopa menjadi dopamin terjadi pada

    manusia. Pengubahan levodopa menjadi DA membutuhkan adanya

    dekarboksilase asam L-amino aromatik. Pada pasien parkinson aktifitas

    enzim ini menurun, tetapi agak mencukupi untuk menguba levodopa

    menjadi dopamin.

    Kerja dopamin telah diteliti pada taraf molekuler dan reseptor, dengan

    teknik ikatan ligan. Kesimpulan yang didapat ialah bahwa sekurang-

    kurangnya tedapat 2 jenis reseptor dopamin yaitu D1 dan D2. Reseptor D1

    memperlihatkan preferensi ikatan dengan tioksanten dan fenotiazin

    tertentu dan umumnya menstimulasi aktivitas adenilat siklase. Reseptor

    D2 memperlihatkan prefensi terhadap butirofenon dan dihubungkan

    dengan penurunan aktivitas adenilat siklase atau tidak mempengaruhinya.

    Efek samping

    Efek samping levodopa terutama disebabkan terbentuknya dopamin di

    berbagai organ perifer. Hal tersebut terjadi karena diperlukan dosis

    levodopa yang besar untuk mendapat efek terapi yaitu peningkatan DA di

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    21/31

    18

    nigrostriatum. Tujuan memberikan levodopa adalah peningkatan DA-

    striatum maka efek tehadap organ lain menjadi efek samping obat ini. Efek

    samping levodopa di perifer dapat dikurangi dengan pemberian

    penghambatan dekarboksilase. Khusus pasien usia lanjut tidak tahan dosis

    besar karena cukup mengganggu sehaingga pelu mengurangi dosis atau

    penghentian pemberian obat.

    Interaksi obat

    Pemberian penghambat dekarboksilase perifer (yang tidak melintasi sawar

    darah-otak)bersama levodopa menghambt biotransformasi levodopa

    menjadi DA di perifer. Pada tikus zat tersebut menghambat aktivitas

    dekarboksilase sampai 80%.

    Manfaat kejadian ini adalah :

    1. Meningkatkan jumlah levodopa yang mencapai jaringan otak sehinggamemungkinkan pengurangan dosis 75%

    2. Pada terapi yang baru dimulai dosis efektif lebih cepat tercapai3. Efek samping srperti mual, muntah dan efek pada istem kardiovaskuler

    termasuk efek hipotensi sangat berkurang karena kurangnya DA yang

    terbentuk di perifer

    4. Gejala penyakit parkinson yang hanya timbul pada waktu tertentudalam sehari karena lebih mudak dikendalikan

    5. Efek antaginisme piridoksin dapat dihindari

    BROMOKRIPTIN

    Bromokriptin merupakan prototip kelompok ergolin yaitu alkaloid ergot

    yang bersifat dopaminergik. Walaupun obat-obat ini berbeda sifat

    farmakokinetiknya terhadap berbagai subtipe reseptor dopaminergik,

    efektivitas kliniknya sangat mirip.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    22/31

    19

    Mekanisme kerja

    Bromokriptin merangsang reseptor dopaminergik.organ yang dipengaruhi

    ialah yang memiliki reseptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskular,poros

    hipotalamus-hipofisis dan saluran cerna. Bromokriptin menyebabkan

    kadar HVA dalam CSS menurun, memberikan kesan bahwa obat ini

    menghambat pembebasanDA dari ujung saraf otak. Tetapi kombinasi

    levodopa dam bromokriptin pada penyakit parkinson dapat mengurangi

    dosis levodopa sambil tetap mempertahankan dam meningkatkan efek

    terapinya.

    Farmakokinetik

    Hanya 30% bromokriptin yang diberikan per oral diapsorpsi. Obat ini

    mengalami metabolisme lintas awal secara akstensif sehingga sedikit

    sekali fraksi dosis yang sampai tempat kerja. Kadar puncak plasma

    tercapai dalam 1,5-3 jam mengalami metabolisme menjadi zat tidak aktif

    dan sebagian besar diekskresi kedalam empedu.

    Indikasi dan dosis

    Indikasi utama bromokriptin ialah sebagai tambahan levodopa pada pasien

    yang tidak memberikan respons memuaskan tehadap levodopa dan untuk

    mengatasi fluktasi respons levodopa dengan atau tanpa karbidopa.

    Bromokriptin diindikasikan sebagai pengganti levodopa bila levodopa

    dikontraindikasikan. Terapi dengan bromokriptin dimulai dengan dosis

    1,25 mg,dua kali sehari. Kemudian dosis dinaikkan sampai efek terapi

    tercapai atau timbul efek samping. Bromokriptin juga diindikasikan untuk

    terapi hiperprolaktinemia pada berbagai suatu klinis yaitu laktasi,

    infertilitas dan galaktore-amenore.

    Efek samping

    Efek samping bromokriptin memperlihatka variasi individu yang nyata.

    Mual, muntah dan hipotensi ortostatik merupakan efek samping awal.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    23/31

    20

    Fenomena dosis awal berupa kolaps kardiovaskular. Perhatian khusus

    harus diberikan pada mereka yang minum antihipertensi. Efek samping

    yang jarang terjadi ialah: eritromelalgia, kemerahan, nyeri, panas dan idem

    tungkai bawah. Umumny terjadi bila dosis per hari lebih dari 50 mg.

    Perangsang SSP

    Pada terapi penyakit parkinson,perangsang SSP bekerja memperlancar

    transmisi DA. Defisiensi DA tudak diperbaiki. Efek anti parkinson hanya

    lemah dan umumnya perlu dikombinasikan dengan antikolinergik. Untuk

    tujuan ini dekstroamfetamin diberikan 2 kali 5mg sehari, metamfetamin 2

    kali 2,5 mg sehari, atau metilfenidat 2 kali 5 mg sehari.

    ANTIKOLINERGIK

    Antikolinergik merupakan obat alternatif levodopa dalam pengobatan

    parkinsonisme. Prototip kelompok ini ialah: biperiden, prosiklidin,

    benztropin, dan antihistamin dengan efek antikolinergik difenhidramin dan

    etopropazin.

    Farmakodinamik

    Seperti atropin, triheksifenidil dosis besar menyebabkan perangsangan

    otak. Benztropin tersedia sebagai metansulfonat dari eter

    tropinbenzohidril. Eter ini terdiri dari gugus basa tropin dan gugus

    antihistamin. Masing-masing bagian tetap mempertahankan sifat-sifatnya

    termasuk efek antiparkinson.

    Farmakokinetik

    Tidak banyak data farmakokinetik yang diketahui mengenia obat-obat ini.

    Hal ini dapat dimengerti sebab saat obat ditemukan, farmakokinetika

    belum berkembang. Sekarang obat ini kurang diperhatikan setelah ada

    levodopa dan bromokriptin.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    24/31

    21

    Mekanisme kerja

    Dasar kerja obat ini ialah mengurangu aktivitas kolinergikyang berlebihan

    di gangli basal. Efek antikolinergik perifernya relatif lemah dibandingkan

    dengan atropin. Atropin dan alkaloid beladon lainnya merupakan obat

    pertama yang dimanfaatkan pada penyakit parkinson, tetapi telah

    ditinggalakn karena efek perifernya terlalu mengganggu.

    Efek samping

    Antiparkinson kelompok antikolinergik menimbulakn efek samping

    sentral dan perifer. Efek samping perifer serupa atropin. Triheksifenidil

    juga dapat menyebabkan kebutaan akibak komplikasiglaukoma sudut

    tertutup, terutama terjadi bila dosis harian 15-30 mg sehari. Gejala

    insomnia dan gelisah oleh antikolinergik sentral dapat diatasi dengan dosis

    kecil hipnotik sedatif atau dengan difenhidramin. Efek samping benztropin

    umumnya ringan, jarang memerlukan penghentian terapi, sesekali dosis

    perlu diturunkan umumnya bila timbul kelemahan otot tertentu.

    G. ANALGESIK OPIOID DAN ANTAGONISAnalgesik opioid kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium

    atau morfin.Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau

    menghilangkan rasa nyeri.

    1.Yang termasuk golongan obat opoid:

    2.obat yang berasal dari opium-morfin

    3.senyawa semisintetik morfin

    4.senyawa sintetik yang erefek seperti morfin

    MORFIN DAN ALKALOID

    Opium atau candu adalah getah papaver somniferum L yang telah

    dikeringkan. Alkaloid asal opium secara kimia dibagi dalam dua golongan:

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    25/31

    22

    1. golongan fenatren, misal morrfin dan kodein2. golongan benzilisokinolin,misal noskapin dan papaverin

    Farmakodinamik

    Efek morfin pada SSP dan usus terutama ditimbulkan karena morfin

    bekerja sebagai agonis dan reseptor . Akan tetapi selain itu morfinjuga

    mempunyai afinitas yang lebih lemah terhadap reseptor dan k. Efek

    morfin terhadap SSP berupa analgesia dan narkosis.

    Efek analgetik morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme.

    1. Morfin meninggalakan ambang rangsang nyeri2. Morfin dapat mempengaruhi emosi3. Morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur ambang rangsang

    nyeri meningkat

    Farmakokinetik

    Morfin tidak padat menembus kulit utuh, tetapi dapat diabsorpsi melalui

    kulit luka. Morfin juga dapat menembus mukosa. Dengan kedua cara

    pemberian morfin kecil sakali. Morfin dapat diabsopsi usus, tetapi efek

    analgetik setelah pemberian oral jauh lebih rendah dari pada efek analgetik

    yang timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis yang sama.

    Ekskresi morfin terutama melalui ginjal, sebagian kecil morfin bebas

    ditemukan dalam tinja dan keringat. Morfin yang terkonjugasi ditemukan

    dalam empedu, sebagian kecil dikeluarkan bersama cairan lambung.

    Efek samping

    Idiosinkrasi dan alergi. Morfin dapat menyebabkan mual dan muntah

    terutama pada wanita berdasarkan idiosinkrasi. Bentuk idiosinkrasi lain

    ialah timbulnya eksitasi dengan tremor. Berdasarkan reaksi alergik dapat

    timbul gejala seperti urtikaria, eksantem, dermatitis kontak, pruritus dan

    bersin.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    26/31

    23

    Intoksikasi akut. Intoksikasi akut morfin atau opioid lain biasany terjadi

    akibat percobaan bunuh diri atau pada lakar lajak (overdosis). Penderita

    tidur, soporous atau koma jika intoksikasi cukup berat. Frekuensi napas

    lambat, 2-4 kali/menit dan pernapasan mungkin berupa cheynestokes.

    Interaksi obat

    Efek depresi SSP beberapa opioid dapat diperhambat dan diperpanjang

    oleh fenatiazin,penghambat monoamin oksidase dan anti depresi trisiklik.

    Mekanismw supraditif tidak diketahui dengan tepat, mungkin menyangkut

    perubahan dalam kecepatan biotransformasi opioid atau perubahan pada

    neurotransmitor tang berperan dalam kerja opioid. Beberapa derivat

    fenotiazin meningkatkan efek sedasi, tetapi pada saat yang sama bersifat

    antianalgetik dan meningkatkan jumlah opioid yang diperlukan untuk

    menghilangkan rasa nyeri.

    Indikasi

    Terhadap nyeri. Morfin dan opioid lain terutama diindikasikan untuk

    meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati

    dengan analgesik non-opioid. Lebih hebat nyerinya makin besar dosis

    yang diperlukan. Untunglah pada nyeri hebat depresi napas oleh morfin

    jarang terjadi, sebab nyeri merupakan antidotum faalan bagi efek depresi

    napas morfin. Morfin sering dipearlukan untuk nyeri yang menyertai:

    infark miokard,neoplasma,kolik ranal atau kolik empedu, oklusio akut

    pembuluh darah perifer,pulmonal atau koroner, perikarditis akut,dll

    MEPERIDIN DAN DERIVAT FENILPIPERIDIN

    Farmakodinamik

    Efek farmakodinamik meperidin dan derivat fenilpiperidin lain serupa satu

    dengan yang lain. Meperidin terutama bekerja pada agonis reseptor .

    Obat lain yang mirip dengan meperidin ialah piminodin,ketobemidon dan

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    27/31

    24

    fenoperidin. Seperti morfin,meperidin menimbulkan analgesia, sedasi,

    euforia, depresi napas dan efek sentral lain.

    Farmakokinetik

    Absorbsi meperidin setelah cara pemberian apapun berlangsung baek.

    Akan tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan IM.

    Metabolisme meperidin terutama berlangsung di hati. Pada manusia

    meperidin mengalami hidrolisis menjadi asam meperidinat yang kemudian

    sebagian mengalami konyugasi. Meperidin bentuk utuh sangat sedikit

    ditemukan dalam urin. Sebanyak 1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan

    dalam urin dalam bentuk derivat N-demetilasi.

    Efek samping, kontraindikasi dan intoksikasi

    Efek samping meperidin dan derivat fenilpiperidin yang ringan berupa

    pusing, berkeringat, euforia, mulut kering, mual, muntah, perasaan lemah,

    gangguan penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedesi.

    Kontraindikasi penggunaan meperidinmenyerupai kontraindikasi terhadap

    morfin dan opioid lain. Pada penderita penyakit hati dan oarang tua

    dosisobat harus dikurangi karena terjadinya perugahan pada disposisi obat.

    Depresi napas oleh meperidin dapat dilawan oleh nalorfin atau nolakson.

    Nolakson dapat mencetuskan konvulsi pada penderita yang mendapat

    dosis besar meperidin secara berulang.

    Indikasi

    Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. Pada beberapa

    keadaanklinis, meperidin diindikasikan atas dasr masa kerjanya yang lebih

    pendek daripada morfin. Meperidin digunakan untuk menimbulkan

    analgesia obstetrik dan sabagai obat preanestetik. Untuk menimbulkan

    anelgesia obstertik dabandingkan dengan morfin, meperidin kurang

    menyebabkan depresi napas pada janin.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    28/31

    25

    H. PERANGSANG SSPEfek perangsang SSP baik oleh obat yang berasal dari alam atau sintetik

    dapat dilihatkan pada hewan dan manusia. Beberapa obat memperlihatkan

    efek perangsang SSP sebagai efek samping. Perangsang SSP oleh obat

    pada umumnya melalui dua mekanisme, yaitu: mengadakan blokade

    sistem penghambatan.dan meninggikan perangsangan sinaps.

    XANTIN

    Derivat xantin terdiri dari kafein, teofilin, dan teobromin ialah alkaloid

    yang terdapat dalam tumbuhan.

    Farmakodinamik

    Teofilin, kafein dan teobromin mempunyai efek farmakologiyang sama

    yang bermanfaat secara klinis. Obat obat ini menyebabkan relaksasi otot

    polos, terutama otot polos bronkus, merangsang SSP, otot jantung, dan

    meningkatkan diuresis. Teobromin tidak bermanfaat secara klinis karena

    efek faramakologisnya rendah.

    Farmakokinetik

    Metilxantin cepat diabsorbsi setelah pemberian oral, rektal atau parenteral.

    Sediaan bentuk cair atau tablet tidak bersalut akan diabsorbsi secara cepat

    dan lengkap. Absorbsi juga berlangsung lengkap untuk beberapa jenis

    sediaan lepas lambat. Absorbsi teofilin dalam bentuk garam yang mudah

    larut.

    Mekanisme kerja

    Xantin merangsang SSP, menimbulkan diuresis, merangsang otot jantung,

    dan merelaksasi otot polos terutama bronkus. Intensitas efek xantin

    terhadap berbagai alat ini berbeda, dan dapat dipilih senyawa xantin yang

    tepat untuk tujuan terapi tertentu dengan sedikit efek samping.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    29/31

    26

    Indikasi

    Senyawa teofilin merupakan salah satu obat yang diperlukan pada

    serangan asma yang berlangsung lama (status asmatikus).

    Kegunaan yang lain

    Kafein jarang sekali digunakan untuk pengobatan keracunan obat depresan

    SSP.

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    30/31

    27

    BAB III

    PENUTUP

    A.KesimpulanJadi, Bermacam-macam penyakit memerlukan obat yang berbeda-beda,

    begitu pila dengan obatnya selain mempunyai fungsi masing-masing obat juga

    mempunyai efek sampingnya masing-masing, dan sebagai perawat kita semua

    harus bisa memahami tentang obat

    B.SaranSelesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-

    kekurangan pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor

    keterbatasan waktu waktu, pemikiran dan pengetahuan kami yang terbatas,

    oleh karena itu untuk kesempernuan makalah ini kami sangat membutuhkan

    saran-saran dan masukan yang bersifat membangun kepada semua pembaca.

    Sebaiknya gunakanlah obat sesuai anjuran dokter, dan pergunakan lah

    obat tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita , jangan menggunakan obat

    kurang atau melebihi batasnya

  • 7/29/2019 Makalah Farmakologi Obat Susunan Saraf

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. 2002. Jakarta :Gramedia Pustaka Umum. Universitas Indonesia, FK. FARMAKOLOGI dan

    TERAPI Edisi 4. 1995. Jakarta : FKUI

    2. Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC3. Sulistia G Ganiswarna dkk (FK-UI). Farmatologi dan Terapi edisi 4. Jakarta:

    FK-UI,1995

    4. Tjay,Tan Hoan & Rahardja, Kirana.2007.Obat-Obat Penting.Jakarta : PT. ElexMedia Komputindo

    5. Katzung, Betrand G. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC6. http://kingdom-rizky.blogspot.com/2011/10/obat-susunan-saraf-pusat.html