22

Click here to load reader

Macam Lesi Di Rongga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pilihan terbaik

Citation preview

Page 1: Macam Lesi Di Rongga

Macam Lesi di Rongga Mulut

Mukokel dan ranula merupakan dua contoh dari beberapa penyakit mulutyang melibatkan glandula saliva. Sebelum membahas mengenai kedua penyakitmulut tersebut, akan dibahas mengenai glandula saliva secara umum.Glandula saliva terbagi dua, yaitu glandula saliva mayor dan glandula salivaminor.7,8Glandula saliva mayor terdiri dari :1. Glandula parotisMerupakan glandula terbesar yang letaknya pada permukaan otot masseteryang berada di belakang ramus mandibula, di anterior dan inferior telinga. Glandulaparotis menghasilkan hanya 25% dari volume total saliva yang sebagian besarmerupakan cairan serus.2. Glandula submandibulaMerupakan glandula terbesar kedua setelah glandula parotis. Letaknya dibagian medial sudut bawah mandibula. Glandula submandibula menghasilkan 60-65% dari volume total saliva di rongga mulut, yang merupakan campuran cairan serusdan mukus.3. Glandula sublingualGlandula yang letaknya pada fossa sublingual, yaitu dasar mulut bagiananterior. Merupakan glandula saliva mayor yang terkecil yang menghasilkan 10%dari volume total saliva di rongga mulut dimana sekresinya didominasi oleh cairanmukus.7,8

Sedangkan glandula saliva minor terdiri dari 1000 kelenjar yang tersebar padalapisan mukosa rongga mulut, terutama di mukosa pipi, palatum, baik palatum durummaupun palatum molle, mukosa lingual, mukosa bibir, dan juga terdapat di uvula,dasar mulut, bagian posterior lidah, dasar atau ventral lidah, daerah sekitarretromolar, daerah peritonsillar, dan sistem lakrimal.7,8,9Glandula saliva minorterutama menghasilkan cairan mukus, kecuali pada glandula Von Ebner’s (glandulayang berada pada papilla circumvalata lidah) yang menghasilkan cairan serus.10Kasus mukokel umumnya melibatkan glandula saliva minor. Tidak tertutupkemungkinan mukokel dapat melibatkan glandula saliva mayor tergantung padaletaknya. Sedangkan ranula merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutmukokel yang berada di dasar mulut, dan diketahui daerah dasar mulut dekat denganglandula sublingual dan glandula saliva minor.11,12Dengan kata lain ranula umumnyamelibatkan glandula saliva minor ataupun glandula sublingual. Sama halnya denganmukokel, ranula juga dapat melibatkan glandula saliva mayor, misalnya glandulasaliva submandibula apabila ranula telah meluas ke otot milohioideus dan memasuki

Page 2: Macam Lesi Di Rongga

ruang submandibula.13

2.1 Mukokel2.1.1 DefinisiMukokel merupakan lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya duktusglandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak.11Umumnya sering diakibatkan oleh trauma lokal atau mekanik.11,12Mukokelmerupakan kista benigna, tetapi dikatakan bukan kista yang sesungguhnya, karenatidak memiliki epithelial lining pada gambaran histopatologisnya.3,11,12,15,16Lokasinyabervariasi.3Bibir bawah merupakan bagian yang paling sering terkena mukokel, yaitulebih dari 60% dari seluruh kasus yang ada.11Umumnya terletak di bagian lateralmengarah ke midline.11Beberapa kasus ditemui pada mukosa bukal dan ventral lidah,dan jarang terjadi pada bibir atas.11Banyak literatur yang menyebut mukokel sebagaimucous cyst. Kebanyakan kasus melaporkan insidensi tertinggi mukokel adalah usiamuda tetapi hingga saat ini belum ada studi khusus pada usia yang spesifik.17

2.1.2 EtiopatogenesisMukokel melibatkan duktus glandula saliva minor dengan etiologi yang tidakbegitu jelas, namun diduga terbagi atas dua, pertama diakibatkan trauma, baik traumalokal atau mekanik pada duktus glandula saliva minor, untuk tipe ini disebut mukusekstravasasi.1,11,12,17-21Trauma lokal atau mekanik dapat disebabkan karena traumapada mukosa mulut hingga melibatkan duktus glandula saliva minor akibatpengunyahan, atau kebiasaan buruk seperti menghisap mukosa bibir diantara dua gigiyang jarang, menggigit-gigit bibir, kebiasaan menggesek-gesekkan bagian ventrallidah pada permukaan gigi rahang bawah (biasanya pada anak yang memiliki

kebiasaan minum susu botol atau dot), dan lain-lain.1,12,22Dapat juga akibat trauma

Page 3: Macam Lesi Di Rongga

pada proses kelahiran bayi, misalnya trauma akibat proses kelahiran bayi yangmenggunakan alat bantu forceps, trauma pada saat dilakukan suction untukmembersihkan saluran nafas sesaat setelah bayi dilahirkan, ataupun trauma yangdisebabkan karena ibu jari bayi yang dilahirkan masih berada dalam posisi sucking(menghisap) pada saat bayi melewati jalan lahir.1Ketiga contoh trauma pada proseskelahiran bayi akan mengakibatkan mukokel kongenital.1Setelah terjadi trauma yangdikarenakan salah satu atau beberapa hal di atas, duktus glandula saliva minor rusak,akibatnya saliva keluar menuju lapisan submukosa kemudian cairan mukus terdorongdan sekresinya tertahan lalu terbentuk inflamasi (adanya penumpukan jaringangranulasi di sekeliling kista) mengakibatkan penyumbatan pada daerah tersebut,terbentuk pembengkakan lunak, berfluktuasi, translusen kebiruan pada mukosa mulutyang disebut mukokel.1,18,23Kedua diakibatkan adanya genangan mukus dalam duktus ekskresi yangtersumbat dan melebar, tipe ini disebut mukus retensi.1,11,12,17-21,23Genangan mukusdalam duktus ekskresi yang tersumbat dan melebar dapat disebabkan karena plugmukus dari sialolith atau inflamasi pada mukosa yang menekan duktus glandulasaliva minor lalu mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada duktus glandula salivaminor tersebut, terjadi dilatasi akibat cairan mukus yang menggenang dan menumpukpada duktus glandula saliva, dan pada akhirnya ruptur, kemudian lapisan subepiteldigenangi oleh cairan mukus dan menimbulkan pembengkakan pada mukosa mulutyang disebut mukokel.1,6,18,19,23,24

2.1.3 KlasifikasiBerdasarkan etiologi, patogenesis, dan secara umum mukokel dapatdiklasifikasikan menjadi dua, yaitu mukokel ekstravasasi mukus yang sering disebutsebagai mukokel superfisial dimana etiologinya trauma lokal atau mekanik, danmukokel retensi mukus atau sering disebut kista retensi mukus dimana etiologinyaplug mukus akibat sialolith atau inflamasi pada mukosa mulut yang menyebabkanduktus glandula saliva tertekan dan tersumbat secara tidak langsung.1,17-19,21Literaturlain mengklasifikasikan mukokel menjadi tiga, yaitu superficial mucocele yangletaknya tepat di bawah lapisan mukosa dengan diameter 0,1-0,4 cm, classicmucocele yang letaknya tepat di atas lapisan submukosa dengan diameter lebih kecildari 1 cm, dan deep mucocele yang letaknya lebih dalam dari kedua mukokelsebelumnya.16Dikenal pula tipe mukokel kongenital yang etiologinya trauma pada

Page 4: Macam Lesi Di Rongga

proses kelahiran bayi.1

2.1.4 Gambaran Klinis dan HistopatologiMukokel memiliki gambaran klinis yang khas, yaitu massa ataupembengkakan lunak yang berfluktuasi, berwarna translusen kebiruan apabila massabelum begitu dalam letaknya, kadang-kadang warnanya normal seperti warna mukosamulut apabila massa sudah terletak lebih dalam, apabila dipalpasi pasien tidaksakit.1,11,12,17-22Massa ini berdiameter 1 mm hingga beberapa sentimeter, beberapaliteratur menuliskan diameter mukokel umumnya kurang dari 1 cm.1,11,12,16-22

Gambaran histopatologi mukokel tipe ekstrsavasasi mukus berbeda dengantipe retensi mukus. Tipe ekstravasasi gambaran histopatologinya memperlihatkanglandula yang dikelilingi oleh jaringan granulasi.16Sedangkan tiperetensi menunjukkan adanya epithelial lining.16

2.1.5 DiagnosaUntuk menegakkan diagnosa mukokel dilakukan prosedur-prosedur yangmeliputi beberapa tahap. Pertama melakukan anamnese dan mencatat riwayatpasien.27Pada pasien anak dilakukan aloanamnese yaitu anamnese yang diperolehdari orang terdekat pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnese yaitu yangdiperoleh dari pasien itu sendiri. Kedua melakukan pemeriksaan terhadap pasien danpemeriksaan pendukung.27Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisikdengan tujuan melihat tanda-tanda yang terdapat pada pasien, yaitu pemeriksaankeadaan umum mencakup pengukuran temperatur dan pengukuran tekanan darah,pemeriksaan ekstra oral mencakup pemeriksaan kelenjar limfe, pemeriksaan keadaanabnormal dengan memperhatikan konsistensi, warna, dan jenis keadaan abnormal,

kemudian pemeriksaan intra oral yaitu secara visual melihat pembengkakan padarongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa tersebut.Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan palpasi pada massa.Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada saat dilakukan palpasi.Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pendukung meliputi pemeriksaanlaboratorium dan pemeriksaan radiografi.27Pemeriksaan laboratorium sangat

Page 5: Macam Lesi Di Rongga

membantu dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus mukokel, cairan diambil secaraaspirasi dan jaringan diambil secara biopsi, kemudian dievaluasi secara mikroskopisuntuk mengetahui kelainan-kelainan jaringan yang terlibat. Kemudian dapatdilakukan pemeriksaan radiografi, meliputi pemeriksaan secara MRI (MagneticResonance Imaging), CT Scan (Computed Tomography Scan), ultrasonografi,sialografi, dan juga radiografi konfensional.27

2.1.6 Diagnosa BandingBeberapa penyakit mulut memiliki kemiripan gambaran klinis denganmukokel, diantaranya hemangioma, lymphangioma, pyogenic granuloma (apabilaletaknya pada bagian anterior lidah), salivary gland neoplasm, dan lain-lain.1,18Untukdapat membedakan mukokel dengan penyakit-penyakit tersebut maka dibutuhkanriwayat timbulnya massa dan gambaran klinis yang jelas yang menggambarkan cirikhas mukokel yang tidak dimiliki oleh penyakit mulut lain, dan dibutuhkan hasilpemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan pendukung lain yang akurat sepertipemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiografi.27

2.1.7 PerawatanPada umumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi dan memintaperawatan, memiliki ukuran mukokel yang relatif besar. Perawatan mukokeldilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan fungsi mulut yangdirasakan pasien akibat ukuran dan keberadaan massa. Sejumlah literatur menuliskanbeberapa kasus mukokel dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan perawatanterutama pada pasien anak-anak.1,11,12Perawatan yang dilakukan meliputi penanggulangan faktor penyebab danpembedahan massa. Penanggulangan faktor penyebab dimaksudkan untukmenghindarkan terjadinya rekurensi. Umumnya mukokel yang etiologinya traumaakibat kebiasaan buruk atau trauma lokal dan mekanik yang terjadi terus menerusdapat menyebabkan terjadinya rekurensi mukokel. Karena jika kebiasaan buruk atauhal yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera disingkirkan atau dihilangkan,maka mukokel akan dengan mudah muncul kembali walaupun sebelumnya sudahdilakukan perawatan bedah.Pembedahan massa dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dandissecting. Pemilihan teknik pembedahan tergantung kepada ukuran dan lokasimassa.2.2 Ranula2.2.1 DefinisiRanula adalah istilah yang digunakan untuk menyebut mukokel yang letaknyadi dasar mulut.11,12Kata ranula yang digunakan berasal dari bahasa latin “RANA”

Page 6: Macam Lesi Di Rongga

yang berarti katak, karena pembengkakannya menyerupai bentuk tenggorokan bagianbawah dari katak.5,6,11,12,15Merupakan pembengkakan dasar mulut yang berhubungandan melibatkan glandula sublingualis, dapat juga melibatkan glandula salivariminor.4,5Ukuran ranula dapat membesar, dan apabila tidak segera diatasi akanmemberikan dampak yang buruk, karena pembengkakannya dapat mengganggufungsi bicara, mengunyah, menelan, dan bernafas.

2.2.2 EtiologiEtiologinya tidak diketahui namun diduga ranula terjadi akibat trauma,obstruksi kelenjar saliva, dan aneurisma duktus glandula saliva.6,24Post traumaticranula terjadi akibat trauma pada glandula sublingual atau submandibula yangmenyebabkan ekstravasasi mukus, sehingga terbentuk pseudokista. Ranula jugadikatakan berkaitan dengan penyakit kelenjar saliva dan anomali kongenital dimanaduktus saliva tidak terbuka.2.2.3 PatogenesisTerdapat dua konsep patogenesis ranula superfisial. Pertama pembentukankista akibat obstruksi duktus saliva dan kedua pembentukan pseudokista yangdiakibatkan oleh injuri duktus dan ekstravasasi mukus.Obstruksi duktus salivadapat disebabkan oleh sialolith, malformasi kongenital, stenosis, pembentukan parutpada periduktus akibat trauma, agenesis duktus atau tumor.Ekstravasasi mukus pada glandula sublingual menjadi penyebab ranulaservikal. Kista ini berpenetrasi ke otot milohioideus. Sekresi mukus mengalir ke arahleher melalui otot milohioideus dan menetap di dalam jaringan fasial sehingga terjadi

pembengkakan yang difus pada bagian lateral atau submental leher. Sekresi salivayang berlangsung lama pada glandula sublingual akan menyebabkan akumulasimukus sehingga terjadi pembesaran massa servikal secara konstan.Trauma dari tindakan bedah yang dilakukan untuk mengeksisi ranulamenimbulkan jaringan parut atau disebut juga jaringan fibrosa pada permukaansuperior ranula, sehingga apabila kambuh kembali ranula akan tumbuh danberpenetrasi ke otot milohioideus dan membentuk ranula servikal.Sekurangkurangnya 45% dari ranula servikal terjadi setelah eksisi ranula superfisial.

2.2.4 KlasifikasiBerdasarkan letaknya ranula dibedakan menjadi dua, yaitu ranula simpel danranula plunging.1,4,5Ranula simpel yang juga disebut dengan oral ranula merupakanranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa diikuti dengan

Page 7: Macam Lesi Di Rongga

rupturnya duktus tersebut.Letaknya tidak melewati ruang submandibula, dengankata lain tidak berpenetrasi ke otot milohioideus.Sedangkan ranula plunging atau sering disebut ranula diving merupakan massa yang terbentuk akibat rupturnyaglandula saliva tanpa diikuti rupturnya ruang submandibula yang kemudianmenimbulkan plug pseudokista yang meluas hingga ke ruang submandibula ataudengan kata lain berpenetrasi ke otot milohioideus.Ranula juga dapat dibedakan atasfenomena ekstravasasi mukus dan kista retensi mukus.Ekstravasasi mukusmerupakan akibat dari trauma, sedangkan kista retensi mukus terjadi akibat obstruksiduktus glandula saliva.Selain tipe ranula di atas, dikenal pula ranula kongenital,yaitu ranula yang diakibatkan anomali kongenital, misalnya atresia duktus saliva atau

kegagalan pada proses pembentukan kanal/duktus ekskresi, tetapi kasus seperti inisangat jarang ditemui.

2.2.5 Gambaran Klinis, Radiografi, dan HistopatologiSama halnya dengan mukokel, gambaran klinis ranula merupakan massalunak yang berfluktusi dan berwarna translusen kebiruan, yang membedakannyadengan mukokel adalah letaknya di dasar mulut atau bagian bawah lidah.Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan berubah warna menjadi pucat. Jikamassa ini terletak agak jauh ke dasar mulut, maka massa ini tidak lagi berwarnakebiruan melainkan berwarna normal seperti mukosa mulut yang sehat.Diameternyamulai dari 1 sampai dengan beberapa sentimeter.Ranula tidak diikuti rasa sakit. Keluhan yang paling sering diungkapkanpasien adalah mulutnya terasa penuh dan lidah terangkat ke atas.Apabila tidaksegera diatasi akan terus mengganggu fungsi bicara, mengunyah, menelan, danbernafas.Ranula yang berukuran besar akan menekan duktus glandula saliva danmenyebabkan aliran saliva menjadi terganggu.

Akibatnya muncul gejala obstruksiglandula saliva seperti sakit saat makan atau sakit pada saat glandula salivaterangsang untuk mengeluarkan saliva dan akhirnya kelenjar saliva membengkak.

Ranula plunging akan menimbulkan pembengkakan pada leher.Dan biasanya berdiameter 4-10 cm dan melibatkan ruang submandibula.

Terdapatjuga laporan yang menunjukkan ruang submental, daerah kontralateral leher,nasofaring, retrofaring, dan juga mediastinum.

Page 8: Macam Lesi Di Rongga

Secara histopatologi, kebanyakan ranula tidak mempunyai lapisan epitel dandinding dari ranula terdiri dari jaringan ikat fibrous yang menyerupai jaringangranulasi. Penemuan histopatologi menunjukkan ruang dalam kista dan dindingnyadidominasi oleh histiosit, dan juga dijumpai mucin.

2.2.6 DiagnosaUntuk menegakkan diagnosa ranula dilakukan prosedur-prosedur yangmeliputi beberapa tahap. Pertama melakukan anamnese dan mencatat riwayatpasien.Pada pasien anak dilakukan aloanamnese yaitu anamnese yang diperolehdari orang terdekat pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnese yaitu yangdiperoleh dari pasien itu sendiri. Kedua melakukan pemeriksaan terhadap pasien danpemeriksaan pendukung.Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisikdengan tujuan melihat tanda-tanda yang terdapat pada pasien, yaitu pemeriksaankeadaan umum mencakup pengukuran temperatur dan pengukuran tekanan darah,pemeriksaan ekstra oral mencakup pemeriksaan kelenjar limfe, pemeriksaan keadaanabnormal dengan memperhatikan konsistensi, warna, dan jenis keadaan abnormal,kemudian pemeriksaan intra oral yaitu secara visual melihat pembengkakan padarongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa tersebut.Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan palpasi pada massa.Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada saat dilakukan palpasi.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pendukung meliputi pemeriksaanlaboratorium dan pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan laboratorium sangatmembantu dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus mukokel, cairan diambil secaraaspirasi dan jaringan diambil secara biopsi, kemudian dievaluasi secara mikroskopisuntuk mengetahui kelainan-kelainan jaringan yang terlibat. Kemudian dapatdilakukan pemeriksaan radiografi, meliputi pemeriksaan secara MRI (MagneticResonance Imaging), CT Scan (Computed Tomography Scan), ultrasonografi,sialografi, dan juga radiografi konfensional.

2.2.7 Diagnosa BandingSama halnya dengan mukokel, ada beberapa penyakit mulut yang memilikikemiripan gambaran klinis dengan ranula, diantaranya kista dermoid, sialolithiasis,thyroglossal duct cyst, cystic hygroma, neoplastic thyroid disease, dan lain-lain.

Untuk dapat membedakan ranula dengan penyakit-penyakit tersebut maka dibutuhkanriwayat timbulnya massa atau pembengkakan yang jelas, gambaran klinis yang jelasyang menggambarkan ciri khas ranula yang tidak dimiliki oleh penyakit mulut lain,dan dibutuhkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan pendukung lain yangakurat seperti pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiografi.

2.2.8 PerawatanUmumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi dan meminta perawatan,memiliki ukuran ranula yang relatif besar. Perawatan ranula umumnya dilakukan

Page 9: Macam Lesi Di Rongga

untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan fungsi mulut yang dirasakan pasienakibat ukuran dan keberadaan massa.

Perawatan yang dilakukan meliputi penanggulangan faktor penyebab danpembedahan massa. Penanggulangan faktor penyebab dimaksudkan untukmenghindarkan terjadinya rekurensi. Biasanya ranula yang etiologinya trauma akibatkebiasaan buruk atau trauma lokal atau mekanik yang terjadi terus menerus dapatmenyebabkan terjadinya rekurensi ranula. Karena apabila kebiasaan buruk atau halyang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera dihilangkan, maka ranula akandengan mudah muncul kembali walaupun sebelumnya sudah dilakukan perawatanpembedahan.Pembedahan massa dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dandissecting. Pemilihan teknik pembedahan tergantung kepada ukuran dari massa.

Semoga bermanfaat..:)

LESI-LESI JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

suatu kelainan patologis pada jaringan yang menimbulkan gejala/simptom.

Lesi juga merupakan Zona jaringan yang fungsinya terganggu akibat penyakit dan trauma.

ETIOLOGI

Trauma Lokal

Infeksi

Penyakit Sistemik

Penggunaan obat – obatan

Terapi radiasi

JENIS-JENIS LESI JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

LESI PRIMER

LESI SEKUNDER

JENIS LESI

LAINNYA

Page 10: Macam Lesi Di Rongga

Lesi Primer

Makula

Bercak pada kulit/mukosa, Batas jelas, Bentuk & ukuran bervariasi, Datar (tak ada peninggian) hanya berupa perubahan warna.

Warna : Merah, coklat keputihan, merah kebiruan, biru kecoklatan

Contoh penyakit :

Hyperemia

petechiae, purpura, ecchymoses

Papula

Adalah bercak putih pada kulit/mukosa, berbatas jelas, ada peninggian

Ukuran: dari titik sampai < 1 cm

Warna bervariasi: kemerahan, kekuningan, abu2 keputihan

Contoh: Lichen planus (pada mukosa) dan Fordyce’s spot

Plak

Suatu bentuk variasi dari papula; diameter > 1 cm; warna : putih keabuan

Mengadakan perluasan ke tepi; timbul bentuk yang melandai

Permukaan halus, menonjol atau bentuk fisura

Contoh: Leukoplakia

Nodula

Pemadatan massa jaringan yang berbatas jelas dan berisi jaringan ikat dilapisi epitel

Dasar nodula: Melibatkan submukosa dan daerah dibawah epidermis

Dapat terjadi karena iritasi kronis

Contoh: Iritasi fibroma

Vesikula

Page 11: Macam Lesi Di Rongga

Peninggian pada kulit atau mukosa yang berisi bahan cair (serum, plasma, darah).

Ukuran: dari titik 1 sampai 5 mm; jumlah: bisa tunggal atau banyak.

Bentuk vesikula karena infeksi virus

Contoh: Herpes.

Bula

Adalah bentukan seperti vesikula tetapi diameternya > 5 mm.

Bila pecah dapat menjadi ulser/ulkus yang sembuh dengan jaringan parut.

Contoh: pemphigus vulgaris.

Pustula

Adalah bentukan yang sama seperti vesikula/bula tetapi berisi nanah /pus.

Contoh: penyakit impetigo, pada kulit berupa bisul-bisul kecil

Keratosis

Adalah penebalan yang tidak normal dari lapisan terluar epitel (stratum korneum).

Warna: putih sampai keabuan.

Contoh: linea alba bukalis, leukoplakia, lichen planus.

Wheals

Adalah bentukan yang sama seperti papula, diameter lebih kecil, cepat sembuh.

Berisi serum.

Contoh: bintil karena gigitan serangga

Tumor

Istilah yang dipakai pada massa padat dari jaringan, diameter > 1 cm.

suatu neoplasma yang pertumbuhan jaringan bebas, baru, pembelahan sel yang progresif dan tidak terkontrol, tidak punya kegunaan fisiologis.

Dapat berwarna apapun.

Page 12: Macam Lesi Di Rongga

Lokasi: pada jaringan lunak RM manapun.

Klinis: Lesi bulat menimbul dan tumor menetap bertangkai/ulseri ditengahnya

Gelegata Gelegata merupakan elevasi sementara kulit yang disebabkan oleh edema dermis dan dilatasi kapiler sekitarnya. Biasanya berkaitan dengan respon alergi terhadap bahan asing.

Lesi Sekunder

Yaitu merupakan lesi yang muncul setelah lesi primer muncul pada jaringan lunak rongga mulut. Ada beberapa macam lesi sekunder, antara lain :

Erosi

Dapat sembuh tanpa jaringan parut. Contoh: Lichen Planus tipe erosi

Ulseri

Rasa nyeri bertambah dan bila ditekan menimbulkan perdarahan karena kerusakan sampai lamina propia

Contoh: ulkus traumatikus; stomatitis aftosa rekuren

Fisura

Ini merupakan retakan kecil yang meluas melalui epidermis dan memaparkan dermis.

Dapat terjadi pada kulit kering dan pada inflamasi kronik

Sikatriks

Adalah bentukan jaringan baru yang berlebihan pada penyembuhan luka

Contoh: Keloid

Deskuamasi

Adalah pengelupasan lapisan epitel (stratum korneum)

Bisa fisiologis → pengelupasan epitel sehingga kulit mengalami regenerasi

Page 13: Macam Lesi Di Rongga

Pseudomembran

Adalah membran palsu.

Contoh: Kandidiasis Pseudomembran Akut.

Eschars Adalah cacat atau kerusakan pada kulit / mukosa akibat luka bakar.

Krusta

Ini terbentuk dari serum, darah atau nanah yang mengering pada kulit.

Masing-masing dapat dikenal dengan warna berikut : merah kehitaman (krusta darah), kuning kehitaman (krusta nanah), berwarna madu (krusta serum).

Contoh: Eritema Multiformis

Sinus

Adalah suatu saluran atau fistula yang memanjang dari rongga supuratif, kista atau abses ke permukaan epidermis.

Contoh: Aktinomikosis.

Lesi - Lesi lainya

Jenis lesi-lesi lainnya pada jaringan lunak rongga mulut yaitu :

lesi putih, lesi merah dan lesi berpigmen.

Lesi Merah Rongga Mulut

Merupakan lesi yg paling sering terjadi

Penyebab lesi merah rongga mulut:

Inflamasi pada mukosa

Erosi

Atrofi

Purpura

Vaskuler

Page 14: Macam Lesi Di Rongga

neoplasma

Lesi- Lesi Putih

Penyebab utama dari lesi putih rongga mulut:

Leukodema

Penyebab lokal

Keturunan (misalnya nevus spon putih)

Leukoplakia

Neoplasama

infeksi

Penyakit mukokutan

Lesi Mukus Berpigmen

Merupakan perubahan warna mukosa rongga mulut, dimana daerah antara warna coklat ke warna hitam.

Jenis: intrinsik dan ekstrinsik

Penyebab dari pigmentasi rongga mulut terdiri dari :

Pigmentasi ras

Inflamasi kronis

Tatto amalgam

Tatto grafit

Obat-obatan

Perawatan dan Pencegahan pada Penderita Lesi Jaringan Lunak Rongga Mulut

Perawatan Lesi Jaringan Lunak

Untuk kasus ringan, jenisnya bisa berupa obat salep yang berfungsi sebagai topical coating agent yang melindungi lesi dari gesekan dalam rongga mulut saat berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak langsung dengan makanan yang asam atau pedas.

Pada kasus yang sedang hingga berat, dapat diberikan salep yang mengandung topikal steroid.

Page 15: Macam Lesi Di Rongga

Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

Hindari stres yang berlebihan

Perbaiki pola makan

Jaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.