33
Program Studi : DIII KEBIDANAN Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas Topik : Pencatatan Dan Pelaporan Sub Topik : Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Komunitas Sasaran : Semester IV Waktu : 2 x 60 menit Dosen : Anita Rahmawati, Am.Keb TIU: Mahasiswa mampu memahami pencatatan dan pelaporan di komunitas serta mampu memahami monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas TIK: Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu : 1. menjelaskan pencatatan dan pelaporan kesehatan inu dan anak di komunitas 2. menjelaskan tujuan dan manfaat dari pencatatan dan pelaporan 3. menjelaskan proses pencatatan dan pelaporan 4. Alur pencatatan dan pelaporan 5. menjelaskan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas dengan menggunakan kohort ibu dan bayi Objektif Perilaku Siswa

LPT PENCATATAN PELAPORAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan pencatatan pelaporan

Citation preview

Program Studi: DIII KEBIDANANMata Kuliah: Asuhan Kebidanan KomunitasTopik : Pencatatan Dan Pelaporan Sub Topik: Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan Ibu Dan Anak Di KomunitasSasaran: Semester IVWaktu: 2 x 60 menitDosen: Anita Rahmawati, Am.Keb

Objektif Perilaku Siswa

TIU:Mahasiswa mampu memahami pencatatan dan pelaporan di komunitas serta mampu memahami monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitasTIK:Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu :1. menjelaskan pencatatan dan pelaporan kesehatan inu dan anak di komunitas2. menjelaskan tujuan dan manfaat dari pencatatan dan pelaporan3. menjelaskan proses pencatatan dan pelaporan4. Alur pencatatan dan pelaporan5. menjelaskan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas dengan menggunakan kohort ibu dan bayi

Referensi

1. Meilani,niken dkk,2009. kebidanan komunitas, yogyakarta : fitramaya2. Ikatan Bidan Indonesia. Cetakan Ke VI April 2006.Standar Pelayanan Kebidanan.Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.3. Kemenkes, 2010 pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak ( PWS KIA ). Jakarta : Kemenkes RI4. Yulifah, rita. 2009 Asuhan kebidanan komunitas jakarta: salemba medika

Media

1. Hand Out, 2. Multimedia, 3. Papan Tulis, 4. Spidol

TAHAPAN PEMBELAJARAN

WaktuIsiMetoda & Alat Bantu

51. Memberikan salam2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi,dan menghubungkan materi ini dengan materi sebelumnya 3. Menyampaikan OPS 4. Meyampaikan struktur pembelajaran (menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dibahas, referensi dan proses pembelajaran) 5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahasMetoda : Ceramah

Alat Bantu :Multimedia, whiteboard

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

OPS (Enabling Objektif) :1. menjelaskan pengertian pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak di komunitas2. menjelaskan tujuan dan manfaat dari pencatatan dan pelaporan3. menjelaskan proses pencatatan dan pelaporan4. Alur pencatatan dan pelaporan5. menjelaskan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas dengan menggunakan kohort ibu dan bayi

80

URAIAN MATERIA. PENGERTIAN Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebutBidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan seksama seperti yang sesungguhnya yaitu pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian pelayaan yang telah diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu hamil/ bersalin, nifas, dan bayi baru lahirsemua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. di samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yangberkaitan dengan ibu hamil, ibu dalam proses melahirkan, ibu dalam masa nifas, dan bayi baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan menyusun rencana kegiaatan pribadi untuk meningkatkan pelayanan.

B. TUJUANMengumpulkan, mempelajari, dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.

C. MANFAAT PENCATATAN PELAPORAN1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri3. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan

AktivitasMahasiswa dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan dan manfaat pencatatan dan pelaporan

SummaryPencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisanpelaporan adalah memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebuttujuan dari pencatatan dan pelaporan adalah Mengumpulkan, mempelajari, dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.Manfaat pencatatan pelaporan1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri3. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan

Explanation

D. SYARAT PENCATATAN DAN PELAPORAN1. Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran dan kematian ibu dan bayi2. System pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai ketentuan nasional atau setempat3. Bidan bekerjasama dengan kader/ tokoh masyarakat dan memahami kesehatan setempat4. Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu, KMS ibu hamil, buku KIA, dan PWS KIA, partograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan5. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut di atas6. Pemetaan ibu hamil7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat jumlah kasus dan jadwal kerjanya setiap hari

E. PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN1. Bidan bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar semua ibu hamil di wilayahnya tercatat2. Mencatat dengan seksama semua pelayanan langsung yang diberikan selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Seluruh catatan harus dilengkapi dengan tanggal, waktu, dan tandatangan bidan yang mencatat.3. bidan harus melaksanakan pencatatan hasil pelayanan, baik berupa rekam medis kebidanan untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan laporan.Bidan setiap memberikan pelayanan kebidanan harus sesuai dengan peraturan yg berlaku, Informasi yang dibuat dlm rekam medis sekurang-kurangnya :a.Identitas pasienb.Data kesehatanc.Data persalinand.Data bayi yg dilahirkan (PB,PP)e.Tindakan dan obat yg diberikan4. Ibu diberi KMS Ibu Hamil atau buku KIA untuk dibawa pulang. Mengajarkan pada ibu untuk membawa semua dokumen tersebut pada saat kunjungan pemeriksaan antenatal dan menyediakannya pada saat ibu mulai masuk proses bersalin5. Pelaporan yg dilakukan dgn mengikuti ketentuan program Pemerintah khususnya dalam yan KIA dan KB, pelaporan ditujukan kepada Puskesmas setempat, sebulan sekali.Data yang dilaporkan minimal meliputi :a. Jumlah Ibu hamil yang dilayani (K1, K4)b. Jumlah persalinanc. Jumlah persalinan abnormal (perdarahan, infeksi, preeklamsi/eklamsia & gangguan obstetri lainnya)d. Jumlah kelahiran (lahir hidup, lahir mati)e. Jumlah ibu yang dirujuk dan kelainannyaf. Jumlah bumil, bulin,nifas (yang dilayani) meninggalg. Jumlah BBL (0-28 hari) yang dilayanih. Jumlah bayi yang dilayani dan jenis pelayanan yang dilakukani. Jumlah ibu nifas yang dilayanij. Jumlah PUS yang mendapat pelayanan kontrasepsi dan jenisnya6. Jaga agar buku/ kartu pencatatan tersebut tidak mudah rusak. Hasil pencatatan dan pelaporan diprukan untuk dipelajari bersama supervisor dan untuk proses audit7. Pastikan bahwa seua kelahiran, kematian ibu dan bayi baru lahir tercatat, termasuk surat keterangan lahir dan satu copy lembar prtograph8. Pelajari kartu/ buku secara teratur (sedikitnya sebulan sekali ).9. setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah rencana tindak lanjut pribadi. Rencana tersebut hendaknya meliputi :a. hal-hal yang akan diicarakan dengan bidan koordinator.b. masalah atau perubahan nyata jumlah ibu yang mendapat pelayanan kebidanan, yang akan dibicarakan dengan masyarakat setempt dan/atau bidan koordinator.c. kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan atau kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan tau pengetahuan.d. mencatat keberhasilan suatu tindakan, sehingga tindakan semacam itu dapat dicoba lagi pada kejadian yang serupa.10. Mencari langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah/ kesenjangan11. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindak lanjut secara berkala, untuk melihat apakah rencana telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasilYang perlu diperhatikan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan adalah: pencatatan dan pelaporan merupakan hal penting bagi bidan untuk mempelajari hasil kerjanya. pencatatan dan pelaporan harus dilakukan pada saat pelaksanaan pelayanan. Menunda pencatatan akan meningkatkan resiko tidak tercatatnya informasi penting dari catatan. pencatatan dan pelaporan harus mudah dibaca, cermat dan memut tanggal, waktu dan paraf. pencatatan dan pelaporan penting untuk kesinambungan pelayanan dan rujukan. pencatatan dan pelaporan berguna untuk mengambarkan kejadian penting atau kritis, yang dapat digunakakan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah yang mungkin terjadi

F. ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

(Menurut Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS KIA) KEMENKES 2010)

Data PWS KIA yang dilaporkan di masing- masing tingkatan adalah1. Di tingkat desa untuk dilaporkan ke puskesmas setiap bulan: Register KIA Rekapitulasi Kohort 2. Di tingkat puskesmas untuk dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten / kota setiap bulan :a. LB 3 KIAb. LB 3 Gizic. LB 3 Imunisasid. Rekapitulasi kohort KB3. Di tingkat kabupaten / propinsi untuk dilaporkan ke dinas kesehatan propinsi/ departemen kesehatan setiap 3 bulan:a. Lampiran 1 berisi laporan pelayanan Antenatal careb. Lampiran 2 berisi laporan pelayanan persalinan dan nifasc. Lampiran 3 berisi laporaan sarana pelayanan kesehatan dasard. Lampiran4 berisi laporan kematian ibu dan neonatale. Lampiran 5 berisi laporan sarana pelayanan kesehatan rujukanf. Lampiran 6 berisi laporan pelayananantenatal yang terintegrasi dengan program lain seperti PMTCT pada ibu penderia HIV / AIDS dan malaria dalam kehamilang. Lampiran 7 berisi laporan keluarga berencanah. Lampiran 8 berisi laporan diagnosa tindakan pasien terhadap perenpuan dan anak yang mengalami kekerasan.

Untuk mempermudah mendapatkan laporan dari tingkat bidan di desa, puskesmas, kabupaten, maupun propinsi kini proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan dapat dilakukan secara komputerisasi yang prosesnya dimulai dari tingkat bidan desa. Proses komputerisasi ini merupakan proses pengisian kartu ibu dan kartu bayi secara langsung dari lapangan yang dilakukan oleh bidan desa dan diserahkan pada data operator di tingkat puskesmas.Setelah data masuk di tingkat puskesmas dan diolah secara komputerisasi, bidan desa, bidan koordinator dapat melihat data dengan mudah dan langsung melihat data secara cepat tiap bulan dan menggunakan data tersebut untuk meningkatkan kualitas program KIA.Laporan yang keluar dari tingkat puskesmas akan di proses sedemikian rupa pula untuk dapat menjadi konsumsi di tingkat kabupaten, propinsi dan pusat. Secar lengkap proses operasional sistim komputerisasi dari pws KIA ini dapat dilihat pada modul operasional kompuertisasi PWS KIA yang ada di dalam software PWS KIA.AktivitasMahasiswa dapat menjelaskan kembali syarat pencatatan dan pelaporan di komunitas, proses pencatatan di komunitas, alur pencatatan dan pelaporan di komunitas

Summary

SYARAT PENCATATAN DAN PELAPORAN Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran dan kematian ibu dan bayi System pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan sesuai ketentuan nasional atau setempat Bidan bekerjasama dengan kader/ tokoh masyarakat dan memahami kesehatan setempat Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu, KMS ibu hamil, buku KIA, dan PWS KIA, partograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut di atas Pemetaan ibu hamil Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat jumlah kasus dan jadwal kerjanya setiap hari

E. PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN6. Bidan bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar semua ibu hamil di wilayahnya tercatat7. Mencatat dengan seksama semua pelayanan langsung yang 8. bidan harus melaksanakan pencatatan hasil pelayanan, baik berupa rekam medis kebidanan untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan laporan Informasi yang dibuat dlm rekam medis sekurang-kurangnya :a.Identitas pasienb.Data kesehatanc.Data persalinand.Data bayi yg dilahirkan (PB,PP)e.Tindakan dan obat yg diberikan9. Ibu diberi KMS Ibu Hamil atau buku KIA untuk dibawa pulang. 10. Pelaporan yg dilakukan dgn mengikuti ketentuan program Pemerintah khususnya dalam pelayanan KIA dan KB, pelaporan ditujukan kepada Puskesmas setempat, sebulan sekali.Data yang dilaporkan minimal meliputi :a. Jumlah Ibu hamil yang dilayani (K1, K4)b. Jumlah persalinanc. Jumlah persalinan abnormal (perdarahan, infeksi, preeklamsi/eklamsia & gangguan obstetri lainnya)d. Jumlah kelahiran (lahir hidup, lahir mati)e. Jumlah ibu yang dirujuk dan kelainannyaf. Jumlah bumil, bulin,nifas (yang dilayani) meninggalg. Jumlah BBL (0-28 hari) yang dilayanih. Jumlah bayi yang dilayani dan jenis pelayanan yang dilakukani. Jumlah ibu nifas yang dilayanij. Jumlah PUS yang mendapat pelayanan kontrasepsi dan jenisnya10. Jaga agar buku/ kartu pencatatan tersebut tidak mudah rusak. Hasil pencatatan dan pelaporan diprukan untuk dipelajari bersama supervisor dan untuk proses audit11. Pastikan bahwa semua kelahiran, kematian ibu dan bayi baru lahir tercatat, termasuk surat keterangan lahir dan satu copy lembar partograph12. Pelajari kartu/ buku secara teratur (sedikitnya sebulan sekali ).13. setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah rencana tindak lanjut pribadi. 14. Mencari langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah/ kesenjangan12. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindak lanjut secara berkala, untuk melihat apakah rencana telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasilALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

Data PWS KIA yang dilaporkan di masing- masing tingkatan adalah1. Di tingkat desa untuk dilaporkan ke puskesmas setiap bulan: Register KIA Rekapitulasi Kohort 2. Di tingkat puskesmas untuk dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten / kota setiap bulan : LB 3 KIA LB 3 Gizi LB 3 Imunisasi Rekapitulasi kohort KB3. Di tingkat kabupaten / propinsi untuk dilaporkan ke dinas kesehatan propinsi/ departemen kesehatan setiap 3 bulan: Lampiran 1 berisi laporan pelayanan Antenatal care Lampiran 2 berisi laporan pelayanan persalinan dan nifas Lampiran 3 berisi laporaan sarana pelayanan kesehatan dasar Lampiran4 berisi laporan kematian ibu dan neonatal Lampiran 5 berisi laporan sarana pelayanan kesehatan rujukan Lampiran 6 berisi laporan pelayananantenatal yang terintegrasi dengan program lain seperti PMTCT pada ibu penderia HIV / AIDS dan malaria dalam kehamilan Lampiran 7 berisi laporan keluarga berencana Lampiran 8 berisi laporan diagnosa tindakan pasien terhadap perenpuan dan anak yang mengalami kekerasan.

Explanation

MONITORING DAN EVALUASI

A. PENGERTIAN1.MonitoringMonitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian2.EvaluasiEvaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian,terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding, melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu,dan melibatkan studi/penelitian khusus.

B.MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS1. PengertianRegister kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.2. TujuanUntuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.3. Kohort ibu dan balitaKohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu proses pengamatan prospektif, survei prospektif terhadap suatu subjek ataupun objek, kohort mempelajari dinamika korelasi antara suatu objek melalui pendekatan longitudinal ke depan atau prospektif. Kohort dapat menilai dari waktu ke waktu, tidak terputus, sedangkan kekurangan dari kohort adalah perlu waktu, cermat,ketelitian tinggi dan pengelolaan yang baik.Jenis Register Kohort:a.Register kohort ibuRegister kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.b.Register kohort bayiMerupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.c.Register kohort balitaMerupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun

AktivitasMenjelaskan kembali pengertian monitoring dan evaluasi serta jenis jenis kohortSummary1.MonitoringMonitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program2.EvaluasiEvaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program..

Jenis Register Kohort:a.Register kohort ibuRegister kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.b.Register kohort bayiMerupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.c.Register kohort balitaMerupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun

ExplanationPengisian kohort ibu dan bayi

1. KOHORT IBUKOLOMPENGISIAN

1Diisi nomor urut,

2Diisi nomor indeks dari famili folder

3Diisi nama ibu hamil,

4Diisi nama suami ibu hamil,

5Diisi alamat ibu hamil,

6, 7, 8Diisi umur ibu hamil, yang sebenarnya dengan angka, misal umur 23 tahun diisi pada kolom 7

9, 10, 11Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu dengan angka misalnya umur kehamilan 20 minggu pada kolom 10

12, 13, 14Diisi jumlah kehamilan yang pernah dialami ibu yang bersangkutan misalnya kehamilan keempat diisi angka 4 pada kolom 13

15Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III atau diisi tanggal ditemukannya ibu hamil dengan lila < 23,5 pada trimester I

16Diisi tanda v bila tinggi badan ibu < 145 cm

17Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan Hb < 8gr% III

18Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan tensi > 160/95 nnHg

19 s/d 20Diisi diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh NK: Non NAKESK: Kesehatan

21, 22Diisi jarak kehamilan ibu 2 tahun atau > 2tahun sesuai kolom

23 s/d 28Diisi kapan ibu mendapat imunisasi TT1, TT2, TT3, TT4, TT5, TTU (TT ulang)

29 s/d 52Diisi kode pengisi sebagai berikut:1. 0 : untuk kunjungan ibu hamil K12. : diisi kunjungan K4 3. *: diisi saat ibu bersalin4. + : diisi untuk kematian ibu5. Fe1 s/d Fe9 : pemberian tablet penambah darah bungkus ke......Contoh: Pada tanggal 4 april 2015 merupakan kunjungan ibu hamil pertama pada TM 1 dan mendapat Fe yang pertama ( 30 tablet ) maka pada kolom 32 ditulis 4 0 Fe1 Pada tanggal 20 juni 2015 kunjungan kedua ibu dan mendapat tablet Fe yang kedua maka pada kolom 34 ditulis 20 Fe2 Pada tanggal 17 agustus 2015 kunjungan ketiga ibu dan mendapat tablet Fe ke 3 maka pada kolom 36 ditulis 17 Fe 3 Pada tanggal 18 oktober 2015 kunjungan kempat pada trimester III dan memperoleh Fe ke 4 maka pada kolom 38 ditulis 18 Fe4 pada tanggal 22 desember ibu melahirkan maka pada kolom 40 ditulis 22 *

53 s/d 55Diisi tanda (v) sesuai penolong persalinanTK : Tenaga KesehatanDT : Dukun TerlatihDTT: Dukun Tidak Terlatih

56LM : Lahir Mati

57LH : Lahir Hidup bila BB < 2500 gram

58LH : Lahir Hidup bila BB > 2500 gram

59 s/d 60Diisi dengan melidi sesuai kunjungan pada kolom 59 bila ibu menyusui

61 s/d 63Diisi tanggal tiiap kali kunjungan, selama masa nifas

64Keterangan lainnya Diisi hal lain yang dianggap penting untuk ibu hamil yang bersangkutan

KOHORT BAYI

KOLOMPENGISIAN

1Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu..

2Disi nomor indeks dari Family Folder

3 Diisi nama bayi dan orang tua

4Diisi tanggal lahir bayi dan berat badan bayi

5Diisi v bila punya buku KIA, diisi bila tidak punya buku KIA

6Diisi jenis kelamin bayiL: laki lakiP : perempuan

7

IMDVIT K

salep matanormal

tidak normal

Diisi tanda v bila dilakukan IMD, pemberian salep mata dan vit KDiisi tanda v pada kolom normal jika bayi lahir dengan normal tanpa komlikasiDiisi klasifikasi/ diagnosis jika lahir dengan komplikasi misal ( asfiksia, trauma lahir, infeksi, kelainan kongenital, hipotermi) pada kolom tidak normal

9 sd 11

6 - 48 jam KN 13-7 hari KN 28 - 28hari KN 3

sehatsehatsehat

sakitsakitsakit

Diisi tanggal kunjungan pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan.Kolom 9 : kunjungan neonatal usia 1 7 hariKolom 10: kunjungan neonatal usia 3 - 7 hariKolom 8 28 hari : kunjungan neonatal usia 8 28 hariDiisi huruf S pada kolom atas sehat ( jika bayi sehat )Diisi diagnosis penyakit pada kolom bawah ( jika bayi sakit)Diisi + jika meninggal dan tulis penyebabnya

12 sd 35

BBNTOB

KPSPASI E

Bulan feb & agtBBNTOB

KPSPASI E

VIT A

BB: Diisi sesuai hasil penimbangan berat badan bayiDiisi N : jika berat badan naik sesuai garis pertumbuhan atau sesuai dengan KBM ( kenaikan berat badan minimal) atau lebih pada KMSDiisi T : jika berat badannya tetap, turun, atau kenaikan berat badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannyaDiisi O : jika tidak ditimbang pada bulan laluDiisi B : jika baru pertama kali ditimbangPada kolom ASI E diisi:E1 : jika bulan pertama mendapat ASI ekslusif E2 : jika bulan kedua mendapat ASI ekslusif E3 : jika bulan ketiga mendapat ASI ekslusif E4 : jika bulan keempat mendapat ASI ekslusif E5 : jika bulan kelima mendapat ASI ekslusif E6 : jika bulan keenam mendapat ASI ekslusif Pada bulan febuari dan agustus diisi v pada kolom vit A bila bayi mendapatkan vit APada kolom KPSP diisiDS : jika hasil KPSP sesuaiDM : jika hasil KPSP meragukanDP : jika hasil KPSP ada penyimpangan

36 s/d 41Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi.

42Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal dan penyebab kematian

43Diisi keterangan baru atau pindah domisili

AktivitMahasiswa memperhatikan pengisian kohort ibu dan bayi

Metoda :Ceramah, diskusi, Tanya jawab

Alat Bantu : multime-dia, white-board.

Metoda :Ceramah, diskusi, Tanya jawab

Alat Bantu : multime-dia, white-board

Metoda :Ceramah, diskusi, Tanya jawab

Alat Bantu : multime-dia, white-board

Metoda :Ceramah, diskusi, Tanya jawab

Alat Bantu : multime-dia, white-board

Metoda :Ceramah, diskusi, Tanya jawab

Alat Bantu : multime-dia, white-board

5LATIHAN APLIKASI KONSEPDosen meminta mahasiswa menjelaskan kembali pengertian pencatatan dan pelaporan, manfaatnya, serta meminta mahasiswa menjelaskan monitoring dan evaluasi

Alat Bantu white-board, spidol

5KESIMPULANPendataan suatu masyarakat yang baik jika dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terlewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Puskesmas, sehingga data yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah tersebut.Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung.Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI dan AKB akan turun sesuai harapanLisan, Tanya Jawab

20EVALUASI Dosen meminta mahasiswa mengerjakan soal secara berkelompok1. jelaskan pengertian pencatatan dan pelaporan2. jelaskan manfaat pencatatan dan pelaporan3. sebutkan minimal 5 data yang harus dilaporkan bidan ke puskesmas4. jelaskan jenis jenis kohort5. buatlah kasus perjalanan dari ibu hamil, bersalin, nifas serta kunjungan bayi dan masukan datanya kedalam kohort ibu dan bayi

Tanya Jawab

3PENUTUP1. Menyamakan persepsi dengan mahasiswa2. Menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa3. Menugaskan mahasiswa untuk membaca hand out4. Mengucapkan salamMetode :Ceramah

NOTE:

MAHASISWADOSEN PAMONG

( Anita Rahmawati,Am.Keb ) ( Mulyetti Anwar, Bsc. S.KM )

DIREKTUR AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN RS JAKARTA

( Mulyetti Anwar, Bsc.S.KM )