LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    1/27

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi Trauma Termal

    Luka termal adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

    kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka

    termal merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang

    memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut

    (Moenadjat, 2003).

    Luka bakar dapat disebabkan oleh paparan panas, baik seara langsung maupun tidak 

    langsung, misal akibat tersiram air panas yang banyak terjadi pada keelakaan rumah

    tangga. !elain itu, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia jugadapat menyebabkan luka bakar. !alah satu luka bakar yang banyak terjadi adalah luka

     bakar termal. Luka bakar termal biasanya disebabkan oleh air panas ( scald ) , jilatan api

    ke tubuh ( flash), kobaran apai di tubuh ( flame) dan akibat terpapar atau kontak dengan

    objek"objek panas lainnya (misalnya plastik logam panas, dll.) (#eimbah $M %

    #olmes , 200').

    rauma termal menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang ukup tinggi. Menguasai

     prinsip"prinsip dasar resusitasi awal pada penderita trauma dan menerapkan tindakan

    sederhana pada saat yang tepat dapat mengurangi mobiditas dan mortalitas. rinsip yang

    dimaksud adalah kewaspadaan yang tinggi akan terjadinya gangguan jalan napas pada

    trauma inhalasi, serta mempertahankan hemodinamik dalam batas normal melalui

    resusitasi airan. $okter penolong juga harus waspada dalam melaksanakan tindakan

    untuk menegah dan mengobati penyulit trauma termal, seperti misalnya rhabdomiolosis

    dan gangguan irama jantung yang sering, terjadi pada trauma listrik. *ontrol suhu tubuh

    dan menyingkirkan penderita dari lingkungan yang berbahaya juga merupakan prinsip

    utama pengelolaan trauma termal (+dlih et al ., 200).

    B. Anatomi dan Fisiologi Kulit

    +pidermis, bagian terluar dibagi menjadi 2 lapisan utama yaitu lapisan sel - sel berinti

    yang bertanduk (stratum korneum) dan lapisan dalam yaitu sel bertanduk yang telah

    mengalami proses diferensiasi (stratum malphigi). !tratum malphigi dibagi menjadi 2,

    yaitu lapisan basal (stratum germinatifum, stratum spinosum), dan stratum granulosum

    ($juanda et al ., 200').

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    2/27

    *eratinosit merupakam sel epidermis utama yang berdiferensiasi, membentuk keratin,

    suatu protein fibrosa. *eratinosit meninggalkan lapisan malphigi dan bergerak ke atas,

    mengalami perubahan bentuk, struktur, sitoplasmik, dan komposisi. roses ini

    mengakibatkan transformasi dari sel hidup, aktif mensintesis menjadi sel mati dan

     bertanduk. roses ini dinamakan keratinisasi. /nsur sel sisanya membentuk suatu

    komplek amorf fibrosa yang dikelilingi membran yaitu tanduk ($juanda et al ., 200').

    Melanosit merupakan sel epidermis utama juga, yang berfungsi mensintetis melanin

    dari granula-granula melanosom yang berhubungan dengan keratinosit. &umlah melanin

    dalam keratinosit menentukan warna kulit.Melanin melindungi kulit dari pengaruh sinar 

    matahari yang merugikan.!inar matahari meningkatkan pembentukan melanosom dari

    melanin ($juanda et al ., 200').

    $ermis terletak tepat dibawah epidermis yang terdiri dari serabut kolagen, elastin danretikulin.Mengandung pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan memberi nutrisi

     pada lapisan epidermis ($juanda et al ., 200').

    Gambar 1. enampang *ulit (urns et al ., 2001)

    . Fase Trauma Termal1. ase kut

    $isebut sebagai fase awal atau fase syok. $alam fase awal penderita akan mengalami

    anaman gangguan airway  (jalan nafas), breathing   (mekanisme bernafas), dan

    circulation  (sirkulasi). 4angguan airway  tidak hanya dapat terjadi segera atau

     beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan

    akibat edera inhalasi dalam 15"'2 jam pasa trauma. 6edera inhalasi adalah

     penyebab kematian utama penderita pada fase akut. ada fase akut sering terjadi

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    3/27

    gangguan keseimbangan airan dan elektrolit akibat edera termal yang berdampak 

    sistemik (*ennedy et al ., 2007).

    2. ase !ubakut

    erlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau

    kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi

    menyebabkan (*ennedy et al ., 2007)

    a. roses inflamasi dan infeksi.

     b. roblem penutupan luka pada luka telanjang pada luka yang epitelnya sudah

    terkelupas dan atau pada struktur atau organ-organ fungsional.

    . *eadaan hipermetabolisme.

    3. ase *ronik 

    ase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan

     pemulihan fungsi organ"organ fungsional. roblem yang munul pada fase ini adalah

     penyulit berupa parut yang hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas ,dan

    kontraktur (*ennedy et al ., 2007).

    D. Klasifi!asi Dan "uas "u!a Ba!ar

    Klasifi!asi

    $alamnya luka bakar dapat dibedakan menjadi

    1. *lasifikasi luka bakar menurut $upuytren (#asibuan, !oedjana, % isono, 2082).

    *lasifikasi lama yang diperkenalkan oleh $upuytren adalah pembagian derajat luka

     bakar dalam 7 derajat.

    a. Luka bakar derajat 8

    Luka akibat terkena panas dari api, benda panas dan airan panas yang suhunya

    tidak menapai titik didih, atau akibat airan kimia. iasanya bentuk luka berupa

    kemerahan dan proses penyembuhan terjadi tanpa meninggalkan parut. 9aktu

     penyembuhan antara beberapa jam sampai beberapa hari.

    b. Luka bakar derajat 2

    Luka diakibatkan terkena benda panas atau airan panas yang suhunya menapai

    titik didih atau lebih tinggi. Lapisan kulit superfisial hanya sedikit yang rusak dan

     penyembuhannya tanpa meninggalkan jaringan parut. ada awalnya terdapat

    :esikel yang kemudian akan terasa sakit dan warnanya menjadi hitam.

    #. Luka bakar derajat 3

    Luka bakar ini adalah akibat airan yang suhunya diatas titik didih. ada keadaan

    ini lapisan superfisial kulit seluruhnya rusak sehingga pada penyembuhan akan

    meninggalkan jaringan parut. /jung persyarafan juga terbakar dan halini

    mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. ada proses penyembuhan dapat terjadi

     jaringan parut yang mengandung semua elemen kulit, sehingga tidak mengalami

    kontraktur.

    d. Luka bakar derajat 1

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    4/27

    !eluruh jaringan kulit mengalami kerusakan. /jung saraf juga ikut rusak,

    sehingga pada luka bakar ini rasa nyeri tidak ada. &aringan parut yang terbentuk 

    akan mengalami kontraksi dan deformitas. Luka terkelupas pada hari ke atau ke

    7 dan penyembuhan akan berjalan lambat.

    e. Luka bakar derajat

    ada keadaan ini kerusakan juga meliputi fasia otot dan hampir selalu mengalami

    deformitas.

    f. Luka bakar derajat 7

    *eadaan ini biasanya fatal, jika tidak meninggal maka biasanya mengakibatkan

    kerusakan anggota badan.

    2. *lasifikasi Luka akar menurut 9ilson (#asibuan, !oedjana, % isono, 2082)

    a. Luka bakar derajat satu (derajat satu dan dua, $upuytren)

    erjadi eritema dan blister tanpa kehilangan epidermis. $i sini kapiler mengalami

    dilatasi dan terjadi transudasi airan kedalam jaringan ikat, yang menyebabkan

    edema. !eara umum blister diliputi oleh kulit yang berwarna keputihan

    diatasnya, epidermis yang a:askuler dan dibatasi oleh ;ona yang berwarna

    hiperemi. ila besar blister kurang dari 8 m maka blister ini akan diresorbsi,

    sebaliknya bila blister ini peah maka akan meninggalkan daerah dengan dasar 

    yang berwarna kemerahan. Luka bakar derajat satu ini akan sembuh tanpa

    meninggalkan jaringan parut. 9alaupun luka bakar yang terjadi adalah derajat

    satu akan tetapi bila meliputi lebih dari sepertiga permukaan tubuh terutama yang

    terletak pada daerah kepala, leher, badan, atau dinding depan dari abdomen maka

    akan menyebabkan kefatalan.

     b. Luka bakar derajat dua (derajat tiga dan empat, $upuytren)

    erjadi destruksi dari seluruh ketebalan kulit. +pidermis dapat mengalami

    koagulasi, pengerutan, berupa daerah yang dibatasi oleh ;ona yang berwarna

    kemerahan, dan blister kulit. $alam beberapa hari, biasanya dalam beberapa

    minggu jaringan yang nekrosis akan mengelupas dan meninggalkan ulkus yang

    lambat menyembuh. Luka bakar derajat dua sering memerlukan koreksi bedah

     plastik untuk mengatasi jaringan parut yang terbetuk selama penyembuhan.

    . Luka bakar derajat tiga (derajat lima dan enam, $upuytren)

    *arakteristik dari luka bakar ini adalah destruksi yang luas tidak hanya pada kulit

    dan subkutis tetapi juga pada otot dan tulang. $estruksi pada ujung"ujung saraf 

     juga dapat terjadi yang mengakibatkan kehilangan rasa nyeri yang relatif.

    $e:italisasi jaringan pada area luka bakar menyebabkan mudah terkenanya

    infeksi dan penyembuhan yang berjalan lambat. ila paparannya berkepanjangan,

    maka kulit dan jaringan ikat dibawah kulit akan terbakar dan menjadi arang.

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    5/27

    !edangkan paparan yang luas dari tubuh setelah kematian oleh karena panas dan

    asap menyebabkan seluruh tubuhh menjadi arang dengan otot"otot dan organ"

    organ dalam yang terpanggang, dan akhirnya menghanguskan bagian"bagian

    tubuh terutama ekstremitas, genitalia dan telinga.

    3. *lasifikasi Luka akar Menurut $alamnya Luka (runiardi, 2080)

    Luka bakar biasanya digolongkan berdasarkan dalamnya luka yang terbentuk 

    (kerusakan jaringan)

    a. Luka bakar derajat !atu

    dalah luka bakar yang terbatas pada epidermis superfiial

    8) $apat terlihat dalam bentuk eritema dan edema, biasanya tidak terdapat lepuh

    (blister), kulit bisa saja, mengalami pengelupasan

    2) iasanya sangat nyeri

    3) idak terbentuk jaringan parut dalam proses penyembuhan

    1) Misalnya luka bakar akibat terpajan sinar matahari b. Luka bakar derajat dua

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    6/27

    !eluruh *etebalan $erajat 3 atau 1 $ermis dan jaringan

    dibawahnya, mungkin fasia,

    tulang, otot

    *eras, eshar seperti kulit, airan

     berwarna ungu, sensibilitas (")

    1. *lasifikasi derajat luka bakar yang lainnya (runiardi, 2080)

    *edalaman luka bakar ditentukan oleh tinggi suhu dan lamanya pajanan suhu tinggi.

    !elain api yang langsung menjilat tubuh, baju yang ikut terbakar juga memperdalam

    luka bakar. ahan baju yang paling aman adalah yang terbuat dari bulu domba (wol).

    ahan sintetis, seperti nilon dan dakron, selain mudah terbakar juga mudah lumer 

    oleh suhu tinggi, lalu menjadi lengket sehingga memperberat kedalaman luka bakar.

    Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan tingkatan kedalaman kulit yang terpajan,

    seperti epidermis (derajat satu), lapisan superfisial dan menapai kedalaman dermis

    (derajat dua), seluruh lapisan kulit (derajat tiga) dan derajat empat.a. Luka bakar derajat 8 (luka bakar superfisial).

    Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar derajat ini ditandai

    dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu

    - ' hari.

     

    Gambar $. Luka akar $erajat 8 (#id:egi et al ., 2001)

     b. Luka bakar derajat dua (luka bakar dermis)

    Luka bakar derajat dua telah menapai kedalaman dermis tetapi masih ada

    elemen epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar 

    keringat, dan folikel rambut. $engan adanya sisa epitel yang sehat ini, luka dapat

    sembuh sendiri dalam 80-28 hari. >leh karena kerusakan kapiler dan ujung saraf 

    di dermis, luka derajat ini tampak lebih puat dan lebih nyeri dibandingkan luka bakar superfisial, karena adanya iritasi ujung saraf sensorik. &uga timbul bula

     berisi airan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya

    meninggi. Luka bakar derajat 2 dibedakan menjadi

    8) $erajat dua dangkal dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari

    dermis dan penyembuhan terjadi seara spontan dalam 80" 81 hari.

    2) $erajat dua dalam dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian

    dermis. ila kerusakan lebih dalam mengenai dermis, subyektif dirasakan

    nyeri. enyembuhan terjadi lebih lama tergantung bagian dari dermis yang

    memiliki kemampuan reproduksi sel"sel kulit (epitel, stratum germinati:um,

    http://www.answers.com/topic/fasciahttp://www.answers.com/topic/fascia

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    7/27

    kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan lain sebagainya) yang tersisa.

    iasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

    Gambar %. Luka akar $erajat 2 (#id:egi et al ., 2001)

    . Luka bakar derajat tiga

    Luka bakar derajat tiga meliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis, atau

    organ yang lebih dalam. >leh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup

    maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan angkok kulit. *oagulasi

     protein yang terjadi memberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan tidak nyeri.

    Gambar &. Luka akar $erajat 3 (#id:egi et al ., 2001)

    d. Luka bakar derajat empat

    ada luka bakar derajat ini, luka tidak hanya menembus lapisan kulit, tetapi dapat

     juga menembus jaringan lemak subkutan dan strukstur yang lebih dalam. Luka

     biasanya terlihat hangus dan sering menyebabkan destruksi pada jaringan

    dibawahnya

    "uas "u!a Ba!ar

    Luas luka bakar dinyatakan dalam persen terhadap luas seluruh tubuh. ada

    orang dewasa digunakan ? Rule of Nine?, yaitu luas kepala dan leher, dada, punggung,

     perut, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan,

     paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing"masing bernilai

    @A, sisanya yang bernilai 8A adalah daerah genitalia. Bumus ini membantu untuk 

    menaksir luasnya permukaan tubuh yang terbakar pada orang dewasa ($i Maio C&M

    % $ana !+, 8@@5).

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    8/27

     

    Gambar '. Rule of Nine

     Rule of Nines untu! Penatala!sanaan "u!a Ba!ar Pada Permu!aan Tubu(

    Stru!tur Anatomi Area Permu!aan 

    *epala @A

    adan $epan 85A

    unggung 85A

    iap *aki 85A

    iap Lengan @A

    4enitaliaDperineum 8A

    Bumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas

     permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih keil.

    >leh karena itu, digunakan E Rule of ten? untuk bayi dan E Rule of 10-15-20? dari

     Lund   and Browder   untuk anak. Metode ini digunakan untuk estimasi besarnya luas

     permukaan pada anak (Lund and rowder, 8@11)

    8. ada anak di bawah usia 8 tahun kepala 85A dan tiap tungkai 81A. orso dan

    lengan persentasenya sama dengan dewasa.

    2. /ntuk tiap pertambahan usia 8 tahun, tambahkan 0.A untuk tiap tungkai dan

    turunkan persentasi kepala sebesar 8A hingga terapai nilai dewasa.

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    9/27

    Tabel $. Lund and rowder 6hart (Lund and rowder, 8@11)

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    10/27

    Gambar ). Lund and Browder Chart  (Lund and rowder, 8@11)

    $erajat dan luas luka bakar tergantung pada banyak faktor seperti jarak korban

    dengan api, lamanya pajanan, bahkan pakaian yang digunakan korban pada waktu

    terjadinya kebakaran. *omposisi pakaian dapat menentukan derajat keparahan dan

    luasnya luka bakar. *ain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi panas ke

    kulit dibandingkan dengan bahan katun  polyester . ahan katun terbakar lebih epat

    dan dapat menghasilkan luka bakar yang besar dan dalam. ila bahan yang dipakaikandungan poliesternya lebih banyak akan menyebabkan luka bakar yang relatif 

    ringan atau kurang berat. ahan rajutan akan menghasilkan daerah luka bakar yang

    relatif lebih keil bila dibandingkan dengan bahan pintalan. !ehingga dapat dikatakan

     bahwa bila bahan yang dipakai bertambah berat maka daerah yang terbakar akan

     berkurang. !elain itu derajat luka bakar akan berkurang bila pakaian yang dipakai

    korban ketat dan mengelilingi tubuh (#asibuan, !oedjana, % isono, 2082).

    *. Tera+i airan

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    11/27

    8. *ehilangan spesifik dan penggantiannya

    erapi airan dapat direnanakan dengan penilaian adekuat :olume

    intra:askular dan FaG, air, dan kandungan"kandungan protein plasma. enilaian fisis

    :olume inra:askular ditambah dengan penemuan laboratorium, dapat membantu

    identifikasi hipo:olemia dan hiper:olemia. /ntuk mengidentifikasikan gangguan

    :olume intra:askular absolut atau relatif, diperlukan indeks keurigaan yang tinggi

    akan abnormalitas :olume potensial yang berkaitan dengan penyakit, edera, atau

    medikasi (Baghunathan *, !haw $ % agshaw !M, 2083).

    anda"tanda fisis tambahan dapat membantu memperkirakan jumlah :olume

    darah. Fadi radialis dan dorsalis pedis, bila ada dan penuh berarti :olume sirkulasi

    adekuat. +kstremitas hangat dan berwarna merah jambu dengan pengisian kembali

    kapiler yang epat berarti :olume darah adekuat. Hni berlawanan dengan tangan dankaki yang sianotik dan dingin yang menyertai syok sirkulatori. +dema perifer dan

    ronki paru dapat mengidentifikasi hiper:olemia, khususnya pada pasien dengan gagal

     jantung, hati, atau ginjal. akikardia dalam keadaan istirahat atau setiap gangguan

    irama jantung yang dapat mengidentifikasi :olume darah yang abnormal tinggi atau

    rendah disertai dengan perfusi organ akhir yang buruk. *ehilangan turgor kulit,

    membran mukosa kering dan kulit yang keriput menandakan adanya defisit airan

    yang berat. egitu pula, membran mukosa kering, khususnya pada anak, menandakan

    adanya defisit :olume intra:askular paling sedikit 80A (!antry # % lam #,

    2080).

    >rang dewasa sehat memerlukan sekitar 200 ml air setiap hari untuk 

    mengganti kehilangan gastrointestinal 800"200 ml, kehilangan tidak nyata lewat kulit

    dan pernafasan 8000 ml dan kehilangan lewat urine 8200 ml. *eluaran urine yang

    tinggi dapat menerminkan baik penyimpanan garam atau air yang terganggu atau

    ekskresi yang tepat seara fisiologis dari :olume ekstraseluler yang meningkat.

    enggabungan kebutuhan sehari"hari akan air, FaG  dan * G menghasilkan rumatan

    airan pada orang dewasa 200 mlDhari 0,2A Fa6l yang biasa dipakai perioperatif,

    dengan anggapan bahwa sistem kardio:askular dan ginjal dapat mengekspresikan

    tambahan FaG (Myburg & % Mythen M4, 2083).

    $eplesi air paling sering terjadi karena intake yang tidak adekuat dan

    kehilangan airan yang terus menerus seperti saat berkeringat, demam, atau diare.

    6ara rehidrasi terbaik adalah peroral, dengan menggunakan air bersih atau minuman

    lain. ila rehidrasi seara oral tidak memungkinkan, jalan terbaik adalah memberikan

    larutan intra:ena glukosa A. Larutan ini tidak bisa dianggap sebagai pengganti

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    12/27

    makan karena kandungan karbohidrat dan kalorinya rendah (hanya 53' k& atau 200

    kkal per liter). /ntuk penderita dengan kondisi stabil namun memerlukan terapi

    elektrolit, 2"3 liter larutan glukosa atau garam fisiologis (1A glukosa dan 0,85A

     Fa6l) mampu memenuhi kebutuhan harian air dan natrium untuk dewasa (Myburg &

    % Mythen M4, 2083).

    a. $iare dan muntah

    ada diare dan muntah terjadi kehilangan air, natrium, kalium, serta ion lain.

    enggantian paling baik adalah seara oral menggunakan larutan rehidrasi oral

    atau yang sejenis. Larutan rehidrasi oral standar mengandung 20 gram glukosa,

    3. gram Fa6l, 2.@ gram trisogium sitrat dihidrat, dan 8. gram *6l per liter.

    enggantian seara intra :ena memerlukan larutan garam, glukosa, dan kalium.

    &umlah yang dibutuhkan dapat ditentukan dengan pemeriksaan hematologi danelektrolit plasma penderita.

     b. erdarahan dan luka bakar 

    enggantian airan yang ideal adalah pada pasien perdarahan dan luka bakar 

    adalah dengan airan yang komposisinya terdekat dengan airan yang hilang,

    darah atau plasma. /ntuk resusitasi inisial pada pasien dengan syok hipo:olemik,

     penggunaan larutan garam fisiologis atau ringer laktat merupakan hal yang umum,

    tetapi harus diingat bahwa airan ini epat keluar dari sirkulasi ke kompartemen

    lain. lasma ekspander memiliki berat molekul yng relatif tinggi sehingga dapat

     bertahan dalam pembuluh darah. Larutan ini dapat digunakan pada perdarahan

    hebat untuk mengurang kebutuhan transfusi darah, tetapi larutan ini tidak dapat

    mengaangkut oksigen.

    2. eknik pemberian

    /ntuk pemberian terapi airan dalam waktu singkat dapat digunakan

     pembuluh :ena di punggung tangan, sekitar pergelangan tangan, lengan bawah atau

    daerah ubiti. ada anak keil dan bayi sering digunakan daerah punggung kai, depan

    mata kaki dalam, atau di kepala. ada bayi baru lahir dapat digunakan :ena

    umbilikalis (unn , ri:edi $ % shraf !, 2005). enggunaan jarum antikarat atau

    kateter plastik trombogenik pada :ena perifer biasanya perlu diganti setiap 8"3 hari

    untuk menghindari infeksi dan maetnya tetesan (unn , ri:edi $ % shraf !,

    2005).

    3. emilihan &enis 6airan

    a. 6airan *ristaloid

    *ristaloid adalah suatu kelompok airan tanpa penambahan solut ionik atau

    non"ionik seperti Fa6l ke dalam air. !ebagian besar bersifat iso"osmolar dan tidak 

    seperti koloid. #arganya murah, pembuatannya mudah, dan tidak menyebabkan

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    13/27

    reaksi imunologis. *ristaloid tidak mengandung partikel onkotik dan karena itu

    tidak terbatas dalam ruang intra:askular. enyebarannya ditentukan terutama oleh

    kadar FaG. *arenanya, larutan"larutan yang mengandung kadar FaG yang hampir 

    isotonik (misal 0,@A Fa6l, BL, dan larutan hartmann) akan tersimpan di ruang

    ekstraselular. *arena ukuran ruang interstitial 3 kali lipat ruang intra:askular, I

    kristaloid akan didistribusikan ke ruang interstitial dan J ke ruang intra:askular 

    (nnane $ et al ., 2083).

    6airan ini mempunyai komposisi mirip airan ekstraselular (6+!K6+).

    *euntungan dari airan ini antara lain harganya murah, mudah didapat, tidak perlu

    cross match, tidak menimbulkan reaksi alergi atau syok anafilaktik,

     penyimpanannya sederhana, dan dapat disimpan ukup lama . 6airan kristaloid

     jika diberikan dalam jumlah ukup (3"1 kali jumlah airan koloid) ternyata sama

    efektifnya dengan pemberian airan koloid untuk mengatasi defisit :olume

    intra:askular. Masa paruh airan kristaloid di ruang intra:askular sekitar 20"30

    menit (nnane $ et al ., 2083).

    #eugnan et al, mengemukakan bahwa walaupun dalam jumlah sedikit larutan

    kristaloid akan masuk ruang interstitial sehingga timbul edema perifer dan paru

    dengan akibat oksigenasi jaringan akan terganggu. !elain itu, pemberian airan

    kristaloid yang berlebihan sering menimbulkan edema serebral dan peningkatan

    tekanan intrakranial (nnane $ et al ., 2083).

    Larutan Binger Laktat merupakan airan kristaloid yang paling banyak 

    digunakan untuk resusitasi airan, walau agak hipotonis namun memiliki susunan

    yang hampir menyerupai airan intra:askular. Laktat yang terkandung dalam

    airan tersebut akan dimetabolisme di hati menjadi bikarbonat. 6airan kristaloid

    lainnya yang sering digunakan adalah Fa6l 0,@A tetapi jika diberikan terlalu

     banyak dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik dan menurunkan kadar 

     bikarbonat plasma akibat peningkatan kadar klorida (nnane $ et al ., 2083).

    Tabel %. *omposisi eberapa 6airan *ristaloid (erel % Boberts H, 2088)

    Kom+osisi Bebera+a airan Kristaloid

    "arutan Ti+e, Na l K a -g "a#t A#e Glu De/ +0 sm

    lasma " 811 80' 8, " " " " 2@0

    2,A $e,0,1AFa6l

    M '' '' " " " " " " " " 250

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    14/27

    2.A $e, strength

    LB!M

    7,

    2 8, " 81 " " " " 273

    A $etr. " " " " " " " " " " " 22

    80A $etr. " " " " " " " " " " " 0

    0,@A Fa6l B 81 81 " " " " " " " ,0 305

    BingerNs !. B 815 87 1 1, " " " " " 7,0 30@

    LB! B 830 80@ 1 3 " 25 " " " 7, 2'3

    lasmalyt

    B 810 @5 " 3 " 2' 23 " ',1 2@1

    lasmalyt815

    B 810 @5 " 3 " 2' 23 " , 2@1

    lasmalyt7GA $et.

    M 10 10 87 " 3 " 87 " ,0 372

    lasmalyt7

    M 10 10 83 " 3 " 87 " " , 880

    ',A Fa6l

    #ypertoniB 

    825

    3

    825

    3

    ",

    27'

     b. 6airan *oloid

    *oloid adalah airan yang mengandung partikel tekanan onkotik, sehingga

    menghasilkan tekanan onkotik. ila diinfuskan, koloid akan tinggal terutama

    dalam ruang intra:askular. *oloid disebut juga sebagai airan pengganti plasma

    atau biasa disebut plasma substitute atau plasma ekspander. $i dalam airan koloid

    terdapat ;at D bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan akti:itas

    osmotik yang menyebabkan airan ini enderung bertahan agak lama (waktu paruh

    3"7 jam) dalam ruang intra:askular. >leh karena itu koloid sering digunakan untuk 

    resusitasi airan seara epat terutama pada syok hipo:olemikDhemoragik atau

     pada penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang banyak 

    (misalnya luka bakar) (unn , ri:edi $ % shraf !, 2005).

    $arah dan produk darah, seperti albumin menghasilkan tekanan onkotik 

    karena mengandung molekul protein besar. *oloid artifisial juga mengandung

    molekul besar seperti gelatin, dekstran, atau kanji hidroksietil, kendati semua

    larutan koloid akan mengekspansi ke ruang intra:askular, koloid dengan tekanan

    onkotik yang lebih besar daripada plasma (hiperonkotik), juga akan menarik airan

    ke dalam ruang intra:askular. *oloid ini dikenal sebagai ekspander plasma,

    mengekspansikan C lebih besar dari :olume yang diinfuskan. *oloid iso"onkotik 

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    15/27

    mengekspansikan C sebesar :olume yang diinfuskan dan dikenal sebagai

    substitut plasma. Maam"maam koloid adalah darah, albumin, gelatin (poligelin

    dan modifikasi gelatin), dekstran dan kanji hidroksietil. Masing"masing koloid

    mempunyai keuntungan dan kerugian, sehingga untuk pemeriksaan yang rasional

     perlu mengenal karakteristik mereka. *erugian dari plasma ekspander selain mahal

     juga dapat menimbulkan reaksi anafilaktik (walau jarang) dan dapat menyebabkan

    gangguan pada cross match (unn , ri:edi $ % shraf !, 2005).

    Tabel &. &enis"jenis Larutan *oloid (unn , ri:edi $ % shraf !, 2005)

    Jenis

    KoloidProdu!si Ti+e

    B-

    rata2

    rata

    3a!tu

    Paru(

    Intra4as!.

    Indi!asi

    lasma protein

    #uman plasma!erum onsered#uman lbumin

    0.000 1 - 8 hari

    "pengganti:olume

    "hipoproteinemi"hemodilusi

    $etranleuonostamesenteroid

    82

    $ 70D'070.000

    D

    '0.000

    7 jam

    "hemodilusi"gangguan

    mikrosirkulasi(stroke)

    4elatin#idrolisis dari

    kolagen binatang

    "Modified

    gelatin"/rea linked

    ">ylopi gelatin"#ydroyl ethyl

    3.000 2 - 3 jam":olumesubstitusi

    !tarh

    #idrolisis asamdan ethylen

    iide treatment

    dari kedelai dan jantung

    #ydroy ethyl10.00

    07 jam

    ":olumesubstitusi

    "hemodilusi

    oly:inyl pyrrolidone

    !intetikpolimer :inyl

     pyrrolidone

    "!ubtosan"eriston

    0.0002.000

    ":olumesubstitusi

    Tabel '. erbedaan 6airan *ristaloid dan *oloid (nnane $ et al ., 2083)

    *ristaloid *oloid

    *euntungan

    Murah

    O :olume intra:askular 

    $ipilih untuk penanganan awal

    resusitasi airan pada trauma atau perdarahan

    Mengisi :olume intra:askular

    dengan epat Mengisi kekosongan ruang ke"3

    ertahan lebih lama di intra:askular 

    Mempertahankan tekanan onkotik plasma

    Memerlukan :olume yang lebih sedikit

    +dema perifer minimal

    Menurunkan H* 

    *erugian   Menurunkan tekanan

    osmotik 

    Mahal

    $apat menimbulkan koagulopati

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    16/27

    Menimbulkan edema perifer 

    *ejadian edema pulmonal

    meningkat Memerlukan :olume yang lebih

     banyak  +feknya sementara

    ada kebooran kapiler, airan pindah ke

    interstitial Mengenerkan faktor pembekuan dan

    trombosit P adhesi: trombosit

    isa menimbulkan reaksi

    anafilaktik dengan dekstran $apat menyumbat tubulus renal dan B+!

    di hepar 

    F. Tera+i 5umatan

    erapi rumatan bertujuan memelihara keseimbangan airan tubuh dan nutrisi. >rang

    dewasa rata"rata membutuhkan airan 30"3 mlDkgDhari dan elektrolit utama Fa GK8"2

    mmolDkgDhari dan * GK8 mmolDkgDhari. *ebutuhan tersebut merupakan pengganti

    airan yang hilang akibat pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat (lewat

    kulit) dan pengeluaran lewat paru atau dikenal dengan insensible water losses.

    $igunakan rumus #oliday !egar 128, yaitu ($iekmann B, rownstein $ %

    4aushe"#ill M, 2080)

    Table ). Bumus #oliday !egar (!antry # % lam #, 2080)

    erapi rumatan dapat diberikan infus airan elektrolit dengan kandungan karbohidrat

    atau infus yang hanya mengandung karbohidrat saja. Larutan elektrolit yang juga

    mengandung karbohidrat adalah larutan *"+F, detran G saline, $4, BingerQs

    detrose, dll. !edangkan larutan rumatan yang mengandung hanya karbohidrat adalah

    detrose A. etapi airan tanpa elektrolit epat keluar dari sirkulasi dan mengisi ruang

    antar sel sehingga detrose tidak berperan dalam hipo:olemik (oe;e M, 4re:e &9 %

    Bamsay 4, 200).

    $alam terapi rumatan airan keseimbangan kalium perlu diperhatikan karena seperti

    sudah dijelaskan kadar berlebihan atau kekurangan dapat menimbulkan efek samping

    yang berbahaya. /mumnya infus kon:ensional BL atau F! tidak mampu mensuplai

    kalium sesuai kebutuhan harian. Hnfus *"+F dapat mensuplai kalium sesuai kebutuhan

    harian (oe;e M, 4re:e &9 % Bamsay 4, 200).

    G. Tera+i airan +ada "u!a Ba!ar

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    17/27

    !alah satu ara menghitung kebutuhan airan pada luka bakar adalah dengan

    menggunakan formula arkland. ada tahun 8@75, $r. 6harles eter M$

    merekomendasikan suatu metode khusus mengenai resusitasi pasien dengan luka bakar 

    saat bekerja sebagai dokter di Bumah !akit arkland, $allas, eas. $r. eter 

     berpendapat, syok yang terjadi pada kasus luka bakar adalah jenis hipo:olemia yang

    hanya membutuhkan penggantian airan kristaloid. enurunan efekti:itas hemoglobin

    yang terjadi disebabkan oleh perlekatan eritrosit, trombosit, lekosit, dan komponen sel

    lainnya pada dinding pembuluh darah (endotel). ila dijumpai gangguan permeabilitas

    kapilar dan terjadi kebooran plasma, pemberian koloid tidak akan efektif bahkan

    menyebabkan penarikan airan ke jaringan interstisiel yang menyebabkan akumulasi

    airan yang akan sangat sulit ditarik kembali ke rongga intra:askular. #al tersebut akan

    menambah beban jaringan dan meningkatkan reaksi inflamasi di jaringanR serta

    menambah beban organ seperti jantung, paru, dan ginjal (ater 6, 8@'@).

    erdasarkan alasan tersebut, maka arkland hanya memberikan larutan BingerQs

    Latate (BL) yang diperkaya dengan elektrolit. !edangkan koloidDplasma, bila

    diperlukan, diberikan setelah sirkulasi mengalami pemulihan (S21"37jam). *ebutuhan

    airan yang dibutuhkan dirumuskan dalam suatu formula (ater 6, 8@'@)

    Larutan menurut ormula arkland tersebut diberikan pada 21 jam pertama resusitasi,

    dimana separuh total airan yang dibutuhkan akan diberikan pada 5 jam pertama

    kemudian sisanya akan diberikan 87 jam kemudian. /ntuk menge:aluasi suksesDtidaknya

    resusitasi yang diberikan, maka perlu dipantai urine output dari pasien. ila urine output 

    menapai 0 mLDjam maka pemberian airan resusitasi dapat diturunkan :olumenya

    (ater 6, 8@'@).

    0. Tera+i airan +ada Ana! erhitungan jumlah airan dan elektrolit yang diberikan pada bayi dan anak 

     berdasarkan (*ing 6, #enretig M % *ing B, 200')

    8. danya tanda"tanda dehidrasi prabedah

    2. $efisit airan akibat puasa prabedah

    3. emeliharaan selama pembedahan

    1. erkiraan kehilangan airan akibat pembedahan

    . engaruh suhu tubuh

    $efisit ini mutlak harus diganti bertahap sebelum pembedahan. ila ada tanda"tanda

    kehilangan airan lewat rongga ketiga maka penggantian sekitar 80mlDkgDjam dengan

    1 mLDkgDA otal Body !urface "rea

     Burned  (!)

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    18/27

    Binger Laktat atau Fa6l fisiologis. /ntuk airan rumatan umumnya dipilih F1 (Fa6l

    0,22A dalam $etrose A) (*ing 6, #enretig M % *ing B, 200').

    /ntuk pembedahan singkat (kurang dari 8 jam), pada bayiDanak sehat, klinis tidak ada

    defisit airan dan perdarahan minimal, maka terapi airan dan elektrolit tidak perlu

    diberikan karena bayiDanak segera minum (pasa bedah) (*ing 6, #enretig M % *ing

    B, 200').

    /ntuk pembedahan yang besarDlama atau bila puasa lama, maka (*ing 6, #enretig

    M % *ing B, 200')

    8. $iberikan airanDrumatan dengan F1

    2. ila perdarahan lebih dari 80A diberikan Binger Laktat dan transfusi darah

    3. erkiraan :olume darah (+C K +stimate lood Colume)

    a. Feonatus K @0mlDkg

     b. ayi"anak 8 tahun K 50mlDkg. nak S8 tahun K '0mlDkg

    1. ila kehilangan darah kurang dari 8D3 L (kehilangan darah masih dapat

    ditolerir) maka penggantian darah yang hilang ukup dengan larutan Binger 

    Laktat.

    . ila kehilangan darah melebihi 8D3 L maka penggantian darah yang hilang

    dengan larutan koloid (albumin A)

    7. ila kehilangan darah melenihi L yaitu sekitar S80A +C, maka harusdiberikan tranfusi darah atau B6 (aked Bed 6ell) ditambah koloid dengan

    :olume yang sama.

    '. *ehilangan darah pada bayi atau anak sulit diukur dengan pasti sedangkan

    kehilangan darah sedikit saja sudah akan dapat menimbulkan gangguan, oleh

    sebab itu menghadapi perdarahan pada bayi atau anak perlu perhitungan yang

    tepat antara lain selain memperhatikan keadaan umum juga perlu mengukur 

     pemeriksaan hematokrit agar pemberian tranfusi darah tepat pada waktunya.

    erkiraan jumlah sel darah merah (+B6M K #$timated Red Cell %ass)

    +B6M K +C #ematokrit

    800

     "cceptable Red Cell Loss(B6L) K +B6M"+B6M30 pada hematokrit

    30A

     "cceptable Blood Loss (L) K B6L 3

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    19/27

    I. Proses Pen6embu(an "u!a Ba!ar

    enyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan

    yang terjadi. *omponen utama dalam proses penyembuhan luka adalah kolagen

    disamping sel epitel. ibroblas adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesis

    kolagen. isiologi penyembuhan luka seara alami akan mengalami fase"fase seperti

    dibawah ini

    1. ase Hnflamasi

    ase ini dimulai sejak terjadinya luka sampai hari kelima. !egera setelah terjadinya

    luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi disertai reaksi

    hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin membekukan darah.

    *omponen hemostasis ini akan melepaskan dan mengaktifkan sitokin yang meliputi

    +pidermal 4rowth ator (+4), Hnsulin"like 4rowth ator (H4), lateled"deri:ed

    4rowth ator ($4) dan ransforming 4rowth ator beta (4"T) yang berperan

    untuk terjadinya kemotaksis netrofil, makrofag, mast sel, sel endotelial dan fibroblas.

    *eadaan ini disebut fase inflamasi. ada fase ini kemudian terjadi :asodilatasi dan

    akumulasi lekosit olymorphonulear (MF). gregat trombosit akan mengeluarkan

    mediator inflamasi ransforming 4rowth ator beta 8 (4 β8) yang juga

    dikeluarkan oleh makrofag. danya 4 β8 akan mengakti:asi fibroblas untuk 

    mensintesis kolagen ($a:id !, 200').

    $. ase roliferasi atau ibroplasi

    ase ini disebut fibroplasi karena pada masa ini fibroblas sangat menonjol perannya.

    ibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen. !erat kolagen yang

    terbentuk menyebabkan adanya kekuatan untuk bertautnya tepi luka. ada fase ini

    mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitelialisasi ($a:id !, 200')

    %. ase Bemodeling atau Maturasi

    ase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka.

    erjadi proses yang dinamis berupa remodelling kolagen, kontraksi luka dan

     pematangan parut. kti:itas sintesis dan degradasi kolagen berada dalam

    keseimbangan. ase ini berlangsung mulai 3 minggu sampai 2 tahun . khir dari

     penyembuhan ini didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 50A

    dari kulit normal iga fase tersebut diatas berjalan normal selama tidak ada gangguan

     baik faktor luar maupun dalam. ($a:id !, 200')

    J. Pen6a!it Komorbid Dan Kom+li!asi Pada "u!a Ba!ar 

    8. ada *ulit

    erubahan patofisiologik yang terjadi pada kulit segera setelah luka bakar 

    tergantung pada luas dan ukuran luka bakar. /ntuk luka bakar yang keil (smaller 

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    20/27

     burns), respon tubuh bersifat lokal yaitu terbatas pada area yang mengalami injuri.

    !edangkan pada luka bakar yang lebih luas misalnya 2 A dari total permukaan tubuh

    (! total body surfae area) atau lebih besar, maka respon tubuh terhadap injuri

    dapat bersifat sistemik dan sesuai dengan luasnya injuri. Hnjuri luka bakar yang luas

    dapat mempengaruhi semua sistem utama dari tubuh. rauma termal pada kulit dan

     jaringan dibawahnya menyebabkan menurunnya fungsi barier kulit. !istim imunitas

    tubuh yang menurun akibat luka bakar baik lokal maupun sistemik merupakan faktor 

    yang sangat penting pada proses timbulnya infeksi (Moenadjat, 200@). Hnfeksi ringan

    dan nonin:asif (tidak dalam) ditandai dengan keropeng yang mudah terlepas dengan

    nanah yang banyak. Hnfeksi in:asif ditandai dengan keropeng yang kering dengan

     perubahan jaringan di tepi keropeng yang mula"mula sehat menjadi nekrotik, akibat

    infeksi kuman menimbulkan peradangan pembuluh darah pada pembuluh kapiler di

     jaringan yang terbakar dan menimbulkan trombosis ( FaU:i, et al , 2088)

    2. !istem kardio:askuler 

    !egera setelah injuri luka bakar, dilepaskan substansi :asoaktif (ateholamine,

    histamin, serotonin, leukotrienes, dan prostaglandin) dari jaringan yang mengalmi

    injuri. !ubstansi"substansi ini menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler 

    sehingga plasma merembes (to seep) kedalam sekitar jaringan. Hnjuri panas yang seara

    langsung mengenai pembuluh akan lebih meningkatkan permeabilitas kapiler. Hnjuri

    yang langsung mengenai memberan sel menyebabkan sodium masuk dan potassium

    keluar dari sel. !eara keseluruhan akan menimbulkan tingginya tekanan osmotik yang

    menyebabkan meningkatnya airan intraellular dan interstitial dan yang dalam

    keadaan lebih lanjut menyebabkan kekurangan :olume airan intra:askuler. Luka bakar 

    yang luas menyebabkan edema tubuh general baik pada area yang mengalami luka

    maupun jaringan yang tidak mengalami luka bakar dan terjadi penurunan sirkulasi

    :olume darah intra:askuler. $enyut jantung meningkat sebagai respon terhadap

     pelepasan ateholamine dan terjadinya hipo:olemia relatif, yang mengawali turunnya

    kardia output. *adar hematokrit meningkat yang menunjukan hemokonsentrasi dari

     pengeluaran airan intra:askuler. $isamping itu pengeluaran airan seara e:aporasi

    melalui luka terjadi 1"20 kali lebih besar dari normal. !edangkan pengeluaran airan

    yang normal pada orang dewasa dengan suhu tubuh normal perhari adalah 30 ml

    (rie, 200@).

    *eadaan ini dapat mengakibatkan penurunan pada perfusi organ. &ika ruang

    intra:askuler tidak diisi kembali dengan airan intra:ena maka shok hipo:olemik dan

    anaman kematian bagi penderita luka bakar yang luas dapat terjadi. *urang lebih 85"

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    21/27

    37 jam setelah luka bakar, permeabilitas kapiler menurun, tetapi tidak menapai

    keadaan normal sampai 2 atau 3 minggu setelah injuri. Cardiac outuput  kembali normal

    dan kemudian meningkat untuk memenuhi kebutuhan hipermetabolik tubuh kira"kira

    21 jam setelah luka bakar. erubahan pada kardiak output ini terjadi sebelum kadar 

    :olume sirkulasi intra:ena kembali menjadi normal. ada awalnya terjadi kenaikan

    hematokrit yang kemudian menurun sampai di bawah normal dalam 3"1 hari setelah

    luka bakar karena kehilangan sel darah merah dan kerusakan yang terjadi pada waktu

    injuri. ubuh kemudian mereabsorbsi airan edema dan diuresis airan dalam 2"3

    minggu berikutnya (rie, 2007).

    3. !istem Benal dan 4astrointestinal

    Bespon tubuh pada mulanya adalah berkurangnya darah ke ginjal dan menurunnya

    4B (glomerular filtration rate), yang menyebabkan oliguri. liran darah menuju usus juga berkurang, yang pada akhirnya dapat terjadi ileus intestinal dan disfungsi

    gastrointestia pada pasien dengan luka bakar yang lebih dari 2 A (rie, 200@).

    1. !istem Hmun

    ungsi sistem immune mengalami depresi. $epresi pada akti:itas lymphoyte, suatu

     penurunan dalam produksi immunoglobulin, supresi akti:itas omplement dan

     perubahanDgangguan pada fungsi neutropil dan marophage dapat terjadi pada klien

    yang mengalami luka bakar yang luas. erubahan"perubahan ini meningkatkan resiko

    terjadinya infeksi dan sepsis yang menganam kelangsungan hidup pasien (rie,

    200@).

    . !istem Bespiratori

    $apat mengalami hipertensi arteri pulmoner, mengakibatkan penurunan kadar oksigen

    arteri dan Elung ompliane?. ada edera inhalasi, sisa"sisa pembakaran senyawa

    kimia dapat memperberat distribusi oksigen pada selDjaringan. *eraunan karbon

    monoksida adalah kasus yang terbanyak terjadi akibat pembakaran komponen yang

    mengandung karbon seperti kayu, kertas, arang, dan batubara. finitas karbonmonoksida (6>) yang tinggi untuk berikatan dengan hemoglobin menghasilkan

    karboksi hemoglobin yang dapat mengakibatkan hipoksia pada jaringan. /ntuk 

    menegah hal ini, maka terapi oksigen dengan konsentrasi 800A dapat diberikan

    melalui masker nonrebreathing atau pipa endotrakeal sampai kadar 6>#b dalam tubuh

    kurang dari A (6anio, 200@).

    K . enatala!sanaan "u!a Ba!ar

    merian 6ollege !urgeon (2005) mengemukakan bahwa penatalaksanaan luka bakar 

    meliputi

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    22/27

    8. irway (&alan nafas)

    &ika diurigai seseorang dengan trauma inhalasi maka lakukan intubasi epat untuk 

    melindungi jalan nafas sebelum terjadi pembengkakan wajah dan faring yang

     biasanya terjadi 21"15 jam setelah kejadian , dimana jika terjadi edema maka yang

    diperlukan adalah trakeostomi atau krikotiroidotomi jika intubasi oral tidak dapat

    dilakukan.

    2. reathing (enilaian ernafasan)

    &ika didapatkan tanda"tanda insufisiensi pernafasan seperti susah nafas, stridor, batuk,

    retraksi suara nafas bilateral atau anda -tanda keraunan 6> maka dibutuhkan

    oksigen 800A atau oksigen tekan tinggi yang akan menurunkan waktu paruh dari 6>

    dalam darah.

    3. 6irulation (enilaian !irkulasi $arah)engukuran tekanan darah dan nadi untk mengetahut stabilitas hemodinamik. /ntuk 

    menegah syok hipo:olemik diperlukan resusitasi airan intra:ena. ada pasien

    dengan trauma inhalasi biasanya biasanya dalam 21 jam pertama digunakan airan

    kristaloid 10" ' A lebih bnayak dibandingkan pasien yang hanya luka bakar saja.

    1. $issability (*esadaran Feurologik)

    asien yang berespon atau sadar membantu untuk mengetahui kemampuan mereka

    untuk melindungi jalan nafas dan merupakan indikator yang baik untk mengukur 

    kesussesan resusitasi. asien dengan kelainan neurologik seringkali memerlukan

    analgetik poten

    . +posure pada Luka bakar eriksa seluruh badan untuk mengetahui adanya trauma

    lain dan luka bakar. 6ui Fa6l kulit yang tidak terbakar untuk menghindari sisa ;at

    toksik

    7. Medikasi

    a. *ortikosteroid $igunakan untuk menekan inflamasi dan menurunkan edema

     b. ntibiotik Mengobati infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh

    !taphyloous ureus dan seudomonas eruginosa pada pasien"pasien dengan

    kerusakan paru. myl dan sodium nitrit untuk mengobati keraunan sianida tetapi harus berhati"

    hati jika ditemukan pula tanda"tanda keraunan 6> kerena obat ini dapat

    menyebabkan methahemoglobinemia. >ksigen dan sodium tiosulfat juga dapat

    sebagai antidotum sianida, antidotum yang lain adalah hidroksikobalamin dan

    +$

    d. ronkodilator untuk pasien"pasien dengan bronkokontriksi. ada kasus"kasus

     berat, bronkodilator digunakan seara intra:ena.

    ". Pera7atan "u!a Ba!ar

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    23/27

    Masalah utama dalam perawatan luka bakar yang luas adalah menegah timbulnya

    infeksi, maka perlu perawatan lokal yang baik. ujuan daripada perawatan luka bakar 

    derajat H - HH adalah membuat lingkungan yang bersih dan menegah timbulnya infeksi,

    sehingga dapat segera terjadi regenerasi. ujuan perawatan luka bakar derajat HHH adalah

    mempersiapkan area luka bakar untuk segera dapat dilakukan  s&in graft   untuk 

    menghilangkan jaringan mati. erawatan luka awal seara umum meliputi

    1. $imandikan D ui air steril G antiseptika

    2. ula keil ( V 2"3 m) dibiarkan.

    3. ula besar ( S 3 m ) dilakukan bulektomi (dipeah)

    1. >bat"obat lokal (topikal) untuk luka !il:er !ulfadia;ine (!!$) ontoh !il:aden,

    urna;ine, $erma;ine dll

    . emberian antibiotika bersifat profilaktis jenis spektrum luas7. ntibotik tidak diberikan bila penderita datang W 7 jam dari kejadian

    '. nalgetika

    5. ! D ooid

    @. ntasida

    80. asang atheter untuk pantau prod urin

    88. F4 (Fasogastri ube) untuk hindari ileus paralitik 

    82. erawatan luka bakar seara umum dapat dilakukan dilakukan dengan

    8. erawatan seara ertutup

    ujuan dari perawatan seara tertutup adalah menutup luka untuk menegah

    infeksi lebih lanjut. ada perawatan tertutup tidak perlu dilakukan penekanan pada

    luka karena tidak menjamin hilangnya airan. #al yang perlu diperhatikan pada

     perawatan tertutup yaitu pembalut harus bersifat absortif agar permukaan tetap

    kering, sehingga menegah timbulnya bakteri dengan mengganti pembalut setiap 1"

    har (!amiadji, 200').. alut perlu diganti apabila (!amiadji, 200').

    a. ekanan bertambah pada tungkai dengan luka bakar oleh karena balut yang terlalu

    kuat

     b. alut basah oleh karena penyerapan airan

    . alut berbau busuk d. Lembab oleh karena feses, muntahan, atau urin

    Tabel 8. *euntungan dan *erugian erawatan ertutup (!amiadji, 200')

    *euntungan *erugian

    8. Mempertahankan obat pada kulit2. $ebridemen mekanis luka pada waktu

    mengangkat balut

    3. Mengurangi kehilangan airan, elektrolit, protein

    1. Mengurangi nyeri, hematom, bula. erfungsi sebagai spalk 

    7. Melindungi terhadap trauma dan infeksi'. Memau regenerasi

    8. eknik perawatan sulit, terutama luka yangmengenai aksilla, muka, leher, dan perineum

    2. erlu fiksasi

    3. enekanan pada saraf dan pembuluh darah pada balut dapat terlalu kuat

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    24/27

    Gambar 8. agan erawatan Luka ertutup

    2. erawatan seara erbuka

    !etelah dilakukan perawatan inisial terhadap luka bakar, penderita dibaringkan di

    atas tempat tidur yang bersih dengan posisi luka bakar bebas terekspose. +ksudat

     pada luka bakar derajat HH akan mengering dalam waktu 15 - '2 jam dan terbentuk 

    krusta. $ibawah krusta yang terbentuk akan terjadi regenerasi epitel, keuali bila

    infeksi regenerasi tak terbentuk. !etelah 81"28 hari, krusta yang terbanetuk akan

    terlepas dan meninggalkan jaringan sehat. ada luka bakar derajat HHH dimana

    eksudasi hanya sdikit dan tak terbentuk krusta, jaringan mati akan mengering setelah

    '2 jam perawatan terbuka dan akan timbul jaringan mati yang keras dan tebal. /ntuk 

    menghindari infeksi lebih lanjut, penderita memerlukan suatu ruangan khusus untuk 

    mengkontrol kelembaban dan suhu ruangan (!amiadji, 200').

    Tabel 9. *euntungan dan *erugian erawatan erbuka (!amiadji, 200')

    *auntungan *erugian

    8. Beepitelialisasi dapat timbul segera2. Luka bakar derajat HH dapat sembuh primer 3. Luka akan epat kering dan timbul jaringan

    mekanis sebagai perlindungan infeksi

    8. erlu ruangan khusus2. erlu imobilisasi untuk menegah peahnya krusta3. $apat timbul kontraktur dari jaringan parut

    -. Indi!asi 5a7at Ina+

    merian 6ollege of !urgeon (2005) mengemukakan bahwa indikasi rawat inap pada

     penderita luka bakar yaitu

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    25/27

    8. $ewasa luka bakar lebih dari 8 A (derajat HH)

    2. nak"anak luka bakar lebih dari 80 A (derajat HH)

    3. Luka bakar derajat HHH dan lebih dari 2 A

    1. Luka bakar yang mengenai daerah yang penting, yaitu

    a. Muka dan leher

     b. 4enitalia

    . +kstremitas

    erdasarkan buku petunjuk refferal he National Burn Care Re'iew, kasus luka bakar 

    dapat dibagi menjadi dua kelompok, kasus non"kompleks (tidak memerlukan inter:ensi

    segera oleh tim ahli) dan kasus kompleks (memerlukan inter:ensi dari tim ahli). erikut

    adalah kriteria rujukan pada unit luka bakar (!mith, 2000)

    8. Luka bakar derajat HH dan HHH S 80A permukaan badan

    2. Luka bakar derajat HH dan HHH pada wajah, tangan, kaku, genital, perineum, persendian

    mayor 

    3. Luka bakar derajat HHH S A luas permukaan badan

    1. Luka bakar listrik 

    . Luka bakar kimia menganam fungsi organ atau memperberat segi kosmetik 

    7. 6edera inhalasi

    '. nak dengan problem medis penyerta yang berpotensi menjadi komplikasi pada

    manajemen luka bakar 

    5. nak dengan asosiasi trauma yang memperburuk kondisi luka bakar 

    @. nak korban kekerasan sosial

    80. idak adekuatnya pengawasan orang dewasa untuk perawatan luka pada lingkungan

    tempat tinggal

    DAFTA5 PUSTAKA

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    26/27

    nnane $, !iami !, &aber !, et al . 2083. +ffets of fluid resusitation with olloids :s

    rystalloids on mortality in ritially ill patients presenting with hypo:olemi shok

    the 6BH!L randomi;ed trial. ( "m %ed "ssoc, 380850@-8'.

    merian 6ollage !urgeon. 2005.  )enilaian awal dan pengelolaannya dalam "d'anced 

    rauma Life !upport for *octora. +disi ke"delapan. &akarta H*H.

    ater 6. 8@'@. luid resusitation, burn perentage, and physiologi age.  (ournal of 

    rauma-+n,ury +nfection Critical Care, 8@ 571"57.

    unn , ri:edi $, shraf !. 2005. 6olloid solutions for fluid resusitation. Cochrane

     *atabase !yst Re'.

    urns $, reathnah !M, 6o F, 4riffiths 6+, eds. 2001. Roo&.s e$tboo& of *ermatology.

    'th ed. Malden, Mass lakwell !iene.

    runiardi, 6harles. 2080. !chwart/.s principles of surgery #d th Few utome

    6harateristis of urn HnjuryX. otal burn care (ed. 1th). +dinburgh !aunders. hlm.

    23.

    #id:egi F, Fduka 6, Myers !, $;iewulski . 2001. +stimation of breast burn si;e.  )last 

     Reconstr !urg , 8838@8.

    *ennedy &,

  • 8/18/2019 LUKA TERMAL Fathia Feat Mona

    27/27

    *ing 6, #enretig M, *ing B. 200'. e$tboo& of )ediatric #mergency )rocedures.

    Lippinott 9illiams % 9ilkins.

    Lund 66 % rowder F6. 8@11. he estimation of areas of burns. !urg 7ynecol :bstet4

    '@32.

    Moenadjat