28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan bentuk energi yang sangat penting dalam proses kehidupan masyarakat, bahkan menjadi kebutuhan primer baik di kota maupun di desa. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan tersebut ditandai pula oleh beberapa hal seperti: Perkembangan Industri dan Bisnis yang semakin maju. Pertambahan penduduk yang dengan sendirinya akan menyebabkan bertambahnya pemakaian listrik. Peralatan yang membutuhkan tenaga listrik makin bertambah. Komunikasi data dari pelanggan ke pihak PT. PLN ( Persero ) , dalam hal ini bagian Transaksi Energi ( TE ) sub Bidang Pencatatan Meter ( CATER ) masih menjadi kendala yang menghambat proses pekerjaan di bidang ini. Karena dalam pelaksanaannya masih banyak di area pelayanan pembacaan meternya masih dengan cara manual. Pembacaan meter dengan cara manual memanfaatkan tenaga manusia untuk mengambil data di pelanggan. Dalam

Makalah AMR

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangListrik merupakan bentuk energi yang sangat penting dalam proses kehidupan masyarakat, bahkan menjadi kebutuhan primer baik di kota maupun di desa. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan tersebut ditandai pula oleh beberapa hal seperti: Perkembangan Industri dan Bisnis yang semakin maju.

Pertambahan penduduk yang dengan sendirinya akan menyebabkan bertambahnya pemakaian listrik.

Peralatan yang membutuhkan tenaga listrik makin bertambah.

Komunikasi data dari pelanggan ke pihak PT. PLN ( Persero ) , dalam hal ini bagian Transaksi Energi ( TE ) sub Bidang Pencatatan Meter ( CATER ) masih menjadi kendala yang menghambat proses pekerjaan di bidang ini. Karena dalam pelaksanaannya masih banyak di area pelayanan pembacaan meternya masih dengan cara manual.

Pembacaan meter dengan cara manual memanfaatkan tenaga manusia untuk mengambil data di pelanggan. Dalam prosesnya, cukup banyak masalah yang didapat diantaranya : kendala sinyal ataupun batere dari hp cater yang terkadang menggangu kerja dari pada cater saat ingin melakukan pengiriman angka stand meter dari KWH Meter pelanggan, dan juga terkena kendala pada cater yang baru yang masih sulit untuk mendapatkan alamat tujuan dari tiap pelanggan, selain itu hasil pengambilan gambar yang kurang jelas sehingga KWh meter tidak bisa dibaca.

Maka dari itu PT PLN (Persero) Area Semarang mnerapkan meter elektronik AMR (Automatic Meter Reading) menggunakan sistem modem GSM / GPRS dimana teknologi sistem ini mampu melakukan komunikasi data melalui jaringan GSM / GPRS. Penggunaan sistem AMR ini cukup mahal, PLN hanya menggunakan sistem teknologi ini untuk pelanggan pelanggan besar dengan daya di atas 41,5 KVA. Berdasarkan hal tersebut, pada laporan kerja praktek ini penulis akan membahas lebih rinci mengenai Sistem Automatic Meter Reading (AMR) di PT. (PLN (Persero) Area Semarang.1.2 Batasan Permasalahan

Adapun detail masalah yang akan diuraikan penulis adalah sebagai berikut:

Pengertian Automatic Meter Reading

Fungsi sistem Automatic Meter Reading

Perangkat sistem Automatic Meter Reading.

Networking dan penggunaan sistem Automatic Meter Reading.

Keuntungan dan kelemahan sistem Automatic Meter Reading.

Sistem pembacaan meter jarak jauh Energize Automatic Meter Reading.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Automatic Meter Reading (AMR)Automatic Meter Reading (AMR) adalah sebuah teknologi pembacaan data secara otomatis dari meter elektronik kemudian dikirimkan ke pusat basis data, dengan cara ini penagihan dapat berdasarkan tingkat penggunaan sebenarnya dan tidak berdasarkan penggunaan sebelumnya, selain itu dapat dilakukan analisis jika diperlukan data secara lengkap, serta memberikan kendali pada konsumen agar peggunaan listrik lebih baik. Parameter yang dibaca pada umumnya terdiri dari Stand, Max Demand (penggunaan tertinggi), Instantaneous, Load Profile (load survey) dan Event (SMILE).

Gambar 2.1 Konfigurasi sistem Automatic Meter Reading secara sederhana2.2 Fungsi Sistem AMR (Automatic Meter Reading)1. Mengukur Energi listrik yang digunakan secara jarak jauh.

2. Mengetahui saluran phasa tegangan yang digunakan ( R S T ).

3. Mengetahui frekuensi dan durasi padam.4. Mengetahui data Load Profile tegangan (V), arus (I), energi (kWh dankVArh), sehingga bisa memantau energi listrik yang dipakai oleh pelanggan.

5. Mengetahui data konsumsi daya maksimum (KVA Max).6. Mengetahui bila beban sudah mendekati maksimum dan jam nyala yang

dipakai pelanggan.

7. Mengetahui data Standmeter Billing Reset (Bulanan).8. Mengetahui data pengukuran sesaat (instantaneous measurement).9. Menyajikan data Energy Usage.10. Menentukan batas tarif Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dan Waktu Beban Puncak (WBP). 2.3 Komponen komponen Sistem AMR (Automatic Meter Reading)a) Perangkat keras AMR

1. Meter Elektronik

Dalam pengukuran dengan menggunakan Meter Elektronik PT. PLN (Persero) Area Semarang menggunakan tiga merk meter elektronik, yaitu EDMI, Ladys + Gyr, dan Actaris. Meter elektronik dapat memproses parameter parameter yang diperlukan seperti besar daya , arus, daya semu, fasor, time switch, dan selector switch.2. ModemModem adalah penggabungan keduanya, yang berarti bahwa modem adalah alat komunikasi dua arah. Modem ini berfungsi mengirimkan load profile pelanggan dari data metering digital kemudian dikirim ke server Automatic Meter Reading melalui provider yang telah dipilih. Modem yang digunakan di PT. PLN (Persero) Area Semarang adalah modem GSM/GPRS Fargo Maestro, MLIS, Cinterion yang dipakai sebagai penghubung antara saluran komunikasi dengan meter elektronik / komputer.3. Media Komunikasi

Media atau saluran komunikasi dipakai untuk menghubungkan antara komputer dengan meter elektronik, dapat berupa telepon PSTN atau GSM. Namun saat ini jaringan PSTN sudah tidak digunakan. Sedangkan untuk interface komunikasi yang paling umum tersedia di Meter Elektronik, dan juga pada IED (Intelligent Electronic Device) lainnya, adalah interface Serial (RS-485 / RS-232).4. GSM (Global System for Mobile Communication)

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan.5. GPRS (General Packet Radio Service)

GPRS (General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan email, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet.6. Kabel USB

Kabel USB merupakan komponen yang digunakan pada system AMR yang ada di lapangan yang berfungsi untuk menghubngkan data pada memori meter elektronik dengan modem.7. Charger

Charger merupakan komponen pendukung pada sistem AMR yang berfungsi untuk memberikan supply pada modem, agar modem dapat bekerja dengan tegangan yang sesuai dan stabil.b) Perangkat Lunak (Software) AmetysSoftware AMR mempunyai fungsi utama untuk menyimpan data-data yang dibaca dari Meter ke dalam format / table database, untuk digunakan oleh aplikasi lainnya (Energy Process Information). Software AMR terdiri atas tiga bagian, yakni : Protokol Driver (fungsi pengambilan / penerimaan data)

Gateway / Data Handler (fungsi pemisahan dan pengolahan data)

Database (fungsi penyimpanan data)2.4 Tingkatan Pengguna Perangkat Lunak Ametysa) Administrator

Merupakan pengguna dengan tingkatan tertinggi dalam mengoperasikan software Ametys. Administrator dapat membaca semua data atau parameter di KWh, dapat mengubah atau membuat parameter di KWh, dapat mengubah atau membuat parameter konfigurasi, dapat memprogram secara parsial dari keseluruhan konfigurasi meter ke meter KWh, serta dapat menambah penggunaan baru maupun pengguna yang sudah ada.b) Full

Merupakan pengguna di bawah level administrator, tetapi level full tidak dapat menambah pengguna baru. Pengguna level ini berwenang menyiapkan KWh meter yang akan dipasang, mempersiapkan peralatan untuk memprogram keseluruhan konfigurasi ke KWh meter, mereset profil beban, merest pencatat jika terjadi gangguan pada sistem yang menyebabkan timbulnya alarm, serta dapat melakukan clear atau reset alarm di lokasi tersebut.c) Download

Merupakan pengguna dengan kriteria pekerjaan di lapangan. Bekerja saat awal pemasangan KWh meter dan saat keperluan pemecahan masalah (troubleshooting) di pelanggan. Dalam kondisi tertentu, pengguna dengan tingkatan download ini diberikan akses untuk melakukan setting ke KWh meter seperti setting modem, clock, dan lain sebagainya.d) Evaluation

Merupakan pengguna dengan hak akses diberikan ke pelanggan. Pengguna level ini diberi akses untuk melakukan pengambilan (upload) data meter KWh yang meliputi data stand energi register, historical data, data sesaat dan status jaringan. Pekerjaan ini dilakukan rutin tiap bulan (untuk keperluan penagihan).2.5 Networking Sistem AMR

Sistem AMR berbasis distributed network yang menghubungkan antara meter pelanggan dengan server. Pusat kendali AMR dengan sistem eksisting di Area Semarang menggunakan infrastruktur LAN, networking antar pusat kendali AMR di Area dengan kantor distribusi menggunakan infrastruktur WAN atau intranet.

Konfigurasi AMR yang digunakan adalah desentralisasi AMR dipasang di setiap APJ yang berfungsi sebagai pusat kendali AMR, sehingga yang bertanggung jawab dalam pengambilan data meter elektronik oleh pusat kendali AMR di area secara otomatis akan bereplikasi ke database server AMR di kantor area jika diperlukan. Sistem AMR di kantor distribusi mampu melakukan pengambilan data meter elektronik misalnya, bila sistem AMR di area mengalami gangguan, maka sistem AMR di kantor distribusi akan mengambil alih tugas AMR di Area tersebut. AMR kantor distribusi sebagai pusat konsolidasi dan juga memantau kinerja di setiap AMR area.

Gambar 2.2 Konfigurasi Sistem AMR PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

2.6 Keuntungan dan Kelemahan Sistem AMR Keuntungan :a) Pencatatan meter lebih akurat.b) Proses penerbitan rekening lebih cepat (hasil pembacaan diolah

sistem Billing secara otomatis). c) Upaya peningkatan mutu pelayanan melalui informasi data

penggunaan energi listrik secara langsung yang dikonsumsi oleh

pelanggan dalam bentuk record. d) Menekan losses yang terjadi dengan adanya sistem yang dapat

memonitor.e) Biaya pengoperasian cukup rendah jika dibandingkan dengan

keuntungan yang didapatkan dan investasi yang besar dapat tertutupi

dengan cukup lamanya pemakaian.f) Kenetralan protocol memungkinkan berbagai format data dikirim

melalui jaringan. Kelemahan :

1) Biaya investasi mahal.

2) Biaya komunikasi GSM yang cukup mahal.

3) Media komunikasi masih sering terganggu dan ketergantungan 4) kepada provider.2.7 Metode Pembacaan Data Metera) On SiteOn Site adalah cara pembacaan yang dilakukan di tempat meter berada. Pembacaan langsung ( direct )Pembacaan langsung merupakan mertode pembacaan yang dilakukan pada port komunikasi RS 232 dan RS 485 (multidrop) pada meter menggunakan kabel data meter. Alat yang diperlukan untuk komunikasi menggunakan kabel data meter langsung adalah PC/Laptop ( Software Baca Meter) dan kabel data meter.

Gambar 2.3 Pembacaan data untuk meter lebih dari 1 dengan 1 media komunikasi (Multidrop) Optical ProbePembacaan dilakukan menggunakan Optical Probe merupakan pembacaan meter menggunakan kabel data meter Optical Probe.

Gambar 2.4 Pembacaan data dengan Optical Probe

b) RemoteRemote adalah cara pembacaan yang dilakukan dari jauh dengan remote menggunakan jalur telepon,LAN,atau yang lainnya,sehingga tidak terhubung langsung ke meter. CSD ( Circuit Switch Data)Circuit Switch Data adalah sistem transmisi data yang menggunakan jaringan mobile phone dengan sistem Time Division Multiple Access (TDMA). Sistem komunikasinya seperti sistem GSM (Global System for Mobile Communication).

Gambar 2.5 Struktur komunikasi dengan modem GSM (CSD)

Komunikasi data meter dengan Paket Data GPRS ( General Packet Radio Service )Komunikasi data meter GPRS ( General Packet Radio Service ) merupakan suatu sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. Kanal kanal komunikasi yang di pakai untuk transmisi data dapat di gunakan bersama sama atau istilahnya sharing.

Gambar 2.6 Komunikasi meter dengan GPRS2.8 Troubleshooting Komunikasi Metera) Pembacaan Data langsung

Server akan mendeteksi pesan jika terjadi pesan error di software baca meter, kemudian petugas melakukan pengecekan jenis error pada meter, jika terjadi error pada konfigurasi meter di aplikasi maka dilakukan pengubahan konfigurasi meter sesuai dengan meter yang terpasang (meter seri, password, firmware, dan lain lain). Apabila yang bermasalah pada setting port komunikasi di PC / Lapotop maka solusinya adalah mengubah setting port pada komunikasi di PC / Laptop. Apabila error pada kabel data (konfigurasi dan konektivitas) maka solusinya adalah mengganti kabel data modem.b) Pembacaan Data Remote Secara CSDServer akan mendeteksi pesan jika terjadi pesan error di software baca meter, kemudian petugasn melakukan pengecekan jenis error pada meter, jika terjadi error pada konfigurasi meter di aplikasi maka dilakukan pengubahan konfigurasi meter sesuai dengan meter yang terpasang (meter seri, password, firmware, dan lain lain). Apabila yang bermasalah pada komunikasi modem maka solusinya yaitu dengan mengecek nomer modem GSM pada meter. Apabila error pada kabel data komunikasi antara meter dengan modem GSM maka solusinya adalah mengganti kabel data modem. Cek meter dengan pemeriksaan langsung solusinya menegce jaringan koneksi GSM. Apabila terjadi error pada SIM card maka solusinya adalah dengan mengganti SIM card baru.

c) Pembacaan Data Remote Secara GPRSServer akan mendeteksi pesan jika terjadi pesan error di software baca meter, kemudian petugas melakukan pengecekan jenis error pada meter, jika terjadi error pada konfigurasi meter di aplikasi maka dilakukan pengubahan konfigurasi meter sesuai dengan meter yang terpasang (meter seri, password, firmware, dan lain lain). Apabila terjadi masalah pada koneksi ke jaringan internet maka solusinya dengan menghubungkan PC/ Laptop ke jaringan internet. Apabila terjadi error pada registration server maka hidupkan kembali registration server. Mengecek keaktifan ID GPRS, solusinya dengan mengecek data modem / controller GPRS ke meter. Apabila ada error pada modem GSM / GPRS maka solusinya adalah mengganti modem atau SIM cad GPRS. Apabila terjadi error pada controller modem GPRS, maka dilakukan reset pada controller dan modem GPRS. Apabila terjadi error pada kabel data modem controller GPRS, maka solusinya mengganti kabel data GPRS.2.9 Sistem Pembacaan Meter Jarak JauhModel komunikasi yang digunakan antara pusat kendali sistem pembacaan meter dan meter elektronik itu sendiri adalah komunikasi 2 arah. Dimana pusat kendali akan mengirimkan informasi permintaan ke pengumpul data terkendali atau meter, dan kemudian meter atau pengumpul data terkendali mengirimkan informasi yang diminta ke pusat kendali sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh. Proses pengiriman informasi ini dilakukan secara bergantian (half duplex) dan periodik.Untuk konfigurasi sistem pembacaan meter jarak jauh, menggunakan konfigurasi terpusat, dimana meter mengirim data ke pusat kendali pembacaan meter wilayah, kemudian beberapa data tertentu oleh pusat kendali pembacaan meter wilayah dikirim ke unit distribusi. Untuk keperluan pencetakan rekening dan pelayanan, distribusi mempunyai tugas menganalisis data sepenuhnya.2.10 Energize Automatic Meter Reading (AMR)Energize Automatic Meter Reading (AMR) merupakan serangkaian penyambungan baru pada pelanggan di atas 41.5 KVA, yang meliputi pemasangan meter elektronik baru, pemasangan modem, wiring serta menghubungkan secara GSM / GPRS pada sistem AMR.

Dalam proses energize maupun pemeliharaan terdapat aturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan, agar tidak salah dalam prosesnya, sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

Ketentuan yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam energize AMR dan komponen pendukung adalah sebagai berikut :

Meter Elektronik dipasang pada pelanggan dengan daya kontrak di atas 41.5

KVA dengan tarif B2, I2, B3, I3, I4, P2, S3, dan T.

Meter Elektronik diprogram oleh supervisor APP / AMR / metering di kantor

distribusi / wilayah / cabang / APJ / AJ sesuai ketentuan yang berlaku di masing masing unit, berdasarkan wewenang sekuriti dengan menggunakan software masing masing meter.

Level keamanan ditetapkan melalui password sesuai dengan tingkatannya

yang disetujui oleh manager bidang distribusi.

Jadwal pemasangan Meter Elektronik di pelanggan dilakukan dengan

koordinasi supervisor pelanggan dengan AJ dan AP terkait.

Sebelum melaksanakan pemasangan / penggantian dengan Meter Elektronik di

pelanggan, petugas pasang harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan

bahwa instalasi meter kWh eksisting terpasang tidak bermasalah atau terdapat

indikasi pelanggaran dari P2TL dan menuangkannya dalam berita acara

pemeriksaan (BA P2TL).

Short current transformator (CT) / Trafo Arus di box APP adalah wewenang

AJ (Area Jaringan), sehingga pelaksanaannya dilakukan oleh pelaksana dari AJ wilayah kerja setempat dan pihak (petugas) dari kantor distribusi (KD) hanya sebatas membantu dalam pelaksanaannya.

Sebelum pelaksanaan penggantian / pemasangan Meter Elektronik, terlebih

dahulu melakukan pengecekan terhadap rasio CT terpasang (inject CT) dan

menyesuaikan dengan data induk langganan (DIL).

Apabila ditemukan adanya kunci kunci gardu yang masih berada di

pelanggan, maka petugas pasang dari KD dan AJ menyelesaikan masalah

tersebut sesuai prosedur P2TL, kemudian pemasangan Meter Elektronik dapat

ditangguhkan.

Pelaksanaan pemasangan / penggantian dengan kWh Meter Elektronik dapat

ditangguhkan.

Pelaksanaan pemasangan / penggantian dengan kWh Meter Elektronik di

pelanggan harus dibuat berita acara penggantian (BA penggantian kWh meter)

dan disertai pelaksanaan commissioning untuk memastikan bahwa meter yang

telah terpasang berfungsi dengan benar.

Commissioning hasil pemasangan kWh Meter Elektronik dibuat dalam

rangkap 4 (empat) yang ditandatangani oleh petugas dari PT. PLN (Persero)

Kantor Distribusi dari AJ dan pihak AP terkait.

Penyegelan terhadap instalasi meter tersebut kelengkapannya dan kontak box

APP pelanggan dengan daya kontrak > 200 KVA disegel dengan segel pelaksana / pengawas dari kantor distribusi (KD).

Pemasangan modem PTSN atau GSM sebagai sarana komunikasi oleh tim

pasang sedapat mungkin dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan Meter

Elektronik dengan memanfaatkan sumber tegangan fasa fasa (100 Volt /

AC) dari trafo tegangan (PT) digardu atau existing power (220 Volt / AC)

sebagai power modem GSM nya.

Untuk Meter Elektronik yang sudah terpasang dengan modem PSTN atau

GSM, sebagai sarana komunikasi pengirim data, selanjutnya dicoba diremote

dari ruang kontrol AMR untuk memastikan bahwa sarana komunikasi yang

tersambung pada Meter Elektronik sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

Meter Elektronik yang sudah tersambung dengan sarana komunikasi sistem

AMR dan dapat diremote dari ruang control.

Serta password manager pada control center dapat diubah sesuai kebutuhan

dan dilaksanakan oleh manager yang bersangkutan.2.11 Download Data

a) Load profile

Menyajikan data Load Profile tegangan (V), arus (I), energi (kWh dan kVArh). Menyajikan data yang dibaca secara periodik (mis. per 30 menit) untuk tegangan, arus dan energi dalam bentuk tabel dan grafik.b) Event listMenyajikan data Event list seperti data-data:1.Wh deliver

2.Wh Receive

3.VARh deliver

4.Cos 5.RMS Arus Fasa R

6.RMS Arus Fasa S

7.RMS Arus Fasa Tc) Data Real TimeMenyajikan data pengukuran sesaat seperti data-data:1. Tegangan (V) per fasa2. Arus (I) per fasa3. Daya Aktif (kW) per fasa4. Daya (kVA) per fasa5. Daya Reaktif (kVAr) per fasa6. Data Faktor Daya7. Frekuensi8. Dan data sesaat lain yang disediakan oleh meter AMR

2.12 Billing atau RekeningBilling merupakan proses penyetakan rekening yang dilakukan setiap awal bulan tanggal 1. Sistem billing merupakan sistem yang mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi.2.13 Download Data MeterDownload data Meter Elektronik adalah kegiatan untuk melihat atau mengambil data data yang terekam dalam memori Meter Elektronik untuk dievaluasi apakah pengukuran energy di pelanggan terukur normal secara continue atau dalam waktu tertentu energy yang digunakan pelanggan tidak terukur secara normal (abnormal).

Download data meter juga dapat digunakan untuk mengetahui kurva atau grafik beban di pelanggan yang bersangkutan. Download data meter dapat dilakukan secara remote atau secara otomatis dari ruang control AMR. Apabila di Meter Elektronik belum bisa terhubung dengan koneksi komunikasi lewat PSTN atau GSM, maka pengambilan data dapat dilakukan secara local dengan adanya petugas yang datang ke lokasi untuk mengambil data dengan membawa notebook atau laptop melaui optical probe, sehingga data pada Meter elektronik dapat dicopy ke dalam laptop yang telah diinstal software.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kerja praktek yang saya laksanakan di PT. PLN (Persero) Area Semarang pada penggunaan Automatic Meter Reading sebagai alat pembacaan otomatis pada peralatan Meter Elektronik adalah :

1. PT. PLN (Persero) menggunakan media transmisi tanpa kabel untuk komunikasi data Automatic Meter Reading pelanggan dengan daya di atas 41,5 KVA.2. Komunikasi data pembacaan meter pelanggan listrik dengan daya di atas 41,5 KVA menggunakan layanan komunikasi PSTN, GSM, GPRS.

3. Layanan telekomunikais GSM dan GPRS dipiklih karena daerah cakupan yang luas, biaya murah, dan teknologinya yang sudah digunakan secara umum.4. Software Ametys merupakan salah satu software yang digunakan untuk pengambilan data hasil pengukuran dengan menggunakan teknologi AMR.

5. Profil arus, profil tegangan, grafik beban sekunder, grafik profile energy dan kualitas daya sekunder, data realtime instantaneous, serta inforamsi stand merupakan data-data yang didapat dari hasil teknologi AMR.

6. Penggunaan sistem AMR bermanfaat sebagai keakuratan dari tagihan rekening pelanggan, dengan adanya sistem yang dapat memonitor keadaan, maka losses distribusi dapat ditekan.

7. Biaya pengoperasian AMR yang sedikit, menutupi biaya investasi yang besar memberikan keuntungan bagi pengguna AMR.

8. Adanya sistem Automatic Meter Reading yang dapat melaporkan jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, sehingga mempermuda P2TL dalam melakukan analisa dan menetapkan target operasi (TO) lapangan.

9. Kenetralan protocol memungkinkan berbagai format data dikirim melalui jaringan dan kebebasan dalam memilih peralatan pendukung, sehingga memudahkan pemasangan sistem AMR.10. Komunikasi pembacaan meter elektronik dilakukan dengan metode On Site maupun Remote.

11. AMR mempermudah billing karena data pembacaan AMR dapat langsung dikirim ke pusat percetakan rekening.

12. Download data dapat dilakukan secara remote maupun local data yang terdiri dari data load profile, event list, dan data real time.3.2 SARAN

Selama mengikuti kerja praktek di PT. PLN (Persero) Area Semarang, maka saya dapat memberikan sedikit saran sebagai berikut :1. Harga meter elektronik serta biaya pemasangan yang masih tergolong mahal, oleh karena itu, sebaiknya dicari jenis meter elekronik yang harganya lebih terjangkau.

2. Sering terjadi kegagalan komunikasi akibat sinyal GSM terputus. Hal ini sangat menghambat proses pengambilan data. Oleh karena itu, harus dicari provider yang bisa menjadi mitra kerja untuk membuat suatu sistem jaringan komunikasi khusus agar kegagalan komunikasi dapat ditanggulangi.