Makalah Administrasi Publik

  • Upload
    aghavur

  • View
    790

  • Download
    48

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    1/26

    17

    Istilah administrasi Negara ialah terjemahan dari Public

    Administrations. Istilah ini lahir bersamaan dengan lahirnya Lembaga

    Administrasi Negara (LAN) pada sekitar tahun 1956. jika istilah Public

    Administration itu di uraikan secara etimologis, maka Public berasal dari

    bahasa Latin Poplicus yang semula dari kata Populus atauPeople

    dalam bahasa Inggris yang berarti rakyat. Administration juga berasal dari

    bahasa Latin, yang terdiri dari kata ad artinya intensif danministrare

    artinya melayani, jadi secara etimologis administrasi berarti melayani secara

    intensif. Jadi Administrasi Negara adalah pelayanan secara intensif terhadap

    rakyat.

    Menurut Waldo (1973:8) dalam bukunya Public Administration

    mengemukakan bahwa: Administrasi Negara meliputi kebijakan Negara

    yang telah ditetapkan oleh badan perwakilan politik.

    Sedangkan menurut Wajong (1982:22) dalam bukunya Fungsi

    Administrasi Negara, menyatakan bahwa:

    Administrasi Negara adalah kegiatan yang dilakukan untuk

    mengendalikan usaha-usaha instansi pemerintah agar

    tujuannya tercapai.

    Bertolak dari definisi-definisi tersebut di atas, jika dilihat dari sudut

    Ilmu administrasi Negara, Kahya (1996:4) dalam bukunya Pengantar Ilmu

    Adminstrasi Negara mengemukakan bahwa:

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    2/26

    18

    Administrasi negara ialah suatu ilmu yang mempelajari

    kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh alat-alat Negara

    untuk melaksanakan atau mewujudkan politik Negara ataupolitik pemerintah.

    Dalam perkembangan Ilmu Administrasi Negara telah tumbuh dan dikenal

    sejumlah paradigma yang menggambarkan adanya perubahan-perubahan dan

    perbedaan-perbedaan dalam tujuan, teori dan metodologi serta nilai-nilai yang

    mendasarinya. Berikut disajikan secara singkat pendapat dari Nicholas Henry

    yang dikutip oleh Kahya (1996:4) dalam bukunya Pengantar Administrasi

    Negara sebagai berikut :

    1. Dikotomi antara Ilmu Politik dan Ilmu Administrasi

    2. Prinsip-prinsip Administrasi Negara

    3. Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik

    4. Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi

    5. Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara

    Paradigma New Public Management yang menggambarkan adanya

    perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan dalam tujuan, menurut

    Christopher yang dikutip oleh Mahmudi dalam bukunya Manajemen Kinerja

    Sektor Publik menjelaskan bahwa NPM mengandung tujuh komponen

    utama, yaitu :

    1. Manajemen profeisonal di sektor publik

    2. Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja

    3. Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian output

    dan outcome

    4. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik

    5. Menciptakan persaingan di sektor publik

    6. Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke dalam

    sektor publik

    7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih besar

    dalam menggunakan sumber daya

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    3/26

    19

    Perspektif new public service mengawali pandangannya dari

    pengakuan atas warga negara dan posisinya yang sangat penting bagi

    kepemerintahan demokratis. Jati diri warga negara tidak hanya dipandang

    sebagai semata persoalan kepentingan pribadi (self interest) namun juga

    melibatkan nilai, kepercayaan, dan kepedulian terhadap orang lain. Warga

    negara diposisikan sebagai pemilik pemerintahan (owners of government) dan

    mampu bertindak secara bersama-sama mencapai sesuatu yang lebih baik.

    Kepentingan publik tidak lagi dipandang sebagai agregasi kepentingan

    pribadi melainkan sebagai hasil dialog dan keterlibatan publik dalam mencari

    nilai bersama dan kepentingan bersama.

    Perspektif New Public Service menghendaki peran administrator

    publik untuk melibatkan masyarakat dalam pemerintahan dan bertugas untuk

    melayani masyarakat. Dalam menjalankan tugas tersebut, administrator

    publik menyadari adanya beberrapa lapisan kompleks tanggung jawab, etika,

    dan akuntabitas dalam suatu sistem demokrasi. Administrator yang

    bertanggung jawab harus melibatkan masyarakat tidak hanya dalam

    perencanaan tetapi juga pelaksanaan program guna mencapai tujuan-tujuan

    masyarakat. Hal ini harus dilakukan tidak saja karena untuk menciptakan

    pemerintahan yang lebih baik tapi juga sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

    Dengan demikian, pekerjaan administrator publik tidak lagi mengarahkan

    atau memanipulasi insentif tetapi pelayanan kepada masyarakat.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    4/26

    20

    PerspektifNew Public Service dapat dilihat dari beberapa prinsip yang

    dilontarkan oleh Denhardt dan Denhardt yang dikutip oleh Muluk dalam

    jurnal ilmiah yang berjudul New Public Service dan Pemerintahan Lokal

    Partisipatif, yaitu :

    1. Serve citizens, not customers, kepentingan publik

    merupakan hasil dialog tentang nilai-nilai bersama

    daripada agregasi kepentingan pribadi.

    2. Seek the publ ic interest, administrator publik harus

    memberikan sumbangsih untuk membangun

    kepentingan publik bersama.3. Value citi zenship over entr epreneurship, kepentingan

    publik lebih baik dijalankan oleh abdi masyarakat

    dan warga negara yang memiliki komitmen untuk

    memberikan sumbangsih bagi masyarakat daripada

    dijalankan oleh manager wirausaha yang bertindak

    seolah-olah uang masyarakat adalah milik mereka

    sendiri.

    4. Think strategicall y, act democratically,kebijakan dan

    program untuk memenuhi kebutuhan publik dapat

    dicapai secara efektif dan bertanggung jawab

    melalui upaya kolektif dan proses kolaburatif.

    5. Recognize that accountability is not simple, abdi

    masyarakat seharusnya lebih peduli daripada

    mekanisme pasar.

    6. Serve rather than steer, abdi masyarakat

    menggunakan kepemimpinan yang berbasis pada

    nilai bersama dalam membantu warga negara

    mengemukakan kepentingan bersama dan

    memenuhinya daripada mengontrol atau

    mengarahkan masyarakat kearah nilai baru.

    7. Value people, not j ust productivity, organisasi publik

    beserta jaringannya lebih memungkinkan mencapai

    keberhasilan dalam jangka panjang jika dijalankan

    melalui proses kolaborasi dan kepemimpinan

    bersama yang didasarkan pada penghargaan kepada

    semua orang.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    5/26

    21

    Pengertian Administrasi Negara dijelaskan untuk memahami

    mengenai disiplin Ilmu Administrasi Negara. Dengan memahami pengertian

    tersebut, maka peneliti selanjutnya akan menguraikan pengertian dari

    Kebijakan Publik dengan fokus bahasan pada Implementasi kebijakan Publik

    dimana Kebijakan Publik ini merupakan lokus Administrasi Negara pada

    Paradigma Administrasi Negara yang ke-lima. Kemudian peneliti juga akan

    membahas mengenai efektivitas kerja yang sangat berkaitan erat dengan

    pencapaian tujuan dan membahas pula mengenai hubungan diantara

    keduanya.

    2. Kebijakan Publik

    Secara etimologis, istilahpolicy(kebijakan) berasal dari bahasa Yunani.

    Akar kata policy dalam bahasa Yunani yaitu polis (Negara-kota) dan pur

    (kota), yang kemudian dikembangkan dalam bahasa latin menjadi politia

    (Negara) dan pada akhirnya berkembang menjadi policie di masa Ingris

    pertengahan yang mempunyai arti menangaini masalah-masalah publik atau

    administrasi pemerintahan (Dunn, 2000:51). Di dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, istilah kebijakan diartikan sebagai kepandaian, kemahiran dan

    kebijaksanaan.

    Eulau dan Prewitt seperti yang dikutip oleh yang dikutip oleh Agustino

    (2006:6) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik mendefinisikan

    kebijakan publik sebagai: Keputusan tetap yang dicirikan dengan

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    6/26

    22

    konsistensi dan pengulangan tingkahlaku dari mereka yang membuat

    dan dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut.

    Pengertian lain mengenai kebijakan dikemukakan oleh Carl Friedich

    seperti yang dikutip oleh Agustino (2006:7) dalam bukunya Dasar-Dasar

    Kebijakan Publik yang menyatakan bahwa:

    Kebijakan merupakan suatu tindakan yang mengarah

    pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok

    atau pemerintah dalam lingkungan tertentu, sehubungan

    dengan adanya hambatan-hambatan tertentu, serayamencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau

    mewujudkan sasaran yang diinginkan.

    Pendapat lain juga dikemukakan Dye yang dikutip oleh Agustino

    (2006:7) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik sebagai Pilihan

    pemerintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan. Sedangkan menurut

    Easton yang dikutip oleh Kahya dan Zenju (1996:45) dalam bukunya

    Pengantar Ilmu Administrasi Negara (Suatu Pokok Bahasan)

    mendefinisikan kebijakan publik sebagai Pengalokasian nilai-nilai kepada

    seluruh masyarakat secara keseluruhan

    Rose mengemukakan definisi kebijakan publik yang dikutip oleh

    Agustino (2006:7) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik sebagai

    berikut : Sebuah rangkaian panjang dari banyak atau sedikit kegiatan

    yang saling berhubungan dan memiliki konsekuensi bagi yang

    berkepentingan sebagai keputusan yang berlainan

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    7/26

    23

    Rose memberikan catatan yang berguna pada kita yang dikutip oleh

    Agustino (2006:7) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik bahwa:

    kebijakan publik merupakan bagian mozaik atau pola kegiatan dan

    bukan hanya suatu kegiatan pola dalam regulasi.

    Anderson yang dikutip oleh Agustino (2006:7) dalam bukunya

    Dasar-Dasar Kebijakan Publik memberikan pengertian atas definisi

    kebijakan publik sebagai berikut :

    Serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud/tujuan

    tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang

    aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan

    suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan.

    Konsep kebijakan ini menitikberatkan pada yang sesungguhnya

    dikerjakan daripada apa yang diusulkan atau dimaksud. Dan hal inilah yang

    membedakan kebijakan dari suatu keputusan yang merupakan pilihan

    diantara beberapa alternatif yang ada.

    B. Implementasi Kebijakan dan Parameter Implementasi Kebijakan

    1. Implementasi Kebijakan Publik

    Studi implementasi merupakan suatu kajian mengenai studi kebijakan

    yang mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Implementasi

    merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan

    melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan

    mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    8/26

    24

    sendiri Untuk lebih jelasnya peneliti akan mencoba mengemukakan terlebih

    dahulu pengertian Implementasi menurut Lester dan Stewart. yang dikutip

    oleh Agustino (2006:139) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik

    mengemukakan sebagai berikut : Implementasi sebagai suatu proses dan

    suatu hasil (output).

    Implementasi Kebijakan menurut Meter dan Horn yang dikutip oleh

    Agustino (2006: 139) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik

    mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai berikut :

    Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-

    individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok

    pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya

    tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan

    kebijakan.

    Keberhasilan suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari

    proses dan pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu tercapai atau tidaknya

    tujuan-tujuan yang ingin diraih. Hal ini ntak jaih berbeda dengan apa yang

    diutarakan oleh Grindle yang dikutip oleh Agustino (2006:139) dalam

    bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik sebagai

    Pengukuran keberhasilan implementasi dapat dilihat

    dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah

    pelaksanaan program sesuai dengan yang telah

    ditentukan yaitu melihat pada action program dari

    individual projects dan yang kedua apakah tujuan

    program tersebut tercapai.

    Perlu dicatat bahwa implementasi kebijakan merupakan tahapan yang

    sangat penting dalam struktur kebijakan, karena melalui prosedur ini proses

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    9/26

    25

    kebijakan secara keseluruhan dapat dipengaruhi tingkat keberhasilan atau

    tidaknya pencapaian tujuan. Hal ini dipertegas oleh Udoji yang dikutip oleh

    Agustino (2006:139) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik dengan

    mengatakan bahwa:

    Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting

    bahkan mungkin jauh lebih penting daripada pembuatan

    kebijakan. Kebijakan-kebijakan hanya akan sekedar

    berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi

    dalam arsip jika tidak diimplementasikan.

    Dalam derajat lain Mazmanian dan Sabatier yang dikutip oleh Agustino

    (2006:139) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan Publik mendefinisikan

    implementasi kebijakan sebagai :

    Pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya

    dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula

    bebbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan

    eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan.

    Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan

    masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas

    tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara

    untuk menstrukturkan atau mengatur proses

    implementasinya.

    Pengertian implementasi kebijakan menurut Mufiz yang dikutip oleh

    Kahya dan Zenju (1996:45) dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi

    Negara (Suatu Pokok Bahasan) sebagai berikut:

    Implementasi kebijakan ialah aktivitas-aktivitas yang

    dilakukan untuk melaksanakan suatu kebijakan secara

    efektif. Kesulitan yang timbul pada tahap ini adalah

    sukarnya menentukan hasil kebijakan, karena adanya

    dampak yang tidak terantisipasi sebelumnya.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    10/26

    26

    Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa implementasi

    kebijakan menyangkut tiga hal, yaitu: (1) adanya tujuan atau sasaran

    kebijakan; (2) adanya aktivitas atau kegiatan pencapaian tujuan; dan (3)

    adanya hasil kegiatan.

    2. Parameter Implementasi Kebijakan Publik

    Berbagai indikator telah dikembangkan untuk dapat mengukur

    keberhasilan Implementasi suatu kebijakan publik karena biasanya suatu

    kebijakan itu mudah dalam formulasinya akan tetapi dalam

    mengimplementasikannya sangatlah sulit. Berikut ini adalah model

    Implementasi Kebijakan yang dikembangkan oleh Meter dan Horn yang

    dikutip oleh Agustino (2006:139) dalam bukunya Dasar-Dasar Kebijakan

    Publik sebagai berikut :

    1) Ukuran dan Tujuan kebijakan

    2) Sumberdaya

    3) Karakteristik Agen Pelaksana

    4) Sikap/ Kecendrungan Pelaksana

    5) Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana

    6) Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

    Variabel implementasi kebijakan tersebut diatas dapat diuraikan sebagai

    berikut:

    1) Ukuran-ukuran dasar dan tujuan kebijakan

    Variabel ini didasarkan pada kepentingan utama

    terhadap faktor-faktor yang menentukan pencapaian

    kebijakan. Menurut Meter dan Horn, identifikasi

    indikator-indikator pencapaian merupakan tahap

    yang sangat krusial dalam analisis suatu

    implementasi kebijakan. Indikator-indikator

    pencapaian ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    11/26

    27

    dasar dan tujuan-tujuan kebijakan telah

    direalisasikan atau dilaksanakan oleh para pelaksana

    kebijakan. ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuankebijakan sangat berguna didalam menguraikan

    tujuan-tujuan keputusan kebijakan secara

    menyeluruh.

    2) Sumber-sumber kebijakan

    Disamping ukuran- ukuran dasar dan sasaran

    kebijakan, yang perlu mendapatkan perhatian dalam

    proses implementasi kebijakan adalah sumber-

    sumber yang tersedia, sumber- sumber tersebut layak

    mendapatkan perhatian karena menunjang

    keberhasilan implementasi kebijakan, sumber-

    sumber yang dimaksud mencakup manusia, danaatau perangsang yang mendorong dan mempelancar

    implementasi yang efektif.

    3) Karakteristik badan-badan pelaksana

    Menurut Van Meter dan Van Horn struktur birokrasi

    diartikan sebagai karakteristik- karakteristik, norma-

    norma dan pola- pola hubungan yang terjadi

    berulang- ulang dalam badan- badan eksekutif yang

    mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata

    dengan apa yang mereka miliki dengan menjalankan

    kebijakan. Komponen dari model ini terdiri ciri- ciri

    struktur formal dari organisasi- organisasi dan

    atribut- atribut yang tidak formal dari personil

    mereka.

    4) Sikap/ kecendrungan pelaksana

    Pemahaman pelaksana tentang tujuan umum maupun

    ukuran dasar dan tujuan- tujuan kebijakan

    merupakan suatu hal yang penting, implementasi

    kebijakan yang berhasil harus diikuti oleh kesadaran

    terhadap kebijakan tersebut secara menyeluruh. Hal

    ini berarti bahwa kegagalan suatu implementasi

    kebijakan sering diakibatkan oleh ketidaktaatan para

    pelaksana terhadap kebijakan, intensitas

    kecendrungan pelaksana akan mempengaruhi

    pencapaian kebijakan. Para pelaksana yang

    mempunyai pilihan- pilihan negatif mungkin secara

    terbuka akan menimbulkan sikap menentang tujuan-

    tujuan program, bila hal itu terjadi, maka persoalan

    implementasi akan mengundang perdebatan, bawahan

    mungkin akan menolak untuk berperan serta dalam

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    12/26

    28

    program tersebut, selain itu, tingkah laku yang kurang

    kuat mungkin mengakibatkan para pelaksana

    mengalihkan perhatian- perhatian dan mengelaksecara sembunyi- sembunyi jadi kecendrungan para

    pelaksana dalam proses implementasi harus mendapat

    perhatian yang sangat besar karena sebaik apapun

    kebijakan diambil bila pelaksana kebijakan kurang

    berperan dengan baik maka kebijakan tersebut akan

    sia- sia.

    5) Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana

    Komunikasi di dalam dan antar organisasi merupakan

    suatu proses yang kompleks dan sulit. Dalam

    meneruskan pesan kebawah dalam suatu organisasi

    atau dari suatu organisasi ke organisasi yang lainnya,para komunikator dapat menyimpan atau

    menyebarluaskannya, baik secara sengaja maupun

    tidak sengaja. Lebih dari itu, jika sumber- sumber

    informasi yang berbeda memberikan interpretasi yang

    tidak konsisten terhadap ukuran dasar dan tujuan

    atau jika sumber yang sama memberikan interpretasi

    yang bertentangan maka para pelaksana akan

    menghadapi kesulitan yang lebih besar untuk

    melaksanakan maksud- maksud kebijakan. Oleh

    karena itu, menurut Van Meter dan Van Horn,

    prospek tentang implementasi kebijakan yang efektif

    ditentukan oleh kejelasan ukuran dan tujuan yang

    dinyatakan dan oleh ketepatan dan konsistensi dalam

    mengkomunikasikan ukuran dan tujuan tersebut.

    6) Lingkungan ekenomi, sosial, dan politik

    Tidak dapat dipungkiri lagi kalau kondisi ekonomi,

    sosial, dan politik sangat mempengaruhi terhadap

    kebijakan, karena dengan baiknya kondisi tersebut

    maka para pengambil kebijakan tidak akan

    mengalami hambatan dalam artian segala keputusan

    yang diambil tidak akan mendapat respon yang negatif

    dari pelaksana kebijakan. Disamping itu juga apabila

    kondisi ekonomi, sosial, dan politik baik maka

    kebijakan yang diambil dapat dilaksanakan karena

    ditunjang oleh kondisi yang baik dari lingkungan luar.

    Selain itu, Nugroho (2003:179-182) dalam bukunya Kebijakan Publik

    Formulasi Implementasi dan Evaluasi mengemukakan prinsip empat tepat

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    13/26

    29

    yang perlu dipenuhi agar agar implementasi kebijakan dapat dilaksanakan

    dengan efektif, yaitu:

    1) Apakah kebijakan itu sendiri sudah tepat

    2) Tepat pelaksananya

    3) Tepat target

    4) Tepat lingkungan

    C. Efektivitas dan Ukuran-Ukuran Efektivitas

    1. Efektivitas

    Setiap organisasi menginginkan agar semua pegawai dapat bekerja

    sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan dan dapat tercapai tepat

    pada waktu yang telah ditentukan. Hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan

    yang telah ditargetkan adalah efektif karean keberhasilan suatu organisasi

    pada umumnya diukur dengan efektivitas.

    Pengertian efektivitas menurut Emerson yang dikutip oleh

    Handayaningrat (1996:16) dalam bukunya Pengantar Studi ilmu

    Administrasi dan Manajemen, menjelaskan bahwa :

    Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya

    sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

    Jelasnya bila sasaran atau tujuan yang telah tercapai

    sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya adalah

    efektif. Jika tujuan atau sasaran itu tidak selesai dengan

    waktu yang telah ditentukan, pekerjaan itu tidak efektif.Kemudian Steer (1994:12) dalam bukunya Efektivitas Organisasi

    memberikan batasan pengertian efektivitas sebagai berikut:

    Efektivitas adalah pengukuran dalam artian

    sejauhmana organisasi melaksanakan tugasnya atau

    mencapai semua sasaran dilihat dari jumlah, kualitas dari

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    14/26

    30

    jasa yang dihasilkan berdasarkan waktu yang telah

    ditentukan.

    Pada dasarnya efektivitas itu adalah suatu pekerjaan yang dilakukan

    secara tepat waktu dan tepat sasaran. Kemudian Siagian (1997:151) dalam

    bukunya Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi

    mengemukakan sebagai berikut:

    Efektivitas kerja yaitu penyelesaian pekerjaan tepat

    pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya, apakah

    pelaksanaan suatu tugas dinilai dengan baik atau tidaksangat tergantung pada bilamana tugas tersebut

    diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan

    bagaimana cara melaksanakannya dan berapa biaya

    yang dikeluarkan untuk itu.

    Peneliti juga kemudian menjelaskan pula mengenai efektivitas suatu

    organisasi yang menurut Robbins yang dikutip oleh Tika dalam bukunya

    Budaya Organisasi dan peningkatan Kinerja Perusahaan (2005:129),

    menjelaskan bahwa Efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi

    jangka pendek dan jangka panjang.

    Menurut Schein yang dikutip oleh Tika (2005:129) dalam bukunya

    Budaya Organisasi dan peningkatan Kinerja Perusahaan, mengemukakan

    bahwa: Efektivitas organisasi adalah kemampuan untuk bertahan,

    menyesuaikan diri, memelihara diri dan tumbuh, lepas dari fungsi

    tertentu yang dimilikinya.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    15/26

    31

    Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

    adalah suatu keadaan yang dicapai oleh organisasi dalam upaya mencapai

    tujuan yang telah ditetapkan.

    2. Ukuran-ukuran Efektivitas

    Mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi

    dari efektivitas kerja pegawai pada suatu organisasi, maka tidaklah

    mengherankan jika terdapat sekian banyak pertentangan pendapat sehubungan

    dengan cara-cara meningkatkan efektivitas kerja ini dalam suatu organisasi.

    Adapun mengenai ukuran-ukuran untuk mengukur efektivitas, Siagian

    (1982:153) dalam bukunya Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku

    Administrasi, mengemukakan ukuran-ukuran Efektivitas sebagai berikut:

    1) Ukuran waktu, yaitu merupakan pengukuran

    ketepatan waktu untuk jenis khusus pengukuran

    kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu

    penyelesaian suatu pekerjaan.

    2) Ukuran hasil, yaitu jumlah kerja merupakan

    pengukuran kuantutatif melibatkan perhitungan

    keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Hal

    ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

    3) Ukuran ketelitian, yaitu merupakan pengukuran

    kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran akurat

    atau tidak yaitu seberapa baik penyelesaian hal ini

    berkaitan dengan bentuk keluaran.

    Selain itu, menurut Steer (1995:206) dalam bukunya Efektivitas

    Organisasi mengemukakan kriteria untuk mengukur efektivitas sebagai

    berikut:

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    16/26

    32

    1) Keseluruhan Prestasi

    2) Produktivitas

    3) Kepuasan kerja Pegawai4) Kemampuan Berlaba

    5) Pencarian Sumber Daya

    Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan

    organisasi dalam hal ini adalah dalam menghimpun penerimaan Pajak Parkir

    dapat memaksimalkan hasil dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan

    jika pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang

    ditetapkan dan harus pula mempetimbangkan produktivitas kerja dalam artian

    kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana

    yang tersedia dengan menghasilkanoutputyang maksimal.

    D. Pendapatan Asli Daerah

    Pengertian Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-undang RI No. 25 Tahun

    1999 yaitu sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang

    bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil

    pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli

    Daerah yang sah.

    Dalam rangka kelancaran pembangunan daerah maka dibentuk daerah

    otonomi di tingkat kabupaten agar dapat dilaksanakan pembangunan sesuai

    kemampuan dan pemberdayaan daerah. Pembiayaan belanja pembangunan juga

    tergantung pada sumber Pendapatan Asli Daerah.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    17/26

    33

    1. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-undang RI No.25

    Tahun 1999 yaitu

    a. Hasil Pajak Daerah

    Pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan pajak yang

    ditetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan

    hukum publik. Pajak daerah sebagai pungutan yang dilakukan pemerintah

    daerah yang hasilnya digunakan untuk pembiayaan pengeluaran umum

    pemerintah yang balas jasanya tidak secara langsung diberikan, sedang

    pelaksanaannya dapat dipaksakan.

    b. Hasil Retribusi Daerah Retribusi daerah merupakan pungutan yang telah

    secara sah menjadi pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian atau

    karena memperoleh jasa pembayaran pemakaian atau karena memperoleh

    jasa pekerjaan, usaha atau milik pemerintah daerah yang bersangkutan.

    Retribusi daerah mempunyai sifat-sifat: pelaksanaannya bersifat ekonomis,

    ada imbalan langsung walaupun memenuhi persyaratan-persyaratan formil

    dan materiil, tetapi tetap ada alternatif untuk mau tidak mau membayar,

    merupakan pungutan yang pada umumnya bersifat budgetetairnya tidak

    menonjol, dalam hal-hal tertentu retribusi daerah digunakan untuk sesuatu

    tujuan tertentu, tetapi dalam banyak hal retribusi daerah tidak lebih dari

    pengembalian biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk

    memenuhi permintaan anggota masyarakat.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    18/26

    34

    c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

    Dipisahkan.

    Hasil Perusahaan Milik Daerah yang merupakan pendapatan daerah adalah

    dari keuntungan bersih perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan

    daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah,

    baik perusahaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan motif pendirian dan

    pengelolaan, maka sifat perusahaan daerah adalah suatu kesatuan produksi

    yang bersifat menambahkan penghasilan daerah, memberri jasa,

    penyelenggaaraan kemanfaatan umum, dan memperkembangkan

    perekonomian daerah.

    d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah ialah pendapatan-pendapatan lain

    yang tidak termasuk ke dalam jenis-jenis pajak daerah, retribusi daerah dan

    pendapatan dinas-dinas. Lain-lain usaha daerah yang sah mempunyai sifat

    pembuka kemungkinan bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai

    kegiatan yang menghasilkan baik berupa materi dalam hal kegiatan tersebut

    bertujuan untuk menunjang, melapangkan atau memantapkan suatu kebijakan

    pemerintah daerah suaatu bidang tertentu.

    e. Dana perimbangan

    Dana perimbangan diperoleh melalui bagian daerah dari penerimaan Pajak

    Bumi dan Bangunan baik dari sektor pedesaan, perkotaan, perkebunan,

    pertambangan daaari sumber daya alam serta bea perolehan hak aatas tanah

    dan bangunan.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    19/26

    35

    f. Pinjaman Daerah

    Pinjaman daerah adalah pinjaman dalam negeri yang bersumber dari

    pemerintah, lembaga komersial dan atau penerbitan obligasi daerah dengan

    diberitahukan kepada pemerintah sebelum tidaknya usulan pinjaman daerah

    diproses lebih lanjut. Sedangkan yang berwenang mengadakan dan

    menanggung pinjaman daerah adalah kepala daerah yang ditetapkan dengan

    keputusan kepala daerah atas persetujuan DPRD.

    g. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

    Pendapatan daerah yang sah adalah pendapatan daerah yang berasal dari

    sumber lain misalnya: sumbangan daari pihak ketiga kepada daerah tingkat I

    atau daerah II dan lain-lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    2. Peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dijelaskan bahwa untuk

    membiayai pembangunan di daerah, penerimaannya bersumber dari : Pendapatan Asli

    Daerah (Pajak, Retribusi, Hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan

    daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah). Pemerintah daerah

    melakukan upaya maksimal dalam pengumpulan pajak-pajak dan retribusi daerah.

    Besarnya penerimaan daerah dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan sangat

    membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di daerah serta

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    20/26

    36

    dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat

    sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam otonomi daerah.

    E. Pajak Reklame

    Penyelenggaraan otonomi daerah telah memberikan keleluasaan kepada

    daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah. Pemerintah daerah

    diberi kewenangan untuk menggali berbagai potensi daerah bagi penyelenggaraan

    pemerintahan di daerah dan pembiayaan bagi pembangunan daerah.

    Pajak daerah merupakan salah satu sumber dana potensial bagi daerah dan

    diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan

    pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan

    masyarakat di daerah.

    Pajak dipungut oleh Negara dimana pembayaran pajak ini harus masuk

    kepada kas negara sebagai pembiayaan kepentingan daerah. Pajak dipungaut

    karena adanya suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang menurut peraturan

    Perundang-undangan Pajak dikenakan pajak. Pajak memiliki sifat dapat

    dipaksakan. Artinya wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban pembayaran

    pajak, dapat dikenakan sanksi, baik sanksi pidana maupun denda sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    Menurut Siahaan (2005:7) dalam bukunya Pajak Daerah dan Retribusi

    Daerah, sebagai berikut:

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    21/26

    37

    Pajak adalah pungutan dari masyarakat oleh negara

    (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat

    dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnyadengan tidak mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas

    jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk

    membiayai pengeluaran negara ddalam penyelenggaraan

    pemerintahan dan pembangunan.

    Adapun pengertian pajak parkir menurut Siahaan (2005:407) dalam

    bukunya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai berikut :

    Pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat

    parkir diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan ,baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha

    maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk

    penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan

    garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.

    Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dikatakan definisi panggung

    reklame adalah tempat yang menyediakan fasilitas untuk menyebar luaskan suatu

    produk barang atau jasa untuk bisa diketahui orang banyak. Panggung reklame

    merupakan salah satu objek pajak Daerah. Pajak Daerah khususnya Pajak

    Reklame dapat mencapai target atau efektivitas jika dikelola oleh Pemerintah

    Daerah, berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi implementasi kebijakan.

    Pengenaan pajak reklame tidak mutlak ada pada seluruh daerah kabupaten

    atau kota. Hal ini berkaitan dengan kewenangan yang diberikan kepada

    pemerintah kabupaten atau kota untuk mengenakan atau tidak mengenakan suatu

    jenis pajak kabupaten atau kota. Oleh karena itu, untuk dapat dipungut dalam

    suatu daerah kabupaten atau kota, pemerintah daerah harus terlebih dahulu

    menertibkan peraturan daerah tentang pajak reklame yang akan menjadi landasan

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    22/26

    38

    hukum operasional alam teknis pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak

    reklame di daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan

    Pada pajak reklame yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau

    badan yang melakukan pembayaran atas panggung reklame. Pajak reklame

    dibayar oleh pengusaha yang menyediakan panggung reklame dengan dipungut

    bayaran. Pengusaha tersebut secara otomatis ditetapkan sebagai wajib pajak yang

    harus membayar Pajak Reklame yang terutang. Konsumen yang menggunakan

    panggung reklame merupakan subjek pajak yang membayar (menanggung) pajak.

    Objek Pajak Reklame adalah pajak yanga dikenakan atas penyelenggaran

    panggung reklame diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan yang

    diimplementasikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 11

    Tahun 1998 tentang Pajak Reklame serta dilaksanakan pada tercapainya

    efektivitas pemerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Cianjur.

    Pengertian Reklame seperti yang tercantum dalam Perturan Daerah

    Kabupaten Cianjur Nomor 11 Tahun 1998 yaitu sebagai berikut :

    Reklame adalah benda, atau alat, perbuatan atau media

    yang menurut bentuk susunan dan corak ragamnya untuk

    tujuan komersil, dipergunakan untuk memperkenalkan,

    menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa, atau

    orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau

    orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau

    didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang

    dilakukan oleh pemerintah.

    Selanjutnya peneliti juga akan mengemukakan pengertian panggung reklame

    berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1998 pasal 1, yaitu sebagai berikut

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    23/26

    39

    Panggung atau lokasi reklame adalah suatu sarana atau tempat pemasangan

    satu reklame atau beberapa reklame

    Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggraan reklame sebagaimana, yang

    dimaksud pada Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1998 pasal 3 ayat 2 sebagai

    berikut :

    1. Reklame papan/Billboard/Megatron

    2. Reklame kain

    3. Reklame melekat

    4. Reklame selebaran5. Reklame berjalan, remasuk pada kendaraan

    6. Reklame udara

    7. Reklame suara

    8. Reklame film/Slide

    9. Reklame peragaan

    Subjek pajak reklame menurut Perda No. 11 Tahun 1998 adalah orang pribadi atau

    badan hukum yang menyelenggarankan atau memasang reklame.

    Wajib pajak menurut Perda No. 11 Tahun 1998 adalah orang pribadi atau badan yang

    menyelenggarakan reklame.

    F. Pengertian Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame

    Kebijakan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 1998 merupakan suatu dasar bagi

    pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung jawab

    kemudian mengarahkannya kearah usaha pencapaian tujuan organisasi secara berhasil

    guna dan berdaya guna. Implementasi kebijakan Peraturan Daerah No 11 Tahun

    1998 harus dapat menyebabkan tercapainya efektivitas dalam melakukan kegiatan

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    24/26

    40

    penerimaan dengan didasarkan pada langkah-langkah dari Peratuaran Daerah Nomor

    11 Tahun 1998 tersebut.

    Kaitan nya dengan pelaksanaan penerimaan pajak reklame, maka setiap

    pelaksanaan kerja hanya dapat dilaksanakan secara efektif apabila didukung oleh hal-

    hal yang berkaitan dengan penerimaan tersebut. Artinya pendukung didalam

    melaksanakan pekerjaan mencakupi baik dari kualitas atau dari segi kuantitasnya

    seperti tenaga kerja yang melaksanakan waktu yang ditetapkan, sarana pendukung

    yang memadai, kerjasama antar pegawai, kerjasama antar wajib pajak dan lain-lain.

    Jika keberadaan faktor-faktor tersebut kurang memadai maka suatu pelaksanaan kerja

    yang efektif akan sulit untuk diwujudkan. Efektivitas mempunyai konotasi

    tercapainya tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari

    uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan dimana

    pelaksanaan kerja yang dilakukan sesuai dengan rencana atau pencapain target yang

    telah ditetapkan.

    G. Relevansi Implementasi Kebijakan Terhadap Efektivitas

    Implementasi kebijakan sangat menentukan apakah organisasi akan berhasil atau

    gagal dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah digariskan dalam kebijakan

    tersebut sebelumnya. Oleh karena itu, Implementasi kebijakan berkaitan dengan kata

    lain adanya target waktu yang diarahkan untuk dilaksanakan.

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    25/26

    41

    Adapun yang menggambarkan adanya fungsi implementasi kebijakan terhadap

    efektivitas dikemukakan oleh Suryaningrat dalam bukunya Mengenal Ilmu

    Pemerintahan (1994:102) sebagai berikut :

    Pelaksanaan kebijakan adalah upaya untuk mencapai

    tujuan yang sudah ditentukan dengan mempergunakan

    sarana dan urutan waktu tertentu. Pelaksanaan kebijakan

    dapat pula dirumuskan sebagai pengguna sarana yang

    telah dipilih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

    terlebih dahulu.

    Dari pendapat diatas dijelaskan bahwa suatu kebijakan disebut efektif bila

    dilaksanakan menurut urutan waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu.

    Selanjutnya Mufiz dalam bukunya Materi Pokok Pengantar Administrasi Negara (

    Modul Universitas Terbuka ) (1986:108), mengemukakan : Pelaksanaan kebijakan

    adalah aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan untuk melaksanakan sesuatub

    aspek kebijaksanaan yang amat sulit dalam menentukan hasil kebijaksanaan

    tertentu.

    Dari uraian diatas dapatlah dikatakan bahwa efektivitas dari suatu implementasi

    kebijakan berhubungan erat dengan terpenuhnya syarat-syarat bagi suatu

    implementasi suatu kebijakan yangb antara lain kondisi eksternal yang dihadapi oleh

    badan/ instansi pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan/kendala yang serius

    untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup

    memadai, perpaduan sumber yang diperlukan benar-benar tersedia, kebijaksanaan

    yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas yang handal,

    hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya,

  • 8/10/2019 Makalah Administrasi Publik

    26/26

    42

    hubungan saling ketergantungan harus kecil, pemahaman yang mendalam dan

    kesepakatan terhadap tujuan, tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan

    yang tepat, komunikasi dan koordinasi yang sempurna, pihak-pihak yang memiliki

    wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.