21
Disusun Oleh : N A M A : ZAINAL ABIDIN N I M : 06.10407.020 JURUSAN : AGRONOMI SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

Makalah Budidaya Tomat

  • Upload
    faizal

  • View
    8.087

  • Download
    19

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Budidaya Tomat

Disusun Oleh :

N A M A : ZAINAL ABIDINN I M : 06.10407.020JURUSAN : AGRONOMI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIANYAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS

(STIPER YAPIM MAROS)2008

Page 2: Makalah Budidaya Tomat

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman tomat tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan. Penyebaran

tomat hingga sampai di seluruh benua Asia setelah Spanyol menguasai Amerika

Serikat. Mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni Spanyol hingga ke

Filipina. Tomat ditanam sebagai tanaman buah di ladang atau pekarangan. Buah

tomat bisa dimakan langsung, dijus, saus, dimasak, dibuat sambal goreng atau

dibuat acar tomat.

Tomat yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan

berwarna merah disebut tomat buah. Tomat yang berukuran kecil dikenal sebagai

tomat sayur dan yang lebih kecil lagi sebesar kelereng disebut tomat chery dan

digunakan untuk campuran membuat sambal atau hidangan selada. Jika orang

menyebut tomat, asumsinya adalah buah untuk sayuran. Padahal sudah lama

tomat menjadi buah tangan yang siap dimakan atau dibuatjus yang segar sebagai

minuman. Sehingga tomat bukan lagi sebagai buah sayuran, tetapi lebih dari itu,

yaitu dimakan mentah.

Tomat memiliki berbagai macam manfaat antara lain mencegah penyakit

sariawan, menghilangkan jerawat dan mencegah penyakit kanker. Tomat juga

kaya akan vitamin antara A, C dan D serta banyak mengandung serat dan bebas

kolesterol. Beragamnya manfaat tomat ini tentu saja memberikan peluang kepada

petani untuk termotivasi untuk membudidayakan tanaman tomat sebagai sumber

penghasilan yang tidak hanya dikonsumsi sendiri bersama keluarga tetapi juga

dapat dikomersialkan yang akan memberikan sumber penghasilan.

B. Tujuan

Tujuan yang dicapai pada penyusunan makalah ini adalah mengetahui

teknik budidaya tomat yang baik dan benar.

1

Page 3: Makalah Budidaya Tomat

BAB II PEMBAHASAN

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM)

A. Syarat Tumbuh

Tanaman tomat dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang beragam.

Namun untuk memperoleh hasil yang optimal tomat membutuhkan lingkungan

yang memiliki system pengairan dan sinar matahari yang cukup. Pengairan yang

berlebihan dapat menyebabkan kelembaban tanah menjadi tinggi sehingga timbul

berbagai penyakit. Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tomat adalah

100-200 mm per hujan dengan temperatur harian yang ideal yaitu 25-30 derajat

celcius. Untuk proses pembungaan tomat membutuhkan temperatur malam hari

sekitar 15-20 derajat celcius. Tomat membutuhkan media tanah berupa tanah

yang gembur, berpasir, subur dan banyak mengandung humus. Tomat

membutuhkan yang derajat keasamannya (pH tanah) 5,5 sampai 6,5. Tomat

umumnya ditanam di dataran tinggi, beberapa varietas unggul baru dapat ditanam

di dataran rendah. Waktu tanam yang baik dua bulan sebelum hujan berakhir.

B. Pembibitan

1. Pemilihan Benih

Untuk mendapat hasil yang optimal benih yang digunakan harus

memiliki kualitas yang baik. Kebutuhan benih berkisar 200-300 gram/hektar.

Berikut ini beberapa kriteria teknik untuk seleksi benih, yaitu :

a. Utuh, artinya benih tidak memiliki cacat ataupun luka

b. Sehat artinya benih harus benar-benar terbebas dari hama dan penyakit.

c. Bersih dari kotoran, artinya benih tidak terkontaminasi oleh benda-benda

asing.

d. Memiliki daya tumbuh yang baik. Kemampuan berkecambah lebih dari

85%.

2

Page 4: Makalah Budidaya Tomat

Saat ini ditemukan berbagai spesies tomat, yaitu tomat biasa

(L.pimpinellifolium), tomat apel (L.commune), tomat kentang

(L.grandifolium), tomat kriting (L.validum) dan tomat chery (L.cerasiforme).

Di Indonesia terdapat 4 varietas tomat unggul, yaitu :

a. Tomat intan; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai

tinggi. Tanaman ini tahan penyakit layu bakteri. Hasil 12,4 ton/tahun.

b. Tomat ratna; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai

tinggi. Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 12

ton/tahun.

c. Tomat berlian; tanaman ini dapat tumbuh baik pada dataran rendah.

Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 13 ton/tahun.

d. Tomat mutiara; tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai

tinggi. Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 14

ton/tahun.

Adapun beberapa varietas tomat unggulan harapan untuk dataran

rendah yaitu mirah dan oval dan varietas tomat gondola dan zamrud.

2. Penyemaian

Ada beberapa cara dalam melakukan penyemaian salah satunya

sebagai berikut :

a. Penyemaian di Kotak Semai

Tahapan penyemaian benih di kotak semai adalah sebagai berikut :

1) Buat kotak semai dari papan kayu dengan ukuran panjang 50 sampai

60 cm, lebar 30 sampai 40 cm, dan dasar kotak semai dibuat lubang

untuk memudahkan aliran air siraman. Kotak semai berupa plastik

juga dapat digunakan.

2) Isi kotak semai dengan media semai berupa campuran tanah dan

pupuk kandang setinggi 12 cm dengan perbandingan tanah dan pupuk

3

Page 5: Makalah Budidaya Tomat

kandang 1:1 atau 1:2, media semai tersebut kemudian dipadatkan

sedikit demi sedikit.

3) Basahi kotak semai sebelum ditanam

4) Semaikan benih tanaman ke dalam kota yang telah dibasai, benih

disebar atau ditanam sedalam 0,5-1 cm minimal sebanyak 2 biji

pelubang.

5) Tutup benih dengan sedikit tanah

6) Setelah berumur 7 sampai dengan 10 hari benih siap dipindahkan ke

tempat penanaman seperti kantong polybag atau penyapihan.

b. Penyapihan Benih

Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur dua

minggu dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu, ini bertujuan

dalam proses adaptasi bibit dan peluang bibit tumbuh dan berkembang

dengan baik dapat dilihat dari penyapihan. Wadah yang bisa dijadikan

sebagai tempat penyapihan bisa berupa bumbunan yang terbuat dari daun

pisang atau kantong plastik dengan ukuran 5 x 8 cm.

Adapun tahapan penyapihan adalah sebagai berikut :

1) Siapkan bumbunan

2) Isi bumbunan dengan media tanah berupa tanah yang telah disterilkan

3) Pilih bibit yang akan disapih dari tempat penyemaian

4) Lubangi media dalam bumbunan dengan jari sedalam 1 cm

5) Tanaman bibit lalu ditimbun dengan tanah dan ditekan sedikit

6) Letakkan bibit dalam bumbun pada tempat yang teduh

7) Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari

8) Tanaman tomat muda siap dipindahkan dari penyapihan dari umur 14-

21 hari.

4

Page 6: Makalah Budidaya Tomat

C. Penanaman

1. Persiapan Lahan

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam tomat pada

lahan adalah pengolahan lahan dengan mencangkul dengan mesin traktor

sedalam 30-40 cm kemudian dibuat bedengan dengan ukuran 100-400 cm.

Pada bedengan dibuat lubang tanaman dengan jarak dalam barisan 50-60 cm

dan jarak antara barisan 70-80 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang

berkisar 0,5-1 kg/lubang atau 20-30 ton/Ha.

2. Pemindahan bibit

Bibit tomat dapat dipindahkan ke lahan yang permanen saat berumur

30-45 hari setelah semai. Saat hendak dipindahkan, bibit tersebut tetap harus

dipilih lagi supaya diperoleh tanaman yang akan tumbuh dengan baik mulai

dari fase vegetatif sampai fase pembentukan buah.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan benih sapihan biasanya tumbuh terus dengan baik. Bila

ada tanaman yang mati, sebaiknya segera disulam. Tujuannya agar

pertumbuhan tanaman susulan tidak terlalu jauh berbeda dengan yang lebih

dahulu tumbuh baik. Tindakan pemeliharaan lain untuk tanaman tomat yang

penting adalah penyiangan, penggemburan, dan pengairan. Penyiangan

dilakukan dengan koder atau dengan langsung mencabut. Penyiangan dengan

kored berfungsi juga sebagai penggembur tanah. Pengairan dilakukan

terutama pada awal penanaman atau pada saat air hujan tak mencukupi

kebutuhan tanaman. Pemupukan : Kebutuhan pupuk kandang untuk setiap

hektar lahan tomat adalah sekitar 20 ton. Selain itu pupuk buatan juga

diberikan. Pupuk yang biasa diberikan adalah Urea dengan dosis 225 kg/ha,

TSP dengan dosis 100-150 kg/ha, dan KCL dengan dosis 100-150 kg/ha.

Pupuk Urea diberikan tiga kali. Sepertiga bagian di awal tanam, sepertiga

5

Page 7: Makalah Budidaya Tomat

berikutnya di bulan pertama dan kedua. Sebaiknya pupuk diberikan dengan

cara ditugal. Pemupukan pertama merupakan gabungan dari Urea, TSP, dan

KCL. Pada tahap pemeliharaan juga dilakukan pemasangan ajir atau lanjaran

yang bertujuan agar batang dan cabang tidak menjakar ke tanah dan untuk

tetap menjaga tanaman tumbuh dan tegak.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Hama

Hama yang umum menyerang tanaman tomat antara lain :

1) Ulat tanah (Agrostis ipsolon Hubner)

Ulat tanah di mana menyerang tanaman muda dengan memotong

batang dan tangkai. Pengendalian dengan memberikan insektisida Furadan

dan dapat disemprot dengan Hosthation 40 EC dan Dursban 20 ES.

2) Ulat buah (Heliothis armigera Hubner)

Ulat buah menyerang buah dengan melubanginya.

Pengendaliannya dengan cara penyemprotan dengan insektisida seperti

Diazihon, Cymbush, dan Bayrusil. Pengendalian dapat pula dengan rotasi

tanaman serta dengan cara mekanis yaitu mengumpulkan ulat kemudian

membakarnya.

3) Nematoda bisul akar (Meloydigyne javanica)

Dimana akar tanaman yang membengkak dan berbiltil-biltil

sehingga akar tanaman kesulitan mengambil air dari tanah. Pengendalian

dengan bahan kita nematisida seperti furagan dan carater, menanam

varietas tomat yang tahan hama nematode atau dengan mencabut tanaman

yang terserang nematode kemudian membakar.

b. Penyakit

1) Penyakit layu fusarium di mana memperlihatkan gejala layu, selain itu

infeksi mulai dari akar dan berlanjut ke jaringan pembuluh xylem

6

Page 8: Makalah Budidaya Tomat

sehingga mengakibatkan tanaman mati. Pengendalian dengan cara

penggunaan mulsa plastik transparan di mana bertujuan untuk

menaikkan suhu tanah agar penyakit itu mati dengan kelancaran

sirkulasi air pada sekitar media tanaman.

2) Penyakit busuk daun memperlihatkan gejala bercak-bercak yang tidak

beraturan pada daunnya dengan kondisi daun agak basah, lunak dan

berwarna hijau kehitam-hitaman. Pengendaliannya dengan fungisida

sistemik. Acylalamine, Propamocarb, dan Oxadity dan fungisida

kontak ialah Cloretakni.

3) Penyakit layu bakteri dimana tanaman memperlihatkan gejala layu

pada daun. Pengendaliannya dengan menggunakan varietas unggu,

memperbaiki system drainase dan irigasi dan rotasi tanaman tomat

dengan tanaman yang berbeda family.

5. Panen dan Pasca Panen

a. Panen

Pemanenan atau pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada

tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanaman dengan ditandai

kulit buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kekuning-kuningan

sampai kemerah-merahan. Panen buah tomat buah dapat dilakukan

beberapa kali yakni sekitar 10-15 kali pemetikan buah dengan interval

waktu 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis dipetik. Hasil dari satu

kali panen sekitar 20 ton/Ha.

b. Pasca Panen

1) Penyortiran

Penyortiran dan penggolongan merupakan dua hal penting yang

dilakukan pada saat panen di mana bertujuan untuk menentukan mutu

buah berdasarkan tingkat kesehatan, kesegaran, bobot, warna, bentuk serta

7

Page 9: Makalah Budidaya Tomat

tingkat kematangan. Buah tomat bisa dibersihkan dengan menggunakan

zat kimiat seperti zat neutral cleaner, britex way berfungsi sebagai

pembersih kotoran serta residu pestisida yang digunakan selama

pemanenan.

2) Penyimpanan

Penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan ketiga hal ini harus

dilakukan secara benar dan tepat agar tomat tetap dalam kondisi baik

sampai ditangan konsumen. Ketahanan optimum pada buah tomat

tergantung pada kelembaban dan suhu ruang penyimpanan. Pengemasan

dan pengangkutan saling terkait satu sama lain di mana pengemasan

bertujuan untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis akibat gesekan

maupun benturan selama pengangkutan. Adapun syarat yang harus

dipenuhi dalam proses pengemasan diantaranya sebagai berikut :

- Sterilisasi alat pengemas harus terjamin

- Alat pengemas sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan ringan

- Penyusunan buah tomat harus rapi sesuai dengan daya tampung.

8

Page 10: Makalah Budidaya Tomat

BUDIDAYA KACANG HIJAU

1. Syarat Tumbuh

a. Tanah

Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan

drainase yang baik.

Struktur tanah gembur

Ph 5,8 7,0 optimal 6,7

b. Iklim

Curah hujan optimal 50-200 mm/bln

Temperatur 250 – 270 C dengan kelembaban udara 50-80% dan cukup

mendapat sinar matahari.

2. Teknologi Budidaya

a. Benih

VarietasHasil(t/Ha)

Umur(hari)

Posisi Polong

Berat 100 Biji (g)

Sifat Khusus

Murai 1,5 63 Terkulai 6 Tahan penyakit bercak daunPerkutut 1,64 60 Terkulai 5 Tahan penyakit embun tepung.

Agak tahan penyakit bercak daun.

Kenari 1,64 60-65 Terkulai 6,7 Agak tahan penyakit bercak daun. Toleran penyakit karat.

Sriti 1,58 60-65 Terkulai 6 Toleran penyakit embun tepung.

b. Pengolahan Tanah

Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah

(TOT). Penyiangan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam.

Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.

9

Page 11: Makalah Budidaya Tomat

Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif

dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan

yang berat pembakaran dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4

m.

Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu

pengolahan tanah minimal.

Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/Ha agar dapat menekan

pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur

tanah.

c. Penanaman

Waktu Tanam

Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau

setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilakukan pada awal musim

hujan.

Cara Tanam

Benih di tanam dengan cara ditugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40

cm 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.

d. Pemupukan

Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan

Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK

Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 Kg Urea + 45-90

Kg TSP + 50 Kg KCL/Ha.

Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat

meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah.

10

Page 12: Makalah Budidaya Tomat

e. Pengairan

Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan

pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan,

menjelang berbunga dan pembentukan polong.

f. Penyiangan

Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan

bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4

minggu.

g. Pengendalian Hama dan Penyakit

1. Hama

a. Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat

kacang) meruca testualitis spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan

kutu trips.

b. Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul

yang tahan hama penyakit.

c. Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat

dikendalikan dengan cara biologi.

2. Penyakit

a. Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara Scierotium dolfsii,

Cercospora Canescens (bercak daun)

b. Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan

penyakit atau dengan menggunakan fungisida.

11

Page 13: Makalah Budidaya Tomat

3. Pasca Panen

a. Panen

Kacang hijau di panen sesuai dengan umur varietas. Tanda-tanda lain

bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya

warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat kering.

Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat

dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat

dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara

panen ke satu dan ke dua 3-5 hari.

b. Pasca Panen

Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari di bawah sinar

matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul

dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan did alam kantong atau

karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari

kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang

hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air

8-10%.

12