34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimiliki memerlukan adanya satu bahasa persatuan untuk menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari Indonesia. Kesadaran inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa indonesia yang dapat menjembatani keinginan pemuda dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu. Dalam ilmu linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa) yang dimaksud dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk digunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Pengertian bahasa dapat dipahami dari dua segi, yaitu dari segi bentuknya (struktur luarnya) dan dari segi fungsinya. Dari segi bentuknya, bahasa dapat dikatakan sebagai sistem lambang bunyi yang 1

Makalah b.indo Kelompok 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH

Citation preview

Page 1: Makalah b.indo Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan

berbagai ragam bahasa daerah yang dimiliki memerlukan adanya satu bahasa

persatuan untuk menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini

sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari Indonesia.

Kesadaran inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa

persatuan, bahasa indonesia yang dapat menjembatani keinginan pemuda dari

berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu.

Dalam ilmu linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa) yang dimaksud

dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk digunakan oleh

para anggota kelompok masyarakat tertentu untuk bekerja sama,

berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Pengertian bahasa dapat dipahami dari dua segi, yaitu dari segi

bentuknya (struktur luarnya) dan dari segi fungsinya. Dari segi bentuknya,

bahasa dapat dikatakan sebagai sistem lambang bunyi yang mengadung arti

dan dihasilkan oleh selaput suara manusia. Dari segi fungsinya, bahasa adalah

alat memahami pikiran dan perasaan, berpikir dan berasa, serta menyatakan

pikiran dan perasaan. Pikiran, perasaan, dan bahasa berkaitan erat dan saling

mempengaruhi ini sangat perlu diperhatikan dalam memahami hakekat

bahasa dari segi fungsinya.

Definisi bahasa dari segi fungsinya menyatakan bahwa bahasa

mempunyai tiga fungsi hakekat, yaitu:

1. Alat memahami pikiran manusia

2. Alat berpikir dan berasa

3. Alat menyatakan pikiran dan perasaan

1

Page 2: Makalah b.indo Kelompok 1

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Memahami definisi bahasa Indonesia.

2. Mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Indonesia.

3. Memahami Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia.

2

Page 3: Makalah b.indo Kelompok 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri dan Sifat Bahasa

Beberapa ciri atau sifat dari bahasa antara lain

1. Bahasa sebagai Sistem

Kata sistem bermakna cara atau aturan, dalam kaitan dengan keilmuan,

sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu

keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem,

bahasa juga bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa

tersusun menurut pola, tidak tersusun secara acak. Sedangkan sistemis,

artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri dari

sub-subsistem atau sistem bawahan.

2. Bahasa sebagai Lambang

Dalam ilmu semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari

tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, dibedakan beberapa

jenis tanda, yaitu tanda (sign), lambang (symbol), sinyal (signal), gejala

(simptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon. Lambang atau

symbol tidak bersifat langsung atau alamiah. lambang menandai sesuatu

yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung. karena

itu lambang sering disebut bersifat arbiter. Yang dimaksud arbiter adalah

tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang

dengan yang dilambangkannya. Bahasa adalah suatu sistem lambang

dalam wujud bunyi bahasa, bukan dalam wujud lain.

3. Bahasa adalah Bunyi

Sistem bahasa itu bisa berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi.

Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983: 27) bunyi adalah kesan dari

3

Page 4: Makalah b.indo Kelompok 1

pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi

karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Yang dimaksud bunyi

pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk

bunyi bahasa. Tetapi, tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia termasuk bunyi bahasa, seperti teriak, bersin, batuk-batuk, dan

sebagainya.

4. Bahasa itu Bermakna

Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi. yang dilambangkan

itu adalah suatu pengertian, konsep, ide, atau pikiran yang ingin

disampaikan dalam wujud bunyi. Karena lambang-lambang itu mengacu

pada suatu konsep, idea tau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa

itu mempunyai makna. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan

yang tidak mempunyai makna dapat dikatakan bukan bahasa.

5. Bahasa itu Arbitrer

Kata arbitrer bisa diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap,

mana suka. yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya

hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu)

dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

6. Bahasa itu Konvensional

Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan

bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep

tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat

bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan

untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

4

Page 5: Makalah b.indo Kelompok 1

7. Bahasa itu Produktif

Arti produktif adalah banyak hasilnya, atau terus menerus menghasilkan.

Jika bahasa dikatakan produktif, artinya meskipun unsur-unsur itu

terbatas, tapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas tersebut dapat

dibuat satuan-satuan bahawa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara

relatif sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya

dalam bahasa Indonesia, menurut Kamus Besar Huruf Bahasa

Indonesiakosa kata yang jumlahnya kurang lebih 60.000 buah, kita dapat

membuat kalimat bahasa Indonesia yang jumlahnya bisa sampai jutaan,

termasuk juga kalimat-kalimat yang belum pernah dibuat orang lain.

8. Bahasa itu Unik

Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh

yang lain. Bahasa dikatakan unik yang artinya setiap bahasa memiliki ciri

khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Salah satu keunikan bahasa

Indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan

sintaksis, artinya jika kita memberi tekanan pada kata dalam kalimat

maka makna kata itu tetap.

9. Bahasa itu Universal

Selain bersifat unik, bahasa juga bersifat universal. Artinya, ada ciri-ciri

yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia. Ciri-ciri

yang universal ini merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa

dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat bahasa lain. Karena bahasa itu

berupa ucapan, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah

bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan

konsonan. Bukti dari keuniversalan bahasa adalah bahwa setiap bahasa

mempunyai satuan-satuan bahasa yang bermakna. Namun, bagaimana

satuan-satuan itu terbentuk mungkin tidak sama. Kalau pembentukan itu

bersifat khas, maka hal itu merupakan keunikan dari bahasa. Kalau ciri

5

Page 6: Makalah b.indo Kelompok 1

itu dimiliki oleh sejumlah bahasa dalam satu hukum atau satu golongan

bahasa, maka ciri tersebut menjadi universal.

10. Bahasa itu Dinamis

Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari

segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu

sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterkaitan

bahasa itu dengan manusia, dalam kehidupan bermasyarakat kegiatan

manusia tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi

ikut berubah, menjadi tidak tetap dan tidak statis. Karena itulah bahasa

itu disebut dinamis.

11. Bahasa itu Bervariasi

Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang

dengan berbagai status sosial dan berbagai latar belakang budaya yang

berbeda. Anggota masyarakat bahasa itu ada yang berpendidikan dan ada

juga yang tidak, ada yang tinggal di kota dan ada yang tinggal di desa,

ada orang dewasa dan ada anak-anak. Oleh karena latar belakang dan

lingkungannya tidak sama, maka bahasa yang mereka gunakan menjadi

bervariasi dan beragam.

12. Bahasa itu Manusiawi

Bahasa bersifat manusiawi, artinya hanya milik manusia dan hanya dapat

digunakan oleh manusia. Alat komunikasi binatang bersifat terbatas.

Walaupun ada binatang yang dapat mengerti dan memahami bahasa

manusia adalah berkat latihan yang diberikan kepadanya.

6

Page 7: Makalah b.indo Kelompok 1

B. Definisi Bahasa Indonesia Menurut Ahli

1. Prof. Dr. A. Teeuw

Bahasa Indonesia ialah bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh

dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk Asia Selatan dan setelah

bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX diangkat dan

dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan.

2. Amin Singgih

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta

digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga bebas dari unsur-

unsur bahasa daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan. Dengan

kata lain bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang sudah menyatu

dengan bahasa suku-suku bangsa yang ada di kepulauan nusantara.

3. Prof. Dr. R.M. Ng. Purbatjaraka

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang sejak kejayaan Sriwijaya telah

menjadi bahasa pergaulan atau lingua franca di seluruh Asia Tenggara.

Jadi, bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang telah menyatu

dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia.

Pemilihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas

pertimbangan sebagai berikut :

a. Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.

b. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, kerena telah

dikenal dan digunakan sebagai bahasa pergaulan.

c. Bahasa Melayu bersifat demokratis, maksudnya tidak membeda-bedakan

tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan

memudahkan orang mempelajarinya.

d. Bahasa Melayu bersifat reseptif, artinya mudah menerima masukan dari

bahasa daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat perkembangan

bahasa Indonesia di masa mendatang.

7

Page 8: Makalah b.indo Kelompok 1

C. Sejarah Bahasa Indonesia

1. Sebelum Kemerdekaan

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Pada zaman sebelum

kemerdekaan, bahasa melayu ini telah digunakan masyarakat sebagai alat

perhubungan atau disebut lingua franca di seluruh nusantara bahkan di

wilayah Asia Tenggara. Bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia

juga menggunakan bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan

masyarakat di Indonesia.

Bukti dari digunakannya bahasa melayu sejak dulu adalah dengan

adanya beberapa prasasti yang menggunakan bahasa Melayu kuno, seperti

Prasasti Kedukan Bukit (683 M) dan Talang Tuo (684 M) di Palembang,

Prasasti Kota kapur (686 M) di Bangka, dan Prasasti Karang Birahi (688

M) di dekat Sungai Musi. Prasasti tersebut merupakan prasasti

peninggalan kerajaan Sriwijaya. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa

Melayu kuno telah digunakan oleh masyarakat di zaman Kerajaan

Sriwijaya. Selain itu, di Pulau Jawa juga ditemukan prasasti berbahasa

Melayu Kuno seperti Prasasti Gandasuli (832 M) dan Prasasti Bogor (942

M). hal ini membuktikan bahwa bahasa Melayu kuno tidak hanya

digunakan di Sumatera tetapi juga digunakan di Jawa.

Beberapa hal bersejarah mengenai Bahasa Indonesia sebelum

kemerdekaan :

a. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu berfungsi sebagai

bahasa kebudayaan, bahasa perhubungan, bahasa perdagangan serta

bahasa kerajaan.

b. Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu tetap digunakan sebagai

perhubungan masyarakat Indonesia. Pada masa ini, banyak surat kabar

yang diterbitkan dan ditulis dengan bahasa Melayu.

c. Pada tanggal 28 Oktober 1928 saat diikrarkan Sumpah Pemuda, bahasa

Melayu telah diubah namanya menjadi Bahasa Indonesia oleh seluruh

pemuda di tanah air. Sehingga saat itu, bahasa Indonesia telah resmi

diakui sebagai bahasa persatuan dan bahasa nasional.

8

Page 9: Makalah b.indo Kelompok 1

d. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah melarang menggunakan

bahasa Belanda. Sehingga bahasa Indonesia dapat digunakan di bidang

politik maupun pemerintahan. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa

pengantar dalam lembaga pendidikan dan pengembangan IPTEK.

Peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan

perkembangan bahasa Melayu di Indonesia sebelum kemerdekaan, antara

lain :

a. Tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophujisen

yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad taib

Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

b. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit

buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur

(Taman Bacaan Rakyat). Pada tahun 1917 badan ini diubah menjadi

balai Pustaka. Badan ini menerbitkan novel seperti Siti Nurbaya dan

Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun

memelihara kesehatan.

c. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek kajo menggunakan bahasa

Indonesia dalam pidatonya. Hal ini merupakan pidato pertama

menggunakan bahasa Indonesia dalam siding Volksraad.

d. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin

mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia

yang kemudian disebut bahasa Indonesia.

e. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan

dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir

Alisyahbana.

f. Pada tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tata Bahasa

Baru Bahasa Indonesia.

g. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di

Solo. Dari hasil kongres tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha

9

Page 10: Makalah b.indo Kelompok 1

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara

sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

2. Sesudah Kemerdekaan

Setelah diproklamasikannya kemerdekaan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, pada tanggal 18 Agustus 1945 telah ditetapkan UUD

1945 yang pada pasal 36 berbunyi “ Bahasa Negara ialah Bahasa

Indonesia”. Dengan demikian, sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi

bahasa resmi Negara sehingga dalam semua urusan yang berkaitan dengan

pemerintahan, kenegaraan, pendidikan mengguanakan bahasa Indonesia.

Peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan

perkembangan bahasa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan

Indonesia, antara lain :

a. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar

1945 yang pada pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa

Negara.

b. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik

(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijisen yang berlaku

sebelumnya.

c. Tanggal 28 Oktober sampai tanggal 02 November 1954

diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini

merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus

menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa

kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa Negara.

d. Tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Soeharto meresmikan penggunaan

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato

kenegaraan di hadapan siding DPR yang dikuatkan pula dengan

Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

e. Tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

10

Page 11: Makalah b.indo Kelompok 1

Disempurkanan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi

berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

f. Tanggal 28 Oktober sampai 02 November 1978 diselenggarakan

Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam

rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain

memperlihatkan kemajuan, pertumbuahn, dan perkembanganbahasa

Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan

dan fungsi bahasa Indonesia.

g. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia IV di Jakarta. Dalam putusannya disebutkan bahwa

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih

ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum dalam GBHN, yang

mewajibkan semua warga Negara Indonesia untuk menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai semaksimal

mungkin.

h. Tanggal 28 Oktober sampai 3 November 1988 diselenggarakan

Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini ditandatangani

dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan

Pengembangan bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara, yakni

Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa

Indonesia.

i. Tanggal 28 Oktober samapai 2 November 1993 diselenggarakan

Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Kongres mengusulkan agar

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya

menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya

Undang-Undang Bahasa Indonesia.

j. Tanggal 26 - 30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan

dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

11

Page 12: Makalah b.indo Kelompok 1

D. Fungsi Bahasa

1. Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi

Indikator kemampuan berbahasa Indonesia yang komunikatif mencakup :

a. Kemampuan organisasional yang terdiri atas kemampuan gramatikal

(kosakata, dialek/ragam, morfologi, sintaksis, fonologi/grafologi) dan

kemampuan tekstual (retorika dan kohesi).

b. Kemampuan pragmatik yang terdiri atas kemampuan ilokusionari

(fungsi ideasional, manipulatif, heuristik, imajinatif) dan kemampuan

sosiolinguistik (kepekaan pada dialek/ragam, kewajaran, register, dan

kiasan).

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota

masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan,

tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya komunikasi

ilmiah, bisnis, kerja, sosial, dan budaya. Untuk itu, pemakai bahasa

komunikatif memerlukan pengetahuan dan keterampilan menggunakan

berbagai ragam bahasa yang dapat mendukung pengembangan

pengetahuan, keterampilan, pemikiran, dan sikap yang akan

dikomunikasikan.

2. Bahasa Sebagai Sarana Integrasi dan Adaptasi

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa

negara merupakan fungsi integratif. Indikator kedudukannya sebagai

bahasa nasional yaitu :

a. Lambang nasional yang dapat memberikan kebanggaan jati diri

pemakainya sebagai bangsa Indonesia.

b. Lambang identitas nasional yang dapat dikenali oleh masyarakat

pemakai dan diluar pemakainya.

c. Alat pemersatu penduduk antarpulau di seluruh wilayah Indonesia.

d. Alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya.

12

Page 13: Makalah b.indo Kelompok 1

Indikator kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara

berfungsi sebagai :

a. Bahasa dalam kegiatan resmi kenegaraan.

b. Bahasa pengantar di sekolah.

c. Alat komunikasi pada tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan

dan pemerintahan.

d. Alat pengembang budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Dengan bahasa, manusia dapat menyatakan hidup bersama dalam

suatu ikatan. Misalnya integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas

karyawan dalam sebuah departemen, integritas kerja sama dalam bidang

bisnis, integritas berbangsa dan bernegara, dan lainnya. Bahkan bahasa

menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi dengan kekuatan

orang lain dalam integritas tersebut. Kemampuan berintegritas dan

beradaptasi dibangun melalui aturan verbal (dan nonverbal dalam bentuk

simbol), yaitu bahasa.

3. Bahasa Sebagai Sarana Kontrol Sosial

Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan

komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling

memahami. Masing-masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol-

simbol lain yang menunjukkan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat

diwujudkan dalam bentuk aturan, anggaran dasar, undang-undang, dan

lainnya. Dalam kegiatan harian dapat berbentuk komunikasi timbal balik,

baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, dapat pula saling memberi

saran, kritik, nasihat, petunjuk atau sekedar bertegur-sapa.

4. Bahasa Sebagai Sarana Memahami Diri

Dalam membangun karakter, seseorang harus dapat memahami dan

mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Setiap orang harus dapat

menyebutkan potensi dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasannya,

13

Page 14: Makalah b.indo Kelompok 1

kemampuan intelektualnya, kemauannya, temperamennya, dan

sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi,

intelegensi, kecerdasan, psikis, dan psikososial. Dari pemahaman atas

dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan

mengembangkan potensi serta kemampuannya menciptakan kreativitas

baru.

5. Bahasa Sebagai Sarana Ekspresi Diri

Bahasa sebagai ekspresi (pengungkapan) diri atas pemahaman

dirinya dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai tingkat

yang kompleks. Ekspresi sederhana seperti untuk menyatakan

kekecewaan, rasa cinta, dan kesedihan. Tingkat ekspresi diri yang

kompleks dapat berupa pernyataan mengerjakan proyek-proyek besar

dalam bentuk proposal yang sulit, menulis laporan (formal, artikel, teknis,

praktikum), menulis publikasi dalam media elektronik, dan sebagainya.

6. Bahasa Sebagai Sarana Memahami Orang Lain

Untuk menjamin efektivitas komunikasi, seseorang perlu memahami

orang lain. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat

mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya seperti potensi

biologis, intelektual, emosional, karakter, paradigma, pemikiran, tipologi

dasar temperamennya, bakat, kreativitas, kemampuan inovasi, dan

motivasi. Melalui pemahaman orang lain yang dihadapinya, seseorang

akan memperoleh wawasan yang luas dalam berbagai tingkat pergaulan,

dalam penulisan cerita, dan kemampuan berpikir sinergis dengan

memadukan pengalaman orang lain bersamaan dengan potensi dirinya

sehingga menghasilkan kreativitas baru.

7. Bahasa Sebagai Sarana Mengamati Lingkungan Sekitar

Manusia merupakan bagian dari lingkungan sekitar, baik lingkungan

sosial maupun lingkungan alam. Bahasa sebagai alat untuk mengamati

14

Page 15: Makalah b.indo Kelompok 1

masalah atau lingkungan sekitar harus diupayakan kepastian konsep,

kepastian makna, dan kepastian proses berpikir sehingga dapat

mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Keberhasilan

seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya

memanfaatkan situasi lingkungannya.

8. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Logis

Kemampuan berpikir logis memungkinkan seseorang dapat berpikir

induktif, deduktif, sebab-akibat,atau kronologis, sehingga dapat menyusun

konsep atau pemikiran secara jelas, runtut, dan konseptual. Melalui proses

berpikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus

dilakukan. Proses berpikir logis merupakan hal yang abstrak. Untuk itu

diperlukan bahasa yang efektif dan sistematis dengan ketepatan makna,

sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi

konkret.

9. Bahasa Membangun Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan memanfaatkan, potensi,

pengalaman, pengetahuan, dan situasi sehingga menghasilkan kreatifitas

baru yang menguntungkan dirinya maupun masyarakat. Kecerdasan

berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi

bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraph, wacana argumentasi,

narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan

menggunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan

kreativitas baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.

Dalam kajian bahasa, indikator kecerdasan seseorang dapat diamati

pada:

a. Peningkatan kemampuan menyusun berbagai deskripsi, analisis,

argumentasi, persuasi, dan narasi yang berlangsung secara konstituen

dan maju berkelanjutan.

15

Page 16: Makalah b.indo Kelompok 1

b. Peningkatan menggunakan kata, frasa, dan klausa dalam menyusun

kalimat.

c. Peningkatan kemampuan menggunakan unsur-unsur kalimat.

d. Peningkatan kemampuan membuat kalimat efektif.

e. Peningkatan kemampuan membuat paragraf.

f. Peningkatan kemampuan menyusun karangan ilmiah secara logis dan

sistematis.

g. Peningkatan kemampuan membaca secara kritis, analisis, sintesis, dan

sinergis sehingga dapat menciptakan kreativitas baru.

h. Peningkatan kemampuan menulis naskah yang dapat diterima oleh

orang lain berdasarkan kaidah yang berlaku.

i. Pengaplikasian lebih lanjut dapat menulis karangan yang berkualitas,

proposal yang rumit dan sulit, laporan berkualifikasi nasional yang baik

dan benar, dan sebagainya.

j. Bahasa Mengembangkan Kecerdasan Ganda

Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan

mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki

kecerdasan yang produktif. Ini berarti, bahwa orang itu memiliki

kecerdasan ganda. Sebaliknya, beberapa kecerdasan yang dimiliki itu

dapat terkonsentrasi secara sinergis ke dalam satu keahlian.

10. Bahasa Membangun Karakter

Kecerdasan merupakan bagian dari karakter manusia. Kemampuan

berbahasa yang efektif, logis, sistematis, lugas, jelas dan mudah dipahami

merupakan refleksi kecerdasan. Kecerdasan berbahasa memungkinkan

seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan

kecerdasan bahasanya, orang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan

potensi diri. Kecerdasan linguistik yang didukung kecerdasan lain

memungkinkan seseorang menjadi lebih potensial dalam memilih dan

mengembangkan profesinya. Kecerdasan bahasa yang dikembangkan dan

16

Page 17: Makalah b.indo Kelompok 1

didukung kecerdasan lain secara sinergis memungkinkan seseorang

memiliki kecerdasan ganda dan orang tersebut dapat memiliki beberapa

profesi sekaligus. Hal ini merupakan indicator bahwa kecerdasan

berbahasa berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian seseorang.

11. Bahasa Mengembangkan Profesi

Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran

dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh

selama proses belajar, tetapi berakumulasi dengan pengalaman barunya.

Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier atau profesi. Puncak

pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi.

Untuk itu, kaum professional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan

keefektifan dalam berbahasa Indonesia sehingga mampu menciptakan

kreativitas baru dalam profesinya.

12. Bahasa Sarana Menciptakan Kreativitas Baru

Setiap orang memiliki bakat alam sejak lahir berupa dorongan untuk

berekspresi dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa sebagai sarana

berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi sarana berpikir logis

yang memungkinkan pemakainya untuk mengembangkan segala

potensinya. Perkembangan itu sejalan dengan potensi akademik yang

berkembang menjadi bakat intelektial melalui pendidikan. Bakat alam dan

bakat intelektual ini dapat berkembang secara sinergis untuk menghasilkan

kreativitas baru.

Seseorang akan mampu menciptakan kreativitas baru berdasarkan

potensi alam, potensi akademis, potensi social, potensi ekonomi, dan

potensi lainnya. Untuk menciptakan kreativitas baru ini, setiap mahasiswa

harus mengkaji konsep dasar secara menyeluruh dan tuntas dilanjutkan

dengan aplikasi konsep, studi kasus baik yang positif maupun negative dan

dilanjutkan dengan memikirkan solusinya, dan menciptakan kreativitas

17

Page 18: Makalah b.indo Kelompok 1

baru bagi kasu spositif sebagai pengembangan dan kreativitas baru sebagai

solusi terhadapat kasus negatif.

E. Kedudukan Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan sebagaimana

dijelaskan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang

membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu

Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda menyatakan “Kami putra dan putri Indonesia mengaku

bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia

berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia

menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Dengan pernyataan Sumpah Pemuda tersebut menegaskan bahwa

setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, berperilaku, dan

berbudi bahasa khas Indonesia. Dampaknya, persatuan para pemuda yang

dahulu terpisah-pisah dalam berbagai organisasi pemuda yang bersifat

kedaerahan menyatakan tekadnya yang bulat untuk bersatu sebagai

pemuda Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap

komunikasi nasional. Sampai sekarang, bahasa Indonesia efektif sebagai

bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya dalam Undang-Undang

Dasar 1945 BAB XV Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara adalah

Bahasa Indonesia”. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi

yang bersifat formal dalam kegiatan kenegaraan. Selain itu, bahasa

Indonesia juga digunakan sebagai bahasa nasional dalam berbagai

komunikasi yang bersifat nasional, kedinasan, dan kegiatan nasional dalam

lembaga pemerintah maupun nonpemerintah.

18

Page 19: Makalah b.indo Kelompok 1

Sejak Proklamasi, setiap komunikasi formal maupun nonformal

masyarakat dan bangsa Indonesia senantiasa menggunakan bahasa

Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian bahasa Indonesia telah

berakar pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam suasana

keakraban. Fungsi ini berkembang menjadi simbol (lambang) nasional,

negara, semangat untuk bersatu, dan kepribadian.

Kemudian tahun 2002 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai mata

kuliah wajib bagi setiap mahasiswa di perguruan tinggi dalam kelompok

mata kuliah pengembang kepribadian. Berdasarkan Undang-Undang Dasar

1945 bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, UU No. 20 tahun

2003 dan PP No. 19 tahun 2005 menetapkan bahasa Indonesia sebagai

mata kuliah wajib di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta. Secara

operasional, SK Dikti No. 43 tahun 2006 mengukuhkan bahasa Indonesia

sebagai Mata Kuliah Pengembang Kepribadian (MPK) dengan bobot 3

SKS. Mahasiswa dibekali keterampilan berbahasa yang secara alami

diawali dengan pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi

dalam berbagai ragam kebahasaan untuk mewujudkan kecerdasan yang

didukung kepribadian dan moral yang tinggi.

19

Page 20: Makalah b.indo Kelompok 1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk digunakan oleh para

anggota kelompok masyarakat tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi,

dan mengidentifikasi diri.

2. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang telah digunakan

masyarakat sebagai alat perhubungan. Bukti dari digunakannya bahasa

melayu sejak dulu adalah dengan adanya beberapa prasasti yang

menggunakan bahasa Melayu kuno peninggalan kerajaan Sriwijaya.

3. Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang telah menyatu dengan bahasa

daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia yang digunkan oleh

masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dan berkomunikasi.

4. Pada tanggal 18 Agustus 1945 telah ditetapkan UUD 1945 BAB XV pasal 36

yang berbunyi “ Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Sejak saat itu

bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Negara.

5. Ciri dan sifat bahasa antara lain :

a. Bahasa sebagai system

b. Bahasa sebagai lambang

c. Bahasa adalah bunyi

d. Bahasa itu bermakna

e. Bahasa itu arbitrer

f. Bahasa itu konvensional

g. Bahasa itu produktif

h. Bahasa itu unik

i. Bahasa itu universal

j. Bahasa itu dinamis

k. Bahasa itu bervariasi

20

Page 21: Makalah b.indo Kelompok 1

l. Bahasa itu manusiawi

6. Fungsi Bahasa Indonesia, diantaranya:

a. Bahasa sebagai sarana komunikasi

b. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi

c. Bahasa sebagai sarana control sosial

d. Bahasa sebagai sarana memahami diri

e. Bahasa sebagai sarana ekspresi diri

f. Bahasa sebagai sarana memahami orang lain

g. Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar

h. Bahasa sebagai sarana berfikir logis

i. Bahasa membangun kecerdasan

j. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda

k. Bahasa membangun karakter

l. Bahasa mengembangkan profesi

m. Bahasa sarana menciptakan kreativitas baru

7. Kedudukan Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua yaitu :

a. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

21

Page 22: Makalah b.indo Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. Imam Syamsul. 2012. Sejarah, Perkembangan dan Harapan Bahasa

Indonesia. http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/19/sejarah-

perkembangan-dan-harapan-bahasa-indonesia/ (diakses pada tanggal 2

Maret 2013).

Akhadiah, Sabarti, Maidar Arsad, Sakura Ridwan. 1999. Pembinaan Kemampuan

Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.

Kushartanti, dkk. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik.

http://books.google.co.id/books?

id=8rt2JikaPCoC&printsec=frontcover&dq=bahasa&hl=en&sa=X&ei=Ygc

yUduuB4XKrAfu3oH4BA&redir_esc=y#v=onepage&q=bahasa&f=false

Gramedia (diakses pada hari Sabtu, 2 Maret 2013).

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

http://books.google.co.id/books?

id=krw0HDEejFMC&pg=PA7&dq=sejarah+bahasa+indonesia&hl=en&sa=

X&ei=Zw0yUdzxI4aSrgfI14EY&redir_esc=y#v=onepage&q=sejarah

%20bahasa%20indonesia&f=false Grasindo (diakses pada hari Sabtu, 2

Maret 2013).

Sihombing, Liberty P., et al. 1994. Bahasawan Cendekia Seuntai Karangan untuk

Anton M. Moeliono. Jakarta : PT Intermasa.

Wahyu, Asisda. 2012. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta :

Aqsamas Press.

22

Page 23: Makalah b.indo Kelompok 1

23