LPm Gading

Embed Size (px)

Citation preview

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK, GIZI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING

BAB I

PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN KELAPA GADING

1.1.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS

Kecamatan Kelapa Gading dengan luas 1.633,7 hektar, terdiri atas empat kelurahan, yaitu Kelapa Gading Timur I, Kelapa Gading Timur II, Pegangsaan Dua A dan Pegangsaan Dua B. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari jumlah penduduk Jakarta dan 20% penduduk Jakarta Utara. Hampir 65% penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa.

Luas wilayah Kecamatan Gading terbagi menjadi 3 ( Tiga ) Kelurahan yaitu :

a) Kelurahan Kelapa Gading Timur Ib) Kelurahan Kelapa Gading Timur IIc) Kelurahan Pegangsaan Dua Ad) Kelurahan Pegangsaan Dua BBatas wilayah kecamatan Kelapa Gading :

Sebelah utara : Kali Bendungan Batik Kelurahan Tugu Selatan dan Rawa Badak Kecamatan Koja Jakarta Utara.Sebelah selatan: Jl. Raya Bekasi Kecamatan Cakung Jakarta Timur.Sebelah timur: Kali Cakung dan Kali Petukangan Kecamatan Cakung Jakarta Timur.Sebelah barat: Jl. Raya Yos Sudarso Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara.1.1.1.2. KEADAAN DEMOGRAFI Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Utara periode Januari 2010, Kecamatan Kelapa Gading mempunyai jumlah penduduk sebanyak 109.807 jiwa, dengan kepadatan penduduk 67 / Ha. Berikut rincian jumlah penduduk yang ada di kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010.Tabel 1.1. Data Penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010NoKelurahanJumlah Penduduk

1

2

3

4Kelapa Gading Timur IKelapa Gading Timur IIPegangsaan Dua APegangsaan Dua B42.547

28.990

17.55720.713

Jumlah109.807

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Laki-laki: 55.177

Perempuan: 54.630

Jumlah

: 109.807

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

Tabel 1.2. Tingkat Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010NoKelurahanLuas Wilayah

(Hektar)Jumlah PendudukKepadatan Penduduk

(per km2)

1Kelapa Gading Timur I355,1342.547120

2Kelapa Gading Timur II650,1228.99044

3Pegangsaan Dua A295,1917.55726

4.Pegangsaan Dua B333,2620.71335

Jumlah1633,70109.807225

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010Tabel.1.3. Jumlah penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) di Wilayah Kecamatan Kelapa GadingPeriode Januari 2010NoKelurahanJumlah PendudukJumlah KKJumlah RWJumlah RT

1Kelapa Gading Timur I42.54710.24620228

2Kelapa Gading Timur II28.9906.95713145

3Pegangsaan Dua A17.5575.599894

4Pegangsaan Dua B20.7137.64713102

Jumlah109.80730.44954569

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010Berikut merupakan data demografi kecamatan Kelapa Gading :

A. Data penduduk menurut Tingkat PendidikanTabel 1.4. Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tingkat PendidikanLaki-lakiPerempuan

Tidak sekolah5.9514.012

Tidak tamat sekolah3.6092.397

Tamat SD10.38011.675

Tamat SLTP11.89210.893

Tamat SLTA12.45212.981

Tamat Akademi / Perguruan tinggi8.7519.570

Sumber : Laporan Bulan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 20101. Tingkat pendidikan paling banyak adalah tamat SLTA.

2. Tingkat pendidikan paling sedikit adalah tidak tamat sekolah.B. Data Penduduk Menurut Kelamin & Kelompok UmurTabel 1.5. Data Penduduk Menurut Kelamin & Kelompok Umur

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010UmurKG BaratKG TimurPegangsaan dua

LPLPLP

0-420151892973112720581578

5-9164316151826170920322163

10-14163814902264167521642359

15-34487847276136597857975187

35-59388140867067720046634885

>607164092893321423283056

Jumlah147711421921364211831904219228

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan KelapaGading Periode Januari 2010Berdasarkan tabel 1.5 dapat dilihat bahwa :

1. Jumlah penduduk terbesar berada pada kelurahan kelapa gading timur.

2. Jumlah penduduk terkecil berada pada kelurahan kelapa gading barat.

3. Jumlah penduduk yang berusia 15-34 tahun menduduki peringkat terbanyak. C. Data Sarana PeribadatanTabel 1.6. Sarana Peribadatan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading

Tahun 2010Sarana peribadatanJumlah

Masjid25

Mushola35

Gereja19

Wihara1

Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Januari Tahun 2010Berdasarkan tabel 1.6 dapat dilihat bahwa :

1. Sarana peribadatan paling banyak adalah mushola.

2. Sarana peribadatan paling sedikit adalah wihara.D. Data Sarana KesehatanTabel 1.7. Sarana Kesehatan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Sarana kesehatanJumlah

Rumah sakit swasta

4

Puskesmas4

RB.puskesmas1

RB.swasta4

Klinik 24 jam3

Apotek64

Praktek dokter umum119

Praktek dokter gigi79

Praktek dokter spesialis245

Praktek bidan swasta4

Laboratorium klinik8

Posyandu42

Balai pengobatan24

Sumber : Lapora Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Januari tahun 2010Berdasarkan tabel 1.7 dapat dilihat bahwa :

1. Sarana kesehatan paling banyak adalah praktek dokter spesialis.

2. Sarana kesehatan paling sedikit adalah RB Puskesmas.E. Data Sarana Perdagangan dan HiburanTabel 1.8. Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah

Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

Sarana perdagangan dan hiburanJumlah

Hotel3

Pasar tradisional4

Pasar swalayan5

Rumah makan63

Jasa boga10

Salon42

Konveksi0

Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Januari Tahun 2010Berdasarkan tabel 1.8 dapat dilihat bahwa :

1. Sarana perdagangan dan hiburan paling banyak adalah rumah makan.

2. Sarana perdagangan dan hiburan paling sedikit adalah konveksi.F. Data dasar di wilayah puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010Tabel 1.9. Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010Data DasarJumlah

Jumlah Penduduk 109.807

Jumlah Kelurahan3

Jumlah Puskesmas5

Jumlah RW54

Jumlah RT569

Posyandu42

Kader Aktif225

Jumlah Ibu Hamil2958

Jumlah Neonatus2882

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 20101.1.2.GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

Definisi

Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan.

Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi : kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas. Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.

Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif. Tidak terbatas pada aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi Paradigma Sehat. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain :

a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmented ) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah, berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-upaya.e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan konsumtif menjadi investasi.f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership).g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi otonomi daerah (decentralization).h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan era desentralisasi.Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepada kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan pertimbangan dalam penentuan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Walikota / Bupati, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar 30.000 penduduk. Untuk jangkauan yang lebih luas, dibantu oleh Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :

1. Promotif ( peningkatan kesehatan )

2. Preventif ( upaya pencegahan )

3. Kuratif ( pengobatan )

4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.

Fungsi Puskesmas1. Sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

3. Pusat pemberdayaan masyarakat.Peran Puskesmas

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.

Visi Puskesmas

Visi Puskesmas adalah tercapainya kecamatan yang sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2010. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan sehat adalah (1) lingkungan sehat, (2) perilaku penduduk yang sehat, (3) cakupan kesehatan yang bermutu dan (4) derajat kesehatan penduduk yang tinggi di kecamatan.

Misi Puskesmas

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia.Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :1. Promosi kesehatan masyarakat

2. Kesehatan lingkungan

3. KIA ( Kesejahteraan Ibu dan Anak )

4. KB ( Keluarga Berencana )

5. Perbaikan gizi masyarakat

6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )

7. Pengobatan dasar

Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut :Tabel 1.10. Program Kesehatan Wajib yang dilakukan di Puskesmas

Upaya Kesehatan WajibKegiatanIndikator

Promosi KesehatanPromosi hidup bersih dan sehatTatanan sehat

Perbaikan perilaku sehat

Kesehatan LingkunganPenyehatan pemukimanCakupan air bersih

Cakupan jamban keluarga

Cakupan SPAL

Cakupan rumah sehat

Kesejahteraan ibu dan anakANCCakupan K1, K4

Pertolongan persalinanCakupan linakes

MTBS Cakupan MTBS

ImunisasiCakupan imunisasi

Keluarga BerencanaPelayanan

Keluarga BerencanaCakupan MKET

Pemberantasan penyakit menular

DiareCakupan kasus diare

ISPACakupan kasus ISPA

MalariaCakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

TuberkulosisCakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

GiziDistribusi vit A/ Fe / cap yodiumCakupan vit A / Fe / cap yodium

PSG% gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan% kadar gizi

PengobatanMedik dasarCakupan pelayanan

UGDJumlah kasus yang ditangani

Laboratorium sederhanaJumlah pemeriksaan

Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes, ed.

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada, yakni :

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olahraga

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

8. Upaya Kesehatan Usia lanjut

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi Puskesmas.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota.

Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan, padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

Kegiatan upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010 adalah :A. Upaya Kesehatan Dasar

1. Upaya Promosi Kesehatan2. Upaya Kesejahteraan Ibu dan Anak

3. Upaya Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Kesehatan Lingkungan

6. Upaya Pengendalian Penyakit Menular

7. Upaya Pengobatan B. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olah Raga

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

4. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah :

1. Azas pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :

a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra).

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu.

Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain :

1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan & pengobatan.

2) UKS : keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.

3) Puskesmas keliling : keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, Gizi, promosi kesehatan, & kesehatan gigi.

4) Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, kesehatan jiwa & promosi kesehatan.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain :

1) UKS : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan & agama.

2) Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.

3) KIA : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK & PLKB.

4) Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi kemasyarakatan.

5) Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah, kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.4. Azas Rujukan

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Pada hal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.

Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :

a. Rujukan Medis

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas :

1) Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh : operasi) dan lain-lain.

2) Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.

3) Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan

Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.

2) Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana alam.

3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat ke periode dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Gambar 4. Sistem Rujukan PuskesmasSetiap upaya atau program yang dilakukan oleh puskesmas memerlukan evaluasi untuk menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Fungsi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran non-kesehatan memperhatikan kesehatan bagi institusi dan warganya. Keberhasilan fungsi ini bisa diukur melalui Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS).Ada tiga tatanan yang bisa diukur yaitu :

a. Tatanan sekolah

b. Tatanan tempat kerja

c. Tatanan tempat-tempat umum

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Segala upaya fasilitasi yag bersifat non-instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan & melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh mayarakat.Fungsi ini dapat diukur dengan beberapa indikator :a. Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

b. Tumbuh dan kembangnya LSM di bidang kesehatan

c. Tumbuh dan berfungsinya konsil kesehatan kecamatan atau BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas).

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Indikator keberhasilan fungsi ini dapat dikelompokkan ke dalam IPMS (Indikator Potensi Masyarakat Sehat), yang terdiri dari cakupan dan kualitas program puskesmas. IPMS minimal mencakup seluruh indikator cakupan upaya kesehatan wajib dan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan.

1.1.3. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING

Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading yang terletak di Jl. Pelepah Elok No.7 berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 4000 m. Berupa bangunan empat lantai didirikan pada tahun 2000 dan siap dipergunakan awal tahun 2001. Puskesmas ini merupakan pindahan dari Puskesmas Pegangsaan Dua. Puskesmas ini membawahi empat Puskesmas yang tersebar di 3 (tiga) kelurahan :1. Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I, berlokasi di Jl. Puskesmas kompleks Dep. Perdagangan dengan daerah binaan wilayah kelurahan Kelapa Gading Timur.

2. Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II, berlokasi di Jl. Merah Jambu No.22-23 dengan daerah binaan wilayah kelurahan Kelapa Gading Barat.

3. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua A, berlokasi di Jl. H. Oyar RT 005/01 dengan daerah binaan wilayah kelurahan Pegangsaan Dua.

4. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua B, berlokasi di Jl. Gandang No.1 dengan daerah binaan wilayah kelurahan Pegangsaan Dua.

Kec.Kelapa Gading Pegangsaan Dua

Kel. A

Kel.

Gading

Timur I

Kel. B

Kel. Gading Timur II

Gambar 3. Peta Pembagian Wilayah KerjaSTRUKTUR ORGANISASI

PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING

Gambar 4. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

Sumber : Laporan hasil Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Visi

Terwujudnya masyarakat DKI Jakarta yang sangat sejahtera, mandiri melalui penyelenggara pemeliharaan pelayanan kesehatan prima yang profesional dan manusiawi sejajar dengan kota besar lainnya di dunia.

Misi

a) Membina komitmen dan profesionalisme tenaga kesehatan.

b) Mengembangkan upaya sistim pelayanan kesehatan paripurna yang bermutu prima dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan kemampuan masyarakat DKI Jakarta.

c) Memberdayakan masyarakat menuju kemandirian dan berprilaku hidup bersih dan sehat.

d) Menjalin kerukunan dengan organisasi kesehatan yang lain dan non kesehatan, serta masyarakat.Tugas pokoka) Meningkatkan sistem pelayanan kesehatan klinis dan kesehatan masyarakat yang responsif merata dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

b) Mengembangkan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan mutahir dan tepat guna.

c) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

d) Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia.

e) Mengembangkan sistem managemen mutu pelayanan kesehatan sesuai standard internasional.

f) Mengembangkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan melalui jalinan kemitraan.Sumber Daya ManusiaPotensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Wilayah Kecamatan Kelapa Gading periode Januari berjumlah 105 orang, dengan perincian :Tabel 1.11. Jumlah Pegawai di Puskesmas Wilayah Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010PUSKESMASMEDISPARAMEDISUMUMJUMLAH

PNSNon PNSPNSNon PNSPNSNon PNS

Kec. Kelapa Gading6426881163

Kel.Klp.Gading Timur20412211

Kel.Klp.Gading Barat20610211

Kel.Pegangsaan Dua A20511211

Kel.Pegangsaan Dua B1041129

TOTAL13445121219105

Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Sarana dan Prasarana

Di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading juga dilengkapi fasilitas perlengkapan medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas.

Perlengkapan alat-alat medis diantaranya :

1. Basic Equipment

2. Public Health Nursing and Midwifery kit

3. Diagnostic and Surgical Equipment

4. Physician ki

5. Health Education Equipment

6. Laboratory Equipment

7. Nebulizer

8. Screening kit bagi UKS di Puskesmas

9. Alat-alat Imunisasi

10. Alat-alat penyuluhan

11. Perangkat peralatan gigi

12. Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan

13. USG

14. EKG

15. Treadmill

16. Slitlam

17. Optotip snellen/snellen chart

18. Optik kaca mata

19. Alat-alat KB

20. Bangku ginekologi

21. Rontgen

22. Klinik jiwa

23. Test ishihara

24. Akupunktur

25. Inkubator neonatus

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading adalah :1. Meubel :

a. Meja periksa 16 buah

b. Meja rapat 2 buah

c. Meja kerja 40 buah

d. Kursi 60 buah

e. Bangku tunggu 60 buah2. Kendaraan/transportasi

a. Mobil puskesmas keliling 2 buah

b. Sepeda motor 9 buah3. Perlengkapan kantor

a. Administrasi (formulir, kertas, map, dll) b. Mesin ketik (portable, elektronik)

c. Mesin hitung

d. Brankas

e. Personal komputer 3 (tiga) unit

f. Lcd

4. Alat komunikasi : Telepon, intercom5. Alat penerangan : PLN dan generator diesel6. Alat Rumah Tangga Kantor :

a. Televisi

b. Radio kaset/radio

c. Kulkas

d. Peralatan dapur

e. Kasur, bantal, gorden, taplak

f. Alat-alat kebersihan1.1.4. PROGRAM KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING1.1.4.1. Promosi Kesehatan Masyarakat (PKM)

Kemajuan teknologi diagnostik dan terapi ternyata sering kali berujung pada meningkatnya biaya pelayanan kesehatan. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya kesehatan masih menjadi kendala bagi pemerataan layanan kesehatan. Pada titik ini, ilmu kedokteran pencegahan di berbagai level menjadi sangatlah penting.

Promosi kesehatan merupakan aspek penting sekaligus lini pertama dalam ilmu kedokteran pencegahan. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk mampu menjadi fasilitator dalam usaha berjalannya level pencegahan ini ( health promotion ), melalui pendidikan kesehatan masyarakat.

Adapun tujuan akhir dari program kesehatan dasar ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar sesuai dengan syarat syarat terciptanya kualitas kesehatan masyarakat yang optimal. Perubahan perilaku ini merupakan hasil dari adopsi pengetahuan dan terbangunnya awareness masyarakat dalam tataran aplikatif.

Oleh karena itu, kegiatan pada program promosi kesehatan masyarakat ini dikemas dalam bentuk yang disesuaikan dengan target pendidikan kesehatan masyarakat serta tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat.

Pada tahap target pendidikannya adalah perubahan aspek kognitif masyarakat, maka usaha promosi kesehatan dikemas dalam bentuk ceramah umum atau penyuluhan satu arah. Bentuk kegiatannya akan berbeda lagi manakala target yang diinginkan sudah sampai pada tahap perubahan sikap maupun perilaku. Dalam hal ini, kegiatan biasanya berbentuk kelompok kecil dengan komunikasi dua arah serta kegiatan lain yang sifatnya praktik langsung dari pengetahuan yang sudah disampaikan dalam ceramah / penyuluhan kesehatan.Saat ini, di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading ada dua kegiatan pada program promosi kesehatan masyarakat ini, yaitu :1. Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung

2. RW siagaBerikut paparan singkat mengenai kegiatan kegiatan tersebut :1. Penyuluhan Kesehatan Dalam dan Luar GedungTopik yang diangkat dalam penyuluhan kesehatan umumnya merupakan masalah aktual yang sedang dialami masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari analisis data sekunder laporan bulanan setiap program di Puskesmas maupun observasi dan wawancara langsung ke masyarakat pada saat kegiatan RW siaga.Kegiatan PKM dilaksanakan secara integratif untuk mendukung semua kegiatan program puskesmas. Adapun kegiatan penyuluhan yang sudah berjalan selama periode Januari 2010 adalah sebagai berikut :Tabel 1.12. Penyuluhan Kelompok Dalam Gedung Puskesmas di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading bulan Januari 2010NoProgramPenyuluhan kelompok dalam gedung

FrekuensiPengunjungJumlah

TM1MU2MS3

1KIA (ASI)21010020

2KB00000

3Gizi00000

4Imunisasi00000

5Diare00000

6DBD1025025

7AIDS00000

8Hepatitis00000

9ISPA00000

10Rokok, Narkotik/ Obat berbahaya00000

11Keganasan00000

12Penyakit degenerative00000

13Air dan kesehatan lingkungan 00000

14TBC00000

15Kusta/ Frambusia00000

16Kesehatan gigi & mulut00000

17Kesehatan mata00000

18Kesehatan jiwa00000

19Kesehatan kerja00000

20Kecacingan00000

21PHBS1024024

22Flu babi00000

23Hand, foot and mouth hygiene00000

24Fillariasis00000

Jumlah41059069

Sumber : Laporan Bulanan PKM Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

Tabel 1.13. Penyuluhan Kelompok Luar Gedung di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading bulan Januari 2010

NoProgramPenyuluhan kelompok luar gedung

FrekuensiPengunjungJumlah

TM1MU2MS3

1KIA (ASI)21010020

2KB00000

3Gizi1060060

4Imunisasi00000

5Diare00000

6DBD1004040

7AIDS00000

8Hepatitis00000

9ISPA00000

10Rokok, Narkotik/ Obat berbahaya00000

11Keganasan (Ca Mammae)12525050

12Penyakit degenerative00000

13Air dan kesehatan lingkungan

(Kantin sekolah)1004040

14TBC00000

15Kusta/ Fraambusia00000

16Kesehatan gigi & mulut (Sikat gigi)1004040

17Kesehatan mata00000

18Kesehatan jiwa00000

19Kesehatan kerja00000

20Kecacingan00000

21PHBS1004040

22Flu babi00000

23Hand, foot and mouth hygiene1004040

24Filariasis00000

Jumlah93595200330

Sumber : Laporan Bulanan PKM Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Keterangan :1. Tokoh masyarakat

2. Masyarakat umum

3. Masyarakat sekolah2. RW siagaRW siaga merupakan suatu kegiatan promosi kesehatan masyarakat dengan sasaran yang heterogen. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan kegiatan yang melibatkan program kesehatan dasar lain ( lintas program ) dan memerlukan kerja sama dengan perangkat masyarakat setempat ( lintas sektoral ) untuk merangkul warga sebagai obyek sekaligus subyek dari kegiatan promosi kesehatan ini. Adapun bentuk konkret kegiatan dan masalah yang diangkat disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan ekonomi warga. Namun secara umum, kegiatannya meliputi pembentukan kelompok pendukung ibu menyusui, posyandu, pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi kurang dan buruk, peduli ibu hamil, pembudidayaan TOGA, usaha perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih, dan lain sebagainya.Posyandu

Jenis Upaya Kesehatan Bersumberdaya Mayarakat (UKBM) yang paling penting di masyarakat dewasa ini adalah posyandu. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan di Posyandu meliputi : promosi kesehatan, pengendalian penyakit menular, KIA, KB, imunisasi dan perbaikan gizi. Pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan setiap bulan. Pelayanan posyandu dilakukan dengan sistem lima meja.

Adapun yang dimaksud dengan sistem lima meja di sini bukan menunjukkan pada arti harfiah meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis pelayanan, yang masing-masing pelayanan dilaksanakan secara terpisah yaitu :1. Meja 1: Pendaftaran

2. Meja 2 : Penimbangan

3. Meja 3: Pencatatan

4. Meja 4: Penyuluhan

5. Meja 5: Pelayanan Kesehatan

Empat meja pertama dikelola oleh kader dan satu meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Posyandu yang ada di Kecamatan Kelapa Gading dapat dibagi menjadi empat strata yaitu :

Posyandu Pratama, artinya Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas, yakni kurang dari empat orang, dilaksanakan kurang dari delapan kali dalam satu tahun, cakupan KIA, KB, Imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) kurang dari 50%, tidak terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya kurang dari 50 %.

Posyandu Madya, artinya posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali dalam satu tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak empat orang atau lebih, cakupan KIA, KB, Imunisasi dan rata-rata partisipasi masyarakat (D/S) kurang dari 50% tidak terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya kurang dari 50 %.

Posyandu Purnama, artinya posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali dalam satu tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak empat orang atau lebih, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50%.

Posyandu Mandiri, artinya jumlah kader empat orang atau lebih, dilaksanakan delapan kali atau lebih dalam satu tahun, cakupan KIA, KB, imunisasi dan partisipasi masyarakat (D/S) lebih dari 50 % terdapat program tambahan serta cakupan dana sehatnya lebih dari 50. Tabel 1.14. Indikator Strata Posyandu DKI Jakarta

Jenis Posyandu

PratamaMadyaPurnamaMandiri

Pelaksanaan dalam setahun 0,81,69

Kunjungan Neonatus857,1 2,35

Persalinan oleh Nakes90 %7,51,87

Sumber: Buku Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tabel 1.16.Cakupan K1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010PuskesmasJumlah

PendudukSasaran

Ibu Hamil

(a)Kunjungan

K1

(b)Cakupan

(Target 1 Bulan 8, 3 %)(b/a x 100 %)

Kelapa Gading Timur I42.5471156353,03

Kelapa Gading Timur II28.990764334,32

Pegangsaan Dua A17.557513336,43

Pegangsaan Dua B20.713525275,14

Jumlah109.80729581284,33

Sumber: Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tabel 1.17.Cakupan K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010 PuskesmasJumlah

PendudukSasaran

Ibu Hamil

(a)Kunjungan

K4

(b)Cakupan

(Target 1 Bulan 7,9 %)

(b/a x 100 %)

Kelapa Gading Timur I42.5471156332,85

Kelapa Gading Timur II28.990764314,06

Pegangsaan Dua A17.557513214,09

Pegangsaan Dua B20.713525295,52

Jumlah109.80729581143,85

Sumber :Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Keterangan : Sasaran Ibu Hamil (a) = 2,7 % x jumlah pendudukTabel 1.18. DO K1-K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

Periode Januari 2010

PuskesmasK1 (a)K4 (b)DO (%)

(Target DO 10%)

(a-b/a x 100 %)

N%N%

Kelapa Gading Timur I350,24 %330,23 %5,71 %

Kelapa Gading Timur II330,33 %310,31 %6,01 %

Pegangsaan Dua A330,55 %210,35 %36,36 %

Pegangsaan Dua B270,38 %290,41 %7,40 % (*)

Jumlah1281,50 %1141,30 %10,93 %

Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tabel 1.19. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

PuskesmasJumlah

PendudukSasaran

Ibu Bersalin

(a)Kunjungan

Ibu Bersalin

(b)Cakupan

(Target 1 Bulan 7,5%)

(b/a x 100 %)

Kelapa Gading Timur I42.5471136

90,79

Kelapa Gading Timur II28.990724111,52

Pegangsaan Dua A17.557469194,05

Pegangsaan Dua B20.713553152,71

Jumlah109.8072882541,87

Sumber :Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tabel 1.20. Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

PuskesmasJumlah

PendudukSasaran

Neonatus

(a)Kunjungan

Neonatus

(b)Cakupan

(Target 1 Bulan 7,1%)

(b/a x 100 %)

Kelapa Gading Timur I42.5471136

272,37

Kelapa Gading Timur II28.990724233,17

Pegangsaan Dua A17.55746981,70

Pegangsaan Dua B20.713553101,80

Jumlah109.8072882682,35

Sumber: Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Tabel 1.21. Cakupan Deteksi Risiko Tinggi Oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

PuskesmasJumlah

PendudukSasaran

Ibu Hamil

(a)DRT oleh Nakes

(b)Cakupan

(Target 1 Bulan >0,8%)

(b/a x 100 %)

Kelapa Gading Timur I42.5471156

151,29

Kelapa Gading Timur II28.990764131,70

Pegangsaan Dua A17.557513122,33

Pegangsaan Dua B20.713525101,90

109.8072958501,69

Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 20101.1.4.4. Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka menekan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Program KB di Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengaturan kelahiran dalam rangka pengendalian penduduk dan peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, berkembangnya isu HAM, termasuk hak-hak reproduksi dan hak-hak perempuan (kesejahteraan gender) mendorong program KB untuk memberikan penekanan yang sama pada program kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria. Pemakaian kontrasepsi mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai pengendalian kelahiran dan peningkatan kualitas kesehatan reproduksi.

Tujuan

Tujuan Keluarga Berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Sasaran

Sasaran program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM). Jumlah pasangan usia subur yang menjadi sasaran program ditetapkan berdasarkan survei pasangan usia subur yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) di masing-masing kelurahan atau dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).

Ruang Lingkup Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan, posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.

Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, meliputi :

1. IUD

2. Pil KB

3. Implant (susuk KB)

4. Suntik

5. KondomHasil Kegiatan Program Keluarga Berencana di Puskesmas Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Mengadakan penyuluhan KB, menyediakan alat-alat kontrasepsi, mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bayi, memberikan pelayanan KB pada usia subur.

Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu berdomisili di Kecamatan Kelapa Gading. Sedangkan KB aktif adalah akseptor yang mengikuti KB terus-menerus yang berdomisili di Kecamatan Kelapa Gading.

Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Utara Nomor 218 tahun 2008, target untuk peserta KB baru dan KB Aktif tahun 2010 adalah 65% dari PPM ( Perkiraan Permintaan Masyarakat ). Tabel 1.22. Indikator dan Pencapaian Program KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010ProgramIndikatorTarget 12 Bulan (%)Pencapaian (%)

KBKB Baru65%2,63

KB Aktif65%4,56

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.23. Cakupan Peserta KB Baru di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010KelurahanP PM (a)Metode KontrasepsiJumlah (b)Pencapaian

( %)

(b/a x 100 %)

MKJPNon MKJP

IUDMOPMOWImplantSuntikPilKondom

Kelapa Gading Timur I1.8140000952 0975,34

Kelapa Gading TimurII1.395000000000

Pegangsaan Dua A1.16600002853363,08

Pegangsaan Dua B966000206080,82

Jumlah5.34100021231331412,63

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB baru di wilayah Puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010 adalah 2,63 %. Tabel 1.24. Cakupan Peserta KB Baru dengan IUD di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

No.Kelurahan

PPM

(a)IUD

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur 18000

2Kelapa Gading Timur 25900

3Pegangsaan Dua A5000

4Pegangsaan Dua B4000

Jumlah22900

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.25. Cakupan Peserta KB Baru dengan MOP di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PPM

(a) MOP

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I1200

2Kelapa Gading Timur II1100

3Pegangsaan Dua A800

4Pegangsaan Dua B600

Jumlah3700

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

Tabel 1.26. Cakupan Peserta KB Baru dengan MOW di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

No.Nama Kelurahan

PPM

(a)MOW

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I500

2Kelapa Gading Timur II600

3Pegangsaan Dua A600

4Pegangsaan Dua B1700

Jumlah3400

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.27. Cakupan Peserta KB Baru dengan Implant di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

No.Nama Kelurahan

PPM

(a)Implant

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I3400

2Kelapa Gading Timur II11300

3Pegangsaan Dua A5000

Pegangsaan Dua B4524,44

Jumlah24220,82

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

Tabel 1.28. Cakupan Peserta KB Baru dengan Suntik di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PPM

(a) Suntik

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I671152,23

2Kelapa Gading Timur II48000

3Pegangsaan Dua A397287,05

Pegangsaan Dua B37000

Jumlah1918432,24

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.29. Cakupan Peserta KB Baru dengan Pil di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Bulan Januari 2010No.Nama Kelurahan

PPM

(a) Pil

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I79900

2Kelapa Gading Timur II57200

3Pegangsaan Dua A46410,21

4Pegangsaan Dua B45010,22

Jumlah228520,08

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.30. Cakupan Peserta KB Baru dengan Kondom di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PPM

(a) Kondom

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I21300

2Kelapa Gading Timur II15400

3Pegangsaan Dua A12921,55

4Pegangsaan Dua B11500

Jumlah61120,32

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.31. Cakupan Program KB Aktif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010KelurahanPUS (a)

PUS

(a)Metode KontrasepsiJumlah (b)Pencapaian (%)

(b/a x 100 %)

MKJPNon MKJP

IUDMOPMOWImplantSuntikPilKondom

Kelapa Gading Timur I1.81400009520975,34

Kelapa Gading Timur II1.395000000000

Pegangsaan Dua A1.166000097511038,83

Pegangsaan Dua B96600043860444,55

Jumlah5.34100042301312444,56

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif di wilayah Puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010 adalah 4,56 %.Tabel 1.32. Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)IUD

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I98200

2KelapaGading Timur II75100

3Pegangsaan Dua A58000

Pegangsaan Dua B 57500

Jumlah2.88800

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.33. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOP di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)MOP

(b)Pencapaian(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I96

0

0

2Kelapa Gading Timur II74

0

0

3Pegangsaan Dua A6300

4Pegangsaan Dua B5000

Jumlah28300

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.34. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOW di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)MOW

(b)Pencapaian(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I28900

2Kelapa Gading Timur II22200

3Pegangsaan Dua A17500

4Pegangsaan Dua B16500

Jumlah85100

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.35. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implant di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)Implant

(b)Pencapaian

(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I51700

2Kelapa Gading Timur II39600

3Pegangsaan Dua A33300

4Pegangsaan Dua B27541,45

Jumlah152140,26

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.36. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)Suntik

(b)Pencapaian(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I2919953,25

2Kelapa Gading Timur II223400

3Pegangsaan Dua A1769 975,48

4Pegangsaan Dua B1665382,28

Jumlah85872302,67

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.37. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Pil di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)Pil

(b)Pencapaian(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur I224920,09 %

2Kelapa Gading Timur II172100

3Pegangsaan Dua A133150,37

4Pegangsaan Dua B131560,45

Jumlah6616130,19

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010Tabel 1.38. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010No.Nama Kelurahan

PUS

(a)Kondom

(b)Pencapaian(b/a x 100 %)

1Kelapa Gading Timur 1208

0

0

2Kelapa Gading Timur 216000

3Pegangsaan Dua A12432,41

4Pegangsaan Dua B12000

Jumlah61230,49

Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2010

1.1.4.5. PROGRAM GIZI

Status gizi masyarakat merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja suatu bangsa. Angka kematian dan angka kesakitan yang cukup tinggi pada bayi, anak balita, ibu melahirkan, remaja, dewasa lanjut usia dan menurunnya daya kerja fisik, terganggunya perkembangan mental dan kecerdasan jika ditelusuri secara mendalam adalah akibat langsung maupun tidak langsung dari masalah gizi.

Masalah gizi di Indonesia :

1. Kurang Kalori Protein (KKP)

2. Defisiensi Vitamin A (KVA)

3. Anemia Defisiensi Fe

4. GAKY

5. Obesitas

Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan merupakan unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan. Kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreatifitas maupun produktifitas penduduk. Keadaan gizi lebih dapat mengakibatkan kegemukan dan obesitas yang dalam jangka waktu panjang dapat berakibat timbulnya penyakit degeneratif.

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal.

Sampai saat ini masalah gizi utama yang dihadapi masyarakat di Indonesia adalah Kurang Kalori Protein (KKP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Obesitas dan Anemia Zat Besi.

Dengan kondisi masyarakat yang cukup memprihatinkan saat ini, maka salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan upaya meningkatkan status gizi masyarakat yang juga melibatkan seluruh sektor terkait, karena masalah gizi di masyarakat bukan hanya disebabkan oleh masalah kesehatan saja namun disebabkan pula oleh multi faktor (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan ketersediaan pangan dan lain-lain).

Oleh sebab itu dipandang perlu dilaksanakan program perbaikan gizi masyarakat dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan lapangan dengan memberikan contoh-contoh makanan sehat bergizi, suplemen vitamin, protein dan mineral. Dengan demikian diharapkan masyarakat secara mandiri mampu meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dengan adanya dukungan dan partisipasi baik dari masyarakat itu sendiri maupun tokoh masyarakat sebagai bagian dari masyarakat.

Salah satu upaya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dalam bidang gizi yaitu dengan memanfaatkan Puskesmas yang merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat, yang berperan sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia , dimana Puskesmas tidak hanya bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran tetapi juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.

Puskesmas Wilayah Kecamatan Kelapa Gading dalam hal ini memiliki beberapa program kegiatan yang berkaitan dengan masalah gizi. Adapun kegiatan gizi di Puskesmas wilayah kecamatan Kelapa Gading pada periode Januari 2010 meliputi :

a. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita.

b. Pengumpulan data dasar gizi

c. Penanggulangan anemia zat besi pada Ibu Hamil

d. Intervensi balita BGMa. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita

Tujuan dilakukan kegiatan penimbangan rutin di posyandu adalah untuk memantau berat badan balita di Puskesmas wilayah kecamatan Kelapa Gading dengan sasaran balita usia 0-5 tahun dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).

Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam setiap kegiatan penimbangan adalah pembuatan balok SKDN, yang dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan program kegiatan di suatu wilayah kerja.

Tujuan pembuatan balok SKDN adalah agar:

a) Semua balita yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS.

b) Semua balita hadir untuk ditimbang dan semua balita naik berat badannya sehingga S=K=D=N.

Beberapa istilah yang digunakan dalam penilaian kegiatan posyandu dan target masing-masing kegiatan di Puskesmas wilayah Kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010 :

a. K/S: cakupan program yaitu memantau balita yang telah mendapat KMS, target 90%,

b. D/S: partisipasi masyarakat yaitu memantau partisipasi masyarakat, menimbang balitanya ke posyandu, target 80%

c. N/S: efektifitas kegiatan yaitu memantau proporsi balita yang naik berat badannya dari semua balita yang target 80%

d. N/D: kesinambungan status gizi yaitu memantau efektifitas perbaikan gizi dengan melihat jumlah balita yang berat badannya selama dua kali berturut-turut ke posyandu, target 60%

Adapun hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan berat badan balita di wilayah Puskesmas kecamatan Kelapa Gading selama periode Januari 2010 terangkum dalam lampiran berikut :S : A = 1495 , B = 1049 , C = 1503 , D = 777

K:A = 1414 , B = 983 , C = 1444 , D = 740

D: A = 476 , B = 731 , C = 667 , D = 405

N: A = 208 , B = 417 , C = 372 , D = 246 Sumber : Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010Keterangan :A : Kelapa Gading timur II

B : Kelapa Gading Timur I

C : Pengangsaan Dua A

D : Pegangsaan Dua BSKDN Perbulan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010S = 4824 K = 4581D = 2279N = 1243Cakupan Program (%):

K/S = 94,96%

D/S = 47,24 %

N/D = 54,54 %

N/S = 25,76 %Sumber : Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 20101.39. Cakupan Penimbangan Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

KelurahanSKDNCakupan Program (%)

K/SD/SN/DN/S

Kelapa Gading Timur II1495141447620894,5831,8343,6913,91

Kelapa Gading Timur I104998373141793,7069,6857,0439,75

Pegangsaan Dua A1503144466737296,0744,3755,7724,75

Pegangsaan Dua B77774040524695,2352,1260,7431,66

Jumlah482445812279124394,9647,2454,5425,76

Sumber : Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

Keterangan :

a) S: Jumlah seluruh balita di suatu wilayah

b) K: Jumlah balita yang mendapat KMS

c) D: Jumlah balita yang mendapat KMS dan ditimbang

d) N: Jumlah balita yang ditimbang dan barat badannya naik

e) K/S: Cakupan program memantau balita yang telah mendapat KMS

f) D/S: Cakupan partisipasi masyarakatg) N/D: Cakupan kesinambungan status gizi

h) N/S: Cakupan efektivitas kegiatan

b. Pengumpulan Data Dasar Gizi

Pengumpulan data dasar gizi dilakukan untuk mendapatkan gambaran status gizi masyarakat. Indikator yang digunakan untuk menilai status gizi masyarakat adalah :

1. Jumlah bayi BBLR

2. Status gizi balita

3. Status gizi WUS ( wanita usia subur ) Kurang Energi Kronik

4. Gangguan akibat kekurangan Yodium

Adapun kegiatan pengumpulan data dasar gizi di Puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2010 hanya meliputi jumlah bayi BBLR, status gizi balita, dan status gizi WUS yang datang ke Puskesmas kecamatan Kelapa Gading.

Berikut data mengenai status gizi balita yang dihitung berdasarkan berat badan / umur dan dikonfirmasi dengan tabel baku rujukan penilaian status gizi anak menurut berat badan per umur yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan di wilayah Puskesmas kecamatan Kelapa Gading selama periode Januari 2010 .Tabel 1.40. Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari 2010

KelurahanJumlah balita yang ditimbang

(a)Status Gizi Balita

Gizi

Kurang

(b)(b/a)100%Target %Gizi

Buruk

(c)(c/a)100%Target%

Kelapa Gading Timur II47671,47