22
MACAM – MACAM ALIRAN SENI LUKIS NUSANTARA 1. Kubisme Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing Bentuk-bentuk karyanya menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar atau gambar poster. Kubisme sebagai pencetus gaya non-imitatif muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life” dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru. Istilah Kubis itu sendiri tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus

Macam-macam Aliran Seni Lukis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Macam-macam Aliran Seni Lukis

MACAM – MACAM ALIRAN SENI LUKIS NUSANTARA

1. Kubisme

Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang

dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu

menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan,

transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media

lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing Bentuk-bentuk karyanya

menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman

kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas

surat kabar atau gambar poster.

Kubisme sebagai pencetus gaya non-imitatif muncul setelah Picasso dan Braque

menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa

Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga

pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya “still life” dan pemandangan, yang

mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini

membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.

Istilah Kubis itu sendiri tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis

Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des

Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque reduces everything to little cubes

(menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil). Gil Blas menyebutkan

lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse

menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai

istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

Perkembangan awal Seni Lukis Kubisme

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang

dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks

dalam corak yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal

ini sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua

elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.

Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan

setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang

Page 2: Macam-macam Aliran Seni Lukis

yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang

seharusnya tampak dari depan.

Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat

pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif

lama telah ditinggalkan. Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih

terbelenggu dalam kreativitas yang terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis. Kaum

Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-

karya mereka pun lebih variatif. Dengan keberanian meninggalkan sudut pandang yang

menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat inovatif berikutnya.

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka

terhadap realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang

diambil dari suratpaper colle. kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga

membentuk satu komposisi geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut

teknik kolase atau paper colle.

Mengamati perkembangan dunia seni lukis sekarang ini yang bisa dibilang begitu

revolusioner, paling tidak Kubisme telah memberi andil dalam kelahiran aliran-aliran

baru. Hal ini sekaligus meratakan jalan bagi pengekspresian kreativitas yang tiada batas.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat

terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih

banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris, Paul Cezane, Pablo

Picasso ,George Braque, Metzinger, Albert Glazez,, But Mochtar, Moctar Apin, Fajar

Sidik, Andre Derain.

Aliran kubisme di Indonesia diperkenalkan oleh Ries Mulder di ITB Bandung

selaku dosen instruktur senior di perguruan itu, sedangkan Ries Mulder berguru dari Jack

Louis Villon kelompok kubisme di Paris. Pablo Ruiz Picasso (25 Oktober 1881 – 8 April

1973) adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai

pelukis revolusioner pada abad ke-20

2. Naturalisme

Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha

melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan

dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar-benar mirip atau persis

dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap

Page 3: Macam-macam Aliran Seni Lukis

terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat-tepatnya. Di dalam seni rupa adalah usaha

menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Hal ini merupakan

pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad ke-19 sebagai reaksi atas

kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang

lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu

bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan

kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

Tokoh-tokoh Naturalisme antara lain Rembrant, William Hogart dan Frans Hall.

Di Indonesia yang menganut corak ini diantaranya Raden Saleh, Abdullah Sudrio

Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

3. Realisme

Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya

sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau

interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk

memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan

kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan

ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang

sekarang lebih dikenal dengan nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan

Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi

terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini

biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.

Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris,

dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari

Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang

terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.

Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter,

suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa

realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam

Page 4: Macam-macam Aliran Seni Lukis

ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer

saat itu.

Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa

berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh,

pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya

realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume

benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.

Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya

Rembrandt yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad

XIX, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Barbizon School

memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yang kemudian membuka jalan bagi

berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood

menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang

lebih intens terhadap realisme.

Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim

memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme.

Nikolai Ge. Conscience: Judas

Beberapa pelukis realism yang antara lain Karl Briullov, Ford Madox Brown, Jean

Baptiste Siméon Chardin, Camille Corot, Gustave Courbet, Honoré Daumier, Edgar

Degas (juga seorang Impressionis), Thomas Eakins, Nikolai Ge, Aleksander Gierymski,

William Harnett (spesialis trompe l'oeil), Louis Le Nain, Édouard Manet (berhubungan

pula dengan Impressionisme), Jean-François Millet, Ilya Yefimovich Repin

4. Impresionisme

Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan

pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Aliran

Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini

awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil

levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di

Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-

warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam

karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas

Page 5: Macam-macam Aliran Seni Lukis

pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang

tidak biasa.

Penjelasan

Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene

Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis

pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia

berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibentuk dengan pengolahan garis secara

berlebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya

pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan akan menghasilkan bentuk

lukisan yang tidak kalah menariknya.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang

lebih penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut

pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari

permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada akhir abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah

cara pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik

bukanlah pendekatan yang benar dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan

di negara lain, antara lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat

dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain

seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Akademi mengadakan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih

akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang kemudian akan menjamin

keberlangsungan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak langsung, hal inilah yang

mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula

penggunaan teknik fotografi. Pada awalnya fotografi dianggap bisa memusnahkan

keberadaan seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat

justru membuat fotografi menjadi alat bantu utama yang sangat bermanfaat. Pelukis

menjadi bisa mengeksplorasi hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah

kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.

Selain itu teori warna juga sangat berkembang dan membantu pengembangan

aliran impresionisme.

Page 6: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Ciri khas seni lukis impresionisme:

Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan

kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.

Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan.

Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.

Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak

digunakan sebagai bayangan).

Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.

Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.

Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian

diterapkan di dalam lukisan.

Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya

impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara keseluruhan dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme merupakan gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Sesuai

dengan namanya, gerakan itu merupakan kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-

seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan

Impresionisme, namun kemudian menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar

seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam aliran impresionisme antara lain: Frédéric

Bazille, Jean Beraud, Eugène Boudin, Mary Cassatt

5. Ekspresionisme

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi

kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya

lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada

jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis. "View of

Toledo" oleh El Greco (1595-1610) dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap

ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran manerisme.

Page 7: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:

1. Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach,

Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner,

Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula

Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.

2. Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka

3. Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky

4. Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers

dan Hendrik Werkman

5. Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris

Jespers, dan Albert Droesbeke.

6. Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine

7. Norwegia: Edvard Munch

8. Swiss: Carl Eugen Keel

9. Indonesia: Affandi, Otto Djoyo, Kusnadi

6. Futurisme

Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang

keduanya berarti “masa depan” adalah aliran seni yang avant-garde, atau sebelum

masanya, terutama pada tahun 1909 Masehi.

Futurisme merupakan suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok

orang yang percaya atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam

arti lebih modern, lebih konkrit, bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu

menguasai jagad raya dengan tehnologi yang dimilikinya nanti.

Gerakan Futurisme diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang penulis dan

penyair Italia, Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah sebuah gerakan seni

murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang

diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Futurisme ini muncul dari

situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan

kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,kemudian melepaskan materi-materi, elemen-

elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk

mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang

luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka

tengah merubah alam realitas dari kebudayaan dunia. Maka khayalan-khayalan kaum

Page 8: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Futuris memakai pola-pola geometris untuk mewakili arah gerak dan makna dari

pergerakan itu sendiri. Para seniman dan desainer Futurisme biasanya memanfaatkan

hari-hari petang untuk berkumpul, menuliskan manifesto, puisi dan musik. Sifat

agresif dan perilaku yang individualis dari kaum Futuris ini lambat laun dimanfaatkan

untuk menyebarkan paham Fasisme. Salah seorang Futuris mempublikasikannya

dalam surat kabar Perancis, “le Figaro” bertanggal 20 Februari 1909, dengan

membuat pencampuran atau perpaduan yang tidak mudah di dalam memenuhi

kepentingan nasionalisme Italia, kemiliteran dan kepercayaan baru terhadap mesin

yang selanjutnya dijelmakan dalam produk mobil dan pesawat terbang. Di samping

itu, dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The

Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan

tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain.

Ciri Futurisme :

1. Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam sebuah acuan,

dan penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.

2. Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim dalam hubungan

langsung dengan nilai-nilai futurisme.

3. Karakteristiknya juga meliputi garis-garis yang tidak rata yang

mengkomunikasikan energi dari gerakannya.

4. Pandangan karya yang mementingkan masa depan.

Futurisme banyak mempengaruhi bidang kesenian seperti: seni lukis, seni

patung, seni musik, desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur Futurisme biasa

berpangaruh pada bagian-bagian dari bangunan seperti pintu masuk, lantai, bentuk

bangunan, ornamen, dsb. Futurisme juga berpengaruh pada perkembangan tipografi.

Selain itu futurisme yang memanfaatkan tipografi banyak dipakai dalam

mengungkapkan perasaan dalam berpuisi.

Futurisme juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art

Deco, Konstruktifisme, Dadaisme, dan Surealism.

Tokoh-tokoh pelukis futurisme yang terkenal antara lain:

7. Dadaismeisme

Page 9: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Dadaisme merupakan aliran pemberontak di antara seniman dan penulis. Dan

memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi,

yang mahal, yang serius, rumit, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir

“seni tinggi” karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang

memiliki estetika semu.

Dadaisme tidak memiliki karakteristik/ kesatuan bentuk seperti yang dimiliki

oleh gerakan-gerakan lainnya. Dadaisme seringkali diartikan seperti mengeluarkan

ide-ide celaan dan kemarahan besar lalu memasukkannya ke dalam seni,

menjadikannya sangat nyata. Meski demikian dadaisme tetap merupakan apresiasi

besar hasil karya manusia.

Dadaisme berkembang di Zurich pada tahun 1915 oleh sekumpulan pelukis,

seperti Hans Arp dan ahli puisi Rumania, Tristan Tzara, yang kemudian banyak

mempengaruhi seni modern.

Tokoh-tokoh Dadaismeisme diantaranya Marcel Duchamp, Raoul Hausmann,

Tristan Tzara (1896-1963), Hugo Ball, Salvador Dali (Spain), Max Ernst, Marcel

Janco, Man Ray, Hans Richter, Kurt Schwitters, Sophie Tauber, dan Hans Arp.

Karya-karya Dadaisme meliputi bermacam-macam media atau multimedia,

seperti pengertiannya bahwa Seni adalah cara berekspresi yang tidak dibatasi oleh

medium. Karya-karya Dadaisme diantaranya adalah: Nude Descending a Staircase

(by Marcel Duchamp), Die Ägypterin (Hans Arp), La Tentation de Saint Antoine

(Salvador Dali), dsb.

Pergerakan seni Dadaisme antara tahun 1915 hingga tahun 1922 adalah

pergerakan yang berlaku hanya sementara dan diteruskan dengan pergerakan

Surrealisme. Seni Dadaisme, walaupun temponya seketika, meninggalkan kesan

hingga hari ini.

8. Surealisme

Surealisme, adalah sebuah aliran seni dan kesusastraan yang menjelajahi dan

merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan karya visual,

puisi, dan film. Surealisme diluncurkan secara resmi di Paris, Perancis, pada tahun

1924, ketika penulis Perancis Andre Breton menulis manifesto pertama surealisme,

mengguratkan ambisi-ambisi akan kelahiran gerakan baru. (Breton menuliskan dua

lagi manifesto surealis, pada tahun 1930 dan 1942). Gerakan tersebut segera

menyebar ke wilayah lain di Eropa, juga ke wilayah Amerika Utara dan Selatan. Di

Page 10: Macam-macam Aliran Seni Lukis

antara kontribusi-kontribusi yang paling penting dari gerakan surealis adalah

penemuan teknik artistik baru yang terhubung ke alam pikiran bawah sadar seniman.

Asal Mula Surealisme

Surealisme, dalam banyak karakteristik, merupakan kelanjutan dari gerakan

seni pendahulunya yang dikenal sebagai Dada, yang didirikan di tengah

berkecamuknya Perang Dunia I (1914-1918). Terhentak oleh kenyataan kehancuran

besar-besaran dan melayangnya begitu banyak nyawa yang diakibatkan perang,

motivasi-motivasi para Dadais secara kuat bersifat politis: untuk mengejek

kebudayaan, pemikiran, teknologi, bahkan seni. Mereka percaya bahwa keyakinan

apapun akan kemampuan kemanusiaan untuk mengembangkan diri melalui seni dan

kebudayaan, khususnya setelah penghancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya

akibat perang, adalah naif dan tidak realistis. Sebagai akibatnya, para Dadais

menciptakan karya menggunakan ketidaksengajaan, kemungkinan, dan apapun yang

menekankan pada irasionalitas kemanusiaan: contohnya, menulis puisi-puisi dengan

serpihan-serpihan cukilan dari koran yang dipilih secara acak, berbicara dengan kata-

kata tak masuk akal keras-keras, dan mendaulat obyek sehari-hari sebagai karya seni.

Program surealis adalah pengembangan dari Dada, tapi menaruh lebih banyak

pandangan positif secara esensial pada pesan negatif Dada .

Sebuah strategi yang digunakan para surealis untuk mengangkat gambaran-

gambaran dari alam bawah sadar disebut “Exquisite Corpse”. Dalam bentuk seni

kolaborasi ini, sehelai kertas dilipat menjadi empat bagian lipatan, dan empat seniman

berbeda memberi kontribusi berupa representasi gambarannya tanpa melihat

kontribusi seniman-seniman lainnya. Yang pertama menggambar kepala, melipat lagi

kertasnya lalu menyerahkannya kepada seniman lainnya, yang menggambar bagian

atas tubuh; yang ketiga menggambar kedua kaki, dan yang keempat, menggambar

bagian bawah tubuh. Para seniman itu lalu membuka lipatan kertas untuk mempelajari

dan menginterpretasikan kombinasi gambar tersebut.

Max Ernst, surealis Jerman, menemukan teknik lain yang menggunakan

kemungkinan dan ketidaksengajaan: frottage (bahasa Perancis untuk “menggosok”).

Dengan menempatkan kepingan-kepingan kayu atau logam yang kasar di bawah

kanvas dan selanjutnya melukis atau menggambar dengan pensil di atasnya, sang

seniman mentransfer motif kasar dari permukaan tersebut ke dalam karya-jadi. Dalam

“Laocoon, Father and Sons” (1926, Menil Collection, Houston, Texas), Ernst meracik

Page 11: Macam-macam Aliran Seni Lukis

motif kasar kemungkinan dengan cara menggosok, sambil merujuk juga pada tokoh

mitos Yunani, Laocoon, seorang imam Troya yang bergulat dengan piton-piton

raksasa.

Beberapa surealis, diantaranya Ernst, Yves Tanguy dari Perancis, dan Roberto

Matta dari Chili, menggunakan kombinasi teknik-teknik tersebut untuk menyiratkan

keadaan alam mimpi atau untuk menghasilkan perbendaharaan abstrak dari bentuk-

bentuk.

Surealisme dinilai sebagai salah satu dari gerakan-gerakan seni yang paling

penting dan berpengaruh di Eropa pada paruh pertama abad 20. Banyak surealis,

termasuk Breton, Masson, Ernst, and Matta, menghabiskan waktu di Amerika Serikat

selama Perang Dunia II (1939-1945). Kehadiran mereka terbukti penting bagi

perkembangan para pelukis abstrak-ekspresionis, terutama bagi karya Arshile Gorky,

Robert Motherwell, dan Jackson Pollock. Surrealism juga meninggalkan pengaruh

kekal pada seni Amerika Latin, dalam karya seniman-seniman seperti Frida Kahlo

dari Meksiko dan Wifredo Lam dari Kuba.

9. Pointilisme

Pointilisme adalah teknik lukisan dengan memanfaatkan titik-titik kecil

berwarna ke media gambar. Istilah "Pointillism" sebenarnya diciptakan oleh para

kritikus untuk gaya lukisan ini pada tahun 1880-an.

Pointillisme adalah salah satu teknik dalam lukisan yang memanipulasi

ketidaksensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik hingga mampu

memberikan kesan keberadaan bidang atau warna baru. Biasanya warna-warna yang

bukan merupakan warna primer dibentuk secara visual dengan mendekatkan beberapa

warna primer. Metode ini disebut Divisionisme. Tetapi pointillisme bisa pula

mengacu kepada lukisan satu warna atau hitam putih saja. Efek dari perbedaan

kerapatan titik bisa menciptakan halusinasi gradasi warna.

Contoh yang paling terkenal dari Pointillism dapat ditemukan dalam lukisan

Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte, dilukis oleh Georges Seurat di

akhir 1880-an.

Karya Pointilisme butuh ketelatenan dalam pengerjaannya, selain

mempertahankan besar titik yang dibuat juga pembuatan gradasi warna harus tepat

sehingga bentuknya menjadi sempurna.

Page 12: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Karya semacam ini bagi sebagian besar anak remaja kurang populer

mengingat pengerjaannya yang tidak bisa "instan". Tapi jika bisa membuatnya pasti

ada suatu kepuasan tersendiri. Meski demikian, ukisan pointillisme menjadi inspirasi

teknologi fotografi dan layar warna. Pada layar CRT ataupun LCD, warna-warna juga

tidak digabungkan langsung, tetapi dengan mendekatkan tiga bintik merah, biru, dan

hijau dengan komposisinya masing-masing hingga dihasilkan warna baru.

10. Abstrak

Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang

berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi

para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni abstrak terbagi dua

katagori besar yaitu :

Abstrak Ekspresionism

Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu yang pertama Color

Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang

cerah. Pelopornya adalah Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert

Montherwell dan Bornet Newman.

Kecenderungan kedua adalah Action Painting, yaitu lukisan yang tidak

mementingkan bentuk yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya.

Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan adik

Twarkov.

Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard

Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme

dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.

Abstrak Geometris

Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh Kandinsky.

Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda antara

lain:

Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk

geometris mumi dengan tokohnya adalah Kasimir Malevich.

Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan

bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat,

besi, kayu dan plastik.

Page 13: Macam-macam Aliran Seni Lukis

Tokohnya pelukis abstrak antara lain Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum

Gabo dan A. Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut

Mobilisme di Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture.

Minimal Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena

situasi teknologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kearah aristektual.

Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang menampilkan

keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarna kepada warna

pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van

Daesburg dan Bart Van Leck.

Lukisan abstrak paling sukar untuk ditafsir. Oleh itu lukisan abstrak perlu

memiliki kepekaan tinggi untuk komposisi dan untuk warna. Jadi, lukisan abstrak itu

adalah seni yang lebih pada pengertian cara berpikir kerana Seniman melihat sesuatu

dari kedalaman bentuk melalui objek, dengan begitu akan mendapatkan idea,

inspirasi, serta semangat untuk mewujudkan sesuatu karya.

Salah satu ciri seni abstrak itu adalah yang mana bentuknya tidak pernah

wujud, bentuk abstrak tidak berhubungan dengan bentuk apapun yang pernah kita

lihat, namun bila diamati akan terlihat seperti sesuatu. warna dan bentuk serta bahan

tambahan dalam melukis abstrak adalah subjek lukisan abstrak untuk terlihat lebih

unik. Dalam penghasilan karya abstrak, lukisan abstrak cukup peka dalam komposisi

warna dan lebih banyak menggunakan cat air

Seni abstrak yang menggunakan teknik water colour juga umumnya

diklasifikasikan sebagai seni abstrak figuratif dan lukisan yang merupakan hal-hal

yang tidak visual, seperti emosi, suara, atau pengalaman spiritual. abstraksi figuratif

adalah abstraksi atau penyederhanaan realistik.

11. Primitif

Seni primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana tingkat

kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan sekaligus merupakan

ciri utama, sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam

kebudayaan yang mereka hasilkan. Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-

pindah (nomaden) dan pekerjan berburu binatang. Di bidang kesenian, karya seni

Page 14: Macam-macam Aliran Seni Lukis

yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan

ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang

buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding

goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, goa-goa di Irian Jaya, dan pada dinding goa

Almira Spanyol. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat

perburuan mereka yang berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang

dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau

alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan

takut, senang dan perdamaian. Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu goresannya

spontannitas, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah,

coklat, hitam, dan putih.

Aliran ini diikuti oleh pelukis Henri Rousseau (1844 – 1910), Moris Utrillo

dan Marval.