41
Mekanisme Kerja serta Struktur dan Pembuluh Darah pada Jantung Maria Agustina Dee 102013075 Email: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang melebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. Semua organ dalam tubuh manusia mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga jika salah satunya bermasalah maka akan timbul gangguan baik itu rasa sakit atau apapun. Semuanya juga tidak terlepas dari peran arteri dan vena yang berfungsi penting dalam peredaran darah dan sebagai pengsuplai darah. Jika ada gangguan pada vena maupun arteri akibat kecelakaan maka akan menimbulkan perdarahan misalnya apabila tejadi fraktur pada arculatio sternoclavikula dan mencederai arteri subklavia dapat menyebabkan perdarahan. Selain itu juga misalnya terjadi cedera pada cartilago thyroid dapat merusak pembuluh darah didekatnya seperti arteri carotis 1 | Page

Makalah Blok 8 Rith Punya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 8

Citation preview

Page 1: Makalah Blok 8 Rith Punya

Mekanisme Kerja serta Struktur dan Pembuluh Darah pada Jantung

Maria Agustina Dee

102013075

Email: [email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua

paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis

midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan

tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang melebar (dasar)

mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.

Semua organ dalam tubuh manusia mempunyai hubungan antara satu dengan yang

lainnya. Sehingga jika salah satunya bermasalah maka akan timbul gangguan baik itu rasa

sakit atau apapun. Semuanya juga tidak terlepas dari peran arteri dan vena yang berfungsi

penting dalam peredaran darah dan sebagai pengsuplai darah. Jika ada gangguan pada vena

maupun arteri akibat kecelakaan maka akan menimbulkan perdarahan misalnya apabila tejadi

fraktur pada arculatio sternoclavikula dan mencederai arteri subklavia dapat menyebabkan

perdarahan. Selain itu juga misalnya terjadi cedera pada cartilago thyroid dapat merusak

pembuluh darah didekatnya seperti arteri carotis comunis, dan akhirnya akan merusak

cabang-cabang arteri tersebut.

Pembahasan

Jantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan

berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepalan tangan. Jantung terletak pada

diaphragma diantara bagian inferior kedua paru dan dibungkus oleh membran khusus yang

disebut perikardium. Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung

dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta

ventrikel kanan dan kiri.1

Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah ventral, ditutupi

oleh sternum dan cartilage costalis II/III-V/VI. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri

1 | P a g e

Page 2: Makalah Blok 8 Rith Punya

garis midsternal.1 Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-

kira 6cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar

dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu

jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.1

Struktur Makroskopis Jantung

Gambar 1. Makroskopis Jantung

Jantung secara makroskopis yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari beberapa

bagian yaitu perikardium, ruang-ruang jantung, katup-katup pada jantung dan persarafan serta

perdarahan jantung.2

a) Perikardium

Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium fibrosa adalah

lapisan kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh

besar di atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium serosa

melapisis perikardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah

membalik untuk menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa

merupakan permukaan halus sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting

terletak di antara lapisan parietalis dan viseralis, yaitu:2

1. Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta

trunkus pulmonalis dan aorta di anterior.

2 | P a g e

Page 3: Makalah Blok 8 Rith Punya

2. Sinus obliquus: di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.

pulmonalis.

Pasokan darah perikardium dari cabang-cabang perikardiacophrenicus dan a.

thoracalis interna. Perikardium fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa

dipersarafi oleh n. phrenicus.2

b) Ruang-Ruang pada Jantung

Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium kanan, atrium

sinstrum, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap

atrium kiri dan ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri.3

Dinding jantung tersusun atas otot jantung, miokardium, yang di luar terbungkus oleh

perikardium serosum, yang disebut epikardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis

endothel, disebut endokardium.3

1. Atrium kanan

Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah

dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke

ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium

kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam

muara vena kava tidak terdapat katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari

atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena

itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung

akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena

kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui

katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium.

Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada

disritmia jantung dapatmenurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah

ventrikel.3

2. Atrium kiri

Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempatvena

pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh

karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam

pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan

3 | P a g e

Page 4: Makalah Blok 8 Rith Punya

bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah.

Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.3

3. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare

kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu

rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti

corong, tempat ini disebut infundibulum.3

Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium kanan dan

menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas

otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa

dan dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis

pertama terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui

basisnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di

antaranya adalah trabecula septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke

dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis

crus kanan yang merupakan bagian dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya

terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.3

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis

yang dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang

meliputinya: cuspis anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak

di anterior, cuspis septalis terletak berhadapan dengan septum intraventriculare dan

cuspis inferior atau posterior terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin

fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya

dilekatkan pada chorda tendineae. Chorda tendineae menghubungkan cuspis dengan

musculi papilares. Bila ventrikel berkontraksi, musculi papilares berkontraksi dan

mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan terbalik waktu

tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu proses ini, chrdae tendineae

dari satu musculus papilaris dihubungkan dengan dua cuspis yang berdekatan.3

Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga

valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardioum disertai sedikit jaringan

fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung

4 | P a g e

Page 5: Makalah Blok 8 Rith Punya

melekat pada dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam

truncus pulmonalis. Tidak ada chordae tendineae atau musculi papillares yang

berhubungan dengan cuspis valva ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri

mencegah cuspis turun masuk ke dalam ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis

terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, dan masing-masing terletak diluar dari

setiap cuspis.3

Ketiga valvula semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula

semilunaris kiri) dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan

kanan). Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valva tertekan pada dinding truncus

pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke

jantung dan masuk ke sinus; cuspis valva terisi, terletak berhadapan di dalam lumen

dan menutup ostium trunci pulmonalis.3

Gambar 2. Letak valva tricuspidalis dan valva trunci pulmonalis.

4. Ventrikel kiri

Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri

dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal

daripada dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri

berbentuk sirkular; ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum

interventriculare ke dalam rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang

berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat

trabecula septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut

vestibulum aortae.3

5 | P a g e

Page 6: Makalah Blok 8 Rith Punya

Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis,

cuspis anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva

tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare

dan ostium aortae. Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares

sama seperti valva tricuspidalis.3

Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan

struktur valva trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris

kanan) dan dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris kiri dan

posterior). Di belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae.

Sinus aortae anterior merupakan tempat asal arteria coronaria kanan, dan sinus

posterior kiri tempat asal arteria coronaria kiri.3

c) Katup pada Jantung

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel

ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah.

Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara

pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan

ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong

salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup

menutup, seperti anda mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya.

Perhatikan bahwa gradient ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak

dapat membukanya. Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah

searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang

memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris,yangmemisahkan arteria

pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan

menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah

jantung.4

1. Katup Atrioventrikularis (AV)

Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun

katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalisyang terletak

antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup.Katup mitralis yang

memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah

6 | P a g e

Page 7: Makalah Blok 8 Rith Punya

daun katup. Daun katup dari kedua katup initertambat melalui berkas-berkas tipis

jaringan fibrosa yang disebutkordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot

kapilaris, yaitu tonjolanotot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup

pada waktukontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam

atrium.Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture,

iskemia),darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu

ventrikel berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV

dicegaholeh ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu

otot papilaris berkontraksi.4

2. Katup Semilunaris

Kedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris

yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta

terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara

ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali

darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam

keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding

aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria

terletak di dalam kantung-kantungtersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara

koronaria tersebut dari penyumbatanoleh daun katup, pada waktu katup aorta

terbuka.2

Gambar 3. Katup Jantung

7 | P a g e

Page 8: Makalah Blok 8 Rith Punya

d) Perdarahan Jantung

Gambar 4. Arteriae coronariae.

Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, yang berasal

dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae. Arteriae coronariae dan cabang-cabang

utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardial.3

Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di

antara truncus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertikal di

dalam sulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferior jantung pembuluh ini

melanjut ke posterior sepanjang sulcus atrioventricularis untuk beranastomosis dengan

ateria coronaria kiri di dalam sulcus interventricularis posterior. Cabang-cabang arteria

coronaria dextra berikut ini mendarahi atrium dextrum dan ventriculus dexter, sebagian

dari atrium sinistrum dan ventriculus sinister, dan septum atrioventriculare.3

Arteria coronaria sinistra, yang biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteria

coronaria dextra, mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium

sinister, ventriculus sinister, dan septum ventriculare. Arteria ini berasal dari posterior kiri

sinus aortae aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan

8 | P a g e

Page 9: Makalah Blok 8 Rith Punya

auricula kiri. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis dan bercabang

dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.3

Terdapat anastomosis di antara cabang-cabang terminal arteria coronaria dextra dan

kiri (sirkulasi kolateral), tetapi biasanya tidak cukup besar untuk menyediakan suplai

darah yang cukup untuk otot jantung apabila sebuah cabang besar tersumbat oleh suatu

penyakit. Penyumbatan mendadak dari sebuah cabang-cabang besar atau salah satu arteria

coronaria biasanya menyebabkan kematian otot jantung (infark miokardium), walaupun

kadang-kadang sirkulasi kolateral cukup untuk mempertahankan suplai ke otot.3

Gambar 5. Venae coronariae.

Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus

coronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan

lanjutan dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrum sebelah kiri

vena cava inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus

coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan

melalui vena-vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.3

e) Persarafan Jantung

Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom

melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis berasal dari

bagian cervicale dan thoracale bagian atas truncus symphaticus, dan persarafan

parasimpatis berasal dari nervus vagus.3

Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrialis dan nodus

atrioventricularis, serabut- serabut otot jantung, dan arteriae coronariae. Perangsangan

serabut-serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya daya kontraksi

otot jantung, dan dilatasi arteriae coronariae.3

9 | P a g e

Page 10: Makalah Blok 8 Rith Punya

Serabut-serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus sinuatrialis, nodus

atrioventricularis dan arteriae coronariae. Perangsangan saraf parasimpatis mengakibatkan

berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung dan konstriksi arteriae coronariae.3

Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf

yang biasanya tidak dapat disadari. Akan tetapi, bila suplai darah ke miokardium

terganggu, impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut-serabut aferen

yang berjalan bersama nervus vagus mengambil bagian dalam refleks kardiovaskular.3

Struktur Mikroskopis Jantung

a) Epikardium

Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial

yang berada di atas jaringan ikat. Pada epikardium terdapat perikardium. Perikardium

merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaputyang membungkus jantung

dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang

berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara perikardium dan epikardium.

Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang dibentuk oleh lamina viseralis dari

perikardium. Epikardium berupa membrana serosa yang padat dengan ketebalan

yang bervariasi, banyak mengandung serabut elastis yang berbentuk lembaran, terutama

dibagian provundal.4

Epikardium melekat erat pada miokardium, membungkus vasa, nervi dan corpus

adiposum, jaringan lemak banyak ditemukan pada jantung. Kumpulan ganglion padat

terdapat pada subepikardium terutama pada tempat masuknya vena kava kranialis. Lamina

parietalis perikardium juga berupa membran serosa yaitu suatu membran yang terdiri dari

jaringan ikat yang mengandung jala serabut elastis, kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan

ditutup oleh mesothelium. Epikardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada

diatas jaringan ikat. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan

makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah

untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri coronaria.4

b) Miokardium

Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal

dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan

10 | P a g e

Page 11: Makalah Blok 8 Rith Punya

atriopeptin, ANF (Atrial  Natriuretic Factor kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi

untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis

serat otot yaitu serat kondukdi danserat kontraksi. Serat konduksi pada jantung merupakan

modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2

nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan AV, bundle of HIS dan serat purkinje. Serat

purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak disubendokardial. Sel purkinje

mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril, kaya akanmitokondria dan glikogen

serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral.Serat kontraksi merupakan serat

silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdirihanya 1 atau 2 nukleus di sentral.

Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memiliki striae. Sarkoplasmanya mengandung

banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara dua seratotot adalah melalu fascia

adherens, macula adherens ( desmosom), dan gap junction.4

c) Endokardium

Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokaridum homolog

dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan

subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana

terdapat tight/occluding  junction dan gap junction lapisan subendokardial terdiri dari

jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.4

Gambar 6. Dinding Jantung

Mediastinum

11 | P a g e

Page 12: Makalah Blok 8 Rith Punya

Gambar 7. Mediastinum

Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada. Mediastinum dibagi menjadi

bagian anterior, medius, posterior dan superior. Rongga dada dibagi menjadi 3 rongga utama

yaitu; rongga dada kanan (cavum pleura kanan ), rongga dada kiri (cavum pleura kiri),

rongga dada tengah. Rongga ini secara anatomi dibagi menjadi :5

1. Mediastinum superior batasnya:5

Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular notch.

Bawah : Bidang yang dibentuk dari angulus sternal ke Vth4

Lateral : Pleura mediastinalis

Anterior : Manubrium sterni.

Posterior : Corpus Vth1 – 4

2. Mediastinum inferior terdiri dari :5

a. Mediastinum Anterior batasnya :

Anterior : Sternum ( tulang dada )

Posterior : Pericardium ( selaput jantung )

Lateral : Pleura mediastinalis

Superior : Plane of sternal angle

Inferior : Diafragma.

b. Mediastinum Medium batasnya :5

Anterior : Pericardium

Posterior ; Pericardium

Lateral : Pleura mediastinalis

Superior : Plane of sternal angle

Inferior : Diafragma

12 | P a g e

Page 13: Makalah Blok 8 Rith Punya

c. Mediastinum posterior, batasnya :5

Anterior : Pericardium

Posterior : Corpus VTh 5 – 12

Lateral : Pleura mediastinalis

Superior : Plane of sternal angle

Inferior : Diafragma.

Sistem Pembuluh Darah

Secara umum pembuluh darah yang ada di dalam tubuh dapat dibagi menjadi pembuluh

darah yang membawa darah menjauhi jantung (arteri) dan menuju jantung (vena).6

a) ArteriArteri merupakan pembuluh darah yang bertugas membawah darah menjauhi jantung.

Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a. pulmonalis yang membawah darah menuju paru

untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada di dalam tubuh adalah

aorta, yang keluar langsung dari ventikel kiri jantung. Aorta yang keluar dari ventrikel kiri

jantung sebagai aorta ascendens. Kemudian aorta ascendens mengalami percabangan yaitu

arcus, sebelum melanjutkan diri menjadi aorta ascendens, arcus mempunyai fungsi, yaitu :6

1. A. brachipcephalca / a. anonyma.arteri ini akan bercabang a. carotis communis

dextra, a. subclavia dextra.

2. A. carotis communis

3. A. subclavia sinistra

Setiap a. carotis communis akan becabang menjadi a. carotis interna (yang

memperdarahi otak) dan a. carotis externa yang memperdarahi wajah, rahang dan leher

sedangkan yang tiap a. subclavia akan bercabang menjadi a. vertebralis (mendarahi otak dan

medulla spinalis) yang kemudian akan menjadi arteri spinal yang segmental dan sebelum naik

ke otak akan membentuk a. baslaris. A. basilaris lalu bercabang menjadi a. cerebralis

posterior dan beranastomosis dengan a. communicant posterior dari a. cerebelaris anterior

membentuk circulus willisi yang khas di otak.6

Arteri subclavia sendiri tetap berjalan ke ekstermitas atas sebagai arteri aksillaris dan

memepercabangkan arteri subscapularis yang mana akan mempercabangkan arteri

circumflexa scapula. Selain itu, arteri subclavia juga akan bercabang jadi arteri mamaria

interna (memperdarahi dinding dada depan dan kelenjar susu).6

13 | P a g e

Page 14: Makalah Blok 8 Rith Punya

Struktur Pembuluh Darah

Dinding arteri terdiri atas tiga lapis. Lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat yang fibrus,

disebut tunika adventisia. Lapisan tengah yang berotot dan elastik disebut tunika media dan

lapisan dalam yang endothelial tunika intima.7

Lapisan terluar merupakan pelindung. Lapisan tengah adalah lapisan yang kuat;

membuat pembuluh darah tetap terbuka dan dengan kontraksi serabut ototnya, memberikan

tekanan yang tetap terhadap darah. Lapisan dalam yang terbentuk oleh endotelium adalah

sangat licin, dibatasi oleh selapis tunggal sel epitel gepeng. Lapisan tengah aorta dan arteri

yang lebih besar berisi sejumlah besar serabut elastik dan sedikit otot, karena perlu bagi arteri

ini  untuk dapat mengembung. Arteri yang lebih kecil dan arteriol relatif berisi lebih banyak

jaringan otot, karena dindingnya harus menyesuaikan diri pada pengendalian saraf

vasomotorik untuk keperluan tubuh. Arteri dan arteriol memperoleh pendarahan dari sebuah

sistem pembuluh yang khusus, yang dikenal sebagai vasa-vasorum; keduanya juga disarafi

oleh serabut-serabut saraf yang ramping yang melingkari dinding pembuluh darah. Vena juga

berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih

mudah kempes, dan kurang elastik daripada arteri. Oleh karena darah dalam anggota gerak

berjalan melawan gaya berat, maka vena mempunyai katup yang disusun sedemikian

sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya. Katupnya

berbentuk lipatan setengah bulan terbuat atas lapisan dalam vena yaitu endotelium, yang

diperkuat oleh sedikit jaringan fibrus. Lipatan-lipatan itu satu sama lain berhadapan;

pinggiran yang bebas menghadap ke arah darah mengalir. Bila vena mengembung karena

penuh dengan darah maka vena itu jadi seolah-olah diikat pada beberapa tempat.7

Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Makin kecil

arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang

sehalus rambut, dinding itu tinggal hanya satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium. Lapisan

yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan dan

membawa air, mineral dan zat makanan untsuk sel, dan melalui pertukaran gas antara

pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan

termasuk karbon dioksida. Maka itu kapiler melaksanakan fungsi yang sangat penting sebagai

distribusi zat-zat penting ke jaringan yang memungkinkan berbagai proses dalam tubuh

berjalan. Susunan Darah dalam arteri dan dalam vena berbeda-beda. Darah arteri berisi

oksigen dan berwarna merah cemerlang sebab hemoglobin bergabung dengan oksigen. Bila

14 | P a g e

Page 15: Makalah Blok 8 Rith Punya

sebuah arteri terpotong maka terlihat darah merah cemerlang menyemprot ke luar dengan

semburan yang seirama denyutan jantung. Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu

karena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada jaringan. Bila sebuah vena terpotong

maka darah mengalir ke luar dengan arus yang rata. Darah dalam kapiler terus-menerus

berubah susunan dan warnanya karena terjadinya pertukaran gas.7

Fungsi Pembuluh Darah

1. Pembuluh Darah Arteri 

Berfungsi untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah tekanan yang tinggi. Karena

alasan inilah arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang kuat, dan darah mengalir

dengan kecepatan yang tinggi di arteri.6

2. Arteriol 

Merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri; dan berfungsi

sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Arteriol

memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan

berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai

kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan sebagai respons

terhadap kebutuhan jaringan. 6

3. Pembuluh Darah Kapiler 

Berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan

lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat melakukan peran ini, dinding kapiler

bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang kecil, yang permeabel

terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya.6

4. Venula 

Berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi

vena yang semakin besar.6

5. Pembuluh Darah Vena 

Berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari venula kembali ke jantung; yang

sama pentingnya juga, vena berperan sebagai penampung utama darah ekstra. Karena tekanan

di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis. Meskipun demikian, dindingnya

mempunyai otot yang cukup untuk dapat berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian

dapat berperan sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik dalam jumlah

kecil atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.6

15 | P a g e

Page 16: Makalah Blok 8 Rith Punya

Faktor yang Mempengaruhi Aliran Balik Vena

Tekanan darah dalam atrium kanan jantung harus selalu positif sehingga darah selalu

mengalir ke jantung. Ada beberapa faktor penentu yang memastikan agar darah vena

senantiasa mengalir kembali ke jantung.5

1. Pompa otot

Kontraksi otot-otot, utamanya yang ada di kaki, akan memeras vena-vena diantara otot

tersebut dan memaksa darah melewati katup-katup menuju jantung.

2. Pompa pernapasan

Tekanan negative intratorakal, yang meningkat selama inspirasi berkenaan dengan tarikan

elastis dari pengembangan paru, cenderung menhisap darah keatas masuk torak.

3. Pompa jantung

Ada tekanan tertentu dipindahkan melalui kapiler-kaliper dan darah.

4. Denyut arteri cenderung memeras vena yang ada disepanjang vena

Aliran balik vena yang efektif sangat penting karena jantung hanya dapat mensirkulasi

darah yang diterimanya, bila aliran balik vena kurang, sebagai contoh setelah berdiri lama

sehingga darah terkumpul di pembuluh kaki, kemudian kekurangan dalam volume darah yang

kembali ke jantung dapat menyebabkan penurunan curah jantung yang cukup untuk

mempengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan pingsan.5

Mekanisme Kerja Jantung

a) Aktivitas Listrik jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi yang

menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara ritmis

akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas.

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:7

1. Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja

mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri

potensial aksinya.

16 | P a g e

Page 17: Makalah Blok 8 Rith Punya

2. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangat penting, sel otoritmik,

tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang

menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.

Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membranya tetap berada pada

potensial istirahat yang konstan yang kecuali apabila dirangsang. Sel-selotoritmik jantung

tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu

( pacemaker activity), yaitu membrane meraka secara perlahan mengalami depolarisasi, atau

bergeser, atara potensial-potensialaksi sampai ambang tercapai, pada saat membrane

mengalami potensial aksi. Melalui siklus pergeseran dan pembentukan potensial aksi

yang berulang-ulang tersebut, sel-sel otoritmis ini secara siklis mencetuskan potensialaksi,

yang kemudia menyebar keseluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara berirama tanpa

perangsangan saraf apapun. Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan

dilokasi-lokasi berikut ini:7

1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang

(muara) vena kava superior.

2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus didasar

atrium kanan dekat septum, tepat diatas peraturan atrium dan ventrikel.

3. Berkas his (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus

AV dan masuk ke septum antarventrikel, tempat berkastersebut bercabang

membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalankebawah melalui spetum, melingkari

ujung bilik septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di

sepanjang diding luar.

4. Serat purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas his dan menyebar

keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.7

Sel-sel jantung yang memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggiterletak di

nodus SA. Sekali potensial aksi timbul disalah satu otot jantung, potensial aksi tersebut akan

menyebar ke seluruh miokardium melalui gap junction dan system penghantar khusus. Oleh

karena itu, nodus SA, yang dalamkeadaan normal memprlihatkan kecepatan otoritmisitas

tertinggi, yaitu 70-80 potensial aksi/menit, menjalankan bagian jantung sisanya dengan

kecepatan inidikenal sebagai pemacu ( pacemaker , penentu irama) jantung. Jaringan

otoritmik lain tidak mampu menjalankan kecepatan mereka yang rendah, karena

17 | P a g e

Page 18: Makalah Blok 8 Rith Punya

merekasudah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus SA sebelum

merekamencapai kambang dengan irama mereka yang lebih lambat. 6

Analogi berikut memperlihatkan bagaimana nodus SA mendorong bagian jantung lain

dengan kecepatan pemacunya. Misalnya sebuah kereta terdiri dariseratus gerbong, tiga

diantaranya adalah lokomotif yang mampu berjalan sendiri, Sembilan puluh tujuh gerbong

lainya harus ditarik agar dapat bergerak. Salah satulokomotif (nodus SA) dapat berjalan

sendiri 70 mil/jam, lokomotif lain (nodusAV) 50 mil/jam dan lokomotif terakhir (serabut

purkinje) 30 mil/jam. Apabilaseluruh gerbong tersebut disatukan lokomotif yang mampu

berjalan dengankecepatan 70 mil/jam akan menarik gerbong lainya dengan kecepatan

tersebut.Lokomotif yang bergerak lebih lambat akan tertarik dengan kecepatan lebih

tinggioleh lokomotif tercepat dan demikian, tindak mampu berjalan dengan kecepatanmereka

sendiri yang lebih lambat selama mereka ditarik oleh lokomotif tercepat.Kesembilan puluh

tujuh gerbong lainya (sel-sel pekerja kontraktil, nonotoritmik),yang tidak mampu berjalan

sendiri, akan berjalan dengan kecepatan apapun yangditentukan oleh lokomotif tercepat yang

menarik mereka.6

Apabila karena suatu hal lokomotif tercepat rusak (kerusakan pada nodus SA),lokomotif

tercepat kedua (nodus AV) akan mengambil alih dan kereta akan berjalan dengan kecepatan

50 mil/jam yaitu, apabila nodus SA nonfungsional. Nodus AV akan menjalankan aktivitas

pemacu Jaringanotoritmik bukan nodus SA adalah pemacu laten yang dapat mengambil

alih,walaupun dengan keceptan yang lebih rendah, apabila pemacu normal tidak  bekerja.

Apabila hantaran impuls antara atrium dan ventrikel terhambat, atriumakan terus berdenyut

dengan kecepatan 70 kali/menit, dan jaringan ventrikel, yangtidak dijalankan oleh kecepatan

nodus SA yang lebih tinggi, berdenyut dengankecepatan 30 kali/menit yang dimulai oleh sel

otoritmik ventrikel (serabut purkinje). Situasi ini dapat diperbandingkan dengan rusaknya

lokomotif ke dua(nodus AV), sehingga lokomotif utama (nodus SA) terputus dari lokomotif

ketiga(serabut purkinje) dan gerbong lainya.7

Lokomotif utama terus melaju dengankecepatan 70 mil/jam sementara bagian kereta

lainya berjalan dengan kecepatan30 mil/jam. Fenomena seperti itu, yang dikenal sebagai blok

jantung total(complete heart block), timbul apabila jaringan penghantar antara atrium

danventrikel rusak dan tidak berfungsi. Kecepatan denyut ventrikel 30 kali/menithanya akan

dapat menunjang gaya hidup yang sangat santai pada kenyataanya pasien biasanya menjadi

koma. Pada keadaan-keadaan dengan kecepatan denyut jantung sangat rendah, misalnya

18 | P a g e

Page 19: Makalah Blok 8 Rith Punya

kegagalan nodus SA atau blok jantung, dapatdigunakan alat pacu buatan (aktifisial

pacemaker). Alat yang ditanam tersebut secara ritmis menghasilkan inpuls yang menyebar

keseluruh jantung untuk menjalakan baik atrium maupun ventrikel dengan kecepatan lazim.7

Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi

yangmenyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara

berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan

otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot jantung kontraktil

yang melakukan kerja mekanis,yaitu memompa. Sel – sel pekerja ini dalam keadaan normal

tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel

otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkandiri mencetuskan dan menghantarkan

potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel – sel pekerja.Kontraksi otot

jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik.8

Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara

umum diperkirakan bahwahal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang

langsung bersamaan dengankebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel – sel otoritmik jantung,

antara potensial – potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel

otot rangka. Permeabilitas membranterhadap K+ menurun antara potensial – potensial aksi,

karena saluran K+ diinaktifkan, yangmengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti

penurunan gradien konsentrasi mereka.Karenainfluks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak

berubah, bagian dalam secara bertahap mengalamidepolarisasi dan bergeser ke arah ambang.8

Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksisebagai respon terhadap

pengaktifan saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dariotot rangka,

dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase

turundisebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan

permeabilitas K+akibat pengaktifan saluran K+.Setelah potensial aksi usai, inaktivasi

saluran–saluran K+ ini akanmengawali depolarisasi berikutnya. Sel–sel jantung yang mampu

mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje.8

b) Mekanisme Pompa Jantung (Siklus Jantung)

Proses-proses mekanisme pada siklus jantung -kontraksi, relaksasi, dan perubahan aliran

darah melalui jantung yang ditimbulkannya- disebabkan oleh perubahan ritmik aktivitas

listrik jantung. Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastol

19 | P a g e

Page 20: Makalah Blok 8 Rith Punya

(relaksasi dan pengisian) yang bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi ke

seluruh jantung, sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. Atrium dan ventrikel

melakukan siklus sistol dan diastol merujuk kepada apa yang terjadi di ventrikel.9

Pembahasan dimulai dan diakhiri dengan diastol ventrikel. Selama sebagian besar diastol

ventrikel, atrium juga masih berada dalam diastol. Karena darah dari sistem vena terus

mengalir ke dalam atrium maka tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel meskipun

kedua rongga ini berada dalam keadaan relaksasi. Karena berbedaan tekanan ini maka katup

AV terbuka, dan darah menhalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel sepanjang diastol

ventrikel. Akibatnya pengisian pasif ini, volume ventrikel secara perlahan menungkat bahkan

sebelum atrium mulai berkontraksi.9

Menjelang akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan melepaskan muatan.

Impuls menyebar ke seluruh atrium, yang tampak di EKG sebagai gelombang P. Depolarisasi

atrium menyebabkan kontraksi atrium, meningkatkan kurva tekanan atrium dan memerasa

lebih banyak darah ke dalam ventrikel. Proses penggabungan eksitasi-kontraksi berlangsung

selama jeda singkat antara gelombang P dan peningkatan atrium. Peningkatan tekanan

ventrikel yang terjadi secara bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh

tambahan volume darah yang dimasulkan ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Sepanjang

kontraksi atrium, tekanan atrium sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel sehingga

katup AV tetap terbuka.8

Diastol ventrikel berakhir pada awitan kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium

dan pengisian ventrikel telah tuntas. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal

sebagai volume diastolik akhir (VDA), rata-rata sekitar 135ml. Tidak ada lagi darah yang

akan ditambahkan ke ventrikel selama siklus ini. Karena itu, volume diastolik akhir adalah

jumlah maksimal darah yang akan dikandung oleh ventrikel selama siklus ini. Karena itu,

volume diastolik akhir adalah jumlah maksimal darah yang akan dikandung oleh ventrikel

selama siklus ini.8

Setelah eksitasi atrium, impuls merambat melalui nodus AV dan sistem penghantar

khusus untuk merangsang ventrikel. Secara bersamaan, kedua atrium berkontraksi. Pada saat

pengaktifan ventrikel selesai, kontaksi atrium sudah berlalu. Kompleks QRS mencerminkan

eksitasi ventrikel ini yang memicu kontraksi ventrikel. Kurva tekanan ventrikel meningkat

tajam segera setelah kompleks QRS, mengisyaratkan awitan sisteol ventrikel. Jeda singkat

antara kompleks QRS dan awitan sistol ventrikel yang sebenarnya adalah waktu yang

diperlukan untuk terjadinya prosaes penggabungan eksitasi-kontraksi. Sewaktu kontraksi

20 | P a g e

Page 21: Makalah Blok 8 Rith Punya

ventrikel dimulai. Tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Berbaliknya perbedaan

tekanan ini memaksa katup AV menutup.8

Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV tertutup, untuk

membuka katup aorta, tekanan ventrikel harus terus meningkat sampai melebihi tekanan

aorta. Karena itu, setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta terbuka terdapat periode

singkat ketika ventrikel menjadi suatu ruang tertutup. Karena semua katup tertutup maka

tidak ada darah yang masuk atau keluar dari ventrikel selama waktu ini. Interval ini dinamai

periode kontraksi ventrikel isovolumetrik. Karena tidak ada darah yang masuk atau

meninggalkan ventrikel maka volume rongga ventrikel tidak berubah, dan panjang serat-serat

ototnya tidak berubah. Selama kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus

meningkat karena volume tidak berubah.8

Ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta terbuka dan dimulailah

ejeksi (penyemprotan) darah. Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-masing

ventrikel pada setiap kontraksi disebut isi sekuncup (IS). Kurva tekanan aorta meningkat

sewaktu darah dipaksa masuk ke dalam aorta dari ventrikel lebih cepat daripada darah

mengalir ke dalam pembuluh-pembuluh yang lebih halus di sebelah hilir. Volume ventrikel

menurun secara bermakna sewakt darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel

mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi ventrikel.8

Ventrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurnya selama fase ejeksi. Dalam

keadaan normal, hanya separuh darah di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar

selama sistol berikutnya. Jumlah darah yang tertinggal di ventrikel pada akhir sistol ketika

ejeksi selesai disebut volume sistolin akhir (VSA), yang rerata besarnya 65 ml. Ini adalah

jumlah darah paling sedikit yang terkandung dalam ventrikel selama siklus ini. Perbedaan

antara volume darah di ventrikel sebelum kontraaksi dan setelah kontraksi adalah jumlah

darah yang diejeksikan selama kontraksi; yaitu VDA – VSA = IS. Dalam contoh diatas,

volume diastolik akhir adalah 135 ml, volume sistolik akhir 65 ml, dan isi sekuncup 70 ml.8

Gelombang T menandakan repolarisasi ventrikel pada akhir sistol ventrikel. Sewaktu

ventrikel mulai melemas pada repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta

dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menyebabkan gangguan atau takik pada

kurva tekanan aorta, takik dikrotik. Tidak ada darah yang keluar dari ventrilel selama siklus

ini, karena katup aorta telah tertutup.8

Saat katup aorta menutup, katup AV belum terbuka, karena tekanan ventrikel masih

melebihi tekanan atrium, sehingga tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium.

Karena itu semua katup kembali tertutup untuk waktu yang singkat, dikenal sebagai relaksasi

21 | P a g e

Page 22: Makalah Blok 8 Rith Punya

ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan volume ringga tidak berubah. Tidak ada darah

yang meninggalkan atau masuk sewaktu ventrikel terus melemas dan tekanan terus turun.

Ketika tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka, dan ventrikel

kembali terisi. Diastol ventrikel mencakup baik periode relaksasi ventrikel isovolumetrik

maupun fase pengisian ventrikel.8

Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi bersamaan, sehingga atrium berada

dalam keadaan diastol selama sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena-vena paru ke

dalam atrium kiri. Dengan berkumpulnya darah yang masuk ini di atrium maka tekanan

atrium terus meningkat. Ketika katup AV membuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang

terkumpu; di atrium selama sistol ventrikel mengalir deras ke dalam ventrikel (kembali ke

jantung). Karena itu pengisian ventrikel mula-mula berlangsung cepat karena meningkatnya

tekanan atrium yang terjadi akibat akumulasi darah atrium. Pengisian ventrikel melambat

sewaktu darah yang terakumkulasi tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium

mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena

pulmonalis ke dalam atrium kiri dan menembus katup AV ke dalam ventrikel kiri. Selama

diastol ventrikel tahap akhir, ketika pengisian ventrikel melambat, nodus SA kembali

melepaskan muatan dan siklus jantung kembali berulang.8

Ketika tubuh berada dalam keadaan istirahat, satu siklus jantung lengkap berlangsung

800 mdet, dengan 300 mdet dihabiskan untuk sistol ventrikel dan 500 mdet digunakan oleh

diastol ventrikel. Pengisian ventrikel sebagian besar berlangsung pada awal diastol saat fase

pengisian cepat. Pada kecepatan denyut jantung yang tinggi, diastol memendek jauh leboh

besar daripada sistol. Jika kecepatan denyut jantung meningkat dari 75 menjadi 180 kali per

menit, maka durasi diastol berkurang sekitar 75%, dari 500 mdet menjadi 125 mdet. Hal ini

sangat mengurangi waktu yang tersedia untuk relaksasi dan pengisian ventrikel. Namun,

karena sebagian besar pengisian ventrikel terjadi selama awal diastol maka pada peningkatan

kecepatan denyut jantung, musalnya ketika olahraga, pengisian tidak terlalu terganggu.

Namun terdapat batas pada seberapa cepat jantung dapat berdenyut tanpa mengurangi periode

diastol hingga ke tahap yang dapat menyebabkan pengisian ventrikel terganggu. Pada

kecepatan jantung yang lebih dari 200 denyut per menit, waktu diastol menjadi terlalu singkat

untuk memungkinkan pengisian ventrikel yang memadai. Dengan tidak adekuatnya pengisian

maka curah jantung berkurang. Dalam keadaan normal, kecepatan denyut ventrikel tidak

melebihi 200 kali per menit karena periode refrakter nodus AV yang relatif lama mencegah

impuls dihantarkan ke ventrikel lebih cepat dari ini.9

22 | P a g e

Page 23: Makalah Blok 8 Rith Punya

c) Pompa Jantung

Jantung sebenarnya merupakan 2 pompa yang terpisah.Jantung bagian kanan yang

memompa darah ke paru-paru dan kemudian dibawa menuju ke jantung bagian kiri. Lalu

jantung bagian kiri yang akan memompa darah ke bagian tubuh lainnya. Darah mengalir terus

dalam suatu lingkaran yang disebut system sirkulasi.8

Gambar 8. Pompa Jantung

Gambar diatas memperlihatkan detil jantung yang berfungsi sebagai pompa. Darah yang

memasuki atrium kanan dari vena besar didorong oleh kontraksi atrium dan mengalir melalui

katup trikuspidalis untuk masuk ke dalam ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan darah

dipompakan melalui katup pulmonalis ke arteri pulmonalis yang kemudian melalui paru-paru

dan terakhir melalui vena pulmonalis masuk kedalam atrium kiri. Dengan kontraksi atrium

kiri darah didorong melalui katup mitralis ke ventrikel kiri, dan dari sini dipompa melalui

katup aorta untuk memasuki aorta dan dialirka melalui sirkulasi sistemik.8

Kedua atrium adalah pompa primer yang memaksa sisa darah terakhir masuk kedalam

ventrikel yang bersangkutan sesaat sebelum kontraksi. Sisa darah terakhir yang di pompakan

23 | P a g e

Page 24: Makalah Blok 8 Rith Punya

masuk ke dalam ventrikel ini membuat ventrikel menjadi lebih efisien dalam kerjanya

sebagai pompa di banding kalau tidak mempunyai mekanisme pengisian yang khusus.

Namun demikian ventrikel adalah demikian kuatnya sehingga tetap dapat memompa

sejumlah besar darah walaupun atrium tidak berfungsi. Bila seseorang dalam keadaan

istirahat, setiap menitnya jantung hanya akan memompa 4-6 liter darah. Selama bekerja berat,

jantung mungkin perlu memompa darah sebanyak 4-7 kali dari jumlah ini.8

Biokimia Darah dan Jantung

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut

oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh

dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan

penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.

Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna

merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan

oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan

(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat

terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang

berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.9

Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme

berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu

dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh

tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh

melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke

jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga

mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk

diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.9

Komposisi

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah,

angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan

24 | P a g e

Page 25: Makalah Blok 8 Rith Punya

yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang

membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.9

Korpuskula darah terdiri dari:

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel

dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah

merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit

menderita penyakit anemia. 9

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk

memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya

virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.

Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang

kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.9

Darah terdiri atas:

Air: 91,0%

Protein: 8,0% albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen

Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,

magnesium dan zat besi, dll)

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

Albumin

bahan pembeku darah

immunoglobin (antibodi)

hormone

berbagai jenis protein

berbagai jenis garam

Kesimpulan

25 | P a g e

Page 26: Makalah Blok 8 Rith Punya

Semua organ dalam tubuh manusia mempunyai hubungan antara satu dengan yang

lainnya. Sehingga jika salah satunya bermasalah maka akan timbul gangguan baik itu rasa

sakit atau apapun. Semuanya juga tidak terlepas dari peran arteri dan vena yang berfungsi

penting dalam peredaran darah dan sebagai pengsuplai darah. Jika ada gangguan pada vena

maupun arteri akibat kecelakaan maka akan menimbulkan perdarahan misalnya apabila tejadi

fraktur pada arculatio sternoclavikula dan mencederai arteri subklavia dapat menyebabkan

perdarahan. Selain itu juga misalnya terjadi cedera pada cartilage thyroid dapat merusak

pembuluh darah didekatnya seperti arteri carotis comunis, dan akhirnya akan merusak

cabang-cabang arteri tersebut.

Daftar Pustaka

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.228-230

2. Faiz O, Moffat D. Anatomi at a glance. Jakarta : Erlangga;2004.h.6-9

3. Cambridge. Anatomi dan fisiologi : system pernapasan dan system kardiovaskular.

Jakarta: EGC(2).h.22-3

4. Batticaca FB. Asuhan keperawatan klien : gangguan sistem persarafan. Jakarta : Salemba

Medika;2008.h.14-17

5. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarata : PT. Gramedia;2009.h.151-3

6. Gibson J. Fisiologi dan Anatomi modern. Jakarta : EGC;2003.h.107-9

7. Mohrman D, Jane H. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA : McGraw-Hill

companies, Inc;2006.p.185-187

8. Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Edisi ke-8. Jakarta:EGC;

2002.h.210-41

9. Marks Dawn B, Marks Allan D. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2002.h.280-2

26 | P a g e