34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori tentang ekonomi memang sudah banyak dikemukakan oleh para ekonom terkemuka di dunia baik dari muslim maupun non muslim. Akan tetapi dalam prakteknya, mengelola perekonomian suatu negara (misalnya: Indonesia) bukanlah hal yang mudah. Rasullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara mengelola perekonomian yang bermanfaat bagi semuanya sehingga mendapatkan kesejahteraan. Inilah yang melatarbelakangi kami untuk menyusun sebuah makalah yang diberi judul “ Ekonomi Rasulullah dan Permasalahan Ekonomi Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang kami kemukakan yaitu: a. Apa pengertian dan jenis-jenis dari Kegiatan Ekonomi, teori ekonomi klasik dan teori Keynes? b. Bagaimana kegiatan perekonomian pada zaman Rasulullah? c. Apa saja permasalahan dalam perekonomian di Indonesia? 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah: a. Untuk mengetahui pengertian dan jenis -jenis kegiatan ekonomi, pandangan ekonomi klasik dan teori Keynes; b. mengetahui kegiatan perekonom ian pada zaman Rasulullah; dan c. mengetahui permasalahan-permasalahan perekonomian di Indonesia?

Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTeori tentang ekonomi memang sudah banyak dikemukakan oleh para

ekonom terkemuka di dunia baik dari muslim maupun non muslim. Akan

tetapi dalam prakteknya, mengelola perekonomian suatu negara (misalnya:

Indonesia) bukanlah hal yang mudah. Rasullah SAW telah mencontohkan

bagaimana cara mengelola perekonomian yang bermanfaat bagi semuanya

sehingga mendapatkan kesejahteraan. Inilah yang melatarbelakangi kami

untuk menyusun sebuah makalah yang diberi judul “ Ekonomi Rasulullah dan

Permasalahan Ekonomi Indonesia”.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang kami kemukakan yaitu:

a. Apa pengertian dan jenis-jenis dari Kegiatan Ekonomi, teori ekonomi

klasik dan teori Keynes?

b. Bagaimana kegiatan perekonomian pada zaman Rasulullah?

c. Apa saja permasalahan dalam perekonomian di Indonesia?

1.3 Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengertian dan jenis -jenis kegiatan ekonomi,

pandangan ekonomi klasik dan teori Keynes;

b. mengetahui kegiatan perekonom ian pada zaman Rasulullah; dan

c. mengetahui permasalahan-permasalahan perekonomian di Indonesia?

1

Page 2: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

2

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kegiatan EkonomiKegiatan ekonomi / tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia

yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.

misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah

sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :

1. Tindakan ekonomi rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh

pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.

2. Tindakan ekonomi irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi

oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak

demikian.

2.2 Macam-macam Kegiatan EkonomiKegiatan ekonomi dibagi menjadi tiga macam, yakn i produksi,

distribusi dan konsumsi.

2.2.1 Produksi2.2.1.1 Pengertian Produksi

Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan

barang / jasa. Menurut ilmu ekonomi, pengertian produksi adalah

kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan

menambah nilai kegunaan / manfaat suatu barang. Contoh

kegiatan produksi adalah seperti membuat tas, baju, untuk dijual

atau menawarkan jasa tukang cukur rambut, salon, rental

komputer dan sebagainya.

2.2.1.2 Tujuan ProduksiDari pengertian tersebut kegia tan produksi mempunyai

tujuan yang meliputi:

a. Menghasilkan barang atau jasa;

b. meningkatkan nilai guna barang atau jasa;

c. meningkatkan kemakmuran masyarakat;

2

Page 3: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

3

d. meningkatkan keuntungan;

e. memperluas lapangan usaha;

f. menjaga kesinambungan usaha perusahaan.

2.2.1.3 Faktor-faktor ProduksiKegiatan produksi tentunya memerlukan unsur -unsur yang

dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor

produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses

produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia,

modal dan kewirausahaan.

2.2.1.3.1 Sumber Daya AlamSumberdaya alam adalah segala sesuatu yang

disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia

untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di sini

meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, sepert i:

Tanah, tumbuhan, hewan.

Udara, sinar matahari, hujan.

Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor

produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.

2.2.1.3.2 Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia

baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun

faedah suatu barang.

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut

tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:

a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja

yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non

formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan,

psikolog, peneliti.

b. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja

yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan

Page 4: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

4

pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir,

sopir, teknisi.

c. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and

untrained labour), adalah tenaga kerja yang

mengandalkan kekuatan jasmani daripa da rohani.

Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh

tani.

2.2.1.3.3 Sumber Daya ModalModal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau

hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk

lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari

ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala

merupakan hasil produksi yang digunakan untuk

menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi,

modal dapat berupa peralatan -peralatan dan bahan-bahan.

Modal dapat dibedakan menurut:

1) Kegunaan dalam proses produksi

a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat

digunakan berkali-kali dalam proses produksi.

Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.

b) Modal lancar adalah modal yang barang -barang

modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi

Contoh: bahan baku

2) Bentuk modal

a) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat

secara nyata dalam proses produksi.

Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.

b) Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak

dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam

perusahaan.

Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

Page 5: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

5

2.2.1.3.4 Sumber Daya PengusahaSumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha

berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor -faktor

produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan b arang atau

jasa secara efektif dan efisien.

Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai

pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki

kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur

danmengkombinasikan faktor -faktor produksi, pengusaha

harus mempunyai kemampuan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan

usaha.

2.2.1.4 Tahap ProduksiBidang produksi terbagi atas bidang agraris, ekstraktif,

industri, perdagangan dan jasa. Bidang produksi tersebut jika

diklasifikasikan menurut tahap pr oduksi dibagi atas tahapan

produksi primer, sekunder dan tertier. Ada pun pengklasifikasian

bidang produksi berdasarkan tahapan produksi sebagai berikut:

1) Tahapan produksi primer, yang menghasilkan kegunaan dasar

meliputi bidang produksi ekstraktif dan agra ris.

2) Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan kegunaan

bentuk meliputi bidang produksi industri dan kerajinan.

3) Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan berbagai

kegunaan (utility) meliputi bidang perdagangan dan jasa.

2.2.1.5 Fungsi ProduksiDi dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai

hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan.

Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat

tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam

proses produksi tersebut. Hubun gan antara faktor produksi dan

produk dalam proses produksi itu dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 6: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

6

Bagan di atas menunjukkan bahwa suatu produk tergantung

dari proses produksi yang dilaksanakan.

Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor

produksi yang masuk ke dalamnya.Hal ini berarti nilai produk yang

dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang

dikorbankan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai

produk (output) dengan nilai faktor produksi (input) dalam pros es

produksi itu disebut fungsi produksi.

2.2.2 Distribusi2.2.2.1 Pengertian Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan atau menyebarkan

produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen

pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan

barang disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur

sembako, penyalur barang elektronik, penyalur pembantu, biro

iklan, dan lain-lain.

2.2.2.2 Fungsi Distribusi2.2.2.2.1 Fungsi Distribusi Pokok

Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas -tugas

yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi

pokok distribusi meliputi:

1) Pengangkutan (Transportasi)

2) Penjualan

3) Pembelian

4) Penyimpanan

5) Pembakuan standar kualitas barang

6) Penanggung resiko

INPUTPRODUKSI

PROSESPRODUKSI

OUTPUTPRODUKSI

Page 7: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

7

2.2.2.2.2 Fungsi TambahanDistribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya

diberlakukan pada distribusi barang -barang tertentu. Fungsi

tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Menyeleksi

2) Mengepak / mengemas

3) Memberi informasi

2.2.2.3 Sistem DistribusiPengertian sistem distribusi adalah pengaturan penyaluran

barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi

dapat dibedakan menjadi:

a. Sistem distribusi jalan pendek atau langsung adalah sistem

distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi. Contoh

distribusi sistem ini adalah penyalura n hasil pertanian oleh

petani ke pasar langsung.

b. sistem distribusi jalan panjang atau tidak langsung adalah

sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam

kegiatan distribusinya biasanya melalui agen. Contoh: motor,

mobil, TV.

2.2.2.4 Saluran DistribusiPengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi

adalah sebagai orang atau lembaga yang kegiatannya

menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua yakni:

a. Pedagang

Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang

membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan

tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan.

Page 8: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

8

Pedagang dibedakan menjadi:

1) Pedagang besar (Grosir atau Wholesaler) adalah

pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali

kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu

membeli dan menjual barang dalam partai besar.

2) Pedagang eceran (Retailer) adalah pedagang yang

membeli barang dan menjualnya kembali langsung

kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar,

tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau per -

satuan.

b. Perantara Khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus

juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke t angan

konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggungjawab

penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus

meliputi:

1) Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama

perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan

tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima

berupa pengurangan harga dan komisi.

2) Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang

kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk

melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang

diterima disebut kurtasi atau provisi.

3) Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas

nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya

sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

4) Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya

dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

5) Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan

menyalurkanbarang dari luar negeri ke dalam negeri.

Page 9: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

9

2.2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi2.2.2.5.1 Faktor Pasar

Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi

oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak

geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam

pembelian.

2.2.2.5.2 Faktor BarangPertimbangan dari segi barang bersangkut -paut dengan

nilai unit, besar dan bera t barang, mudah rusaknya barang,

standar barang dan pengemasan.

2.2.2.5.3 Faktor PerusahaanPertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber

dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta

pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

2.2.2.5.4 Faktor Kebiasaan dalam PembelianPertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan

pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara

terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan

ongkos penyaluran barang.

2.2.3 Konsumsi2.2.3.1 Pengertian dan Tujuan Konsumsi

Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan

suatu prosuk barang atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen.

Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi

disebut konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita sehari -

hari seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu, pergi ke dokter

hewan ketika iguana kita sakit keras dan sebagainya.

Ada empat tujuan konsumsi yaitu:

1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap;

2. menghabiskan nilai guna barang sekaligus;

3. memuaskan kebutuhan secara fisik;

Page 10: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

10

4. memuaskan kebutuhan rohani.

2.2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat KonsumsiBesarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi oleh faktor -

faktor sebagai berikut:

1. kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang

konsumsi.

2. besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk

dibelanjakan, dan

3. tingkat harga barang-barang.

2.3 Teori Ekonomi Klasik dan Teori Keynes2.3.1 Ekonomi Klasik

Pemikiran kaum klasik telah membawa perubahan besar dalam

bidang ekonomi. Salah satu hasil pemikiran k aum klasik telah

mempelopori pemikiran sistem perekonomian liberal. Dalam pemikiran

kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan

berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran

pemerintah terbatas kepada masalah penegakan huku m, menjaga

keamanan dan pembangunan infrastruktur.

2.3.2 JM KeynesJohn Maynard Keynes yang lahir di Cambridge, Inggris pada tahun

1883 dan merupakan putra seorang ekonom di Cambridge University.

Keynes juga seorang anak didik ekonom kenamaan Alfred Marsha ll di

universitas tersebut dan kemudian menjadi pengajar di almamaternya itu.

Keynes pernah diangkat sebagai Royal Commission on Indian

Currency & Finance dan berhasil menunjukkan kemampuannya dalam

mengaplikasikan teori ekonomi ke dalam praktek. Hal ini m embuat

pemikiran-pemikiran Keynes mulai dikenal dan diperhitungkan.

2.3.3 Kekeliruan Teori Keynes terhadap Teori Ekonomi KlasikKeynes menelurkan sebuah teori yang keliru tentang kesempatan

kerja. Berlawanan dengan pandangan klasik, ia mengklaim bahwa

pengangguran nonsukarela dapat terjadi di pasar bebas dan, lebih jauh,

Page 11: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

11

bahwa pasar dapat mencapai ekuilibrium yang stabil dengan

pengangguran nonsukarela yang persisten. Akhirnya, dengan mengklaim

bahwa kegagalan pasar semacam itu dimungkinkan terjadi, ia meng aku

telah berhasil menguak rational ekonomis yang ultimat sehingga

kekuatan-kekuatan ekstra-pasar dapat menginterferensi operasi pasar.

Karena pasar bebas didefinisikan berdasarkan hak milik pribadi sebagai

hasil kebun atau produksi serta sifat sukarela se mua interaksi yang terjadi

antarpemilik hak pribadi, maka apa yang diklaimnya akan ditunjukkan

secara kasarnya dapat disamakan dengan upaya membuat ”sebuah

lingkaran bersegi empat.”

Keynes memulai dengan menyatakan secara keliru bahwa teori

klasik mengasumsikan bahwa "dalam pengertian yang ketat,

pengangguran nonsukarela tidaklah ada" (Keynes 1936: 21, 6,15). Teori

klasik tidak berasumsi demikian. Teori klasik mengasumsikan bahwa

secara logis/praksiologis, pengangguran nonsukarela tidak mungkin

terjadi selama pasar beroperasi secara bebas. Bahwa pengangguran

nonsukarela, dalam segala tingkatannya, dapat terjadi jika terdapat

institusi-institusi ekstra-pasar, seperti misalnya peraturan tentang upah

minimun, tidaklah pernah diragukan secara serius.

Setelah gagal menjelaskan kesempatan kerja dan pengangguran,

Keynes dalam diskusinya tentang uang kemudian mencampakkan

pertimbangan ekonomi dengan meneruskan klaimnya: bahwa uang dan

perubahan moneter (dapat) memiliki efek sistematik dan bahkan positif

terhadap kesempatan kerja, penghasilan, dan bunga. Mengingat kata

“uang” muncul dalam judul bukunya, Teori Umum Mengenai Kesempatan

Kerja, Bunga dan Uang, sedikit mengherankan, memang, jika teori positif

Keynes tentang uang ternyata sangat singkat dan tidak

dikembangkannya. Menulis secara singkat adalah suatu kebajikan.

Dalam kasus Keynes, hal ini memberi peluang untuk memperlihatkan

dengan agak mudah di mana letak kesalahan dasarnya. Bagi Keynes,

"pentingnya uang pada hakikatnya mengalir dari fungsinya sebagai

penghubung antara masa kini dan masa depan " (Keynes 1936: 293).

Page 12: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

12

"Uang dalam atribut-atribut terpentingnya merupakan, di atas segalanya,

perangkat halus yang menghubungkan masa kini dan masa depan "

(ibid.: 294).

Bahwa pernyataan tersebut merupakan kesalahan dapat dilihat dari

kenyataan bahwa di dalam ekuilibrium tidak ada lagi uang; namun, dalam

kondisi ekuilibrium tetap ada masa kini dan masa depan, dan keduanya

masih tetap berhubungan. Alih -alih berfungsi sebagai penghubung ke

masa depan, uang berfungsi sebagai medium pertukaran; peran yang

secara tak terhindarkan bertautan dengan ketidakpastian masa depan.

Tindakan manusia, yang selalu dimulai di masa kini dan ditujukan pada

tujuan di masa depan, yang berjarak dari awal tindakan tersebut,

merupakan penghubung sesungguhnya antara masa kini dan masa

depan.

Dalam diskusinya mengenai fenomena bunga, Keynes sepenuhnya

menanggalkan pemikian rasional dan akal sehat. Menurut Keynes,

karena uang berdampak secara sistematik terhadap kesempatan kerja,

penghasilan dan bunga, maka bunga itu sendiri—secara konsisten—

harus dilihat sebagai fenomena moneter murni (Keynes 1936: 173).

Kiranya kekeliruan berpikir dalam pandangan ini tidak perlu dijelaskan

lagi.

Cukuplah dikatakan di sini sekali lagi bahwa uang akan lenyap

dalam ekuilibrium, tetapi tidak demikian dengan bunga, yang menyiratkan

bahwa bunga harus dipertimbangkan sebagai fenomena riil, bukan

fenomena moneter.

Keynes bukan sahabat kapitalisme ataupun para kapitalis, dan hal

ini jelas terlihat dalam kutipan-kutipan di atas. Dengan menganjurkan

"sosialisasi investasi" sebenarnya ia secara terbuka telah menyebut

dirinya sosialis.” Bagi Keynes, kapitalisme berarti krisis.

Page 13: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

13

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Perekonomian di Zaman Rasulullah3.1.1 Masa Awal Pemerintahan Rasululla h

Agama Islam merupakan “induk” daripada hukum Islam muncul di

semenanjung Arab, disatu daerah yang tandus yang dikelilingi oleh laut

pada ketiga sisinya dan lautan pasir pada sisi keempatnya. Daerah ini

daerah yang sangat panas, ditengah-tengah gurun pasir yang amat luas,

yang mempengaruhi cara hidup dan berpikir orang -orang Badui, yang

tinggal di tempat itu dimana mereka terdiri daripada klen -klen yang

disusun berdasarkan garis patrilineal yang saling bertentangan. Dan

dalam tiap klen dipimpin oleh seorang yang diberi gelar sayyid/syekh

yang dipilih berdasarkan kelahiran, keberanian atau kearifannya. Kalau

terjadi perselisihan antara anggota -anggota klen melalui anak laki -laki

inilah garis akan meneruskan keturunan dan membawa nama bai k

keluarganya dan hidup keagamaannya yaitu menyembah dewa -dewa

yang dipuja oleh masing-masing klennya.

Hingga lahirlah Muhammad yang lahir pada bulan Rabiul Awal

tahun Gajah yang bersamaan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

Setelah Muhammad besar pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan

seorang janda kaya bernama Khadijah yang umurnya lima belas tahun

lebih tua dari beliau dan masih mempunyai hubungan kekerabatan.

Khadijah tertarik pada Muhammad karena sifatnya yang mulia, jujur dan

dapat dipercaya.Hingga perkawinan ini memberi kelapangan materi

baginya, karena itu dalam waktu -waktu senggang beliau juga beraktifitas

di perdagangan dimana Khadijah yang memberi modal dan Muhammad

yang menjualnya. Disinilah dimula inya sejarah akuntansi terjadi sebelum

Nabi Muhammad pindah ke Madinah.

Sebelum Islam datang situasi Yatsrib sangat tidak menentu karena

tidak mempunyai pemimpin yang beradulat secara penuh. Hukum dan

pemerintahan di kota ini tidak pernah berdiri dengan tegak dan

13

Page 14: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

14

masyarakat senantiasa hidup dalam ketidakpastian. Untuk itu, beberapa

kelompok penduduk kota Yatsrib berinisiatif menemui Nabi Muhammad

SAW yang terkenal dengan sifal al-amin untuk memintanya agar menjadi

pemimpin mereka dan mereka akan selalu menjaga Nabi dan

mengikutinya.

Nabi Muhammad hijrah dari kota Makkah ke kota Yatsrib sesuai

dengan perjanjian di kota yang subur itu, Rasulullah SAW mendapatkan

sambutan dengan hangat serta diangkat sebagai pemimpin penduduk

kota Yatsrib berubah nama menjadi kota Madinah. Madinah merupakan

negara baru berbentuk yang tidak memiliki harta warisan sedikitpun.

Oleh karena itu Rasulullah harus memikirkan jalan untuk mengubah

keadaan secara perlahan-lahan dengan mengatasi berbagai masalah

utama tergantung pada faktor keuangan. Dalam hal ini strategi yang

dilakukan oleh Rasulullah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membangun Masjid

Setibanya di kota Madinah, tugas pertama yang dilakukan

oleh Rasulullah SAW adalah mendirikan masjid yang merupakan asas

utama dan terpenting dalam pembentukan masyarakat muslim.

Rasulullah menyadari bahwa komitmen terhadap sistem akidah dan

tatanan Islam baru akan tumbuh dan berkembang dari kehidupan sosial

yang dijiwai oleh semangat yang lahir dari aktivitas masjid.

2. Merehabilitas Kaum Muslim

Setelah itu Rasulullah memperbaiki tingkat kehidupan sosial dan

ekonomi kaum Muhajirin. Kaum muslimin melakukan Hijrah pada masa

ini berjumlah sekitar 150 keluarga baik yang sudah tiba di Madinah

maupun yang masih dalam perjalanan dan berada dalam kondisi

yang memprihatinkan karena hanya membawa sedikit perbekalan di

kota Madinah. Sumber mata pencaharian berasal dari pertanian dan

pemerintah belum mempunyai kemampuan untuk memberikan bantuan

keuangan kepada mereka.

3. Membangun Konstitusi Negara

Menyusun konstitusi negara yang menyatakan tentang kedaulatan

Page 15: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

15

Madinah sebagai sebuah negara. Dalam konstitusi negara Madinah ini

pemerintah menegaskan tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab

setiap warga negara baik muslim maupun non-muslim, serta

pertahanan dan keamanan negara.

4. Meletakkan Dasar-Dasar Sistem Keuangan Negara

Setelah melakukan bebagai upaya stabilitas dibidang sosial,

politik serta pertahanan dan keamanan negara. Rasulullah meletakkan

dasar-dasar sistem keuangan negara sesuai dengan ketentuan-

ketentuan Al-Qur’an, seluruh paradigma berpikir di bidang ekonomi

serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang tidak sesuai

dengan ajaran Islam dihapus dan digantikan dengan paradigma baru

yang sesuai dengan nilai-nilai Qur’ani yakni persaudaraan, persamaan,

kebebasan dan keadilan.

Pemikiran ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW dipilih

seorang Rasul dimana Rasulullah SAW mengeluarkan sejumlah

kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan

masalah:

a. Kemasyarakatan

b. Hukum fiqh

c. Politik (siyasah)

d. Ekonomi (muamalah) jumlahnya 228± 3% dari ayat Al-Qur’an

3.1.2 Sistem EkonomiRasulullah SAW selalu memperhatikan masalah -masalah ekonomi

yang merupakan penyangga keimanan yang harus diperha tikan.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda

“Kemiskinan membawa orang pada kekafiran”.

Sistem ekonomi yang diterapkan Rasulullah berakar pada prinsip -

prinsip Qur’ani yaitu menurut Al -Qur’an dan Hadits yang merupakan

sumber utama ajaran Islam sebagai sebagai aturan dan petunjuk bagi

umat Islam dalam menjalani berbagai kehidupannya.

Page 16: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

16

3.1.3 Sistem Keuangan dan PajakSebelum Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul dalam

masyarakat jahiliyah sudah terdapat lembaga politik semacam DPR untuk

ukuran masa itu disebut DARUN NADRIAH. Di dalamnya para tokoh

Mekkah berkumpul dan musyawarah untuk menentukan keputusan etika

dilantik sebagai Rasul mengadakan semacam lembaga tandingan yaitu

DARUL ARQAM. Untuk selanjutnya pendirian (lembaga) di lanjutkan

dengan penerbitan Rasul demikian dengan penentuan harga dan mata

uang.

Pada tahun-tahun awal sejak dideklarasikan sebagai sebuah

negara, Madinah hampir tidak memiliki sumber pemasukan atau pun

pengeluaran negara. Seluruh tugas negara dilakukan de ngan bergotong

royong dan sukarela. Tidak hanya masa sekarang saja adanya sumber

anggaran misalnya:

Pajak

Zakat

Kharaj

3.1.4 Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Negara3.1.4.1 Sumber-sumber Pendapatan

Sumber pendapatan pada zaman Rasulullah waktu adalah

sebagai berikut:

a. Uang tebusan untuk para tawanan perang;

b. pinjaman-pinjaman (setelah penaklukan kota Mekkah) untuk

pembayaran uang pembebasan kaum muslimin dari

Judhayma/sebelum pertemuan Hawzin 30.000 dirham (20.000

dirham menurut Bukhari) dari Abdullah bin Rabia dan pinjaman

beberapa pakaian dan hewan-hewan tunggangan dari Sufyan

bin Umaiyah (sampai waktu itu tidak ada perubahan);

c. khums atas rikaz harta karun temuan pada periode sebelum

Islam;

Page 17: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

17

d. amwal fadilah yaitu harta yang berasal dari harta benda kaum

muslimin yang meninggal tanpa ahli waris atau berasal dari

barang-barang seorang muslim yang meninggalkan negerinya;

e. wakaf yaitu harta benda yang didedikasikan oleh seorang

muslim untuk kepentingan agama Allah;

f. nawaib yaitu pajak khusus yang dibebankan kepada kaum

muslimin;

g. zakat fitrah;

h. bentuk lain sedekah seperti hewan qurban dan kifarat. Kifarat

adalah denda atas kesalahan yang dilakukan oleh seorang

muslim pada saat melakukan kegiatan ibadah;

i. ushr;

j. jizyah yaitu pajak yang dibebankan kepada orang-orang non

muslim;

k. kharaj yaitu pajak tanah yang dipungut dari kaum non muslim

ketika wilayah khabair ditakhlukkan;

l. ghanimah;

m. fa’i;

3.1.4.2 Sumber-sumber PengeluaranAdapun sumber-sumber pengeluaran pada zaman Rasulullah

sebagai berikut:

a. Biaya pertahanan seperti persenjataan, unta dan persediaan;

b. penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak menerimanya

menurut ketentuan Al-Qur’an termasuk para pemungut zakat;

c. pembayaran gaji untuk wali, qadi, guru, imam, muadzin dan

pejabat negara lainnya;

d. pembayaran upah para sukarelawan;

e. pembayaran utang negara;

f. bantuan untuk musafir;

g. bantuan untuk orang yang belajar agama di Madinah;

h. hiburan untuk para delegasi keagamaan;

Page 18: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

18

i. hiburan untuk para utusan suku dan negara serta perjalanan

mereka;

j. hadiah untuk pemerintah negara lain;

k. pembayaran untuk pembebasan kaum muslimin yang menjadi

budak;

l. pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara tidak

sengaja oleh pasukan kaum muslimin;

m. pembayaran utang orang yang meninggal dalam keadaan

miskin;

n. pembayaran tunjangan untuk orang miskin;

o. tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah;

p. pengeluaran rumah tangga Rasulullah SAW (hanya sejumlah

kecil, 80 butir kurma dan 80 butir gandum untuk setiap istrinya);

q. persediaan darurat.

3.1.5 Baitul MalYaitu merupakan lembaga khusus yang mengenai harta yang

diterima negara dan mengalokasikan bagi kaum muslimin yang berhak

menerimanya.

Pertama kali didirikan Baitul Mal sebagai lembaga setelah turunnya

ayat (firman) Allah SWT seusai perang Badar, yaitu surat Al- Anfal ayat 1:

Artinya:Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasanperang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepuny aan Allah danRasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilahperhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan rasul -Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." (Q.S Al-Anfal : 1)

Pencatatan seluruh penerimaan negara pada masa Rasulullah

SAW tidak ada, karena beberapa alasan .

a. Jumlah orang Islam yang bisa membaca sedikit dan jumlah orang

yang dapat menulis, apalagi yang mengenal aritmatika

sederhana;

Page 19: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

19

b. sebagian besar bukti pembayaran dibuat dalam bentuk yang

sederhana baik yang didistribusikan maupun yang diterima;

c. sebagian besar dari zakat hanya didistribusikan secara lokal;

d. bukti-bukti penerimaan dari berbagai daerah yang berbeda tidak

umum digunakan;

e. pada kebanyakan kasus, ghanimah digunakan dan didistribusikan

setelah terjadi peperangan tertentu;

3.2 Beberapa Permasalahan Perekonomian di IndonesiaPerbedaan yang sangat jauh jelas terlihat antara perekonomian di

zaman Rasulullah dengan perekonomian di Indonesia saat ini.

Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia yan g masih muncul saat

ini dijadikan fokus program ekonomi 2008 -2009 yang tertuang dalam Inpres

Nomor 5 tahun 2008 yang memuat berbagai kebijakan ekonomi yang

menjadi target pemerintah yang dapat dikelompokkan ke dalam 8 bidang

yaitu: (i) investasi, (ii) ekonomi makro dan keuangan, (iii) ketahanan energi,

(iv) sumber daya alam, lingkungan dan pertanian, (v) pemberdayaan usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM), (vi) pelaksanaan komitmen masyarakat

ekonomi ASEAN, (vii) infrastruktur, dan (viii) ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

Analisis singkat atas kondisi ke -delapan bidang yang menjadi paket

kebijakan ekonomi tahun 2008 -2009 adalah sebagaimana berikut ini:

1. Iklim investasi.Realisasi investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan

Izin Usaha Tetap PMDN pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007

sebanyak 159 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 34.878,7

miliar (34,88 triliun Rupiah). Sedangkan realisasi Investasi yang telah

dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMA (FDI) pa da

periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 983 proyek dengan nilai

realisasi investasi sebesar US$. 10.349,6 juta (US$ 10,34 milyar).

Dibandingkan dengan FDI global yang selama 2007 mencapai rekor

sebesar US$ 1.500 milyar dan FDI yang masuk ke Amer ika Serikat sebesar

Page 20: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

20

US$ 193 miliar, nilai FDI yang masuk ke Indonesia masih sangat rendah

yaitu 0,66% terhadap FDI dunia dan 5,18% terhadap FDI ke Amerika Serikat.

Walau demikian, masuknya FDI ke Indonesia pada tahun 2007 ini jauh lebih

baik dibandingkan dengan masa puncak pra krisis yaitu tahun 1996 -1997

yang hanya mencapai US$ 2,98 miliar (1996) dan US$ 4,67 miliar (1997).

Menurut hemat penulis realisasi FDI ke Indonesia akan dapat lebih

meningkat kalau dua faktor kunci untuk masuknya FDI dibenahi yaitu k ondisi

infrastruktur, dan masalah birokrasi yang bertele -tele.

2. Kebijakan ekonomi makro dan keuanganDari sisi fiskal, pemerintah menerapkan APBN yang cukup baik yaitu

dengan sedikit ekspansif walau masih sangat berhati -hati. Hal ini terlihat dari

defisit RAPBN tahun 2009 sebesar Rp 99,6 triliun atau 1,9 persen dari PDB

(Kompas 15 Agustus 2008), walau defisit APBN masih dapat ditolerir sampai

angka 3% (berdasarkan golden rule) . Pada tahun 2009 anggaran yang

digunakan untuk belanja modal tercatat sebesar Rp 90,7 triliun lebih besar

dari belanja barang sebesar Rp 76,4 triliun (Kompas 15 Agustus 2008). Total

belanja pemerintah pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp1.022,6

triliun yang diharapkan lebih berperan dalam menstimulus ekonomi untuk

mencapai target pertumbuhan di atas 6,5%. Pemerintah juga pada tahun

2009 berencana untuk memberikan empat macam insentif fiskal yaitu (i)

Pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dalam

jumlah dan waktu tertentu kepada investor yang merupakan indus tri pionir.

(ii) Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang

usaha tertentu pada wilayah atau kawasan tertentu. (iii) Pembebasan atau

penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang modal atau

mesin serta peralatan untuk ke perluan produksi yang belum dapat diproduksi

di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. (iv) Pemerintah mengubah

perlakuan PPN atas sebagian barang kena pajak yang bersifat strategis dari

yang semula ”dibebaskan” menjadi tidak dipungut atau ditanggung

pemerintah.

Page 21: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

21

Dari sisi moneter, Bank Indonesia dengan instrument BI -rate cukup

berhasil untuk mengendalikan inflasi, khususnya core inflation sejak BI rate

diterapkan pada tahun 2005. Namun inflasi yang disebabkan oleh adanya

kenaikan harga energi dan tergan ggunya masalah distribusi terutama akibat

naiknya harga gas, premium, solar, dan makanan (volatile food) membuat

tahun 2008 ini tingkat inflasi cukup tinggi yaitu untuk Januari -Agustus 2008

tercatat 9,4 persen, dan inflasi Agustus 2007 -Agustus 2008 mencapai 11,85

persen.

Menghadapi hal ini BI melakukan antisipasi dengan menaikan BI rate

pada bulan-bulan terakhir sampai September 2008, dan saat ini BI rate

sudah mencapai 9,25%. Tingginya BI rate ini memang diharapkan dapat

menekan angka inflasi namun disisi lain akan berpengaruh terhadap sektor

riil karena kenaikan BI rate berakibat terhadap peningkatan tingkat bunga

pinjaman di bank-bank komersial.

3. Ketahanan energi.Sebagaimana kita ketahui bahwa harga energi dunia terus berfluktuasi

dan sangat sulit untuk diprediksi. Pada tahun 2008 harga minyak dunia

bahkan sudah mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 147 per barel pada 11

Juni lalu. Walau saat ini menurun pada kisaran US$ 106, bahkan hari ini

tanggal 10 September 2008 harga minyak telah turun dibawah US$ 100

(detik.com). Hal ini sangat berbahaya bagi ketahanan energi nasional karena

kita tahu bahwa ,sebagai input, naiknya harga energi akan berdampak

terhadap kenaikan biaya produksi dan harga jual. Disamping kenaikan biaya

produksi dan harga jual akan meng urangi daya saing produk Indonesia di

pasar internasional apalagi pada saat ini sedang terjadi penurunnya daya

beli masyarakat internasional akibat inflasi yang meningkat hampir disemua

negara tujuan utama ekspor Indonesia yaitu Amerika Serikat, Negara Ero pa

(EU), dan Asia Timur (Jepang, Korea Selatan dan China). Dalam rangka

ketahanan energi ini, pemerintah melakukan diversifikasi energi dengan

misalnya memproduksi bio-fuel yang merupakan pencampuran produk fosil

dengan nabati (minyak kelapa sawit). Namun muncul kendala program ini

Page 22: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

22

karena saat ini harga komoditi yang menggunakan bahan baku kelapa sawit

mengalami kenaikan yang luar biasa yaitu Crude Palm Oil (CPO). Akibatnya,

produsen kelapa sawit menjadi gamang dalam menggunakan kelapa sawit

apakah untuk digunakan sebagai bio energy atau untuk menghasilkan CPO

yang ditujukan untuk ekspor. Beberapa pengamat mengatakan sebaiknya

Indonesia lebih mengembangkan energy geothermal (panas bumi) yang

cadangannya sangat berlimpah di Indonesia (terbesar di dunia) karen a biaya

investasi yang mahal untuk investasi energi pada geothermal ini akan di

offset oleh turunnya subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak karena

adanya peralihan penggunaan energi dari minyak ke geothermal.

4. Kebijakan sumber daya alam, lingkungan dan pertanianIndonesia beruntung memiliki sumber daya alam yang melimpah baik

bahan tambang, hutan, pertanian, hasil laut, dan cahaya matahari yang

sepanjang tahun. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus dikelola

dengan baik bagi peningkatan pertumbu han ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan ekonomi rakyat (welfare). Sejauh ini Indonesia telah

memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi seperti

minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, timah dan lain

sebagainya. Namun pemanfaa tan sumber daya alam ini membawa dampak

negatif (negative externalities) terhadap lingkungan berupa penggundulan

hutan penghancuran bukit -bukit yang tentunya berdampak sangat negatif

terhadap kondisi lingkungan. Disisi pertanian, walau banyak kemajuan yang

dicatat Indonesia masih mengimpor beras, dan produk pertanian lain seperti

kedele, dan hasil perkebunan (gula). Ditargetkan pada tahun 2009, Indonesia

sudah dapat berswasembada beras dan gula.

5. Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini merupakan

sektor ekonomi yang cukup tangguh terutama pada saat krisis ekonomi 1998

dimana banyak pelaku ekonomi besar bertumbangan. Beberapa program

Page 23: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

23

yang akan diterapkan oleh pemerintah menyangkut pengembangan us aha

mikro kecil dan menengah (UMKM) ini adalah peningkatan akses UMKM

pada sumber pembiayaan dengan (i) Meningkatkan kapasitas kelembagaan

dan akses UMKM pada sumber pembiayaan. (ii) Memperkuat sistem

penjaminan kredit bagi UMKM. (iii) Mengoptimalkan pe -manfaatan dana non

perbankan untuk pemberdayaan UMKM. Disamping itu akan dilakukan juga

pengembangan kewirausahaan dan sumber daya manusia (SDM) dengan (i)

Meningkatkan mobilitas dan kualitas SDM. (ii) Mendorong tumbuhnya

kewira-usahaan yang berbasis teknolo gi. Hal lainnya adalah peningkatan

peluang pasar produk UMKM dengan (i) Mendorong berkembangnya institusi

promosi dan kreasi produk UMKM. (ii) Mendorong berkembangnya pasar

tradisional dan tata hubungan dagang antar pelaku pasar yang berbasis

kemitraan. (iii) Mengembangkan sistem informasi angkutan kapal untuk

UMKM. (iv) Mengembangkan sinergitas pasar. Terakhir adalah reformasi

regulasi dengan (i) Menyediakan insentif perpajakan untuk UMKM. (ii)

Menyusun kebijakan di bidang UMKM.

6. Pelaksanaan komitmen mas yarakat ekonomi ASEAN.Sebagai anggota penting ASEAN Indonesia berkomitmen untuk

melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh organisasi yaitu

pelaksanaan komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic

Community - AEC). Beberapa langkah ke depan adal ah (i) Komitmen AEC

untuk Arus Barang Secara Bebas (ii) Komitmen AEC untuk Arus Jasa

Secara Bebas (iii) Komitmen AEC untuk Arus Penanaman modal

Secara Bebas (iv) Komitmen AEC untuk Arus Modal Secara Bebas (v)

Komitmen AEC untuk Arus Tenaga

Kerja Terampil Secara Bebas (vi) Komitmen AEC untuk Perdagangan

Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (vii) Komitmen AEC untuk Menuju

Kawasan Ekonomi Yang Kompetitif (viii) Sosialisasi Pelaksanaan Komitmen

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 .

Page 24: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

24

7. Infrastruktur.Sebagaimana disinggung di depan, kondisi infrastruktur ekonomi

Indonesia berada pada titik yang nadir. Kalau pada masa orde baru, kondisi

infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai.

Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya

waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari

masa-masa sulit APBN kita yang sampai tahun 2004 lebih dikonsentrasikan

kepada pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Di tahun

2009, perlu ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur

ini disamping menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk

membangun jalan, jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikas i dan

lain-lain.

8. Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.Masalah pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah ekonomi

utama yang sampai saat ini belum bisa diatasi. Sampai tahun 2008, tingkat

pengangguran terbuka masih berada pada kisaran 9% dari juml ah angkatan

kerja atau berada pada kisaran 9 juta orang. Sebagaimana kita ketahui,

bahwa terjadi perubahan patern perekonomian paska krisis dari usaha yang

padat karya ke usaha yang lebih padat modal. Akibatnya pertumbuhan

tenaga kerja yang ada sejak tahun 1998 s/d 2004 terakumulasi dalam

meningkatnya angka pengangguran. Dilain sisi, pertumbuhan tingkat tenaga

kerja ini tidak diikuti dengan pertumbuhan usaha (investasi) yang dapat

menyerap keberadaannya. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah

pengangguran di Indonesia yang pada puncaknya di tahun 2004 mencapai

tingkat 10% atau sekitar 11 juta orang. Untuk menangani masalah

pengangguran ini pemerintah perlu memberikan fasilitas baik fiskal,

perkreditan, maupun partnership untuk menciptakan usaha yang bersifat

padat karya dalam rangka menyerap k elebihan tenaga kerja yang ada.

Menyangkut masalah ketransmigrasian ada yang berubah pada

penanganannya dibandingkan dengan masa orde baru. Kala itu program

Page 25: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

25

transmigrasi berjalan dengan sangat gencar dengan hasil yang berv ariasi. Di

satu daerah program transmigrasi berjalan baik tapi di daerah lain

mengalami kegagalan, namun secara keseluruhan program transmigrasi

berjalan lumayan. Paska krisis, program transmigrasi kelihatannya mati suri

atau sudah hampir tidak lagi terden gar gaungnya. Apalagi sejak berlakunya

otonomi daerah dimana kewenangan mengatur daerah diserahkan kepada

pemerintah daerah, termasuk mengatur datangnya penduduk dari luar

daerah. Saat ini tentunya perlu ada koordinasi antara pusat dengan daerah

menyangkut masalah transmigrasi ini.

Page 26: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

26

BAB IVPENUTUP

4.1 SimpulanKegiatan perekonomian di zaman Rasulullah berawal ketika beliau

menikah dengan seorang janda kaya raya bernama Siti Khodijah. Setelah

menikah dengan Khadijah, dalam waktu-waktu senggang beliau sering

beraktifitas di perdagangan dimana Khadijah yang memberi modal dan

Muhammad yang menjualnya. Disinilah dimulainya sejarah akuntansi terjadi

sebelum Nabi Muhammad pindah ke Madinah.

Sebelum Islam datang situasi Yatsrib sangat tidak menentu karena

tidak mempunyai pemimpin yang beradulat secara penuh. Hukum dan

pemerintahan di kota ini tidak pernah berdiri dengan tegak dan masyarakat

senantiasa hidup dalam ketidakpastian. Untuk itu, beberapa kelompok

penduduk kota Yatsrib berinisiatif menemui Nabi Muhamma d SAW yang

terkenal dengan sifal al-amin untuk memintanya agar menjadi pemimpin

mereka dan mereka akan selalu menjaga Nabi dan mengikutinya.

Nabi Muhammad hijrah dari kota Makkah ke kota Yatsrib sesuai

dengan perjanjian di kota yang subur itu, Rasulullah SAW mendapatkan

sambutan dengan hangat serta diangkat sebagai pemimpin penduduk kota

Yatsrib berubah nama menjadi kota Madinah. Madinah merupakan negara

baru berbentuk yang tidak memiliki harta warisan sedikitpun. Oleh karena

itu Rasulullah harus memikirkan jalan untuk mengubah keadaan secara

perlahan-lahan dengan mengatasi berbagai masalah utama tergantung pada

faktor keuangan. Dalam hal ini strategi yang dilakukan oleh Rasulullah

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membangun Masjid

2. Merehabilitas Kaum Muslim

3. Membangun Konstitusi Negara

4. Meletakkan Dasar-Dasar Sistem Keuangan Negara

Pemikiran ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW dipilih

seorang Rasul dimana Rasulullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan

26

Page 27: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

27

yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah:

a. Kemasyarakatan

b. Hukum fiqh

c. Politik (siyasah)

d. Ekonomi (muamalah) jumlahnya 228± 3% dari ayat Al-Qur’an

Perbedaan yang sangat jauh jelas terlihat antara perekonomian di

zaman Rasulullah dengan perekonomian di Indonesia saat ini. Jika pada

zaman Rasulullah, perekonomian masih carut marut karena masih terjadi

peperangan yang mengakibatkan banyak kerugian maupun keuntungan.

Akan tetapi Rasulullah dapat mengatasi permasalahan -permasalahan

ekonomi pada waktu itu dengan menjalanka n program-program yang

bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan di Indonesia, keadaan

perekonomian Indonesia sangat lemah apalagi dengan masuknya krisis saat

ini ke Indonesia. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia yang masih

muncul saat ini dijadikan fokus program ekonomi 2008 -2009 yang tertuang

dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang memuat berbagai kebijakan ekonomi

yang menjadi target pemerintah yang dapat dikelompokkan ke dalam 8

bidang yaitu: (i) investasi, (ii) ekonomi makro dan keuangan, (iii) k etahanan

energi, (iv) sumber daya alam, lingkungan dan pertanian, (v) pemberdayaan

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), (vi) pelaksanaan komitmen

masyarakat ekonomi ASEAN, (vii) infrastruktur, dan (viii) ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian.

4.2 SaranAdapun saran-saran yang dapat penyusun berikan adalah sebagai

berikut:

a. Teori Ekonomi baik menurut ekonom klasik maupun menurut Keyness

dalam hal ini kapitalis dan sosialis, tidak cocok diterapkan pada sistem

perekonomian di Indonesia apapun alasannya;

b. sistem perekonomian Indonesia yaitu Sistem Ekonomi Pancasila

memang merupakan cerminan dari seluruh kegiatan perekonomian rakyat

Indonesia;

Page 28: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

28

c. sistem perekonomian di Indonesia masih mempunyai banyak kekurangan

sehingga belum bisa mengantisipasi permasalahan -permasalahan

ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila kita kembali

kepada sistem perekonomian yang bersumber kepada Al -Qur’an dan

Hadits yang sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.

Page 29: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

29

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2004. MAKRO EKONOMI: Teori Pengantar. Jakarta:Rajawali Pers.

Ibrahim, Taher. 1967. Islam, Marx dan Keynes: Pembahasan Ekonomi.Jakarta: Bulan Bintang.

Saud, Mahmud Abu. 1991. Garis-garis Besar Ekonomi Islam . Depok: GemaInsani.

Muhammad. 2002. Kebijakan Fiskal dan Moneter da lam Ekonomi Islami .Jakarta: Salemba Empat.

Primiana, Ina. 3 Agustus, 2009. Rekunstruksi Sistem Ekonomi Indonesia .Pikiran Rakyat, hlm. 4 & 11.

http://nanibagas.wordpress.com/2008/12/12/arus -lingkar-kegiatan-ekonomi/

http://organisasi.org/pengertian_je nis_macam_kegiatan_ekonomi_arti_definisi_produksi_distribusi_dan_konsumsi_ilmu_pendidikan_ekonomi _dasar

http://zeki.nireblog.com/post/2008/09/19/beberapa -permasalahan-dan-solusi-perekonomian-indonesia

29

Page 30: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

30

ABSTRAK

Penyusunan makalah berjudul “Ekonomi Rasulullah danPermasalahan Ekonomi Indonesia ” ini dilatarbelakangi oleh maraknya teori-teori baik dari kaum kapitalis maupun sosialis dan sistem ekonomi pancasilaIndonesia yang belum bisa mengatasi semua permasalah ekonomi yang adadi Indonesia. Akan tetapi jika ditinjau ke masa lampau, yaitu pada zamanRasulullah SAW menjadi pemimpin, Rasulullah bukan mengemukakanpendapat, tetapi mempraktekkan dan melaksanakan kegiatan ekonomi yangbersumber pada Al-Qur’an dan Hadits sehingga bisa membawa rakyatnyapada kesejahteraan.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui definisi darikegiatan ekonomi, macam-macam kegiatan ekonomi, teori -teori yangdikemukakan oleh ekonom klasik dan teori dari Keyness dan mengetahuikegiatan perekonomian pada zaman Rasulullah serta membandingkannyadengan sistem ekonomi Indonesia . Oleh karena itu, penulisan makalah inidiawali dengan mendefinisikan kegiatan ekonomi dan macam -macamkegiatan ekonomi. Argumen-argumen yang disajikan diambil dari teori-teoriparah ahli, sejarah kebudayaan Islam dan fakta-fakta yang ada di Indonesia.

Page 31: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

31

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan

rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

yang diberi judul “Ekonomi Rasulullah dan Permasa lahan Ekonomi

Indonesia”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menemukan kesulitan,

namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, kami akhirnya

dapat menyelesaikannya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ade Suherman S.Pd, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Ekonomi

Makro.

2. Orang tua yang telah turut memotivasi terselesaikannya makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

memberikan kontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin.

Sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa penyusunan makalah

ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan besar hati kami

bersedia menerima kritikan maupun saran da ri berbagai pihak agar dalam

penyusunan makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik.

Ciamis, Maret 2010

Penyusun

i

Page 32: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

32

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................ ................................ ........... i

DAFTAR ISI ................................ ................................ ........................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................ ................................ ...... 1

1.1 Latar Belakang ................................ ................................ .... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................ ............................... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ................................ ............................. 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................ ................................ . 2

2.1 Definisi Kegiatan Ekonomi ................................ ................... 2

2.2 Macam-macam Kegiatan Ekonomi ................................ ...... 2

2.2.1 Produksi ................................ ................................ ...... 2

2.2.1.1 Pengertian Produksi ................................ ........ 2

2.2.1.2 Tujuan Produksi ................................ .............. 3

2.2.1.3 Faktor-faktor Produksi ................................ ..... 3

2.2.1.3.1 Sumber Daya Alam .......................... 3

2.2.1.3.2 Sumber Daya Manusia .................... 3

2.2.1.3.3 Sumber Daya Modal ........................ 4

2.2.1.3.4 Sumber Daya Pengusaha ................ 5

2.2.1.4 Tahap Produksi ................................ ............... 5

2.2.1.5 Fungsi Produksi ................................ ............... 5

2.2.2 Distribusi ................................ ................................ ..... 6

2.2.2.1 Pengertian ................................ ....................... 6

2.2.2.2 Fungsi Distribusi ................................ .............. 6

ii

Page 33: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

33

2.2.2.2.1 Fungsi Distribusi Pokok ..................... 6

2.2.2.2.2 Fungsi Tambahan .............................. 7

2.2.2.3 Sistem Distribusi ................................ .............. 7

2.2.2.4 Saluran Distribusi ................................ ............ 7

2.2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Distribusi .... 9

2.2.2.5.1 Faktor Pasar ................................ ...... 9

2.2.2.5.2 Faktor Barang ................................ .... 9

2.2.2.5.3 Faktor Perusahaan ............................ 9

2.2.2.5.4 Faktor Kebiasaan dalam Pembelian ... 9

2.2.3 Konsumsi ................................ ................................ .... 9

2.2.3.1 Pengertian dan Tujuan Konsumsi ................... 9

2.2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Konsumsi ................................ ....................... 10

2.3 Teori Ekonomi Klasik dan Keynes ................................ ....... 10

2.3.1 Ekonomi Klasik ................................ ............................ 10

2.3.2 JM Keynes ................................ ................................ .. 10

2.3.3 Kekeliruan Teori Keynes terhadap Teori Ekonomi

Klasik ................................ ................................ ........... 10

BAB III PEMBAHASAN ................................ ................................ ...... 13

3.1 Kegiatan Perekonomian di Zaman Rasulullah ..................... 13

3.1.1 Masa Awal Pemerintahan Rasulullah ............................... 13

3.1.2 Sistem Ekonomi ................................ ....................... 15

3.1.3 Sistem Keuangan dan Pajak ................................ ... 16

3.1.4 Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Negara ....... 16

iii

Page 34: Makalah Ekonomi Di Zaman Nabi Dan Permasalahan Ekonomi Indonesia

34

3.1.4.1 Sumber-sumber Pendapatan ....................... 16

3.1.4.2 Sumber-sumber Pengeluaran ...................... 17

3.1.5 Baitul Mal ................................ ................................ . 18

3.2 Beberapa Permasalahan Perekonomian di Indonesia ......... 19

BAB IV PENUTUP ................................ ................................ .............. 26

4.1 Simpulan ................................ ................................ ............. 26

4.2 Saran ................................ ................................ ................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ .......... 29

iii

iv