Upload
others
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LPM dan SINOPSIS
( LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH )
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN
DI KELOMPOK TANI SUMBER MAKMUR DESA KEMBANGLIMUS
KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG JAWA
TENGAH
OLEH :
ZAENAL QORI
SERTIFIKASI KOMPETENSI THL TB MENJADI P3K
2020
(LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH)
Judul Materi : Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Di Kelompok Tani
Sumber Makmur Desa Kembanglimus Kecamatan
Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan pelaku utama tentang
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
1. Metode : Ceramah
2. Media : Leaflet
3. Waktu : 90 menit
4. Alat Bantu: Sound System
POKOK
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN SASARAN
WAKTU
(Menit) KET
Pendahuluan Pembukaan
Climate setting
Penyampaian Tujuan
Petani 3
2
5
Rumah
anggota
poktan
Sumber
Makmur
Isi / Materi Latar belakang
Definisi Pemanfaatan
Pekarangan
Jenis tanaman yang bisa
digunakan sebagai
refugia
Waktu menanam refugia
Bagaimana cara
menanam refugia
Diskusi
Petani 10
15
10
5
10
15
Penutup Kesimpulan
Penguatan
RTL
Salam penutup
Petani 3
3
2
2
Membuat
kesepakatan
Soropadan, Juni 2020
Zaenal Qori
SINOPSIS
Judul : Pengendalian OPT Pada Tanaman Cabai Menggunakan Teknologi
Refugia Di Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Kembanglimus
Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Manfaatkan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga untuk mendukung
ketahanan pangan rumah tangga menuju keluarga yang sehat, produktif dan
berkualitas.
Hidup sehat merupakan dambaan bagi setiap individu sebab hanya dengan
dalam kondisi sehat orang bisa berfikir cemerlang dan tetu saja lebih produktif.
Pada sebagian kalangan masyarakat berkembang pemikiran bahwa untuk bisa
hidup shat mesti dipelukan biaya yang mahal karena tubuh perlu berbagai asupan
gizi , baik yang diperoleh dari maknan impor maupun makanan cepat saji.
Namun tidak demikian halnya bagi orang yang mau berbuat, tahu
bagaimana cara membuat dan bagaimana berusaha memanfaatkan apa yang
dimiliki, tentu opini tersebut dapat diluruskan. Kuncinya Mudah dan Murah untuk
dapat hidup sehat yaitu dengan melekukan pengelolaan dalam pekarangan rumah.
Jika dikelola dengan baik, pekarangan rumah bisa memberikan manfaat bagi
kehidupan berkeluarga seperti : tempat bermain, tempat rekereasi, umber pangan
juga sumber pendapatan. Manfaatkan lahan pekarangan, baik didaerah pedesaan
maupun perkotaan bisa mendukung ketahanan pangan rumsah tangga dengan
meberdayakan potensi disekitar lingkungan tempat tinggal kita masing-masing.
Pemanfaatan pekarangan merupakan salah satu alternative untuk
mewujudkan kemadirian pangan dalam rumah tangga, keapa demikian? Karena
dengan kegiatan ini masyarakat aka terdidik untuk memanfaatkan potensi yang
ada. Walau hanya sejengkal kebutuhan pangan dan gizi keluarga tidak perlu
dipusingkan lagi, pendapatan keluarga jug akan bertambah.
Bagi rumah tangga yangh memiliki pekarangan luas khususnya di pedesaan,
pekarangan akan lebih mudah dikembvangkan dan dimanfaatkan, seperti untuk
tanam aneka sayur, beternak maupaun membuat kolam ikan. Bagi masyarakat
perkotaan dengan lahan sempit tidak menjadi hambatan dalam pemanfaatan
pekarangan asal ada kemauan.
Untuk pekarangan yang luas tentu lebih bisa memilih jenis dan pengelolaan
pekarangan. Bagi masyarakat dengan pekarangan sempit dapat diterapkan system
Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) ataupun dengan hidroponik.
Berikut ini fungsi Pemanfaatan pekarangan yaitu :
a. Pemenuhan Gizi Keluarga
Beberapa tanaman seperti umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat,
buah-buahan dan sayuran sebagai sumber vitamin, ternak dan ikan
sebagai sumber protein dan lemak.
b. Sebagai lumbung pangan.
Hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak ada
musim pacekliknya.
c. Apotik Hidup
Jika anggota keluarga ada yang sakit dapat ditanggulangi dengan obat
yang ada di pekarangan.
d. Tambahan penghasilan
Hasil pekarangan bisa dijual jika jumlahnya banyak bisa dijual untu
menambah pemdapatan pekarangan.
Soropadan, Juni 2020
Zaenal Qori
Sumber:
- Leavlet Pemerintah Kabupaten Magelang Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Magelang tahun 2017
1
RENCANA KERJA TAHUNAN
PENYULUH
Disusun Oleh:
ZAENAL QORI
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2021
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. TUJUAN ......................................................................................................................... 4
BAB II KEADAAN WILAYAH ................................................................................................ 5
A. LETAK GEOGRAFIS KARAKTERISTIK LAHAN DAN IKLIM.................................. 5
B. KARAKTERISTIK LAHAN.............................................................................................. 6
C. DATA KELOMPOK DAN USAHANYA ......................................................................... 7
D. POLA USAHA DALAM 1 TAHUN ................................................................................. 8
BAB III Simpulan dari hasil IKW & RUK ................................................................................ 9
Simpulan dari hasil IKW ......................................................................................................... 9
Aspek Agrosistem................................................................................................................ 9
Aspek Ekonomi ................................................................................................................. 10
Aspek sosial ....................................................................................................................... 11
Aspek Teknis ..................................................................................................................... 11
Simpulan dari hasil RUK ....................................................................................................... 12
BAB IV TUJUAN DAN KELOMPOK SASARAN ................................................................. 13
A.Tanaman Pangan ................................................................................................................ 13
B. Perkebunan ........................................................................................................................ 13
C.Kehutanan .......................................................................................................................... 13
D.Peternakan.......................................................................................................................... 13
E.Perikanan ............................................................................................................................ 14
BAB V KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DAN KEHUTANAN .......................... 15
A.Tujuan Penyuluhan ............................................................................................................ 15
B.Metode Penyuluhan ........................................................................................................... 15
PENUTUP ................................................................................................................................. 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................................ 17
MATRIKS RENCANA PENYULUHAN TINGKAT DESA KEMBANGLIMUS TAHUN
2021 ....................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjamin ketahanan dan kemandirian pangan serta menghadapi era
perdagangan bebas, Kabinet Kerja telah menetapkan target pembangunan pertanian yang
salah satunya adalah tercapainya swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta
swasembada kedelai. Target produksi yang harus dicapai pada tahun 2021 adalah produksi
padi sebesar 73,40 juta ton, jagung sebesar 20,33 juta ton, dan kedelai sebesar 1,27 juta ton.
Guna mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian melakukan upaya khusus (UPSUS)
peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dengan berbagai kegiatan yang meliputi:
pembangunan/perbaikan jaringan irigasi tersier (PJIT), optimasi lahan dan air, bantuan alat
dan mesin pertanian pra/pasca panen, bantuan benih dan pupuk, Gerakan Penerapan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), pengawalan dan pendampingan terpadu oleh
penyuluh, perguruan tinggi (mahasiswa) dan TNI-AD.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP)
mendukung tercapainya target swasembada dan swasembada berkelanjutan dengan
meningkatkan efektivitas penyuluhan melalui pengawalan dan pendampingan penyuluh di
sentra lokasi padi, jagung dan kedelai. Penyuluh Pertanian merupakan salah satu unsur
penting dalam menggerakkan para petani (pelaku utama) untuk dapat menerapkan inovasi
teknologi dalam rangka terlaksananya kegiatan upaya khusus peningkatan produksi padi,
jagung dan kedelai.
B. TUJUAN
Rencana Kerja Tahunan penyuluh Pertanian dan Kehutanan setahun sekali dan
berkelanjutan, dengan tujuan agar dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya menjadi
terarah, sistematis, efektif dan efisien.
Tujuan penyusunan rencana kerja tahunan ini adalah :
1. Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada tahun yang berjalan ini pada
tahun 2021 Khususnya dalam program Kostratani.
2. Menjadi alat kendali dalam pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja penyuluh
pertanian.
3. Merupakan acuan Petugas dalam melaksanakan bimbingan atau layanan kepada
Petani,kelompok Tani , masyarakat dalam bidang pertanian
4. Gambaran kebutuhan/ma salah petani, kelompok tani, Gapoktan
5
BAB II KEADAAN WILAYAH
A. LETAK GEOGRAFIS KARAKTERISTIK LAHAN DAN IKLIM
DESA KEMBANGLIMUS KEC. BOROBUDUR
1. Sebelah Utara : Kecamatan Tempuran
2. Sebelah Timur : Desa Wringinputih dan Desa Borobudur
3. Sebelah Selatan : Desa Karangrejo dan Desa Ngadiharjo
4. Sebelah Barat : Desa Tegalarum
5. Ketinggian d.p.l. : 230 M s.d. 300 M
6. Jarak dari Kota Mungkid : 12 KM
7. Jarak dari BP3KP : 12 KM
8. Suhu rata-rata : 27° C
9. Jenis Tanah : Latosol
B. KARAKTERISTIK LAHAN
DESA KEMBANGLIMUS
NO Desa Tinggi Tempat
DPL/m
Kemiringan Lahan (%)
(vertikal dibagi
horizontal)
Solum tanah
(cm) pH Drainase
Kesuburan
Tanah
1 Kembanglimus 300,8 20-30 20-30 7 sedang sedang
2
C. DATA KELOMPOK DAN USAHANYA
No Nama Dusun Nama Kelompok
Nama Pengurus
Jumlah Anggota
Modal Kelompok
Jenis Usaha Tani Pokok
Luasan
Ketua Wakil Sekretaris Bendahara Ha Ekor Petak
1 Gombong Tani Makmur Munir Basuki Sunaryo 46 - Padi,Jagung, Ketela, Cabai, Kambing
2 Bumen Karya Makmur Wardi Rohadi Mugi hartono
38 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
3 Wonotigo Wonotigo Dirlan Agus P Waluyo 42 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
4 Sembungan Sumber Makmur Slamet Widodo
Warsi Sugeng 45 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
5 Ngasinan
Depok Tani
Awal Mustofa Nurohman 44 - Padi, Jagung , Ketela, Cabai, Kambing
6 Bogelan -
Padi,Jagung, Ketela, Cabai, Kambing
Jumlah 276 -
D. POLA USAHA DALAM 1 TAHUN
DESA KEMBANGLIMUS
NO Jenis usaha tani
di lahan
Waktu Pengusahaan (Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Lahan Sawah
a Irigasi Sawah
b Irigasi 1/2 Teknis
c Irigasi Sederhana
1 Padi
2 Cabe
3 Palawija
4 Tembakau
5
6
B Lahan Kering
a Tegal
1 Cabe Rawit
2 Ketela Pohon
3 Pepaya
4 Kacang Tanah
5 Jagung
b Hutan Rakyat
1 Sengon Laut
2 Mahoni
3 Jati
4 Sono Keling
BAB III Simpulan dari hasil IKW & RUK
Simpulan dari hasil IKW
Aspek Agrosistem
a. Tanaman Pangan
Untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, petani mengusahakan tanaman padi
,Jagung dan palawija.Tanaman Padi dan ditanam bisa tiga kali dalam 1 tahun dikarenakan
merupakan sawah irigasi ½ teknis. Lahan kering di Desa Kembanglimus di tanam tumpang
sari yaitu Jagung, Cabai Rawit, Kacang Tanah, dan Ketela Pohon.
Komoditas buah-buahan seperti pepaya dibudidayakan di lahan tegal dan pekarangan.
Sedangkan tanaman rambutan dibudidayakan di lahan pekarangan.
b. Perkebunan
Desa Kembanglimus merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk
mengembangkan tanaman Kakao, bahkan potensi itu bisa dijadikan destinasi wisata baru di
kecamatan Borobudur, Dengan kerjasama bersama BUMN yang akan mengembangkan
Tanaman kakao melalui pembentukan BALKONDES ( Balai Ekonomi Desa ).
Balkondes diharapakan menjadi lokomotif pengembangan ekonomi desa.Dengan
adanya Balkondes wisatawan tidak hanya menikmati Keindahan candi Borobudur tetap dapat
juga mengunjungi disetiap desa yang memiliki keunggulan masing-masing.
c. Kehutanan
Komoditas kehutanan yang ditanam di daerah Desa Kembanglimus antara lain : jati,
mahoni, sengon laut, bambo. Para petani menanamnya di lahan kering, di samping sebagai
agribisnis, juga sebagai persiapan dalam membangun rumah sebagai tempat tinggal untuk
anak-anaknya kelak bila sudah berkeluarga.
Tanaman Bambu mulai ditanam dipinggiran sungai , di lahan pekarang, pegunungan
d. Peternakan
Hewan ternak yang dibudidayakan di Desa Kembanglimus antara lain ternak
ruminansia seperti sapi dan kambing / domba. Pengembangan ternak sapi dilaksanakan
melalui IB, sedang domba kambing dengan perkawinan alami. Ternak unggas antara lain
ayam kampung dan itik serta bebek. Ternak lain yang dibudidayakan yaitu Burung Puyuh.
dibudidayakan hanya dalam skala kecil saja. Usaha ini hanya sebagai usaha
sampingan untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan yang mendadak.
e. Perikanan
Di daerah pegunungan seperti di Dusun Sumberejo Air sangat terbatas sangat terbatas
, namun bukan suatu halangan dan merupakan suatu tantangan dalam pembudidayaan Ikan,
Ikan yang dibudidayakan yaitu Lele. Para petani membudidayakan Ikan dengan
menggunakan sistem kolam terpal. Para petani membudidayakan sampai umur 20 hari dan
ada yang sampai konsumsi.
f. Pola tanam
Pola tanam yang dilakukan adalah tumpang gilir. Pada lahan sawah yaitu padi,Jagung
ada sebagian ditanami ketela pohon . Sedangkan pada lahan kering sebagian besar tumpang
sari antara Jagung, Cabai rawit, Kacang tanah dan di daerah perbukitan /pekarangan ditanam
Kakao ,Pohon jati, mahoni, sengon laut, bambo
g. Sistem pengairan
Lahan pertanian Di desa Kembanglimus merupakan sawah irigasi 1/2 teknis dan lahan
kering, Pada sawah irigasi 1/2 teknis ditanam Padi 3 x setahun dan untuk tegalan ditanamai
Jagung, Cabai, Ketela Pohon
Aspek Ekonomi
Harga beras pada akhir-akhir ini merambat naik, hal ini disebabkan karena kuantitas
produksi padi masih rendah, sehingga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sedangkan untuk kayu sengon laut harganya semakin hari semakin tinggi, peluang pasar untuk
usaha ini sangat baik. Hal ini disebabkan adanya pabrik industri pengolahan kayu didaerah,
Tempuran untuk pasar export.
Ternak kambing /domba dan sapi potong dijual pada saat menjelang hari raya Idul Adha,
yang diharapkan pada saat harga naik.
Biasanya harga jual sayur-sayuran pada saat musim panen raya harganya jatuh. Demikian
juga yang terjadi pada harga tembakau.
Permintaan bibit Ikan yang semakin besar merupakan peluang untuk menigkatkan taraf
hidup petani dalam pembibitan Ikan tidak memerlukan jangka waktu yang panjang yaitu 20
sampai 1 bulan sudah dapat dijual.
Aspek sosial
Di wilayah Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur sebagian besar dari jumlah
penduduknya bergerak di bidang agribisnis, di mana agribisnis ini dimiliki dan dikelola oleh
petani di pedesaan, adalah merupakan padat karya. Bidang agribisnis ini meliputi budidaya
pertanian dalam lingkup luas serta industri rumah tangga. Dengan demikian bahwa di bidang
agribisnis ini mampu memberi sumbangan penghidupan, baik berupa produk pertanian, maupun
produk bahan baku agroindustri, serta produk dari hasil industri rumah tangga. Di samping itu,
bidang agribisnis ini juga memberi lapangan pekerjaan.
Petani di Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur tergabung dalam 6 kelompok tani,
dan 2 kelompok Wanita tani dengan kelas kelompok sebagai berikut :
Kelas Pemula : 5
Kelas Lanjut : 1
Kelas Madya : -
Kelas Utama : -
Kondisi kelompok tani di Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, sebagian besar
adalah sebagai berikut :
- Kepengurusan kelompok belum mantap
- Pembagian tugas pengurus belum jelas.
- Administrasi belum dibuat
- Pengumpulan modal belum dilaksanakan
- Papan nama kelompok belum dibuat
- Rencana kerja tertulis belum disusun
- Pertemuan anggota belum rutin
Aspek Teknis
Produksi tanaman padi dari tahun ke tahun mulai mengalami peningkatan,sejak mulai ada
kegiatan SL PTT Padi, Petani sudah mulai sadar manfaat tanam padi sistem Jajar legowo
sehingga hasil produktifitas meningkat, walalpun masih ada yang hasil panen rendah dikarenakan
cuaca yang tidak menentu, Curah hujan tinggi, dan kesadaran petani akan pemupukan berimbang
masih kurang. Dalam Budidaya jagung ,
Tanaman cabe produktifitasnya juga masih kurang meningkat, hal ini disebabkan karena
adanya serangan penyakit patek dan penyakit bule. Para petani masih merasa sulit untuk
mengendalikan kedua penyakit ini.
Para Petani masih banyak yang menggunakan Pupuk Kimia dalam berusaha tani sehingga
perlu adanya sosialisasi tentang pemupukan berimbang
Dalam pembudidayakan Ikan Lele para Petani banyak yang beralih dalam budidaya , hal
ini disebabkan beaya Produksi tinggi sehingga perlu adanya pelatihan pembuatan pelet untuk
menekan beaya produksi.
Simpulan dari hasil RUK
1. Petani masih membutuhkan benih padi yang berlabel dan bukan benih hibrida, agar bisa
diturunkan untuk ditanam pada musim yang akan datang dan Sosialisasi Pemupukan berimbang.
2. Petani membutuhkan pelatihan pembuatan pakan untuk menekan beaya produksi
3. Untuk mengatasi mahalnya pupuk pabrik, petani dianjurkan untuk membuat bokasi dan
penggunaannya semi organik, yaitu menggunakan pupuk pabrik yang sedikit volumenya dan
ditambah dengan pupuk kandang atau pupuk bokasi.
4. Untuk mengatasi mahalnya harga pestisida, petani dianjurkan menggunakan pestisida organic
yaitu pestisida yang terbuat dari tumbuhan dan atau bagiannya.
BAB IV TUJUAN DAN KELOMPOK SASARAN
A.Tanaman Pangan
Tujuan dan kelompok sasaran sektor tanaman pangan di Desa Kembanglimus Kecamatan
Borobudur adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya jumlah petani yang melakukan pemupukan berimbang dan semi organic pada
tanaman padi sebesar 10%.
2. Meningkatnya jumlah petani yang menggunakan benih berlabel sebesar 10%.
3. Meningkatnya jumlah petani dalam mengendalikan hama / penyakit secara terpadu pada tanaman
padi, cabe, kacang tanah dan pepaya sebesar 10%.
4. Peningkatan pupulasi tanaman Nanas sebesar 30 % untuk mendukung terciptanya kampong
nanas.
5. Meningkatnya jumlah petani organic.
B. Perkebunan
Tujuan dan kelompok sasaran sektor perkebunan di Desa Kembanglimus Kecamatan
Borobudur adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya jumlah petani yang mengadakan pemberantasan hama wangwung pada pohon
kelapa dan mau memupuk pohon kelapa miliknya sebesar 10%.
2. Meningkatnya jumlah petani untuk menanam kakao denga budidaya yang benar
C.Kehutanan
Tujuan dan kelompok sasaran sektor tanaman kehutanan di Desa Kembanglimus Kecamatan
Borobudur adalah sebagai berikut :
3.Meningkatnya jumlah petani kelompok tani yang peduli terhadap pelestarian sumber air.
4.Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemberantasan penyakit layu dan hama
penggerek batang pada tanaman sengon laut.
D.Peternakan
Tujuan dan sasaran sektor peternakan di Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur adalah
sebagai berikut :
1.Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengobati penyakit timpani pada
ternak ruminansia.
2.Menambah pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pencegahan penyakit flu burung yang
menyerang unggas miliknya.
E.Perikanan
Tujuan dan sasaran sektor perikanan di Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur adalah
sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dalam membudidayakan ikan lele.
2. Menambah pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok dalam membudidayakan ikan
gurame.
BAB V KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DAN KEHUTANAN
A.Tujuan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan tahuan 2021
diutamakan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM)
Meningkatnya SDM petani dan keluarganya sebagai pengelola sumber daya alam, melalui
proses pembelajaran / pendidikan non formal, dengan tujuan untuk merubah perilaku, agar mereka :
1. Tahu, berarti benar-benar memahami dengan pikirannya tentang segala ilmu dan teknologi yang
disampaikan oleh para penyuluh.
2. Mau, secara sukarela dengan kemauan sendiri untuk mencari, menerima, memahami,
menghayati, dan menerapan/ melaksanakan segala informasi baru yang diperlukan untuk
peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat.
3. Mampu, baik dalam pengertian terampil untuk melakukan semua kegiatan, maupun dapat
mengupayakan sendiri sumber daya (input) yang diperlukan demi tercapainya peningkatan
produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraan keluarga / masyarakat. Oleh
karena itu, melalui penyuluhan harus diupayakan tidak terciptanya “ketergantungan” masyarakat/
petani pada para penyuluhnya, melainkan agar diupayakan terciptanya “kemandirian”.
B.Metode Penyuluhan
Metode / teknik penyuluhan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Ceramah dan diskusi
2. Sarasehan KTNA
3. Sekolah Lapang (SL)
4. Kursus / pelatihan ketrampilan
5. Demplot, Demca, dan temu lapang
6. Magang
7. Study banding
8. Perbanyakan media cetak
9. Menjalin kemitraan sebagai upaya mengatasi pemasaran dan
pemodalan.
PENUTUP
Rencana Kegiatan tahunan Desa Kembanglimus tahun 2021 ini disusun secara partisipatif
dan terkoordinasi dengan institusi lintas sektoral, oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan di lapangan dilaksanakan secara terpadu antara anggota kelompok tani, pengurus
kelompok tani, petugas penyuluh, aparat desa.
Guna mendukung hal tersebut di atas diperlukan profesionalisme petugas penyuluh dan
kesiapan petani pemandu dalam pemberdayaan petani maupun dalam pemecahan masalah di
lapangan. Agar penyuluhan berjalan efektif, efisien dan tepat waktu maka diperlukan partisipatif
petani itu sendiri.
LAMPIRAN