18
AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 46 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 1, No.1, April 2021 MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Nurul Jeumpa 1 ¹Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh Email: [email protected] Abstrak: Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan pemilihan dan penetapan srategi pembelajaran yang optimal guna mencapai perolehan belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, strategi penyampaian pembelajaran yang tetap merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asma’ul husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada. Oleh karena itu guru dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk mengembangkan metode- metode pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran agama, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Akidah adalah keyakinan/keimanan yang benar yang terealisasikan dalam perilaku ahlak mulia.Jadi secara etimologis strategi pembelajaran akidah akhlak adalah suatu metode yang sadar dan terencana dalam menyiapkan dan memberi pengalaman belajar peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku ahlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Macam Strategi, Pembelajaran, Akidah Akhlak Abstract: Efforts to improve the quality of learning are basically the selection and determination of optimal learning strategies in order to achieve learning outcomes in accordance with predetermined learning objectives. In this regard, a fixed learning delivery strategy is one alternative to improve the quality of learning so that learning becomes more effective and efficient. Aqidah Akhlak learning is one of the PAI subjects that emphasizes the ability to understand and maintain correct beliefs/faith and to live and practice the values of Asma'ul Husna, as well as creating an atmosphere of exemplary and habituation in practicing commendable morals and Islamic etiquette through giving examples of behavior and how to practice them in everyday life. Thus, the Aqidah Akhlak educational material not only teaches knowledge about religion, but how to shape the personality of students so that they have strong faith and piety and their lives are decorated with noble character wherever they are. Therefore, teachers, in

MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 46

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA

PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

Nurul Jeumpa1

¹Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Email: [email protected]

Abstrak: Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan

pemilihan dan penetapan srategi pembelajaran yang optimal guna mencapai perolehan

belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini,

strategi penyampaian pembelajaran yang tetap merupakan salah satu alternatif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan

efisien. Pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang

menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan

yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asma’ul husna, serta

penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan

adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, materi pendidikan Aqidah Akhlak

bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana

membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan

kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada. Oleh karena

itu guru dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk mengembangkan metode-

metode pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai

ajaran-ajaran agama, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat

membentuk akhlak dan kepribadiannya. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif. Akidah adalah keyakinan/keimanan yang benar yang

terealisasikan dalam perilaku ahlak mulia.Jadi secara etimologis strategi pembelajaran

akidah akhlak adalah suatu metode yang sadar dan terencana dalam menyiapkan dan

memberi pengalaman belajar peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati

dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku ahlak mulia dalam

kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Macam Strategi, Pembelajaran, Akidah Akhlak

Abstract: Efforts to improve the quality of learning are basically the selection and

determination of optimal learning strategies in order to achieve learning outcomes in

accordance with predetermined learning objectives. In this regard, a fixed learning

delivery strategy is one alternative to improve the quality of learning so that learning

becomes more effective and efficient. Aqidah Akhlak learning is one of the PAI

subjects that emphasizes the ability to understand and maintain correct beliefs/faith and

to live and practice the values of Asma'ul Husna, as well as creating an atmosphere of

exemplary and habituation in practicing commendable morals and Islamic etiquette

through giving examples of behavior and how to practice them in everyday life. Thus,

the Aqidah Akhlak educational material not only teaches knowledge about religion, but

how to shape the personality of students so that they have strong faith and piety and

their lives are decorated with noble character wherever they are. Therefore, teachers, in

Page 2: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 47

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

this case PAI teachers or classroom teachers, are required to develop learning methods

that can broaden students' understanding of religious teachings, encourage them to

practice them and at the same time shape their character and personality. Learning

strategy is a learning activity that must be done by teachers and students so that learning

objectives can be achieved effectively. So, etymologically, the moral aqidah learning

strategy is a conscious and planned method in preparing and providing learning

experiences for students to recognize, understand, live and believe in God and realize it

in moral behavior. noble in everyday life.

Keywords: Types of Strategy, Learning, Akidah Akhlak

A. PENDAHULUAN

Strategi pembelajaran berasal dari dua kata yaitu “strategi” dan “pembelajaran”.

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk

bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Syaiful Bahri Djamarah

& Aswan Zain, 2010: 5). Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam

sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi disiapkan,

metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut, dan

bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan balik

pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan pengorganisasian isi pelajaran,

penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru guna menunjang terciptanya proses

pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa strategi pembelajaran

menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru seperti menggunakan

alat peraga, buku teks, dan kartu indeks dalam melaksanakan proses belajar mengajar di

kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien (Damansyah,

2010: 17).

Didalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a plan, method, or series of

activities designed to achieves a particular education goal”. Jadi strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya istilah

strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan

makna yang tidak selalu sama. Di dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola

umum aktivitas guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat

umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud

Page 3: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 48

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

tampak dipergunakan guru- peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar

(Hamruni, 2012: 1-2).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Di dalam pembelajaran guru harus

memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah

satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian

atau metode mengajar. Bila seseorang akan membimbing murid dalam belajar, maka

perlu mengenal dan menguasai teknik penyajian. Selain itu, juga perlu memahami

karakteristik setiap teknik penyajian (Puji Santoso et. al, 2008: 5).

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan method or series of

activities, designed to achieves a particular educational goal. Sehingga strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.(Blogger Evo, 2016)

Menurut Syaiful Bahri (2010:5-6), strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar-

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Oleh karena itu, dapat

dikemukakan empat strategi dasar dalam proses belajar-mengajar yaitu sebagai

berikut:

a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian siswa sebagaimana yang diharapkan

b. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang

dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru

dalam menunaikan kegiatan pembelajaran.

d. Menetapkan norma-norma dan batas keberhasilan atau kriteria serta standar

keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam

melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan

dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem intruksional yang

bersangkutan secara keseluruhan.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang

instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis

Page 4: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 49

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (1) Srategi pengorganisasian

pembelajaran, (2) Strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi pengelolaan

pembelajaran.

1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran

Strategi pengorganisasian pembelajaran yaitu mengorganisasi isi pembelajaran atau

biasa disebut sebagai struktural strategi. Strategi pengoganisasian mengacu pada cara

untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang

berkaitan. Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk

pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau

prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran

yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip. Strategi makro

berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman

isi pembelajaran yang saling berkaitan.

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran.

Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel lima metode

untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran

adalah: menyampaikan isi pembelajaran kepada pelajar, dan menyediakan informasi

atau bahan-bahan yang diperlukan pelajar untuk menampilkan unjuk kerja.

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang

berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode

pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang

pengorganisasian dan penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling

tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan,

pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan tergantung

pada pendekatan yang digunakan sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat

diterapkan berbagai metode pembelajaran (Syaiful Bahri Djamarah, 2010)

Adapun macam-macam strategi pembelajaran menurut sanjaya (2006: 65) ,yaitu

Page 5: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 50

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran Langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak

diarahkan oleh guru. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Strategi ini

efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap.

2) Strategi Pembelajaran Tak Langsung

Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan

masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Dalam strategi ini peran peserta didik

sangat dominan dan guru hanya sebagai fasilitator dalam mengelola kelas.

3) Strategi Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara

peserta didik. Diskusi dan sharing memberikan kesempatan peserta didik untuk

bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau

temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan

(Sanjaya: 2006: 18)

4) Strategi Pembelajaran Empirik (Experiental)

Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada

peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan

formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor

kritis dalam pembelajaran empirik efektif.

Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional yang mengacu pada

seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu

saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi apa saja, tetapi ia harus mempertimbangkan

komponen secara keseluruhan. Diantara komponen tersebut adalah:

a. Guru Pelaku Pembelajaran

Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor

yang terpenting. Dalam posisinya guru harus mampu memanipulasi atau merekayasa

komponen lain menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah

membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan ang diharapkan

dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu

hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Page 6: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 51

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

b. Peserta Didik

Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk

mengembangkan potensi kemampuan menajadi nyata untuk mencapai tujuan belajar.

Jadi, dari kedua komponen tersebut sangat mempengaruhi proses pembelajaran

di kelas. Karena tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta

didiknya, sedangkan peserta didi dituntut untuk bisa aktif dan kreatif dalam proses

pembelajaran.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian library research atau penelitian pustaka

dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penggunaan

pendekatan deskriptif analisis dalam penelitian ini karena data yang dikumpulkan

berupa kata-kata tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber, terutama Al-Qur‟an

dan Hadist serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan tema penelitian ini.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi

wacana, dari buku, artikel, jurnal, web (internet), atau informasi lainnya. Sementara

untuk teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis isi (content

analiysis), yaitu teknik yang digunakan untuk mengkaji perilaku manusia secara tidak

langsung melalui analisis terhadap komunikasi mereka seperti konsep, pendapat, teori-

teori, prinsip-prinsip, surat kabar, buku, puisi, film, artikel majalah dan semua jenis

komunikasi yang dapat dianalisis.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Fungsi dan tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan

strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Maka dari itu, adapun tujuan strategi

pembelajaran adalah sebagai berikut (Sanjaya, 2006: 18)

1. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan

dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan.

2. Kegiatan Pembelajaran

Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam

Page 7: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 52

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran

yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.

3. Metode

Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh

guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya

pembelajaran yang berlangsung.

4. Alat

Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

5. Sumber Pembelajaran

Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai

tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh.

6. Evaluasi

Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui

apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi

sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan.

7. Situasi atau Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi

pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya

iklim, madrasah, letak madrasah, dan lan sebagainya), dan hubungan antar insani,

misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan orang lain.

Secara Etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata “aqada-ya’qidu-aqdan”,

berarti ikatan perjanjian, sangkutan dan kokoh (Mahmud Yunus, 1972: 274). Disebut

demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu.

Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah

(terminologi) akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang

muslim yang bersumber ajaran islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai

sumber keyakinan yang mengikat. Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa

Arab, bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti

budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat (Mahmud Yunus, 1972: 346)

Page 8: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 53

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

Akidah adalah salah satu disiplin dari agama ini yang berkaitan dengan

keyakinan dan keimanan, dimana sisi yang lain berkaitan dengan am Aliyah negeri yaitu

fiqih. Dua cabang ilmu ini wajib dipelajari setiap muslim, dengan ilmu aqidah

seseorang akan dapat meluruskan keimanannya yang menjadi pondasi bagi amalan yang

diperbuatnya, dan dengan ilmu fiqih seseorang akan dapat beribadah secara benar sesuai

dengan tuntutan syar’i keduanya, ilmu aqidah dan fiqih merupakan kewajiban

perorangan untuk mempelajarinya, karena keduanya merupakan tuntutan Allah yang

dibebankan akan setiap hamba. Aqidah yang shahih adalah aqidah Islamiyah yang

merupakan pondasi yang menjadi tegaknya agama dan benarnya amal.

Akhlak merupakan konsep kajian terhadap ihsan. Ihsan merupakan ajaran

tentang penghayatan akan hadirnya Tuhan dalam hidup, melalui penghayatan diri yang

sedang menghadap dan berada di depan Tuhan ketika beribadah. Ihsan juga merupakan

suatu pendidikan atau latihan untuk mencapai kesempurnaan Islam dalam arti

sepenuhnya (kaffah), sehingga ihsan merupakan puncak tertinggi dari keislaman

seseorang. Ihsan ini baru tercapai kalau sudah dilalui dua tahapan sebelumnya, yaitu

iman dan islam. Orang yang mencapai predikat ihsan ini disebut muhsin. Dalam

kehidupan sehari-hari ihsan tercermin dalam bentuk akhlak yang mulia (al-akhlak al-

karimah). Inilah yang menjadi misi utama diutusnya Nabi Saw. ke dunia, seperti yang

ditegaskannya dalam sebuah hadisnya: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk

menyempurnakan akhlak mulia”. Tugas yang amat berat dan sangat mulia itu dapat

dilaksanakan dengan baik oleh Nabi berkat bimbingan langsung dari Allah Swt. dan

juga didukung oleh kepribadian beliau yang sangat agung. Terkait dengan ini Allah

Swt. Berfirman yang artinya:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-

Qalam : 4)

Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri menyatakan bahwa akidah adalah kumpulan dari

hukum-hukum kebenaran yang jelas yang dapat diterima oleh akal, pendengaran dan

perasaan yang diyakini oleh hati manusia dan dipujinya, dipastikan kebenarannya,

ditetapkan keshalehannya dan tidak melihat ada yang menyalahinya dan bahwa itu

benar serta berlaku selamanya. Seperti keyakinan manusia akan adanya Sang Pencipta,

keyakinan akan ilmu kekuasaan-Nya, keyakinan manusia akan kewajiban ketaatan

Page 9: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 54

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

kepada-Nya dan menyempurnakan akhlak-yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab

(dalam bahasa Indonesia ditulis akidah) (Muhammad Daud Ali, 2000: 199)

Secara istilah, menurut Ibn Miskawaih sebagaimana dikutip oleh Abuddin Nata

mengatakan bahwa Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya

untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Senada

dengan ini Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip Yunahar Ilyas (2011, 2) mengatakan

bahwa Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.

Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri menyatakan bahwa akidah adalah kumpulan dari

hukum-hukum kebenaran yang jelas yang dapat diterima oleh akal, pendengaran dan

perasaan yang diyakini oleh hati manusia dan dipujinya, dipastikan kebenarannya,

ditetapkan keshalehannya dan tidak melihat ada yang menyalahinya dan bahwa itu

benar serta berlaku selamanya. Seperti keyakinan manusia akan adanya Sang Pencipta,

keyakinan akan ilmu kekuasaan-Nya, keyakinan manusia akan kewajiban ketaatan

kepada-Nya dan menyempurnakan akhlak-yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab

(dalam bahasa Indonesia ditulis akidah).

Akidah dan akhlak selalu disandingkan sebagai satu kajian yang tidak bisa lepas

satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan sebelum melakukan sesuatu akhlak, maka

terlebih dahulu meniatkannya dalam hati (akidah).Semakin baik akidah seseorang, maka

semakin baik pula akhlak yang diaplikasikannya dalam kehidupan seharihari.

Sebaliknya semakin buruk tingkat keyakinan akidah seseorang, maka akhlaknya pun

akan sebanding dengan akidah akhlak dalam kehidupan sehari-hari (Mahjuddin, 2009).

Sama seperti ilmu lainnya, kajian akidah akhlak juga memiliki tendensi yang

kuat untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan jika disuruh

memilih, lebih baik tidak tahu makna akidah dan akhlak secara etimologis daripada

tidak tahu cara berakidah dan berakhlak yang baik. Sebagaimana yang telah disabdakan

rasul tentang hadits Jibril, diantaranya menanyakan tentang iman, tentang Islam, dan

tentang Ihsan. Berarti tiang tonggak Islam itu pertama mengenai akidah, kedua

mengenai syariah (islam),dan tiang tonggak ketiga adalah ihsan, yaitu terkait

hubungannya dengan akhlak. Akhlak di sini menurut Daulay, meliputi akhlak kepada

Allah, akhlak kepada manusia dan kepada alam semesta. Akhlak kepada Allah intinya

Page 10: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 55

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

ialah beribadah seolah-olah melihat Allah. Ketiga pilar itu saling terkait, dari sisi

keilmuan berdiri sendiri, tetapi dari sisi praktiknya pengamalannya saling terkait.

Dengan demikian, akhlak mulia adalah buah dari akidah dan syariah yang benar yang

diamalkan oleh si pelakunya dengan sungguh-sungguh dan benar (Haidar putra Daulay,

2014: 134-135)

Menurut pengertian di atas, jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut Al-Ghazali

harus mencakup 2 syarat:

a. Perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali (kontinu) dalam

bentuk yang sama sehingga dapat menjadi kebiasaan.

b. Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari

jiwanya tan pertimbangan dan pikiran, yakni bukan adanya tekanan atau paksaan

dari orang lain (Zainuddin et al., 1991:102)

Adapun fungsi pembelajaran Akidah Akhlak adalah sebagai berikut:

1. Penanaman nilai ajaran agama Islam sebagai pedoman mencapai kebahagian

hidup didunia dan akhirat.

2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta akhlak mulia

peserta didik seoptimal mungkin yang telahditanamkan terlebih dahulu dalam

lingkungan keluarga.

3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dansosial melalui

Aqidah dan akhlak.

4. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan, pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya asing

yang akan dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Penyaluran peserta didik

untuk mendalami Akidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sedangkan Pembelajaran Akidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlak yang terpuji,

melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan pemahaman serta

pengamalan peserta didik tentang Aqidah dan akhlak Islam,sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya

kepada AllahSWT.

Page 11: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 56

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

Pembelajaran Akidah Akhlak begitu penting diajarkan kepada peserta didik

karena dengan belajar Aqidah dan akhlak peserta didik akan menjadi seorang manusia

yang baik, jujur, mempunyai sopan santun,hormat kepada kedua orang tua, guru,

menghargai orang lain dan yang paling utama beriman dan berakhlak mulia kepada

Allah SWT.

Adapun aspek perkembangan hasil pembelajaran Akidah Akhlak adalah:

1. Keimanan. Kemampuan peserta didik mengembangkan pemahaman dan

keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan.

2. Pengamalan. Kemampuan mengkondisikan untuk mempraktekkan

dan merasakan hasil pengamalam akhlak mulia danam kehidupan

3. Pembiasaan. Melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan

perilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur’an

dan Hadits.

4. Rasional. Usaha peserta didik meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dengan

pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik sehingga isi dan nilai yang

ditanamkan mudah dipahami.

5. Emosional. Upaya peserta didik mengunggah emosi dalam penghayatan Aqidah

dan akhlak mulia sehingga terkesan di dalam jiwa.

6. Fungsional. Menyatukan materi Aqidah dan akhlak yang memberikan manfaat

nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

7. Keteladanan. Kemampuan meneladani guru dan komponenmadrasah sebagai

teladan yang mencerminkan individu yang memiliki keimanan yang teguh dan

berakhlak mulia.

Dari penjelasan tentang pembelajaran Aqidah Akhlak, ruang lingkup, tujuan dan

aspek-aspeknya dapat diketahui bahwa pembelajaran Akidah Akhlak merupakan

bagian dari Pendidikan Agama Islam yang sangat dibutuhkan oleh setiap peserta didik.

Pendidikan Agama Islam akan pincang tanpa pembelajaran Akidah Akhlak yang

merupakan dasar seseorang itu beriman kepada Allah.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta Didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Page 12: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 57

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

Operasionalisasi dari kebijakan tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri

Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah. Dijelaskan dalam Lampiran Permedikbud No. 65

Tahun 2013 tersebut pada Bab II bahwa karakteristik pembelajaran pada setiap satuan

pendidikan terkait erat dengan Standar isi. Standar kompetensi lulusan memberikan

kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar isi

memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pemebelajaran yang

diturunkan dari tingkat kopetensi dan ruang dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan standar kopetensi lulusan maka sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengatahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk

setiap satuan pendidikan. Dan, untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),

tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam, satuan mata

pelajaran) perlu diterapkan pemebelajaran berbasis penyingkapan/penelitian

(discover/inquiry learning). Kemudian, guna mendorong kemampuan peserta didik

untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok, maka

disarankan menggunakan pendekatan pemebelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah (project based learning).

Berdasarkan dua kebijakan pemerintah tersebut, baik peraturan pemerintahan

maupun permedikbud, dapat dipahami bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran Akidah-

Akhlak di sekolah atau madrasah mulai tahun 2013 ditekankan pada penggunaan

pendekatan tematik-terpadu atau pendekatan saintifik dan atau inkuiri dan atau

pembelajaran berbasis penyingkapan (discover learning), dan atau pemebelajaran yang

menghasilkan karya berbasis masalah (project bosed learning) yang di sesuaikan

dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

1. Siswa mencari tahu bukan siswa diberi tahu.

2. Belajar berbasis aneka sumber belajar bukan guru sebagai satu-satunya sumber

belajar.

3. Menggunakan pendekatan proses sebagai penguatan, bukan pendekatan

tekstual.

4. Penggunaan pendekatan ilmiah.

5. Pembelajaran berbasis kompetensi bukan pemebelajaran berbasis konten.

6. Pemebelajaran terpadu bukan pemeblajaran parsial.

Page 13: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 58

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

7. Pelajaran yang menekan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban

yang kebenaranya multi dimensi.

8. Pengajaran yang mengarah pada keterampilan aplikasi.

9. Tingkatan dan juga keseimbangan antara keterampilan fisik dan keterampilan

pada sikap mental.

10. Pembelajaran mengutamakan pemberdayaan perta didik sebagai

pembelajaran sepanjang masa.

Pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi bahan pelajaran yang

dapat mengarahkan pada pencapaian kemampuan dasar siswa untuk dapat memahami

rukun iman secara sederhana serta pengamatan dan pembiasaan berakhlak Islami untuk

dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk

jenjang pendidikan berikutnya.

Menurut Daradjat (1992:39) metode atau sistem yang biasa digunakan dalam

pembelajaran aqidah akhlak diantaranya:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu metode dalam pendidikan dimana cara

penyampaian materi kepada anak didik dengan jalan penerapan penuturan secara lisan

untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar yang

lain, misalnya gambar-gambar, peta, denah atau alat peraga lainnya.

Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran

kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini

sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak

dan mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang

paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu

metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu

metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi

pelajaran.

Setiap metode mengajar ada kekurangan dan kelebihan, tetapi yang terpenting

sebagai seorang guru adalah metode mengajar manapun yang akan digunakan harus

jelas dahulu tujuan yang akan dicapai bahan yang akan diajarkan, serta jenis kegiatan

belajar siswa yang diinginkan. Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan

pengajaran melalui penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada siswa tentang

Page 14: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 59

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

suatu topik materi. Dalam ceramahnya guru dapat menggunakan alat bantu/alat peraga

seperti gambar, peta, benda, barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa dalam metode

ceramah adalah mendengarkan dengan seksama dan mencatat pokok-pokok penting

yang dikemukakan oleh guru (Mu’awnah, 2011: 27)

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran bentuk pertanyaan

yang perlu dijawab oleh siswa, penggunaan metode tanya jawab bermaksud memotivasi

siswa untuk bertanya. Metode tanya jawab cocok digunakan untuk mengajar bidang

studi Akidah Akhlak dimana ada siswa yang tidak fokus terhadap pelajaran, karena

pelajaran Akidah Akhlak ini biasanya diberikan pada akhir jam pelajaran dengan

sendirinya siswa jenuh dengan pelajaran lain dan siswa sering mengantuk, dengan

metode ini dapat merangsang kepada apa yang sedang dibicarakan proses belajar

mengajar berjalan guru yang bertanya (mengajukan pertanyaan dan siswa yang

menjawab) sehingga dapat terangsang perhatiannya pada masalah yang sedang

dibicarakan.

Guru dan siswa merupakan dua faktor penting dalam setiap penyelenggaraan

proses pembelajaran di kelas. Guru sebagai unsur utama dalam proses pembelajaran.

Oleh sebab itu guru harus merancang model pembelajaran yang efektif, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Metode tanya jawab adalah penyampaian

pelajaran dengan jalan guru bertanya, sedangkan murid-murid menjawab. Pada

umumnya metode ini sebagai rangkaian tindak lanjut metode ceramah ( Mu’awanah,

2011: 28). Maka, dalam cara ini paling tidak ada dua tugas yakni:

a. Memberikan kesempatan bertanya, yang mengandung latihan kemauan atau

keberanian bertanya.

b. Sebagai tolak ukur untuk mangetahui, sampai seberapa jauh pelajaran itu di

pahami anak didik. Dengan begitu di buka pintu jalur lintas dua arah, yaitu dari

pengajar kepada anak didik dan sebaliknya.

3. Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus siswa selesaikan tanpa

terikat dengan tempat pemberian tugas belajar, biasanya dikaitkan dengan resitasi

adalah suatu persoalan yang berhubungan dengan masalah pelaporan siswa sesudah

setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.

Page 15: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 60

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

Metode pemberian tugas juga merupakan suatu cara mengajar yang digunakan

untuk membimbing siswa memecahkan persoalan dengan cara memberikan tugas epada

siswa, yang dikerjakan didalam proses belajar mengajar di kelas. Tugas tersebut harus

diselesaikan dan dikuasai siswa dalam jangka waktu tertentu, kemudian dipertanggung-

jawabkan kepada guru yang bersangkutan. etode pemberian tugas sebagai salah satu

metode yang dikaji penulis dalam pembahasan ini tentunya juga memiliki kelemahan

dan kelebihan seperti halnya dengan metode yang lain. Mengenai kelemahan dan

kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut :

a. Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.

b. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam

metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang

telah dikerjakan.

c. Memberi kebiasaan anak untuk belajar.

d. Memberi tugas anak yang bersifat praktis

4. Metode Diskusi

Diskusi adalah memberikan alternative jawaban untuk membantu

menyelesaikan masalah dan metode ini merupakan bagian yang terpenting dalam

menjelaskan sesuatu masalah. Serta membantu siswa untuk berpikir dan mengeluarkan

pendapat sendiri. Metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya (Syaiful Bahri

Djamarah & Aswan Zain, 1010)

Metode diskusi juga merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana

guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk

mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan

atau penyusun berbagai alternatif pemecahaan atas sesuatu masalah.Namun tidak

semua kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan berdiskusi. Diskusi pada dasarnya

adalah suatubentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok

kecilatau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan,dan

keputusan bersama mengenai suatu masalah.

5. Metode Latihan

Metode latihan adalah cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan tertentu juga

sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan yang baik selain itu metode ini dapat

digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketetapan, kesempatan dan

Page 16: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 61

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

keterampilan. Sedangkan Roestiyah mengungkapkan metode latihan adalah cara

mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatanlatihan, agar siswa memiliki

ketangkasan atau keterampilan yang lebihtinggi dari apa yang telah dipelajari

(Roestiyah, 2001: 125)

Metode latihan yang disebut juga dengan training, juga merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai

sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini juga baik

untuk memperoleh suatu ketangkasan,ketepatan, kesempatan dan keterampilan (Syaiful

Bahri Djamarah & Aswan Zain, 1010).

Mengajarkan kecakapan dengan metode latihan,setiap guru harus mengetahui

sifat kecakapan itu sendiri, seperti: kecakapan sebagai penyempurnaan dari pada suatu

arti dan bukan sebagai hasil proses mekanis semata-mata. Kecakapan tersebut dikatakan

benar, bila hanya menentukan hal yang rutin yang dapat dicapai dengan pengulangan

yang tidak menggunakan pikiran, sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus sesuai

dengan situasi dan kondisi.

6. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan adalah cara atau upaya yang praktis dalam pembentukan

(pembinaan) dan persiapan anak. Metode pembiasaan merupakan salah satu upaya

pendidikan yang baik dalam pembentukan manusia dewasa. Oleh karena itu, dapat

diambil suatu pengertian bahwa yang dimaksud metode pembiasaan adalah sebuah cara

yang dipakai pendidik untuk membiasakan anak didik secara berulangulang sehingga

menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan dan akan terus terbawa sampai di hari tuanya.

Pengertian pembiasaan dapat diartikan sebagai sebuah cara yang dapat

dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan

tuntutan ajaran islam. Pembiasaan dinilai efektif jika penerapannya dilakukan terhadap

peserta didik yang berusia kecil. Karena memiliki “rekaman” ingatan yang kuat dan

kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah terlarut dengan

kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari (Armai Arief, 2002:110).

D. KESIMPULAN

Agama Islam memandang akhlak sangat penting bagi manusia,bahkan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kepentingan

Page 17: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 62

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

akhlak ini tidak saja dirasakan oleh manusia itu sendiri dalam kehidupan berkeluarga

dan bermasyarakat bahkan dalam kehidupan bernegara. Akhlak dirasakan sangat

penting begi kehidupankarena dengan akhlak maka seseorang mampu mengatur

kehidupannyadan mampu membedakan mana perbuatan yang baik dan mana

perbuatanyang tidak baik (tercela).

Adapun strategi pembeajaran Akidah Akhlak dapat dilaksanakan dengan

berbagai metode seperti metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, diskusi, latihan

dan pembiasaan. Aneka strategi dan metode yang diterapkan diharapkan dapat

mewujudkan tujuan dan manfaat pembelajaran Akidah Akhlak yang mencetak generasi

bertakwa dan berakhlak mulia.

E. REFERENSI

Ali, M.D. (2000). Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ali, M.D. (2002). Akidah Akhlak ,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arif, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat

Press.

Blogger - Evo, Strategi Pembelajaran dalam www.sarjanaku.com/ diakses Tanggal

17 Januari 2016

Daradjat, Z. (1992). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Darmasyah, (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor,Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Departemen Agama RI. (1999). Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV. Asy

Syifa’.

Departemen Agama RI. (2004). Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam Terpadu.

Jakarta, Dirjen Kelembagaan Agama Islam.

Djamarah, S. B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Echols, J dan Hassan Shadily, (2005). Kamus Inggris Indonesia. Cet. XXVI; Jakarta:

Gramedia, 2005.

Daulay, P.D. ( 2014). Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat, Jakarta: Kencana.

Hamruni, (2012). strategi pembelajaran, Yogyakarta:Insan Madani.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara.

Ilyas, Y. (2011), Kuliah Akhlaq, cet. XI , Yogyakarta: LPPI Lembaga pengkajian dan

pengamalan Islam.

Kontjaningrat,(1991). Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, cet 11.

Mahjuddin, (2009). Akhlak Tasawuf, Jakarta: KalamMulia.

Page 18: MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MATA …

AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam 63

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Vol. 1, No.1, April 2021

Mardalis, (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Mardianto, (2012). Psikologi Pendidikan , Medan: Perdana Publishing.

Margono, (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Cet, IV, Jakarta: Rhineka Cipta,.

Margono, S. (2003). Metodologi Peneitian Pendidikan. Jakarta:PT Asdi Mahasatya.

Mu’awanah, (2011). Strategi Pembelajaran Cet 1 Kediri: Stain Kediri Press.

Nata, A. (2011). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Cet. II; Jakarta:

Kencana.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007.

Rahmat, J. (2004). Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Roada Karya.Syaiful

Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010.Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:

Rineka Cipta.

Santoso, P. dkk, (2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD,Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sjarkawi, (2011) Pembentukan Kepribadian Anak, Peran Moral, Intelektual, Emosional

dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri Cet. IV; Jakarta:

Bumi Aksara.

Sugiyono, (2010). Metode penelitian kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sudjana, S. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru

Algensindo

Susanto, A. (2016). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Jakarta: Prenadamedia

Group.

., http://www.te knologipendi dikan .net.

Syaiful, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Alfabeta.

Tim Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1991. Metodologi

Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Umar, H. (2005). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Yatimin, Husni Thamrin. Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Pendekatan

Sufistik Untuk Madrasah Tsanawiyah Propinsi Riau. Jurnal Ilmiah Keislaman,

Vol. 16, No. 1, Januari -Juni, 2017.

Yunus, M. (1972). Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung.

Zainuddin dkk, 1991.Seluk Beluk Pendidikan al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara.