84

Majalah Tamaddun Edisi Juli-Agustus 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kajian & segala informasi tentang Ekonomi Mikro Syariah. Koperasi yang berbasis kerakyatan.

Citation preview

  • 9TAHUNTerbitSejak2006

    TerbitSejak2006

  • Serambi

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 1

    Dalam suatu seminar beberapa waktu lalu, saya ketengahkan bahwa negeri kita ini sedang berlangsung tiga arus prospek besar yang membutuhkan ketrampilan kita untuk mengemudikan dengan baik, agar tidak berhenti dalam prospek semata, akan tetapi berbuah menjadi anugrah dari Allah Swt.

    Lalu, arus prospek apa saja yang sedang dan akan dihadapi Indonesia? Pertama, pertumbuhan PDB perkapita Indonesia akan terus meningkat, dalam bahasa awam pendapatan masyarakatnya meningkat. Hal itu tercermin pada pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang terus meningkat. Dimana jika tahun 2003 mencapai 37,7% dan orang yang berpenghasilan rendah mencapai 67%. Sedang dengan penghasilan tinggi mencapai 0,1%.

    Maka pada tahun 2010, mulai ada perubahan. Perubahan yang menarik itu terlihat pada orang yang berpendapatan rendah berkurang sangat jauh menjadi 43,3%. Sedang orang yang berpendapatan menengah melonjak menjadi 55,6% menjadi separuh lebih dari penduduk Indonesia. Dan orang yang penghasilan tinggi menjadi 0,2%.

    Jika kita mau mengambil perhatian, ada hal yang sekarang menjadi umumya itu tatkala kita temui tanggal merah yang berjejeran, maka kemacetan yang dahulu hanya milik kota-kota besar beralih mengular-ular dijalanan kabupaten atau beranjak ke destinasi-destinasi wisata. Sekaligus menunjukkan bahwa wisata yang dahulu bukan merupakan kebutuhan, sekarang telah menjadi agenda yang ditunggu-tunggu. Disisi lain ibadah umroh dan haji meningkat tajam. Dan jika kita telisik indikator lainnya-pun menunjukkan data yang pararel seperti kendaraan roda empat dan roda dua menjadi barang umum dimiliki rumah tangga. Itu menunjukkan kehadiran kelas menengah di Indonesia begitu nyata.

    Membaca arah kecenderungan ekonomi tersebut, menunjukkan kenaikan kelas menengah akan terus meningkat. Dapat diprediksi, pada tahun 2020 orang yang berpenghasilan rendah akan menjadi minoritas, sekitar 25% saja. Dimana sebelumnya mencapai 43,3%. Sedang untuk berpenghasilan menengah akan merupakan mayoritas negeri ini, yakni mencapai 75%dari total penduduk.

    Sedangkan arus yang kedua, adalah bahwa mulai tahun 2010 negeri kita ini menerima limpahan yang disebut sebagai bonus demografi, dalam arti rasio penduduk usia produktif lebih tinggi dibanding dengan penduduk yang tidak produktif. Dimana penduduk dari umur 0-15 tahun dan yang diatas 65 tahun

    Indonesia Mega Prospek

    Ir. Saat Suharto Amjad(Ketua Pengurus KJKS TAMZIS)

  • Serambi

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 20142

    jumlah totalnya dibandingkan rentang usia 15 64 tahun memiliki proporsi yang lebih sedikit. Dengan demikian berarti jumlah penduduk yang produktif jauh lebih banyak bila dibanding dengan penduduk yang tidak produktif. Nah, pada tahun 2020 hingga 2030, para ahli memprediksikan bahwa bonus demografi tersebut akan mencapai puncaknya.

    Jikalau dua hal ini kita hubungkan maka penduduk yang produktif tadi akan merupakan kelas menengah sehingga semua pihak merasa optimis terhadap perkembangan penduduk Indonesia. Terutama terkait dengan ekonominya yang akan berkembang dengan pesat.

    Sedang yang ketiga adalah bahwa sebagai negeri dengan populasi muslim terbesar di dunia, perkembangan syariah di negeri kita akan meningkat merambah ke pelbagai segi kehidupan. Jikalau sekarang ini perkembangan Islam sangat ditentukan oleh ormas-ormas yang ada, maupun ditunjukkan oleh keberadaan lembaga keuangan dan lembaga-lembaga formal lainnya.Nah, selaras dengan perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada sosial media, maka ke depan perkembangan Islam akan lebih di tentukan oleh pribadi-pribadi. Pribadi-pribadi itulah yang akan menjadi pengiklan atas gaya hidup muslim, budaya muslim, sehingga Indonesia akan menjadi kiblat tren gaya hidup muslim dunia (Islamic Life Style).

    Hal itu demikian nyata kita lihat, ketika masuk toko-toko buku, Gramedia atau shoping center di Yogyakarta akan terlihat buku-buku muslim luar biasa banyaknya dan dilihat dari kemasannya ditujukan terutama bagi kelas menengah baru, kelas menengah muslim. Lebih menarik lagi, buku fashion muslim juga luar biasa banyak. Jika dinegeri Islam lainnya pakaian para wanitanya monoton begitu saja, maka berbeda dengan tempat yang lain, di negeri ini fashion muslim menjadi begitu penuh corak dan warna, buku-buku tentang jilbab-pun berjumlah puluhan terpajang di rak, mulai dari dari 99 macam memakai jiblab hingga trend mode muslimah. Sebagaimana disampaikan di muka, hal ini akan menciptakan tren bahwa Indonesia akan menjadi pusat fashion dunia. Selain fashion, Indonesia juga akan menjadi pusat kuliner muslim dunia. Dan bukan hanya itu, selain fashion dan kuliner muslim. Bahkan bulan Juni ini Indonesia

    menjadi tuan rumah World Islamic Tourism Conference (WITC). Membaca arah kecenderungan tersebut kita yakin, bahwa tahun 2020-2030, Indonesia akan menjadi pusat syariah. Akan ada hotel syariah, pariwisata syariah, fashion syariah dan kuliner syariah. Tentu saja, ekonomi Islam juga berkembang dengan baik.

    Pada akhir tulisan serambi ini ingin saya ingatkan, bahwa kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambut ketiga mega prospek di atas. Mengapa? Karena sebagaimana sumber alam yang begitu luar biasa yang dimiliki oleh negeri ini, keberadaan mega prospek sebagaimana kita ungkap di atas adalah suatu karunia, suatu pemberian dari Allah pada kita. Dan jika karunia tersebut hanya akan dilewatkan begitu saja tanpa inisiatif kita untuk mengelola sebagai yang seharusnya kita sebagai khalifah Allah yang ditugaskan untuk menghadirkan kesejahteraan bagi alam, maka kita perlu mengambil tanggungjawab untuk mengelola ketiga prospek, beserta sumber daya alam dan insaninya menjadi lebih berdaya guna kearah masyarakat produktif, sejahtera dan diberkahi oleh Allah Swt.

    Tantangan yang segera nampak adalah, penduduk produktif yang sedang tumbuh sekarang ini, rata-rata berpendidikan rendah, sebagian besarnya lulusan SMP. Kelas menengah yang baru muncul-pun masih banyak didorong oleh kebutuhan konsumtif. Makanya ke depan, kita harus dorong adanya perubahan pola pikir (mindset) masyarakat untuk gandrung pada produktifitas. Konsumtifnya dikurangi dan berpikir bagaimana mendorong masyarakat untuk produktif, inovatif dan kreatif serta memiliki karakter yang kuat.

    Bagi TAMZIS tentu harus mengambil kepeloporan untuk ikut menjadi bagian aktif dan menyiapkan diri menyambut ketiga mega prospek yang luar biasa di atas. Selain itu, bagi anggota TAMZIS dan masyarakat pada umumnya harus mempersiapkan diri baik diri kita sendiri maupun anak-anak kita menjadi anak-anak pemenang perabadan. Pemenang masa depan. Dan mempersiapkan anak-anak kita untuk menjemput rizki yang diberikan Allah ini, amien. []

  • Salam Redaksi

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 3

    Assalamualaikum

    Sebelumnya, Kami crew Tamaddun, majalah komunikasi dan edukasi ekonomi syariah, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Mohon maaf Lahir Batin. Sebagai manusia biasa, kami tak luput dari salah dan dosa. Semoga kebersamaan kita dalam komunitas ekonomi syariah atau BMT khususnya bisa saling menutupi dan saling memberi semangat dalam setiap kebaikan (fastabiqul khoirot).

    Melihat pertumbuhan BMT yang pesat, tidak bisa tidak, BMT-BMT harus menyiapkan diri menyongsong masa depan dengan dasar-dasar pembangunan kelembagaan yang kuat. Dengan begitu, pertumbuhan dan pengembangan BMT tetap terjaga dan tidak kehilangan jati dirinya sebagai lembaga dakwah.

    Penguatan sebagai lembaga dakwah harus dibarengi dengan pembangunan citra diri Insan BMT yang memiliki skill, pengetahuan dan akhlak yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Sehingga misi amar makruf nahyi mungkar akan menumbuh-kembangkan akhlak-akhlak serta potensi-potensi yang baik dan meminimalisir berkembangnya sikap yang tidak terpuji.

    Niat itulah, PBMT Indonesia merumuskan sebuah pedoman yang disebut dengan dokumen Pedoman Perencanaan, Pengelolaan dan Pengembangan Insan BMT (P4 Insan BMT). Yang secara garis besar berisikan tentang konsep dan filosofi Insan BMT, Struktur pembangunan Insan BMT dan sistem manajemen pengembangan BMT ke depan.

    Selama ini, BMT-BMT yang bergabung dalam PBMT Indonesia tidak pernah berpikir BMT bisa berkembang sedemikian rupa. Para pegiat BMT selama ini hanya berpikir bagaimana membantu umat agar mempunyai kemandirian secara ekonomi dan terbebas dari praktek keuangan yang ribawi.

    Memang, BMT tidak berjuang dalam pengembangan umat di ranah teori saja. Bagi BMT-BMT, perkembangannya tidak lepas dari berkah dan Ridho Allah Swt., yang selalu membersamai. Sehingga BMT-BMT mampu menjadi soko guru perekonomian umat.

    Bagaimana dinamika dan keinginan BMT dalam membangun Insan BMT yang lebih mapan? Baik secara individu, struktur pengelolaan dan pengembangan hingga sistem yang akan diwujudkan. Edisi Tamaddun kali ini berusaha menyajikan secara lengkap terkait Insan BMT. Kami merangkumnya dalam sajian utama mulai dari Insan BMT Fondasi Masa Depan Era Microfinance. Dilanjutkan dengan wawancara eksklusif Tamaddun dengan Farouk Abdullah Alwyni, CEO Alwyni International Capital (AIC), terkait Insan BMT Songsong Era Microfinance 2020. Selain itu untuk mengetahui lebih detil tentang P4 Insan BMT, kami juga menyajikan testimoni sebagian perumusnya, yakni Budi Santoso, SE., Awalil Rizky, Ir. Saat Suharto Amjad, M. Burhan NL, dan Ruri Febrianto dalam P4 Insan BMT adalah Panduan dan Sistem BMT Masa Depan.

    Semoga dengan adanya P4 Insan BMT, ke depan para Insan BMT akan mampu lebih cepat dalam melakukan dakwah atau perubahan sosial-keagamaan pada umat, mulai dari gerakan ekonomi, gerakan sosial, gerakan budaya dan gerakan keagamaan melalui pengajian. Inilah tujuan dakwah sesungguhnya. Terakhir, kami mohon maaf atas keterlambatan terbitnya majalah Tamaddun dengan berbagai kesibukan dan kendala yang dihadapi. Mohon dimaklumi.

    Semoga pembaca sekalian bisa menikmati sajian kali ini, dan kami selaku redaktur terus berharap saran dan masukan dari pembaca. Semoga bermanfaat. Terimakasih. [red]

    Foto Cover: Majelis Ta'lim, mencari ilmu

    menjadikan insan BMT bermutu

    Redaktur Ahli:Edi Ryanto, Anwar T ribowo

    Dewan Redaksi:Maksun, Anung Karyadi,

    Attabik Ali, T ri Wuryanto, Erwin Saleh, M. Alfarid Agus

    Pemimpin Redaksi:Muhammad Irkham

    Redaktur Pelaksana:Zubaeri

    Distribusi:Agustin, Indri, Adam

    Andi Usman

    Layout: Tim Creative Tamaddun

    Alamat Redaksi:Gd. TAMZIS. Jl. S. Parman 46,

    Wonosobo (56311)Telp. (0286) 325303Fax. (0286) 325064

    E-mail: [email protected]

    Website: www.TAMZIS.com

    Diterbitkan oleh:Baituttamwil TAMZIS,

    sebagai media komunikasi dan edukasi ekonomi syariah

    Media Komunikasi dan Edukasi Ekonomi Syari'ahTamaddun

  • Daftar Isi

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 20144

    10Farouk Abdullah Alwyni, MA, MBA

    Kemampuan dasar yang harus dimiliki karyawan adalah komitmen. Baru profesionalisme. Artinya, komitmen lebih penting daripada profesionalisme. Karena orang yang tidak memiliki komitmen justru lebih berbahaya.

    Serambi

    Cover Story

    Sajian Utama

    Dinamika

    TAMZIZ Menjawab

    Ekonomi Syariah

    Kamus Ekonomi Syari'ah

    Pustaka SyariahJendela Keluarga

    Inspirasi

    Santap Kuliner

    Tegar

    Refleksi

    Indonesia Mega Prospek1

    6Menggali Ilmu: Insan BMT Jadi Bermutu

    8 Insan BMT: Fondasi Masa

    Depan Era Microfinance

    Insan BMT Songsong Era Microfinance 2020

    P4 Insan BMT adalah Pan-duan dan Sistem BMT Masa Depan

    26 550 Karyawan BMT se-

    Wonosobo, Jalin Silaturrahim dan Halal Bi Halal

    TAMZIS menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2013

    48

    Seputar Keanggotaan TAMZIS?

    SHU bagi Anggota TAMZIS?

    Membangun SDI yang Cakap Dalam Berbisnis dan Komitmen terhadap Syariah

    50

    53

    55Sepotong Kisah Menikmati Buku,Berkeseniandan Gunanya Berdialog

    68 Ijabah di TAMZIS, Aman dan

    Bagi Hasil Lumayan

    Istiqomah Berjualan Kunci Kelancaran Usaha

    Sukses Jaga Kualitas Daging Sapi

    Sukses yang Berbuah Haji

    54

    71Gatot Mbah Surip;Citarasa yang Banyak Dicari

    73Berbekal Langkah KakiBerharap Berkah Rizki

    75Inang-inang

    Profil36 TAMZIS Wates Kulon Progo;

    Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Paling Besar

    Pasar Atas Kota Cimahi; Bersih Dan Mampu Bersaing Dengan Pasar Modern

    Sosok44M. Supriyadi;Pegiat TAMZIS 001 Purna Tugas dapat Bonus Umroh

    Insan BMT Songsong Era Microfinance 2020

    PUJASERA 9; Semarak Ramadhan, Berlomba Memberi Manfaat

    Santunan 1000 Anak Yatim Bahagia dan Berbagi Bersama

    Baitul Maal PBMT Indonesia menggelar Silatnas

    TAMZIS Cabang Prambanan Beri Beasiswa 30 Anak

    TAMZIS Bebaskan Sisa Pembiayaan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Sampang

    Diklat dan Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah

    PBMT Indonesia Wilayah Jateng; Adakan Sosialisasi Pedoman Akad Syariah (PAS) Terbaru

    Konsolidasi Penguatan PBMT Indonesia 2020

    BMT-BMT Solo Raya Studi Banding ke TAMZIS Pusat

    TAMZIS Business Channeling

    70

  • Cover Story

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 20146

    mendekat kepada Allah dilakukan. Sholat dan dzikir adalah salah satunya.

    Lebih menyenangkan lagi, bila melihat wajah-wajah muda, raut yang masih progresif, profesional dan masa depan yang masih cerah melakukan hal-hal yang belum tentu semua orang mau melaksanakan yakni menggali ilmu.

    Banyak orang mengatakan bahwa dunia kaum muda adalah dunia yang penuh

    Duduk melingkar, memegang al-Quran. Saling mendalami isi kandungan al-Quran. Dan saling bercengrama dalam mengembangkan keilmuan tentunya sangat bercahaya mengingat ilmu adalah cahaya yang akan menerangi qolbu seorang muslim dan menerangi jalan menapaki dunia.

    Rumah Allah (masjid) adalah tempat paling mulya, karena semua kebaikan untuk

    Menggali Ilmu,Insan BMT

    Jadi Bemutu

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 7

    pesta pora. Menghamburkan umur dengan kenikmatan dunia. Suka bergaya dengan fashion dan materi yang berasal dari orang tua. Dengan gadget yang jutaan harganya. Yang dibuka adalah dunia maya, dunia tak nyata adanya.

    Ternyata dunia tak hanya itu. Anak muda yang seperti itu tak semua. Memang sedikit tapi menonjol, karena sifat anak muda yang suka berfoya-foya, narsis wujudnya. Tak usah kecil hati, apalagi membenci. Hanya waktu yang akan mengingatkan mereka.

    Memang, di zaman dunia maya, pertemuan dan silaturrahim menjadi sangat mahal. Apalagi rutin mengadakan majlisan (berkumpul) untuk bertemu, melingkar dalam rangka talim (menggali ilmu), khususnya al-Quran. Mungkin ini adalah pemandangan langka. Kelangkaan itu di karenakan tak semua orang bisa melakukan.

    Talim adalah tradisi keislaman yang dahulu sering dilakukan oleh para ulama. Selain untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan juga untuk memotivasi masing-masing pribadi untuk selalu melakukan kebaikan, baik kebaikan dunia dan akhirat.

    Talim juga sebagai sarana silaturrahim antar insan yang memiliki keinginan kuat untuk merubah diri. Baik dalam bidang ekonomi maupun bidang sosial. Makanya antara talim, silaturrahim dan perubahan sosial sebenarnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Satu, untuk semua dan saling mendukung.

    Dengan talim bersama akan muncul musyawarah, berdialog dan saling berbagi pemahaman sehingga dalam satu objek kajian tertentu akan memiliki muatan dan kualitas pemahaman yang holistik dan tidak parsial. Dengan begitu, menyadari keberbedaan itu akan menjadi rahmat dan bisa saling mengembangkan.

    Coba bandingkan bila kita belajar sendiri, apalagi dalam dunia maya, kesadaran untuk musyawarah, saling dialog

    dan saling bertukar pikiran akan menjadi terbatas. Belum lagi tidak ada hubungan emosional antar personal. Yang pasti akan sulit mengeratkan tali persaudaran antar satu personal dengan personal yang lain.

    Dalam konteks BMT, pemuda tersebut dibimbing, dididik dan dikembangkan pribadinya untuk selalu menggali ilmu agar kesadaran untuk meningkatkan diri semakin berkembang dari hari demi hari. Tak hanya urusan keilmuan, kerohanian, tapi juga urusan bagaimana menjadi profesional muda yang progresif dan mampu melakukan perubahan yang banyak memberi manfaat bagi umat.

    Pemuda bagi BMT adalah insan yang mampu mengembangkan diri dalam meningkatkan perusahaan dan mampu membawa perubahan masyarakat, khususnya anggotanya. Jadi, sangat pas bila BMT meneguhkan jati dirinya sebagai lembaga dakwah yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat secara bersama-sama. Kami yakin, Andapun memiliki visi dan misi yang sama. [red]

    Talim adalah tradisi keislaman yang dahulu sering dilakukan oleh

    para ulama. Selain untuk meningkatkan pengetahuan,

    kesadaran dan juga untuk memotivasi masing-

    masing pribadi untuk selalu melakukan kebaikan, baik

    kebaikan dunia dan akhirat.

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 20148

    Dalam diri seorang muslim, pengetahuan dan amal soleh (akhlak) tak terpisahkan, seperti fisik dan ruhani manusia adalah satu. Dalam posisi

    hamba dan khalifah, manusia merupakan makhluk Allah yang mulia dan tertinggi. Kepaduan dan kesempurnaan manusia inilah hingga malaikatpun

    sujud pada Adam dan alam semesta tunduk pada manusia.

    Kualitas manusia inilah dalam al-Quran sering disebut dengan insan kamil. Dimana al-Quran menyatakan sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Penggunaan kata al-insan sendiri digunakan pada keistimewaan manusia penyandang predikat khalifah di muka bumi, sekaligus dihubungkan dengan proses penciptaannya. Sekali lagi, fitrah akal dan kalbu itulah potensi dasar seorang insan.

    Sedang secara etimologi pengertian al-insan dalam kamus al-Wafi karya Abu Amru, al-insan berasal dari akar kata anasa atau nasiya yang berarti lupa. Adapula yang menyebutkan bahwa al-insan berasal dari kata nsa-yanusu

    yang artinya berguncang. Al-Ashfahani dalam kamus Mufradat Alfadzil-Quran, berkata, sebagian berpendapat bahwa manusia disebut insan karena ia tidak bisa hidup sendiri, ia saling menopang kehidupan manusia lainnya. Atau, karena ia berbuat lembut kepada siapa yang berlemah lembut kepadanya. Ada juga yang berpendapat, insan berasal dari kata insiyan, dinamakan demikian karena ia telah diberi amanah oleh Allah tapi melupakannya.

    Terkait dengan lembaga keuangan syariah, sebenarnya tidak memiliki kendala pengetahuan terhadap prinsip-prinsip syariah. Persoalan utama justru pada akhlak kesyariahan. Sebagaimana dikatakan A Riawan

    INSAN BMT: Fondasi Masa Depan Era Microfinance

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 9

    Amin, Ketua Asosiasi Bank Syariah Seluruh Indonesia (Asbisindo), mengatakan bahwa lembaga keuangan syariah membutuhkan sumber daya insani yang memiliki empat kualitas diri. Yaitu, talent (bakat), attitude (sikap), skills (keterampilan), dan knowladge (pengetahuan). Keempat kualitas itu secara signifikan akan menentukan keberhasilannya selaku individu dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan.

    Keempat kualitas di atas bisa diringkas menjadi dua kategori besar: yaitu Ketrampilan (termaktub di dalamnya kualitas skills dan knowladge) dan Karakter (mencakup talent dan attitude).

    Bagi perusahaan, keahlian atau ketrampilan yang dimiliki setiap karyawannya akan menentukan kontribusi yang dapat diberikan. Itulah sebabnya, menjadi wajar bila kebutuhan perusahaan akan karyawan dimulai dari penilaian terhadap keahlian yang dimilikinya.

    Memang, ada perbedaan secara paradigmatis antara SDM berbasis syariah dengan ekonomi pada umumnya, yakni empat landasan filosofi ekonomi syariah, antara lain tauhid, keadilan dan keseimbangan, keselarasan, dan tanggung jawab. Yang termaktub dalam tiga kompetensi yang harus dimiliki karyawan berbasis syariah yaitu, pertama, kompetensi profesionalitas di bidang perbankan termasuk soft skill. Kedua, kompetensi syariah termasuk di dalamnya kajian fiqih muamalah perbankan syariah dan aplikasinya. Dan ketiga, nilai-nilai akhlak dan aqidah islami.

    Berbeda dengan Syafii Antonio yang mengatakan ada empat kompetensi yang sebaiknya dipenuhi oleh SDI, yakni percaya pada sistem perbankan syariah, harus jujur dan berakhlak baik, mampu menjadi treasury, credit officer, maupun pengawas yang baik, dan memiliki kemampuan mengelola yang kompeten dalam menjalankan bisnis syariah.

    Syafii menjelaskan lebih lanjut, bahwa dikotomi para pakar syariah, akidah, tauhid tapi jarang bersinggungan bisnis syariah,

    dengan para pelaku lembaga keuangan yang mengerti bisnis syariah namun kurang mengerti prinsip syariah. Ketidakpahaman ini membuat pelaku lembaga keuangan syariah tidak memiliki kompetensi dalam mengembangkan produk syariah.

    Nah, untuk pengelolaan dan pengembangan BMT masa depan. PBMT Indonesia merumuskan pedoman khusus bagi pengelola BMT yang disebut P4 Insan BMT. Pedoman ini berisi tentang perencanaan, pengelolaan dan pengembangan BMT secara internal yang meliputi sisi ke-insan-an pengelola BMT, struktur hingga pada sistem BMT yang sesuai dengan prinsip Islam.

    Dengan begitu, Insan BMT diharapkan mampu memadukan antara landasan dasar ekonomi syariah dengan aspek bisnis syariah. Soal penyebutan, Insan BMT dibanding dengan Sumber Daya Insani (SDI) bermaksud memberi tekanan pada aspek kemanusiaan. Agar dapat menempatkan insan sebagai subjek dari seluruh aktifitas yang juga bagian dari tujuan organisasi yang disebut BMT. Dengan begitu, Insan BMT diposisikan secara utuh, yakni sebagai pribadi muslim yang siap sebagai fondasi masa depan era microfinance. [red]

    ada perbedaan secara paradigmatis antara SDM berbasis syariah dengan

    ekonomi pada umumnya, yakni empat landasan

    filosofi ekonomi syariah, antara lain tauhid, keadilan

    dan keseimbangan, keselarasan, dan tanggung

    jawab.

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201410

    Pertumbuhan lembaga keuangan syariah yang pesat menuntut adanya perhatian lebih serius terhadap pengembangan Sumber Daya Insani (SDI).

    Mengingat kualitas dan kompetensi serta pemahaman muamalah-nya yang harus ditingkatkan. Apalagi kebutuhan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS)

    yang harus menyiapkan era microfinance 2020. Dan BMT adalah salah satu tonggaknya.

    Insan BMT Songsong Era Microfinance 2020

    Untuk menjawab tantangan tersebut, BMT sebagai lembaga mikro syariah berusaha memperkuat Sumber Daya Insani (SDI) yang disebut P4 Insan BMT. Bagaimana memperkuat SDI Insan BMT? Berikut wawancara khusus Zubaeri At dengan Farouk Abdullah Alwyni, SE. MA. MBA. Acsi., CEO Alwyni International Capital (AIC) dan Islamic Finance Qualification (IFQ) di kampus PERBANAS Institute (was STIE Perbanas), Jakarta, Indonesia.

    Bagaimana pendapat Bapak tentang SDI atau Insan BMT selama ini?

    Memang, BMT ini tantangannya menjadi kekuatan mainstream. Makanya untuk mencapai kesana, peranan Insan BMT menjadi penting. Terutama dalam menghimpun dana dan merancang proposal atau information of memorandum. Karena keniscayaan bagi lembaga yang sudah mapan. Insan BMT harus selalu meningkatkan capacity building. Agar akses dananya semakin terbuka lagi.

    Apa yang membedakan antara SDM dan SDI pada ekonomi syariah, khususnya mikro syariah?

    Bicara BMT, berarti bicara keuangan syariah. Tentunya ada bedanya. Lebih utuh dan integrated. Insan BMT itu tidak sekedar bekerja, tetapi ada unsur komitmen dan keberpihakan kepada syariah. Kalau SDM itu

    kebutuhan yang mengikat itu hanya uang. Tetapi kalau SDI tak hanya terletak pada ikatan gaji saja, lebih dari itu.

    Oleh karena itu, Insan BMT harus memiliki kelebihan yakni komitmen dan karakter harus menjadi bagian yang integral. Selain itu, harus memiliki etika dan integritas. Memang kelebihan lain Insan BMT itu adalah semangat. Untuk itu harus dibarengi dengan kompetensinya, terutama capacity building. Jadi intinya, Insan BMT harus memiliki karakter, etik, integritas dan kompetensi yang berkualitas.

    Ada istilah pembangunan profesional yang berkelanjutan (Continue Professional Development) ini penting untuk Insan BMT karena nantinya akan bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan konvensional.

    SDI atau Insan BMT seperti apa yang dibutuhkan BMT-BMT di Indonesia?

    Pertama, semua kelebihan Insan BMT itu harus ditunjukkan. Kedua, biar mereka melihat sendiri apa-apa yang sudah kita lakukan. Kita tahu, bila di luar negeri bahwa microfinance itu masalah choice (pilihan). Jadi, para macrofinance itu belum tentu lebih mengerti dan paham akan microfinance. Karena masing-masing mereka yang di macrofinance dan microfinance memiliki kompetensi yang sama, di bidang masing-masing. Itu masalah pilihan dan panggilan hati.

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 11

    Makanya, kita harus mulai menunjukkan mulai dari masalah organisasinya harus dirapikan, pembukuan, laporan keuangan harus dirapikan dan lain sebagainya. Bila semua itu dirapikan, tentu akan terlihat sendiri. Media website juga harus dikelola. Sehingga mereka melihat sendiri. Bahwa teman-teman BMT tidak kalah.

    Jati diri dan karakter apa yang harus dipunyai oleh Insan BMT dalam berdakwah melalui ekonomi syariah?

    Insan BMT harus selalu meningkatkan wawasan terkait dengan ekonomi syariah. Karena bangsa Indonesia ini tidak akan maju bila tidak ada peningkatan kesejahteraan rakyatnya, dari masyarakat dengan pendapatan rendah ke pendapatan menengah.

    Insan BMT merupakan bagian dari pembangunan masyarakat. BMT harus menjadi bagian dari change (perubahan) khususnya perubahan struktur sosial ekonomi bangsa Indonesia. Karena peranan ekonomi inklution di situ juga yakni meningkatkan pendapatan umat.

    Terkait dengan jati diri, Insan BMT minimal harus memiliki dua komitmen yakni komitmen keislaman dan komitmen keprofesionalan. Hal itu harus menyatu. Dari komitmen keislaman tersebut juga akan membangun karakter Insan BMT. Sekali lagi, jangan lupa harus kompeten. Dua nilai ini tidak akan berubah di masa yang akan datang.

    Apa kendala-kendala SDI atau Insan BMT yang sering dihadapi BMTBMT dalam mengembangkan BMT ke depan?

    Kendala utama adalah permodalan, pertama. Karena semakin besar modal yang ada akan semakin besar dan bagus pula BMT. Kedua, modal yang diterima dari dana mahal sehingga landing pun akan menjadi mahal. Makanya, Insan BMT bagaimana bisa mengakses dana lebih murah. Selain itu, tertib administrasi. Saya dulu di Muamalat, melihat bahwa banyak sekali BMT-BMT yang masih kolot, belum mengatur administrasi secara benar dan bagus.

    Kalau kita runut, bahwa Insan BMT, pertama, mulai dari manusia yang harus baik, komitmen, berkarakter dan memiliki kompentensi yang cukup. Kedua, permodalan yang lebih murah. Ketiga, tertib adminitrasi. Laporan per enam bulan. Harus ada audit laporan keuangan. Keempat, harus dengan teknologi informasi.

    Farouk Abdullah Alwyni, MA, MBA Direktur

    Farouk A. Alwyni, lahir di Jakarta, Memperoleh gelar M.B.A dalam bidang keuangan dan perbankan internasional dari The Birmingham Business School, The University of Birmingham, UK (2004) dan MA dalam bidang ekonomi dari The New York University, USA (1998).

    Beliau memulai pengalaman internasionalnya sebagai graduate intern di High Commissioner for Human Rights, Centre for Human Rights (HCHR/ CHR), di United Nations Headquarters, New York, USA (1997). Setelah itu memulai kiprah keuangan Islamnya di Islamic Development Bank (IDB) selama delapan tahun dengan memulai karir sebagai Young Professional Programme.

    Selanjutnya beliau ditugaskan sebagai Trade Finance Officer yang menangani wilayah Bangladesh dan Indonesia (2000-2003), sebagai Senior Trade Finance Officer, yang menangani wilayah Indonesia, Iran, Maldives, Kazakhstan dan Tajikistan (2004-2006) dan sebagai Head of Market Research & Monitoring Section (2007).

    Pada tahun 2007-2009 beliau menjabat sebagai Direktur PT. AL Ijarah Indonesia Finance yang didirikan bersama oleh Bank Muamalat Indonesia, Boubyan Bank Kuwait & International Leasing & Investment Company Kuwait sebelum akhirnya bergabung sebagai Treasury and International Banking Director Bank Muamalat Indonesia.

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201412

    Bagaimana model yang harus dilakukan BMT untuk memperoleh SDI yang berkualitas?

    Memang ini terkait dengan manajemen. Makanya yang pertama, adalah rekruitmen harus baik. Terkait dengan karakter dan komitmennya. Kedua, pengembangan personal development-nya. Kita harus pikirkan. Ketiga, mekanisme evaluasi harus jalan sehingga dalam pembangunan profesional dan karakter bisa terukur. Tentu saja, tetap menggunakan nilai-nilai islami. Dengan begitu, akan bisa meningkatkan performance seseorang dan meningkatkan kinerjanya.

    Susahnya bila seseorang sudah tidak mempunyai komitmen dan karakter yang baik dalam kerjasama. Makanya harus ada tindakan. Bila dibiarkan, pembangunan karakternya akan semakin susah dalam pengembangan. Sedang kompetensi itu harus dimulai dari orang yang memiliki komitmen, artinya bila masih mempunyai kemauan, insya Allah masih bisa dibangun.

    Persoalannya, bila orang sudah tidak mau dibangun lagi, tidak bisa diajak kerjasama dengan baik dan memiliki watak-watak yang tidak baik akan susah ke depannya. Kalau kurang sedikit-sedikit seseorang bisa diajarin. Bila sudah tidak bisa diajarin dan susah untuk berkerjasama, bisa-bisa mengkontaminasi yang lain menjadi tidak baik pula.

    Bila tidak ada punisment, dan karyawan lain melihat lo kok karyawan ini tidak ada tindakan, berarti tidak apa-apa? hal ini akan menjadi semakin tidak terkendali dalam pembangunan personal sebuah perusahaan. Dan sebaliknya, bila diterapkan punisment dan reward, insya Allah akan terbangun suasana yang kondusif dan karakter yang baik.

    Sebenarnya, kemampuan mendasar apa yang harus dimiliki sebagai Insan BMT?

    Akan kembali lagi, bahwa kemampuan dasar yang harus dimiliki karyawan adalah komitmen. Baru profesionalisme. Artinya, komitmen lebih penting daripada profesionalisme. Karena orang yang tidak memiliki komitmen justru lebih

    berbahaya. Contoh, ada seseorang investor konvensional mengatakan, kalau kepengen menggaji seseorang lihatlah pertama karakternya, lalu semangatnya, deferesiansi, baru kompetensinya. Tetapi kata investor tadi, bila tidak memiliki karakter, ia akan membunuhmu.

    Kalau ada seseorang yang tidak pintar bila mengambil, paling-paling mencuri dan paling banter akan melakukan perampokan. Tetapi bila ada orang pintar dan punya semangat dan tidak benar karakternya dan tidak memiliki komitmen keislaman akan habis perusahaan tersebut.

    Kita tahu, bahwa buah dari komitmen keislaman, kalau di Insan BMT adalah karakter dan akhlaknya. Kata Islam, bila melihat seseorang jangan melihat berapa banyak sholat dan puasanya tidak akan menunjukkan keimanan seseorang, tetapi lihatlah bagaimana memperlakukan seseorang. Islam sangat menekankan akan akhlak. Islam juga harus mencerminkan akhlak dalam keseharian. Hal ini terkait ketika kita ngomong Islam yang integratif.

    kemampuan dasar yang harus dimiliki karyawan adalah komitmen. Baru

    profesionalisme. Artinya, komitmen lebih penting

    daripada profesionalisme. Karena orang yang tidak

    memiliki komitmen justru lebih berbahaya.

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 13

    Mungkin Bapak mempunyai konsep rekruitmen yang baik agar memperoleh Insan BMT yang dibutuhkan oleh BMT-BMT Indonesia?

    Pertama-tama kita harus tahu seperti apa karyawan yang kita butuhkan, kriterianya seperti apa? Baru kita akan tahu mekanisme dalam memperoleh karyawan yang kita inginkan tersebut. Apakah S1 atau cukup dengan lulusan SMA. Hal ini juga bergaris lurus dengan siapa yang akan dilayani. Karena yang akan kita layani ada customer BMT, berarti harus sesuai dengan customer tadi. Kita ada fit and proper test, mungkin ada orang pintar, tetapi tidak cocok dengan model BMT. Makanya, yang akan kita terima itu harus sesuai dengan BMT, mulai dari karakter, semangat dan kompetensinya. Sekali lagi, keriteria itu dulu yang harus kita tetapkan. Bukan S1 atau memiliki kemampuan seperti ini dan itu, tidak!

    Kalau menurut saya, siapa customer kita layani itu yang lebih penting. Meskipun kompetensi juga penting. Bila sudah cocok dengan keriteria yang kita buat, kemampuan yang lain bisa kita bangun secara bertahap.

    Bagaimana menjaga agar Insan BMT istiqomah dalam berjuang?

    Memang kita berjuang, tetapi basic need karyawan juga harus diperhatikan. Kita juga realistis bahwa dalam perjuangan itu tidak bisa bertentangan dengan basic need seseorang. Kesejahteraan itu memang perlu, tetapi masalah berlebih-lebihan itu masalah pilihan. Ada juga orang yang meninggalkan pekerjaannya dan mencari ketenangan. Makanya basic need itu harus dipenuhi terlebih dahulu, agar seseorang bisa tenang dalam bekerja.

    Memang, pada tahap awal pembangunan BMT, para pejuang BMT tidak banyak mempersoalan sisi material, tapi itukan leader. Dan tidak semua orang memiliki sikap leader tersebut. Kita tidak bisa memaksakan. Dan leader itu pasti sedikit. Kita tidak bisa menafikan bahwa banyak dari mereka itu

    follower, tetapi mulai awal sudah dibilang bahwa di BMT sangat berbeda dengan lembaga keuangan yang lain. Jangan terlalu memiliki keinginan material yang berlebihan. Karena kita di BMT ingin mensejahterakan masyarakat, makanya karyawan dulu harus disejahterakan. Dengan begitu, kesejahteraan bersama tersebut bisa berkelanjutan. Ada pepatah kita harus siap memberi yang terbaik untuk masyarakat, tetapi kita juga harus menyiapkan diri dalam kondisi yang terburuk.

    Dalam kondisi yang susah, kita bisa membuat sebuah institusi bagaimana karyawan di dalam bisa tenang dalam melayani kliennya. Saya ingin menggabungkan antara bisnis dan peranan sosial. Jadi cocok dengan namanya BMT yakni Baitul maal wa tamwil. Jadi dua hal ini harus dikombinasikan dan tidak harus bertentangan. Kepuasan batin dan kepuasan finansial bisa bertemu. Kalau bisa, kepuasan finansial hanyalah dampak saja, bukan pokok. Bukan objektif.

    Bila BMT berkembang dan mampu memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Uang akan datang. Aset akan bertambah. Ketika aset bertambah, wajar dong bila ada tambahan reward (finansial) untuk karyawan bertambah pula. Seperti sebuah produk komputer yang awalnya dibuat untuk mempermudah aktifitas kemanusian, itu lebih besar dari sisi mencari profit. Kemudian dibuat produk yang bagus dan banyak permintaannya sehingga berhasil berkembang dan besar. Finansial akan datang. Ada pula, produk obat yang memiliki visi menyelamatkan kehidupan. Kemudian membuat obat yang baik sehingga laku dan menjadi besar. Begitu juga dengan BMT, harus memiliki visi mensejahterahkan umat, bagaimana melayani umat sepenuh hati. Insya Allah bila dikelola secara profesional, kepercayaan itu akan datang. Finansial akan datang dengan sendirinya. Makanya kita harus memadukan antara objektif sosial dengan bisnis. Karena BMT itu tekanannya lebih pada Maal.

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201414

    Berapa kebutuhan SDI dari tahun ke tahun hingga 2020?

    Memang, ke depan sumber daya insani lembaga keuangan syariah cukup besar. Maaf, untuk angkanya harus melihat pastinya dalam data. Soal kualifikasi SDI ekonomi syariah, kita punya lembaga yang bernama Islamic Finance Qualification (IFQ) adalah program kualifikasi keuangan Islam global dengan menggunakan perspektif teknis dan syariah, yang memberikan International Benchmark pertama di dunia dalam bidang keuangan Islam.

    Tetapi harus diingat bahwa kemampuan global di atas harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal agar berkelanjutan dalam pembangunan ekonomi syariah yang profesional. Makanya perlu adanya training-training dan modul-modul yang diperlukan oleh Insan BMT itu sendiri.

    Saya punya sembilan keriteria yang harus dikuasi secara global antara lain: The Basis of Islamic Banking & Finance, An Introduction to Islamic Banking & Finance, Islamic Law of Contracts, Financial Techniques Applied by Islamic Banks, Islamic Asset and Fund Management, Sukuk Market, Islamic Insurance Takaful, Financial Statements for Islamic Banks dan Islamic Corporate Governance. BMT harus mulai memikirkan ini, agar continue development profesinal tadi berjalan dengan baik.

    Bila di Inggris itu bukan hanya untuk pelaku keuangan, tetapi untuk sektor keuangan secara umum. Karena diperlukan untuk meng-update kemampuan, makanya dalam satu tahun ada 135 jam kita belajar. Entah, belajar langsung ataupun melalui jarak jauh, internet misalnya. Jadi kalau di sana, insan keuangan ilmunya harus update terus. Kalau BMT bisa duluan, bisa jadi kalah sektor keuangan yang lain. Makanya kalau bisa harus menyiapkan tim kecil yang memikirkan hal tersebut dan itu perlu.

    Terakhir, apa masukan Bapak agar setiap pengeola BMT memiliki kebijakan dan kesadaran dalam pengembangan Insan BMT, kebijakan apa misalnya?

    Dari sisi bacaan, harus menyiapkan bahan-bahan bacaan untuk pengembangan. Menghadiri forum-forum seminar. Kalau saya, mengambil test online itu bisa dilakukan. Saya juga punya training online. Tentu saja pakai jam. 30 jam misalnya dalam seminggu. Kebijakan itu harus dibuat dalam konteks BMT, bila di Inggris itu sudah menjadi sistem dalam sektor keuangan. Dengan begitu, akan terlihat apakah kapasitas karyawan yang kurang, manajemen yang perlu diperbaiki atau laporan keuangan syariah yang perlu diperbaiki, itu akan terlihat bila kita selalu belajar. Dengan begitu, kita akan lebih siap menghadapi era microfinancial di tahun 2020. [zbr]

    Sembilan keriteria yang harus dikuasi secara global antara lain:

    The Basis of Islamic Banking & Finance, An Introduction to

    Islamic Banking & Finance, Islamic Law of Contracts,

    Financial Techniques Applied by Islamic Banks, Islamic Asset and Fund Management, Sukuk

    Market, Islamic Insurance Takaful, Financial Statements for Islamic Banks dan Islamic

    Corporate Governance.

    - Farouk Abdullah Alwyni -

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 15

    Maka masing-masing BMT berkembang, mengalir secara alamiah sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Ketika banyak BMT tumbuh dan berkembang dengan jumlah Insan BMT memiliki lebih dari 100 Insan BMT, tentu hal ini membutuhkan sebuah sistem perencanaan, pengelolaan dan pengembangan agar Insan BMT benar-benar bisa mendukung perkembangan BMT ke depan.

    Membangun Insan BMT Bersama-samaPada kenyataannya, belum semua BMT

    memiliki sistem perencanaan, pengelolaan dan pengembangan Insan BMT yang baik. Untuk itulah maka PBMTI menggagas perlunya sebuah pedoman yang bisa dijadikan rujukan bagi setiap BMT untuk dapat membuat

    sebuah sistem perencanaan, pengelolaan dan pengembangan Insan BMT dan sekaligus menerapkan sistem tersebut dengan benar. Alhamdulillah, Pedoman Perencanaan, Pengelolaan dan Pengembangan Insan BMT (P4 Insan BMT) tersebut sudah di launching di Cibubur Jakarta pada tanggal 19 Maret 2014 bertepatan dengan acara sosialisasi Pedoman dan Program PBMT Indonesia kata Budi Santoso, Manajer utama TAMZIS.

    Secara umum, istilah SDI melihat manusia atau karyawan hanya sebagai sumber daya (profesional) saja, artinya hanya dilihat seberapa besar kontribusinya bagi perusahaan. Jikapun perusahaan memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan itu agar karyawan tadi bisa semakin meningkat kemampuan serta kompetensinya sehingga kontribusinya pada perusahaan juga meningkat.

    BMT pada awalnya didirikan dalam rangka merespon persoalan-persoalan keumatan di lingkungan sekitarnya terutama persoalan ekonomi umat, bagaimana agar umat bisa

    mengembangkan dan mengelola ekonominya serta terhindar dari transaksi ribawi.

    P4 Insan BMT adalah

    Panduan dan Sistem BMT Masa Depan

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201416

    Istilah Insan BMT dipilih untuk dapat melihat karyawan secara lebih utuh sebagai sumber daya (profesional) dan sebagai pribadi. Konsep Insan BMT ini memberikan penekanan bahwa manusia (karyawan) pada dasarnya memiliki dua tujuan atau jati diri yaitu sebagai khalifah dan sebagai abdullah. Sehingga Insan BMT tidak hanya dilihat dari posisinya sebagai karyawan (profesional) saja yang harus memberikan kontribusi hasil pekerjaan pada perusahaan semata. Akan tetapi juga sebagai pribadi yang harus selalu tunduk patuh sebagai hamba Allah.

    Budi Santoso mengatakan, P4 Insan BMT ini disusun berdasarkan pengalaman dari berbagai BMT dalam melakukan perencanaan pengelolaan dan pengembangan karyawannya. Dari berbagai pengalaman tersebut kemudian PBMTI membuat tim perumus yang bertugas untuk meminta masukan dari berbagai pegiat BMT, melakukan diskusi dan kajian serta melakukan workshop. Setelah itu tim kemudian membuat rumusan tentang P4 Insan BMT.

    Dengan adanya P4 Insan BMT tersebut, BMT yang belum memiliki sistem perencanaan pengelolaan dan pengembangan Insan BMT diharapkan dapat membuat atau yang sudah

    memiliki sistem dapat memperbaiki sistem yang sudah ada berdasarkan P4 Insan BMT tersebut. Sebagai sebuah pedoman tentu saja P4 Insan BMT memberikan panduan yang bersifat umum dan disertai dengan contoh-contoh aplikasinya, BMT dapat menambahkan dan mengembangkannya sendiri sesuai dengan kearifan lokal masing-masing BMT Budi menjelaskan.

    Karyawan dapat menjadi modal yang besar bagi setiap perusahaan apabila direncanakan dan dikelola dengan baik, akan tetapi jika tidak direncanakan dan dikelola dengan baik maka justru akan menjadi beban yang besar bagi perusahaan. Dengan mengaplikasikan P4 Insan BMT ini maka BMT dapat membuat perencanaan berapa jumlah dan kualifikasi Insan BMT yang diperlukan, bagaimana membuat sistem penggajian yang syariah, bagaimana melakukan penilaian, bahkan bagaimana memberikan kompensasi setelah Insan BMT tersebut pensiun.

    Dengan menerapkan P4 Insan BMT, diharapkan akan membuat iklim kondusif bagi setiap Insan BMT untuk dapat meningkatkan ketaqwaannya dan menjalankan ibadahnya. Jika ini bisa dilaksanakan dengan baik maka insya Allah Insan BMT benar-benar dapat menjadi modal yang besar bagi perkembangan BMT.

    Lahirnya P4 Insan BMTAwalil Rizky menjelaskan bahwa BMT

    pada dasarnya adalah lembaga dakwah, walaupun ciri khas yang nampak adalah lembaga keuangan syariah. Sedang koperasi adalah aspek usaha dan aspek korporasi.

    Dalam hubungan kerja ada aspek profesionalitas. Setiap kerjasama dalam usaha yang berhubungan dengan materi harus ada aturan-aturan yang lebih baku, standar. Hal tersebut tidak boleh lepas dari penjabaran sebagai lembaga dakwah. Bahkan harus menjadi realisasi dari lembaga dakwah tersebut.

    Dalam usaha itu ada hubungan produksi dan konsumsi. Misalnya, dalam pertanian ada yang disebut majikan dan buruh.

    Sebagai sebuah pedoman tentu

    saja P4 Insan BMT memberikan

    panduan yang bersifat umum

    dan disertai dengan contoh-contoh aplikasinya,

    BMT dapat menambahkan dan mengembangkannya sendiri sesuai

    dengan kearifan lokal masing-masing BMT

    - Budi Santoso -

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 17

    Bahkan dalam teori-teori besarpun seperti Marxis dan kapitalis mempunyai teori dan konsepnya. Insan BMT meyakini bahwa Islam pastilah mempunyai konsep dasar yang memungkinkan untuk menggalinya. Apakah nanti jadi teori dan konsep itu adalah soal ijtihad. Intinya Islam memberi konsep.

    Sebagai lembaga dakwah, kita tidak mau, ketika melakukan hubungan kerja tidak berdasarkan pada konsep Islam. Ini adalah kerangka dasar awal. Dalam kaitan produksi ada yang memberi kontribusi yakni manusia. Umumnya menyebut SDM. Soalnya, kita tidak nyaman dengan penyebutan SDM. Meskipun soal istilah bisa saling berdebat jelas Awalil.

    Tapi sumber daya itu berkaitan dengan resources, hal ini berkaitan dengan produksi barang atau jasa yang di dalamnya ada capital dan resources manusia yang utama. Itu semua disebut modal dalam teori kapitalis. Mungkin kita tidak bisa menghindar dalam produksi barang terlepas dari dua hal tersebut. Tetapi secara filosofis kita melihat bahwa kita tidak mau dalam produksi barang atau jasa menjadikan manusia sebagai resources. Tapi justru sebagai human. Itu semua alur dalam pembuatan P4 Insan BMT ini tambahnya.

    Awalil, sebagai salah satu tim penyusun P4 Insan BMT mengatakan dari pengertian human ini kemudian menelaah dari referensi dan dari narasumber yang didatangi dan menyimpulkan bahwa pertama, bagaimana Islam melihat manusia dalam produksi dan manusia dalam hubungannya dengan kerja itu seperti apa? Kedua, bagaimana praktek-praktek teman-teman BMT memperlakukan manusia dalam kerja di BMT selama ini. Yang sudah jelas, soal insentif (gaji), hak dan kewajiban, jam kerja, etika kerja dan kesejahteraan.

    Ini manarik, karena bisa menjadi model HRD Islami khas BMT. Harapannya, rumusan seperti yang disebut Pedoman Perencanaan Pengelolaan dan Pengembangan Insan BMT (P4 Insan BMT) dijadikan pedoman dan rujukan. Kita sadari bahwa teman-teman BMT dalam praktek pengelolaan ada beberapa yang beda. Dengan adanya P4 Insan BMT, pengelola BMT bisa membuat SOP dan peraturan

    ketanagakerjaan karyawan BMT, ini secara internal jelas Awalil.

    Secara eksternal, P4 Insan BMT ini menjadi sumbangan BMT pada pengembangan khasanah pustaka tentang manusia dalam produksi dan manusia dalam kerja. Hubungan kerja dalam Islam. Ini juga bisa menjadi bahan penelitian bagi universitas-universitas. Agar para peneliti BMT tidak hanya berkaitan dengan aset, manajemen, internal kontrol. Ke depan, diharapkan ada penelitian terkait dengan Insan BMT. Harapannya kritikan dan saran itu masuk pada BMT.

    Selama ini, Islam dianggap tidak mengenal konsep buruh dalam produksi. Alasannya, Islam tidak mengenal istilah buruh tersebut. Hal ini tidak bisa, memang Islam tidak mengenal buruh sebagai istilah, tetapi ada sebagian dari kita yang memperlakukan manusia sebagai buruh. Itu harus ada etikanya. Bukankah kita mengenal berilah upah sebelum kering keringatnya, perlakukanlah bawahanmu dengan kasih sayang semua ini harus di breakdown.

    Sebagai lembaga dakwah, kita

    tidak mau, ketika melakukan

    hubungan kerja tidak berdasarkan pada konsep Islam. Ini

    adalah kerangka dasar awal. Dalam kaitan produksi ada yang memberi

    kontribusi yakni manusia. Umumnya menyebut SDM. Soalnya, kita tidak nyaman dengan penyebutan SDM.

    Meskipun soal istilah bisa saling berdebat

    - Awalil Rizky -

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201418

    Beda SDM dengan Insan BMTSejatinya, ada perbedaan antara SDM dan

    Insan BMT. Perusahaan besar menggunakan SDM, perusahaan syariah menggunakan SDI. Keduanya masih dalam kerangka bahwa SDM dan SDI yang mengatur adalah perusahaan. Baik mulai dari output, size perusahaan dan pengembangan perusahaan itu sendiri. Jadi tujuan dari SDM dan SDI itu agar perusahaan menjadi besar.

    Bedanya dulu dengan sekarang, dulu diperas. Sekarang, perusahaan mampu menciptakan kondisi kerja yang tenang dan nyaman. Suasana kerja yang baik dan merasa memiliki. Tetapi yang menjadi goal akhir adalah tetap keuntungan. Jadi bila disederhanakan indikatornya adalah usaha dan perusahaan itu sendiri.

    Dalam Insan BMT berbeda, karena ada beberapa tujuan. Pertama, apa kontribusi karyawan pada perusahaan. Kedua, apa yang ada dalam dirinya. Bagaimana dia bisa meningkatkan dirinya dalam hubungannya dalam pekerjaan. Ketiga, bagaimana bisa mengembangkan kepedulian pada masyarakat.

    Oleh karenanya, Awalil menghimbau untuk melihat serius, tidak hanya profesional dalam melayani anggota. Tetapi pada sisi ke-BMT-an diri karyawan sudah jadi. Sehingga karyawan tidak hanya dalam waktu kerja saja baik akhlaknya, tetapi baik selama 24 jam. Ini yang di harapkan dari Insan BMT. Dan ini tidak ada dalam pedoman SDM ataupun SDI. Setiap orang yang masuk BMT mengalami perkembangan diri, karena BMT adalah lembaga perkaderan.

    Makanya, dari Insan BMT itu harus di breakdown, misalnya, bagaimana menilai karyawan yang baik? Sehingga perlu adanya lembar pemantauan dan evaluasi yang jelas. Dan secara manajemen bisa dijadikan acuan dalam penilain kinerja. Secara teoritis dan filosofis dibenarkan jika manajer melakuakn penilaian, misalnya, sholatnya tambah rajin atau tidak.

    Memang, beberapa perusahaan besar selama ini sudah mulai menggarap soal

    character building karyawan, ini secara internal. Secara ekternal, ada istilah CSR atau peduli sosial. Tetapi tetap yang menjadi tujuan dari semua itu bagaimana meningkatkan size perusahaan. Dan ini menjadi tantangan bagi BMT.

    Sedang dalam BMT, tujuan dari perusahaan adalah humanisasi, jangan sampai dalam proses produksi tersebut menjadikan manusia merasa teralienasi (terasing). Artinya, tujuan dari perusahaan bagaimana Insan-insan BMT yang bisa menjadi hamba dan khalifah. Dengan begitu akan mempunyai kesadaran intuitif yang kuat dalam membuat step by step yang tampak dalam manajemen.

    Akan jelas bahwa Insan BMT memaksa pegiat BMT untuk berkembang sesuai dengan tahapan-tahapannya. Dengan begitu, bila ada pegiat BMT melanggar berarti melanggar pula pada P4 Insan BMT dan sistem BMT itu sendiri.

    Ketua II PBMTI ini menjelaskan, dengan adanya P4 Insan BMT, tantangan BMT ke depan bisa dengan mudah dilakukan, seperti pertama, mengikuti regulasi pemerintah , baik terkait dengan UMR, UU tenaga kerja yang harus diikuti. Kedua, karyawan yang masuk BMT tak sekedar mau bekerja. Oleh karena, BMT harus melakukan bimbingan dan pendidikan lagi khususnya terkait soal pemahaman agama sambil mengatakan Anda disini sekolah lagi agar bareng-bareng menjadi Taqwa. Ketiga, Insan BMT itu sama dengan membuat kesulitan-kesulitan baru bagi manajer-manajer BMT. Karena hal tersebut yang memang akan menjadikan BMT menjadi lembaga dakwah, tulang punggung keuangan nasional, soko guru ekonomi umat. Kalau hanya aset dan omset, apa bedanya dengan lembaga keuangan lainnya.

    Hal ini juga ada kaitan dengan MKU (Membangun Keluarga Utama) yang menjadi pedoman bagi anggota dan calon anggota. Haluan BMT 2020, sebagai blue print visi BMT ke depan. Sedang P4 Insan BMT adalah pedoman edukasi bagi anggota yang mengelola BMT.

    Lebih lanjut, Awalil melihat bahwa

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 19

    gerakan BMT akan mampu mengubah keadaan kemasyarakatan. Yang pertama, karena memiliki kemandirian ekonomi. Kedua, mempunyai ghirah perjuangan. Ketiga, memiliki kemungkinan mengubah regulasi. Dan yang lebih penting lagi, BMT memiliki gerakan perubahan yang paling dinamis. Baik secara internal maupun eksternal. Semua itu menjadi tantangan bagi pegiat BMT sendiri. Mampu atau tidak?

    Harapannya, BMT mampu lebih cepat dalam melakukan dakwah atau perubahan sosial-keagamaan pada umat, mulai dari gerakan ekonomi, gerakan sosial, gerakan budaya dan gerakan keagamaan melalui pengajian. Dari sisi wacana, BMT adalah gerakan sosial baru yang dapat melakukan kesadaran pada umat secara cepat. Karena memiliki kemandirian ekonomi.

    Menerapkan P4 Insan BMT haruslah bertahap dan tidak bisa memaksa. Tahun 2014 hingga 2015 adalah tahap sosialisasi P4 Insan BMT. Tetapi tahun 2016, BMT bila tidak menerapkan P4 Insan BMT akan tidak mendapat IMS (Islamic Microfinance Standart). PBMT Indonesia sebagai lembaga Self Regulatory Organization (SRO) memiliki harapan bahwa pertumbuhan yang pesat ini diikuti dengan pembangunan dasar-dasar kelembagaan yang kuat sehingga pertumbuhan yang pesat ini akan berarti pertumbuhan dan perluasan manfaat tanpa kehilangan jati dirinya sebagai lembaga dakwah. Hingga nanti pada waktunya, P4 Insan BMT adalah wajib.

    Kebahagiaan KerjaMenurut Saat Suharto Amjad, terkait

    dengan P4 Insan BMT, pertanyaan sederhana yang muncul, Bagaimana menuju hidup bahagia itu? Bahagia yang mana dan seperti apa? Apakah sekedar punya mobil, rumah mewah, kehidupan anak tercukupi. Masak hanya sekedar itu? kata Saat. Maksud Saat, maukah Anda mendapatkan kebahagiaan duniawi dan juga kebahagiaan dalam beribadah.

    Seharusnyalah ini dijadikan tujuan utama

    kita dalam bekerja, yakni niat beribadah. makanya, ketika berangkat sudah dinilai ibadah. Sayangnya, masyarakat pada umumnya, ketika bekerja berorientasi pada materi. Keinginan untuk kaya. Saya tidak mengatakan bahwa kaya itu salah. Tidak! kaya itu sah-sah saja. Tapi bukan itu tujuan kita bekerja. Tujuan kita bekerja itu untuk bermanfaat. Bahwa setiap orang yang diciptakan oleh Allah itu membawa satu misi. Misinya sebagai khalifatullah dan abdullah jelas Saat.

    Saat menambahkan, misi tersebut harus memberi manfaat bagi lingkungannnya. Nah, kata-kata manfaat itu terkait dengan hadis Nabi bahwa khoirunnas anfauhum linnas. Itulah yang harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah kerja. Maka cara pandang kita akan berubah, hatta itu seorang OB (Office Boy). OB itu, katakanlah hanya sekedar membersihkan dan jauh dari kekayaan. Tetapi manfaat adanya OB bisa memberikan manfaat luar biasa pada suasana kerja yang nyaman dan orang yang di dalam merasa terhormat. Maka hidupnya sangatlah bermanfaat.

    Sayangnya, masyarakat pada umumnya, ketika

    bekerja berorientasi pada materi.

    Keinginan untuk kaya. Saya tidak

    mengatakan bahwa kaya itu salah. Tidak! kaya itu sah-sah saja. Tapi

    bukan itu tujuan kita bekerja. Tujuan kita bekerja itu untuk bermanfaat.

    Bahwa setiap orang yang diciptakan oleh Allah itu membawa satu misi. Misinya sebagai khalifatullah dan

    abdullah

    - Saat Suharto Amjad -

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201420

    Contoh lagi, sebagai muadzin, subhanallah itu peran yang sangat mulia, kendatipun tidak mendatangkan kekayaan duniawi atau materi. Tetapi mendapatkan kebahagiaan batiniyah yang luar biasa dan manfaat ruhani bagi orang lain yang luar biasa. Persoalannya, seolah-olah banyak dari manusia yang orientasinya pada kekayaan katanya.

    Oleh karena itu dalam P4 Insan BMT dinyatakan bahwa kerja adalah ibadah. Bekerja adalah keharusan bagi setiap muslim yang telah dewasa dan memenuhi syarat. Bagi pegiat BMT, yang kini disebut Insan BMT, bekerja adalah juga bagian dari beribadah kepada Allah Swt.

    Dalam makna lain, bahwa pekerjaan yang dicintai Allah Swt., adalah amal shalih, dalam artian bekerja untuk kebaikan diri dan lingkungan serta mengharap kebaikan dari Allah. Bekerja dalam arti ihsan, mempunyai makna beyon expectation (melebihi harapan yang sudah ditentukan). Dan mampu memberi kemanfaatan bagi lingkungannya, lebih cerdas dan lebih produktif. Dan orang yang membudayakan dirinya selalu berlaku ihsan, maka orang tersebut akan menjadi pribadi itqan, yakni pribadi yang profesional dan muttaqin. Dan inilah cita-cita ideal people Insan BMT ke depan. Yakni insan yang berusaha melebihi beyond expectation dan selalu membudayaan beyond expectation itu sendiri.

    Dalam Insan BMT ini juga ada beberapa nilai yang ingin dicapai dalam bekerja antara lain; pertama, nilai materi (al qimah al madiyah). Atau manfaat materi yang dapat diindera dan diraba, seperti uang, harta atau makanan. Kedua, nilai kemanusiaan (al qimah al insaniyah). Nilai atau manfaat yang mampu melayani kepada sesama manusia. Semua ini dilakukan semata karena unsur kemanusiaan saja. Nilai ini diperintahkan Islam bukan untuk mendapatkan keuntungan materi.

    Ketiga, nilai akhlaq (al qimahal khuluqiyah). Dimana dalam setiap perbuatannya dihiasi dengan sifat-sifat (akhlaq) yang tinggi. Artinya, bila selalu berakhlak yang baik berarti pula

    memberikan pengaruh yang positif (kebaikan) pada lingkungan, juga sebaliknya bila berlaku buruk, berarti akan memberikan virus-virus yang negatif pula pada masyarakat. Inilah makna bahwa perbuatan yang baik akan menghilangkan dosa-dosa.

    Keempat, nilai spiritual (al qimahar-ruhiyah). Dalam bekerja diharapkan mampu memiliki manfaat spiritual dan sadar penuh bahwa bekerja karena ibadah kepada Allah Swt.

    Jadi jelas berbeda, bekerja dalam konteks Insan BMT dengan makna bekerja dalam konteks yang umum (kapitalistik) itu bersifat individual. Orientasinya kepuasan material. Sedang bekerja dalam konteks sosialis, bermakna kepuasan bersama. Sedang Islam sendiri mempunyai makna materi dan kepuasan individu itu ada. Tetapi juga dalam bekerja itu ada manfaat sosial pada masyarakat. Manfaat bagi kemanusian.

    Pilihan kata Insan BMT, karena menyangkut keseluruhan. Bahwa orang-orang yang bekerja di BMT tidak dipandang sebagai faktor produksi semata, tetapi penuh dan utuh mulai dari totalitas Anda bekerja di BMT, integritas Anda ketika bekerja di BMT.

    Dengan begitu, secara manajemen juga akan berubah dengan adanya konsep Insan BMT ini. Kalau dulu, hanya ada ujroh personal, kompensasi, harmonisasi, high performance, tetapi di BMT ujroh yang diberikan akan disesuaikan dengan akad syariah yang tidak hanya duniawi dan juga ukhrowi. Nantinya akan ada penghargaan yang terbagi menjadi tiga hal, akad ujroh (gaji), syirkah (kerja sama)-team work dan Athoya (bonus).

    Sedang tolak ukur Insan BMT, menurut CEO PBMT Ventura ini, ada sembilan dalam bekerja yang bersifat proses internalisasi pada tiap diri dan dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-cirinya antara lain; Mencintai Allah dan Rasulnya, jujur, rajin bekerja, gemar belajar, bertanggung jawab (amanah), kompeten, menjaga kesehatan, menjaga silaturahmi, dalam arti bila di dalam membangun team work dan bila keluar akan membangun network dan terakhir, suka bekerjasama.

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 21

    Pola Rekruitmen P4 Insan BMTDirektur PBMT Institute, M. Burhan NL

    menjelaskan, P4 Insan BMT sebenarnya adalah hasil evaluasi dari yang sudah dilakukan teman-teman BMT. Salah satunya, terkait dengan rekruitmen yang telah dilakukan belum optimal, artinya masih sebagian-sebagian saja yang mampu dijawab.

    P4 Insan BMT adalah keputusan mencakup rekruitmen, penilaian karyawan, job description dan sebagainya. Selama ini rekruitmen belum terencana dengan baik sehingga hasilnya menjadi problem di kemudian hari. Sehingga kita menawarkan pedoman Insan BMT sebagai bagian dari perencanaan sumber daya BMT ke depan ujar Burhan.

    Terkait dengan rekruitmen, sebelum melakukan rekruitmen harus ada perencanaan, mulai kapan, berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan, posisinya apa dan jalur karirnya seperti apa. Dari sini, bisa menentukan, misalnya posisinya marketing, job description atau spesifikasi dan latar belakang pendidikan, apakah tinggat SMA, D3 atau sarjana. Kemudian seleksi sumber pelamar itu dari mana saja.

    Menurut Burhan, ada dua penilain yang harus ada dalam Insan BMT. Pertama, bagaimana aspek kompetensi mereka dan kedua, bagaimana aspek ruhiyahnya. Dalam bahasa BMT, fungsi khalifah-nya bagus dan fungsi hambanya bagus. Seorang yang takut kepada Allah dan seorang yang mempunyai ahli kepemimpinan, kurang lebih seperti itu.

    Dua persoalan itu yang sering menjadi persoalan di BMT selama ini. Kalau dia pintar, tapi tidak takut kepada Allah, maka dia akan berani mengambil duit. Atau sebaliknya, orangnya taat dan bagus kepada Allah tetapi tidak kompeten. Dua input itulah yang harus kita cari jelas Burhan.

    Karena sebagai lembaga dakwah, mau tidak mau ke depan BMT tidak boleh mengambil karyawan secara pragmatis hanya dengan pertimbangan kompeten saja, tetapi harus mengambil karyawan yang mempunyai rasa takut kepada Allah.

    Maksud takut pada Allah itu, Burhan mengandaikan, bila dilihat dari jam kerjanya misalnya, dia tidak berani mengambil istirahat di luar waktu istirahat. Dia tidak berani mengambil uang yang bukan haknya, misalnya saja, tidak menyetorkan uang pada BMT. Meyelesaikan amanah profesionalisme kerja dengan baik.

    Memperhatikan hal-hal kecil yang sifatnya non materi, seperti jamaah atau mengaji. karena hal yang kecil itu bila tidak dilakukan akan melemahkan pada yang besar nantinya. Sehingga antara kerja profesionalisme dan perilaku ruhani bisa nyambung. Nah, itulah yang saat ini tidak terlihat. Kadang ibadah yang gak nyambung dengan profesi. Kadang profesi yang tidak nyambung dengan ibadah, hal ini sering terjadi tambah Burhan.

    Sedang, poin-poin pokok dalam rekruitmen adalah pertama, sisi akademis. Kedua, leadership (kepimimpinan). Ketiga, latar belakang sosial. Dan keempat, pemahaman keislaman. Karena hasil dari evaluasinya

    Memperhatikan hal-hal kecil yang

    sifatnya non materi, seperti jamaah atau

    mengaji. karena hal yang kecil itu

    bila tidak dilakukan akan melemahkan pada yang besar

    nantinya. Sehingga antara kerja profesionalisme dan perilaku ruhani

    bisa nyambung. Nah, itulah yang saat ini tidak terlihat. Kadang ibadah yang gak nyambung dengan profesi. Kadang profesi yang tidak nyambung dengan ibadah, hal ini sering terjadi

    - M. Burhan NL -

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201422

    hasil rekruitmen selama ini, menemukan problemnya pada input yang kurang serius. Indikator yang belum ditentukan, apakah karena saudaranya, karena kenal atau teman sekolah. Nah, ketika tidak ada indikator yang jelas, akibatnya, proses pembinaan, dan penilaiannya tidak optimal.

    Burhan mengingatkan, bila BMT tidak menggunakan P4 Insan BMT sebagai pedoman, akibatnya akan mengalami hal yang sama sebelum kita memakai Insan BMT ini. Karena produk P4 Insan BMT ini mesti menjamin seutuhnya bagi yang menggunakan, paling tidak, jaminan kita adalah ini merupakan rumusan manajer-manajer BMT yang telah pengalaman mengelola BMT, lebih dari sepuluh tahun. Dan masukan beberapa profesional dan akademisi berpengalaman. Insya Allah, bila P4 Insan BMT digunakan 80%-90% akan menghasilkan output yang lebih bagus.

    Keriteria Ideal Insan BMTBurhan yang juga Direktur BMT Safina

    ini menjelaskan, kriteria Insan BMT adalah memiliki kemampuan dan keahlian dalam menguasai BMT itu sendiri. Kedua, fungsi abdullah, hambanya Allah. Hal ini menjadi titik yang sangat penting. Kenapa? Karena manusia itu, dalam perjalanannya akan memiliki dua pilihan. Karena menciptakan kita dengan dua sifat, ada sifat taat dan jujur. Tetapi setiap manusia itu akan digoda dengan ujian-ujian dunia ataupun materi. Ada yang tergoda dan ada pula yang memilih taat kepada Allah.

    Maka, wujud konkrit dalam Insan BMT yang taat pada Allah adalah satu, kuat menghadapi ujian di BMT. Misalnya, gajinya tidak cukup, dia tetap tidak mengambil yang bukan haknya. Ujian jabatan, dia tidak rebutan jabatan. Ketaqwaan itu juga menjadi indikator Insan BMT yang baik dan tahan terhadap guncangan terhadap besarnya gaji dan kurangnya gaji, dia tetap stabil dan tetap di BMT, ini dari sisi ketaqwaan.

    Sedang dari sisi ke-khalifah-an, memahami bisnis BMT dengan baik. Makanya, perlu adanya pengawasan karena manusia tidak ada

    yang menjamin bila tidak di awasi. Sedang kendala yang sering dihadapi

    BMT dalam membentuk Insan BMT ideal adalah, pertama, tuntutan teman-teman BMT harus seimbang. Hal itu bisa dilihat bahwa dalam Insan BMT harus melalui proses, mulai dari input, tes hingga menghasilkan output. Melihat dari proses yang panjang, seharusnya masing-masing BMT harus melakukan pelatihan-pelatihan sendiri sembari membuat kondisi-kondisi BMT memunculkan Insan BMT yang baik. Artinya, masing-masing BMT membuat kondisi yang mendorong karyawan menjadi hamba dan khalifah.

    Bila BMT melakukan pelatihan-pelatihan, tetapi dalam lingkungan BMT-nya tidak melakukan pengawasan dan pendampingan maka akan hancur juga. Karena di luar BMT banyak yang lebih menarik. Pembiasaan baik, bila tidak didukung dalam lingkungan BMT yang baik, niscaya akan hancur.

    Nah, harus dilihat juga haluan BMT 2020 dan Membangun Keluarga Utama (MKU). Dengan begitu, Insan BMT dituntut untuk melakukan perubahan struktur dan mengikuti perubahan masyarakat. Ke depan, hanya Insan BMT yang memiliki misi dai dan profesionalisme yang mampu mempertahankan keberlanjutan BMT. Bila tidak memiliki kemampuan dual hal tersebut, BMT akan dilibas oleh lembaga-lembaga mikro yang lain, karena lebih murah.

    Pentingnya BMT sebagai lembaga dakwah yang melakukan pemberdayaan ekonomi, akan luar biasa. Meskipun tidak menjadi niatan. Karena kekuatan terhebat BMT bila mampu menjalin tali silaturrahim dengan anggota. BMT yang hanya bergerak sebatas trasaksional, akan semakin berat mempertahankan lembaga dan anggotanya, karena ada lembaga yang lebih murah dan mudah.

    Manajemen BMT yang KokohManajemen adalah suatu cara yang

    dipakai dalam mengefektifkan dan mengefisienkan kerjasama dalam suatu organisasi. Manajemen juga dipahami sebagai berjalannya fungsi-fungsi seperti

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 23

    perencanaan, pengorganisasian, penempatan, menggerakkan dan pengawasan. Dapat pula dilihat dalam kerangka pengorganisasian tugas, mengharmonisasi perilaku individu, memelihara dan meningkatkan kinerja organisasi.

    Sebagaimana dikatakan oleh Ruri Febrianto, salah satu Manajer BMT Bringharjo, bahwa yang namanya manajemen itu ada penggeraknya. Dan penggerak yang bagus, ibarat sebuah bangunan. Bila struktur bangunan bagus, maka bagus dan kokoh bangunan tersebut. Sebagaimana dalam al-Quran, surat As-saff, Dan Allah itu mencintai orang-orang yang berperang (bergerak) di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh.

    Jadi, inti utama dari manajemen itu adalah manusianya. Karena manusia inilah yang akan membuat kokoh sebuah bangunan atau manajemen. Makanya, manajemen yang bagus haruslah mempunyai SDI yang bagus.

    Dalam manajemen itu sebenarnya mempunyai kesamaan dalam mekanisme selama ini telah berjalan terkait dengan pengelolaannya, ada perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengawasan (controling) dan evaluasi (evaluation).

    Contohnya, dalam rekruitmen, harus ada perencanaan seperti apa kriteria yang akan diterima, berapa orang, untuk kebutuhan apa. Dalam planning ada istilah 4W + 1 H, what, want, when, where dan how. Semua itu harus mampu dijawab.

    Ruri melihat, bahwa para pegiat BMT selama ini masih pada posisi planning dan pengembangan. Dalam planning, khususnya dalam kebutuhan karyawan, BMT-BMT hanya membaca kebutuhan karyawan saat ini saja dan belum membaca kebutuhan di masa depan harus seperti apa. Dan ini harus menjadi renstra (rencana straregis) jangka pendek. Dalam struktur , HRD misalnya, kita harus mampu mencetak SDI yang mempunyai spesialis di HRD. Jadi, kalau memang yang diperlukan adalah spesialis HRD, berarti

    dalam planning-nya harus fokus untuk mencari spesialis HRD.

    Bila dilihat dari kelebihan dan kekurangan manajemen BMT. Mulai dari sisi kelebihan secara personal BMT itu, pertama, DNA yang mempunyai karakter ruhani yang kuat. Kedua, DNA yang mempunyai intelektual dan kompetensi. Kalau diamati, DNA yang terkait dengan spiritual atau ruhani itu sudah luar biasa. Dari sisi kejujuran, semangat ibadah dan teman-teman yang BMTnya berkembang, rata-rata awalnya tidak mikir gaji. Bekerja dengan orientasi dakwah. Bekerja adalah ibadah. Dan ini yang menjadi pegangan temen-teman BMT.

    Sedang intelektual dan pengetahuan, masih menjadi kekurangan teman-teman BMT. Dari skill yang dipimpin banyak yang masih perlu perbaikan. Kita sadar, ke depan, BMT tidak hanya perlu kemampuan spiritual saja, tapi juga perlu adanya skill intelektual. Keduanya harus saling melengkapi ujarnya.

    Kini sudah saatnya, BMT-BMT memperhatian masalah-masalah kompetensi. Tanpa meninggalkan sisi spiritualitas. Tapi

    manajemen itu ada penggeraknya. Dan

    penggerak yang bagus, ibarat sebuah

    bangunan. Bila struktur bangunan bagus, maka bagus

    dan kokoh bangunan tersebut. Sebagaimana dalam al-

    Quran, surat As-saff, Dan Allah itu mencintai orang-orang yang berperang (bergerak) di jalan-Nya dalam barisan

    yang teratur, mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun

    kokoh

    - Ruri Febrianto -

  • Sajian Utama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201424

    justru sekarang ketersediaan SDI di luar BMT justru kebalikan dengan kenyataan yang ada di BMT. Kompetensi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan spiritualnya.

    Ruri mengatakan, kalau ingin membangun manajemen yang baik, memang harus berkaca pada zaman Rasulullah, Rasul mulai bangunan masyarakat melalui tiga periode. Pertama, pada periode Makkah itu periode aqidah atau tauhid. Konsep ini harus dibangun dulu oleh Insan BMT. Sehingga goal setting-nya, merasa selalu diawasi oleh Allah. Dengan begitu, setiap Insan BMT akan menjadi seorang yang bertaqwa. Jadi, takut akan melakukan hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam. Karakter yang dibangun terlebih dahulu.

    Orang-orang yang seperti ini, pada zaman Rasulullah ditempatkan dalam menjaga struktur atau dalam posisi tertentu karena dengan posisi tersebut dia akan menjalankan fungsi dan tanggung jawab.

    Periode kedua, baru kemudian membangun manajemen yang kaitannya dengan networking (kerjasama). Dengan begitu, dia akan lebih mampu dalam mengelola dan menjalankan perintah-perintah atasan. Atau pada zaman Rasul, orang-orang ini mampu mengkomunikasikan dan mengelola intruksi dari Rasul sehingga bisa berkembang dengan baik.

    Sedang periode ketiga adalah pembangunan sistem. Dalam BMT, bisa dilihat dari sistem kerjanya, mulai dari top managemen hingga low managemen. Letak tanggung jawab itu pada siapa. Sistem manajemen itu berbicara pertanggungjawaban. Sedang struktur berbicara peran dan tugas.

    Bila sistem ini ditarik secara PBMT Indonesia, harus ada peran-peran edukasi, pengembangan dan networking SDI yang dikelola secara nasional. Sebagaimana PBMT Institute, yang ingin mengembangkan SDI secara nasional.

    Ke depan, PBMT Institute diharapkan mampu mengontrol dan menstandarisasi SDI-SDI pada BMT. Misalnya, manajer ada

    sertifikasinya, teller ada sertifikasi, pengawas juga ada sertifikasi. Ini yang disebut dengan sistem. Jadi, PBMTI melakukan standarisasi sendiri.

    Untuk me-manage Insan BMT secara bagus, BMT harus mampu membentuk culture corporate yang bagus pula. Bicara budaya perusahaan, kata Ruri berarti bicara tentang pengembangan perusahaan. Bicara pengembangan, berarti aspek-aspek kontrolnya harus kuat dan kokoh.

    Dalam manajemen Islam, ada istilah muaqobah yakni pemberian sanksi. Mengapa harus ada surga dan neraka itu sebenarnya adalah reward dan punishment. Hal ini penting sebagai upaya kristalisasi yang sudah dibangun dari awal.

    Makanya, dalam menerapakan muaqobah tadi, harus ada sistem LPB (lembar Pantauan Bulanan) agar SDI itu bisa bekerja dengan baik. Misalnya, budaya salam bisa kita masukkan dalam LPB tersebut. Jam masuk kantor, pakaiannya, sholat jamaah itu semua menjadi budaya perusahaan yang bisa menjadi sisi-sisi kelebihan pada masing-masing personal.

    Selama ini kita masih sangat kurang terkait kontrol ini. Kita ambil contoh, jam kerja kantor jam delapan, ada salah satu karyawan yang masuk jam sembilan. Bila kita biarkan, dia akan terus saja masuk jam sembilan. Begitu juga dengan budaya tilawah, bila tidak tilawah tidak ada sanksi atau teguran, bisa dipastikan akan meninggalkan tilawah secara terus menerus jelas Ruri.

    Bila sistem manajemen di atas tidak dilakukan, sebagai alur yang ada dalam P4 Insan BMT, BMT tersebut akan chaos (berbenturan). Karena P4 Insan BMT menjadi standar baku bagi para pengelola Insan BMT, baik prinsip dasar maupun prosedur oraganisasinya tambahnya.

    Ke depan, bila BMT telah mempunyai pola-pola pengelolaan Insan BMT dan kualitas Insan BMT yang bagus serta sesuai dengan standar Insan BMT, maka performance BMT, kompetensi skill dan pengetahuan mumpuni pastilah akan memiliki daya saing di masa mendatang. [zbr]

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 25

  • Tema silaturrahim dan halal bi halal kali ini, Jalin erat tali silaturrahim antar BMT demi kemajuan komunitas ekonomi syariah menuju keluarga utama yang berkah dan maslahah. Acara diadakan di Gedung Adipura Kencana kabupaten Wonosobo, Jumat, 8 Agustus 2014.

    Lagu Indonesia raya dan mars Haluan BMT terdengar begitu semangat dan kompak. Acarapun dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia sekaligus perwakilan dari PBMT daerah Wonosobo yang disampaikan oleh bapak Purnomo, SEI.

    Ia mengatakan, kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan kita semua. Dalam kesempatan berbahagia kali ini telah kumpul 12 BMT se-wonosobo dengan jumlah kurang lebih 550 karyawan.

    Rasa syukur itu harus kita ucapkan dengan Alhamdulillahi robbil alamin dengan lisan kita secara bersama-sama, ini yang pertama. Kedua, marilah rasa syukur ini kita wujudkan dalam bentuk semakin meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT yang

    Wonosobo. Siang itu, kursi telah tertata dengan rapi. Backdrop terpasang dan terlihat jelas tulisan Silaturrahim dan halal bi halal, BMT se Kabupaten Wonosobo tahun 2014. Jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, karyawan dari 12 BMT mulai berdatangan. Rombongan demi rombongan. Menunjukkan bahwa kedatangan mereka dari masing-masing cabang wilayahnya.

    Saling jabat tangan sambil mengucap mohon maaf lahir dan batin terdengar begitu akrab. Apalagi bagi satu karyawan dengan karyawan lain yang sudah kenal dan lama tak jumpa. Seragam satu BMT dengan BMT pun terkesan warna-warni. Kesan ceria pun memancar.

    Halal bi halal, bagi BMT se Kabupaten Wonosobo merupakan agenda rutin tiga tahun sekali. Tak lain, agar satu karyawan BMT dengan karyawan BMT lain bisa saling mengenal dan saling menyadari bahwa kita sama-sama sebagai pegiat ekonomi syariah.

    Dinamika

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201426

    550 Karyawan BMT se-Wonosobo,Jalin Silaturrahim dan Halal Bi Halal

  • telah memberkati kita semua. Ketiga, marilah rasa syukur kita wujudkan dengan peningkatan kinerja kita pada BMT sehingga BMT-BMT di Kabupaten Wonosobo semakin berkembang ucap Purnomo.

    Selain itu, Purnomo selaku mewakili PBMT Daerah Wonosobo menyampaikan mohon maaf lahir dan batin, selamat datang dan terima kasih atas partisipasi semua BMT se Kabupaten Wonosobo. Tak lupa juga pada BNI, Bank Muamalat dan Bank Mandiri yang telah berpastisipasi dalam acara halal bi halal kali ini.

    Sedang, Agus Suryatin, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo dalam sambutannya, mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Selain itu, ia juga mengatakan harapan, mudah-mudahan dengan adanya silaturrahim ini, BMT-BMT se Kabupaten Wonosobo semakin berkembang dan yang utama adalah mampu menyejahterahkan masyarakat.

    BMT-BMT di Kabupaten Wonosobo merupakan unggulan Dinas Koperasi, bukan karena apa? Tapi karena BMT-BMT di Wonosobo bisa berkembang dan menasional. Dan Dinas Koperasi dan UMKM Wonosobo dapat penghargaan dari pemerintah, juga

    karena BMT-BMTnya berkembang dalam melayani ekonomi masyarakat jelas Agus.

    Terakhir, kata Agus, saya informasikan juga bahwa tanggal 27 Agustus 2014 besok, Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo mendapat kepercayaan tingkat propinsi Jawa Tengah sebagai tuan rumah hari HUT koperasi ke-67 di Wonosobo. Besar harapan kami pada BMT-BMT untuk menyukseskan acara tersebut.

    Dilanjutkan dengan acara inti, tausiyah dari ketua PBMT Indonesia, Joelarso, yang menyampaikan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan keadaan suci. Hal ini sama dengan keadaan kita saat ini, setelah melaksanakan puasa selama sebulan penuh. Makanya, idul fitri bermakna kembali pada kesucian.

    Tugas kita ketika sudah kembali fitri adalah berdakwah, amar maruf nahi mungkar tambah Jolearso. Oleh karena, hal ini sesuai dengan tujuh kegiatan utama dalam membangun keluarga utama (MKU) antara lain; bangun malam untuk sholat tahajud, sholat subuh berjamaah, membaca al-Quran, rajin sedekah dan infak, berpuasa sunnah (Senin-Kamis), gemar silaturrahim dan terakhir adalah gemar mencari ilmu (talim). [zbr]

    TAMZIS menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2013 (22/2). RAT dengan tema Meningkatkan peran pembiayaan TAMZIS dalam produktifitas masyarakat ini dihadiri langsung oleh anggota TAMZIS, jajaran pengurus dan manajemen. Selain itu juga Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah, Sondi Purwoko, SE., MM., dan Safitri Handayani, SH., MH. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo, Misdari, SE. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjarnegara, Badar, SH.

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 27

  • Wonosobo. Ramadhan memang bulan istimewa, spesial dan penuh dengan keberkahan. Makanya, dalam menyemarakkan bulan Ramadhan 1435 H, setiap orang atau isntansi memiliki corak warna-warni berbeda. Ada yang membuat buka bersama, tarawih keliling (tarling), tajilan bersama, sahur gratis dan sebagainya. Hingga televisi dan media lainpun tak lepas dari momen tersebut.

    TAMZIS, sebagai lembaga keuangan mikro syariah, melalui Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS) mempunyai cara yang khas dalam menyemarakkan bulan suci Ramadhan, yakni menyelenggarakan Pusat Jajanan selama Ramadhan (PUJASERA).

    Di tahun ke-9, Pujasera mengambil tema Mari berlomba memberi kemanfaatan di bulan suci Ramadhan yang diselenggarakan selama 25 hari, mulai tanggal 28 Juni hingga tanggal 22 Juli 2014 di sepanjang Jalan Veteran, Sudagaran, Wonosobo, Jawa Tengah.

    Pujasera 9 diikuti oleh 118 pedagang yang terdaftar. Mulai penjual jajanan tradisional, jus, kelapa muda, es doger, pentol, cimol, dawet, es pisang ijo, pek empek, roti maryam, batagor hingga segala macam sayuran dan lauk pauk.

    Sejak awal, Pujasera oleh Tamaddun didesain sebagai tanggung jawab sosial khususnya dalam

    melaksanakan tugas pemberdayaan bagi para pedagang produktif di sekitar Wonosobo. Hal itu untuk memberi manfaat bagi pedagang. Mengingat di bulan suci Ramadhan para penjual jajanan atau minuman tidak bisa jualan di pagi dan siang hari. Dengan adanya Pujasera 9, para pedagang bisa terkoordinir untuk berjualan bersama sehingga mereka tetap bisa bekerja dan mendapat penghasilan.

    Sebagaimana dikatakan Zubaeri At selaku koordinator panitia, Pujasera 9 betul-betul murni sosial untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1435 H dengan cara memberi manfaat bagi umat. Dengan begitu, masyarakat Wonosobo dengan mudah memperoleh kebutuhan dalam berbuka puasa maupun untuk keperluan bersahur. Sedang pedagang Pujasera bisa tetap berpendapatan meski dalam suasana Ramadhan. Jadi saling menguntungkan.

    Adapun acara Pujasera 9 tahun ini memiliki beberapa rangkaian antara lain, pertama, wisata kuliner yang siap mulai Ashar hingga beduk Maghrib. Kedua, dakwah on the street (obrolan menjelang buka puasa) yang diadakan seminggu dua kali yakni di hari Selasa dan Sabtu. Ketiga, pentas rebana cilik. Pentas ini sebagai motivasi bagi anak-anak untuk mencintai seni yang bernuansa islami. Keempat, santunan dan buka puasa bareng anak yatim yang dikemas dalam program Ramadhan Bahagia bersama 1000 yatim.

    Yang membedakan dengan Pujasera sebelumnya, Pujasera 9 bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Hal ini sebagai upaya kerjasama yang sinergis antara ikon wisata kuliner Ramadhan dan juga sebagai edukasi tentang betapa pentingnya makanan sehat dan bergizi kepada masyarakat, khususnya pedagang Pujasera.

    Dengan berlomba memberi kemanfaatan kepada masyarakat, diharapakan memiliki efek ganda yakni dapat meningkatkan kemudahan dalam menjalankan ibadah Ramadhan, mewarnai Ramadhan dengan wisata kuliner, saling berbagi pengetahuan serta mendorong kabupaten Wonosobo sebagai kota yang lebih islami lagi.

    Mudah-mudahan, Pujasera ke depan lebih baik dan lebih banyak lagi kemanfaatannya yang bisa diberikan Tamaddun. Tentunya, dengan seiring doa dan berharap kita semua bisa sampai pada Ramadhan mendatang. Amin. [zbr/ir]

    Dinamika

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201428

    PUJASERA 9; Semarak Ramadhan, Berlomba Memberi Manfaat

  • Wonosobo. Ramadhan adalah bulan yang istimewa dan penuh berkah. Karena setiap kebaikan akan dibalas berlipat-lipat oleh Allah Swt. Dalam rangka fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan), TAMZIS sebagai lemaaga keuangan mikro syariah melaui Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS) menyelenggarakan program Ramadhan Bahagia Bersama 1000 Yatim dengan slogan Sedekah kita bahagiakan mereka.

    Program ini sudah sekitar lima tahun dilakukan oleh TAMZIS, mulai tahun 2009 hingga 2014 kemarin. Dan program ini serentak dilakukan oleh semua cabang TAMZIS seluruh Indonesia, yakni wilayah Yogyakarta, Kedu, Wonosobo, Banyumas, Bandung dan Jakarta. Maksud program ini awalnya untuk meningkatkan rasa kepedulian karyawan TAMZIS kepada anak-anak yatim di sekitar daerah operasional TAMZIS. Harapannya, karyawan TAMZIS mampu mensyukuri nikmat dan anugerah yang diberikan Allah Swt .

    Dalam perkembangannya, program 1000 yatim ini melibatkan anggota TAMZIS atau mitra TAMZIS yang mempunyai kepedulian yang sama. Dengan begitu, Ramadhan betul-betul menjadi bulan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan bagi karyawan, anggota TAMZIS sekaligus bagi anak yatim.

    Sebagaimana, santunan yang dilakukan TAMZIS Pusat di Panti Asuhan Al-Manan Kebrengan, Mojotengah, Wonosobo, tanggal 18 juli 20014. Sengaja, format santunan 1000 yatim dilakukan dengan mendatangi panti asuhan yang bersangkutan. Dengan maksud, agar karyawan TAMZIS mampu melihat langsung lokasi dan kondisi anak yatim tersebut.

    Dalam sambutannya, Erwin Saleh, selaku Manajer Bisnis TAMZIS mengatakan bahwa program santunan 1000 yatim adalah program tahunan yang dilakukan oleh keluarga besar TAMZIS. Kebetulan kali ini berada di panti asuhan Al-Manan. Mudah-mudahan kita semua dapat ridha dari Allah SWT.

    Dengan pemberian bingkisan yang tidak seberapa ini, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi adik-adik yang berada di panti asuhan Al-Manan. Kami selaku keluarga besar TAMZIS mohon maaf, apabila kedatangan kami serombongan

    ini membuat panti menjadi sibuk. Terakhir, mudah-mudahan tali silaturrahim ini bisa terus berjalan hingga tahun-tahun mendatang tambah Erwin.

    Ahmad Fuadi, selaku Ketua panti asuhan Al-Manan dalam sambutannya megucapkan terima kasih atas kehadiran dan santunan dari keluarga besar TAMZIS Pusat, mudah-mudahan TAMZIS ke depan bisa lebih berkembang dan maju serta dapat keberkahan dari Allah Swt.

    Sedang pemberian santunan 1000 yatim tersebut diserahkan oleh Manajer Penjaminan TAMZIS, Tri Wuryanto kepada perwakilan putra dan putri anak yatim Al-Manan.

    Sebelum buka bersama, Ahmad Fuadi juga memberikan tausiyah terkait dengan puasa Ramadhan, bahwa puasa itu milik Allah dan Allah sendiri yang akan membalasnya. Fuadi menjelaskan lebih lanjut, keistimewan puasa dibandingkan dengan ibadah lain, antara lain, satu, puasa memiliki hubungan langsung dengan Allah, tidak seorangpun yang tahu. Artinya, puasa adalah hubungan makhluk dengan sang kholiq semata.

    Kedua, puasa itu terbebas dari tercampurnya riya (merasa dilihat orang lain) atau terbebas dari pujian orang lain, karena puasa bersifat qolbiyah (hati). Ketiga, puasa tidak tercampur dengan sifat syirik. Syirik kita tahu adalah tidak meyakini semua kemampuan dari Allah. Makanya puasa adalah hubungan yang selalu memohon pertolongan kepada Allah. Atas segala hal dan perbuatan.

    Adzan maghribpun terdengar, tausiyah pun diakhiri dengan doa buka puasa bersama-sama. Anak-anak panti dan karyawan TAMZIS pun terlihat begitu bahagia. [zbr]

    Santunan 1000 Anak YatimBahagia dan Berbagi Bersama

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 29

  • Dinamika

    Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 201430

    Baitul Maal PBMT Indonesia menggelar Silatnas dengan tema Dari Keluarga Utama menuju Indonesia Berdaya (23-24/6). Acara ini diselenggarakan di Auditorium Masjid Al Furqan UPI Bandung, Jawa Barat. Peserta silatnas sendiri merupakan pengurus/ pengelola perwakilan dari sekitar 29 BMT dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta dan Lampung.

    Klaten. Pendidikan adalah faktor cerah dan cerianya masa depan anak. Salah satu sebab kemiskinan adalah kurangnya pendidikan. Maka partisipasi masyarakat dalam membantu pendidikan dirasa sangat penting agar semua anak bisa senyum menyelesaikan pendidikan, minimal SD, SMP dan SMA.

    Makanya, TAMZIS melalui Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS) memberikan (Pentasyarufan) beasiswa yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2014 bertempat di Balai Desa Tlogo Prambanan. Pemberian beasiswa tersebut bagi Tamaddun merpakan perwujudan tanggung jawab sosial TAMZIS kepada masyarakat sekitarnya, khususnya bagi kelompok dhuafa.

    Beasiswa Tamaddun diberikan pada 30 siswa-siswi mulai dari SD, SMP dan SMA. Siswa-siswi tersebut dari berbagai golongan dari anak pedagang, petani dan anak yatim atu piatu yang ada di wilayah Prambanan. Jumlah Beasiswa pada 30 anak didik

    tersebut sebesar 13.440.000,- yang diberikan secara bertahap selama 7 bulan ke depan.

    Dalam pemberian beasiswa TAMZIS cabang dihadiri perwakilan Kelurahan Tlogo, perwakilan Kecamatan Prambanan, Disnakertrans Kabupaten Klaten dan wali siswa-siswi penerima beasiswa serta beberapa rekanan kerja Kantor TAMZIS Area Yogyakarta.

    Syafrudin, Manajer TAMZIS Area Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan Bahwa TAMZIS adalah lembaga keuangan syariah yang bergerak untuk membantu umat dalam permodalan usaha. Sedang Tamaddun adalah rumah sosial TAMZIS yang bertugas menyalurkan dananya yang diperoleh dari infak, sedekah dan wakaf untuk membantu anak-anak dhuafa. Pemberian beasiswa ini adalah salah satu bentuknya. Untuk nominal beasiswa yang diberikan berdasarkan jenjang pendidikan jelas Syafrud.

    Sedang Sriyono dari perwakilan kecamatan, mengungkapkan, rasa senang dengan pemberian beasiswa yang dilakukan oleh pihak TAMZIS.

    TAMZIS Cabang PrambananBeri Beasiswa 30 Anak

  • Tamaddun edisi 40/ th.09/ Juli-Agustus 2014 31

    Berharap bantuan yang sudah di berikan bermanfaat terhadap proses pendikannya tutur Sriyono.

    Senada dengan Sriyono, Sugianto, Disnakertrans, menyampaikan rasa bangga dan mengapreasiasi beasiswa Tamaddun melalui TAMZIS cabang Prambanan yang ikut andil dan berperan aktif dalam mencerdaskan anak bangsa.

    Setalah sambutan selesai, dilanjutkan dengan pengajian oleh Ustad Muhtar yang mengajak manusia untuk selalu bersyukur kepada Allah. Karena apapun yang diberikan Allah pada manusia adalah takdir yang terbaik. Makanya, setiap orang harus gemar berbuat baik dan sedapat mungkin lebih banyak memberi manfaat bagi orang lain. [zbr/rosm]

    Cilacap. TAMZIS sebagai lembaga keuangan mikro syariah, kembali menunjukkan keunggulan dalam ekonomi syariah yakni dengan memberi Taawun (pertolongan) bagi anggotanya yang mengalami kerugian. Baik meninggal dunia maupun terkena bencanana alam dan kebakaran. Khusus musibah kebakaran pasar memang sering menimpa pedagang.

    Kamis, 22 Mei 2014, bertempat di balai desa Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, TAMZIS melalui divisi Taawun yang bekerjasana dengan Perhimpunan BMT Indonesia membebaskan sisa pembiayaan pedagang yang tertimpa kebakaran. Dengan mengusung tema TAMZIS berbagi, Indahnya ekonomi syariah. TAMZIS ingin membuktikan bahwa ekonomi syariah itu menjunjung tinggi rasa keadilan, menentramkan dan membahagiakan.

    Tri Wuryanto, Kepala divisi Taawun dalam sambutannya menyampaikan, bahwa divisi Taawun (tolong-menolong) sengaja dibentuk untuk memberikan ketenangan bagi anggota pasar yang menjadi anggota TAMZIS. mungkin Bapak bertanya, mengapa TAMZIS membebaskan sisa pembiayaan anggota yang kebakaran? tanya Tri.

    Karena TAMZIS menggunakan akad Mudharabah (bagi-hasil dan bagi-rugi), artinya ketika terjadi keuntungan akan dibagi antara TAMZIS dan anggota, begitu pula ketika terjadi kerugian akibat kebakaran misalnya, maka akan dibagi juga jawabnya.

    Tri menambahkan, bahwa pembiayaan TAMZIS di pasar Sampang, Cilacap,i masih relatif baru, sehingga anggota TAMZIS yang ikut terkena bencana kebakaran relatif sedikit, yakni 13 orang dengan sisa pembiayaan yang dibebaskan Rp 13.000.000.

    Mudah-mudahan dengan pembebasan sisa pembiayaan ini pedagang pasar Sampang khususnya, bisa mengambil hikmah dan TAMZIS juga bisa lebih meningkatkan pelayanannya pada pedagang pasar Sampang. Dengan pembiayaan TAMZIS tersebut,

    TAMZIS Bebaskan Sisa Pembiayaan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Sampang

  • perekonomian pasar Sampang bisa meningkat dan pedagangpun bisa lebih sejahtera. Selama 2014 ini, divisi Taawun TAMZIS telah memberikan pertolongan (Taawun) sebesar Rp 370 juta bagi 32 anggota yang terkena musibah, baik meninggal dunia, kecelakaan maupun kebakaran tambah Tri.

    Evi Wahyuni, salah satu pedagang pasar Sampang yang juga anggota TAMZIS Kroya, mewakili para pedagang yang terkena musibah kebakaran, menyampaikan terima kasi