Author
rian-sobariansah
View
178
Download
6
Embed Size (px)
Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis pada Pembelahan Sel
Liza Amanda Saphira102011202Email : [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2011/2012Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
PendahuluanDalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit kita terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.5Sel merupakan unit dasar semua makhluk hidup. Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat harmonis. Aktivitas satu sel menunjang aktivitas sel yang lain membentuk suatu sistem yang sangat harmonis untuk menunjang sebuah kehidupan yang fungsional. Pada saat sel membelah, kromosom umumnya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Kromosom berbentuk seperti untaian yang mengandung unit pewarisan sifat yang disebut gen.Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari penbelahan sel inilah kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifan induknya.5Mitosis dan meiosis merupakan bagian darisiklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan senyawa-senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru (G1).Bagaimana proses pembelahan sel terjadi dan dimana saja terjadinya pembelahan sel, mari kita pelajari.5
PembahasanSel merupakan tingkat struktur terendah yang mampu melakukan semua aktivitas kehidupan. Semua organisme terbentuk dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi organisme tersebut. Robert Hooke, seorang ilmuwan inggris, pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada tahun 1665, ketika meneliti suatu irisan gabus (kulit batang dari pohon oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali). Walaupun Hooke meyakini bahwa kotak kecil atau sel yang dilihat hanya dimiliki oleh potongan gabus tersebut. Hooke tidak pernah menyadari betapa pentingnya penemuan ini.(2)Penerusnya seorang ilmuwan belanda bernama Antony van Leeuwenhoek, menemukanorganisme yang sekarang dikenal sebagai organisme bersel tunggal. Dengan menggunakan butiran-butiran pasir yang telah diubah menjadi kaca pembesar berkekuatan 300 kali, leeuwenhoek menemukan suatu dunia mikroba di dalam tetesan-tetesan air kolam dan juga meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan. Pada tahun 1839, hampir dua abad setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat dimana saja oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann, dua ahli biologi Jerman. Schleiden dan Schwann merangkum penelitian mikroskopiknya dan hasil-hasil peneilitian lainnya dengan menyimpulkan bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel. Kesimpulan umum ini menjadi dasar bagi teori sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan gagasan bahwa semua sel berasal dari sel-sel lain. Kemampuan sel untuk membelah diri menghasilkan sel-sel yang baru adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan serta perbaikan organisme-organisme multiseluler termasuk manusia.(2)Semua sel diselaputi oleh suatu membran yang mengatur perjalanan materi antara sel tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel, pada tahapan tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA, yaitu materi yang dapat diwariskan yang mengarahkan aktivitas-aktivitas sel tersebut. Dua jenis utama sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dibedakan berdasarkan organisasi strukturalnya. Sel-sel dari mikroorganisme yang biasa disebut bakteri adalah sel prokariotik. Semua bentuk kehidupan lainnya tersusun dari sel-sel eukariotik. Sel eukariotik jauh lebih kompleks daripada sel prokariotik, karena dibagi-bagi oleh membranmembran internal menjadi ruangan-ruangan fungsional atau organel yang berbeda-beda. Pada sel eukariotik, DNA tersusun bersama-sama dengan beberapa jenis protein tertentu menjadi struktur yang disebut sebagai kromosom yang terdapat di dalam sebuah nukleus, organel terbesar pada sebagian besar sel eukariotik. Beberapa sel eukariotik, termasuk sel eukariotik tanaman, memiliki dinding kokoh yang terletak di luar membran sel. Sel hewan tidak memiliki dinding.(2) Pada sel eukariotik yang jauh lebih sederhana, DNA tidak terpisah dari bagian-bagian lain sel tersebut yang ada di dalam nukleus. Sel prokariotik juga tidak memiliki organel sitoplasmik seperti yang dimiliki oleh sel eukariotik. Walaupun sel eukariotik dan prokariotik memiliki kompleksitas yang jauh berbeda, akan terlihat bahwa keduanya ternyata memiliki beberapa kesamaan yang penting. Sel memiliki ukuran, bentuk, dan ciri-ciri struktural khusus yang sangat bervariasi, tetapi kesemuanya merupakan struktur yang sangat teratur yang bertugas menjalankan proses-proses rumit yang harus berlangsung demi kelangsungan hidup sel tersebut.(2)Teori sel menyatakan bahwa sel berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya. Ini menjadi dasar bahwa sel melakukan reproduksi untuk kelangsungan hidup sel tersebut. Reproduksi sel disebut juga pembelahan sel.(1)Pembelahan sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan. Dalam reproduksi sel, bahan gen (DNA) di dalam sel akan terbagi secara adil. Pada organisme prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binari (pembelahan biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul DNA sirkuler, kemudian DNA tersebut akan menempel pada membran plasms. Pertumbuhan membran plasma akan memisahkan dua kromosom duplikat. Pada tahap berikutnya sel akan mencapai volume dua kali semula, membran akan melekuk di antara kromosom, dan dinding sel akan terbentuk sehinggan dihasilkan dua sel anakan.(2)Pada organisme eukariotik, reproduksi sel melibatkan dua proses yaitu pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Kariokinesis mendahului sitokinesis. Bahan dalam inti lebih dulu mengalami penggandaan (duplikasi), kemudian membelah dua dan masing-masing belahan membentuk inti sel anak. Setelah inti terbagi dua disusul oleh pembelahan sitoplasma bersama membran sel, sehingga terbentuk dua sel anak yang sempurna. Bahan sitoplasma, seperti organel mengalami duplikasi dan pembelahan lebih dulu sebelum terjadinya sitokinesis.(2)Bahan inti terutama sekali mengandung bahan genetis (hereditas). Oleh pembelahan, bahan genetis pun membelah dua, dan masing-masing belahan membentuk inti sel anak. Dengan demikian sel anak selalu memiliki bahan genetis seperti sel induk. Berarti, lewat pembelahan sel terjadi pewarisan sifat keturunan kepada sel anak.(1) Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Pembelahan amitosis terjadi pada bakteri, Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses pembelahan ini tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Proses pembelahan langsung didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel terbagi menjadi dua sel anak.(4)
Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis Mitosis berasal dari kata mitos yang artinya benang. Pembelahan ini terjadi pada seluruh jenis jaringan tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). Kariotipe yang 2n (diploid) pada sel induk akan tetap 2n pada sel anak. Meiosis, berasal dari kata meion, yang artinya lebih kecil, disebut juga pembelahan reduksi. Terjadi hanya pada jaringan germinatif, yaitu sel induk benih. Meiosis didahului oleh mitosis untuk melipatgandakan (poliferasi) jumlah sel induk benih lebih dulu. Kariotipe sel induk yang 2n, pada sel anak yang disebut gamet, akan direduksi menjadi 1n (haploid), berarti kromosom sel induk direduksi menjadi setengah pada sel anak. (2)
Pembelahan MitosisPembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Pada reproduksi sel, informasi genetik pada sel induk harus diduplikasi (digandakan). Kemudian informasi disebarkan ke sel-sel yang baru terbentuk. Salinan DNA dalam sel dibuat selama proses replikasi. Setelah salinan DNA dibuat, sel mengandung dua kali jumlah kromosom sebelumnya. Set kromosom yang ganda ini kemudian membelah menjadi dua set yang terpisah selama proses yang disebut mitosis. Mitosis adalah tahapan penting dalam siklus kehidupan sel. Masing-masing sel baru yang akan diproduksi harus menerima salinan DNA yang asli secara lengkap untuk menjalankan fungsinya secara normal. Selama mitosis dibuat persiapan untuk penyebaran kromosom yang sama pada masing-masing sel baru. Fase-fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase, anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah terdapat interfase. Selama interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .Siklus SelSiklus sel adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula. Siklus sel terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik. Interfase merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya. Interfase terdiri atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase), tahap S, dan tahap G2 (akhir dari interfase). Pada fase S terjadi sintesis atau duplikasi DNA. Pada interfase membutuhkan waktu sekitar 90% dari seluruh waktu reproduksi sel. Proses yang terjadi pada tahap G1, S dan G2 adalah sebagai berikut: Fase G1Pada fase ini, sel akan aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma, organela dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Fase STerjadi replikasi ( perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau tidak. Fase G2Pada fase ini benang-benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah berlipat.
InterfasePada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Fase ini adalah periode pertumbuhan, ketika sintesis protein terjadi. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Pada akhir interfase, kromosom tereplikasi dalam persiapan untuk mitosis. Pada keadaan ini, kromosom dalam bentuk kromatin tersebar di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus terlihat sebagai bentuk spot gelap di dalam inti sel. Keseluruhan inti sel ditutupi oleh selubung inti sel. Pada sel hewan, sepasang sentriol dapat di temukan diluar selubung inti. Selama interfase, sentriol anak mulai terbentu pada masing-masing sentriol yang telah ada. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.
ProfaseBanyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase yang digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan. Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak memiliki membran inti. Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Kromatin berubah menjadi kromosom dengan cara berpilin sehingga memendek dan menebal. Kromatin yang semula berupa jala halus yang sukar terlihat dibawah mikroskop cahaya, setelah menjadi kromosom tampak besar dan jelas. Setiap kromosom melakukan duplikasi menjadi kromatid. Nukleolus mula-mula membesar, kemudian menghilang. Sentrosom membelah menjadi dua dan pergi ke kutub yang bersebrangan. Tiap sentrosom terdiri dari sepasang sentriol yang tegak lurus sesama. Sentriol membentuk serat gelendong yang menghubungkan kutub-kutub. Serat gelendong ini terdiri dari mikrotubul, yang diantaranya terdapat mikrofilamen. Selaput inti menipis dan akhirnya hilang. Pada akhir profase, selubung inti dan anak inti (nukleolus) telah menghilang.
MetafaseSerat gelendong terbentuk sempurna antara kutub. Membran inti sudah menghilang dan kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
AnafasePada fase ini sentromer membelah dan kedua kromatid dari setiap kromosom berpisah. Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena benang spindel melekat pada sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.
TelofaseKromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing makin lama makin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Serabut gelondong lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis) dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.
Pembelahan MeiosisPembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.Meiosis IProfase IPada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut. Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom. Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog. Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid. Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan. Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
Metafase IPasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
Anafase I Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan. Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.
Telofase IKromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
Meiosis IIProfase II Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi. Nukleus dan dinding inti melebur. Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
Metafase II Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.
Anafase II Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
Telofase II Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin. Terbentuk kembali membran inti dan anak inti. Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari induknya.
GametogenesisGametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin). Gametogenesis dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis (pembentukan sel kelamin jantan) dan oogenesis (pembentukan sel kelamin betina). Gametogenesis merupakan awal perkembangbiakan individu secara seksual baik pada hewan dan tumbuhan.
Pembentukan Gamet pada Hewan dan Manusia1. SpermatogenesisPeralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :1.SpermatocytogenesisMerupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primerSpermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.Spermatosit PrimerSpermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.2. Tahapan MeioisSpermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.3. Tahapan SpermiogenesisMerupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :1. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.2. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.3. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius. 2. Oogenesis1. Sel-Sel Kelamin PrimordialSel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.2. Folikel PrimordialFolikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.3. Oosit PrimerInti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.4.Pembelahan Meiosis PertamaMeiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.5. Oosit SekunderPembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.Perbedaan Mitosis dan Meiosis
NoMitosisMeiosis
1Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonadLokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
2Jumlah pembelahan Satu kaliJumlah pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
3Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anakJumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
4Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
5Pindah silang Tidak terjadiPindah silang Terjadi pada profase I
6Komponen genetik Sama dengan indukKomponen genetik Berbeda dengan induk
7Tujuan Pertumbuhan dan regenerasiTujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
KesimpulanSel adalah unit dasar kehidupan yang melakukan reproduksi untuk kelangsungan hidupnya. Sel bereproduksi dengan cara membelah diri. Pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Perbedaan yang paling jelas terlihat antara pembelahan mitosis dan meiosis terletak pada kromosom yang dihasilkan pada sel anak. Pada pembelahan mitosis, kariotipe 2n (diploid) pada sel induk akan tetap menghasilkan 2n pada sel anak. Sedangkan pada pembelahan meiosis, kariotipe 2n pada sel induk akan direduksi menjadi 1n (haploid) pada sel anak.
Daftar Pustaka1. Priastini R, Hartono B, Timotius KH, Rijadi A, Goenawan J. Dasar biologi sel 1. Jakarta; 20112. Priastini R, Hartono B, Hudyono J. Buku ajar biologi : dasar biologi sel. Jakarta; 20113. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.4. Aryulina D. Biologi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.h. 105.5. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC, 2003.6. Messina EJ. Cytology introduction to cellular structure and function. Indiana: The Bobbs-Merrill Company, INC, 1975.
14