14
1 MAKALAH HAK MERK Oleh : Bujang Ilmi A. Fatchur Beny A. S. Mainarti Dinda S. Martinah Sekawanti Sofiya Istiqomah PROGRAM D-2 TEKNIK INFORMATIKA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI LAMONGAN 2015

MAKALAH - · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

  • Upload
    doxuyen

  • View
    239

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

1

MAKALAH

HAK MERK

Oleh :

Bujang Ilmi A. Fatchur Beny A. S. Mainarti Dinda S. Martinah Sekawanti Sofiya Istiqomah

PROGRAM D-2 TEKNIK INFORMATIKA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI LAMONGAN

2015

Page 2: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perlindungan hak kekayaan intelektual sangat penting bagi pembangunan yang

sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi di

Indonesia bisa saja berupa merek, lisensi, hak cipta, paten maupun desain industri.

Kata, huruf, angka, gambar, foto, bentuk, warna, jenis logo, label atau gabungannya

yang dapat digunakan untuk membedakan barang dan jasa dapat dianggap sebagai

sebuah merek.

Di sebagian negara, slogan iklan juga dianggap sebagai merek dan dapat

didaftarkan pada Kantor Hak dan Kekayaan Inteletual (HaKI). Jumlah negara yang

membuka kemungkinan untuk pendaftaran bentuk-bentuk merek yang kurang biasa

didaftarkan seperti warna tunggal, tanda tiga dimensi (bentuk produk atau kemasan),

tanda-tanda yang dapat didengar (bunyi) atau tanda olfactory (bau). Namun demikian,

sebagian besar negara telah menentukan batasan-batasan mengenai hal apa saja yang

dapat didaftarkan sebagai sebuah merek, secara umum adalah untuk tanda-tanda yang

memang secara visual dapat dirasakan atau yang dapat ditunjukkan dengan gambar

atau tulisan.

Pemahaman yang harus dibentuk ketika menempatkan merek sebagai hak

kekayaan intelektual adalah kelahiran hak atas merek yang diawali dengan temuan-

temuan barang atau jasa yang lebih dikenal dengan penciptaan. Pada merek ada unsur

ciptaan yakni : desain logo maupun huruf. Dalam merek, bukan hak atas ciptaan itu

yang dilindungi tetapi merek itu sendiri sebagai tanda pembeda.

Merek pada saat ini bukan hanya sebagai suatu nama atau simbol saja,

melainkan merek memiliki aset kekayaan yang sangat besar. Merek yang tepat dan

dipilih secara hati-hati merupakan aset bisnis yang berharga untuk sebagian besar

perusahaan. Perkiraan nilai dari merek-merek terkenal di dunia seperti Coca-Cola

atau IBM melebihi 50 (lima puluh) milyar dollar masing-masingnya.2 Hal ini karena

konsumen menilai merek, reputasi, citra dan sejumlah kualitas-kualitas yang

konsumen inginkan yang berhubungan dengan merek. Konsumen dalam hal ini mau

membayar lebih untuk produk dengan merek tertentu yang telah diakui dunia dan

yang dapat memenuhi harapan mereka. Oleh karena itu, memiliki sebuah merek

dengan citra dan reputasi yang baik menjadikan sebuah perusahaan lebih kompetitif.

Bahkan bagi beberapa negara di Amerika Selatan, merek dijadikan sebagai simbol

asosiasi kultural dan sentuhan mistik.

Fungsi utama dari sebuah merek adalah agar konsumen dapat mencirikan

suatu produk (baik itu barang maupun jasa) yang dimiliki oleh perusahaan sehingga

dapat dibedakan dari produk perusahaan lain yang serupa atau yang mirip yang

dimiliki oleh pesaingnya. Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk tertentu

akan membeli atau memakai kembali produk tersebut di masa yang akan datang.

Untuk dapat melakukan hal tersebut pemakai harus mampu membedakan dengan

mudah antara-produki yang asli dengan produk-produk yang identik atau yang mirip.

Untuk memungkinkan satu perusahaan dapat membedakan dirinya dan produk

yang dimiliki terhadap apa yang dimiliki oleh para pesaingnya, maka merek menjadi

peran penting dalam pencitraan dan strategi pemasaran perusahaan, pemberian

kontribusi terhadap citra dan reputasi terhadap produk dari sebuah perusahaan di mata

konsumen. Citra dan reputasi perusahaan untuk menciptakan kepercayaan merupakan

dasar untuk mendapatkan pembeli yang setia dan meningkatkan nama baik

perusahaan. Konsumen sering memakai faktor emosional pada merek tertentu,

Page 3: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

3

berdasarkan serentetan kualitas yang diinginkan atau fitur-fitur yang terwujud dalam

produk-produk yang dimiliki merek tersebut, contoh : Mobil Toyota yang merupakan

top best seller selama satu dasawarsa terakhir ini di Indonesia telah mempunyai

reputasi yang legendaris sebagai mobil yang tahan segala kondisi dan cuaca serta suku

cadang yang murah dan mudah terjangkau.

Merek juga dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk berinvestasi

dalam memelihara dan meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki guna

menjamin bahwa merek produk yang mereka miliki memiliki reputasi yang baik. Hal

ini terbukti bahwa beberapa merek terkenal, seperti : sepatu dan sandal Pakalolo yang

mempunyai kualitas yang bagus senantiasa berinvestasi dan mengembangkan produk

mereka dengan berbagai model dan inovasi yang mutakhir sehingga masyarakat sudah

meyakini kualitas dari Pakalolo.

Walaupun sebagian besar pelaku bisnis menyadari pentingnya penggunaan

merek untuk membedakan produk yang mereka miliki dengan produk para pesaing

mereka, tapi tidak semua dari mereka yang menyadari mengenai pentingnya

perlindungan merek melalui pendaftaran. Dalam banyak kejadian, merek yang

terdaftar dan dengan memiliki reputasi yang baik pada konsumen, juga dipergunakan

untuk mendapatkan dana, dari institusi keuangan yang menyadari arti pentingnya

sebuah merek dalam sukses-nya bisnis sebuah usaha pendaftaran, menurut Undang-

Undang Merek memberikan hak eksklusif kepada perusahaan pemilik merek guna

mencegah pihak-pihak lain untuk memasarkan produk-produk yang identik atau mirip

dengan merek yang dimiliki oleh perusahaan bersangkutan dengan menggunakan

merek yang sama atau merek yang dapat membingungkan konsumen.

Tanpa adanya pendaftaran merek, investasi yang dimiliki dalam memasarkan

sebuah produk dapat menjadi sesuatu yang sia-sia karena perusahaan pesaing dapat

memanfaatkan merek yang sama atau merek yang mirip tersebut untuk membuat atau

memasarkan produk yang identik atau produk yang mirip. Jika seorang pesaing

menggunakan merek yang identik atau mirip, pelanggan dapat menjadi bingung

sehingga membeli produk pesaingnya tersebut yang dikiranya produk dari perusahan

sebenarnya.

Hal ini tidak saja mengurangi keuntungan perusahaan dan membuat bingung

pelanggannya, tetapi dapat juga merusak reputasi dan citra perusahaan yang

bersangkutan, khususnya jika produk pesaing kualitasnya lebih rendah. Mengingat

nilai dari merek dan peran yang dimiliki oleh sebuah merek dalam menentukan

suksesnya sebuah produk di pasar, maka perlu dipastikan bahwa merek tersebut sudah

terdaftar, guna mendapat perlindungan dalam pasar yang bersangkutan.

Dalam kegiatan perekonomian, kadang bisa saja terjadi jika merek yang telah

terdaftar ternyata tidak pernah digunakan dalam kegiatan perdagangan. Merek yang

tidak pernah digunakan tersebut biasanya dikenal dengan merek non use.4 Merek non

use merupakan penyimpangan terhadap definisi merek karena dapat diartikan dengan

merek yang tidak lagi sebagai satu kesatuan yang utuh akibat tidak dipergunakannya

merek tersebut dalam perdagangan barang dan jasa meskipun merek tersebut sudah

didaftarkan dalam Daftar Umum Merek serta telah diberikan hak atas merek tersebut.

Jika pemilik merek tidak memenuhi unsur adanya penggunaan merek baik digunakan

oleh dirinya sendiri atau penggunaannya diberikan kepada orang lain dengan izin,

maka hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek dapat

dimintakan penghapusan merek. Pengertian adanya pelanggaran hak atas merek yang

disebabkan oleh adanya merek non use adalah pelanggaran terhadap kewajiban yang

dimiliki pemilik merek untuk menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan

izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Permasalahan yang cukup penting

Page 4: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

4

dalam merek non use adalah adanya itikad tidak baik dari pemegang merek non use

untuk merugikan konsumen maupun menyesatkan pihak lain. Undang-Undang Merek

menyatakan bahwa merek tidak dapat didaftarkan atas dasar permohonan yang

diajukan oleh pemohon yang tidak beritikad baik.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis akan meninjau

permasalahan merek dalam sebuah makalah mengenai hak merek.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana syarat dan tata cara pengajuan permohonan Merk ?

2. Bagaimana upaya negara untuk memberikan perlindungan hukum bagi pemegang

Merk Terkenal?

3. Bagaimana menentukan suatu merek yang tidak dapat didaftarkan dan ditolak

dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa ?

4. Lama perlindungan hak merek dan sanksi pelanggaran hak merek.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tata cara pengajuan permohonan hak merek.

2. Untuk mengetahui peraturan hukum mengenai hak merek.

Page 5: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak Merek

Terkait dengan berbagai kasus merek yang terjadi perlu untuk diketahui apa

pengertian dari merek itu sendiri. Pengertian dari merek secara yuridis tercantum

dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 15 tahun 2001 yang berbunyi :

“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-

angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa”.

Selain menurut batasan juridis beberapa sarjana ada juga memberikan

pendapatnya tentang merek, yaitu:

1. Rumusan dari H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., bahwa merek adalah suatu tanda,

dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan

benda lain yang sejenis.

2. Rumusan dari Prof. R. Soekardono, S.H., bahwa merek adalah sebuah tanda (Jawa:

siri atau tengger) dengan mana dipribadikan sebuah barang tertentu, di mana perlu

juga dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitas barang dalam

perbandingan dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh

orang-orang atau badan-badan perusahaan lain.

3. Essel R. Dillavou, Sarjana Amerika Serikat, sebagaimana dikutip oleh Pratasius

Daritan, merumuskan seraya memberikan komentar bahwa tidak ada definisi yang

lengkap yang dapat diberikan untuk suatu merek dagang.

Pengertian secara umum adalah suatu lambang, simbol, tanda, perkataan atau

susunan kata-kata di dalam bentuk suatu etiket yang dikutip dan dipakai oleh seorang

pengusaha atau distributor untuk menandakan barang-barang khususnya, dan tidak

ada orang lain mempunyai hak sah untuk memakainya desain atau trade

mark menunjukkan keaslian tetapi sekarang itu dipakai sebagai suatu mekanisme

periklanan.

Indonesia adalah negara hukum dan hal itu diwujudkan dengan berbagai

regulasi yang telah dilahirkan untuk mengatai berbagai masalah. Berkaitan dengan

kasus-kasus terkait merek yang banyak terjadi. Tidak hanya membuat aturan-aturan

dalam negeri, negeri seribu ini juga ikut serta dalam berbagai perjanjain dan

kesepakatan internasional. Salah satuya adalah meratifikasi Kovensi Internasional

tentang TRIPs dan WTO yang telah diundangkan dalam UU Nomor 7 Tahun

1994 Tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization

(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) sesuai dengan

kesepakatan internasional bahwa pada tanggal 1 Januari 2000 Indonesia sudah harus

menerapkan semua perjanjian-perjanjian yang ada dalam kerangka TRIPs (Trade

Related Aspects of Intellectual Property Right, Inculding Trade in Counterfeit Good),

penerapan semua ketentuan-ketentuan yang ada dalam TRIPs tersebut adalah

merupakan konsekuensi Negara Indonesia sebagai anggota dari WTO (Word Trade

Organization).

Pada tahun 1961 Indonesia mempunyai Undang-undang baru mengenai merek

perusahaan dan perniagaan LN. No. 290 Tahun 1961 dengan 24 pasal dan tidak

mencantumkan sanksi pidana terhadap pelanggaran merek. Dengan meningkatnya

perdagangan dan industri serta terbukanya sistem ekonomi yang dianut Indonesia

maka lahir berbagai kasus merek. Perkembangan sengketa merek di dunia semakin

ramai yang khususnya menyerang pemilik merek terkenal yang menimbulkan konflik

dengan pengusaha lokal, berbagai alasan yang menyebabkannya diantaranya :

Page 6: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

6

1. Terbukanya sistem ekonomi nasional, sehingga pengusaha nasional dapat

mengetahui dan memanfaatkan merek-merek terkenal untuk digunakan dan

didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya.

2. Pemilik merek terkenal belum atau tidak mendaftarkan dan menggunakan

mereknya di Indonesia.

Banyaknya sengketa merek maka pada tahun 1987 pemerintah menetapkan

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. M.01-HC.01.01 Tahun 1987

tentang “Penolakan Permohonan Pendaftaran Merek yang mempunyai Persamaan

dengan Merek Terkenal Orang lain”. Dengan adanya aturan tersebut maka banyak

sekali pemilik merek terkenal yang mengajukan gugatan pembatalan mereknya dan

banyak pula perpanjangan merek yang ditolak oleh kantor merek dikarenakan

mempergunakan merek orang lain. Keputusan tersebut kemudian direvisi dengan

Keputusan Menteri Kehakiman No. M.03-HC.02.01 untuk lebih memberikan

perlindungan terhadap pemilik merek-merek terkenal.

Selama masa berlakunya UU No. 21 Tahun 1961, banyak sekali

perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia perdagangan, dimana norma

dan tatanan dagang telah berkembang dan berubah dengan cepat, hal tersebut

menyebabkan konsepsi yang tertuang dalam Undang-undang merek Tahun 1961

sudah sangat tertinggal jauh sekali. Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut

maka pemerintah pada waktu itu mengeluarkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang

merek (LN. No.81 Tahun 1992) sebagai pengganti UU No.21 tahun 1961.

2.2. Perlindungan Hukum Bagi Merk

Sebagaimana diketahui, bahwa perlindungan merek di Indonesia, semula

diatur dalam Reglement Industriele Eigendom Kolonien 1912, yang kemudian

diperbaharui dan diganti dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang

Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan (disebut pula Undang-Undang Merek

1961). Adapun pertimbangan lahirnya Undang-Undang Merek 1961 ini adalah untuk

melindungi khalayak ramai dari tiruan barang-barang yang memakai suatu merek

yang sudah dikenalnya sebagai merek barang-barang yang bermutu baik. Selain itu,

Undang-Undang Merek 1961 juga bermaksud melindungi pemakai pertama dari suatu

merek di Indonesia.

Selanjutnya, pengaturan hukum merek yang terdapat dalam Undang-Undang

Merek 1961, diperbaharui dan diganti lagi dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun

1992 tentang Merek (selanjutnya disebut Undang-undang Merek 1992), yang mulai

berlaku sejak tanggal 1 April 1993. Dengan berlakunya Undang-undang Merek 1992,

Undang-undang Merek 1961 dinyatakan tidak berlaku lagi. Pada prinsipnya Undang-

Undang Merek 1991 telah melakukan penyempurnaan dan perubahan terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan merek, guna disesuaikan dengan Paris convention.

Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992, disempurnakan lagi dengan Undang-

undang Nomor 14 Tahun 1997. Penyempurnaan undang-undang terus dilakukan,

hingga sekarang diberlakukan Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek

(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Tahun

4131), yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2001.

Untuk lebih mengetahui tentang merk itu, maka penulis menyajikan teori

pengertian merek dari yakni :

1. Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 Merek

adalah Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

Page 7: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

7

susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

2. Menurut Philip Kotler (2000 : 404), menyatakan bahwa: “Merek adalah tanda

yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan

dalam kegiatan perdagangan dan jasa.”

3. Adapun pengertian merk menurut Djaslim Saladin (2003 : 84), menyatakan

bahwa: “Merk adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau

gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari

seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan

barang atau jasa dari produk pesaing.”

4. Selanjutnya menurut DR. Buchori Alma (2000:105) : “Merek adalah tanda atau

simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat

berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.”

Menurut Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan

melalui suatu merek :

1. Atribut

Sebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu.

2. Manfaat

Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan

menjadi manfaat fungsional atau emosional.

3. Nilai

Merek menunjukan nilai produsen.

a. Budaya

Merek menunjukan budaya tertentu.

b. Kepribadian

Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang,

binatang, atau suatu obyek.

c. Pemakai

Merk menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan

produk tersebut.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semua definisi mempunyai

pengertian yang sama mengenai merek yakni salah satu atribut yang penting dari

sebuah produk, dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi

produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu

merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari

perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali

oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian

ulang produk tersebut. Pada dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang

dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat

diucapkan yaitu tanda merek.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 84) ada empat bagian merek :

1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat

diucapkan.

2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal

namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau

warna khusus.

Page 8: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

8

3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek

yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan

sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak

istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.

4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-

undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya

musik atau karya seni.

Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat,

asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan

kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi. Dan Merk juga sangat

memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat

belanja mereka membantu mereka mencari dan menemukan keterangan produk.

Adapun fungsi merek adalah untuk membedakan kepentingan perusahaan, penawaran

dari semuanya.

Dengan adanya merk, dapatlah membuat produk yang satu beda dengan yang

lain sehingga diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk

yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan

kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu

merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.

Merk dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :

1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows,

toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.

2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar

jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc),

simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend

chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak

contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.

3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran

mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk

makanan gery, dan lain sebagainya.

2.3. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merk

Jenis-jenis terdiri dari beberapa macam yakni :

1. Manufacturer Brand

Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh

suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel,

capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit,

vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.

2. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau

pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud

everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang

menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual

gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.

Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang

dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan

produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur,

minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan

lain sebagainya.

Page 9: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

9

Merk terdiri dari 3 (Tiga) macam Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun

2001, yaitu :

a. Merk Dagang :

Merk yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau

beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan

dengan barang-barang sejenis lainnya.(Pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 Tentang Merk)

b. Merk Jasa :

Merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau

beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan

dengan jasa-jasa sejenis lainnya. (Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2001 Tentang Merk)

c. Merk Kolektif :

Merk yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama

yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-

sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. (Pasal 1

angka (4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merk

2.4. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)

Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek

sebagai berikut di bawah ini :

1. Individual Branding / Merek Individu

Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti

pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang

berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan

daia untuk segmen pasar yang beda.

2. Family Branding / Merek Keluarga

Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan

alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh

famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood

yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti

gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya

yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki

sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki

satria, dan lain-lain.

2.5. Syarat dan tata cara Permohonan Pendaftarana Merk

Ketentuan yang mengatur mengenai syarat dan tata cara Permohonan Merk

berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 diatur dalam :

1. Pasal 7 sampai dengan pasal 10 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001

2. Pasal 1 hingga Pasal 6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 1993 tentang tata cara Permintaan Pendaftaran Merk.

Tata cara pengajuan Merk yakni ;

1. Tata cara pengajuan permohonan

Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat

Merk dengan ketentuan:

a. Permohonan diajukan dengan menggunakan formulir yang bentuk dan

isinya seperti contoh yang dilampirkan pada Peraturan Pemerintah Republik

Page 10: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

10

Indonesia No. 23 Tahun 1993 tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran

Merk.

b. Pengisian formulir Permohonan tersebut wajib dilakukan dalam rangkap

empat dengan mencantumkan:

c. Tanggal, bulan dan tahun

d. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon

Pemohon dapat terdiri dari satu orang atau beberapa orang secara bersama,

atau badan hukum.

Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara

bersama-sama berhak atas Merk tersebut, semua nama Pemohon

dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat mereka.

e. Nama lengkap dan alamat kuasa apabila Permohonan diajukan melalui

Kuasa

f. Tempat tinggal Kuasa yang dipilih sebagai domisili hukumnya di

Indonesia, apabila Pemohon bertempat tinggal atau berkedudukan tetap

diluar Negara Republik Indonesia

g. Warna-warni apabila merk yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan

unsur-unsur warna

h. Jenis barang dan/atau jasa yang termasuk dalam kelas yang dimohonkan

pendaftarannya

Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan/atau jasa dapat diajukan

dalam satu Permohonan.

i. Nama Negara dan tanggal permintaan merk yang pertama kali dalam hal

permohonan diajukan dengan hak Prioritas

2. Menandatangani Permohonan

a. Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya, dengan ketentuan

dalam hal permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara

bersama-sama berhak atas Merk tersebut, Permohonan tersebut

ditandatangani oleh salah satu Pemohon yang berhak atas Merk tersebut

dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para pemohon yang mewakili.

b. Dalam hal Permohonan tersebut diajukan melalui Kuasa (Konsultan Hak

Kekayaan Intelektual), Permohonan ditandatangani oleh Kuasa dengan

ketentuan:

Surat Kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas Merk tersebut

Jika penerima Kuasa lebih dari satu orang, dan dalam surat kuasa tidak terdapat klausul “surat kuasa diberikan kepada kuasa-kuasa

tersebut untuk bertindak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-

sama”, menurut pendapat penulis, Permohonan harus ditandatangani

oleh semua penerima kuasa.

Syarat Permohonan

Setiap Permohonan wajib dilengkapi dengan:

1. Surat pernyataan pemilikan Merk

a. Tanda tangan dan isi

Surat pernyataan itu harus ditandatangani oleh pemilik merk dan bermeterei

cukup yang dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa:

Merk yang dimohonkan pendaftaran adalah miliknya

Page 11: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

11

Merk yang dimohonkan pendaftaran tidak meniru merk orang lain baik untuk keseluruhan maupun pada pokoknya.

b. Terjemahan

Apabila tidak menggunakan bahasa Indonesia, surat pernyataan itu harus

disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

2. Etiket Merk

Jumlah etika merk yang diperlukan adalah sebanyak dua puluh helai dengan

ketentuan:

a. Ukuran

Etiket itu berukuran maksimal 9X9 cm dan minimal 2X2 cm

b. Warna

Apabila etiket merk berwarna, harus disertai pula satu lembar etiket yang tidak

berwarna (hitam putih)

c. Terjemahan

Etiket merk yang yang menggunkan bahasa asing dan atau di dalamnya

terdapat huruf selain huruf latin atau angka yang tidak lazim digunakan dalam

bahasa indonesia wajib disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dalam

huruf lain, dan dalam angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.

3. Akta pendirian badan hukum

Apabila pemohon adalah badan hukum Indonesia, dilengkapi:

a. Akta pendirian badan hukum yang termuat di dalam Tambahan Berita

Negara

b. Salinan yang sah akta pendirian badan hukum.

4. Surat Kuasa Khusus

Surat kuasa khusus diperlukan apabila permohonan diajukan melaui kuasa,

dengan ketentuan Surat Kuasa Khusus itu selain harus menyebutkan untuk

mengajukan Permohonan dengan menyebutkan Merknya.

Namun, Surat Kuasa Khusus ini mutlak diperlukan jika Permohonan diajukan

oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah

Negara Republik Indonesia. Hal ini disebabkan, menurut ketentuan Pasal 10 ayat

(1) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk, Permohonan yang

diajukan oleh Pemohon yang disebutkan di atas wajib diajukan melalui kuasanya

di Indonesia.

5. Pembayaran biaya

Permohonan harus disertai pembayaran biaya dalam rangka Permohonan,

sesuai dengan jenis dan besar yang ditetapkan oleh Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia.

6. Bukti Penerimaan Permohonan

Apabila Permohonan diajukan dengan menggunakan hak prioritas,

Permohonan harus disertai bukti penerimaan Permohonan yang pertama kali yang

menimbulkan hak prioritas, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa

Indonesia.

7. Salinan peraturan penggunaan merk koletif

Page 12: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

12

Apabila merk yang dimohonkan pendaftaran akan digunakan sebagai merk

kolektif, Permohonan harus disertai salinan peraturan penggunaan merk kolektif,

dengan ketentuan salinan peraturan penggunaan merk yang tidak menggunakan

bahasa Indonesia harus disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

2.6. Ruang Lingkup Merk Yang Tidak Dapat Didaftarkan & Ditolak

Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 yakni :

1. Merek yang didaftarkan atas dasar Itikad Tidak Baik. (Pasal 4 Undang-undang

No. 15 tahun 2001 tentang Merk)

2. Merek yang bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku,

moralitas agama, kesusilaan, ketertiban umum; Tidak memiliki daya pembeda;

Telah menjadi milik umum; Merupakan keterangan yang berkaitan dengan

barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya. (Pasal 5 Undang-undang

No. 15 tahun 2001 tentang Merk)

3. Memiliki persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan merek milik pihak lain

yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis, Merk

yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis,

dan indikasi geografis yang sudah dikenal. (Pasal 6 ayat (1) Undang-undang No.

15 tahun 2001 tentang Merk)

4. Merek yang menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum

yang dimiliki orang lain; Tiruan atau menyerupai nama atau singkatan sinkatan

nama, bendera, lambing atau symbol atau emblem Negara atau lembaga

nasional maupun internasional; Tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau

stempel resmi yang digunakan oleh Negara atau lembaga pemerintahan. (Pasal 6

ayat (3) Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merk)

2.7. Perlindungan Hukum bagi Pemegang Merk Terkenal

Menurut Sudikno Mertokusumo memberikan gambaran terhadap pengertian

Perlindungan hukum , yaitu segala upaya yang dilakukan untuk menjamin adanya

kepastian hukum yang didasarkan pada keseluruhan peraturan atau kaidah-kaidah

yang ada dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan itu dapat dilihat

baik dari Undang-Undang maupun Ratifikasi Konvensi Internasional.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis beranggapan bahwa perlindungan hak

kekayaan intelektual khususnya terhadap Merk Terkenal bersifat preventif dan repressif.

1. Perlindungan secara preventif dititkberatkan pada upaya untuk mencegah agar

merk terkenal tidak dapat dipakai oleh orang lain secara salah. Upaya itu dapat

berupa :

a. Penolakan pendaftaran oleh kantor Merk

b. Pembatalan Merk terdaftar yang melanggar hak merk orang lain. Akibat

kesalahan pendaftaran yang dilakukan oleh petugas kantor merk, suatu merk

yang seharusnya tidak dapat didaftar tetapi akhirnya didaftar dalam daftar

umum merk(DUM) yang mengesahkan merk tersebut. Padahal merk tersebut

jelas-jelas melanggar merk orang lain, karena berbagai hal antara lain mirip

atau sama dengan merk lain yang telah terdaftar sebelumnya.

2. Perlindungan secara Represif dititikberatkan pada pemberian hukuman kepada

barang siapa yang telah melakukan kejahatan dan pelanggaran merk sebagaimana

diatur dalam pasal 90, 91, 94 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk.

Page 13: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

13

BAB III

KESIMPULAN

Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana merek suatu

produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah

nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-

produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan

lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat

pembelian ulang produk tersebut. Pada dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian

yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat

diucapkan yaitu tanda merek.

Kini masyarakat dalam melakukan pengajuan permohonan sudah tidak mengalami

kesulitan karena Pemerintah melalui DITJEN HKI telah banyak melakukan sosialisasi baik

lewat masmedia maupun forum-forum yang yang telah dibentuk. Sehingga akhirnya bagi

pemilik hak tersebut tidak usah khawatir akan adanya kerugian yang diakibatkan oleh oknum

yangtak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan kepopuleran merk suatu produk

tertentu.

Bahwa telah kita bahas dihalaman sebelumnya tentang upaya pemerintah melakukan

perlindungan terhadap pemilik hak merk sudah sangat ketat dengan melalui beberapa tahap

proses penyeleksian terhadap pendaftaran merk dan itu dibuktikannya dengan beberapa

undang-undang dan peraturan pemerintah Republik Indonesia yang selalu di perbaharui

seiring perkembangan dan semakin maraknya persaingan di dunia perdagangan baik nasional

maupun internasional. Sehingga dengan adanya beberapa regulasi tersebut dapat menekan

berbagai macam tindak kejahatan dibidang Hak Kekayaan Intelektual khususnya Merk.

Page 14: MAKALAH -   · PDF fileDalam kegiatan perekonomian, ... Perkembangan sengketa merek di dunia semakin ... didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya

14

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Kompilasi Peraturan Perundang-undangan tahun 2011, HKI

Sumber dari Internet, www. Google.com

Pendapat Prof. dr Sudikno Mertokusumo

Blog seperti http://www.mukahukum blogspot.com/2011/02/Perlindungan hukum terhadap

merk-merk.

Blog www.philipjusuf.com/2011/03/syarat dan tata cara permohonan pendaftaran Merk.