21
Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis pada Pembelahan Sel Liza Amanda Saphira 102011202 Email : [email protected] Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2011/2012 Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit kita terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. 5 Sel merupakan unit dasar semua makhluk hidup. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang 1

Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis pada Pembelahan Sel

Liza Amanda Saphira

102011202

Email : [email protected]

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2011/2012

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan

hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah

besar dan tinggi? Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga

bertambah banyak. Pertambahan  jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar

dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel

dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit kita terluka, sel-sel pada jaringan

tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.5

Sel merupakan unit dasar semua makhluk hidup. Berbagai jenis aktivitas hidup yang

berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan

mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain

membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang

fungsional. Pada saat sel membelah, kromosom umumnya dapat dilihat dengan bantuan

mikroskop. Kromosom berbentuk seperti untaian yang mengandung unit pewarisan sifat yang

disebut gen.

Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel anakan. Sel

induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel

induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel

anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari penbelahan sel inilah kita memperoleh

penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.

Sifat-sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifan induknya.5

1

Page 2: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10%

dari siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase

terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-

senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh

membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA.

Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk

pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta

pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel

baru (G1).

Bagaimana proses pembelahan sel terjadi dan dimana saja terjadinya pembelahan sel,

mari kita pelajari.5

Pembahasan

Sel merupakan tingkat struktur terendah yang mampu melakukan semua aktivitas

kehidupan. Semua organisme terbentuk dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi

organisme tersebut. Robert Hooke, seorang ilmuwan inggris, pertama kali menerangkan dan

menamakan sel pada tahun 1665, ketika meneliti suatu irisan gabus (kulit batang dari pohon

oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali). Walaupun Hooke

meyakini bahwa kotak kecil atau sel yang dilihat hanya dimiliki oleh potongan gabus

tersebut. Hooke tidak pernah menyadari betapa pentingnya penemuan ini.(2)

Penerusnya seorang ilmuwan belanda bernama Antony van Leeuwenhoek,

menemukanorganisme yang sekarang dikenal sebagai organisme bersel tunggal. Dengan

menggunakan butiran-butiran pasir yang telah diubah menjadi kaca pembesar berkekuatan

300 kali, leeuwenhoek menemukan suatu dunia mikroba di dalam tetesan-tetesan air kolam

dan juga meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan. Pada tahun 1839, hampir dua abad

setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang

terdapat dimana saja oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann, dua ahli biologi Jerman.

Schleiden dan Schwann merangkum penelitian mikroskopiknya dan hasil-hasil peneilitian

lainnya dengan menyimpulkan bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel. Kesimpulan

umum ini menjadi dasar bagi teori sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan

gagasan bahwa semua sel berasal dari sel-sel lain. Kemampuan sel untuk membelah diri

2

Page 3: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

menghasilkan sel-sel yang baru adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan

serta perbaikan organisme-organisme multiseluler termasuk manusia.(2)

Semua sel diselaputi oleh suatu membran yang mengatur perjalanan materi antara sel

tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel, pada tahapan tertentu dalam hidupnya,

mengandung DNA, yaitu materi yang dapat diwariskan yang mengarahkan aktivitas-aktivitas

sel tersebut. Dua jenis utama sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dibedakan

berdasarkan organisasi strukturalnya. Sel-sel dari mikroorganisme yang biasa disebut bakteri

adalah sel prokariotik. Semua bentuk kehidupan lainnya tersusun dari sel-sel eukariotik. Sel

eukariotik jauh lebih kompleks daripada sel prokariotik, karena dibagi-bagi oleh

membranmembran internal menjadi ruangan-ruangan fungsional atau organel yang berbeda-

beda. Pada sel eukariotik, DNA tersusun bersama-sama dengan beberapa jenis protein

tertentu menjadi struktur yang disebut sebagai kromosom yang terdapat di dalam sebuah

nukleus, organel terbesar pada sebagian besar sel eukariotik. Beberapa sel eukariotik,

termasuk sel eukariotik tanaman, memiliki dinding kokoh yang terletak di luar membran sel.

Sel hewan tidak memiliki dinding.(2)

Pada sel eukariotik yang jauh lebih sederhana, DNA tidak terpisah dari bagian-bagian

lain sel tersebut yang ada di dalam nukleus. Sel prokariotik juga tidak memiliki organel

sitoplasmik seperti yang dimiliki oleh sel eukariotik. Walaupun sel eukariotik dan prokariotik

memiliki kompleksitas yang jauh berbeda, akan terlihat bahwa keduanya ternyata memiliki

beberapa kesamaan yang penting. Sel memiliki ukuran, bentuk, dan ciri-ciri struktural khusus

yang sangat bervariasi, tetapi kesemuanya merupakan struktur yang sangat teratur yang

bertugas menjalankan proses-proses rumit yang harus berlangsung demi kelangsungan hidup

sel tersebut.(2)

Teori sel menyatakan bahwa sel berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya. Ini

menjadi dasar bahwa sel melakukan reproduksi untuk kelangsungan hidup sel tersebut.

Reproduksi sel disebut juga pembelahan sel.(1)

Pembelahan sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga

sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan

membentuk keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler,

reproduksi sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan.

Dalam reproduksi sel, bahan gen (DNA) di dalam sel akan terbagi secara adil. Pada

organisme prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binari (pembelahan

3

Page 4: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul DNA sirkuler,

kemudian DNA tersebut akan menempel pada membran plasms. Pertumbuhan membran

plasma akan memisahkan dua kromosom duplikat. Pada tahap berikutnya sel akan mencapai

volume dua kali semula, membran akan melekuk di antara kromosom, dan dinding sel akan

terbentuk sehinggan dihasilkan dua sel anakan.(2)

Pada organisme eukariotik, reproduksi sel melibatkan dua proses yaitu pembelahan

inti (kariokinesis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Kariokinesis mendahului

sitokinesis. Bahan dalam inti lebih dulu mengalami penggandaan (duplikasi), kemudian

membelah dua dan masing-masing belahan membentuk inti sel anak. Setelah inti terbagi dua

disusul oleh pembelahan sitoplasma bersama membran sel, sehingga terbentuk dua sel anak

yang sempurna. Bahan sitoplasma, seperti organel mengalami duplikasi dan pembelahan

lebih dulu sebelum terjadinya sitokinesis.(2)

Bahan inti terutama sekali mengandung bahan genetis (hereditas). Oleh pembelahan,

bahan genetis pun membelah dua, dan masing-masing belahan membentuk inti sel anak.

Dengan demikian sel anak selalu memiliki bahan genetis seperti sel induk. Berarti, lewat

pembelahan sel terjadi pewarisan sifat keturunan kepada sel anak.(1)

Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel

secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses

pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan

kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului

dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel

secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi

pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Pembelahan amitosis terjadi pada bakteri,

Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses pembelahan ini tidak melalui tahapan-tahapan

pembelahan. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi

empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Proses

pembelahan langsung didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan

sitoplasma dan akhirnya sel terbagi menjadi dua sel anak.(4)

4

Page 5: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis

Mitosis berasal dari kata mitos yang artinya benang. Pembelahan ini terjadi pada

seluruh jenis jaringan tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun jaringan germinatif

(generatif). Kariotipe yang 2n (diploid) pada sel induk akan tetap 2n pada sel anak. Meiosis,

berasal dari kata meion, yang artinya lebih kecil, disebut juga pembelahan reduksi. Terjadi

hanya pada jaringan germinatif, yaitu sel induk benih. Meiosis didahului oleh mitosis untuk

melipatgandakan (poliferasi) jumlah sel induk benih lebih dulu. Kariotipe sel induk yang 2n,

pada sel anak yang disebut gamet, akan direduksi menjadi 1n (haploid), berarti kromosom sel

induk direduksi menjadi setengah pada sel anak. (2)

Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak

mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Pada reproduksi

sel, informasi genetik pada sel induk harus diduplikasi (digandakan). Kemudian informasi

disebarkan ke sel-sel yang baru terbentuk. Salinan DNA dalam sel dibuat selama proses

replikasi. Setelah salinan DNA dibuat, sel mengandung dua kali jumlah kromosom

sebelumnya. Set kromosom yang ganda ini kemudian membelah menjadi dua set yang

terpisah selama proses yang disebut mitosis. Mitosis adalah tahapan penting dalam siklus

kehidupan sel. Masing-masing sel baru yang akan diproduksi harus menerima salinan DNA

yang asli secara lengkap untuk menjalankan fungsinya secara normal. Selama mitosis dibuat

persiapan untuk penyebaran kromosom yang sama pada masing-masing sel baru. Fase-fase

pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah

terdapat interfase. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .

Siklus Sel

Siklus sel adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan

kembali pada tahap semula. Siklus sel terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik.

Interfase merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya. Interfase terdiri

atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase), tahap S, dan tahap G2 (akhir dari interfase).

Pada fase S terjadi sintesis atau duplikasi DNA. Pada interfase membutuhkan waktu sekitar

5

Page 6: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

90% dari seluruh waktu reproduksi sel. Proses yang terjadi pada tahap G1, S dan G2 adalah

sebagai berikut:

Fase G1

Pada fase ini, sel akan aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya

sitoplasma, organela dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S.

Fase S

Terjadi replikasi ( perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat

menentukan mitosis akan terulang atau tidak.

Fase G2

Pada fase ini benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah

berlipat.

Interfase

Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk

membelah. Fase ini adalah periode pertumbuhan, ketika sintesis protein terjadi. Selama

interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan.

Pada akhir interfase, kromosom tereplikasi dalam persiapan untuk mitosis. Pada keadaan ini,

kromosom dalam bentuk kromatin tersebar di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus terlihat

sebagai bentuk spot gelap di dalam inti sel. Keseluruhan inti sel ditutupi oleh selubung inti

6

Page 7: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

sel. Pada sel hewan, sepasang sentriol dapat di temukan diluar selubung inti. Selama

interfase, sentriol anak mulai terbentu pada masing-masing sentriol yang telah ada. Beberapa

ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga

interfase sering disebut fase istirahat.

Profase

Banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase yang digunakan

untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan. Pada profase selaput inti dan membran

inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti. Benang kromatin memendek

dan menebal membentuk kromosom. Kromatin berubah menjadi kromosom dengan cara

berpilin sehingga memendek dan menebal. Kromatin yang semula berupa jala halus yang

sukar terlihat dibawah mikroskop cahaya, setelah menjadi kromosom tampak besar dan jelas.

Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi kromatid. Nukleolus mula-mula membesar,

kemudian menghilang. Sentrosom membelah menjadi dua dan pergi ke kutub yang

bersebrangan. Tiap sentrosom terdiri dari sepasang sentriol yang tegak lurus sesama. Sentriol

membentuk serat gelendong yang menghubungkan kutub-kutub. Serat gelendong ini terdiri

dari mikrotubul, yang diantaranya terdapat mikrofilamen. Selaput inti menipis dan akhirnya

hilang. Pada akhir profase, selubung inti dan anak inti (nukleolus) telah menghilang.

Metafase

Serat gelendong terbentuk sempurna antara kutub. Membran inti sudah menghilang dan

kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga

kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris.

Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase,

tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami

pembagian menjadi dua.

Anafase

Pada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah.

Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena

7

Page 8: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada

pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang

sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.

Telofase

Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis,

kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap,

sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa

pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis).

Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid).

Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.

Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan

jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat

reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan

kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan

meiosis II.

Meiosis I

Profase I

Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.

Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.

Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.

Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.

Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.

Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.

8

Page 9: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Metafase I

Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator.

Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah

pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.

Anafase I

Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan.

Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.

Telofase I

Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk

membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel

anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua

sel anak yang haploid.

Meiosis II

Profase II

Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.

Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.

Nukleus dan dinding inti melebur.

Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai

terbentuk benang-benang spindel.

Metafase II

Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang

pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.

9

Page 10: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Anafase II

Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke

kutub yang berlawanan.

Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.

Telofase II

Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin.

Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.

Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari

induknya.

Gametogenesis

Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin). Gametogenesis

dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis (pembentukan sel kelamin jantan) dan

oogenesis (pembentukan sel kelamin betina). Gametogenesis merupakan awal

perkembangbiakan individu secara seksual baik pada hewan dan tumbuhan.

Pembentukan Gamet pada Hewan dan Manusia

1. Spermatogenesis

Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta

menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan.

Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone

gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1.Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi

spermatosit primer

10

Page 11: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi

(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli

dan berkembang menjadi spermatosit primer.

Spermatosit Primer

Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan

mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit

sekunder.

2. Tahapan Meiois

Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan

segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.

Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah,

tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan

dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu

fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat

spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin

wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel

somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak

terdiri dari :

1. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan

bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim

hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.

2. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.

3. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang

dibutuhkan untuk motilitas.

4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas

defern dan ductus ejakulotorius.  

11

Page 12: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

2. Oogenesis

1. Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari

saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu

ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh

sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-

sama membentuk folikel primordial.

2. Folikel Primordial

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini

dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama

kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai

pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan

disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

3. Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang

kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom

XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua

kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.

4.Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan

selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah

dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih

besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit

sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar

primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.

Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit

sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.

12

Page 13: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang

lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain

(pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang

sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.

5. Oosit Sekunder

Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa

menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak

dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur,

semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal

mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami

perkembangan embrional.

Perbedaan Mitosis dan Meiosis

No Mitosis Meiosis

1 Lokasi pembelahan Sel-sel

tubuh (somatis) dan sel gonad

Lokasi pembelahan Sel gonad/sel

kelamin

2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan Dua kali yaitu

meiosis I dan II

3 Jumlah sel anak hasil

pembelahan Satu sel induk

menghasilkan 2 sel anak

Jumlah sel anak hasil pembelahan

Satu sel induk menghasilkan 4sel

anak

4 Jumlah kromosom anak Diploid

(2n) Diploid (2n)

Jumlah kromosom anak Diploid (2n)

haploid (n)

5 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang Terjadi pada profase I

6 Komponen genetik Sama

dengan induk

Komponen genetik Berbeda dengan

induk

7 Tujuan Pertumbuhan dan

regenerasi

Tujuan Reduksi kromosom yaitu

pembentukan gamet

13

Page 14: Makalah Blok 3 Dasar Biologi Sel 1- Pembelahan Sel

Kesimpulan

Sel adalah unit dasar kehidupan yang melakukan reproduksi untuk kelangsungan

hidupnya. Sel bereproduksi dengan cara membelah diri. Pembelahan sel terbagi menjadi

pembelahan mitosis dan meiosis. Perbedaan yang paling jelas terlihat antara pembelahan

mitosis dan meiosis terletak pada kromosom yang dihasilkan pada sel anak. Pada pembelahan

mitosis, kariotipe 2n (diploid) pada sel induk akan tetap menghasilkan 2n pada sel anak.

Sedangkan pada pembelahan meiosis, kariotipe 2n pada sel induk akan direduksi menjadi 1n

(haploid) pada sel anak.

Daftar Pustaka

1. Priastini R, Hartono B, Timotius KH, Rijadi A, Goenawan J. Dasar biologi sel 1.

Jakarta; 2011

2. Priastini R, Hartono B, Hudyono J. Buku ajar biologi : dasar biologi sel. Jakarta; 2011

3. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.

4. Aryulina D. Biologi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.h. 105.

5. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC, 2003.

6. Messina EJ. Cytology introduction to cellular structure and function. Indiana: The

Bobbs-Merrill Company, INC, 1975.

14