36
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi nikmat dan kasih sayang – Nya kepada kami karena hanya dengan izin – Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Antropologi Budaya ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Antropologi Budaya, Ibu Hazar Kusmayanti S.H., M.H. yang telah memberikan pengarahan, bantuan serta dukungannya kepada kami selama membuat tugas karya tulis ilmiah ini. Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “ kami pun menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini masih banyak kekurangan baik secara sistematika penulisan, bahasa, dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami memohon saran serta pendapat yang dapat membuat kami menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas di lain waktu. Mudah – mudahan karya tulis yang kami buat menjadi bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembacanya. Bandung, 19 April 2012 1

MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Citation preview

Page 1: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi

nikmat dan kasih sayang – Nya kepada kami karena hanya dengan izin – Nya lah kami dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Antropologi Budaya ini dengan

baik.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Antropologi Budaya, Ibu Hazar

Kusmayanti S.H., M.H. yang telah memberikan pengarahan, bantuan serta dukungannya kepada

kami selama membuat tugas karya tulis ilmiah ini.

Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “ kami pun menyadari bahwa

makalah yang telah kami susun ini masih banyak kekurangan baik secara sistematika penulisan,

bahasa, dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami memohon saran serta pendapat yang dapat

membuat kami menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas di lain waktu. Mudah – mudahan

karya tulis yang kami buat menjadi bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi

pembacanya.

Bandung, 19 April 2012

Penulis

1

Page 2: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………1

Daftar Isi………………………………………………………………………………………….2

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………...3

A. Latar Belakang…………………………………………………………….…………..3

B. Rumusan Masalah……………………………………………………….…………….4

Bab II Tinjauan Teoretis……………………………………………………………………….….5

II.1. Evolusionisme………………………………………………………….…………….5

II.2. Difusionisme Kultural……………………………………………………….……….8

Bab III Pembahasan…………………………………………………………………………...…12

III.1. Definisi Kebudayaan……………………………………………………………….12

III.2. Definisi Perubahan Kebudayaan……………...……………………………………12

III.3. Faktor Penyebab Perubahan Kebudayaan………………………………………….13

III.4. Klasifikasi Perubahan Kebudayaan…………………..……………………………21

Bab IV Kesimpulan………………………………………………………………………………24

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………25

2

Page 3: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sebenarnya

tanpa disadari, apa yang kita lihat dan kita lakukan sehari-hari, tidak lepas dari yang namanya

kebudayaan. Setiap kota, setiap negara pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dan

kebudayaan itu sendiri mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku. Semuanya itu

timbul karena adanya interaksi kita dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat komunikatif.

Kebudayaan mencakup sebuah pengetahuan, yaitu apapun yang kita pelajari atau informasi-

informasi yang kita dapatkan dapat diperoleh dari sebuah kubudayaa. Adalagi sebuah

kepercayaan, serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat.

Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu

sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di

lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hal-hal baru serta

media yang mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi

masyarakat itu sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di

akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena

adanya bencana alam, transmigrasi maupun  lainnya. Mereka biasanya hanya mampu

meninggalkan tempat di mana mereka tinggal dulu, tetapi sulit bagi mereka meninggalkan

budaya yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru. Contohnya, perubahan yang

di lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa kekotaatau sebaliknya… 

Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan

masyarakat darikotatanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir

bahwa budayakotaitu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh, akibatnya mereka

terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya. Begitu

pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih moderen dan pintar akan tekhnologi

biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak

positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru

menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah

yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan

pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju

3

Page 4: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka

ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.

B. RUMUSAN MASALAH

Mengetahui tentang perubahan kebudayaan dan unsure – unsure kebudayaan yang

terkadung di dalamnya.

4

Page 5: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Dalam rangka studi mengenai perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam kepustakaan

antropologi, kita jumpai dua aliran besar yaitu :

1) Evolusionisme

2) Difusionisme

II.1. Evolusionisme

A. Evolusionisme klasik

Evolusionisme klasik mempunyai empat anggapan dasar :

1. Anggapan bahwa umat manusia adalah bagian dari alam, dan bekerja sesuai

dengan hukum alam.

2. Anggapan bahwa hukum alam menguasai perkembangan, dan tidak mengalami

perubahan sepanjang zaman.

3. Anggapan bahwa alam bergerak secara progresif dari yang sederhana menuju ke

arah yang lebih kompleks, dari yang tidak terorganisai menuju ke arah yang lebih

terorganisasikan secara lengkap.

4. Anggapan bahwa manusia diseluruh dunia mempunyai potensi yang sama akan

tetapi berbeda secara fundamental dalam perkembangan kuantitatif mengenai

inteligensi dan pengalamannya.

Aliran Evolusi Kebudayaan ingin menggunakan prinsip ilmiah seperti yang terdapat dalam ilmu

pengetahuan alam, dalam menyusun teorinya tentang perkembangan masyarakat dan

kebudayaan. Dalam menyusun skema revolusi, aliran ini menggunakan konsep tentang

“survival”. Adapun arti disini ialah unsur kebudayaan yang dilihat dan struktur dan sistem nilai

kebudayaan yang ada pada satu waktu tidak mempunyai fungsi lagi. Contoh yang jelas mengenai

perkembangan evolusi yang bertingkat-bertingkat dapat kita sebut karya Morgan dalam bukunya

yang amat terkenal yakni : Ancient Society.

5

Page 6: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

Lewis Henry Morgan (1818-1881)

Menurut Morgan masyarakat semua bangsa di dunia ini sudah atau masih akan menyelesaikan

proses evolusinya melalui tingkat sebagai diuraikan dibawah ini

1. Zaman Liar Tua, yang berlangsung dari masa muda ras manusia sampai pada waktu

diketemukannya api. Kehidupannya adalah dari mencari akar-akaran dan tumbuh-

tumbuhan liar.

2. Zaman Liar Madya, dimulai dari masa setelah manusia mengetahui penggunaan api dan

hidup dari menangkap ikan sampai pada masa manusia menemukan anak panah dan

busurnya. Contohnya adalah suku bangsa asli di Australia dan sebagian besar dari suku

Poynesia ketika diketemukan oleh bangsa barat.

3. Zaman Liar Muda dimulai sejak manusia menemukan panah dan busurnya dan berakhir

pada zaman ketika diketemukannya seni untuk membuat periuk. Suku bangsa yang hidup

dan masih tinggal pada tingkatan ini ialah : suku Athapascan dari daerah Hudson Bay

suku bangsa yang hidup di lembah Columbia dan beberapa suku bangsa yang hidup di

Amerika Utara dan Selatan.

4. Zaman Barbar Tua dimulai sejak manusia menemukan seni untuk membuat periuk, dan

berakhir pada zaman manusia mulai berternak atau mulai bercocok tanam. Ke dalam

tingkat ini dapat disebut suku bangsa Indian di Amerika Serikat di sebelah sungai

Missouri

5. Zaman Barbar Madya dimulai dengan pengenalan akan beternak dan bercocok tanam dan

irigasi sampai kepada zaman dimana telah diperoleh kepandaian mencairkan bijih besi.

Suku bangsa dalam tingkat ini adalah Village Indians dari New Mexico, Mexico dan

Amerika Tengah serta Peru.

6. Zaman Barbar Muda dimulai sejak manusia mengenal pembuatan besi dan berakhir pada

waktu manusia mengenal tulisan. Sejak itu mulai berkembang peradaban. Suku bangsa

yang ada dalam tingkat ini dalah suku Yunani pada zaman Homerus dan suku bangsa

Italia pada zaman sebelum didirikan Romawi dan suku bangsa Germania pada zaman

Caesar.

7. Zaman Peradaban dimulai sejakorang mengenal tulisan hingga zamsn sekarang. Zaman

peradaban ini terbagi dua yaitu zaman peradaban kuno dan zaman peradaban modern.

6

Page 7: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

Edward Burnett Tylor (1832-1917)

Konsep mengenai survival itu kemudian merupakan alat yang amat penting bagi penganut paham

Evolusionisme Klasik untuk menyusun skema perkembangan kebudaayaan. Diantara berbagai

lembaga yang diselidiki perkembangan evolusinya Tylor mengadakan studi mengenai evolusi

religi yang terdapat dalam kitabnya Primitive Culture (1871),anak judulnya berbunyi Researches

into the development of Mythology, Phylosophy, Religion, Language, Art and Custom”.

Mengenai evolusi religi itu Tylor mendahului analisanya dengan mengatakat, bahwa tidak ada

satu bangsa didunia ini yang tidak mengenareligi. Minimum definisi religi adalah animisme yaitu

kepercayaan akan adanya spiritual being.

Kritik terhadap Evolusionisme klasik itu ditujukan kepada tiga hal yaitu:

1. Orang mulai lebih banyak memberikan perhatian kepada masalah difusi sebagai faktor

yang paling utama bagi penyelidikan mengenai dinamika kebudayaan.

2. Metode komparatif yang dipergunakan oleh teori Evolusi Kebudayaan diterapkan pada

studi perbandingan terhadap unsur kebudayaan yang dilihat secara terlepas dari

konteknya, yaitu dilihat pada latar belakang kebudayaan sebagai satu kesatuan, sehingga

unsur yang dibandingkan menjadi kehilangan arti yang sebenarnya.

3. Bahwa teori Evolusi dalam menyusun konsepsinya kurang memperhatikan faktor waktu

dan faktor tempat yang amat penting artinya bagi studi mengenai masalah perubahan

kebudayaan.

Para ahli Antropologi beraliran Evolusi Klasik juga berjasa dalam beberapa hal :

1. Para ahli itu berhasil membuat konsep tentang Kebudayaan sebagai konsep ilmiah yang

tersusun secara sistematis.

2. Mereka menyadarkan kita mengenai pengertian tentang aspek kebudayaan yang dapat

diteliti secara terpisah-pisah.

3. Mereka telah mengajarkan mengenai prinsip tentang kontinuitas kebuadayaan yang harus

melandasi pendekatan yang realistis dalam menganalisa masalah perubahan kebudayaan.

B. Aliran Evolusi Universal

Teori Gordon Childe mengenai Evolusi Universal adalah :

7

Page 8: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

1. Pada permulaan perkembangannya, manusia yang tersusun dalam kelompok-

kelompok kecil, hidup mengembara, menggunakan alat peralatan yang sangat

sederhana dan mendapatkan penghidupan dari mengumpulkan bahan makanan.

2. Keadaan semacam ini terdapat pada umat manusia, dan evolusi yang kemudian

terjadi pada prinsipnya juga dialami oleh umat manusia secara keseluruhan.

3. Revolusi kebudayaan yang pertama disebut revolusi Neolitik, dimana masyarakat

hidup dari mengumpulkan bahan makanan menjadi hidup memproduksikan bahan

makanan.

4. Revolusi Kebudayaan yang kedua adalah Revolusi kekotaan atau Orban

Revolution

5. Revolusi kebudayaan yang ketiga adalah revolusi pengetahuan manusia, atau

revolution of human knowledge, yakni setelah timbulya tulisan

6. Revolusi yang terakir adalah revolusi industri

C. Evolusi Multilineair

Steward berpendapat, bahwa proses perkembangan semua kebudayaan didunia itu

masing-masing bersifat khas. Meskipun demikian, proses perkembangan berbagai

kebudayaan itu memperlihatkan adanya beberapa proses perkembangan yang sejajar.

Kesejajaran itu terutama tampak pada beberapa unsur kebudayaan yang universal, atau

unsur yang primer, seperti sistem mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan

sistem religi.

II.2. Difusionisme Kultural

Studi difusi yang akan diutarakan disini adalah difusionisme yang dikembang di :

A. Jerman – Austria

Dua orang yang akan dikemukakan dalam uraian mengenai Difusionisme Jerman :

1) Fritz Graebner (1877 – 1934)

Dalam tinjauannya mengenai peminjaman kebudayaan itu Graebner memakai

Kriterium Kualitas dan Kriterium Kuantitas, dan mengajukan konsep mengenai

Lingkaran Kebudayaan. Yang dimaksud dengan Kriterium Kualitas adalah ciri-

ciri yang khas atau kuliatas dari unsur kebudayaan yang terdapat di beberapa

daerah yang sama keadaannya. Dalam mengadakan studi perbandingan itu tidak

8

Page 9: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

hanya satu unsur saja yang diperhatikan, melainkan dicoba dicari sebanyak-

banyaknya unsur yang sama. Kriterium ini mementingkan kuantitasnya. Konsep

mengenai Kulturkreise yaitu unsur yang sama yang terdapat di berbagai tempat

yang merupakan satu kesatuan. Teori-teori tentang lingkaran kebudayaan dan

penyusunan kembali mengenai sejarah kebudayaan umat manusia itu secara

teoritis mudah dikemukakan, akan tetapi dalam kenyataannya, amatlah sulit

menyusunnya. Kelemahan aliran sejarah ini adalah faktor psikologi kurang

mendapat perhatian.

2) Pater Wilhelm Schmidt (1868-1954)

P. Schmidt beranggapan akan adanya kebudayaan kuno, kebudayaan primair,

kebudayaan sekundair, kebudayaan tertiair.

Tanda-tanda kebudayaan kuno menurut P.W. Schmidt :

a) Kebudayaan kuno didukung oleh kelompok manusia yang tidak mengenal

pertanian dan peternakan dan penghidupannya adalah dengan cara

mengumpulkan bahan-bahan makan,berburu dan menangkap ikan.

b) Kebudayaan materialnya amatlah sederhana.

c) Organisasi sosialnya juga sederhana, kekuasaan dipegang oleh orang-

orang tua.Kepala suku dalam arti yang sebenarnya tidak ada.

d) Sepintas lalu tampaknya suku-suku bangsa ini tidak mengenal agama.

B. Difusionisme Inggris

W.H.R Rvers (1964-1922)

Perhatian Rivers terhadap etnologi melalui psikologi. Perkembangan antropologi yang

bermaksud menyelidiki hubungan antara kebudayaan-kebudayaan dari suku-suku bangsa

yang mendiami daaerah-daerah di sekitar Selat Torres ialah Irian Selatan dan Australia

Utara.Kebudayaan itu berkembang sama melalui satu garis saja dan menghasilkan

bentuk-bentuk yang sama jika kondisinya sama.Degan hubungannya dengan studi difusi

itu, Rivers mengemukakan, bahwa jika ada dua kebudayaan bertemu dan bercampur,

timbul kebudayaan yang bercorak baru. Etnologi baginya ialah ilmu tentang kebudayaan

dalam arti luas yang dapat menambah pengertian akan arti kebudayaan pada umumnya.

Menurut Lowie, jasa Rivers terletak dalam uraiannyatentang psikologi yang berhubungan

dengan etnologidan juga dalam lapangan penyelidikian sistem kekerabatan.

9

Page 10: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

G. Elliot Smit (1871-1927)

Pandangan E. Smit yaitu :

1) Manusia tidak mempunyai daya untuk menemukan. Oleh karena itu kebudayaan

hanya timbul di daerah-daerah yang mempunyai banyak kemungkinan dapat

memberikan pengaruh terciptanya suatu kebudayaan.

2) Keadaan dan tempat yang mempunyai kemungkinan adalah mesir. Dari sinilah

tersebar kebudayaan ke seluruh penjuru dunia, yang meliputi jarak yang amat jauh

ke arah timur seperti daerah disekitar Laut Tengah, Afrika, India, Indonesia,

Polinesia dan Amerika.

3) Secara kodrat alam, jika peradaban itu bergerak dari pusat ke daerah tepi, maka

makin jauh kebudayaan itu dari pusatnya makin tidak murni lagi. Karena itu

kebudayaan manusia itu mengalami dekadensi dalam sejarahnya.

Teori difusi yang dikemukakan oleh E. Smith itu sering juga diberi nama

Hiperdifusionisme. Teori itu juga disebut Heliolithic Theory, karena unsur-unsur penting

dari kebudayaan Mesir yang tersebar ke daerah-daerah luas tersebut di atas, tampak pada

bangunan-bangunan batu besar atau megalith, dan tampak pada satu kompleks unsur

keagamaan yang berpusat pada penyembahan matahari.

C. Difusionisme Amerika Serikat

Metode difusi yang dikemukakan oleh Franz Boas yaitu L

1) Studi deskriptif itu merupakan pengantar terhadap studi analitis tentang proses

2) Studi difusi itu harus dikerjakan dengan metode induktif

3) Studi difusi itu harus dimulai dengan menyelidiki tentang hal yang khusus menjadi menuju

kepada masalah yang umum.

4) Pendekatan terhadap studi mengenai proses dinamis itu harus dilihat dan ditinjau secara

spikologis dan diperhatikan pula kedudukan serta sifat individu untuk mendapatkan

gambaran tentang realitas kebudayaan.

Boas mengemukakan konsep tentang marginal survival. Konsep mengenai marginal survival itu

merupakan benih bagi berkembnagnya konsep mengenai culture area yang dilakukan oleh Clark

Wissler (1877-1947). Culture area menggolongkan kedalam satu golongan berpuluh-[uluh

kebudayaan yang satu dengan yang lain berbeda, berdasarkan persamaan dari sejumlah ciri-ciri

10

Page 11: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

yang menyolok dalam berbagai kebudayaan tersebut. Demikianlah telah kita ikuti garis besar

mengenai teori tentang perubahan kebudayaan seperti yang dapat kita baca dalam kepustakaan

antropologi. Teori Karl Marx Veblen, Toynbee dan Oswald Spengler misalnya adalah contoh

mengenai pandangan yang konsepsional mengenai perubahan kebudayaan dan masyarakat.

11

Page 12: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

BAB III

PEMBAHASAN

III.1. DEFINISI KEBUDAYAAN

Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sanskerta) buddhayah yang merupakan bentuk

jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kemudian, kebudayaan diartikan sebagai hal –

hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

Menurut E. B. Tylor, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain serta

kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil

karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan

kebendaan. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai –

nilai social. Cipta disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan masyarakat.

III.2. DEFINISI PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Kingsley Davis : perubahan kebudayaan adalah perubahan – perubahan yang terjadi dalam

struktur dan fungsi masyarakat.

Gillin & Gillin : perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara – cara hidup yang telah

diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,

ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan – penemuan baru dalam masyarakat.

Selo Soemardjan : perubahan kebudayaan adalah segala perubahan – perubahan pada lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai – nilai, sikap dan pola perilaku di antar kelompok – kelompok dalam masyarakat.

Kesimpulan

Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena

ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai

keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

12

Page 13: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

III.3. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan itu dapat berasal dari dalam masyarakat

sendiri, yang ditimbulkan oleh discovery dan invention. Discovery adalah setiap penambahan

pada pengetahuan, atau setiap penemuan baru. Invention adalah penerapan pengetahuan dan

penemuan baru itu.

Faktor perubahan juga dapat datang dari luar masyarakat dengan jalan difusi, atau penyebaran

kebudayaan atau peminjaman kebudayaan. Dalam studi mengenai masalah perubahan

kebudayaan, penyelidikan mengenai difusi kebudayaan lebih banyak dijalankan, karena sebagian

besar dari sebab perubahan kebudayaan itu ditimbulkan oleh faktor difusi kebudayaan, aau

peminjaman kebudayaan. Disamping konsep mengenai invention dan discovery dan konsep

mengenai difusi terdapat konsep lain seperti akulturasi asimilasi dalam studi mengenai masalah

perubahan kebudayaan. Dalam sejarah teori antropologi berkembang pula teori yang juga

mempelajari perubahan kebudayaan, dengan menggunakan pendekatan sejarah seperti

evolusionisme klasik dan difusionisme.

1) Discovery dan Invention

Dalam hal discovery, penemuan itu terjadi secara kebetulan, sedang pada invention penemuan itu

merupakan satu hasil usaha yangs adar. Ralph Linton menganggap pembedaan pemberian

definisi antara discovery dan invention atas dasar motivasi tidak memuaskan dan mengajukan

definisi sendiri, yakni bahwa discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan

invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan. Gejala discovery harus didahului oleh

tiga hal : kesempatan, pengamatan, penilaian dan pengkhayalan, ada pula keinginan dan

kebutuhan.

Innovation yang berarti suatu proses perubahan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam

waktu yang tidak terlalu lama. Proses ini meliputi satu penemuan baru, jalannya unsur itu

disebarkan kelain bagian dari masyarakat, dan cara unsur kebudayaan tadi diterima, dipelajari

dan akhirnya diapakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Inovasi mengandung pengertian

discovery, invention dan difusi.

13

Page 14: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

Invention perlu dikemukan mengenai dua hal yaitu :

a. Basic invention

Basic invention sebagai suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi

dari prinsip baru.

b. Improving invention

Jika basic invention telah diterima oleh suatu masyarakat, maka timbullah improving

invention, yang biasanya mempunyai arti memperbaiki penemuan yang telah ada

Sumber besar bagi invention adalah kebudayaan yang merupakan lingkungan hidup dari

penemuan itu. Dari sudut psikologi sosial inovasi membutuhkan beberapa syarat :

1) Masyarakat harus merasa butuh terhadap pembaharuan, yang disebabkan oleh invention

itu.

2) Perubahan yang disebabkan oleh invention harus dipahami dan dapat dikuasai poleh para

anggota masyarakat.

3) Perubahan itu harus dapat diajarkan. Dalam keadaan biasa tiap-tiap kebudayaan

mempunyai teknik untuk meneruskan kebudayaan.

4) Perubahan itu harus menggambarkan keuntungan pada masa yang akan datang.

5) Perubahan itu tidak merusak prestise pribadi atau golongan.

Perubahan tidak dapat meluas di kalangan masyarakat, apabila :

1) Penggunaan penemuan baru itu akan mendapat satu hukuman. Hukuman itu tentunya ada

bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.

2) Penemuan baru yang berupa denda material atau yang bersifat nonmaterial itu sulit untuk

diintegrasikan di dalam pola kebudayaan di mana penemuan itu timbul.

2) Difusi Kebudayaan

Difusi kebudayaan dapat dikatakan sebagai proses penyebaran unsur kebudayaan dari suatu

individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Proses yang disebut

pertama yaitu penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut

14

Page 15: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

difusi intramasyarakat atau intradiffusion, dan proses yang kedua ialah penyebaran dari

masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat atau interdiffusion.

Seluruh anggota masyarakat yang sehat pikirannya telah menerima ide, kebiasaan dan respon

emosi yang dikondisikan maka unsur perubahan ini disebut universals. Jika unsur perubahan

tersebut hanya didukung oleh sebagian saja masyarakat, maka disebut alternatif, apabila

pendukung unsur kebudayaan yang baru itu lebih kecil lagi maka unsur ini disebut specialistis

dan jika ide tingkah laku dan sikap yang lain itu tidak mempunyai nilai sosial, melainkan

menjadi milik atau sifat atau ciri perorangan secara individual, maka unsur kebudayaan semacam

itu disebut individual peculirieties.

Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan :

1) Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat.

2) Penerimaan unsur baru.

3) Proses integrasi

3) Akulturasi (Aculturation)

Dalam pasal mengenai akulturasi ini akan dibicarakan mengenai :

a) Definisi akulturasi

Akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok

manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan

kontak secara langsung terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam

pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya .

Dalam definisi ini, akulturasi adalah satu aspek dari culture change dan asimilasi adalah

satu fase dari akulturasi, sedang disusi adalah satu aspek dari akulturasi.

Kroeber mengatakan, bahwa akulturasi meliputi berbagai perubahan dalam kebudayaan

yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari kebudayaan lain, yang akhirnya

menghasilkan makin banyaknya persamaan pada kebudayaan itu.

b) Timbulnya perhatian terhadap studi mengenai akulturasi

Studi mengenai akulturasi telah dirintis pada akhir abad ke-19, akan tetapi pad

apermulaan abad ke-20 perhatian mengani studi tentang akulturasi itu menurun dan baru

15

Page 16: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

timbul kemali antara tahun 1920-1925 dan perhatian itu memuncak pada tahun 19-35-

1940.

Studi mengenai akulturasi terutama di Amerika Serikat merupakan reaksi terhadap studi

tentang “memory” culture, yaitu kebudayaan yang dianggap asli, yang tidak mengalami

perubahan yang sudah mulai hilang dan tidak dapat diselidiki lagi. Di Inggris, studi

mengenai masyarakat dan kebudayaan yang primitif dilakukan dengan pendekatan

fungsionalisme, sedang studi mengenai culture contact, istilah untuk akulturasi di Inggris,

timbul dari kebutuhan praktis, yaitu dalam rangka kebijaksanaan di daerah jajahan.

Perhatian terhadap penyelidikan tentang kontak kebudayaan di Inggris itu juga

merupakan satu reaksi terhadap teori fungsioonalisme yang dirasakan mengadung

baanyak limitasi.

c) Bentuk kontak kebudayaan

1) Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antara bagian-bagian saja

dari masyarakat,malahan dapat pula terjadi semata-mata antara individu-individu

dari dua kelompok.

2) Kontak dapat pula diklasifikasikan antara golongan yang bersahabat dan golongan

yang bermusuhan.

3) Kontak dapat pula timbul antara masyarakat yang menguasai dan masyarakat

yang dikuasai, secara politik atau ekonomi.

4) Kontak kebudayaan dapat terjadi antara masyarakat yang sama besarnya dan

berbeda besarnya.

5) Kontak kebudayaan dapat terjadi antara aspek-aspek yang material dan yang

nonmaterial dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang kompleks,

dan antara kebudayaan yang kompleks dengan yang kompleks pula.

d) Akibat akulturasi

Karena akulturasi adalah suatu proses antara akomodasi dan asimilasi dengan sendirinya

kesuliatan dalam penyesuaian adalah merupakan masalah pokok bagi orang-orang yang

terlibat dalam proses akulturasi. Dilihat dari sudut pengaruh akulturasi pada kebudayaan,

jika yang bertemu itu kebudayaan yang sama kuatnya, maka dalam suatu proses seleksi

masing-masing akan saling mempengaruhi. Yang mengalami perubahan atau pergantian

biasanya adalah unsur yang tidak penting dari masing-masing kebudayaan. Sistem

16

Page 17: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

kekerabatan, kebiasaan yang diperoleh dengan proses enkulturasi sejak kecil, seperti

sistem kepercayaan dan pandangan hidup, dalam proses akulturasi tidak banyak

mengalami perubahan.

4) Asimilasi

Asimilasi adalah suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai oleh makin kurangnya

perbedaan antara individu-individu dan antara kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan

aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Faktor yang memudahkan asimilasi :

a) Faktor toleransi

b) Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi.

c) Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain

d) Faktor perkawinan campuran

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,

termasuk sistem agama  dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan

karyaseni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang

berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan

perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu

1.       Mendorong perubahan kebudayaan

a. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur

teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).

b. Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,

terutama generasi muda.

c. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

17

Page 18: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

2.        Menghambat perubahan kebudayaan

a. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah

seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)

b. Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tua

yang kolot.

c. Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :                  

A.Faktor intern

• Perubahan Demografis

Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan

terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan

penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

• Konflik social

Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat.

c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah

transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam

program pembangunan bersama-sama para transmigran.

• Bencana alam

Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir,

longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,

disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga

terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.

• Perubahan lingkungan alam

Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang

membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk

tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan

mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2. Faktor ekstern 

• Perdagangan

Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa

Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain

18

Page 19: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga

terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.

• Penyebaran agama

Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran

agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat

melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.

• Peperangan

Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk

peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke

Indonesia

Bentuk-bentuk Proses perubahan kebudayaan meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Difusi,yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang

lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Contoh: Pada masyarakat tani tradisional pengolahan lahan

pertanian masih menggunakan tenaga hewan dan tenaga manusia. Dengan adanya hubungan dengan

masyarakat lain mereka mengenal mesin traktor yang ternyata lebih praktis dan lebih cepat

dalammengolah lahan. Pada akhirnya mereka menggunakan traktor dalam mengolah lahan pertanian

menggantikan tenaga hewan dan tenaga manusia.

Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari hasil penemuan-penemuan. Tipe difusi:

a) Difusi intra masyarakat

(1) Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat

(2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang mempengaruhi (untuk diterima/ditolak)

(3) Unsur berlawanan dengan fungsi unsur lama, akan ditolak

(4) Kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan

(5) Ada tidaknya batasan dari pemerintah

2) Akulturasi (cultural contact), yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan denganunsur-unsur

kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam

kebudayaansendiri(asli), tetapitidak menghilangkancirikebudayaan lama. Hal yang terjadi dalam

akulturasi adalah: a) Substitusi, unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, melibatkan perubahan

19

Page 20: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

struktural yang kecil sekali. b) Sinkretisme, unsur-unsur lama bercampur denganyang baru dan

membentuk sebuah sistem baru. c) Adisi, unsur-unsur baru ditambahkan pada unsur yang lama. d)

Dekulturasi, hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan. e) Orijinasi, tumbuhnya unsur-unsur baru

untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah. f) Rejection (penolakan), perubahan yang sangat cepat

sehingga sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan,

gerakan kebangkitan.

3) Asimilasi, yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap kebudayaan setempat.

Dengan asimilasi kedua kelompok baik asli maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan kebudayaan.

Penyebab asimilasi antara lain: toleransi, rasa simpati, kesamaan

4) Penetrasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan

lama yang di datangi. Apabila kebudayaan baru seimbang dengan kebudayaan setempat, masing-masing

kebudayaan hampir tidak mengalami perubahan atau tidak saling mempengaruhi, disebut hubungan sym-

biotic.

5) Invasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan

peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain. Masuknya Belanda ke Indonesia pada masa

perjanjiandahulu membawa serta unsur-unsur budaya yang sebagian diterapkanpada

masyarakatdaerahjajahannyasepertibahasa,agama dan sistem hukum yang sebagian masih digunakan

dalam sistem hukum/perundang-undnagan di negara Indonesia.

6) Hibridisasi, yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuranantara orang

asing dengan penduduksetempat. Orang asing yang kawin dengan penduduk pribumi akan membawa

pengaruh budaya aslinya dalam kehidupan rumah tangganya yang lambat laun akan mempengaruhi

budaya masyarakat yang ada di sekitarnya.

7) Milenarisme, yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat

bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Masyarakat

pedalaman yang memiliki sumber daya alam yang melimpah namun selama ini tidak bisa mengolah

sumber daya alam itu karena telah dieksploitasi orang asing, sekarang iniberusaha untuk bisa mengolah

kekayaan alam mereka sendiri, seperti masyarakat Papua termasuk contoh Milenarisme

8) Adaptasi, yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organismepada lingkungannya

danperubahan yang ditimbulkan oleh lingkunganpada organisme(penyesuaiandua arah). Masyarakat yang

tinggal di daerah pantai dan sepanjang hidup mereka bekerja sebagai nelayan, mereka harus

menyesuaikan diri dengan kondisi pegunungan ketika terjadi tsunami yang melanda daerah pantai

20

Page 21: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

mereka. Mereka tidak lagi mencari ikan, namun menjadi petani atau berkebun dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

9) Imitasi, yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru. Imitasi ini

sering dijumpai pada sebagian besar anak remaja di negara kita. Jika ada tokoh yang mereka idolakan,

segala hal yang melekat dari tokoh tersebut mereka tiru, seperti mode pakaian, gaya rambut, bahkan

perilaku.

III.4. KLASIFIKASI PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Perubahan itu bisa berupa kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya,

maka bentuk perubahansosial dapat dibedakan menjadi:

1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress). Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan

perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat

diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada

manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih

sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan

berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa

kemajuan. Jadi, pembangunandalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan

(progress).Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat

transportasi, dan penemuan alat-alatkomunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat

kebutuhanmanusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat

2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress). Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah

kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun

muncul dan bisa menimbulkan masalah baru.Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan

bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuahkemunduran.

Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan kemudahan dalam

komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa berkomunikasi langsung

dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah dan mempersingkat jarak, tetapi

disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi

telah menimbulkan dampak berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar manusia atau

individu.

Jika dilihat dari segi cepat atau lambatnya perubahan, maka perubahan dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

21

Page 22: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

1. Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahancepat)

Evolusi adalah perubahan secara lambat yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam

menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan

dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur

masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana,namun karena

masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah

menjadi kompleks.Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi

diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat,ketegangan-ketegangan

tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya

proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu, antara lain:

a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

b. Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpinmasyarakat tersebut.

c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakanrevolusi.

d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkankepada rakyat.

e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan,serta menegaskan rasa tidak puas

masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arahgerakan

revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya rezim Soeharto),

peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo).

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar 

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa

pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah

perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.Perubahan besar adalah perubahan yang

terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi

masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak

industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

3. Perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan

atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan dimasyarakat.

22

Page 23: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change,yaitu seseorang atau sekelompok orang yang

mendapatkepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebihlembaga-lembaga kemasyarakatan

yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah

pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata

pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak

dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar

jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak

diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya

berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan

peralihantatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.

23

Page 24: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

BAB IV

KESIMPULAN

Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena

ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan

yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Unsur – unsure kebudayaan meliputi :

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

2. Mata pencaharian hidup dan system – system ekonomi

3. Sistem kemasyarakatan

4. Bahasa

5. Kesenian

6. Sistem pengetahuan

7. Religi

24

Page 25: MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM

DAFTAR PUSTAKA

Harsojo. Pengantar Antropologi. Bina Cipta, 1984

Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 1990

http://abdulgani84.wordpress.com/2011/04/29/penyebab-perubahan-kebudayaan/

http://scrib.com/etriwahjuni/d/39507750-Bentuk-Perubahan-Sosial-Budaya/

25